Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor industri merupakan sektor yang penting untuk menggerakkan
perekonomian. Ini ditandai dengan kontribusinya untuk menyerap tenaga kerja dan
juga menciptakan nilai tambah karena industri adalah kegiatan yang mengolah
bahan mentah menjadi barang setengah jadi ataupun menjadi barang jadi. Pada
umumnya industri mempunyai tiga kategori yaitu Industri sendiri mempunyai tiga
kategori yaitu industri besar, industri menengah dan industri kecil, secara umum
karakteristik industri besar mempunyai tenaga kerja berjumlah 100 orang atau lebih,
menggunakan teknologi yang modern dalam proses produksinya, sedangkan
industri menengah memiliki skala usaha yang lebih kecil dari industri besar dengan
tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang dan mempunyai aset antara p 200 juta
! p 10 milyar dan yang terakhir adalah industri kecil dengan karakteristik memiliki
pekerja "-19 orang, rata-rata tidak memiliki badan hukum.
Pembangunan industri yang dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan
nasional dan kesejahteraan penduduk. #amun harus ada integrasi dalam
pembangunan yang berkaitan dengan industri Pembangunan industri yang
dimaksud tidak hanya industri besar dengan teknologi canggih saja, akan tetapi
perlu dikembangkan juga industri kecil, pembangunan ekonomi harus dilaksanakan
dan diselaraskan secara terpadu antara sektor yang satu dengan sektor lain.
Pembangunan ekonomi diantaranya dengan menempatkan $saha %ikro, &ecil, dan
%enengah '$%&%( pada posisi yang strategis untuk mempercepat perubahan
1
2
struktural dalam rangka meningkatkan tara) hidup rakyat banyak, serta sebagai
*adah kegiatan usaha bersama bagi produsen maupun konsumen. Pengembangan
$%&% merupakan langkah strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar
kehidupan perekonomian sebagian besar rakyat Indonesia, khususnya dalam hal
penyediaan lapangan kerja, mengurangi kesenjangan dan kemiskinan,
mempercepat pemulihan ekonomi, serta memperkuat landasan
pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan berdasarkan sistem
ekonomi kerakyatan.
Salah satu kota yang memiliki pola pertumbuhan industri yang unik adalah
&ota %alang, di mana industrinya disokong oleh sektor industri kecil dan mikro.
+anya terdapat beberapa industri manu)aktur besar yang terdapat di &ota %alang
sebagian disusun atas industri manu)aktur padat karya diantaranya dapat dilihat di
tabel berikut ,
-abel 1.1, Pengelompokan Industri Kecil dan Mikro Kota Malang
Industri
%anu)aktur
Industri &ecil dan %ikro
&ompleks Industri %anu)aktur .
Sentra Industri %ikro
Industri rokok Industri keripik tempe &ompleks industri karya timur
Industri garmen
Industri industri makanan .
minuman &ompleks industri karanglo
Industri kerajinan sarung bantal
&ompleks industri keripik tempe
sanan
Industri kerajinan rotan Sentra industri mebel blimbing
Industri kerajinan mebel Sentra industri rotan arjosari
Industri kerajinan topeng malangan Sentra industri keramik dinoyo

Industri kerajinan keramik dan
gerabah Sentra industri sarang burung
Industri ad/ertising dan percetakan
Industri patung dan taman
industri kerajinan kaos arema
Sumber , 0inas Pari*isata dan &ebudayaan
3
Industri kecil sangat banyak memakai tenaga kerja orang-orang setempat
dengan tingkat pendidikan yang rendah. &edua, industri kecil sangat insenti) dalam
pemakaian sumber-sumber alam lokal. &etiga, industri kecil lebih banyak di daerah
pedesaan. &eempat, pada umumnya kegiatan industri sangat berkaitan erat dengan
pertanian. &elima, kebanyakan industri kecil membuat barang-barang konsumsi dan
industri untuk kebutuhan pasar lokal dengan harga yang lebih murah sehingga dapat
dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.
Salah satu yang menjadi potensi di setiap daerah adalah keberadaan $saha
&ecil %enengah '$&%(. $&% memiliki peran yang starategis dalam penyerapan
tenaga kerja dan sumber pendapatan daerah maupun masyarakat lokal. Salah
satunya adalah &ota yang menempatkan $saha &ecil %enengah '$&%( pada posisi
yang strategis untuk meningkatkan tara) hidup masyarakat. %engingat banyaknya
pengangguran dan tidak semua orang memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi
untuk memperoleh pekerjaan, maka keberadaan $&% di &ota %alang ini
memberikan peluang yang besar untuk penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat
yang tidak memiliki pendidikan tinggi atau masyarakat kecil dan menengah serta
dapat dijadikan sebagai sebagai salah satu sumber Pendapatan 1sli 0aerah 'P10(.
4
-abel 1.2, Penduduk 1 !a"un ke Atas #ang Beker$a Menurut Lapangan
Usa"a Utama %&1%
2apangan $saha 3umlah -enaga &erja Persentase
Pertanian 4.591 1,167
Industri Pengolahan 62.802 20,827
&onstruksi 28.6"1 ",697
Perdagangan 9esar, :ceran, umah
%akan . +otel
146.964 8;,597
1ngkutan, Pergudangan dan
&omunikasi 26.421
5,027
&euangan dan 3asa-jasa 114.88 26,287
Pertambangan dan Penggalian,
2istrik, <as dan 1ir
2.818 0,"57
3umlah 404.992 1007
Sumber , 9PS &ota %alang 2018
0ari data-data diatas dapat dibuktikan bah*a sektor industri pengolahan
merupakan sektor yang tidak bisa disepelekan kontribusinya dalam me*ujudkan
perekonomian dan juga penyerapan tenaga kerja. Pada masa krisis ekonomi yang
berkepanjangan, $&% dapat bertahan dan mempunyai potensi untuk berkembang.
0engan demikian $&% dapat dijadikan andalan untuk masa yang akan datang dan
harus didukung dengan kebijakan-kebijakan yang kondusi), serta persoalan-
persoalan yang menghambat usaha-usaha pemberdayaan $&% harus dihilangkan.
&onstitusi kebijakan ekonomi Pemerintah harus menempatkan $&% sebagai
prioritas utama dalam pemulihan ekonomi, untuk membuka kesempatan kerja dan
mengurangi jumlah pengangguran. Pemberdayaan $saha &ecil dan %enengah
'$&%( menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam
menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan
5
sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam meningkatkan
kesejahteraannya.
0ari beberapa industri yang terdapat di &ota %alang, salah satu yang
menjadi unggulan adalah industri kecil mebel yang terletak di &elurahan
-unjungsekar &ecamatan 2o*ok*aru dan &elurahan Pur*odadi &ecamatan
9limbing, meskipun produk mebel yang diproduksi di &ota %alang sebagian besar
hanya untuk memenuhi pasar lokal atau %alang raya. #amun ada 2" Industri %ebel
atau ;97 Industri %ebel yang ada di &ota %alang yang sudah bisa menembus
pasar regional atau *ilayah 3a*a -imur, bahkan ada 11 atau 817 Industri %ebel
&ota %alang yang bisa menembus pasar nasional. Industri mebel ini terbentuk
dalam sentra industri atau kluster yaitu mengelompok di suatu *ilayah tertentu.
&luster atau sentra industri ini akan memberikan man)aat bagi pelaku usaha yaitu
adanya keterkaitan yang saling mendukung antar pelaku usaha, menurut +uber
Schmit= dalam %arijan '200"( bah*a kluster industri akan berlangsung secara
dinamis dan juga akan menguntungkan unit-unit usaha yang ada di dalamnya
dengan apa yang disebut e)isiensi kolekti), yaitu keunggulan kompetiti) yang
disebabkan karena aksi bersama.
Sekalipun industri kecil mempunyai peranan yang cukup dominan di tanah
air, namun pada umumnya keberadaan industri kecil hanya berorientasi pada pasar
domestik. +al ini terkait dengan daya saing yang ketat, kemampuan pengelolaan
yang rendah, kesulitan dalam sumber pembiayaan. Secara lebih spesi)ik, masalah
dasar yang dihadapi oleh pengusaha kecil adalah pertama, kelemahan dalam
memperoleh peluang pasar dan memperbesar pangsa pasar. &edua, kelemahan
dalam struktur permodalan dan keterbatasan untuk memperoleh jalur terhadap
6
sumber-sumber permodalan. &etiga, kelemahan di bidang organisasi dan
manajemen sumber daya manusia. &eempat, keterbatasan jaringan usaha kerja
sama anatar pengusaha kecil 'sistem in)ormasi pemasaran(. &elima, iklim usaha
yang kurang kondusi), karena persaingan yang saling mematikan. &eenam,
pembinaan yang telah dilakukan masih kurang terpadu dan kurangnya kepercayaan
serta kepedulian masyarakat terhadap usaha kecil '&uncoro, 2000(.
Secara umum produksi sebagai output tergantung pada )aktor-)aktor
produksi yang disebut sebagai input. +ubungan teknis antara input dan output
dinyatakan dalam suatu )ungsi produksi. 1lokasi sumber daya yang tepat akan
memberikan pendapatan yang maksimal dan sebaliknya, penggunaan sumber daya
yang tidak tepat akan menyebabkan ketidake)isienan yang dapat mengurangi
keuntungan. 1pabila hal ini dibiarkan dalam *aktu yang cukup lama maka akan
sangat merugikan karena terjadi pemborosan sumber daya yang semakin langka
seiring dengan meningkatnya kebutuhan.
%odal merupakan input yang sangat penting dalam proses produksi karena
modal ini akan mempengaruhi output, dengan modal yang cukup maka pelaku
usaha dapat meningkatkan jumlah barang atau output sehingga dapat meningkatkan
pendapatan. 0idukung pernyataan %ubyarto '196;( dalam bah*a modal adalah
barang atau uang yang bersama-sama )aktor produksi tanah dan tenaga kerja
menghasilkan barang baru. $mumnya modal yang dibutuhkan oleh industri kecil
adalah kecil, karena mengingat skala usaha industri kecil ini kecil dan terbatas.
#amun demikian, >permodalan merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi
industri kecil? '-ambunan, 2001(
7
-enaga kerja juga merupakan input yang tidak kalah penting dalam proses
produksi, di mana tenaga kerja ini mempunyai peranan untuk proses produksi
dengan tenaga kerja kegiatan produksi akan cepat terselesaikan dengan
ketrampilan dan kemampuan yang dimilikinya sehingga akan mempengaruhi
produkti/itas dari suatu industri. %enurut 2incolin dalam '&urniasari, 2011(,
penggunaan bahan baku industri kecil di Indonesia pada umumnya menjalankan
proses produksi secara tidak e)isien, karena penggunaan dari )aktor-)aktor produksi
yang tidak optimal. 9ahan baku merupakan salah satu unsur yang paling akti) di
dalam proses produksi yang secara terus-menerus diperoleh, diubah dan kemudian
dijual kembali.
Penelitian ini mengambil objek pada salah satu industri kecil yang ada di
kota malang, yaitu industri mebel. 1lasan pemilihan objek penelitian ini adalah
industri mebel di kota malang karena dapat menyerap tenaga kerja dan
perkembangannya. Industri mebel ini juga ber)ungsi sebagai media yang membantu
melestarikan budaya lokal daerah masing-masing dengan cara memproduksi desain
yang sesuai dengan kebudayaan setempat. Selain itu industri mebel ini termasuk
dalam kluster sehingga menarik untuk diamati, dengan kluster tersebut maka industri
akan memperoleh keuntungan seperti e)isiensi kolekti) dan pada biaya transaksi
sehingga akan meningkatkan daya saing pada industri mebel ini.
&egiatan industri ini tentunya menyerap tenaga kerja dan memberikan
tambahan pendapatan keluarga bagi penduduk &elurahan -unjung Sekar
&ecamatan 2o*ok*aru. #amun beberapa tahun terakhir ini industri mebel ini hanya
bertahan dengan cara tidak sepenuhnya menggunakan bahan dasar kayu sebagai
bahan dasar dari pembuatan mebel melainkan dengan multiplek sebagai ganti dari
8
kayu karena mengalami permasalahan yang disebabkan oleh kenaikan harga bahan
bakar minyak '99%( yang menyebabkan ongkos tenaga kerja dan bahan baku
melambung tinggi dan juga sulitnya untuk memperoleh kayu mentah oleh karena itu
diambil judul 'Analisis E(isiensi Modal) !enaga Ker$a dan Ba"an Baku Pada
Industri Me*el dan +trategi Peningkatan Pendapatan Usa"a ,+tudi Pada +entra
Industri Me*el !un$ung +ekar Kota Malang-..
1.% /umusan Masala"
$raian pada bab sebelumnya dapat dikatakan bah*a industri mebel di
&elurahan -unjung Sekar mempunyai potensi untuk berkembang karena secara
umum kerajinan mebel ini dilakukan secara turun-temurun dan turut menjaga
budaya lokal, namun sama seperti halnya permasalahan yang dihadapi pada industri
kecil laiinya yaitu modal, tenaga kerja dan bahan baku sehingga output yang
dihasilkan tidak stabil atau berubah-ubah sehingga hal ini mengindikasikan bah*a
masih ada kemungkinan untuk meningkatkan produksi.
@leh karena itu, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ,
1. 9agaimana pengaruh dan e)isiensi /ariabel modal, tenaga kerja dan
bahan baku di sentra industri pengolahan 'mebel( -unjung SekarA
2. 9agaimana strategi peningkatan pendapatan usaha di sentra dalam
keberlanjutan usaha industri pengolahan 'mebel( di -unjung SekarA

9
1.0 !u$uan Penelitian
9erdasarkan rumusan masalah yaitu mengetahui peran modal, tenaga kerja
dan bahan baku, serta tahapan selanjutnya adalah melihat strategi pengusaha untuk
melangsungkan keberlanjutan usaha di mana keberlanjutan usaha ini dirasa sangat
penting karena telah diketahui bah*a industri mebel ini mempunyai peranan untuk
mebuka lapangan pekerjaan dan juga memberikan kontribusi pada pendapatan
daerah, maka tujuan dalam penelitian ini adalah ,
1. $ntuk mengetahui bagaimana pengaruh dan e)isiensi /ariabel modal,
tenaga kerja dan bahan baku sentra industri pengolahan 'mebel(
-unjung Sekar.
2. $ntuk mengetahui bagaimana strategi jangka panjang pengusaha
untuk meningkatkan pendapatan dalam mengembangkan
keberlanjutan usaha .
1.1 Man(aat Penelitian
9erdasarkan rumusan masalah yang Penelitian ini diharapkan mempunyai
man)aat pada tataran man)aat praktis dan teoritis, apabila ditinjau dari man)aat
teoritis maka diharapkan penelitian ini ,
1. %enambah re)erensi penelitian tentang industri kecil tepatnya pada
industri mebel dalam skala klaster atau aliansi dari beberapa usaha
dalam suatu *ilayah yang berdekatan .
10
2. %enambah re)erensi mengenai man)aat keberlangsungan usaha pada
skala industri kecil.
Sedangkan man)aat praktis dari penelitian ini diharapkan ,
1. 0apat dijadikan masukan bagi pembuat kebijakan yang berkaitan
dengan pelaku usaha industri mebel.
2. 0apat dijadikan sebagai tambahan in)ormasi kepada pengusaha
industri mebel tentang )aktor-)aktor produksi yang berpengaruh
pada output industri mebel.

Anda mungkin juga menyukai