Anda di halaman 1dari 9

Paskibraka

1
Paskibraka
Paskibraka
Pembentukan 1946
Jenis Organisasi
Tujuan Pengibaran Sang Saka Merah Putih
Kantorpusat Jakarta, Indonesia
Wilayahlayanan Indonesia
saat - saat Prosesi Pengukuhan Paskibraka
Nasional di Istana Negara
Tentang Paskibraka
Paskibraka adalah singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera
Pusaka dengan tugas utamanya mengibarkan duplikat bendera pusaka
dalam upacara peringatan proklamasi kemerdekaan Indonesia di 3
tempat, yakni tingkat Kabupaten/Kota (Kantor Bupati/Walikota),
Provinsi (Kantor Gubernur), dan Nasional (Istana Negara).
Anggotanya berasal dari pelajar SMA Sederajat kelas 1 atau 2.
Penyeleksian anggotanya biasanya dilakukan sekitar bulan April untuk
persiapan pengibaran pada 17 Agustus.
PASKIBRAKA (PASUKAN PENGIBAR
BENDERA PUSAKA) pada saat upacara
HUT-RI tingkat Kota/Kabupaten
Lambang
Lambang dari Purna paskibraka Indonesia adalah bunga teratai
tiga helai daun yang tumbuh ke atas: artinya paskibraka harus
belajar, bekerja, dan berbakti
tiga helai daun yang tumbuh mendatar/samping: artinya seorang
pakibra harus aktif, disiplin, dan bergembira
Artinya adalah bahwa setiap anggota paskibraka memiliki jiwa yang
sangat mulia. dan mengapa Lambang Paskibraka dilambangkan dengan
Bunga Teratai. Karena Bunga Teratai tumbuh di lumpur dan
berkembang diatas air yang bermakna bahwa anggota paskibraka
adalah pemuda dan pemudi yang tumbuh dari (Orang Biasa) tanah air yang sedang bermekar/berkembang dan
membangun.
Paskibraka
2
Sejarah
Gagasan Paskibraka lahir pada tahun 1946, pada saat ibukota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta. Memperingati
HUT Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-1, Presiden Soekarno memerintahkan salah satu ajudannya, Mayor (Laut)
Husein Mutahar, untuk menyiapkan pengibaran bendera pusaka di halaman Istana Gedung Agung Yogyakarta. Pada
saat itulah, di benak Mutahar terlintas suatu gagasan bahwa sebaiknya pengibaran bendera pusaka dilakukan oleh
para pemuda dari seluruh penjuru Tanah Air, karena mereka adalah generasi penerus perjuangan bangsa yang
bertugas.
Tetapi, karena gagasan itu tidak mungkin terlaksana, maka Mutahar hanya bisa menghadirkan lima orang pemuda (3
putra dan 2 putri) yang berasal dari berbagai daerah dan kebertulan sedang berada di Yogyakarta. Lima orang
tersebut melambangkan Pancasila. Sejak itu, sampai tahun 1949, pengibaran bendera di Yogyakarta tetap
dilaksanakan dengan cara yang sama.
Ketika Ibukota dikembalikan ke Jakarta pada tahun 1950, Mutahar tidak lagi menangani pengibaran bendera pusaka.
Pengibaran bendera pusaka pada setiap 17 Agustus di Istana Merdeka dilaksanakan oleh Rumah Tangga
Kepresidenan sampai tahun 1966. Selama periode itu, para pengibar bendera diambil dari para pelajar dan
mahasiswa yang ada di Jakarta.
Tahun 1967, Husein Mutahar dipanggil presiden saat itu, Soekarno, untuk menangani lagi masalah pengibaran
bendera pusaka. Dengan ide dasar dari pelaksanaan tahun 1946 di Yogyakarta, beliau kemudian mengembangkan
lagi formasi pengibaran menjadi 3 kelompok yang dinamai sesuai jumlah anggotanya, yaitu:
Pasukan 17 / pengiring (pemandu),
Pasukan 8 / pembawa bendera (inti),
Idik Suleman, Sang Pencetus Istilah
Paskibraka
Pasukan 45 / pengawal.
Jumlah tersebut merupakan simbol dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan RI,
17 Agustus 1945 (17-8-45). Pada waktu itu dengan situasi kondisi yang ada,
Mutahar hanya melibatkan putra daerah yang ada di Jakarta dan menjadi
anggota Pandu/Pramuka untuk melaksanakan tugas pengibaran bendera pusaka.
Rencana semula, untuk kelompok 45 (pengawal) akan terdiri dari para
mahasiswa AKABRI (Generasi Muda ABRI) namun tidak dapat dilaksanakan.
Usul lain menggunakan anggota pasukan khusus ABRI (seperti RPKAD, PGT,
KKO, dan Brimob) juga tidak mudah. Akhirnya diambil dari Pasukan Pengawal
Presiden (PASWALPRES) yang mudah dihubungi karena mereka bertugas di
Istana Negara Jakarta.
Mulai tanggal 17 Agustus 1968, petugas pengibar bendera pusaka adalah para
pemuda utusan provinsi. Tetapi karena belum seluruh provinsi mengirimkan utusan sehingga masih harus ditambah
oleh eks-anggota pasukan tahun 1967.
Pada tanggal 5 Agustus 1969, di Istana Negara Jakarta berlangsung upacara penyerahan duplikat Bendera Pusaka
Merah Putih dan reproduksi Naskah Proklamasi oleh Suharto kepada Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I seluruh
Indonesia. Bendera duplikat (yang terdiri dari 6 carik kain) mulai dikibarkan menggantikan Bendera Pusaka pada
peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1969 di Istana Merdeka Jakarta,
sedangkan Bendera Pusaka bertugas mengantar dan menjemput bendera duplikat yang dikibar/diturunkan. Mulai
tahun 1969 itu, anggota pengibar bendera pusaka adalah para remaja siswa SLTA se-tanah air Indonesia yang
merupakan utusan dari seluruh provinsi di Indonesia, dan tiap provinsi diwakili oleh sepasang remaja putra dan putri.
Istilah yang digunakan dari tahun 1967 sampai tahun 1972 masih "Pasukan Pengerek Bendera Pusaka". Baru pada
tahun 1973, Idik Sulaeman melontarkan suatu nama untuk Pengibar Bendera Pusaka dengan sebutan
PASKIBRAKA. PAS berasal dari PASukan, KIB berasal dari KIBar mengandung pengertian pengibar, RA berarti
bendeRA dan KA berarti PusaKA. Mulai saat itu, anggota pengibar bendera pusaka disebut Paskibraka.
Paskibraka
3
Latihan dan Persiapan PASKIBRAKA sebelum 17 Agustus (HUT-RI)
PASKIBRAKA diawali dengan seleksi dari tingkat Kota/Kabupaten pada bulan Maret dan April, kemudian yang
lolos ke tingkat CAPROV/NAS (Calon Provinsi-Nasional) akan diutus ke PASKIBRAKA tingkat Provinsi, dan di
tingkat Provinsi tersebut akan dilakukan seleksi untuk diutus ke tingkat Nasional dengan pasangan satu putri dan
satu putra terbaik. Menjelang 17 Agustus biasanya seminggu sebelum 17 agustus atau lebih akan dilakukan
Karantina untuk anggota calon PASKIBRAKA yang akan bertugas pada HUT-RI, pada Karantina ini anggota calon
PASKIBRAKA ini ditempatkan di asrama, pada Karantina ini mereka berlatih terus menerus untuk penugasan
dengan melakukan gladi bersih dan gladi kotor dan sehari sebelum 17 agustus mereka melakukan Pengukuhan yang
jatuh pada 16 Agustus, dan keesokan harinya anggota PASKIBRAKA melakukan penugasan pagi (pengibaran) dan
sore (penurunan).
Pembentukan Formasi Pasukan
pasukan 17, sebagai pemandu/pengiring. di
sebelah danton merupakan Komandan Kompi
yang memimpin seluruh pasukan 17, 8 dan 45
Pada dasarnya PASKIBRAKA terdiri dari 3 tingkatan, yaitu tingkat
Kota/Kabupaten, Provinsi, dan Nasional. Untuk tingkat
Kota/Kabupaten yaitu melaksanakan tugas di Kota asal
PASKIBRAKA tersebut dengan inspektur upacara yaitu
Walikota/setara. Pembentukan Tingkat Provinsi yaitu diseleksi dari
kota-kota pada provinsi tersebut dan akan diutus ke ibukota provinsi
dari kota-kota di provinsi daerah asal, PASKIBRAKA pada tingkat ini
melaksanakan tugas di ibukota Provinsi dengan inspektur upacara yaitu
Gubernur/setara. Dan yang akhir yaitu tingkat Nasional yaitu
PASKIBRAKA yang diseleksi dari seluruh provinsi di Indonesia yang
tiap-tiap provinsi akan mengutus satu putra dan satu putri terbaik dan
tingkat ini melaksanakan tugas di Istana Negara atau Istana Merdeka
Jakarta, dengan inspektur upacara yaitu Presiden RI. PASKIBRAKA dibagi menjadi dua tugas yaitu pasukan yang
melakukan tugas pagi sebagai pengibar bendera dan tugas sore sebagai pasukan penurunan bendera.
Pasukan 8 sebagai pasukan inti dengan pembawa
bendera dan 3 pengibar/penurun bendera
Formasi khusus PASKIBRAKA yaitu:
Paskibraka
4
pasukan 45. Di dalam foto ini pasukan 45 adalah
TNI-AD tetapi ada di daerah lain yang pasukan
45 merupakan anggota dari POLRI
Pasukan 17 berposisi di paling depan sebagai pemandu/pengiring
dengan dipimpin oleh suatu Komandan Pleton (Danton). Pasukan
17 Ini seluruhnya merupakan anggota PASKIBRAKA.
Pasukan 8 berposisi di belakang pasukan 17 sebagai pasukan inti
dan pembawa bendera. Di pasukan ini terdapat 4 anggota TNI atau
POLRI sebagai pengawal dan 2 putri PASKIBRAKA sebagai
pembawa bendera, 3 putra PASKIBRAKA sebagai
pengibar/penurun bendera, dan 3 putri PASKIBRAKA di saf
belakang sebagai pelengkap/pagar.
Pasukan 45 berposisi di belakang pasukan 8 sebagai pasukan
pengawal/pengaman dan merupakan anggota dari TNI atau POLRI
dengan senjata lengkap.
Untuk Pasukan yang melakukan pengibaran/penurunan bendera akan
dipimpin oleh Komandan Kompi (Danki) yang posisinya di sebelah
kanan Komandan Pleton (Danton) 17. Ini merupakan anggota TNI atau
POLRI.
Tentang Makna Merah Putih
Bendera Negara Republik Indonesia, yang secara singkat disebut
Bendera Negara, adalah Sang Saka Merah Putih (bendera asli jahitan tangan ibu Fatmawati), Sang Merah Putih,
Merah Putih, atau kadang disebut Sang Dwiwarna (dua warna). Bendera Negara Sang Merah Putih berbentuk
empat persegi panjang dengan ukuran lebar 2/3 (dua-pertiga) dari panjang serta bagian atas berwarna merah dan
bagian bawah berwarna putih yang kedua bagiannya berukuran sama.
Persiapan Pengibaran sang merah putih dengan
posisi bendera sedang dibentangkan untuk
dinaikan
Sejarah
Artikel utama untuk kategori ini adalah Bendera Pusaka.
Warna merah-putih bendera negara diambil dari warna panji atau
pataka Kerajaan Majapahit yang berpusat di Jawa Timur pada abad
ke-13.
[1]
Akan tetapi ada pendapat bahwa pemuliaan terhadap warna
merah dan putih dapat ditelusuri akar asal-mulanya dari mitologi
bangsa Austronesia mengenai Bunda Bumi dan Bapak Langit;
keduanya dilambangkan dengan warna merah (tanah) dan putih
(langit). Karena hal inilah maka warna merah dan putih kerap muncul
dalam lambang-lambang Austronesia dari Tahiti, Indonesia, sampai
Madagaskar. Merah dan putih kemudian digunakan untuk
melambangkan dualisme alam yang saling berpasangan.
[2]
Catatan paling awal yang menyebut penggunaan bendera
merah putih dapat ditemukan dalam Pararaton; menurut sumber ini disebutkan balatentara Jayakatwang dari
Gelang-gelang mengibarkan panji berwarna merah dan putih saat menyerang Singhasari. Hal ini berarti sebelum
masa Majapahit pun warna merah dan putih telah digunakan sebagai panji kerajaan, mungkin sejak masa Kerajaan
Kediri. Pembuatan panji merah putih pun sudah dimungkinkan dalam teknik pewarnaan tekstil di Indonesia purba.
Warna putih adalah warna alami kapuk atau kapas katun yang ditenun menjadi selembar kain, sementara zat pewarna
merah alami diperoleh dari daun pohon jati, bunga belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi), atau dari kulit buah
manggis.
Paskibraka
5
Sebenarnya tidak hanya kerajaan Majapahit saja yang memakai bendera merah putih sebagai lambang kebesaran.
Sebelum Majapahit, kerajaan Kediri telah memakai panji-panji merah putih. Selain itu, bendera perang
Sisingamangaraja IX dari tanah Batak pun memakai warna merah putih sebagai warna benderanya , bergambar
pedang kembar warna putih dengan dasar merah menyala dan putih. Warna merah dan putih ini adalah bendera
perang Sisingamangaraja XII. Dua pedang kembar melambangkan piso gaja dompak, pusaka raja-raja
Sisingamangaraja I-XII.
[3]
Ketika terjadi perang di Aceh, pejuang pejuang Aceh telah menggunakan bendera
perang berupa umbul-umbul dengan warna merah dan putih, di bagian belakang diaplikasikan gambar pedang, bulan
sabit, matahari, dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran.
[4]
Di zaman kerajaan Bugis Bone,Sulawesi Selatan
sebelum Arung Palakka, bendera Merah Putih, adalah simbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone.Bendera Bone
itu dikenal dengan nama Woromporang.
[5]
Panji kerajaan Badung yang berpusat di Puri Pamecutan juga
mengandung warna merah dan putih, panji mereka berwarna merah, putih, dan hitam yang mungkin juga berasal dari
warna Majapahit.
Pada waktu perang Jawa (1825-1830 M) Pangeran Diponegoro memakai panji-panji berwarna merah putih dalam
perjuangannya melawan Belanda. Kemudian, warna-warna yang dihidupkan kembali oleh para mahasiswa dan
kemudian nasionalis di awal abad 20 sebagai ekspresi nasionalisme terhadap Belanda. Bendera merah putih
digunakan untuk pertama kalinya di Jawa pada tahun 1928. Di bawah pemerintahan kolonialisme, bendera itu
dilarang digunakan. Bendera ini resmi dijadikan sebagai bendera nasional Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945,
ketika kemerdekaan diumumkan dan resmi digunakan sejak saat itu pula.
[6]
Bendera Belanda digunakan sejak 20 Maret
1602 - 8 Maret 1942 (340 tahun)
Bendera Jepang digunakan sejak 8 Maret
1942 - 17 Agustus 1945 (3 tahun 5 bulan)
Bendera Merah Putih digunakan sejak 17
Agustus 1945
[7]
Arti Warna
Bendera Indonesia memiliki makna filosofis. Merah berarti berani, putih berarti suci. Merah melambangkan raga
manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan jiwa
dan raga manusia untuk membangun Indonesia.
Ditinjau dari segi sejarah, sejak dahulu kala kedua warna merah dan putih mengandung makna yang suci. Warna
merah mirip dengan warna gula jawa (gula aren) dan warna putih mirip dengan warna nasi. Kedua bahan ini adalah
bahan utama dalam masakan Indonesia, terutama di pulau Jawa. Ketika Kerajaan Majapahit berjaya di Nusantara,
warna panji-panji yang digunakan adalah merah dan putih (umbul-umbul abang putih). Sejak dulu warna merah dan
putih ini oleh orang Jawa digunakan untuk upacara selamatan kandungan bayi sesudah berusia empat bulan di dalam
rahim berupa bubur yang diberi pewarna merah sebagian. Orang Jawa percaya bahwa kehamilan dimulai sejak
bersatunya unsur merah sebagai lambang ibu, yaitu darah yang tumpah ketika sang jabang bayi lahir, dan unsur putih
sebagai lambang ayah, yang ditanam di gua garba.
Paskibraka
6
Peraturan Tentang Bendera Merah Putih
Bendera negara diatur menurut UUD '45 pasal 35
[8]
, UU No 24/2009, dan Peraturan Pemerintah No.40/1958 tentang
Bendera Kebangsaan Republik Indonesia
Bendera Negara dibuat dari kain yang warnanya tidak luntur dan dengan ketentuan ukuran:
1. 1. 200 cm x 300 cm untuk penggunaan di lapangan istana kepresidenan;
2. 2. 120 cm x 180 cm untuk penggunaan di lapangan umum;
3. 3. 100 cm x 150 cm untuk penggunaan di ruangan;
4. 4. 36 cm x 54 cm untuk penggunaan di mobil Presiden dan Wakil Presiden;
5. 5. 30 cm x 45 cm untuk penggunaan di mobil pejabat negara;
6. 6. 20 cm x 30 cm untuk penggunaan di kendaraan umum;
7. 7. 100 cm x 150 cm untuk penggunaan di kapal;
8. 8. 100 cm x 150 cm untuk penggunaan di kereta api;
9. 9. 30 cm x 45 cm untuk penggunaan di pesawat udara;dan
10. 10. 10 cm x 15 cm untuk penggunaan di meja.
Sang Merah Putih berkibar.
Pengibaran dan/atau pemasangan Bendera Negara dilakukan pada
waktu antara matahari terbit hingga matahari terbenam. Dalam keadaan
tertentu, dapat dilakukan pada malam hari.
Bendera Negara wajib dikibarkan pada setiap peringatan Hari
Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus oleh warga negara
yang menguasai hak penggunaan rumah, gedung atau kantor, satuan
pendidikan, transportasi umum, dan transportasi pribadi di seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan di kantor perwakilan
Republik Indonesia di luar negeri.
Bendera Negara wajib dikibarkan setiap hari di:
1. istana Presiden dan Wakil Presiden;
2. 2. gedung atau kantor lembaga negara;
3. 3. gedung atau kantor lembaga pemerintah;
4. 4. gedung atau kantor lembaga pemerintah nonkementerian;
5. 5. gedung atau kantor lembaga pemerintah daerah;
6. 6. gedung atau kantor dewan perwakilan rakyat daerah;
7. 7. gedung atau kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri;
8. 8. gedung atau halaman satuan pendidikan;
9. 9. gedung atau kantor swasta;
10. 10. rumah jabatan Presiden dan Wakil Presiden;
11. 11. rumah jabatan pimpinan lembaga negara;
12. 12. rumah jabatan menteri;
13. 13. rumah jabatan pimpinan lembaga pemerintahan nonkementerian;
14. 14. rumah jabatan gubernur, bupati, walikota, dan camat;
15. 15. gedung atau kantor atau rumah jabatan lain;
16. 16. pos perbatasan dan pulau-pulau terluar di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
17. 17. lingkungan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia; dan
18. 18. taman makam pahlawan nasional.
Paskibraka
7
Momentum pengibaran bendera asli setelah
deklarasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus
1945.
Bendera Negara sebagai penutup peti atau usungan jenazah dapat
dipasang pada peti atau usungan jenazah Presiden atau Wakil Presiden,
mantan Presiden atau mantan Wakil Presiden, anggota lembaga negara,
menteri atau pejabat setingkat menteri, kepala daerah, anggota dewan
perwakilan rakyat daerah, kepala perwakilan diplomatik, anggota
Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Republik Indonesia
yang meninggal dalam tugas, dan/atau warga negara Indonesia yang
berjasa bagi bangsa dan negara.
Bendera Negara yang dikibarkan pada Proklamasi Kemerdekaan
Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur
Nomor 56 Jakarta disebut Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih.
Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih disimpan dan dipelihara di Monumen Nasional Jakarta.
Setiap orang dilarang:
1. 1. merusak, merobek, menginjak-injak, membakar, atau melakukan perbuatan lain dengan maksud menodai,
menghina, atau merendahkan kehormatan Bendera Negara;
2. 2. memakai Bendera Negara untuk reklame atau iklan komersial;
3. 3. mengibarkan Bendera Negara yang rusak, robek, luntur, kusut, atau kusam;
4. 4. mencetak, menyulam, dan menulis huruf, angka, gambar atau tanda lain dan memasang lencana atau benda
apapun pada Bendera Negara; dan
5. 5. memakai Bendera Negara untuk langit-langit, atap, pembungkus barang, dan tutup barang yang dapat
menurunkan kehormatan Bendera Negara.
Kemiripan dengan bendera negara lain
Menurut kesetaraan kedudukannya sebagai bendera nasional, bendera ini mirip dengan Bendera Monako yang
mempunyai warna sama namun rasio yang berbeda, selain itu bendera ini juga mirip dengan Bendera Polandia yang
mempunyai warna yang sama namun warnanya terbalik.
Daftar bendera yang mirip dengan bendera Indonesia
Bendera Indonesia Bendera Monako Bendera Singapura Bendera Polandia
Bendera UMNO, Malaysia Bendera Hessen, Jerman
Paskibraka
8
Referensi
[1] Britannica Facts about Majapahit empire: association with Indonesian flag (http:/ / www. britannica. com/ facts/ 5/ 713733/
Majapahit-empire-as-discussed-in-Indonesia-flag-of)
[2] Austronesianist (http:/ / austronesianists. blogspot.com/ 2010/ 06/ earth-mothers-and-sky-fathers-of. html)
[3] Ke Bakkara: Ziarah Sisingamangaraja.Kompas, Minggu, 14 Agustus 2005.http:/ / www. kompas. com/ kompas-cetak/ 0508/ 14/ perjalanan/
1940067.htm
[4] http:/ / suryantara. wordpress. com/ 2007/ 10/ 30/ sejarah-bendera-merah-putih/
[5] Makna Saudagar bagi Saudagar yang tak Hadir :: Azhariah Rachman :: Panyingkul,Senin, 13-11-2006, http:/ / www. panyingkul. com/ view.
php?id=249& jenis=kabarkita
[6] "Indonesia" (http:/ / fotw.net/ flags/ id. html). Bendera Dunia. 06-09-2006. http:/ / fotw. net/ flags/ id. html. Diakses pada 26 Desember 2007.
[7] Britannica Facts about Majapahit empire: association with Indonesian flag (http:/ / www. britannica. com/ facts/ 5/ 713733/
Majapahit-empire-as-discussed-in-Indonesia-flag-of)
[8] Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih.
Pranala luar
(Inggris) Bendera Indonesia di situs web CIA (https:/ / www. cia. gov/ library/ publications/ the-world-factbook/
flags/ flagtemplate_id. html)
Sumber dan Kontributor Artikel
9
Sumber dan Kontributor Artikel
Paskibraka Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?oldid=7661691 Kontributor: -iNu-, Adilancek, Adityawarman Suryo, Albertus Aditya, Aldo samulo, Andri.h, Arkwatem, Aryo gitoyo,
Azkamutia, Bennylin, Bonaditya, Borgx, Dikaalnas, Erphandhika, F1fans, Imanuel NS Uen, Iwan Novirion, Kembangraps, Pai Walisongo, PiRSquared17, Rainbowofknowledge, Ryu de army,
SamanthaPuckettIndo, Syaiful Azram, Tjmoel, Wagino 20100516, 52 suntingan anonim
Sumber Gambar, Lisensi dan Kontributor
Berkas:Logo Paskibraka.jpg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Logo_Paskibraka.jpg Lisensi: tidak diketahui Kontributor: Adilancek
Berkas:Paskibraka Nasional.jpg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Paskibraka_Nasional.jpg Lisensi: tidak diketahui Kontributor: Adilancek
File:Pasukan pengibar bendera pusaka pada saat upacara hut ri.jpg Sumber:
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Pasukan_pengibar_bendera_pusaka_pada_saat_upacara_hut_ri.jpg Lisensi: Creative Commons Attribution-Sharealike 3.0 Kontributor:
User:Adityawarman Suryo
Berkas:H Mutahar.jpg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:H_Mutahar.jpg Lisensi: tidak diketahui Kontributor: Adilancek
File:Paskibraka pasukan 17.jpg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Paskibraka_pasukan_17.jpg Lisensi: Creative Commons Attribution-Sharealike 3.0 Kontributor:
User:Adityawarman Suryo
File:Pasukan 8 paskibraka hut ri.jpg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Pasukan_8_paskibraka_hut_ri.jpg Lisensi: Creative Commons Attribution-Sharealike 3.0
Kontributor: User:Adityawarman Suryo
File:Pasukan 45 pengibar bendera pusaka.jpg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Pasukan_45_pengibar_bendera_pusaka.jpg Lisensi: Creative Commons
Attribution-Sharealike 3.0 Kontributor: User:Adityawarman Suryo
File:Persiapan pengibaran sang merah putih.jpg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Persiapan_pengibaran_sang_merah_putih.jpg Lisensi: Creative Commons
Attribution-Sharealike 3.0 Kontributor: User:Adityawarman Suryo
Berkas:Crystal Clear app xmag.png Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Crystal_Clear_app_xmag.png Lisensi: GNU Free Documentation License Kontributor:
Castelobranco, Cpro, CyberSkull, MisterSanderson, Opraco, Urutseg, 2 suntingan anonim
Berkas:Flag of the Netherlands.svg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Flag_of_the_Netherlands.svg Lisensi: Public Domain Kontributor: Zscout370
Berkas:Flag of Japan.svg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Flag_of_Japan.svg Lisensi: Public Domain Kontributor: Various
Berkas:Flag of Indonesia.svg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Flag_of_Indonesia.svg Lisensi: Public Domain Kontributor: Drawn by User:SKopp, rewritten by
User:Gabbe
File:SANG MERAH PUTIH BERKIBAR.jpg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:SANG_MERAH_PUTIH_BERKIBAR.jpg Lisensi: Creative Commons
Attribution-Sharealike 3.0 Kontributor: User:Adityawarman Suryo
Berkas:Indonesian flag raised 17 August 1945.jpg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Indonesian_flag_raised_17_August_1945.jpg Lisensi: Public Domain
Kontributor: Frans Mendur (also Frans Mendoer)
Berkas:Flag of Monaco.svg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Flag_of_Monaco.svg Lisensi: Public Domain Kontributor: User:SKopp
Berkas:Flag of Singapore.svg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Flag_of_Singapore.svg Lisensi: Public Domain Kontributor: Various
Berkas:Flag of Poland.svg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Flag_of_Poland.svg Lisensi: Public Domain Kontributor: Mareklug, Wanted
Berkas:UMNO Flag.gif Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:UMNO_Flag.gif Lisensi: tidak diketahui Kontributor: Borgx
Berkas:Flag of Hesse.svg Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Flag_of_Hesse.svg Lisensi: Public Domain Kontributor: Anime Addict AA, Burts, Cycn, F. F. Fjodor,
Gepardenforellenfischer, Gryffindor, Ludger1961, Madden, Mattes, Mogelzahn, Ms2ger, Phlegmatic, Pumbaa80, Ricordisamoa, Rtc, ZH2010, 1 suntingan anonim
Lisensi
Creative Commons Attribution-Share Alike 3.0
//creativecommons.org/licenses/by-sa/3.0/

Anda mungkin juga menyukai