Anda di halaman 1dari 8

Etiology Osteoporosis

Dan Faktor Resiko


Osteoporosis
Menurut etiologinya, osteoporosis dibagi 2:
Osteoporosis primer
Osteoporosis sekunder
Osteoporosis Primer
Postmenopausal Osteoporosis
Terjadi karena berkurangnya kadar estrogen yang
berfungsi mengatur pengangkutan kalsium ke dalam
tulang pada wanita
Age-associated Osteoporosis (Senile Ost.)
Pada wanita bersamaan dengan Postmenopausal
Osteoporosis
Kemungkinan akibat dari dari kekurangan kadar
kalsium tulang akibat tidak seimbangnya jumlah
osteoclast dan osteoblast
Juvenile Osteoporosis
Idiopathic Osteoporosis

Types of Primary Osteoporosis

Type of Primary Osteoporosis Characteristics
Juvenile osteoporosis
Usually occurs in children or young adults of both
sexes
Normal gonadal function
Age of onset: usually 8-14 years
Hallmark characteristic: abrupt bone pain and/or a
fracture following trauma
Idiopathic osteoporosis

Postmenopausal osteoporosis (type I
osteoporosis)

Occurs in women aged 50-65 years
Characterized by a phase of accelerated bone loss,
primarily from trabecular bone
Fractures of the distal forearm and vertebral bodies
common

Age-associated or senile osteoporosis
(type II osteoporosis)

Occurs in women and men older than 70 years
Represents bone loss associated with aging
Fractures occur in cortical and trabecular bone
Wrist, vertebral, and hip fractures often seen in
patients with type II osteoporosis
Osteoporosis Sekunder
Disebabkan oleh keadaan medis seperti
gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal
(tiroid, paratiroid, dan adrenal) dan
penggunaan obat-obatan seperti
kortikosteroid, barbiturat, anti konvulsif.
Pemakaian alkohol yang berlebihan dan
merokok dapat pula memperburuk
keadaan osteoporosis
Risk Factor
Wanita
Osteoporosis lebih mudah terjadi pada wanita karena menurunnya
kadar esterogen pada saat wanita mengalami menopause
Usia
Seiring dengan bertambahnya usia, maka fungsi organ tubuh menurun,
termasuk kemampuan tubuh dalam menyerap kalsium sehingga
terjadinya penurunan kadar kalsium dalam darah yang akhirnya dapat
menyebabkan tingginya aktivitas osteoclast
Ras/Suku
Ras kulit putih dan keturunan asia memiliki risiko yang lebih besar
dibandingkan ras kulit hitam. Hal ini diperkirakan karena kurangnya
konsumsi kalsium pada wanita asia yang rata-rata menghindari produk
hewani
Keturunan (Genetik)
Orang dengan riwayat keluarga yang memiliki osteoporosis memiliki
kemungkinan yang lebih besar dibandingkan yang tidak memiliki riwayat
osteoporosis

Risk Factor
Lifestyle
Konsumsi daging merah dan minuman bersoda, karena
keduanya mengandung fosfor yang merangsang pembentukan
PTH penyebab pelepasan kalsium dalam darah
Caffeine dan alkohol, banyak penelitian yang telah menunjukan
pada peminum minuman berkafein dan beralkohol, kadar
kalsium pada urinnya lebih banyak dibanding yang
mengkonsumsi air putih saja
Kurang olah raga, olah raga yang cukup akan memacu
pembentukan bone mass
Merokok, nikotin telah diketahui dapat menyebabkan banyak
masalah pada tubuh mulai dari hipertensi, cardiac arrest, dan
aterosklerosis. Beberapa jurnal juga menunjukan bahwa nikotin
dapat mempercepat proses penyerapan tulang ke dalam darah.
Konsumsi kalsium kurang, jika kadar kalsium pada darah sedikit,
maka tubuh akan mengambil kalsium dari tulang hingga kadar
kalsium dalam darah tercukupi
Risk Factor
Konsumsi obat-obatan
Kortikosteroid dapat menurunkan kadar Ca2+ dalam darah
dengan cara menghambat pembentukan osteoklast, namun
dalam jangka waktu lama malah menghambat pembentukan
tulang (sintesis protein di osteoblast) dan meningkatkan resorpsi
sehingga memicu terjadinya osteoporosis. Selain itu juga
menurunkan absorpsi Ca2+ dan PO43- dari intestinal dan
meningkatkan ekskresinya melalui ginjal, sehingga secara tidak
langsung akan mengaktifkan PTH yang menyebabkan resorpsi.
Salah satu komplikasinya adalah fraktur vertebra akibat
osteoporosis dan kompresi.
Ukuran Tubuh
Ukuran tubuh yang kecil dan ringan menyebabkan rendahnya
masa tulang sehingga dapat mempercepat terjadinya
osteoporosis

Anda mungkin juga menyukai