TIM PONED PONEK PAPUA RESUSITASI BAYI BARU LAHIR LAHIR Ketuban bersih tdk ada mekoneum ? Bernafas/ Menangis ? Tonus otot baik? Masa Gestasi cukup? Hangatkan bayi Posisikan, bebaskan jalan nafas (HIsap lendir) Keringkan, Rangsang taktil, reposisi(Atur posisi lagi) Beri Oksigen (bila perlu) Tidak Cek respirasi,denyut jantung dan warna kulit Beri Ventilasi tekanan positip Atau D J < 100 Perawatan selanjutnya DJ > 100 & Kemerahan Perkiraan waktu Apnu Ha P I Ke R A O
P
EVALUASI
A B D J < 60 D J > 60 Beri ventilasi tekanan positip Lakukan pijatan jantung Berikan epinefrin * Uji kembali efektifitas : Ventilasi Pijatan jantung Pemberian epinefrin
Pertimbangkan kemungkinan : Hipovolemia Asidosis metabolik berat D J < 60 D J < 60 Perkiraan Waktu
EVALUASI
EVALUASI
C D Indikasi Pijatan Jantung DJ < 60 kali/menit setelah VTP adekuat selama 30 detik dengan suplementasi O2
Berapa orang dibutuhkan ? Pijatan jantung membutuhkan ventilasi dan oksigen
Dibutuhkan 2 orang 1 orang pijat jantung 1 orang ventilasi TEKNIK Tekanan pada 1/3 bawah sternum dengan kedalaman 1/3 diameter antero-posterior dada 2 teknik : ibu jari 2 jari Lokasi penekanan
Lokasi penekanan Koordinasi 30 detik = 15 siklus Evaluasi
Terapi medikamentosa Epinefrin : Indikasi: Denyut jantung bayi <60x/m setelah paling tidak 30 detik dilakukan ventilasi adekuat dan kompresi dada belum ada respons. Asistolik. Dosis: 0.1-0.3 ml/kg BB dalam larutan 1 : 10.000 (0.01 mg-0.03 mg/kg BB) Cara: IV atau endotrakeal. Dapat diulang setiap 3-5 menit bila perlu. Cairan pengganti volume darah
Indikasi:
Bayi mengalami hipovolemia dan tidak ada respon dengan resusitasi. Hipovolemia : akibat perdarahan atau syok.( Klinis ditandai adanya pucat, perfusi buruk, nadi kecil/lemah ) Cairan pengganti volume darah
Jenis cairan : Larutan kristaloid yang isotonis (NaCl 0.9%, Ringer Laktat) Transfusi darah jika diduga kehilangan darah banyak dan bila fasilitas tersedia Dosis: Dosis awal 10 ml/kg BB IV pelan selama 5-10 menit. Dapat diulang sampai menunjukkan respon klinis. Bikarbonat :
Indikasi : Asidosis metabolik secara klinis ( napas cepat dan dalam, sianosis) Prasyarat : Bayi telah dilakukan ventilasi dengan efektip Dosis : 1-2 mEq/kg BB atau 2 ml/KgBB (4.2%) atau 1 ml /kgbb (7.4%) Bikarbonat :
Cara: Diencerkan dengan aquabides atau dekstrose 5% sama banyak diberikan secara intravena dengan kecepatan minimal 2 menit. Efek samping: Pada keadaan hiperosmolaritas dan kandungan CO2 dari bikarbonat merusak fungsi miokardium dan otak dan combustio bila ekstravasasi TINDAKAN SETELAH RESUSITASI
Pemantauan Pasca Resusitasi Dekontaminasi, mencuci dan mensterilkan alat Membuat Catatan Tindakan Resusitasi Konseling pada Keluarga Pemantauan pasca resusitasi Bayi harus dipantau secara khusus: Bukan dirawat secara Rawat gabung Pantau tanda vital: napas, jantung, kesadaran dan produksi urin Jaga bayi agar senantiasa hangat Bila tersedia fasilitas, periksa kadar gula darah Perhatian khusus diberikan pada waktu malam hari Kapan harus merujuk :
. Bila Puskesmas tidak mempunyai fasilitas lengkap Rujuk bila bayi tidak memberi respons terhadap tindakan resusitasi selama 2- 3 menit Bila Puskesmas mempunyai fasilitas lengkap : Rujuk bila telah dilakukan resusitasi secara lengkap, bayi tidak memberi respons Kapan harus merujuk :
. Bila oleh karena satu dan lain hal bayi tidak dapat dirujuk, lakukan tindakan paling optimal dan berikan dukungan emosional kepada ibu dan keluarga Bila sampai dengan 10 menit bayi tidak dapat dirujuk : jelaskan kepada orang tua tentang prognosis bayi yang kurang baik dan pertimbangan manfaat rujukan untuk bayi ini kurang bila terlalu lama tidak segera dirujuk Kapan menghentikan resusitasi Resusitasi dinilai tidak berhasil jika: Bayi tidak bernapas spontan Tidak terdengar denyut jantung Setelah dilakukan resusitasi secara efektif selama 15 menit.