Agung Sudrajat (3) Hendri Pastyawan ( ) Reynaldo Adi Putra ( )
RISIKO USAHA A. Mengidentifikasi Risiko Usaha. 1. Macam-macam risiko usaha. Risiko dlm bahasa inggris (Risk), adalah kegagalan, kendala, hambatan, akibatnya, bahayanya dan kerugiannya.
Berhasil tidaknya suatu usaha atau bisnis pada dasarnya tidak tergantung pada besar kecilnya ukuran usaha atau bisnis, tapi lebih dipengaruhi dari bagaimana cara pengelolaannya antara lain dalam keorganisasian, keuangan, pembukuan, pemasaran, produksi, bahan baku, model, desain produk dsb.
Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan menemukan dan mengevaluasi peluang usaha yg ada, mengumpulkan dan mendayagunakan sumber2 daya yg diperlukan untuk memperoleh keuntungan.
Dengan bertambah luasnya peluang usaha dan segala macam risikonya, maka akan bertambah rumit permasalahannya. Tapi perumbuhan dan perkembangan usaha yg cepat, akan menanamkan rasa tidak takut untuk mengambil keputusan dan bersedia untuk menerima resiko. Jika dianalisis mengenai resiko usaha atau bisnis, selalu berkaitan dengan kreativitas dan inovasi, serta merupakan bagian penting dlm mengubah ide atau gagasan para wirausaha.
Menurut para ahli kewirausahaan, dapat diidentifikasi macam-macam risiko di dalam kegiatan usaha atau bisnis, yaitu resiko karena : 1. Barang-barangnya tidak laku. 2.Barang-barangnya tidak bisa terbayar. 3.Barang-barangnya tidak bermanfaat bagi konsumen. 4.Adanya bencana alam. 5.Adanya pencurian, penipuan dsb. 6. Adanya kredit macet. 7. Utang yg besar dan tidak bisa terbayar. 8. Adanya pemogokan karyawan. 9. Adanya sabotase terhadap usahanya. 10.Harga barang-barangnya turun naik. 11.Adanya persaingan global. 12.Adanya resesi dan inflasi. 13.Adanya gejolak politik di dalam negara. 14.Adanya keuangan usaha. 15.Tidak dipercaya oleh perbankan. 16.Adanya cashflow yg tersendat-sendat. 17.Tingkat penjualan yg rendah. 18.Kacaunya distribusi. 19.Sulitnya mencari bahan baku. 20.Kacaunya manajemen produksi.
2. Mengatasi dan Memperkecil Risiko Usaha. Seorang wirausaha harus mau dan mampu mengambil risiko yang telah diperhitungkan dengan matang dan selanjutnya risiko-risiko usaha dapat diatasi dan diperkecil dengan adanya : 1. Keahlian dalam mengambil Risiko. 2. Risiko yg diketahui sebelumnya. 3. Risiko pertengahan Usaha. 4. Inisiatif dan inovatif. 5. Risiko usaha yg diasuransikan. 6. Kerja prestatif dan antusiasme.
Menjadi seorang wirausaha berarti harus memiliki kemampuan menemukan dan mengevaluasi peluang2 usaha yang ada dan mendayagunakan sumber2 daya yg diperlukan untuk mengatasi dan memperkecil suatu risiko usahanya yg tlah diperhitungkan dengan matang dan menyukai tantangan dengan resiko yg masuk akal.
Seorang wirausaha adalah penentu risiko dan bukan penanggung risiko. Drucker mengatakan bahwa ketika seorang wirausaha menetapkan sebuah keputusan, sudah memahami secara sadar bahwa resiko akan dihadapinya. Penerapan inovasi dalam usaha merupakan usaha yang kreatif untuk mengatasi kemungkinan terjadinya risiko.
Didalam berwirausaha, praktiknya penuh risiko. Misal : adanya persaingan, harga turun naik, barangnya tidak laku dijual, adanya resesi dan inflasi. Namun smua risiko yg sudah diketahui seorang wirausaha hrs bisa membuat keputusan dari segala macam segi, serta tidak lupa memohon pertolongan Tuhan Yang Maha Esa.
Mengenai perkembangan dan Pengertian teori wirausahawan antara lain : 1. Tahun 1725, Richard Cantillon, menyatakan bahwa wirausaha itu berperan sebagai orang yang menanggung risiko yang berbeda dengan orang yang memberi modal. 2. Tahun 1797, Bedeau, menyatakan bahwa wirausaha itu berperan sebagai orang yang menanggung risiko, perencanaan, supervisi, mengorganisasi, dan pemilik perusahaan. 3. Tahun 1961, David Mc. Lelland, menyatakan bahwa wirausaha itu adalah seorang energi dan membatasi resiko. 4. Tahun 1985, Robert Hisrich, menyatakan bahwa wirausaha itu adalah seorang yg memiliki inisiatif, mengorganisasi mekanis sosial, ekonomi, dan menerima resiko kegagalan usahanya.
B. KEMAMPUAN MENGAMBIL RISIKO USAHA. Para wirausaha mendapat kepuasan dlm melaksanakan tugas yg sukar dan penuh rintangan.
Pengambilan resiko usaha merupakan hal yang hakikat dan wajar dalam merealisasi potensi sendiri sebagai wirausaha. Pengambilan resiko dalam hidup melibatkan suatu kesadaran akan peristiwa-peristiwa yg akan terjadi, perhatian utk masa depan, dan keinginan hidup masa sekarang. Sebagai seorang wirausaha harus sadar akan pertumbuhan usaha pada masa yang akan datang ditentukan oleh adanya keuntungan peluang usaha masa sekarang dan pengambilan risiko untuk mencapai tujuan bisnis.
Jika wirausahawan tdk bersedia mengambil risiko, maka mereka tdk akan pernah dpt mewujudkan bakat berwirausaha dan semangat jiwa kewirausahaan. Apabila suatu keadaan risikonya sudah jelas ada, maka keputusan untuk mengambil risiko sangatlah penting.
Adapun kemampuan didalam memperkecil suatu risiko usaha ditingkatkan oleh : 1. Keyakinan pada diri sendiri untuk sukses. 2. Kemampuan menghadapi situasi risiko menurut tujuan usaha atau bisnis. 3. Kemampuan untuk menilai risiko secara realistis. 4. Kesediaan untuk mengubah keadaan demi keuntungan usaha atau bisnis.
pengambilan dan kemampuan memperkecil risiko usaha itu adalah perilaku dengan penuh perhitungan dan merupakan suatu keterampilan seorang wirausaha yang dapat ditingkatkan dan dikembangkan.
ada beberapa evaluasi bagi para wirausaha sebelum mengambil keputusan yang mengandung resiko usaha : 1. Apakah risiko itu sepadan dengan hasil usaha atau bisnisnya.? 2. Mengapa Risiko usaha atau bisnisnya itu sangat penting bagi seorang wirausaha.? 3. Apakah Risiko Itu dapat dikurangi atau dihilangkan.? 4. Informasi usaha atau bisnis apa yang diperlukan seorang wirausaha sebelum pengambilan risiko.? 5. Persiapan2 apa saja yang diperlukan sebelum wirausaha mengambil risiko.? 6. Orang-orang dan sumber daya manakah yang dapat membantu mengurangi risiko dan untuk mencapai tujuan usaha atau bisnis.? 7. Apakah ada rasa takut di dalam mengambil risiko usaha.? 8. apakah wirausaha itu bersedia berusaha sekuat tenaga untuk mencapai tujuan usaha atau bisnisnya.? 9. apa yang akan dapat dicapai oleh seorang wirausaha di dalam mengambil risiko itu.?
Faktor evaluasi yang paling penting dlm mengambil dan memperkecil risiko usaha atau bisnis, yaitu dengan adanya kesediaan menerima tanggungjawab pribadi atas akibat keputusannya, baik yang menguntungkan ataupun yang tidak.
C. PROSEDUR MENGANALISIS RISIKO USAHA. Prosedur menganalisis risiko usaha itu merupakan suatu gaya perilaku seorang wirausaha. ada beberapa prosedur untuk menganalisis sebuah situasi risiko di dalam usaha atau bisnis yaitu :
1. Tujuan dan sasaran Risiko Usaha. tujuan dan sasaran risiko usaha dirumuskan untuk mencapai pertumbuhan yang pelan-pelan, pertumbuhan usaha mantap, atau tidak ada pertumbuhan sama sekali. seorang wirausaha harus memutuskan apakah risiko usaha yang muncul itu sesuai dengan asas tujuan dan sasaran usahanya.?, jika sesuai proses pengambilan keputusan dapat diteruskan dan dpt melakukan penaksiran alternatif yg menguntungkan.
2. Meneliti Alternatif Usaha. Dalam menganalisis pengambilan risiko dengan sasaran usaha langkahnya ialah mengaddakan survey atas berbagai alternatif secara terperinci, sehingga semua biaya usaha, memuat jadwal waktu, rumusan tujuan dan sasaran usaha.
3.Merencanakan dan melaksanakan sebuah alternatif. jika sebuah alternatif sudah dipilih, susunlah sebuah rencana untuk melaksanakannya. rencana usaha, memuat jadwal waktu, rumusan tujuan dan sasaran usaha.
4. Taksiran Risiko Usaha Taksiran ada tidaknya risiko usaha sangatlah penting. apakah dalam memilih sebuah alternatif ada potensi rugi.?. andaikan dihadapkan pada kebutuhan peningkatan produksi untuk memenuhi tambahan permintaan konsumen. tugas wirausaha di dalam pengambilan resiko usaha, yaitu : a. menetapkan kebutuhan pada tingkat permintaan waktu sekarang. b. membeli alat produksi yg cukup untuk memenuhi permintaan konsumen. c. menyewa alat-alat produksi untuk memenuhi permintaan konsumen. d. mensubkontrakkan kepada pembuat produk yg lebih kecil.
5. Mengumpulkan Informasi Risiko Usaha. kumpulkanlah informasi risiko usaha secara intensif, sehingga penaksiran dapat dibuat secara realistik. selanjutnya ramalan pasar perlu dilaksanakan untuk setiap permintaan dalam berbagai kemungkinan yang akan terjadi. agar wirausaha lebih mengerti, berikut ini dimuat beberapa pertanyaan, sbb : a. apakah terdapat pasar-pasar baru jika kegiatan persaingan mengurangi bagian pasar yang ada sekarang.? b. apakah modifikasi produk dapat mendorong adanya kenaikan banyak konsumen.? c. Apakah ada kemungkinan para pembekal dan subkontraktor menaikan harganya jika permintaan produk bertambah.? d. bisakah peralatan mesin produk dimodifikasi dengan mudah untuk membuat produk-produk lainnya.?
Dengan Usaha yang lebih berinovatif, kreatif, dan prestatif, maka wirausaha sebagai pemilik perusahaan akan lebih giat mengembangkan ide-ide atau gagasan dalam usahanya. inovasi dalam usaha yg menghasilkan barang dan jasa yg berkualitas, akan menerima tantangan dan dpt memperkecil risiko yg sudah diperhitungkan sebelumnya.
D.MENGEMBANGKAN IDE DAN PELUANG USAHA.
1. Tujuan Mengembangkan ide dan peluang usaha. upaya untuk mengembangkan ide dan peluang usaha harus dikaitkan dengan kemampuan dalam memperkecil risiko usaha. jika tidak ada realisasi dalam pengembangan ide, akan menjadi seorang wirausaha yg pemimpi dan buntutnya adalah prustasi.
untuk membentuk proses pengembangan ide wirausahawan harus memberikan kebebasan dan dorongan kepada karyawannya, agar mereka mengembangkan ide- idenya. untuk mengembangkan ide atau peluan usaha pada produk atau jasa untuk memperkecil risiko adalah sbb : a. Pembuatan produk atau jasa yang diminati konsumen. b. pembuatan produk atau jasa yang dapat memenangkan persaingan. c. pembuatan dan mendayagunakan sumber-sumber produksi. d. mencegah konsumen dari kebosanan. e. Pembuatan desain, model, corak, warna produk yg disenangi konsumen.
2. Langkah pengembangan ide dan peluang usaha. Untuk mengurangi risiko dalam pengembangan ide usahanya, ada cara untuk mengatasinya, yaitu sbb : a. menguraikan pengembangan ide dan peluang usaha kepada karyawan di dalam perusahaan. b. memilih tempat dan waktu yang tepat untuk mengemukakan ide pengembangan usahanya kepada karyawannya. c. mengembangkan ide setahap demi setahap kepada karyawan di dalam perusahaan.
Langkah-langkah cara pengembangan ide atau peluang usaha : 1. tetapkan dengan jelas. 2. tentukan tujuan khusus. 3. setiap karyawan harus memahami. 4. laksanakan sistem pencatatan prestasi. 5. berikan penghargaan kepada karyawan agar prestasi pengembangan ide usaha menjadi obsesi. 6. upayakan karyawan memahami perannya dan berikan kesempatan untuk terlibat.
Sukses Usaha atau bisnis wirausaha sebenarnya tergantung pada pemanfaatan peluang usaha, sumber daya uang, pengembangan ide, para pelanggan, dan waktu yang digunakannya. begitupun dalam proses manajemen usaha dalam mengembangkan idenya meliputi : a. strategi usahanya. b. pengelolaan orang dan pemanfaatan peluang usahanya.
untuk mengembangkan ide usaha diperlukan adanya fakta, data, dan angka yang akan memungkinkan wirausaha untuk mengambil keputusan mengenai pengembangan ide dan pemanpaatan peluang usahanya dalam rangka memperkecil risiko usahanya, antara lain : a. pengembangan usaha. b. penambahan pengembangan produk atau jasa. c. perluasan dan peningkatan saluran penjualan. d. perluasan dan penambahan pabrik. e. peningkatan manfaat produk atau jasa dan modelnya diminati konsumen.