Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN EMOSI DAN FREKUENSI MENYUSUI DENGAN KELANCARAN

ASI PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BLANG


BINTANG ACEH BESAR

RITA MICHRAM

ABSTRAK
Latar Belakang : Berdasarkan survei awal yang dilakukan penulis di Wilayah Kerja Puskesmas Blang
Bintang Aceh Besar jumlah ibu menyusui pada bulan J anuari sampai dengan Mei 2013 berjumlah 159 orang.
Berdasarkan dari hasil wawancara dengan 12 orang responden yang ada di wilayah tersebut sebanyak 8 orang,
diantaranya menyatakan bahwa tidak lancar ASI dan 4 diantaranya menyatakan ASInya lancar, hal ini
dikarenakan mereka mengkonsumsi obat atau jamu untuk memperlancar ASI.
Tujuan Penelitian : Mengetahui Hubungan Emosi dan Frekuensi Menyusui Dengan Kelancaran ASI pada
Ibu Menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar.
Metode Penelitian : Penelitian ini bersifat survei analitik dengan pendekatan cross sectional dengan populasi
adalah seluruh ibu menyusui yang memiliki bayi usia 0-6 bulan yaitu 159 orang. Teknik pengambilan sampel
adalah purposive sampling. Cara Pengumpulan data dengan cara wawancara menggunakan kuesioner.
Hasil Penelitian : Penelitian ini dilakukan pada tanggal 12 s/d 20 Agustus 2012 terhadap 61 responden, dari
hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi kelancaran ASI lebih banyak yang lancar pada ibu menyusui
yang emosinya rendah sebanyak 78,6% dibandingkan dengan ibu yang emosinya tinggi sebanyak 51,5%,
sedangkan proporsi kelancaran ASI lebih banyak yang lancar pada ibu menyusui yang sering frekuensi
menyusuinya sebanyak 85,0% dibandingkan dengan ibu yang tidak sering frekuensi menyusuinya sebanyak
85,4%.
Kesimpulan : Ada hubungan yang bermakna antara emosi dengan kelancaran ASI (p <0,05), Ada hubungan
yang bermakna antara frekuensi menyusui dengan kelancaran ASI (p< 0,05). Diharapkan bagi tempat
penelitian dapat memberikan informasi yang signifikan terhadap tingkat emosi dan frekuensi menyusui
melalui peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang cara meningkatkan kelancaran ASI.

Kata Kunci : Emosi, Frekuensi Menyusui, Kelancaran ASI

PENDAHULUAN

Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan suatu
indikator penting untuk menggambarkan kesehatan
masyarakat dan merupakan salah satu parameter
kesehatan anak, hal ini sejalan dengan salah satu
komponen yang ingin dicapai dalam Millenium
Development Goals (MDGs) 2015 adalah
menurunnya angka kematian bayi sebesar dua
pertiga dari tahun 1990 s/d 2015, angka kematian
bayi di negara tetangga Malaysia berhasil mencapai
10 per 1000 kelahiran hidup dan di negara Singapura
mencapai 5 per 1000 kelahiran hidup, namun
sebaliknya angka kematian bayi di Indonesia masih
sangat tinggi yaitu 35 tiap 1000 kelahiran (Admin,
2010).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas
Kesehatan Provinsi Aceh (2012) dari jumlah bayi
sebanyak 4.604 orang, dari hasil riset yang
dilakukan diketahui sebanyak 187 bayi meninggal
dalam rentan waktu pertahun di Aceh. Jumlah bayi
yang diberikan ASI Eksklusif sebanyak 546 orang
(11,9%), (Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, 2012).
Sedangkan jumlah bayi 0-6 bulan di Kabupaten
Aceh Besar Tahun 2012 adalah 5.108 bayi dan yang
mendapat ASI Ekslusif berjumlah 1.627 bayi.
Berdasarkan data Puskesmas Blang Bintang Jumlah
bayi 0-6 bulan yaitu 203 orang dan yang
mendapatkan ASI Ekslusif berjumlah 40
orang.
Berdasarkan survei awal yang dilakukan
penulis di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang
Aceh Besar jumlah ibu menyusui pada bulan Januari
sampai dengan Mei 2013 berjumlah 159 orang.
Berdasarkan dari hasil wawancara dengan 12 orang
responden yang ada di wilayah tersebut sebanyak 8
orang, diantaranya menyatakan bahwa tidak lancar
ASI dan 4 diantaranya menyatakan ASInya lancar,
hal ini dikarenakan mereka mengkonsumsi obat atau
jamu untuk memperlancar ASI.


Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis
merumuskan masalah pada penelitian ini yaitu :
Adakah Hubungan Emosi dan Frekuensi Menyusui
Dengan Kelancaran ASI pada Ibu Menyusui di
Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh
Besar?

Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui Hubungan Emosi dan Frekuensi
Menyusui Dengan Kelancaran ASI pada Ibu
Menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Blang
Bintang Aceh Besar.

2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui Hubungan Emosi
dengan kelancaran ASI pada pada Ibu
Menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas
Blang Bintang Aceh Besar.
b. Untuk mengetahui Hubungan Frekuensi
menyusui dengan kelancaran ASI pada Ibu
Menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas
Blang Bintang Aceh Besar

Manfaat Penelitian
a. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan
pengetahuan dan pengalaman dalam
melaksanakan penelitian, karena masalah yang
diteliti berkait erat dengan latar belakang
keilmuan penulis sebagai tenaga kesehatan
khususnya bidan;
b. Bagi tempat penelitian, penelitian ini diharapkan
dapat memberikan informasi yang signifikan.
Baik dalam membantu penurunan Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB), melalui peningkatan pengetahuan dan
pemahaman tentang cara meningkatkan
kelancaran ASI.
c. Bagi institusi pendidikan, sebagai bahan
masukan dalam membimbing dan menambah
pengetahuan ibu tentang kelancaran ASI, kondisi
ini sangat penting karena kurikulum ini berbasis
pada hasil penelitian yang akan menjembatani
dunia masyarakat dengan Stikes Ubudiyah
Banda Aceh.

METODELOGI PENELITIAN
Kerangka Konsep
Upaya rneningkatkan kelancaran ASI adalah
suatu kegiatan yang dilakukan ibu agar ASI
diproduksi dalam jumlah banyak dan cukup bagi
bayinya. Menurut Admin (2009) kelancaran ASI
pada ibu menyusui dipengaruhi oleh frekuensi
menyusui, tehnik menyusui, emosi, asupan makanan
yang bergizi, dan perawatan payudara. Karena
keterbatasan waktu, tenaga dan biaya dalam
penelitian ini, maka peneliti hanya meneliti variabel
dibawah ini :


Hipotesa Penelitian
1. Ada Hubungan Emosi dengan Kelancaran ASI
pada Ibu Menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas
Blang Bintang Aceh Besar;
2 Hubungan Frekuensi Menyusui dengan
Kelancaran ASI pada Ibu Menyusui di Wilayah
Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar

Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian
yang diteliti atau kumpulan objek penelitian yang
akan diteliti.
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang
mempunyai bayi usia 0-6 bulan di Wilayah Kerja
Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar, berjumlah
159 0rang

2. Sampel
Sampel ini diambil menggunakan teknik
purposive sampling adalah suatu teknik penetapan
sampel dengan cara memilih sampel diantara
populasi sesuai dengan yang dikehendaki penelitian
(tujuan/masalah dalam penelitian).

Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini sudah dilaksanakan di Wilayah
Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 12
s/d 20 Agustus Tahun 2013.

Teknik Pengumpulan Data
a. Data Primer
Data yang langsung diperoleh dari responden
dengan menyebarkan kuesioner yang berisi
Kelancaran
asi pada ibu
menyusui
Frekuensi
menyusui
Emosi
pertanyaan untuk mendapatkan data mengenai
emosi dan frekuensi menyusui dengan
kelancaran ASI.

b. Data Skunder
Data yang diperoleh dari laporan Dinas
Kesehatan Aceh, laporan Puskesmas Blang
Bintang dan catatan/laporan serta berbagai
informasi yang ada kaitannya dengan penelitian
ini.

Teknik Analisa Data
1. Analisa Data Univariat
Analisa data dalam penelitian ini
menggunakan teknik statistik sederhana dalam
bentuk univariat, yaitu untuk mengetahui distribusi
variabel penelitian. Pengukuran kriteria pada
variabel pengetahuan dan sikap dilakukan
menggunakan rumus:



Keterangan :
x : Nilai rata-rata
x : Hasil total observasi
N : Jumlah responden menjadi sampel

Selanjutnya data dimasukkan dalam tabel
distribusi frekuensi, analisa data ini dilakukan untuk
mengretahui distribusi frekuensi dari masing-masing
variabel dengan rumus sebagai berikut :
100% x
n
p
i
f

Keterangan :
P : Persentase
f
i
: Frekuensi teraman
n : Jumlah responden yang menjadi sampel

2. Analisa Data Bivariat
Analisa ini digunakan untuk menguji
hipotesis, yang akan di olah dengan komputer
menggunakan rumus Statistic Product Service
Solution (SPSS) versi 17 untuk menentukan
hubungan antara variabel independen dengan
dependen melalui uji chi-square test (x
2
). Untuk
melihat hasil kemaknaan perhitungan statistik antara
2 variabel digunakan batas kemaknaan (C1) 00,5
(95%), dengan ketentuan bila nilai p <0,05 maka Ho
ditolak dan Ha diterima, yang menunjukkan ada
hubungan bermakna antara variabel terikat dengan
variabel bebas. Untuk menentukan nilai p-value
pada chi-square test (x
2
) tabel, memiliki ketentuan
sebagai berikut :
a. Bila chi-square test (x
2
) tabel terdiri dari tabel
2x2 dijumpai nilai ekspansi (E) <5, maka p
value yang digunakan adalah nilai yang terdapat
pada nilai Fishers Excact Test.
b. Bila chi-square test (x
2
) tabel terdiri dari tabel
2x2 dijumpai nilai ekspansi (E) >5, maka p
value yang digunakan adalah nilai yang terdapat
pada nilai Continuity Correction.
c. Bila chi-square test (x
2
) tabel terdiri lebih dari
2x2. Contohnya 3x2, 3x3 dan sebagainya, maka
p value yang digunakan adalah nilai yang
terdapat pada nilai Pearson Chi-Square.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Lokasi Penelitian
1. Gambaran Umum
Blang Bintang merupakan kecamatan
pemekaran dari kecamatan Ingin Jaya, Montasik,
dan Kuta Baro. Pemekaran kecamatan Blang
Bintang dituangkan dalan Qanun Kabupaten Aceh
Besar Nomor : 3 Tahun 2006. Di dalam Qanun ini
disebutkan bahwa Blang Bintang berasal dari
sebagian wilayah kecamatan Montasik, Kecamatan
Kuta Baro, Kecamatan Ingin J aya yang terdiri dari
26 desa. Pada pasal 5 ayat 3 disebutkan bahwa Batas
wilayah Kecamatan Blang Bintang secara pasti di
Lapangan ditetapkan oleh Bupati. Berdasarkan pasal
tersebut maka GIS Center Kabupaten Aceh Besar
bermaksud untuk melakukan identifikasi batas
wilayah kecamatan Blang Bintang.

2. Letak Geografis
Kecamatan Blang Bintang mempunyai luas
wilayah 70,51 Km2, terletak pada posisi garis
lintang -3.7861 dan garis bujur 119.652 dan
ketinggian < 500 meter diatas permukaan
laut.Adapun batas wilayah kerja Puskesmas Blang
Bintang sebagai berikut :
- Sebelah Barat : Kecamatan Ingin J aya
- Sebelah Timur : Kecamatan Mesjid Raya
- Sebelah Utara : Kecamatan Kuta Baro
- Sebelah Selatan : Kecamatan Montasik
Secara administratif Kecamatan Blang
Bintang terbagi menjadi 26 Desa dalam 3
Kemukiman yaitu Kemukiman Cot
Saluran,Kemukiman Meulayo dan Kemukiman
Sungai Makmur.
Kecamatan Blang Bintang terdapat 4
Puskesmas pembantu ( Pustu ) yaitu Pustu
Meulayo,Pustu Cot Karieng,Pustu Cot Nambak dan
Pustu Kayee Kunyet dan tiap Pustu mempunyai
wilayah kerja masing masing.

B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
a. Umur
Tabel 4.1 Distribusi Responden berdasarkan
Umur Ibu di Wilayah Kerja
Puskesmas Blang Bintang Aceh
Besar Tahun 2013.

No Kategori f %
1.
2.
3.
19 25 tahun
26 35 tahun
>36 tahun
20
36
5
32,8
59,0
8,2
Total 61 100
Sumber : Data Primer (diolah Tahun 2013)
Berdasarkan tabel diatas disimpulkan bahwa
sebagian besar responden berada pada
kelompok umur 26-35 tahun sebanyak 36
orang (59,0 %).

b. Pendidikan
Tabel 4.2 Distribusi Responden berdasarkan
Pendidikan di Wilayah Kerja
Puskesmas Blang Bintang Aceh
Besar Tahun 2013.

No Kategori f %
1.
2.
3.
Dasar
Menengah
Tinggi
16
35
10
26,2
57,4
16,4
Total 61 100
Sumber : Data Primer (diolah Tahun 2013)
Berdasarkan tabel diatas disimpulkan bahwa
sebagian besar responden berpendidikan
menengah sebanyak 35 orang (57,4 %).

c. Paritas
Tabel 4.3 Distribusi Responden berdasarkan
Paritas di Wilayah Kerja
Puskesmas Blang Bintang Aceh
Besar Tahun 2013.

No Kategori f %
1.
2.
3.
Primipara
Multipara
Grande
Multipara
20
34
7
32,8
55,7
11,5
Total 61 100
Sumber : Data Primer (diolah Tahun 2013)
Berdasarkan tabel diatas disimpulkan bahwa
sebagian besar responden tingkat paritas
berada pada kelompok multigravida
sebanyak 34 orang (55,7 %).

d. Pekerjaan
Tabel 4.4 Distribusi Responden berdasarkan
Pekerjaan di Wilayah Kerja
Puskesmas Blang Bintang Aceh
Besar Tahun 2013.

No Kategori f %
1.
2.
3.
4.
IRT
Pedagang
Wiraswasta
PNS
45
6
2
8
73,8
9,8
3,3
13,1
Total 61 100
Sumber : Data Primer (diolah Tahun 2013)
Berdasarkan tabel diatas disimpulkan bahwa
sebagian besar responden bekerja sebagai ibu
rumah tangga 45 orang (73,8 %).

2. Analisa Univariat
a. Emosi
Tabel 4.5 Distribusi Responden berdasarkan
Emosi di Wilayah Kerja
Puskesmas Blang Bintang Aceh
Besar Tahun 2013.

No Kategori f %
1.
2.
Rendah
Tinggi
28
33
45,9
54,1
Total 61 100
Sumber : Data Primer (diolah Tahun 2013)
Berdasarkan tabel diatas disimpulkan bahwa
sebagian besar responden yang emosi
Tinggi terhadap kelancaran ASI 33 orang
(54,1 %).

b. Frekuensi Menyusui
Tabel 4.6 Distribusi Responden berdasarkan
Frekuensi Menyusui di Wilayah
Kerja Puskesmas Blang Bintang
Aceh Besar Tahun 2013.

No Kategori f %
1.
2.
Tidak sering
Sering
20
41
32,8
67,2
Total 61 100
Sumber : Data Primer (diolah Tahun 2013)
Berdasarkan tabel diatas disimpulkan bahwa
sebagian besar responden sering memberikan
ASI kepada bayi sebanyak 41 orang (67,2 %).

c. Kelancaran ASI
Tabel 4.7 Distribusi Responden berdasarkan
Kelancaran ASI di Wilayah Kerja
Puskesmas Blang Bintang Aceh
Besar Tahun 2013.

No Kategori n %
1.
2.
Kurang lancar
Lancar
23
38
37,7
62,3
Total 61 100
Sumber : Data Primer (diolah Tahun 2013)
Berdasarkan tabel diatas disimpulkan bahwa
sebagian besar responden lancar ASI
sebanyak 38 orang (62,3 %).

3. Analisa Bavariat
a. Hubungan Emosi Dengan Kelancaran ASI
di Wilayah Kerja Puskesmas Blang
Bintang Aceh Besar Tahun 2013
Tabel 4.8 Hubungan Emosi Dengan
Kelancaran di Wilayah Kerja
Puskesmas Blang Bintang Aceh
Besar Tahun 2013.


No

Emosi
Kelancaran ASI
J umlah


P
Value



Kurang
Lancar
Lancar
n % n % n %
1.
2.
Rendah
Tinggi
6
17
21,4
51,5
22
16
78,6
48,5
28
33
100
100
0,013 0,05
Total 23 37,7 38 62,3 61 100
Sumber : Data Primer (diolah Tahun 2013)
Proporsi kelancaran ASI lebih banyak yang
lancar pada ibu menyusui yang emosi rendah
sebanyak 78,6% dibandingkan dengan ibu
yang emosi tinggi sebanyak 51,5%.
Selanjutnya berdasarkan uji chi square pada
= 0,05 didapatkan p < 0,05 dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa antara
emosi dengan kelancaran ASI di Wilayah
Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar.

b. Hubungan Frekuensi Menyusui Dengan
Kelancaran ASI pada lbu Menyusui
Tabel 4.9 Hubungan Frekuensi Menyusui
Dengan Kelancaran ASI di
Wilayah Kerja Puskesmas Blang
Bintang Aceh Besar Tahun 2013.

No
Frekuensi
Menyusui
Kelancaran ASI
J umlah
P
Valu
e

Tidak
Lancar
Lancar
n % n % n %
1
2
Tidak Sering
Sering
17
6
85,0
14,6
3
35
15,0
85,4
20
41
100
100
0,00
0
0,
05
Total 23 37,7 38 62,3 61 100
Sumber : Data Primer (diolah Tahun 2013)
Proporsi kelancaran ASI lebih banyak yang
lancar pada ibu menyusui yang sering
frekuensi menyusuinya sebanyak 85,0%
dibandingkan dengan ibu yang tidak sering
frekuensi menyusuinya sebanyak 85,4%.
Selanjutnya berdasarkan uji chi square pada
= 0,05 didapatkan p < 0,05 dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan yang bermakna antara frekuensi
menyusui dengan kelancaran ASI di Wilayah
Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar.

C. Pembahasan
1. Hubungan Emosi Dengan Kelancaran ASI
pada Ibu Menyusui
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa
Proporsi kelancaran ASI lebih banyak yang lancar
pada ibu menyusui yang emosinya rendah sebanyak
78,6% dibandingkan dengan ibu yang emosinya
tinggi sebanyak 51,5%. Selanjutnya berdasarkan uji
chi square pada = 0,05 didapatkan p < 0,05
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan yang bermakna antara emosi dengan
kelancaran ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Blang
Bintang Aceh Besar.
Emosi adalah Gangguan emosional,
kecemasan, stres fisik dan psikis akan
mempengaruhi produksi ASI. Seorang ibu yang
masih harus menyelesaikan kuliah, ujian,dsb, tidak
jarang mengalami ASI nya tidak dapat keluar.
Sebaliknya, suasana rumah dan keluarga yang
tenang, bahagia, penuh dukungan dari anggota
keluarga yang lain (terutama suami), akan
membentuk menunjang keberhasilan menyusui.
Demikian pula lingkungan kerja akan berpengaruh
ke arah positif, atau sebaliknya. Tujuh macam emosi
berkaitan dengan fungsi organ yaitu marah, gembira,
khawatir, termenung, sedih, takut dan terkejut.
Walaupun hubungan pikiran/emosi dan tubuh telah
diakui oleh kedokteran barat baru-baru ini, interaksi
emosi dengan fisik.
Emosi ibu yang baik pada saat menyusui
membuktikan mempengaruhi pengeluaran ASI,
meningkatkan psikologi ibu dapat dilakukan dengan
baik bila ibu mengetahui cara yang benar untuk
memposisikan bayinya pada payudaranya, menyusu
pada waktu yang diinginkannya, serta memperoleh
dukungan dari keluarganya, sehingga meningkatkan
kepercayaan diri ibu dalam memberikan ASI dan
berbagai kesulitan yang umumnya terjadi dapat
dihindari/dicegah (Suherni dkk, 2009).
Pengaliran ASI dikendalikan oleh hormon
oksitosinatan disebut juga dengan hormon cinta,
kekhawatiran ibu, termasuk perasaan sedih, cemas,
dan marah bisa mengurangi oksitosin. Hal inilah
yang menyebabkan Asi tidak keluar padahal
payudara sebagi pabrik ASI selalu memproduksi
ASI (Fermale, 2010).
Penelitian sejenis yang peneliti temui adalah
penelitian yang dilakukan oleh Nurhabibah ( 2009 )
dengan judul Pengaruh Spikologi terhadap proses
kelancaran ASI pada ibu menyusui Di Kelurahan
Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan. Dari uji statistik
chsquare, diperoleh nilai P (0,001). Hal ini
menunjukkan terdapat pengaruh antara spikologi
terhadap kelancaran ASI pada ibu menyusui.
Penelitian sejenis yang peneliti temui adalah
penelitian yang dilakukan oleh TRI Rahayu (2010)
dengan judul faktor yang mempengaruhi tingkat
emosi ibu pospartum terhadap kelancaran ASI
didesa Banyu Emas Tasikmalaya J awa Barat hasil
penelitian ini adalah adanya hubungan tingkat emosi
ibu postpartum terhadap kelancaran ASI (P-value
0,690)
Peneliti berasumsi ada hubungan Emosi
dengan kelancaran ASI pada ibu menyusui di
wilayah kerja puskesmas blang bintang aceh besar,
dimana dari hasil penelitian diperoleh bahwa
sebahagian besar ibu menyusui bayinya usia 0
sampai 6 bulan mengalami peningkatan emosi lebih
tinggi dari bisanya karena disebabkan oleh
lingkungan Keluarga dengan demikian hormon
oksitosi atau hormon cinta tidak terangsang
keluanya ASI, untuk itu lingkungan keluarga dan
dukungan suami sangat berperan aktif terhadap
emosi pada ibu menyusui.

2. Hubungan Frekuensi Menyusui Dengan
Kelancaran ASI pada Ibu Menyusui
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa
Proporsi kelancaran ASI lebih banyak yang lancar
pada ibu menyusui yang sering frekuensi
menyusuinya sebanyak 85,0% dibandingkan dengan
ibu yang tidak sering frekuensi menyusuinya
sebanyak 85,4%. Selanjutnya berdasarkan uji chi
square pada =0,05 didapatkan p <0,05 dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
yang bermakna antara frekuensi menyusui dengan
kelancaran ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Blang
Bintang Aceh Besar.
Bayi baru lahir memerlukan frekuensi
menyusu yang lebih sering, kadang lebih dari 12 kali
dalam sehari. Sebagai pedoman, pada hari pertama
dan kedua lama pemberian ASI adalah 5 sampai 10
menit pada tiap payudara. Pada hari ketiga dan
seterusnya lama pemberian ASI adalah 15-20 menit.
Biarkan bayi menyusu sepuasnya, karena payudara
ibu memerlukan stimulasi isapan yang sering untuk
memproduksi ASI yang cukup, dengan menyusui
ASI tanpa jadwal dan sesuai kebutuhan bayi, akan
mencegah banyak masalah yang mungkin timbul.
Produksi ASI dirangsang oleh isapan bayi dan
keadaan ibu yang tenang (Suherni dkk, 2009).
ASI akan semakin banyak keluar apabila
payudara semakin sering disusui pada bayi, karena
itu kunci keberhasilan menyusui adalah susui bayi
sesering mungkin dan semau bayi, produksi ASI
dipengaruhi oleh isapan bayi dan ASI tidak mungkin
kurang karena produksi ASl sebenarnya disesuaikan
dengan permintaan bayi (Word Vision Indonesia,
2006).
Penelitian sejenis yang ditemui adalah
penelitian yang dilakukan oleh Mutia Astuti (
2011), dengan judul penelitian Hubungan
kelancaran ASI dengan Teknik menyusui dan
frekuensi menyusui Di Bidan Hariati Kecamatan
Lhoksemawe Kabupaten Aceh Utara Tahun 2010.
Setelah dilakukan uji statistik dengan uji Chi-square
Test diperoleh hasil bahwa nilai p sebesar 0,512
(>0,05).
Penelitian serupa dilakukan oleh Hastari (
2009 ) dengan judul penelitian Faktor Faktor
yang Mempengaruhi Tingkat Kelancaran ASI Pada
ibu menyusui Bayi Baru Lahir Di Rumah Sakit
Adam Malik Medan Tahun 2010. Setelah dilakukan
uji statistik dengan uji Chi-Square Test diperoleh
hasil bahwa nilai p sebesar 0,672 ( >0.05 ).
Selain itu ada juga penelitian yang ditemui
adalah penelitian yang dilakukan oleh Sari Puspita
(2008), dengan judul penelitian Hubungan Faktor
Faktor Yang mempengaruhi Kelancaran ASI Pada
Ibu Menyusui Di Rumah Sakit Umum Cut Nyak
Dien Langsa Tahun 2009. Setelah dilakukan uji
statistik dengan uji Chi- Square Test diperoleh hasil
bahwa p sebesar o,486 (>0,05).
Ditinjau dari frekuensi, bahwa lebih banyak
dijumpai pada ibu menyusui yang tidak sering
memberikan ASI dibandingkan denga ibu menyusui
yang sering memberikan ASI.
Peneliti berasumsi ada hubungan frekuensi
menyusui dengan kelancaran ASI. Ibu menyusui
tidak memberikan ASI kepada bayinya karena
beberapa alasan tertentu seperti :
a. Puting susu lecet
b. Sibuk bekerja
c. ASI tidak keluar
d. Merasa Bayi tidak cukup hanya dengan minum
ASI
e. Takut payudaranya kendor.
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Ada hubungan yang bermakna antara emosi
dengan kelancaran ASI di Wilayah Kerja
Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar nilai p
<0,05.
2. Ada hubungan yang bermakna antara
frekuensi menyusui dengan kelancaran ASI
di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang
Aceh Besar nilai p <0,05.

B. Saran
1. Bagi tempat penelitian, penelitian ini
diharapkan dapat memberikan informasi yang
signifikan terhadap tungkat emosi dan
frekuensi menyusui melalui peningkatan
pengetahuan dan pemahaman tentang cara
meningkatkan kelancaran ASI.
2. Bagi institusi pendidikan, sebagai bahan
masukan dalam membimbing dan menambah
pengetahuan ibu tentang kelancaran ASI,
kondisi ini sangat penting karena kurikulum
ini berbasis pada hasil penelitian yang akan
menjembatani dunia masyarakat dengan
STIKes UBudiyah Banda Aceh.


DAFTAR PUSTAKA

Admin, 2009. Kelancaran ASI, dalam
http:/id.wikipedia.org/wiki/kolostrum.
(dikutip tanggal 2 Maret 2013).

______, 2010. Angka Kematian Bayi, dalam
http:id,wikipedia.org/wiki/AKB
(dikutip tanggal 25 Maret 2013)

Arikunto, S, 2010. Prosedur Penelitian, Rhineka
Cipta : J akarta.

Budiarto, 2005. Biostatistik untuk Kedokteran dan
Kesehatan Masyarakat, AGC : Jakarta

Depkes RI, 2005 Pernatalaksanaan ASI Eksklusif
pada Ibu Post Partum, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia : J akarta.

_______, 2010. Pedoman Pemantauan Wilayah
Kesehatan Ibu dan Anak (PWS_KIA),
Departemen Kesehatan Republik Indonesia :
J akarta.

Fayzahealt, 2011. Emosi Mempengaruhi Kelancaran
ASI, http://wordpress.com/. (dikutip 14 Maret
2013).

Fermale, 2010. Ayah dan Ibu,
http://farmale.wordpress.com/. (dikutip 22
Februari 2013).

J aniarti dkk, 2013. Pendidikan Psikologi Untuk
Bidan, Rapha Publishing : J akarta.

Laporan Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, 2012.
Propil Kesehatan Provinsi Aceh : Banda
Aceh.

Laporan Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang
Aceh Besar, 2013.

Manuaba, 2002. Ilmu Kebidanan dan Penyakit
Kandungan, Yayasan Bina
Pusaka : J akarta.

Nurhaeni dkk, 2009. Tumbuh Kembang Bayi,
Medpres : J akarta.

Notoadmoadjo, 2007. Ilmu Kesehatan Masyarakat,
Rhineka Cipta : J akarta.

______, 2010. Metode Penelitian Kesehatan,
Rhineka Cipta : J akarta.

Oetami, 2005. Menyusui, dalam
http://wordpress.com/. (dikutip 2 maret
2013).

Prasetyono, 2009. ASI Ekslusif, Diva Prees
(Anggota LKAPI) : J akarta.
Perinasia, 2004. Menyusui, http://id.wikipedia.co.id
(dikutip tanggal 25 Maret 2013).

Roesli, 2008. Teknik Yang Benar Dalam Menyusui,
Erlangga : J akarta.

Sudjana, 2005. Metode Statistika. Edisi VII, Tarsito
: J akarta.

Suherni dkk, 2009. Perawatan Masa Nifas,
Fitramaya : Jakarta.

Sulistyawati, 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan
Pada Ibu Nifas, Penerbit Andi : Jakarta.

Word Vision Indonesia. Pemberian ASI : Banda
Aceh.

Anda mungkin juga menyukai