Anda di halaman 1dari 4

DIAGNOSIS

Diagnosis ileus obstruktif tidak sulit; salah satu yang hampir selalu harusditegakkan atas dasar klinik dengan
anamnesis dan pemeriksaan fisik,kepercayaan atas pemeriksaan radiologi dan pemeriksaan laboraorium
harusdilihat sebagai konfirmasi dan bukan menunda mulainya terapi yang segera(Sabiston, 1995).
Diagnosa ileus obstruksi diperoleh dari
1. Anamnesis
!ada anamnesis ileus obstruktif usus halus biasanya sering dapat ditemukan penyebabnya, misalnya berupa
adhesi dalam perut karena pernah dioperasi sebelumnya atau terdapat hernia (S"amsuhuda"at # $ong,
%&&'; Sabara, %&&(). !ada ileus obstruksi usus halus kolik dirasakan di sekitar umbilkus, sedangkan pada ileus
obstruksi usus besar kolik dirasakan di sekitar suprapubik. )untah pada ileus obstruksi usus halus ber*arna
kehi"au dan pada ileus obstruktif usus besar onset muntah lama (+nonym, %&&()
2. Pemeriksaan Fisik
1. ,nspeksi
Dapat ditemukan tanda-tanda generalisata dehidrasi, yang mencakupkehilangan turgor kulit maupun mulut dan
lidah kering. !ada abdomen harus dilihat adanya distensi, parut abdomen, hernia dan massa abdomen.
.erkadang dapat dilihat gerakan peristaltik usus yang bisa bekorelasi dengan mulainya nyeri kolik yang disertai
mual dan muntah. !enderita tampak gelisah dan menggeliat se*aktu serangan kolik (Sabiston, 1995; Sabara,
%&&()
%. !alpasi
!ada palpasi bertu"uan mencari adanya tanda iritasi peritoneum apapun atau nyeri tekan, yang mencakup
/defance musculair0 in1olunter atau rebound dan pembengkakan atau massa yang abnormal (Sabiston,1995;
Sabara, %&&().
2. +uskultasi
!ada ileus obstruktif pada auskultasi terdengar kehadiran episodik gemerincing logam bernada tinggi dan gelora
(rush0) diantara masa tenang. .etapi setelah beberapa hari dalam per"alanan penyakit dan usus di atas telah
berdilatasi, maka akti1itas peristaltik (sehingga "uga bising usus) bisa tidak ada atau menurun parah. .idak
adanya nyeri usus bisa "uga ditemukan dalam ileus paralitikus atau ileus obstruksi strangulata (Sabiston, 1995).
3agian akhir yang diharuskan dari pemeriksaan adalah pemeriksaan rektum dan pel1is. ,a bisa membangkitkan
penemuan massa atau tumor serta tidak adanya feses di dalam kubah rektum menggambarkan ileus obstruktif
usus halus. $ika darah makroskopik atau feses postif banyak ditemukan di dalam rektum, maka sangat mungkin
bah*a ileus obstruktif didasarkan atas lesi intrinsik di dalam usus (Sabiston, 1995).
3. Radiologi
!emeriksaan sinar-4 bisa sangat bermanfaat dalam mengkonfirmasi diagnosis ileus obstruktif serta foto
abdomen tegak dan berbaring harus yang pertama dibuat. +danya gelung usus terdistensi dengan batas udara-
cairan dalam pola tangga pada film tegak sangat menggambarkan ileus obstruksi sebagaidiagnosis. Dalam ileus
obstruktif usus besar dengan katup ileocaecaliskompeten, maka distensi gas dalam kolon merupakan satu-
satunya gambaranpenting (Sabiston, 1995). !enggunaan kontras dikontraindikasikan adanyaperforasi-peritonitis.
3arium enema diindikasikan untuk in1aginasi, danendoskopi disarankan pada kecurigaan 1ol1ulus (+noym,
%&&().
4. Laboratorim
5eukositosis, dengan pergeseran ke kiri, biasanya ter"adi bila terdapatstrangulasi, tetapi hitung darah putih yang
normal tidak menyampingkanstrangulasi. !eningkatan amilase serum kadang-kadang ditemukan pada
semuabentuk ileus obstruktif, khususnya "enis strangulasi (6arrison0s, %&&1)
P!NA"ALA#SANAAN IL!$S O%S"R$#"IF
.erapi ileus obstruksi biasanya melibatkan inter1ensi bedah. !enentuan *aktu kritis serta tergantung atas "enis
dan lama proses ileus obstruktif. 7perasidilakukan secepat yang layak dilakukan dengan memperhatikan
keadaankeseluruhan pasien (Sabiston, 1995).
.u"uan utama penatalaksanaan adalah dekompresi bagian yang mengalamiobstruksi untuk mencegah perforasi.
.indakan operasi biasanya selalu diperlukan. )enghilangkan penyebab ileus obstruksi adalah tu"uan kedua.
8adang-kadang suatu penyumbatan sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan, terutama "ika disebabkan
oleh perlengketan (Sabiston, 1995; Sabara, %&&()
Dekompresi pipa bagi traktus gastrointestinal diindikasikan untuk dua alasan (Sabiston, 1995; Sabara, %&&()
1. 9ntuk dekompres lambung sehingga memperkecil kesempatan aspirasiisi usus.
%. )embatasi masuknya udara yang ditelan ke dalam saluran pencernaan,sehingga mengurangi distensi
usus yang bisa menyebabkan peningkatantekanan intralumen dan kemungkinan ancaman 1askular.
!ipa yang digunakan untuk tu"uan demikian dibagi dalam dua kelompok(Sabiston, 1995)
1. !endek, hanya untuk lambung.
%. !an"ang, untuk intubasi keseluruhan usus halus. !asien dipuasakan, kemudian dilakukan "uga
resusitasi cairan dan elektrolit untuk perbaikan keadaan umum. Setelah keadaan optimum
tercapai barulah dilakukan laparatom (Sabara, %&&().
!emberian antibiotika spektrum lebar di dalam gelung usus yang terkenaobstruksi strangulasi terbukti
meningkatkan kelangsungan hidup..etapi, karenatidak selalu mudah membedakan antara ileus obstruksi
strangulata dan sederhana, maka antibiotika harus diberikan pada semua pasien ileus obstruksi(Sabiston, 1995)
7perasi dapat dilakukan bila sudah tercapai rehidrasi dan organ-organ 1ital berfungsi secara memuaskan. .etapi
yang paling sering dilakukan adalahpembedahan sesegera mungkin.
.indakan bedah dilakukan bila (Sabara, %&&()
1. Strangulasi
%. 7bstruksi lengkap
2. 6ernia inkarserata
'. .idak ada perbaikan dengan pengobatan konser1atif (denganpemasangan :;., infus, oksigen dan
kateter)
.indakan yang terlibat dalam terapi bedahnya masuk kedalam beberapakategori mencakup (Sabiston, 1995)
1. 5isis pita lekat atau reposisi hernia
%. !intas usus
2. <eseksi dengan anastomosis
'. Di1ersi stoma dengan atau tanap resksi. !engobatan pasca bedah sangat penting terutama dalam hal
cairan dan elektrolit. 8ita harus mencegah ter"adinya gagal gin"al dan harus memberikan kalori yang
cukup. !erlu diingat bah*a pasca bedah usus pasien masih dalamkeadaan paralitik (Sabara, %&&()
Pal&asi Dan Askltasi Pada Iles Obstrkti'
6ambatan pasase usus dapat disebabkan oleh obstruksi lumen usus atau oleh gangguan peristaltis. 7bstruksi usus disebut
"uga obstruksi mekanik. !enyumbatan dapat ter"adi dimana sa"a di sepan"ang usus. !ada obstruksi usus harus dibedakan lagi
obstruksi sederhana dan obstruksi strangulata. 7bstruksi usus yang disebabkan oleh hernia, in1aginasi, adhesi dan 1ol1ulus
mungkin sekali disertai strangulasi, sedangkan obstruksi oleh tumor atau askariasis adalah obstruksi sederhana yang "arang
menyebabkan strangulasi.
!ada bayi dan bayi baru lahir, penyumbatan usus biasanya disebabkan oleh cacat lahir, massa yang keras dari isi usus
(mekonium) atau ususnya berputar (1ol1ulus). ,n1aginasi merupakan penyebab tersering dari sumbatan usus akut pada anak,
dan sumbatan usus akut ini merupakan salah satu tindakan bedah darurat yang sering ter"adi pada anak.
!enyebab obstruksi kolon yang paling sering ialah karsinoma terutama pada daerah rektosigmoid dan kolon kiri distal. .anda
obstruksi usus merupakan tanda lan"ut (late sign) dari karsinoma kolon. 7bstruksi ini adalah obstruksi usus mekanik total yang
tidak dapat ditolong dengan cara pemasangan tube lambung, puasa dan infus. +kan tetapi harus segera ditolong dengan
operasi (laparatomi). 9mumnya ge"ala pertama timbul karena penyulit yaitu gangguan faal usus berupa gangguan sistem
saluran cerna, sumbatan usus, perdarahan atau akibat penyebaran tumor. 3iasanya nyeri hilang timbul akibat adanya
sumbatan usus dan diikuti muntah-muntah dan perut men"adi distensi=kembung. 3ila ada perdarahan yang tersembunyi,
biasanya ge"ala yang muncul anemia, hal ini sering ter"adi pada tumor yang letaknya pada usus besar sebelah kanan.
,leus obstruktif adalah suatu penyumbatan mekanis pada usus dimana merupakan penyumbatan yang sama sekali menutup
atau menganggu "alannya isi usus .
!enyebab obstruksi mekanis berkaitan dengan kelompok usia yang terserang dan letak obstruksi. Sekitar 5&> obstruksi ter"adi
pada kelompok usia pertengahan dan tua, dan ter"adi akibat perlekatan yang disebabkan oleh pembedahan sebelumnya.
.umor ganas dan 1ol1ulus merupakan penyebab tersering obstruksi usus besar pada usia pertengahan dan orang tua. 8anker
kolon merupakan penyebab 9&> obstruksi yang ter"adi. ?ol1ulus adalah usus yang terpelintir, paling sering ter"adi pada pria
usia tua dan biasanya mengenai kolon sigmoid. ,nkarserasi lengkung usus pada hernia inguinalis atau femoralis sangat sering
menyebabkan ter"adinya obstruksi usus halus.

Diagnosa ileus obstruksi diperoleh dari :
*) Palpasi
!ada palpasi bertu"uan mencari adanya tanda iritasi peritoneum apapun atau nyeri tekan, yang mencakup /defance musculair0
in1olunter atau rebound dan pembengkakan atau massa yang abnormal.
*) Auskultasi
!ada ileus obstruktif pada auskultasi terdengar kehadiran episodic gemerincing logam bernada tinggi dan gelora (rush0)
diantara masa tenang. .etapi setelah beberapa hari dalam per"alanan penyakit dan usus di atas telah berdilatasi, maka
akti1itas peristaltik (sehingga "uga bising usus) bisa tidak ada atau menurun parah. .idak adanya nyeri usus bisa "uga
ditemukan dalam ileus paralitikus atau ileus obstruksi strangulate.
3agian akhir yang diharuskan dari pemeriksaan adalah pemeriksaan rectum dan pel1is. ,a bisa membangkitkan penemuan
massa atau tumor serta tidak adanya feses di dalam kubah rektum menggambarkan ileus obstruktif usus halus. $ika darah
makroskopik atau feses postif banyak ditemukan di dalam rektum, maka sangat mungkin bah*a ileus obstruktif didasarkan
atas lesi intrinsik di dalam usus. +pabila isi rektum menyemprot; penyakit 6irschprung.

Anda mungkin juga menyukai