GN Primer GN Sekunder Imunopatogenesis 1. Circulating immune complex 2. Terbentuknya deposit kompleks imun secara in- situ. Ag dari luar AB spesifik terbentuk kompleks imun Ag-Ab menuju sirkulasi kompleks imun terjebak pada glomerulus mengendap di sub endotel & mesangium teraktivasi sistem komplemen
Kerusakan Glomerulus Pada GN Proses Inflamasi Sel Inflamasi Mediator Inflamasi Komplemen Sensitized-T cells Proses Inflamasi Pada Kerusakan Glomerulus Endapan kompleks imun proses inflamasi. Proses inflamasi melibatkan sel inflamasi, molekul adesi dan kemokin. Melekat dan bergulirnya sel inflamasi pada permukaan sel endotel dimediasi molekul adesi selektin L,E,P sel endotel melepaskan CD31 (cluster of differentiation) atau PECAM-1 (Platelet endothelial cell adhesion molecule) mengaktivasi sel inflamasi molekul adesi integrin terekspresi seperti VLA-4 (Very Late Antigen), LFA-1 (Lymphocyte function-associated antigen) dari permukaan sel inflamasi pada endotel juga melepaskan VCAM-1 (vascular cell adhesion molecule) dan ICAM-1 ((Intercellular Adhesion Molecule) Ikatan antara VLA-4 dengan VCAM-1 dan LFA-1 dengan ICAM-1 akan menambah erat perlekatan sel inflamasi dengan sel endotel terjadi proses migrasi sel inflamasi melalui celah antar sel endotel dengan bantuan kemokin.
Sel Inflamasi Pada Kerusakan Glomerulus Leukosit Polimormonuklear (PMN) dan monosit/makrofag. Makrofag dengan sel glomerulus terjadi interaksi melepaskan mediator inflamasi seperti sitokin pro-inflamasi dan kemokin proses inflamasi dan kerusakan jaringan bertambah.
Komplemen Pada Kerusakan Glomerulus Pada GN komplemen selain berfungsi mencegah masuknya Ag, juga menginduksi reaksi inflamasi. Terdapat 2 jalur aktivasi sistem komplemen: jalur klasik diaktivasi IgG atau IgM, jalur alternatif diaktivasi IgA atau IgM. Teraktivasinya jalur klasik oleh endapan komplek imun sub-epitel menghasilkan MAC (Membrane Attack Complex) yang menyebabkan lisis sel epitel glomerulus Mediator Inflamasi Pada Kerusakan Glomerulus Aktivasi leukosit terlepasnya granul azurofilic merangsang terbentuknya oksigen radikal merusak MBG Makrofag melepaskan mediator inflamasi seperti sitokin proinflamasi, PDGF (platelet-derived growth factor), TGF- (Transforming growth factor) Evaluasi Klinis & Diagnosis GN GN ditandai dengan proteinuria, hematuri, penurunan fungsi ginjal, perubahan ekskresi garam dengan akibat edema, kongesti aliran darah dan hipertensi. Manifestasi GN terdiri dari kelainan urin asimtomatik, sindrom nefrotik, GN progresif cepat, sindrom nefrotik, GN kronik Sindrom kelainan urin asimtomatik proteinuria subnefrotik, hematuria mikroskopis, edema (-), hipertensi, gangguan fungsi ginjal Sindrom nefritik hematuria & proteinuria, gangguan fungsi ginjal, retensi air dan garam, hipertensi GN progresif cepat penurunan fungsi ginjal dalam beberapa hari atau minggu, gambaran nefritik Sindrom nefrotik proteinuria masif (>3,5g/l1,73m/hari), edema anasarka, hipoalbuminemia, dan hiperlipidemia GN kronik proteinuria persisten dengan atau tanpa hematuria, penurunan fungsi ginjal progresif lambat. Etiologi GN Riwayat GN pada keluarga Penggunaan NSAID Preparat emas organik Heroin Imunosupresif : siklosporin atau takrolimus Riwayat infeksi streptococcus Endokarditis Virus Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan urin, gula darah, serum albumin, profil lemak, fungsi ginjal. Pemeriksaan serologi: ASTO, C3,C4, ANA (antinuclear antibody), anti- dsDNA, antibodi anti-GBM (glomerular basement membrane), ANCA (Anti-neutrophil cytoplasmic antibodies) Ultrasonografi ginjal. Biopsi ginjal. Gambaran Histopatologis GN GN Primer secara histopatologik : GN Proliferatif dan GN non-proliferatif GN non-proliferatif : GN lesi minimal Glomerulosklerosis fokal dan segmental GN membranosa Glomerulonefritis Lesi Minimal (GNLM) Disebut pula nefrosis lupoid Pada mikroskop cahaya menunjukkan gambaran glomerulus normal Mikroskop elektron menunjukkan hilangnya foot processes sel epitel viseral glomerulus Glomerulosklerosis Fokal dan Segmental Secara klinis seperti sindrom nefrotik Mikroskop cahaya menunjukan sklerosis glomerulus yang mengenai bagian atau segmen tertentu
Glomerulonefritis Membranosa Sering penyebab sindrom nefrotik Dikaitkan dengan penyakit LES, hepatitis virus B atau C, tumor ganas, atau akibat obat misal preparat emas, penisilinamin, NSAID Mikroskop IF ditemukan deposit IgG dan komplemen C3 berbentuk granular pada dinding kapiler glomerulus Dengan pewarnaan khusus tampak konfigurasi spike-like pada MBG Glomerulonefritis Proliferatif Dibedakan menjadi GN Membranoproliferatif (GNMP) GN Mesangioproliferatif (GNMsP) GN Kresentik Mikroskop cahaya GNMP memperlihatkan proliferasi sel mesangial dan infiltrasi leukosit serta akumulasi matrik ekstraseluler Pada mikroskop IF ditemukan endapan IgG, IgM, dan C3 pada dinding kapiler yang berbentuk granuler Penatalaksanaan Bed rest selama 6-8 minggu ACE inhibitor atau ARA II Kortikosteroid Imunosupresan Anti hipertensi