Standar Operasional Prosedur1
Standar Operasional Prosedur1
NOMOR
HS.15.B09.C.2.0001
TANGGAL
TERBIT
07-03-2007
REVISI
01
HALAMAN
1/2
DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
PROSEDUR
TETAP
5. UNIT TERKAIT
NOMOR
HS.15.B09.C.2.0002
TANGGAL
TERBIT
07-03-2007
REVISI
HALAMAN
01
1/2
DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
PROSEDUR
TETAP
Prof. Dr. Cissy R.S Prawira, dr.SpA(K).MSc
NIP : 140 086 929
1. PENGERTIAN
2. TUJUAN
3. KEBIJAKAN
4. PROSEDUR
Atur
posisi
pasien
terlentang dengan kepala miring ke arah
- elektroda extremitas
tangan perawat
kanan
: warna merah
Gunakan
sarung
tangan
steril
tangan
kiiri
: warna
kuning
Hubungkan :kateter
dengan slang alat penghisap
kaki kanan
warna penghisap
hitam
Mesin
penghisap
dihidupkan
kaki kiri
: warna hijau
Lakukan penghisapan lender dengan memasukkan kateter
- elektroda
penghisap
prekordial
ke dalam kom nacl 0,9 % untuk mempertahankan
V1 : kesterilan
ICS empat sternal kanan
V2 : Masukkan
ICS empatketeter
sternalpenghisap
kiri
dalam keadaan tidak mengisap
V3 : Gunakan
antara V2alat
danpenghisap
V4
dengan tekanan 110 150 mmHg untuk
V4 : dewasa,
ICS lima
95midclavikula
110 mmHg untuk anak-anak, dan 50 95 mmHg
V5 : untuk
sejajarbayi
V4 anterior axilla
V6 : Tarik
sejajar
V5 mid
axilla kateter penghisap tidak lebih dari 15 detik
dengan
memutar
V7 : Bilas
sejajar
V6
posterior
axial atau NaCl 0,9 %
kateter dengan aquades
V8 : Lakukan
sejajar V7
midscapula
pengisapan
antara pengisapan pertama dengan
V9 : berikutnya,
sejajar V8 3minta
jari dari
columna
kiri dan batuk, apabila
pasien
untuk vertebra
bernafas ke
dalam
Tentukan kalibrasi,
sensitivitas,
dan
kecepatan
mesin
EKG
pasien mengalami distress pernafasan, biarkan istirahat 20 30
Lakukan perekaman
dengan menekan
tombol
Run berikutnya
detik sebelum
melakukan
pengisapan
Tekan tombol stop bila perekaman sudah selesai
NOMOR
HS.15.B09.C.
2.0005
TANGGAL
TERBIT
07-03-2007
REVISI
01
HALAMAN
1/2
DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
1.PENGERTIAN
2. TUJUAN
3. KEBIJAKAN
4. PROSEDUR
3. KEBIJAKAN
4. PROSEDUR
Bereskan alat-alat
Buka sarung tangan
Mencuci tangan
Catat prosedur dan respon pasien
5. UNIT TERKAIT
PELAYANAN KEPERAWATAN
RSUP Dr. HASAN
SADIKIN
BANDUNG
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP)
PEMASANGAN
NOMOR
HS.15.B09.2.0003
TANGGAL
TERBIT
07-03-2007
REVISI
01
HALAMAN
1/2
DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
NASOGANSTIK
TUBE (NGT)
5. UNIT TERKAIT
NOMOR
HS.15.B09.2.0003
TANGGAL
TERBIT
07-03-2007
REVISI
01
HALAMAN
1/2
DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP)
Prof. Dr. Cissy R.S Prawira,
dr.SpA(K).MSc
NIP : 140 086 929
1. PENGERTIAN
2. TUJUAN
3. KEBIJAKAN
4. PROSEDUR
Persiapan alat : -
feeding bag
pengalas
spuit 50 cc
bengkok
makanan dalam bentuk cair
air matang
obat-obatan kalau ada
stetoskop
klem
5. UNIT TERKAIT
Bereskan alat-alat
Buka sarung tangan
Mencuci tangan
Ruang Intensif
Ruang Intermediate
Ruang IPD
Ruang IGD
NOMOR
HS.15.B09.2.0003
TANGGAL
TERBIT
07-03-2007
REVISI
01
HALAMAN
1/2
DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP)
1. PENGERTIAN
2. TUJUAN
3. KEBIJAKAN
4. PROSEDUR
5. UNIT TERKAIT
NOMOR
HS.15.B09.2.0003
TANGGAL
TERBIT
07-03-2007
REVISI
01
HALAMAN
1/2
DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
(SOP)
5. UNIT
TERKAIT
Ruang HCCU
NOMOR
HS.15.B09.2.0003
TANGGAL
TERBIT
07-03-2007
REVISI
01
NOMOR
HS.15.B09.2.0003
DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
(SOP)
Prof. Dr. Cissy R.S Prawira, dr.SpA(K).MSc
NIP : 140 086 929
1. PENGERTIAN
2. TUJUAN
3. KEBIJAKAN
4. PROSEDUR
Akut miokard infark adalah kerusakan otot jantung (miokard) secara tibatiba yang ditandai dengan adanya sakit dada yang khas. Dan ini merupakan
kelanjutan dari angina pectoris yang tidak teratasi
Sebagai acuan dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan
akut miokard infark di ruang CICU
Perawat dapat melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan standar
4.1 Pengkajian
4.1.1 Pemeriksaan fisik
4.1.1.1 Keadaan umum :pasien mengeluh nyeri dada yang tidak
hilang dengan istirahat, lama nyeri >30 menit, nyeri hilang
timbul dan disertai keringat dingin dan mual muntah,
gelisah,dan lemas tidak berdaya.
4.1.1.2 pemeriksaan tanda vital :tekanan darah bisa normal atau
menurun,denyut nadi bisa normal atau meningkat
4.1.1.3 sistem pernafasan :pada saat serangan akan tampak nafas
terasa berat seperti tertekan benda berat, ronchi ditemukan
pada infark anterior
4.1.1.4 sistem kardiovaskuler :bunyi jantung biasanya terdengar
redup, S4 biasanya terdengar di daerah apeks dan sternal
kiri
4.1.1.5 sistem pencernaan : umumnya disertai mual dan muntah
4.1.1.6 sistem integument :diafhoresis atau keringat dingin dapat
terjadi karena curah jantung yang menurun
4.1.1.7 sistem perkemihan :penurunan produksi urine dapat terjadi
jika curah jantung menurun, ureum kreatinin dapat
meningkat jika fungsi ginjal menurun akibat curah jantung
menurun
4.1.1.8 aktivitas sehari-hari : adanya kelemahan dan kelelahan,
personal hygiene terganggu
4.1.2 Pemeriksaan penunjang :
- EKG : Bisa ditemukan atau tidak Q patologis, segmen ST bisa
elevasi atau depresi yang disertai T inverted.
Kontraktilitas miokard
Edema paru
Gangguan metabolik
Syok cardiogenic
Aritmia
Ruang HCCU
KARDIOGENIK
RSUP Dr. HASAN
SADIKIN
BANDUNG
NOMOR
HS.15.B09.C.2.0003
REVISI
01
HALAMAN
1/2
DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
PROSEDUR
TETAP
2. TUJUAN
3. KEBIJAKAN
4. PROSEDUR
DATA
PENYEBAB
DS :
- Pasienmengeluh
cepat lelah, sesak
- kesadaran
menurun,
perubahan EKG,
cianosis, kulit
dingin dan
lembab,
diaporesis, gallop
S3 atau S4
Penurunan fungsi LV
DS :
Mengeluh sesak
DO :
- dispnue
- RR meningkat
- cianosis
- wheezing
- ronchi
MASALA
H
Penurunan
cardiac
output
BP menurun
Cardiac output menurun
Gangguan
pertukaran
gas
PaO2 menurun
PaCO2
As.metabolic
as. respiratorik
DS :
Penurunan CO
- sesak
DO :
- pasien tampak
Tidak seimbang supply dan
lemah,
demand
hipotensi,sianosis,
diaporesis,
Ketidakmampuan tubuh
menyediakan energi menurun
Intoleransi
aktivitas
Intoleran aktivitas
4
DS : DO :
Tampak gelisah,
bingung
Kegawatan penyakit
Gangguan
rasa aman
cemas
Stress psikologi
Takut ancaman kematian
Gangguan rasa aman : cemas
PROSEDUR
TETAP
2. TUJUAN
3. KEBIJAKAN
4. PROSEDUR
4.1 PENGKAJIAN
4.1.1 Anamnesa
Nyeri pada anterior (sedang/berat) yang diperberat saat inspirasi,
batuk, gerakan menelan dan berbaring. Hilang dengan duduk
bersandar kedepan. Keluhan tidak hilang dengan Nitrogliserin.
4.1.2 Pemeriksaan Fisik
Biasanya sesak, gelisah, demam, pingsan, batuk, takhikardi,
disritmia, pembesaran jantung, friction rub, murmur aortic atau
miral, irrama gallop S3 dan S4, edema, peningkatan JVP,
ptechiae, splinter hemoragi, nodus oster
4.1.3 EKG
Perubahan EKG dapat berupa : elevasi segmen ST, interpal PR
depresi, gelombang T datar/ cekun, adanya iskemik, hipertropi,
blok konduksi,disritmia
4.1.4 Labolatorium dan Diagnostik
Leuositosis, kultur darah, LED, albumin
Rontgen photo :
Tampak bayangan jantung membesar, penebalan atau kalsifikasi
perikard
Echocadigrafi :
Untuk memastikan adanya penebalan perikard dan adanya
akumulasi cairan perikard
MRI/ CT :
Untuk melihat adanya stenosis katup dan regurgitasi atau
penurunan gerak dinding ventrikel
EKG :
Drajat I : deviasi PR interval dan segme ST, ST junction elevasi
semua lead dan depresi di aVR
Derajat II : segmen ST kembali normal, PR interval depresi,
gelmbang T datar
Derajat III : tampak miokard injuri secara diffuse
Derajat IV : EKG kembali ke keadaan sebelum perikarditis
4.1.5 Analisa Data
No
Data
Penyebab
Masalah
1.
DS :
Peradangan pada pericardium Gangguan rasa
- Pasien
dan epikardium
nyaman nyeri
mengeluh nyeri
dada yang
Pengeluaran zat-zat vaso aktif
menyebar ke
leher,
Merangsang ujung syaraf
punggung
bebas
- Nyeri menngkat
dengan
Hypotalamus
inspirasi/ posisi
Korteks cerebri
Nyeri dipersepsikan
2.
DS :
- Pasien
mengeluh
lemas/ letih
DO :
- Dyspnea saat
aktfitas
- Terdapat tandatanda gagal
jantung
Gangguan
intoleransi
aktifitas
3.
DS :
Klien
meneluhlemah
DO :
- Takhikardi
- Pulse pressure<
20
- Urine output
<1/2cc/kgBB/j
am
- JVP meningkat
- Echocardiografi
terlihat adanya
effuse pada
pericard
- Thoraks foto
tampak
pembesaran
jantung
Penurunan curah
jantung
5. UNIT
TERKAIT
NOMOR
HS.15.B09.C.2.004
TANGGAL
TERBIT
07-03-2007
REVISI
01
HALAMAN
1/2
DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
PROSEDUR
TETAP
2.
3.
dibawah 2x
normal
- troponin T
negative
DS :
Pasien
mengatakan takut
hidupnya tidak
terselamatkan
DO :
Ekspresi wajah
tampak ketakutan,
tegang dan
gelisah
DS :
Pasien mengeluh
cape bila
berkatifitas
DO :
- Perubahan
hemodinamik
setelah
beraktifitas
- Kulit dingin,
pucat dan
diaphoresis
- Terdapat
perubahan
gambaran EKG
Nyeri dipersepsikan
Iskemik miokard
Gangguan rasa
aman : cemas
Krisis situasi
Ancaman terhadap
kematian ata perubahan
terhadap status kesehatan
Kecemasan
Iskemik miokard
Kontraktilitas miokard
menurun
Gangguan
intoleran
aktifitas
PROSEDUR
TETAP
Prof. Dr. Cissy R.S Prawira, dr.SpA(K).MSc
NIP : 140 086 929
1. PENGERTIAN
2. TUJUAN
3. KEBIJAKAN
4. PROSEDUR
5. UNIT
TERKAIT
NOMOR
HS.15.B09.2.0003
TANGGAL
TERBIT
07-03-2007
REVISI
01
HALAMAN
1/2
DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
PROSEDUR
TETAP
sesuai kebutuhan
Perawat melengkapi pengkajian keperawatan serta
mendokumentasikan pada format yang disediakan dalam buku
rekam medik dan lembar observasi ruang CICU
Perawat memberitahu tentang adanya pasien baru kepada dokter
yang terkait, bagian Gizi dan Depo Farmasi
Petawat membuat rencana keperawatan sesuai hasil pengkajian
Perawat melaksanakan tindakan keperawatan dan melakukan fungsi
kolaboratif dengan tim medis dan non medis
Perawat mencatat dan mengevaluasi semua tindakan keperawatan
yang telah dilaksanakan
Perawat menginformasikan kepada semua perawat tentang adanya
pasien baru
Perawat mencuci tangan
Ruang HCCU
5. UNIT
TERKAIT