Anda di halaman 1dari 3

Aku Pasti Kembali

Namaku jelita, aku sekolah di sma vanderwaald. Aku duduk di kelas 1 sma. Aku termasuk siswa
yang pandai, dan juga mudah bergaul. Aku mempunyai seorang sahabat dia bernama putra.
Putra adalah sosok sahabat yang baik, perhatian, dan selalu mengerti keadaanku, dilain waktu
saat aku bersedih, dia yang selalu menghiburku. Suatu ketika dia memendam perasaan yang
sama dan aku juga merasakannya.
jelita.. panggil seseorang itu dari arah belakang. Dan itu sahabatku putra.
iya put..? ada apa? tanyaku.
pulang sekolah , ikut aku ya.. aku mau ngajak kamu ke suatu tempat.
oke baik.
Setelah bel pulang sekolah berbunyi, putra langsung menghampiriku dia sudah berdiri tepat di
ambang pintu kelasku. Dia memanggilku sambil tersenyum.
jelita.. ayok kita berangkat.
Putra tiba-tiba mengandeng tanganku , menuruni anak tangga, Dan segera menuju ke area
parkir. Kelas kami berada di lantai 3 . Aku dan dia berbeda kelas . Sejak smp kita selalu bareng.
Dan sampai SMA ini. Setelah kami tiba di area parkir, putra mengeluarkan motornya yang
terparkir dekat pos satpam.
ayok naik. Putra mempersilahkan aku untuk naik ke motornya, dan kini kami berangkat
meninggalkan area parkir. Juga sekolah.
kita mau kemana? tanyaku kepadanya.
ke suatu tempat. Dan kamu pasti suka. Setelah beberapa menit di perjalanan , kami pun
sampai di tempat tujuan. Ternyata putra mengajakku ke sebuah taman bermain. Di taman
tersebut . terpampang air mancur yang begitu indah, banyak sekali bunga-bunga yang
berwarna warni. Kami berdua duduk di kursi dekat taman.
jelita panggil putra kepadaku, sorotan mata tajam nya yang takkan pernah ku lupakan sejak
dulu . deg. Jantungku berdebar-debar. Aku tak mengerti tentang perasaan ku padanya, sudah
5 tahun kami bersama.. saling melengkapi satu sama lain. Tapi, tak pernah aku mengerti
hubunganku dengannya.. yang aku tau, aku dan dia bersahabat.
putra, kok nangis? tanyaku padanya. Putra meneteskan air matanya perlahan demi perlahan .
ku apus air matanya yang membasahi kedua pipinya..
aku gak nangis, aku Cuma bahagia aja punya sahabat kaya kamu. Di usap rambutku dengan
kelembutan tangannya. Putra memang sahabatku , dan juga kakak bagiku. karena itu aku tak
mau kehilangannya.
jelita, suatu saat nanti, aku gak bisa terus berada di sisi kamu, kamu harus bisa nantinya tanpa
aku. Aku gak mau terus-terusan jadi benalu yang selalu ada di hidupmu. Kamu harus bisa jalani
hidup , dan mungkin tanpa aku. ingat janji kita dulu. Kalo kita akan selalu bersama.
putra kok ngomongnya gitu, tanpa kamu hidup jelita ga mungkin seceria ini. Karna kamu,
hidup jelita bahagia dan lebih berwarna. Kalaupun nantinya putra ninggalin jelita, jelita akan
cari putra sampai kapanpun dan bakal nungguin putra sampai putra kembali. Entah beberapa
lamanya
tapi, inget. Kalo putra gak ada di samping kamu lagi. Kamu janji harus selalu tersenyum.
iya, jelita janji jelita akan selalu tersenyum untuk kamu.
Hari sudah semakin berlarut. Meninggalkan semua kisah yang ada. Taman tersebut menjadi
ikatan janji mereka.
Keesokan harinya di sekolah, tepat pukul 06:15 menit.
jelita, ini ada surat untuk kamu.dihampirinya jelita , Di kasihnya sepucuk surat itu untuknya
yang terpampang besar siapa nama pengirim surat itu. yaitu putra .
Deg hati jelita tiba-tiba gelisah tak menentu. Tak mengerti apa yang sedang iya rasakan saat
ini. Di bukanya isi surat itu perlahan.
jelitaa ini aku putra, maafin aku ya kemarin aku gak sempet berfikiran untuk ngomong ke
kamu. Karna semua itu terlalu berat untukku. Aku gak sanggup ninggalin kamu disini. Mungkin,
saat kamu baca surat ini aku sudah tiba di Kalimantan. Papaku dinas disana, dan terpaksa aku
ikut dengannya. Maafin aku ya jelita. Inget janji kita. Kamu harus tetap tersenyum. Suatu saat
nanti kita pasti akan bertemu lagi.
Di akhirinya akhir surat itu. Jelita yang hanya bisa diam membisu dan pucat pasi di tempat
duduknya. Perlahan iya menteskan air mata dan tidak percaya akan semuanya. Tak pernah iya
mengerti akan semua perasaannya. Sedih, kecewa, semuanya yang iya alami saat ini. Tak
sempat iya mengatakan tentang perasaannya yang sebenernya kepada putra. Cinta mungkin
ini yang aku rasakan. Perasaan itu tak pernah ku sadari sebelumnya, setelah kepergianmu baru
aku menyadari.. cinta itu ada.
Setelah pulang sekolah, aku bergegas untuk pergi kerumah putra. Tetapi hasilnya nihil, tak ada
satupun orang yang menjawab sapaanku. Rumah itu kosong. Jelita tak tau harus mencari putra
kemana lagi. Akhirnya , aku memutuskan untuk pergi ke Taman kemarin, terakhir kali aku
bertemu dengannya, bersamanya. Taman itu sepi.. tak seperti biasanya, tak banyak orang
yang lewat area taman bermain itu. dihampirinya kursi taman tempat aku duduk bersama putra
waktu itu. Aku mengingat kembali perpisahan terakhirku dengannya. Aku meneteskan air mata.
Setelah 2 tahun aku menunggu, putra tak juga ada kabar. Selama itu aku tak pernah seceria
dulu. Hanya kesedihan yang tampak di wajahku. Sesering kali aku mengingat kenangan itu, itu
membuatku sakit. Sekalipun aku mencoba melupakannya, itu akan semakin sakit. Beberapa
sering aku memutar lagu pastoaku pasti kembali liriknya yang benar-benar menyentuh hatiku.
Reff : aku hanya pergi tuk sementara..
Bukan tuk meninggalkanmu selamanya..
aku pasti kan kembali, pada dirimu ..
tapi kau jangan nakal.. aku pasti kembali..
selama 2 tahun, kenangan itu menghantui harii-hari ku . tang sanggup aku melupakannya. Kini
aku benar-benar mencintainya. Cinta bukan lagi sekedar sahabat , tetapi perasaan yang lebih
dari pada itu.
hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke 17 , sekarang aku sudah duduk di bangku kelas 3 sma,
sekalipun aku ingin pindah ke lain hati dan berpaling dari putra, aku masih takut. Karena luka
yang ada di hatiku masih ada. Setelah malam kian tiba, putra tak juga mengucapkan selamat
ulang tahun kepadaku. Padahal hanya sapaannya, dan ucapannya yang begitu berarti untukku..
hari ini sweet seventeen ku. Dan mungkin itu semua tak ada artinya kalau putra tak ada di
sampingku. Malam ini aku ingin sekali pergi ke taman itu. untuk menenangkan diri disana,
mungkin hanya beberapa saat. Aku akhirnya memutuskann untuk pergi kesana dan
meninnggalkan acara dan tamu undangan yang telah hadir di pesta ulang tahunku yang ke 17
itu. aku pergi ke sana dengan di temani supir papaku dan setelah beberapa menit di perjalanan,
aku tiba di taman itu. aku tak menyangka.. begitu indah suasana taman tersebut dengan lampu
lampion-lampion yang khas terpampang disana. Dekorasi lampu-lampu kecil di setiap pohon
yang mengelilingi menambah indah suasana taman itu. aku duduk di kursi putih taman itu. tiba-
tiba beberapa saat aku memejamkan kedua mataku dan membukanya kembali aku melihat
sesosok putra di depan mataku. Dia tampak berbeda dari dahulu, aku tak percaya kini dia ada di
depan mataku, atau mungkin ini hanya ilusiku.
happy birthday jelita.. aku nepatin janjiku kan , kita pasti bertemu kembali. Dan aku pasti
kembali.
ini benar kamu? tanyaku tak percaya.
iya, ini aku. aku putra.
kemana aja kamu, kamu gatau aku disini sedih mikirin kamu, kamu gak ada kabar dan hilang
gitu aja.
maafin aku, aku Cuma gak mau ganggu konsentrasi belajar kamu.
Putra menghampiriku dan memberiku sekotak bingkisan tanda ucapan ulang tahunku. Dan
ternyata itu adalah sebuah kalung yang berukiran tulisan nama kita berdua. Gaun cantik yang
aku kenakan malam itu saat ulang tahunku berwarna putih, dan juga putra, membawa bunga
mawar merah kesukaaanku dan ia mengenakan jas kemeja putih.
aku janji gak akan ninggalin kamu lagi. Aku gak bisa tanpamu. Aku mencintaimu, aku sayang
kamu jelita. Kini dia menggutarakan isi hatinya, hanya itu kata yang aku tunggu selama ini dari
mulutnya.
akupun begitu. Ini adalah hari terindahku. Kamu kembali, untuk menjadi sahabatku, juga
kekasih bagiku..

Anda mungkin juga menyukai