Denah Borobudur membentuk Mandala, lambang alam semesta dalam kosmologi Buddha. Model Borobudur Lorong koridor dengan galeri dinding berukir relief Borobudur merupakan mahakarya seni rupa Buddha Indonesia, sebagai contoh puncak pencapaian keselarasan teknik arsitektur dan estetika seni rupa Buddha di Jawa. Bangunan ini diilhami gagasan dharma dari India, antara lain stupa, dan mandala, tetapi dipercaya juga merupakan kelanjutan unsur lokal struktur megalitik punden berundak atau piramida bertingkat yang ditemukan dari periode prasejarah Indonesia. !ebagai perpaduan antara pemujaan leluhur asli Indonesia dan perjuangan mencapai "irwana dalam ajaran Buddha. #$% Konsep rancang bangun &ada hakikatnya Borobudur adalah sebuah stupa yang bila dilihat dari atas membentuk pola Mandala besar. Mandala adalah pola rumit yang tersusun atas bujursangkar dan lingkaran konsentris yang melambangkan kosmos atau alam semesta yang la'im ditemukan dalam Buddha aliran (ajrayana)Mahayana. !epuluh pelataran yang dimiliki Borobudur menggambarkan secara jelas filsafat ma'hab Mahayana yang secara bersamaan menggambarkan kosmologi yaitu konsep alam semesta, sekaligus tingkatan alam pikiran dalam ajaran Buddha. #*+% Bagaikan sebuah kitab, Borobudur menggambarkan sepuluh tingkatan Bodhisatt,a yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha. Dasar denah bujur sangkar berukuran +-$ m ./00 kaki1 pada tiap sisinya. Bangunan ini memiliki sembilan teras, enam teras terbawah berbentuk bujur sangkar dan tiga teras teratas berbentuk lingkaran. &ada tahun +22*, secara tidak disengaja ditemukan struktur tersembunyi di kaki Borobudur. #$/%
3aki tersembunyi ini terdapat relief yang +40 diantaranya adalah berkisah tentang Karmawibhangga. &ada relief panel ini terdapat ukiran aksara yang merupakan petunjuk bagi pengukir untuk membuat adegan dalam gambar relief. #*-% 3aki asli ini tertutup oleh penambahan struktur batu yang membentuk pelataran yang cukup luas, fungsi sesungguhnya masih menjadi misteri. 5walnya diduga bahwa penambahan kaki ini untuk mencegah kelongsoran monumen. #*-%
6eori lain mengajukan bahwa penambahan kaki ini disebabkan kesalahan perancangan kaki asli, dan tidak sesuai dengan (astu !astra, kitab India mengenai arsitektur dan tata kota. #$/% 5papun alasan penambahan kaki ini, penambahan dan pembuatan kaki tambahan ini dilakukan dengan teliti dengan mempertimbangkan alasan keagamaan, estetik, dan teknis. 3etiga tingkatan ranah spiritual dalam kosmologi Buddha adalah7 Kamadhatu Bagian kaki Borobudur melambangkan Kamadhatu, yaitu dunia yang masih dikuasai oleh kama atau 8nafsu rendah8. Bagian ini sebagian besar tertutup oleh tumpukan batu yang diduga dibuat untuk memperkuat konstruksi candi. &ada bagian kaki asli yang tertutup struktur tambahan ini terdapat +40 panel cerita Karmawibhangga yang kini tersembunyi. !ebagian kecil struktur tambahan di sudut tenggara disisihkan sehingga orang masih dapat melihat beberapa relief pada bagian ini. !truktur batu andesit kaki tambahan yang menutupi kaki asli ini memiliki ,olume +$.000 meter kubik. #*% Rupadhatu 9mpat undak teras yang membentuk lorong keliling yang pada dindingnya dihiasi galeri relief oleh para ahli dinamakan Rupadhatu. Lantainya berbentuk persegi. :upadhatu terdiri dari empat lorong dengan +.$00 gambar relief. &anjang relief seluruhnya -,* km dengan +.-+- panel berukir dekoratif. :upadhatu adalah dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari nafsu, tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk. 6ingkatan ini melambangkan alam antara yakni, antara alam bawah dan alam atas. &ada bagian :upadhatu ini patung)patung Buddha terdapat pada ceruk atau relung dinding di atas pagar langkan atau selasar. 5slinya terdapat /$- arca Buddha di dalam relung)relung terbuka di sepanjang sisi luar di pagar langkan. #*% &ada pagar langkan terdapat sedikit perbedaan rancangan yang melambangkan peralihan dari ranah 3amadhatu menuju ranah :upadhatu pagar langkan paling rendah dimahkotai ratna, sedangkan empat tingkat pagar langkan diatasnya dimahkotai stupika .stupa kecil1. Bagian teras)teras bujursangkar ini kaya akan hiasan dan ukiran relief. Arupadhatu Berbeda dengan lorong)lorong :upadhatu yang kaya akan relief, mulai lantai kelima hingga ketujuh dindingnya tidak berelief. 6ingkatan ini dinamakan Arupadhatu .yang berarti tidak berupa atau tidak berwujud1. Denah lantai berbentuk lingkaran. 6ingkatan ini melambangkan alam atas, di mana manusia sudah bebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum mencapai nirwana. &ada pelataran lingkaran terdapat ;- dua stupa kecil berterawang yang tersusun dalam tiga barisan yang mengelilingi satu stupa besar sebagai stupa induk. !tupa kecil berbentuk lonceng ini disusun dalam $ teras lingkaran yang masing)masing berjumlah $-, -/, dan +4 .total ;- stupa1. Dua teras terbawah stupanya lebih besar dengan lubang berbentuk belah ketupat, satu teras teratas stupanya sedikit lebih kecil dan lubangnya berbentuk kotak bujur sangkar. &atung)patung Buddha ditempatkan di dalam stupa yang ditutup berlubang)lubang seperti dalam kurungan. Dari luar patung)patung itu masih tampak samar) samar. :ancang bangun ini dengan cerdas menjelaskan konsep peralihan menuju keadaan tanpa wujud, yakni arca Buddha itu ada tetapi tak terlihat. 6ingkatan tertinggi yang menggambarkan ketiadaan wujud yang sempurna dilambangkan berupa stupa yang terbesar dan tertinggi. !tupa digambarkan polos tanpa lubang)lubang. Di dalam stupa terbesar ini pernah ditemukan patung Buddha yang tidak sempurna atau disebut juga Buddha yang tidak rampung, yang disalahsangkakan sebagai patung <5dibuddha<, padahal melalui penelitian lebih lanjut tidak pernah ada patung di dalam stupa utama, patung yang tidak selesai itu merupakan kesalahan pemahatnya pada 'aman dahulu. Menurut kepercayaan patung yang salah dalam proses pembuatannya memang tidak boleh dirusak. &enggalian arkeologi yang dilakukan di halaman candi ini menemukan banyak patung seperti ini. !tupa utama yang dibiarkan kosong diduga bermakna kebijaksanaan tertinggi, yaitu kasunyatan, kesunyian dan ketiadaan sempurna dimana jiwa manusia sudah tidak terikat hasrat, keinginan, dan bentuk serta terbebas dari lingkaran samsara. Struktur bangunan 5rca singa penjaga gerbang =kiran raksasa sebagai kepala pancuran drainase &enampang candi Borobudur terdapat rasio perbandingan /747> antara bagian kaki, tubuh, dan kepala 6angga Borobudur mendaki melalui serangkaian gapura berukir 3ala)Makara !ekitar **.000 meter kubik batu andesit diangkut dari tambang batu dan tempat penatahan untuk membangun monumen ini. #*$% Batu ini dipotong dalam ukuran tertentu, diangkut menuju situs dan disatukan tanpa menggunakan semen. !truktur Borobudur tidak memakai semen sama sekali, melainkan sistem interlock .saling kunci1 yaitu seperti balok)balok lego yang bisa menempel tanpa perekat. Batu)batu ini disatukan dengan tonjolan dan lubang yang tepat dan muat satu sama lain, serta bentuk 8ekor merpati8 yang mengunci dua blok batu. :elief dibuat di lokasi setelah struktur bangunan dan dinding rampung. Monumen ini dilengkapi dengan sistem drainase yang cukup baik untuk wilayah dengan curah hujan yang tinggi. =ntuk mencegah genangan dan kebanjiran, +00 pancuran dipasang disetiap sudut, masing)masing dengan rancangan yang unik berbentuk kepala raksasa kala atau makara. Borobudur amat berbeda dengan rancangan candi lainnya, candi ini tidak dibangun di atas permukaan datar, tetapi di atas bukit alami. 5kan tetapi teknik pembangunannya serupa dengan candi)candi lain di Jawa. Borobudur tidak memiliki ruang)ruang pemujaan seperti candi)candi lain. ?ang ada ialah lorong)lorong panjang yang merupakan jalan sempit. Lorong)lorong dibatasi dinding mengelilingi candi tingkat demi tingkat. !ecara umum rancang bangun Borobudur mirip dengan piramida berundak. Di lorong)lorong inilah umat Buddha diperkirakan melakukan upacara berjalan kaki mengelilingi candi ke arah kanan. Borobudur mungkin pada awalnya berfungsi lebih sebagai sebuah stupa, daripada kuil atau candi. #*$% Stupa memang dimaksudkan sebagai bangunan suci untuk memuliakan Buddha. 6erkadang stupa dibangun sebagai lambang penghormatan dan pemuliaan kepada Buddha. !ementara kuil atau candi lebih berfungsi sebagai rumah ibadah. :ancangannya yang rumit dari monumen ini menunjukkan bahwa bangunan ini memang sebuah bangunan tempat peribadatan. Bentuk bangunan tanpa ruangan dan struktur teras bertingkat)tingkat ini diduga merupakan perkembangan dari bentuk punden berundak, yang merupakan bentuk arsitektur asli dari masa prasejarah Indonesia. Menurut legenda setempat arsitek perancang Borobudur bernama @unadharma, sedikit yang diketahui tentang arsitek misterius ini. #*/% "amanya lebih berdasarkan dongeng dan legenda Jawa dan bukan berdasarkan prasasti bersejarah. Legenda @unadharma terkait dengan cerita rakyat mengenai perbukitan Menoreh yang bentuknya menyerupai tubuh orang berbaring. Dongeng lokal ini menceritakan bahwa tubuh @unadharma yang berbaring berubah menjadi jajaran perbukitan Menoreh, tentu saja legenda ini hanya fiksi dan dongeng belaka. &erancangan Borobudur menggunakan satuan ukur tala, yaitu panjang wajah manusia antara ujung garis rambut di dahi hingga ujung dagu, atau jarak jengkal antara ujung ibu jari dengan ujung jari kelingking ketika telapak tangan dikembangkan sepenuhnya. #**% 6entu saja satuan ini bersifat relatif dan sedikit berbeda antar indi,idu, akan tetapi satuan ini tetap pada monumen ini. &enelitian pada +>;; mengungkapkan rasio perbandingan /747> yang ditemukan di monumen ini. 5rsitek menggunakan formula ini untuk menentukan dimensi yang tepat dari suatu fraktal geometri perulangan swa)serupa dalam rancangan Borobudur. #**%#*4% :asio matematis ini juga ditemukan dalam rancang bangun Aandi Mendut dan &awon di dekatnya. 5rkeolog yakin bahwa rasio /747> dan satuan tala memiliki fungsi dan makna penanggalan, astronomi, dan kosmologi. Bal yang sama juga berlaku di candi 5ngkor (at di 3amboja. #*/% !truktur bangunan dapat dibagi atas tiga bagian7 dasar .kaki1, tubuh, dan puncak. #*/% Dasar berukuran +-$C+-$ m ./0$.* C /0$.* ft1 dengan tinggi / m .+$ kaki1. #*$% 6ubuh candi terdiri atas lima batur teras bujur sangkar yang makin mengecil di atasnya. 6eras pertama mundur ; m .-$ kaki1 dari ujung dasar teras. 6iap teras berikutnya mundur - m .4.4 kaki1, menyisakan lorong sempit pada tiap tingkatan. Bagian atas terdiri atas tiga teras melingkar, tiap tingkatan menopang barisan stupa berterawang yang disusun secara konsentris. 6erdapat stupa utama yang terbesar di tengah dengan pucuk mencapai ketinggian $* m .++0 kaki1 dari permukaan tanah. 6inggi asli Borobudur termasuk chattra .payung susun tiga1 yang kini dilepas adalah /- m .+/0 kaki1 . 6angga terletak pada bagian tengah keempat sisi mata angin yang membawa pengunjung menuju bagian puncak monumen melalui serangkaian gerbang pelengkung yang dijaga $- arca singa. @awang pintu gerbang dihiasi ukiran 3ala pada puncak tengah lowong pintu dan ukiran makara yang menonjol di kedua sisinya. Motif 3ala)Makara la'im ditemui dalam arsitektur pintu candi di Jawa. &intu utama terletak di sisi timur, sekaligus titik awal untuk membaca kisah relief. 6angga ini lurus terus tersambung dengan tangga pada lereng bukit yang menghubungkan candi dengan dataran di sekitarnya. Relief !eni pahat Borobudur memiliki kehalusan gaya dan citarasa estetik yang anggun Letak relief kisah)kisah naskah suci Buddha di dinding Borobudur &utar media Borobudur &ada dinding candi di setiap tingkatan D kecuali pada teras)teras 5rupadhatu D dipahatkan panel)panel bas)relief yang dibuat dengan sangat teliti dan halus. #*;% :elief dan pola hias Borobudur bergaya naturalis dengan proporsi yang ideal dan selera estetik yang halus. :elief) relief ini sangat indah, bahkan dianggap sebagai yang paling elegan dan anggun dalam kesenian dunia Buddha. #*2% :elief Borobudur juga menerapkan disiplin senirupa India, seperti berbagai sikap tubuh yang memiliki makna atau nilai estetis tertentu. :elief)relief berwujud manusia mulia seperti pertapa, raja dan wanita bangsawan, bidadari atapun makhluk yang mencapai derajat kesucian laksana dewa, seperti tara dan boddhisatwa, seringkali digambarkan dengan posisi tubuh tribhanga. &osisi tubuh ini disebut 8lekuk tiga8 yaitu melekuk atau sedikit condong pada bagian leher, pinggul, dan pergelangan kaki dengan beban tubuh hanya bertumpu pada satu kaki, sementara kaki yang lainnya dilekuk beristirahat. &osisi tubuh yang luwes ini menyiratkan keanggunan, misalnya figur bidadari !urasundari yang berdiri dengan sikap tubuh tribhanga sambil menggenggam teratai bertangkai panjang. #*>% :elief Borobudur menampilkan banyak gambar seperti sosok manusia baik bangsawan, rakyat jelata, atau pertapa, aneka tumbuhan dan hewan, serta menampilkan bentuk bangunan ,ernakular tradisional "usantara. Borobudur tak ubahnya bagaikan kitab yang merekam berbagai aspek kehidupan masyarakat Jawa kuno. Banyak arkeolog meneliti kehidupan masa lampau di Jawa kuno dan "usantara abad ke)2 dan ke)> dengan mencermati dan merujuk ukiran relief Borobudur. Bentuk rumah panggung, lumbung, istana dan candi, bentuk perhiasan, busana serta persenjataan, aneka tumbuhan dan margasatwa, serta alat transportasi, dicermati oleh para peneliti. !alah satunya adalah relief terkenal yang menggambarkan 3apal Borobudur. #40% 3apal kayu bercadik khas "usantara ini menunjukkan kebudayaan bahari purbakala. :eplika bahtera yang dibuat berdasarkan relief Borobudur tersimpan di Museum !amudra :aksa yang terletak di sebelah utara Borobudur. #4+% :elief)relief ini dibaca sesuai arah jarum jam atau disebut mapradaksina dalam bahasa Jawa 3una yang berasal dari bahasa !anskerta daksina yang artinya ialah timur. :elief)relief ini bermacam)macam isi ceritanya, antara lain relief)relief cerita jEtaka. &embacaan cerita)cerita relief ini senantiasa dimulai, dan berakhir pada pintu gerbang sisi timur di setiap tingkatnya, mulainya di sebelah kiri dan berakhir di sebelah kanan pintu gerbang itu. Maka secara nyata bahwa sebelah timur adalah tangga naik yang sesungguhnya .utama1 dan menuju puncak candi, artinya bahwa candi menghadap ke timur meskipun sisi)sisi lainnya serupa benar. 5dapun susunan dan pembagian relief cerita pada dinding dan pagar langkan candi adalah sebagai berikut. Bagan Relief Tingkat Posisi/letak Cerita Relief Jumlah Pigura 3aki candi asli ))))) 3armawibhangga +40 6ingkat I dinding a. Lalitawistara +-0 b. jatakaFawadana +-0 langkan a. jatakaFawadana $;- b. jatakaFawadana +-2 6ingkat II dinding @andawyuha +-2 langkan jatakaFawadana +00 6ingkat III dinding @andawyuha 22 langkan @andawyuha 22 6ingkat IG dinding @andawyuha 2/ langkan @andawyuha ;- Jumlah +/40 !ecara runtutan, maka cerita pada relief candi secara singkat bermakna sebagai berikut 7 Karmawibhangga !alah satu ukiran 3armawibhangga di dinding candi Borobudur .lantai 0 sudut tenggara1 !esuai dengan makna simbolis pada kaki candi, relief yang menghiasi dinding batur yang terselubung tersebut menggambarkan hukum karma. 3armawibhangga adalah naskah yang menggambarkan ajaran mengenai karma, yakni sebab)akibat perbuatan baik dan jahat. Deretan relief tersebut bukan merupakan cerita seri .serial1, tetapi pada setiap pigura menggambarkan suatu cerita yang mempunyai hubungan sebab akibat. :elief tersebut tidak saja memberi gambaran terhadap perbuatan tercela manusia disertai dengan hukuman yang akan diperolehnya, tetapi juga perbuatan baik manusia dan pahala. !ecara keseluruhan merupakan penggambaran kehidupan manusia dalam lingkaran lahir ) hidup ) mati .samsara1 yang tidak pernah berakhir, dan oleh agama Buddha rantai tersebutlah yang akan diakhiri untuk menuju kesempurnaan. 3ini hanya bagian tenggara yang terbuka dan dapat dilihat oleh pengujung. Hoto lengkap relief 3armawibhangga dapat disaksikan di Museum 3armawibhangga di sisi utara candi Borobudur. alitawistara &angeran !iddhartha @autama mencukur rambutnya dan menjadi pertapa Merupakan penggambaran riwayat !ang Buddha dalam deretan relief)relief .tetapi bukan merupakan riwayat yang lengkap1 yang dimulai dari turunnya !ang Buddha dari surga 6ushita, dan berakhir dengan wejangan pertama di 6aman :usa dekat kota Banaras. :elief ini berderet dari tangga pada sisi sebelah selatan, setelah melampui deretan relief sebanyak -; pigura yang dimulai dari tangga sisi timur. 3e)-; pigura tersebut menggambarkan kesibukan, baik di sorga maupun di dunia, sebagai persiapan untuk menyambut hadirnya penjelmaan terakhir !ang Bodhisattwa selaku calon Buddha. :elief tersebut menggambarkan lahirnya !ang Buddha di arcapada ini sebagai &angeran !iddhartha, putra :aja !uddhodana dan &ermaisuri Maya dari "egeri 3apilawastu. :elief tersebut berjumlah +-0 pigura, yang berakhir dengan wejangan pertama, yang secara simbolis dinyatakan sebagai &emutaran :oda Dharma, ajaran !ang Buddha di sebut dharma yang juga berarti 8hukum8, sedangkan dharma dilambangkan sebagai roda. Jataka dan Awadana Jataka adalah berbagai cerita tentang !ang Buddha sebelum dilahirkan sebagai &angeran !iddharta. Isinya merupakan pokok penonjolan perbuatan)perbuatan baik, seperti sikap rela berkorban dan suka menolong yang membedakan !ang Bodhisattwa dari makhluk lain manapun juga. Beberapa kisah Jataka menampilkan kisah fabel yakni kisah yang melibatkan tokoh satwa yang bersikap dan berpikir seperti manusia. !esungguhnya, pengumpulan jasa atau perbuatan baik merupakan tahapan persiapan dalam usaha menuju ketingkat ke)Buddha)an. !edangkan 5wadana, pada dasarnya hampir sama dengan Jataka akan tetapi pelakunya bukan !ang Bodhisattwa, melainkan orang lain dan ceritanya dihimpun dalam kitab Diwyawadana yang berarti perbuatan mulia kedewaan, dan kitab 5wadanasataka atau seratus cerita 5wadana. &ada relief candi Borobudur Jataka dan 5wadana, diperlakukan sama, artinya keduanya terdapat dalam deretan yang sama tanpa dibedakan. Bimpunan yang paling terkenal dari kehidupan !ang Bodhisattwa adalah Jatakamala atau untaian cerita Jataka, karya penyair 5ryasura yang hidup dalam abad ke)/ Masehi. !andaw"uha Merupakan deretan relief menghiasi dinding lorong ke)-,adalah cerita !udhana yang berkelana tanpa mengenal lelah dalam usahanya mencari &engetahuan 6ertinggi tentang 3ebenaran !ejati oleh !udhana. &enggambarannya dalam /40 pigura didasarkan pada kitab suci Buddha Mahayana yang berjudul @andawyuha, dan untuk bagian penutupnya berdasarkan cerita kitab lainnya yaitu Bhadracari.