No. DX Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional 1. Tujuan : dalam waktu 1 x 24 jam nyeri berkurang atau hilang atau teradaptasi. Kriteria Evaluasi : Secara subjektif melaporkan nyeri berkurang atau dapat diadaptasi. Skala nyeri 0-1 (0-4). Dapat mengidentifikasi aktivitas yang meningkatkan atau menurunkan nyeri. Ekspresi pasien rileks. a. Jelaskan dan bantu pasien dengan tindakan pereda nyeri nonfarmakologi dan non invasif.
b. Lakukan manajemen nyeri keperawatan : 1) Istirahatkan pasien
2) Manajemen lingkungan tenang dan batasi pengunjung.
3) Ajarkan teknik relaksasi pernafasan dalam. 4) Ajarkan teknik distraksi pada saat nyeri.
a. Pendekatan dengan menggunakan relaksasi dan nonfarmakologi lainnya telah menunjukkan keefektifan dalam mengurangi nyeri. b. Mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri pasien. 1) Istirahat akan menurunkan kebutuhan oksigen
jaringan perifer sehingga akan meningkatkan suplai darah ke jaringan. 2) Lingkungan tenang akan menurunkan simulus nyeri eksternal dan menganjurkan pasien untuk beristirahat dan pembatasan pengunjung akan membantu meningkatkan kondisi Oksigen ruangan yang akan berkurang apabila banyak pengunjung yang berada di ruangan dan menjaga privasi pasien. 3) Meningkatkan asupan Oksigen akan menurunkan nyeri sekunder. 4) Distraksi (pengalihan perhatian) dapat menurunkan stimulus internal dengan mekanisme peningkatan produksi endorfin dan enkefalin yang dapat memblok reseptor nyeri untuk tidak dikirimkan ke
5) Tingkatkan pengetahuan tentang : sebab-sebab nyeri.
c. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik. korteks serebri sehingga menurunkan persepsi nyeri. 5) Pengetahuan yang akan dirasakan membantu mengurangi nyerinya dan dapat membantu mengembangkan kepatuhan pasien terhadap rencana terapeutik. c. Analgetik memblok lintasan nyeri sehingga nyeri akan berkurang 2. Tujuan : dalam waktu 5 x 24 jam pola eliminasi optimal sesuai kondisi klien. Kriteria Evaluasi : Eliminasi urin tanpa ada keluhan subjektif, seperti nyeri dan urgensi. Eliminasi urin tanpa meggunakan kateter. Pascabedah tanpa ada komplikasi. Frekuensi miksi dalam batas 5-8 x/hari.
a. Kaji pola berkemih dan catat produksi urin tiap 6 jam. b. Monitor adanya keluhan subjektif pada saat melakukan eliminasi urin c. Kolaborasi : 1) Pelebaran uretra, baik secara uretrotomi inernal atau pemasangan stent uretra. 2) Bedah rekonstruksi
d. Evaluasi pasca-intervensi pelebaran uretra a. Untuk mengetahui pengaruh iritasi kandung kemih dengan frekuensi miksi. b. Parameter penting dalam mengevaluasi intervensi yang telah dilaksanakan. c. Intervensi bedah dilakukan untuk mengatasi masalah gangguan eliminasi urin. Pemilihan jenis pembedahan dilakukan sesuai derajat penyempitan dan tingkat toleransi individu. d. Kekambuhan striktur uretra dari intervensi pelebaran uretra adalah komplikasi yang paling umum. Meskipun jarang, intervensi untuk melebarkan uretra dapat menyebabkan trauma uretra, kondisi ini termasuk instrumen yang dimasukkan melalui urothelium ke dalam korpus spongiosum. Risiko ini dapat diminimalisasi dengan teknik hati-hati dan pilihan pelebaran yang tepat untuk pasien.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN Hari/Tanggal Jam Implementasi Evaluasi (SOAP) Tanda tangan dan Nama Perawat Selasa, 1 April 2014 1. Menjelaskan dan membantu pasien dengan tindakan pereda nyeri nonfarmakologi dan non invasif. 2. Melakukan manajemen nyeri keperawatan : Mengistirahatkan pasien, Memberikan lingkungan tenang dan membatasi pengunjung, Mengajarkan teknik relaksasi pernafasan dalam, mengajarkan teknik distraksi pada saat nyeri, meningkkatkan pengetahuan tentang : sebab-sebab nyeri. 3. Melakukan tindakan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik. S : Pasien masih mengeluh nyeri saat buang air kecil. Pasien mengatakan mengerti dengan apa yang dijelaskan perawat tentang cara meredakan nyeri. O : Tampak istirahat dengan di temani keluarga Tampak meringis Terpasang infuse NaCl 20 tpm Injeksi obat pagi ketorolac 30 mg. TTV : TD 120/80 mmHg, N = 75 x/mnt, R = 22 x/mnt dan S = 36,5 o C. A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi a, b dan c TTD Selasa, 1 Apri 2014 1. Mengkaji pola berkemih dan mencatat produksi urin tiap 6 jam. 2. Memonitor adanya keluhan subjektif pada saat melakukan eliminasi urin S : Pasien mengatakan pola berkemih masih belum normal O : Produksi urine 100 cc selama 6 jam Masih terpasang DC Memegang area abdomen saat miksi. A : Masalah belum teratasi P : lanjutkan intervensi a dan b. Intervensi c dan d bila diperlukan. TTD