Anda di halaman 1dari 4

Kondisi Industri Agribinis Kelapa Sawit

Pengembangan agribisnis kelapa sawit merupakan salah satu langkah yang sangat diperlukan
sebagai kegiatan pembangunan subsektor perkebunan dalam rangka revitalisasi sektor pertanian.
Perkembangan pada berbagai subsistem yang sangat pesat pada agribisnis kelapa sawit sejak
menjelang akhir tahun 1970-an menjadi bukti pesatnya perkembangan agribisnis kelapa sawit.
Dalam dokumen praktis ini digambarkan prospek pengembangan agribisnis saat ini hingga
tahun 2010 dan arah pengembangan hingga tahun 202!. "asyarakat luas khususnya petani
pengusaha dan pemerintah dapat menggunakan dokumen praktis ini sebagai a#uan.
Dokumen praktis ini didahului dengan penyajian peranan sektor pertanian subsektor
perkebunan dan agribisnis kelapa sawit. Pada bab $$ diuraikan tentang kondisi agribisnis kelapa
sawit saat ini. Perkebunan kelapa sawit saat ini telah berkembang tidak hanya yang diusahakan
oleh perusahaan negara tetapi juga perkebunan rakyat dan swasta. Pada tahun 200% luas areal
perkebunan rakyat men#apai 1.&27 ribu ha '%(9)* perkebunan negara seluas +(! ribu ha
'12%)* dan perkebunan besar swasta seluas 2.7+! ribu ha '!2&)*. Ditinjau dari bentuk
pengusahaannya perkebunan rakyat 'P,* memberi andil produksi -P. sebesar %.+(! ribu ton
'%712)* perkebunan besar negara 'P/0* sebesar 1.!(% ribu ton '1!7 )* dan perkebunan
besar swasta 'P/1* sebesar (.+27 ribu ton '(71%)*. Produksi -P. juga menyebar dengan
perbandingan &!!!) 1umatera 11(!) 2alimantan 2) 1ulawesi dan 1) wilayah lainnya.
Produksi tersebut di#apai pada tingkat produktivitas perkebunan rakyat sekitar 27% ton -P.3ha
perkebunan negara %1( ton -P.3ha dan perkebunan swasta 2!& ton -P.3ha.
Pengembangan agribisnis kelapa sawit ke depan juga didukung se#ara handal oleh + produsen
benih dengan kapasitas 12( juta per tahun. Pusat Penelitian 2elapa 1awit 'PP21* P4. 1o#5in
P4. 6onsum P4. Dami "as P4. 4unggal 7unus dan P4. /ina 1awit "akmur masing-masing
mempunyai kapasitas %! juta 2! juta 1! juta 12 juta 12 juta dan 2! juta. Permasalahan benih
palsu diyakini dapat teratasi melalui langkah-langkah sistematis dan strategis yang telah
disepakati se#ara nasional. $mpor benih kelapa sawit harus dilakukan se#ara hatihati terutama
dengan pertimbangan penyebaran penyakit. Dalam hal industri pengolahan industri pengolahan
-P. telah berkembang dengan pesat. 1aat ini jumlah unit pengolahan di seluruh $ndonesia
men#apai %20 unit dengan kapasitas olah 1%!20 ton 4/1 per jam. 1edangkan industri
pengolahan produk turunannya ke#uali minyak goreng masih belum berkembang dan
kapasitas terpasang baru sekitar 11 juta ton. $ndustri oleokimia $ndonesia sampai tahun 2000
baru memproduksi olekimia 10&) dari produksi dunia.
Dalam perdagangan -P. $ndonesia merupakan negara net e8porter dimana impor dari "alaysia
dilakukan hanya pada saat-saat tertentu. 9kspor $ndonesia masih di bawah "alaysia dimana
pada tahun 2002 hanya men#apai +% juta ton atau sekitar %2+() lebih rendah dibandingkan
"alaysia yang men#apai 112 juta ton atau sekitar !72&) dari total ekspor dunia. 1ementara
itu impor -P. mulai menyebar ke berbagai negara dan $ndonesia mengandalkan pasar di
/elanda dan Pakistan. 0era#a perdagangan -P. baik dunia maupun $ndonesia saat ini
#enderung berada pada posisi seimbang. :arga pada beberapa tahun terakhir #enderung
meningkat baik di pasar internasional dan domestik. ;una mendukung pengembangan agribisnis
kelapa sawit peranan lembaga penelitian dan pengembangan perkebunan kelembagaan dan
kebijakan pemerintah #ukup strategis. 6embaga penelitian dan pengembangan perkebunan
hingga saat ini telah berperan nyata melalui berbagai inovasi teknologi. $novasi tersebut mulai
dari subsistem hulu usahatani hingga pengolahan produk hilir. Pada aspek kelembagaan
berbagai organisasi aturan dan pelaku usaha mulai berkembang. 1edangkan pada aspek
kebijakan beberapa kebijakan perlu diperhatikan khususnya kebijakan 5iskal 'perpajakan dan
retribusi* dan perijinan investasi.
Prospek potensi dan arah pengembangan agribisnis kelapa sawit. 1e#ara umum dapat
diindikasikan bahwa pengembangan agribisnis kelapa sawit masih mempunyai prospek ditinjau
dari prospek harga ekspor dan pengembangan produk. 1e#ara internal pengembangan
agribisnis kelapa sawit didukung potensi kesesuaian dan ketersediaan lahan produktivitas yang
masih dapat meningkat dan semakin berkembangnya industri hilir. Dengan prospek dan potensi
ini arah pengembangan agribisnis kelapa sawit adalah pemberdayaan di hulu dan penguatan di
hilir.
4ujuan dan sasaran pengembangan agribisnis tahun 200!-2010. 1ejalan dengan tujuan
pembangunan pertanian tujuan utama pengembangan agribisnis kelapa sawit adalah<
1* menumbuhkembangkan usaha kelapa sawit di pedesaan yang akan mema#u aktivitas ekonomi
pedesaan men#iptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
2* menumbuhkan industri pengolahan -P. dan produk turunannya serta industri penunjang
'pupuk obata-obatan dan alsin* dalam meningkatkan daya saing dan nilai tambah -P. dan
produk turunannya. 1edangkan sasaran utamanya adalah 1* peningkatan produktivitas menjadi
1! ton 4/13ha3tahun 2* pendapatan petani antara =1> 1!00 ? 20003223tahun dan %* produksi
men#apai 1!% juta ton -P. dengan alokasi domestik + juta ton.
Kebijakan, strategi dan program pengembangan agribisnis perkebunan.
arah kebijakan jangka panjang adalah pengembangan sistem dan usaha agribisnis kelapa sawit
yang berdaya saing berkerakyatan berkelanjutan dan terdesentralisasi. Dalam jangka menengah
kebijakan pengembangan agribisnis kelapa sawit meliputi peningkatan produktivitas dan mutu
pengembangan industri hilir dan peningkatan nilai tambah serta penyediaan dukungan dana
pengembangan.
strategi pengembangan agribisnis kelapa sawit diantaranya adalah integrasi vertikal dan
horisontal perkebunan kelapa sawit dalam rangka peningkatan ketahanan pangan masyarakat
pengembangan usaha pengolahan kelapa sawit di pedesaan menerapkan inovasi teknologi dan
kelembagaan dalam rangka peman5aatan sumber daya perkebunan dan pengembangan pasar.
1trategi tersebut didukung dengan penyediaan in5rastruktur 'sarana dan prasarana* dan
kebijakan pemerintah yang kondusi5 untuk peningkatan kapasitas agribisnis kelapa sawit. Dalam
implementasinya strategi pengembangan agribisnis kelapa sawit didukung dengan program-
program yang komprehensi5 dari berbagai aspek manajemen yaitu peren#anaan pelaksanaan
'perbenihan budidaya dan pemeliharaan pengolahan hasil pengembangan usaha dan
pemberdayaan masyarakat* hingga evaluasi.
2ebutuhan investasi pengembangan agribisnis kelapa sawit untuk pembagunan %!0.000 ha
kebun plasma dan inti dan !& unit pengolahan -P. di $ndonesia /arat dan 4imur peremajaan
100.000 ha kebun di kedua wilayah 'tanpa pembangunan unit pengolahan* dan kebutuhan
investasi industri biosiesel kapasitas. Pembangunan dilaksanakan setiap tahun dari tahun 200+
hingga 2010 dengan investor petani plasma perusahaan inti dan pemerintah.
2ebutuhan investasi untuk perluasan kebun kelapa sawit %!0.000 ha per tahun untuk lima tahun
ke depan adalah ,p. 7%.(+2.+79.1!0.000 ',p. 7%(+ trilyun*. 2ebutuhan investasi di $ndonesia
/arat '1!0.000 ha* adalah ,p. 29.0%0.!10.2!0.000 'investasi petani plasma sebesar ,p.
1+.&%1.+07.9(0.000 perusahaan inti sebesar ,p. 9.%9%.&27.%10.000 dan pemerintah sebesar ,p.
2.&0!.07!.000.000*. 2ebutuhan investasi di $ndonesia 4imur '200.000 ha* adalah ,p.
((.(%2.1+&.900.000 'investasi petani plasma sebesar ,p. 2!.(%%.%%2.++0.000 perusahaan inti
sebesar ,p. 1!.&&2.0&+.2(0.000 dan pemerintah sebesar ,p. %.11+.7!0.000.000*.
2ebutuhan investasi untuk peremajaan kebun kelapa sawit 100.000 ha per tahun untuk lima
tahun ke depan adalah ,p. 1(.+11.(9!.+&+.000 ',p. 1(+ trilyun*. 2ebutuhan investasi untuk
peremajaan &0.000 ha di $ndonesia /arat adalah ,p. 10.7!1.&!+.210.000 'investasi petani
plasma sebesar ,p. 7.9+%.9!!.7+9.000 perusahaan inti sebesar ,p. 2.(%7.9&7.9(1.000 dan
pemerintah sebesar ,p. %(9.912.!00.000*. 2ebutuhan investasi untuk peremajaan 20.000 ha di
$ndonesia 4imur adalah ,p.%.&!9.+%9.(7+.000 'investasi petani plasma sebesar ,p.
%.00!.7!%.7%0.000 perusahaan inti sebesar ,p. 7(1.010.7(+ dan pemerintah sebesar ,p.
112.&7!.000.000*.
Dalam implementasinya pengembangan agribisnis kelapa sawit baik melalui perluasan maupun
peremajaan menerapkan pola pengembangan inti-plasma dengan penguatan kelembagaan
melalui pemberian kesempatan kepada petani plasma sebagai pemilik saham perusahaan.
Pemilikan saham ini dilakukan melalui #i#ilan pembelian saham dari hasil potongan penjualan
hasil atau dari hasil outsour#ing dana oleh organisasi petani.
2ebutuhan investasi untuk pengembangan pabrik biodiesel kapasitas +.000 ton per tahun '+.+00
kl per tahun* dan kapasitas 100.000 ton per tahun '110.000 kl per tahun* masing-masing adalah
,p. 12 milyar dan ,p. 1&0 milyar. @pabila setiap tahun dibangun 1 pabrik skala ke#il dan besar
maka total biaya investasi yang diperlukan dalam ! tahun ke depan ,p. &+0 milyar. 0ilai
investasi tersebut diperlukan untuk membeli peralatan dan mendirikan bangunan pabrik.
Dukungan kebijakan sarana dan prasarana serta regulasi. Dukungan kebijakan diharapkan
diperoleh dari Departemen Perindustrian Departemen Perdagangan Deparetemen 2euangan
/ank $ndonesia 2antor "enteri 0egara /="0 Departemen 9nergi dan 1umber Daya "ineral
/adan 2oordinasi Penanaman "odal 2antor "enteri 0egara =saha 2e#il "enengah dan
2operasi Pemerintah Daerah dan 2ejaksaan @gung serta 2epolisian.
,ead more< http<33konsultasisawit.blogspot.#om320123023prospek-bisnis-kelapa-sawit-dunia.htmlAi8BB2&C(DB0En

Anda mungkin juga menyukai