Anda di halaman 1dari 19

BAB 4.

HUBUNGAN INTERNASIONAL DAN ORGANISASI INTERNASIONAL




Standar Kompetensi :
Menganalisis hubungan internasional dengan orgsnisasi internasional

Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan pengertian, sarana-sarana hubungan Internasional


A. Pengertian Hubungan Internasional

Menurut RENSTRA ( Rrencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar Negeri Indonesia ) adalah
hubungan antar bangsa dalam segenap aspeknya yang
dilakukan suatu Negara yang meliputi aspek politik, ekonomi, social budaya dan hankam dalam
rangka mencapai tujuan nasional bangsa itu.
Hubungan Internasional merupakan kegiatan interaksi manusia antar bangsa baik secara
individual maupun kelompok, ahli hukum mengatakan bahwa hubungan internasional adalah hubungan
antara bangsa.
Tujuan Nasional Bangsa Indonesia adalah sebagaimana yang termaktub dalam Pembukaan UUD
1945, yaitu :
1. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. untuk memajukan kesejahteraan social
3. mencerdaskan kehidupan bangsa
4. dan untuk melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.

B. Wujud dari Hubungan Internasional :

a. Individual ( turis mahasiswa pedagang yang mengadakan kontak-kontak pribadi sehingga timbul
kepentingan timbal balik di antara mereka ).
b. Antar kelompok (Lembaga social dan keagamaan dan perdagangan yang melakukan kontak secara
insidental, periodik atau permanen).
c. Hubungan antar Negara ( negara yang satu dengan negara lainmengadakan kerjasama dalam
bidang ekonomi, kebudayaan, tekhnologi, dll ).

C. Sifat Hubungan Internasional :

a. Persahabatan
b. Persengketaan
c. Permusuhan
d. Peperangan

D. Pola Hubungan Internasional :

a. Penjajahan: bangsa yang satu menghisap bangsa lain yang disebabkan oleh perkembangan
kapitalisme. Kapitalisme membutuhkan bahan mentah bagi industri dalam negeri, oleh karena bahan
mentah itu banyak diluar negeri maka timbul kehendak untuk menguasai wilayah bangsa lain untuk
menghisap kekayaan bangsa lain itu.
b. Saling ketergantungan : hubungan ini terjadi antara negara-negara yang belum berkembang
(negara-negara dunia ke tiga ) dengan negara maju. Negara baru merdeka atau negara berkembang
ingin meningkatkan kesejahteraan rakyatnya mereka melakukan hubungan ekonomi , mengembangkan
industri dan bersaing dengan negara maju di pasar global. Namun mereka tidak memiliki modal dan
tekhnologi, maka negara tadi bergantung kepada modal dan tekhnologi negara maju. Pola hubungan ini
dekat dengan neo- kolonoalisme, yaitu usaha menguasai negara lain atas bidang ekonomi, kebudayaan,
idiologi atau kemiliteran negara atau kawasan tertentu tapi dengan cara mengindahkan proforma
kemerdekaan politis.
c. Sama derajat anatar bangsa : hubungan ini dilakukan dalam rangka kerjasama dalam rangka untuk
mewujutkan kesejahteraan mereka. Pola hubungan ini sulit dilakukan terutama oleh negara-negara
atau bangsa-bangsa yang serba ketinggalan dalam kualitas sumber dayanya, terutama sumber daya
manusianya.
Terkait dengan hubungan sama derajat sila kedua Pancasila mengajarkan bahwa hubungan antar
negara atau antar bangsa harus bertolak pada kodrat manusia. Dalam Pancasila kodrat manusia adalah
makhluk ciptaan Tuhan YME yang merdeka dan sama derajatnya. Oleh karena itu hubungan antar
bangsa harus diwarnai dengan penghormatan atas kodrat manusia sebagai makhluk yang sederajat,
tapa memandang idiologi, bentuk negara dan sistem pemerintahan dari negara lain itu.
Oleh karena itu nasionalisme bangsa indonesia tidak jatuh kepaham Chauvinisme dan
kosmopolitisme. Chauvinisme adalah paham yang mengagung-agungkan bangsa sendiri dengan
memandang renfah bangsa lain. Kosmopolitisme adalah pandangan yang melihat kosmos (seluruh
Dunia ) sebagai polis (negeri sendiri ) sehingga cenderung melupakan nasionalisme yang sehat dan
mengabaikan tugas terhadap bangsanya sendiri.
Itulah sebabnya bangsa indonesia memilih politik luar negeri Bebas Aktif. Bebas berarti :
1. Banga Indonesia bebas bergaul denagn bangsa manapun.
2. Dalam pergaulan itu bangsa indonesia tidak Intervensi atau tidak mencampuri urusan dalam negeri
negara lain.
3. Dalam pergaulan itu terjadi saling memberi dan menerima bantuan dan pertolongan yang tidak
mengikat.
Aktif berarti :
1. Bangsa Indonesia aktif bekerjasama dengan bangsa lain untuk perdamaian dunia
2. Bangsa indonesia aktif membela bangsa yang terancam keberadaan dan kedaulatannya atas dasar
persamaan derajat tidak termasuk intervensi.
Dalam pelaksanaan kerjasama dan hubungan Internasional Presiden sebagai kepala negara
dibantu oleh Menteri dan Departemen Luar Negeri serta dibantu oleh para Duta dan Konsul yang
diangkat oleh Presiden dan dibantu oleh Duta dan Konsul Negara lain yang diterimanya. Pengankatan
Duta dan Konsul serta penerimaan Duta dan Konsulk negara lain telah diatur dalam pasal 13 UUD 1945,
yang berbunyi :
Ayat 1 Presiden mengangkat duta dan konsul
Ayat 2 Dalam hal mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DPR
Ayat 3 Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan
pertimbangan DPR.

E. Arti Penting Hubungan dan kerjasama Internasional :

Tidak satupun bangsa di dunia ini dapat membebaskan diri ketergantungan dengan bangsa dan
negara lain. Menurut Mochtar Kusumaatmaja hubungan dan kerjasama antar bangsa itu timbul karena
adanya kebutuhan yang disebabkan oleh pembagian kekayaan alam dan perkembangan industri yang
tidak merata di dunia.
Disamping itu hubungan antar bangsa penting disebabkan :
1. Menciptakan hidup berdampingan secara damai.
2. Mengembangka penyelesaian masalah secara damai dan diplomasi.
3. Membangun solidaritas dan saling menghormati antar bangsa.
4. Berpartisipasi dalam melaksanakan ketertiban dunia
5. Menjamin kelangsungan hidup bangsa dan nrgara di tengah bangsa-bangsa lain.

F.Sarana Hubungan Internasional :

a. Diplomasi : seluruh kegiatan untuk melaksanakan politik luar negeri suatu Negara
dalam hubungannya dengan Negara dan bangsa lain.
Fungsi dasar Diplomat ada 3 yaitu :
a. Sebagai lambang, prestise Negara pengirim
b. Sebagai wakil yuridis yang sah dari Negara pengirim
c. Sebagai perwakilan diplomatic suatu Negara di Negara lain. :
- perunding (negotiation)
- Melaporkan (reporting)
- Perwakilan (refresentation)
- Melindungi kepentingan negara dan warga negaranya di luar negeri.
b. Propaganda : usaha sistimatis untuk mempengaruhi pikiran, emosi demi kepentinagn masyarakat
umum. Propaganda : lebih ditujukan kepada warga Negara lain dari pada pemerintahannya, dan untuk
kepentingan Negara yang membuat propaganda.
c. Ekonomi : Sarana ekonomi umumnya digunakan secara luas dalam hubungan internasional baik
dalam masa damai maupun masa perang. Pada masa tertentu semua negara harus terlibat dalam
perdagangan internasional agar dapat memperoleh barang yang tak dapat diproduksi dalam negeri.,
sehingga terjadi ekspor dan impor.
d. Kekuatan militer dan perang (show of Force): Peralatan militer yang memadai dapat menambah
keyakinan dan stabilitas untuk berdiplomasi. Diplomasi tanpa dukunagan militer yang kuat dapat
membuat suatu negara tidak memiliki rasa percaya diri sehingga tak mampu menghindari tekanan dan
ancaman negara lain yang dapat menggangu kepentingan nasuonalnya. Maka dengan demikian
demontrasi senjata, latihan perang bersama kerasp dilaksanakan untuk menampilkan kekuatannya.
Namun yang lebih diutamakan bukanlah perang tetapi tindakan prevetif dalam hubungan
internasional.


G.Asas-asas dalam Hubungan Internasional :

1. Asas Teritorial yaitu hak dari suatu Negara atas wilayahnya, berhak menegakkan hokum terhadap
barang dan semua orang yang berada di wilayahnya.
2. Asas Kebangsaan yaitu kekuasan Negara atas warga negaranya, setiap warga Negara dimanapun
ia berada tetap mendapat perlakuan hokum dari negaranya. Asas ini memiliki kekuatan eksteritorial
yaitu hokum Negara tersebut tetap berlaku bagi warga negaranya walaupun berada di Negara asing.

3. Asas kepentingan umum Yaitu Negara dapat melindungi dan mengatur kepentingan dalam
kehidupan masyarakat. Negara dapat menyesuaikan diri dengan semua peristiwa yang ada
hubungannya dengan kepentingan umum. Hukum tidak terbatas oleh wilayah suatu Negara.

H. Perwakilan Negara di Luar Negeri :

A. Perwakilan Diplomatik : adalah lembaga kenegaraan di luar negeri yang bertugas dalam membina
hubungan politik dengan negara lain. Tugas ini dilakukan oleh perangkat diplomatik yang meliputi duta
besar, duta, kuasa usaha dan atase-atase.
Dalam praktik internasional ada dua jenis perwakilan diplomatik :
1. Kedutaan Besar, yang ditugaskan tetap pada suatu negara tertentu untuk saling memberikan
hubungan rutin antar negara tersebut.
2. Perutusan Tetap, yang ditempatkan pada suatu organisasi internasional (PBB).

B.Tingkatan dan Kepangkatan Perwakilan Diplomatik :
Tingkatan dan kepangkatan perwakilan diplomatik menurut menurut Kongres di Aachen tahun
1918 sbb :
1. Duta Besar ( Ambassador) adalah tingkatan tertinggi dalam perwakilan diplomatik. Duta Besar
memiliki kekuasaan penuh dan luar biasa dan ditempatkan pada negara yang punya hubungan erat dan
banyak hubungan timbal balik. Dalam beberapa hal seorang duta besar dapat memutuskan sesuatu yang
menyangkut negaranya tanpa berkonsultasi dengan kepala negaranya terlebih dahulu.
2. Duta (Gerzant) adalah setingkat lebih rendah dari duta besar, biasanya ditempatkan pada negara
yang tidak banyak hubungan timbal balik dan derajat kereratan hubungan lebih rendah dari pada negara
yang mengirim duta besar. Segala persoalan. Segala persoalan yang menyangkut ke dua negara,
seorang duta harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan pemerintah negaranya.
3. Menteri Presiden (Minister President) adalah mereka yang tidak dianggab sebagai wakil kepala
negara, tetapi hanya ditempatkan untuk mengurus urusan-urusan negaranya.
4. Kuasa Usaha (Charge Daffair), kuasa usaha tidak diperbantukan kepada kepala negara, tetapi
kepada menteri luar negeri negara penerima. Berhubungan dengan kepala negara negara penerima
melalui menteri luar negeri negara penerima.
5. Atase-atase, adalah tenaga ahli kedutaan, ada atase militer. atase perekonomian, atase
pendidikan dan kebudayaan, dll.
C. Fungsi, Hak dan Kewajiban Perwakilan Diplomat menurut Konvensi Wina tahun 1961 :
1.Wakil negara pengirim di negara penerima
2. Melindungi kepentingan negara dan warga negara pengirim sesuai hukum
internasional.
3. Mengadakan perundinagn dan persetujuan dengan negara penerima.
4. Mengetahui keadan dan perkembangan di negara penerima dengan cara yang
syah sesuai dengan Undang-undang dan melaporkannya kepada negara
pengirim.
5. Memelihara persahabatan serta membina hubungan ekonomi, pendidikan dan
kebudayaan, ilmu pengetahuan antara negara pengirim dan penerima.
D. Berakhirnya Fungsi Misi Perwakilan Diplomatik :
1. Sudah habis masa jabatan
2. Ia ditarik oleh pemerintah negaranya
3. Karena tidak disenangi (di persona non grata )
4. Negara penerima perang dengan negara pengirim.
E. Hak Kekebalan (immunitet) Korps Diplomatik :
a. Hak Ekstrateritorialitas, hak kekebalan dalam daerah perwakilan seperti daerah kedutaan
besar, daerah kedutaan termasuk halaman dan bangunannya dimana terpancang bendera dan lambang
negara itu. Berdasarkan hukum internasional daerah itu dipandang sebagai daerah negara pengirim.
Orang yang masuk tanpa izin bisa dikeluarkan. Gedung perwakilan negara asing tidak boleh digeledah
atau dimasuki oleh petugas kehakiman, polisi, tanpa seizin kepala perwakilan diplomatik yang
bersangkutan. Arsip-arsip, surat-surat ataupun telegram tidak boleh dibuka oleh polisi, hakim tersebut.
Warga negara yang mencari perlindungan digedung perwakilan diplomatik tidak dapat ditanmgkap
begitu saja melainkan harus melalui perundingan dengan kepala perwakilan setempat. Kecuali pelaku
kejahatan, yang memang harus diserahkan pada polisi setempat.
b. Hak Kekebalan atau Kebebasan Korps Diplomatik, setiap anggota korps diplomatik harus
tunduk kepada hukum dan peraturan kepolisian setempat namun tidak dapat dituntut dimuka
pengadilan. Mereka dibebaskan dari pajak dan bea cukai, bebas pemeriksaan atas tas diplomatik, bebas
mendirikan tempat ibabad dilingkungan kedutaan.

F. Perwakilan Konsuler : adalah lembaga kenegaraan di luar negeri yang bertugas dalam membina
hubungan non politik dengan negara lain. Ada konsuler yang bersifat
tetap ada konsuler kehormatan. Tugas pokok konsul kehormatan adalah menghubungkan
perdagangan ke dua negara. Pejabat ini tidak mendapat gaji, melainkan mendapat honoraruium atas
jasa-jasanya itu.
1. Tingkatan kepangkatan perwakilan konsuler :
a. Konsul Jenderal, membawahi beberapa konsul yang ditempatkan di ibu
kota negara tempat ia bertugas.
b. Konsul , konsul mengepalai suatu kekonsulan yang membawahi satu
daerah kekonsulan kadang-kadang diperbantukan konsul Jenderal.
c. Konsul Muda, mengepalai kantor wakil konsulat yang ada didalam
satu daerah kekonsulan. Kadang diperbantukan kepada konsul jenderal
atau Konsul.
d gen Konsul, diangkat oleh konsul jenderal atau oleh konsul untuk
engurus hal tertentu yang berhubungan dengan daerah kekonsulan,
iasanya ditempatkan di kota-kota yang termasuk kekonsulan.
G. Fungsi Perwakilan Knsuler menurut Konvensi Wina :
1. Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga negaranya, badan
hukum sesuai dengan hukum internasional ( sesuai batas-batas yang
di izinkan).
2. Memajukan hubungan perdagangan, ekonomi, kebudayaan dan iptek ke dua
negara.
3. Mengeluarkan paspor dan Visa atau dokumen perjalanan kepada warga
negara pengirim.
4. Bertindak sebagai notaris dan panitera sipil, melakukan fungsi administratif
yang tidak bertentangan dengan peraturang negara penerima.

H. Berakhirnya misi perwakilan konsuler :
1. Fungsi seorang pejabat konsuler telah berakhir
2. Penarikan dari negara pengirim
3. Pemberitahuan bahwa ia bukan lagi sebagai anggota staf konsuler

I. Perbedaan perwakilan diplomatiok dengan perwakilan konsuler:

A. Korps Diplomatik :
1. Memelihara kepentingan negaranya dengan melakukan hubungan dengan
pejabat tingkat pusat.
2. Berhak mengadakan hubungan bersifat politik.
3. Satu negara hanya memiliki satu perwakilan diplomatik di negara penerima.
4. Mempunyai hak ekstrateritorial (tidak tunduk pada kekuasaan peradilan)
B. Korps Konsuler :
1. Memelihara kepentingan negaranya dengan melaksanakan hubungan dengan
pejabat tingkat daerah (setempat).
2. Berhak mengadakan hubungan yang bersifat non politik
3. Satu negara dapat mempunyai lebih dari satu perwakilan konsuler.
4. Tidak mempunyai hak ekstrateritorial (tunduk pada pelaksanaan kekuasaan
peradilan).

J. PERJANJIAN INTERNASIONAL

1. Pengertian perjanjian internasional
a. Mochtar Kusumaatmaja, perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan anatara
anggota masyarakat bangsa-bangsa yang bertujuan untuk mengakibatkan akibat hukum tertentu. Dalam
definisi ini subyek hukum internasional yang mengadakan perjanjian adalah anggota masyarakat bangsa-
bangsa, lembaga-lembaga internasional dan negara-negara.
b. Definisi lain Perjanjian Internasional adalah kesepakatan antara dua atau lebih subyek hukum
internasional (lembaga internasional. negara) yang menurut hukum internasional menimbulkan hak dan
kewajiban bagi para pihak yang membuat kesepakatan.

2. Macam Perjanjian Internasional :
Perjanjian internasional dapat dibedakan berdasarkan beberapa kriteria, yaitu :
a. Jumlah pesertanya
b. Srtrukturnya
c. Objeknya
d. Cara berlakunya
e. Intrumen pembentuk perjanjiannya

ad.a. Jumlah pesertanya, yaitu perjanjian bilateral dan multilateral. Bilateral adalah perjanjian antar
dua negara unutk mengatur kepentingan kedua belah pihak. Perjanjian multilateral adalah diadakan
oleh banyak negara untuk mengatur kepentingan bersama negara-nebara peserta perjanjian tersebut.
Contoh perjanjian bilateral : Indonesia Cina (dwikewarganegaraan), Indonesia Malaysia
(ekstradisi), Indonesia-Tailand (garis batas laut Andaman) dll. Contoh multilateral adalah Konvensi
Jenewa (perlindungan korban perang), Konvensi Wina (diplomatic), Konvensi Hukum Laut Internasional
(laut teritorial, zona bersebelahan, ZEE dan landas benua), dll

ad.b. Dari segi strukturnya yaitu ada perjanjian yang bersifat Law Making Treaties adalah perjanjian
yang mengandung kaidah hukum yang berlaku bagi semua bangsa di dunia, Seperti konvensi Jenewa,
Wina, hukum laut. Sedangakan ada perjanjian yang bersifat treaty contract adalah perjanjian yang
menimbulkan hak dan kewajiban hanya bagi negara yang mengadakan perjanjian saja, seperti
Indonesia-Malaysia, Indonesia-Cina, dll

ad. c. Dari segi objeknya, perjanjian internasional dibedakan antara perjanjian yang berisi soal-soal
politik, dengan perjanjian yang berisi soal-soal ekonomi, budaya, dll

ad. d. Dari segi cara berlakunya, yaitu perjanjian bersifat self-executing (berlaku dengan
sendirinya)yaitu perjanian itu langsung dapat berlaku setelah diratifikasi oleh negara peserta) dan non
self- executing, jika berlakunya perjanjian itu harus dilakukan perubahan undang-undang di negara
peserta terlebih dahulu.

ad. e. Dari segi intrumennya, perjanjian internasional itu ada dua, yaitu tertulis dan lisan. Perjanjian
internasional tertulis adalah perjanjian yang dituangkan dalam instrumen-instrumen pembentuk
perjanjian yang tertulis dan formal, seperti Treaty, Comvention, Agreement, Charter, Covenant, Statute,
Constitution, Protocol, Declaration, Arrangement. Sedangkan perjanjian internasional lisan adalah
setiap perjanjian internasional yang doekspresikan melalui instrumen-instrumen tidak tertulis, seperti :
1. Perjanjian internasional lisan ( international oral agreement), yang diperjanjikan adalah hal-hal
yang disepakati secara lisan, seperti the London Agreement (keanggotaan Dewan Keamanan PBB).
2. Deklarasi Unilateral atau deklarasi sepihak ( unilateral declaration), adalah pernyataan suatu
negara yang disampaikan oleh wakil negara itu dan ditujukan kepada negara lain.
3. Perjanjian diam-diam (tacit consent atau tacit agreement), perjanjian yang dibuat tidak tegas,
artinya keberadaan perjanjian itu hanya dapat diketahui melalui penyimpulan suatu tingkah laku baik
aktif atau tidak aktif, dari Negara atau subyek hokum internasional lainnya.

3. Tahap Pembuatan Perjanjian Internasional :
Menurut Mochtar Kusumaatmaja ada dua macam cara pembentukan perjanjian
internasional :
a. Perjanjian internasional yang dibentuk melalui 3 tahap yaitu (perundingan, penandatanganan,
ratifikasi atau pengesahan), cara ini dupakai apabila materi atau yang diperjanjikan itu dianggap sangat
penting maka perlu persetujuan DPR.
b. Perjanjian internasional yang dibentuk melalui 2 tahap yaitu ( perundingan dan
penandatanganan) dipakai untuk perjanjian yang tidak begitu penting, penyelesaian cepat, berjangka
pendek, seperti Perjanjian perdagangan.
Menurut Hukum Positif Indonesia, pada pasal 11 ayat 1 UUD 1945 dosebutkan bahwa
Presiden dengan persetujuan DPR membuat perjanjian dengan Negara lain. Dalam Undang-undang RI
No. 24 tahun 2000 ditegaskan bahwa pembuatan perjanjian internasional dilakukan melalui tahap (
penjajakan, perundingan, perumusan naskah, penerimaan dan penandatanganan).
Menurut Konvensi Wina 1969 tentang Hukum Perjanjian Internasional disebutkan tahap
pembuatan perjanjian internasional dilakuakn melalui tahap:
a. Perundingan (Negotiation), perundingan tahap pertama tentang objek tertentu, diwakili oleh kepla
negara, kepala pemerintahan, menteri luar negeri atau duta besar dengan menunjukkan Surat Kuasa
Penuh (full powers)
b. Penandatanganan (Signature), biasanya dilakukan oleh menteri luar negeri atau kepala
pemerintahan. Tapi perjanjian belum dapat diberlakukan sebelum diratifikasi oleh masing-masing
negara.
c. Pengesahan (Ratification), Penandatanganan hanya bersifat sementara dan harus dikuatkan
dengan pengesahan atau penguatan yang disebut ratifikasi. Ratifikasi perjanjian internasional dapat
dibedakan sbb:
1. Ratifikasi oleh badan eksekutif, biasanya dilakukan oleh raja absolut dan pemerintahan otoriter.
2. Ratifikasi oleh badan Legislatif atau DPR,Parlemen tapi jarang digunakan.
3. Ratifikasi campuran antara DPR (legislatif) dengan Pemerintah (Eksekutif).

JENIS PERJANJIAN INTERNASIONAL

Bilateral bersifat khusus (Treaty Contract) karena hanya mengatur kepentingan ke dua negara, oleh
sebab itu perjanjian bilateral bersifat tertutup dalam arti tertutup kemungkinan bagi negara lain untuk
ikut serta dalam perjanjian tersebut.
Contohnya : Indonesia dengan RRC (1955) tentang Penyelesaian dwikewarganegaraan. Indonesia
dengan Thailand tentang garis batas laut Andaman sebelah utara selat Malaka 1071. Indonesia dengan
Malaysia tentang Ektradisi 1974. Indonesia dengan Australia tentang Pertahanan dan Keamanan kedua
negara 1995.

Multilateral yang disebut juga Law Making Treatis biasanya mengatur hal yang berkaitan dengan
kepentingan umum dan bersifat terbuka dala arti tidak hanya mengatur kepentingan negara yang
mengadakan perjanjian itu tetapi juga kepentingan negara lain yang tidak turut serta dalam perjanjian
itu (bukan Peserta). Contohnya :Konvensi Jenewa 1949 tentang perlindungan korban perang. Konvensi
wina 1961 tentang Hubungan Diplomatik. Konvensi Hukum Laut Internasiobnal 1982 tentang laut
teritorial (200 mil), Zona Bersebelahan (24 mil), Zona Ekonomi Eksklusif (200 mil), Landas Benua (lebih
200 mil).

ISTILAH-ISTILAH DALAM PERJANJIAN INTERNASIONAL :

1. Traktat (treaty) perjanjian paling formal merupakan persetujuan dua negara atau lebih mencakup
perjanjian bidang politik dan ekonomi.
2. Konvensi (Convention) persetujuan formal bersifat multilateral yang tidak berurusan dengan
kebijaksanaan tingkat tinggi (haigh Plicy) dilegalisasi oleh wakil yang berkuasa penuh.
3. Protokol (Protocol) persetujuan tidak resmi umumnya tidak dibuat oleh kepala negara yang mengatur
masalah-masalah tambahan seperti penafsiran klaususl-klausul tertentu ( Klausul = ketentuan tambahan
sebuah perjanjian).
4. Persetujuan (Agreement) perjanjian bersifat tekhnis atau administratif. Tidak diratifikasi karena
sifatnya tidak seresmi atau seformal traktat atau konvensi.
5. Perikatan ( Arrangement) adalah istilah yang digunakan untuk transaksi yang sifatnya sementara.
Tidak diratifikasi.
6. Proses Verbal catatan atau ringkasan atau kesimpulan konferensi diplomatik, atau catatan suatu
pemufakatan. Tidak diratifikasi.
7. Piagam (Statute) yaitu himpunan peraturan yang ditetapkan leh persetujuan internasional baik
mengenai pekerjaan atau kesatuan tertentu seperti pengawasan internasional yang mencakup tentang
minyak, lapangan kerja. Contoh Piagam Kebebasan Transit.
8. Deklarasi (declaration) yaiut perjanjianinternasinal yang berbentuk traktat dan dokumen tidak resmi.
9. Modus Vivendi dokumen untuk mencatat persetujuan internasional bersifat sementara, sampai
perjumpaan permanen, terinci dan sistimatis serta tidak memerlukan ratifikasi.
10. Pertukaran Nota yaitu metode tidak resmi namun banyak digunakan. Biasanya diulakukan oleh
wakil-wakil militer dan negara dan bisa bersifat multilateral dan melahirkan kewajiban bagi yang
mengadakannya.
11. Ketentuan Penutup (final Act) ringkasan hasil konvensi yang menyebutkan negara peserta, nama
utusan,masalah yang disetujui konferensi dan tidak diratifikasi.
12. Ketenrtuan Umum (General Act) traktat yang bersifat resmi dan tidak resmi.
13. Charter adalah istilah dalam perjanjian internasional untuk pendirian badan yang melakukan fungsi
administratif. Misalnya Atlantic Charter, Magna Charter.
14. Pakta (fact), menunjukkan suatu persetujuan yang lebih khusus dan membutuhkan ratifikasi.
Misalny Pakta Warsawa (mengenai Pertahanan ).
15. Covenant yaitu anggaran dasar LBB (Liga Bangsa-Bangsa).

ORGANISASI INTERNASIONAL

A. PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) United Nations

Berdiri pada tanggal 24 Oktober 1945 diprakarsai oleh 5 negara antara lain Amerika serikat, Inggris,
Rusia, Cina dan Prancis. Kelima Negara tersebut sekarang sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB
yang memegang hak Veto yaitu hak untuk membatalkan atau memveto keputusan dewan keamanan
PBB. Bahasa persidangan PBB adalah bahasa Arab, Inggris, Prancis, mandarin. Rusia dan Spanyol. Dan
Sekjen PBB sekarang adalah Ban Kimon dari Korea Selatan.

a. Tujuan PBB:
1. Menjaga perdamaian dunia
2. Mengembangkan persahabatan antar bangsa
3. Memvantu masyarakat dunia lebih sejahtera, memberantas kemiskinan, buta aksara, penyakit
menular, menghentikan pengrusakan lingkungan dan penghormatan HAM.
4. Menjadi pusat bangsa bangsa dalam pencapaian tujuan PBB diatas.

b. Prinsip-Prinsip PBB:
1. Negara anggota memiliki kedaulatan sederajat.
2. Negara anggota mematuhi piagam PBB
3. Negara-negara menyelesaikan perselisihan dengan cara damai
4. Negara-negara menghindari penggunaan kekerasan atau ancaman kekerasan.
5. Negara anggota membantu PBB

c. Badan /Alat Perlengkapan PBB:
1. Majelis Umum (General Asembly) :
Angotanya semua Negara anggota PBB. Fungsinya sebgai forum untuk membahas masalaha yang
menjadi keprihatinan dunia. Bersidang setiap tahun. Keputusannya tidak mengikat anggota PBB karena
hanya bersifat rekomendasi namun berbobot karena merupakan hasil pandangan mayoritas Negara di
dunia.

2. Dewan Keamanan PBB (Security Council) :
Adalah badan PBB yang fungsinya memelihara atau mempertahankan perdamaian dan
keamanan internasional. Anggaotanya 15 negara yang terbagi menjadi 5 anggota tetap (Inggris, Prancis,
Rusia, Cina, Amerika serikat) dan 10 negara anggota tidak tetap yang dipilih oleh Majelis Umum untuk
masa jabatan 2 tahun. Dewan ini memiliki hak Veto yaitu hak untuk memblokir atau menolak keputusan
Dewan walaupun ke 14 anggota dewan yang lain menyetujui keputusan yag bersangkutan, namun bias
dibatalkan oleh 1 negara dari anggota Dewan tersebut.

3. Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social Council) :
Anggotanya terdiri dari 54 negara dan setiap tahun dipilih 18 anggota baru oleh Majelis
Umum PBB untuk masa jabatan 3 tahun. Fungsi dewan ini adalah bertanggug jawab atas kegiatan social
PBB. Bersidang setiap tahun selama satu bulan. Dewan ini merekomendasi kepada majelis umum yang
berkaitan dengan pembanguna ekonomi, masalah lingkungan dan Hak Asasi Manusia. Badan ini
mengkoordinir badan-badan seperti WHO (World Health Organization) oeganisasi kesehatan Dunia, ILO
(International Labour Organization) organisasi Perburuhan Internasional, FAO (Food and Agriculture
Organization) organiasai Pangan dan Pertanian, UNESCO (United Nations educational Scintific and
Cultural Organization) Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan. UNICEF (United
Nations Shildrens Fund) Dana Kanak-Kanak Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan bantuan
untuk rencana-rencana kesejahteraan ibu dan anak di selurug Negara di dunia.

4. Dewan Perwalian (Trusteeship Council) :
Dewan ini bertugas menyelenggarakan pemerintahan dan melakukan pengawasan
terhadap wilayah-wilayah yang masuk kategori trust territories (wilayah peerwalian). Wilayah
perewalian adalah wilayah bekas jajahan yang ditempatkan dalam satu system perwalian sebagai satu
cara agar Negara-negara anggota bertanggung jawab atas wilayah tersebut (biasanya Negara bekas
penjajahnya) dan menngkatkan kemajuan wiulayah itu menuju kemerdekaannya. Contoh Negara Togo
dan Kamerun, kepulauan Solomon adalah bekas jajahan Jerman. Kemudian Negara bekas jajahan Turki
seperti Jordania dan Palestina. Negara yang terakhir yang mencapai kemerdekaannya pada Bulan
November 1994 adalah Palau. Pada bulan Desember menjadi anggota PBB.
Sistem perwalian itu di selenggarakan dalam rangka :
1. Memelihara keamanan dan perdamaian internasional
2. Memajukan politik, ekonomi, sosbud penduduk setempat.
3. Mendorong peenghormatan HAM dan saling ketergantungan sesame bangsa,
4. Menjamin penanganan masalah-masalh soaial dan ekonomi.

5. Mahkamah Internasional (International Court of Justice) :
Adalah badan pengadilan internasional resmi dan tetap yang bertugas untuk memeriksa
dan memutus perkara yang diajukan kepadanya. Terdiri 15 hakim yang dipilih Majelis Umum
berdasarkan kemampuan mereka dan bermarkas di Den Haag Belanda.
Pihak yang dapat mengajukan perkara ke Mahkamah internasional :
1. Semua Negara yang berada di bawah Statuta (wilayah Kerja) Mahkamah Internasional, Perkara
apa saja.
2. Negara lain yang bukan statute Mahkamah Internasioanl dengan syarat yang telah ditetapkan.
3. Dewan Keamanan PBB.
Mahkamah Internasional selain mengadili perkara dapat juga memberikan nasihat hokum
kepadamajelis Umum, Dewan keamanan atas permohonan badan tersebut dan badan PBB lainnya.

6. Sekretariat (Secretariat) :
Badan ini terdiri atas satu orang sekretaris Jenderal dan staf yang diperlukan. Sekretaris
Jenderal diangkat oleh Majelis Umum atas usul Dewan Keamanan PBB. Sekjen sekarang Ban Kimon dari
Korea selatan.

Badan Khusus PBB (Specialized Agencies) :

1. ILO (International Labour Organizatiaon) yaitu Organisai buruh internasional didirikan pada tanggal
11 April 1919 bermarkas di Jenewa, Swiss. Bertujuan memelihara perdamaian abadi dengan memajukan
keadilan ekonomi, social dan memperbaiki syarat perburuhan dan tingkat kehidupannya.
2. FAO ( Food and agriculture Organization) yaitu organisasi bahan makanan dan pertanian PBB didirikan
pada tanggal 16 Oktober 1945 bermarkas di Roma, Italia. Badan ini bertujuan meningkatkan perdamaian
dan effisiensi produksi dan distribusi hasil makanan dan pertanian, hutan, perbaiki hidup penduduk
desa.
3. UNESCO (United Nations educational Scintific and Cultural Organization) , yaitu Organisasi Pendidikan,
Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan yang didirikan pada tanggal 4 November 1946 bermarkas di Paris,
Prancis. Badan ini bertujuan member sumbangan kearah perdamaian dan keamanan dengan
memajukan kerjasama antar bangsa-bangsa melalui pendidikan, pengetahuan.
4. WHO (World Health Organization) yaitu organisasi kesehatan Dunia yang didirikan pada tanggal 7
April 1948 bermarkas di Jenewa , Swiss, bertujuan mencapai tingkat kesehatan yang tertinggi bagi
semua rakyat di dunia.
5. IBRD ( International Bank of Reconstruction and development) yaitu bang pembangunan dan
perkembangan internasional yang didirikan pada tanggal 27 Desember 1945 bertyujuan membantu
pembangunan dan perkembangan daerah-daerah milik anggota PBB untuk memudahkan penanaman
modal untuk tujuan produktif.
6. IMF (International Monetary Fund) yaitu dana moneter internasional didirikan pada tanggal 27
desember 1945 bermarkas di Washington, Amerika Serikat. Bertujuan memajukan kerjasama moneter
internasional dan perluasan perdagangan internasional, stabilitas pertukaran uang, membantu
menetapkan system pembayaran multilateral terhadap transaksi yang sedangberjalan.
7. ICAO (International Civil Aviation Organization) yaitu organisasi penerbangan sipil internasional.
8. UPU (Universal Postal Union) yaitu persatuan pos sedunia.
9. ITU (International Telecommunication union yaitu persatuan telekomunikasi internasional.
10. ITO (International Trade Organization) yaitu organisasi perdagangan internasional dan peraetujuan
mengenai bea dan cukai dan perdagangan.
11. WTO (Word Trade Organization) Organisasi perdagangan Dunia.(Bukan Badan PBB)
B. ASEAN (Association of South East Asian Nations) Atau Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara:

ASEAN di bentuk berdasarkan deklarasi Bangkok tanggal 8 Agustus 1967 yang
ditandatangani 5 tokoh ASEAN yaitu Adam Malik (Indonesia), Tun Abdul Razak (Malaysia), Thanat
Khoman (Muangthai), Rajaratnam (Singapura) dan Narciso R. Ramos (Filipina). Sekarang jumlah
anggotanya 10 negara yaitu ditambah dengan Brunai Darussalam, Vietnam, laos, Mnyanmar, dan
Kamboja.
Disamping itu ada Forum Regional ASEAN (FRA) sejak rahun 1994, yaitu forum dialog tentang
isu-isu keamanan di wilayah Asia Pasifik. Terdiri 23 negara yaitu 10 negara ASEAN, Papua Nugini sebagai
Peninjau dan 12 negara patner yaitu Kanada, Asustralia, India, Jepang, Selandia Baru Korea Selatan,
Korea Utara, Federasi Rusia, RRC, Amerika Serikat, Mngolia dan Uni Eropa.

A. Tujuan ASEAN :
1. Memepercepat peetumbuhan ekonomi, soaial dan budaya dfi kawasan asia tenggara.
2. Meningkatkan perdamaian dan stabiloitas regional dan saling mengjhormati.
3. Meningkatkan kerjasama dalam masalah yang menyangkut kepentingan beresama bidang
ekonomi, soaial budaya, tekhnik, pengetahuan dan administrasi.
4. Salng memberi bantuan dalam bentuk saran latihan dan penelitian.
5. Bekerjasama dalam dalam penggunaan pertanian dan industry, perbaikan tarap hidup rakyat.
6. Membina kerjasama dengan organisasi dunia lainnya.

B. Struktur ASEAN :
Menurut KTT ASEAN di BALI 1976 strukturnya sbb :

1. ASEAN Summit, yaitu pertemuan para kepala pemerintahan se ASEAN. Konferensi Tingkat Tinggi
ini merupakan lembaga pembuat keputusan tertinggi dalam ASEAN. Didahului dengan pertemuan para
menteri ekonomi dan menteri luar negeri ASEAN.
2. ASEAN Miniterial Meeting (AMM), yaitu siding para menteri luar negeri ASEAN yang merumuskan
garis kebijakan dan koordinasi kegiatan ASEAN.
3. ASEAN Economic Ministers (AEM) adalah siding para menteri ekonomi untuk meneruskan
kebijakan yang telah dirumuskan. Sidang ini 2 kali setahun.
4. ASEAN Finance Meeting (AFMM) adalah siding para menteri keuangan ASEAN merumuska
kebijakan ASEAN di bidang keuangan.
5. Other ASEAN Ministerial Meeting (OAMM) yaitu siding para menteri non ekonomi merumuskan
kebojakan selain ekonomi seperti pendidikan, keshatan penerangan, sosbud, teknologi, ilmu
pengetahuan, perburuhan.
6. ASEAN Standing Committee (ASC) komisi tetap ASEAN dipimpin oleh menteri luar negeri dari
Negara yang mendapat giliran manjadi Ketua yaitu tuan rumah dari siding tahunan para menteri luar
negeri ASEAN.
7. ASEAN Secretariat yaitu sekretaris ASEAN yang berfungsi untuk memprakarsai, member nasehat
dan pertimbangan dan mengkoordinasikan dan melaksanakan jkegiatan-kegiatan ASEAN.

Mamfaat Kerja sama dan Perjanjian Internasional bagi Indonesia :

A. Mamfaat keraja sama Internasional:
1. Dewan Keamanan PBB menghentikan Agresi Militer Belanda I atas usul India dan Australia.
2. Perundingan Indonesia Belanda melalui Jasa baik KTN (komisi Tiga Negara) untuk menghentikan
pendudukan belanda di Indonesia.
3. PBB mengeluarkan resolusi untuk menghentikan Agresi Militer belanda IIyang berisi : - Hentikan
saling menyerang
- Membebaskan segala tawanan
- Berunding atas dasar Perjanjian Lingarjati dan renville
- Pemerintaha RI dikembalikan ke Yogyakarta.
4. Pengembalian Irian barat oleh PBB dari tangan belanda ke RI tahun 1962
5. Pengakuan kedaulatan RI oleh belanda melalui KMB tanggal 27 Desember 1949.

B. Mamfaat Perjanjian Internasional :
1. Diterimanya konsep Negara kepulauan (archipelagic state) Wawasan Nusantara.
2. Penentuan Batas Wilayah laut RI melalui Konvensi Hukum Laut Inmternasional tahun 1982, yaitu :
a. Batas wilayah 12 mil laut territorial Negara pantai dan Negara kepulauan.
b. batas 200 mil laut ZEE (Zona Ekonimi Eksklusif).
c., pengakuan hak Negara tak berpantai utk ikut memamfaatkan sumber daya alam dan kekayaan
lautan.

C. Secara regional perjanjian batas laut dengan Negara tetangga sbb:
a. Indonesia Malaysia : lndas kontinen selat malaka daan lau natuna.
b. Indonesia- Thailand : Landas kontinen selat malaka danm laut Andaman.
c. Indonesia Australia : Laut arafuru dan utara irian jaya dengan papua nugini
d. Indonesia- Singapura :garis batas laut territorial.
e. Indonesia India : Lands kontinen laut Andaman.

Berdasarkan pengakuan tersebut maka luas wilayah Indonesia menjadi sekitar 8.4 juta km persegi :
1. daratan/Kepulauan : 2.027.087 km
2. Laut territorial : 3.166.163 km
3. Landas Kontinen : 800.000 km
4. ZEE : 2.500.000 km















3 22 2 22.6K

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
Label: Materi & Modul PKn SMA
38 komentar:
nilaitp mengatakan...
Wah, lengkap sekali
September 27, 2010 6:15 PM
esri sihombing mengatakan...
bila perlu contoh hubungan internasional di buat donk. biar lengkap-lengkip.
Januari 28, 2011 4:09 AM
Celotehan Simanis mengatakan...
yah... gak ada isi piagam PBB nya :(
Februari 13, 2011 4:50 AM
Anonim mengatakan...
ini yang aku cari. makasih atas infonya, isinya lengkap banget.
Maret 02, 2011 3:17 PM
Anonim mengatakan...
sama persis kayak dibuku yg aku punya, bagus banget lebih terperinci secara singkat. makasih ya artikel
nya :)
Maret 16, 2011 7:53 AM
Anonim mengatakan...
wah makasih.. jadi lbih enteng bljar..
Juni 05, 2011 5:28 AM
Mudztova mengatakan...
izin posting ya gan... sumber disetakan :)
Juli 19, 2011 4:25 AM
Basket Sma 1 Gondang mengatakan...
terimaksih ya mas...
Juli 19, 2011 7:22 PM
Anonim mengatakan...
Thx for info-nya
Januari 15, 2012 10:52 PM
Anonim mengatakan...
materinya padat yaa...
tapi materi yang saya cari tak tersedia
Januari 27, 2012 9:51 PM
BAD-PROFILE mengatakan...
contoh contoh hubungan internasional gan...
minta tolong di bantu..
Februari 03, 2012 3:39 AM
fikri poseidon mengatakan...
keren,,membantu bgt
Februari 05, 2012 2:42 AM
Anonim mengatakan...
ijin sedot ya
Februari 05, 2012 4:35 AM
Batara Chandra mengatakan...
Contoh-Contoh Hubungan Internasional nya apa.?

Kasih contoh dong,.
Mei 02, 2012 7:54 AM
Anonim mengatakan...
terima kasih banyak Pak atas info yang membantu skali dlm pngrjaan tgs ssaaya :DD
Mei 18, 2012 3:34 AM
Anonim mengatakan...
di perlengkaplah gan dengan contoh"nya....
tpi scara keseluruhan dah lengkap kok....
Mei 25, 2012 7:38 AM
riva inka mengatakan...
terimakasih banyak ,, materi nya sangat membantu saya hehehe
wish you all the best ~
Juni 08, 2012 7:20 PM
Anonim mengatakan...
klausul formal suatu perjanjian tu membahas tentang apa aja ya ? tks before ^^
Juni 10, 2012 9:57 AM
Anonim mengatakan...
masalah hub.internasional dalam bidang sosbud,politik,ekonomi,masuin dong :(
Juni 16, 2012 10:41 PM
Boby Ramadhan mengatakan...
Makasih ya gan atas postingannya yg sangat membantu... www.bobyramadhan.blogspot.com
September 06, 2012 3:53 AM
Obat Keputihan mengatakan...
Saya suka blog Anda, saya berharap untuk melihat lebih banyak dari Anda. Apakah Anda menjalankan
situs lain?
September 06, 2012 7:33 PM
Pras mengatakan...
Ijin Coppas, Thx Infonya :)
Oktober 22, 2012 4:39 AM
status hukum mengatakan...
My Blog
Jumat, 08 Juni 2012
Materi PKN Hubungan Internasional
HUBUNGAN INTERNASIONAL

A. Pengertian Hubungan Internasional
Hubungan internasional didefinisikan sebagai studi tentang interaksi antara beberapa aktor yang
berpartisipasi dalam politik internasional yang meliputi Negara- Negara , organisasi
internasional,organisasi non pemerintahan,kesatuan sub-nasional ( kelompok kelompok atau
badan badan dalam suatu Negara),seperti birokrasi dan pemerintak domestic serta individu
individu.
Hubungan internasional mencakup unsur unsur ekonomi,social,budaya,hankam,perpindahan
penduduk ( imigrasi dan emigrasi ) , pariwisata , olimpiade ( olahraga ), dan pertukaran budaya.
Hubungan internasional yang dilakukan suatu Negara sangat ditentukan oleh kekuasaan ( power
) dan keamanan ( security ) Negara yang bersangkutan. Kekuasaan berasal dari tiga sumber yaitu
sumber daya alam ( geografi , SDA , dan penduduk ) ; sosio-psikologis ( citra, sikap dan harapan
penduduk serta kualitas kepemimpinan ) ; serta kapasitas industry dan kesiapsiagaan militer.
Menurut Barry Buzan, ada lima ancaman terhadap keamanan, yaitu ancaman militer ; ancaman
politik ; ancaman sosial ; ancaman ekonomi ; dan ancaman ekologis.
B. Sarana sarana hubungan internasional

1. Diplomasi
Secara umum didefinisikan sebagai proses komunikasi antar pelaku poltik internasional dan
instrument untuk mencapai tujuan kebijakan politik luar negeri suatu Negara
2. Negosiasi (perundingan)
Adalah suatu upaya untuk menagtasi masalah yang dihadapai anatara kedua Negara tanpa
melibatkan pihak ketiga
3. Lobby
Merupakan kegiatan politik yang dilakukan untuk memengaruhi Negara tertentu, untuk
memastikan bahwa pandangan atau kepentingan suatu Negara dapat tersampaikan

C. PERJANJIAN INTERNASIONAL
Perjanjian internasional adalah suatu ikatan hokum yang terjadi berdasarkan kata sepakat antara
Negara-negara sebagai anggota organisasi bangsa-bangsa dengan tujuan melaksanakan hukum
tertentu yang mempunyai akibat hokum tertentu.

1. ISTILAH-ISTILAH PERJANJIAN INTERNASIONAL

1. Traktat yaitu perjanjian paling formal merupakan persetujuan dari dua Negara atau lebih.
2. Konvensi yaitu persetujuan formal yang bersifat multilateral dan tidak berurusan dengan
kebijaksanaan tingkat tinggi.
3. Protocol yaitu persetujuan tidak resmi dan pada umumnya tidak dibuat oleh kepala Negara, yang
mengatur masalah-masalah tambahan seperti penafsiran klausa-klausa tertentu.
4. Persetujuan yaitu perjanjian yang lebih bersifat teknis atau administratif.
5. Pengikatan yaitu istilah yang digunakan untuk transaksi-transaksi yang sifatnya sementara.
6. Proses Verbal yaitu catatan-catatan, ringkasan-ringkasan atau kesimpulan-kesimpulan konvernsi
diplomatik, atau catatan-catatan suatu permufakatan.
7. Piagam yaitu himpunan peraturan yang ditetapkan oleh persetujuan internasional, baik mengenai
pekerjaan maupun kesatuan-kesatuan tertentu, seperti pengawasan internasional yang mencakup
tentang minyak atau mengenai lapangan kerja lembaga-lembaga internasional.
8. Deklarasi yaitu perjanjian internasional yang berbentuk traktat dn dukumen tidak resmi.
Deklarasi sebagai traktat bila menerangkan suatu judul dari batang tubuh ketentuan traktat, dan
sebagai dokumen tidak resmi apabila merupakan lampiran pada trktat atau konvensi.
9. Modus Vivendi yaitu dokumen untuk mencatat persetujuan internasional yang bersifat
sementara, sampai berhasil diwujudkan perjumpaan yang lebih permanen, terinci, sistematis, dan
tidak memerlukan ratifikasi.
10. Pertukaran Nota yaitu metode yang tidak resmi yang biasanya dilakukan oleh wakil-wakil militer
dan Negara.
11. Ketentuan Penutup yaitu ringkasan hasil konvensi yang menyebutkan Negara peserta, nama
utusan yang turut diundang, serta masalah yang disetujui konferensi dan tidak memerlukan
ratifikasi.
12. Ketentuan Umum yaitu traktat yang dapat bersifat resmi dan tidak resmi.
13. Charter yaitu istilah yang dipakai dalam perjanjian internasional untuk pendirian badan yang
melakukan fungsi administrative.
14. Pakta yaitu istilah yang menunjukkan suatu persetujuan yang lebih khusus dan membutuhkan
ratifikasi.
15. Covenant yaitu anggaran dasar liga bangsa-bangsa ( LBB )



2. Tahap-tahap perjanjian internasional

A. Perundingan (negotiation)
Merupakan perjanjian tahap pertama antara atau pihak tentang objke tertentu
b. Penandatanganan (signature)
biasanya dilakukan oleh menteri luar negeri atau kepala pemerintahan. Perjanjian ini belum
dapat diberlakukan sebelum di retifikasi oleh masing-masing Negara.
c. Pengesaha (ratification)
penandatanganan atas perjanjian hanya bersifat sementara dan harus dikuatkan dengan
pengesahan atau penguatan disebut ratification. Ratification dapat dibedakan sebagai berikut :
ratification oleh badan eksekutif, biasanya dilakukan oleh raja absoulut dan pemerintahan
otoriter.
Ratification oleh badan legislative atau DPR,Perlemen tapi jarang digunakan
Ratification campuran antara DPR (legislative) dengan pemerintah (eksekutif)

D. PERWAKILAN DIPLOMATIK

1. Makna perwakilan diplomatik
ada empat unsur hubungan diplomaik, yaitu :
a. Hubungan antar bangsa
b. Pertukaran misi diplomatic
c. Status pejabat diplomatic
d. Kekebalan hokum atau hak eksrtateritorial
Perwakilan diplomatic adalah perwakilan resmi suatu Negara, baik politis maupun non politis
dalam membina hubungan antara Negara yang satu dengan Negara lainnya.
2. Tingkatan perwakilan diplomatik
a. Duta besar berkuasa penuh ( Ambassador ) adalah perwakilan tertinggi dalam perwaklan
diplomatik yang memiliki kekuasaan penuh dan luar biasa.
b. Duta ( Gerzant ) adalah wakil diplomatic yang pangkatnya lebih rendah dari duta besar.
c. Menteri Residen adalah dianggap sebagai bukan wakil pribadi kepala Negara. Menteri residen
hanya mengurus urusan Negara dan tidak berhak mengadakan pertemuan dengan kepala Negara
tempatnya bertugas.
d. Kuasa usaha ( Charge the affair ) adalah kuasa usaha yang tidak diperbantukan kepada kepala
Negara.
e. Atase atase adalah pejabat pembantu dari duta besar berkuasa penuh. Atase terdiri atas :
a. Atase pertahanan (memberikan nasihat dibidang militer dan hankam pada duta besar berkuasa
penuh).
b. Atase teknis (atase perdagangan,perindustrian,pendidikan dan kebudayaan dan bidang lain
seperti embuat paspor dan pencatatan sipil).
3. Perwakilan Konsuler
a. Konsul Jendral membawahi beberapa konsul dan ditempatkan di ibu kota Negara.
b. Konsul dan wakil konsul , konsul mengepalai satu kekonsulan terkadang diperbantukan pada
konsul jendral. Wakil konsul yang diperbantukan pada konsul atau konsul jendral yang
terkadang diserahi pimpinan kantor konsuler.
c. Agen konsul , agen konsul diangkat oleh konsul jendral yang bertugas mengurus hal hal yang
bersifat terbatas dan berhubungan dengan kekonsulan.

4. Fungsi Perwakilan Diplomatik
Menurut Kongres Wina 1961 , fungsi perwakilan diplomatic adalah sebagai berikut .
a. Mewakili Negara pengirim di dalam Negara penerima
b. Melindungi kepentingan Negara pengirim dan warga Negaranya di Negara penerima didalam
batas batas yang diijinkan oleh hokum internasional.
c. Mengadakan persetujuan dengan pemerintah Negara penerima .
d. Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan Negara penerima, sesuai dengan
undang undang dan melaporkan pada pemerintah Negara pengirim.
e. Memelihara hubungan persahabatan antara kedua Negara

5. Hak istimewa Perwakilan Diplomatik
a. Hak imunitas : hak yang menyangkut pribadi seseorang diplomat serta gedung
perwakilannya,termasuk tidak tunduk kepada yurisdiksi ( hokum ) di Negara tempatnya
bertugas, baik perkara perdata maupun pidana,namun dapat diusir atau di kembalikan ke Negara
asalnya.
b. Hak ekstrateritorial : hak kebebasan diplomat terhadap daerah perwakilan termasuk halaman
bangunan serta perlengkapannya.







LATIHAN SOAL
1. Dibawah ini adalah unsur unsur yang tecakup dalam hubungan internasional,kecuali ..
a. Politik
b. Hankam
c. Imigrasi
d. SDA
e. ekonomi
2. Yang merupakan sarana sarana hubungan internasional dibawah ini adalah
a. Birokrasi
b. Hankam
c. Imigrasi
d. Ratifikasi
e. Negosiasi
3. Traktat yang dapat bersifat resmi dan tidak resmi, merupakan pengertian dari
a. Charter
b. Proses Verbal
c. Traktat
d. Modus Vivendi
e. Ketentuan Umum
4. Jelaskan yang dimaksud dengan Hubungan Internasional !
Jawab : Hubungan internasional didefinisikan sebagai studi tentang interaksi antara beberapa
aktor yang berpartisipasi dalam politik internasional yang meliputi Negara- Negara , organisasi
internasional,organisasi non pemerintahan,kesatuan sub-nasional ( kelompok kelompok atau
badan badan dalam suatu Negara),seperti birokrasi dan pemerintak domestic serta individu
individu.
5. Sebutkan 5 ancaman terhadap keamanan menurut Barry Buzan !
Jawab : Menurut Barry Buzan, ada lima ancaman terhadap keamanan, yaitu ancaman militer
,ancaman politik ,ancaman sosial,ancaman ekonomi ,dan ancaman ekologis.
Diposkan oleh nuranggreani di 07.47
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar

Anda mungkin juga menyukai

  • Abortus Infeksiosa
    Abortus Infeksiosa
    Dokumen22 halaman
    Abortus Infeksiosa
    indrielicious
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen19 halaman
    Bab 4
    indrielicious
    Belum ada peringkat
  • Fobia
    Fobia
    Dokumen7 halaman
    Fobia
    indrielicious
    Belum ada peringkat
  • Case Report Jiwa
    Case Report Jiwa
    Dokumen18 halaman
    Case Report Jiwa
    indrielicious
    Belum ada peringkat
  • Perimens
    Perimens
    Dokumen15 halaman
    Perimens
    indrielicious
    Belum ada peringkat
  • Varicella
    Varicella
    Dokumen24 halaman
    Varicella
    indrielicious
    Belum ada peringkat