Bentuk yang paling terkenal adalah dari Aaron Beck, 1976.
Teknik terapi ini pada
dasarnya mempunyai 3 tujuan, yaitu: 1. Membantu klien mengidentifikasi pikiran-pikiran maladaptif irasionalnya. Orang sering tidak mengenal pikiran-pikiran negatif yang berputar-putar dalam jiwanya dan mempengaruhi emosi dan perilakunya. Terapis kognitif mendorong klien untuk memberikan perhatian terhadap pikiran-pikran yang diasosiasikan dengan suasana hati atau perilaku yang tidak diinginkan, untuk menuliskan pikiran ini, dan membawa pikiran-pikiran ini pada sesi terapi. 2. Mengajarkan kepada klien menghadapi pikiran-pikiran irasional atau pikiran maladaptif dan mempertimbangkan alternaif cara berpikir. 3. Diharapkan agar klien dapat mengerahkan upayanya dan yakin bahwa kejadian terburuk pun akhirnya dapat ia tanggulangi (Wiramihardja, 2005). Terapi kognitif adalah terapi yang mempergunakan pendekatan terstruktur, aktif, direktif dan berjangka waktu singkat, untuk menghadapi berbagai hambatan dalam kepribadian, misalnya ansietas atau depresi. Terapi ini didasarkan pada teori bahwa afek dan tindakan seseorang, sebagian besar ditentukan oleh bagaimana seseorang tersebut membentuk dunianya. Gejala perilaku yang berkelainan atau menyimpang, berhubungan erat dengan isi pikiran, misalnya, seorang menderita ansietas karena mengantisipasi akan mengalami hal-hal yang tidak enak pada dirinya. Dalam hal seperti ini, terapi kognitif dipergunakan untuk mengidentifikasi, memperbaiki gejala perilaku malasuai, dan fungsi kognisi yang terhambat, yang mendasari aspek kognitifnya yang ada. Terapis dengan pendekatan kognitif mengajar pasien dan klien agar berpikir lebih realistik dan sesuai sehingga dengan demikian akan menghilangkan atau mengurangi gejala yang berkelainan yang ada. Tokoh terapi kognitif adaah Aaron Beck, seorang psikiater dengan latar belakang psikoanalisis dari University of Pennsylvania, dimana ia memimpin Center for Cognitive Therapy. Terapi CBT mendasarkan pada penggabungan antara tiga pendekatan terhadap manusia, yakni pendekatan biomedik, intrapsikis dan lingkungan. Dalam melakukan terapi dengan teknik ini, banyak mempergunakan prosedur dasar untuk melakukan perubahan perilaku, seperti misalnya : pengamatan diri, kontrak dengan diri sendiri, dan latihan relaksasi. Kecuali itu, dalam arti yang lebih luas, teknik ini mempergunakan pendekatan untuk mengajarkan keterampilan kepada pasien dalam menghadapi suasana yang menimbulkan kegoncangan di kemudian hari. Terapi CBT ini mendasarkan pada tiga dasar pokok yakni : 1. Aktivitas kognitif mempengaruhi perilaku 2. Aktivitas kognitif dapat dipantau dan diubah-ubah 3. Perubahan perilaku yang dikehendaki dapat dilakukan melalui perubahan kognitif. Salah seorang tokoh yang banyak membicarakan mengenai pendekatan kognitif- behavioristik ialah Meichenbau. Ia terkenal dengan pengubahan perilaku kognitif, teknik yang antara lain mempergunakan terapi menginstruksikan diri sendiri yang pada hakikatnya adalah bentuk dari menstruktur kembali aspek kognitif. Menurut Meichenbaum ada tiga tahap dalam proses perubahan perilaku yang terjadi dengan saling berkaitan yakni : 1. Tahap pertama adalah pengamatan terhadap diri sendiri, ialah proses pada mana seorang belajar bagaimana melihat perilakunya sendiri. Dialog internal yang terjadi ditandai oleh penilaian negatif terhadap keadaannya. 2. Tahap kedua ditandai dengan dimulainya dialog internal yang baru. Melalui hubungannya dengan terapis, pasien menyadari akan perilakunya yang malasuai dan muai melihat kemungkinan-kemungkinan perubahan pada aspek-aspke perilakunya, baik yang kognitif maupun yang afektif. Kalau pada pasien ada keinginan terjadi perubahan, dialog yang terjadi di dalam dirinya akan memperkarsai terbentuknya rangkaian perilaku yang mengarah ke hilangnya perilaku malasuai. 3. Tahap ketiga adalah tahap dimana pasien diajarkan bagaimana ia mempergunakan keterampilannya secara lebih afektif yang diperlukan dalam kehidupan nyata sehari-hari. Pada pasien akan terjadi proses penstrukturan kembali, menghilangkan pikiran-pikiran negatif dan dengan bantuan yang dibentuk oleh terapis, sedikit demi sedikit menstruktur pola kognitif yang baru yang sesuai dengan lingkungannya dan tidak menimbulkan kegoncangan atau persoalan (Gunarsa, 2007). Gunarsa, S D. 2007. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta : PT Ikrar Mandiriabadi
Terapi perilaku kognitif Berasal dari dua psikoterapi utama, terapi perilaku dan terapi kognitif. Terapi perilaku adalah terapi yang berdasarkan teori utama dari Ivan Pavlov dan B.F. Skinner dan dikembangkan pada tahun 1950-an. Terapi kognitif dikembangkan pada tahun 1960-an oleh Aaron Beck dan berkaitan erat dengan terapi emotif rasional dari Albert Ellis. Selama bertahun-tahun, terapi ini telah disatukan dan dikenal dengan CBT. CBT berstruktur, berbatas waktu, berorientasi masalah dan sasaran. Penekanan masalah dalam bentuk di sini dan saat ini. Pekerjaan rumah penting dan terdapat penekanan pada prosedur pencegahan kekambuhan. Kognisi : isi pikiran, kepercayaan, sikap atau citra. CBT bertujuan untuk mengurangi pikiran negatif dan perilaku merendahkan diri dengan cara mengatasi kognisi yang menyimpang. (Hibbert, 2004) Hibbert, A., Godwin, A., dan Dear, R. 2004. Rujukan Cepat Psikiatri. Jakarta : EGC