TOPOGRAFI MEMBRAN

SEL SARAF

Oleh
Dr. Winarsi
KOMPONEN MEMBRAN :
BILAYER LEMAK
PROTEIN
KARBOHIDRAT

SIFAT MEMBRAN :

- FLEKSIBEL - FLUID
BERMUATAN PADA PERMUKAAN
ASIMETRI
BANYAK CHANNEL ION SELEKTIF
GAMBARAN FLUID MOSAIC
DAPAT DIRANGSANG OLEH LISTRIK
(ELECTRICALLY EXCITABLE)

LEMAK MEMBRAN

LEMAK AMFIPATIK :
FOSFOLIPID
KOLESTEROL BEBAS
GLIKOLIPID
SIFAT :
FLUID, BERMUATAN, ASIMETRI
IMPERMEABEL TERHADAP ION
BERGESER LATERAL, FLIP-FLOP
MIELIN SEL SCHWANN
70% LEMAK - INSULATOR
SEREBROSIDA : GLIKOLIPID
(GALAKTO/GLUKOSERAMIDA)
FOSFOLIPID
KOLESTEROL
IMPERMEABEL TERHADAP ION
MEMPERCEPAT PENYALURAN IMPULS
PROTEIN MEMBRAN :

PROTEIN INTEGRAL - TRANSMEMBRAN
PROTEIN PERIFER - PERMUKAAN
BERGESER LATERAL, FLIP-FLOP
BERMUATAN
PERAN :

TRANSPORTER :
PASIF - AKTIF
MEDIATED NON MEDIATED
CHANNEL ION : GATED NON GATED
VOLTAGE - GATED
LIGAND/NEUROTRANSMITTER GATED
ENZIM
RESEPTOR

PENYALURAN SINYAL
SUATU PROTEIN SPESIFIK
DAPAT JENUH, DAPAT DIHAMBAT
PERAN UMUM MEMBRAN

BATAS FISIK
TRANSPORTER
PENYALURAN SINYAL
PENGENALAN ANTAR SEL
ENDOSITOSIS - EKSOSITOSIS
SISTEM IMUN
FIRST MESSENGER
HORMON : PROTEIN NO PROTEIN
FIRST MESSENGER TERIKAT PADA
RESEPTOR
FIRST MESSENGER PROTEIN
MEMERLUKAN SECOND MESSENGER
FIRST MESSENGER
HORMON : PROTEIN NO PROTEIN
FIRST MESSENGER TERIKAT PADA
RESEPTOR
FIRST MESSENGER PROTEIN
MEMERLUKAN SECOND MESSENGER
MEKANISME UMUM KERJA NEUROTRANSMITOR
TEMPAT : SINAPSIS
SINTESIS DI PRESINAPSIS ----> DISIMPAN
DALAM VESIKEL ----> SEKRESI / EKSOSITOSIS,

PERLU CA 2+ ----> SELA SINAPSIS ----> TERIKAT

PADA RESEPTOR DI POSTSINAPSIS ---->
PERUBAHAN CHANNEL ION (TERBUKA)

----> PENYALURAN IMPLUS :
MENINGKATKAN (EXCITATORY)
MENGHAMBAT (INHIBITORY)
(GABA, GLISIN)
INAKTIVASI NEUROTRANSMITOR
MELALUI
DEGRADASI OLEH ENZIM DI SELA
SINAPSIS
REUPTAKE KE PRESINAPSIS
(MELALUI HIGH AFFINITY
TRANSPORTER)
DIFUSI KE PRESINAPSIS
JENIS NEUROTRANSMITOR
SENYAWA AMIN
ASAM AMINO
PEPTIDA

NON ASAM AMINO :
ASETILKOLIN, SEROTONIN, GABA,
DOPAMIN, NOREPINEFRIN

SINTESIS NEUROTRANSMITOR & KATABOLISME
KOLIN + ASETIL KoA ----> ASETILKOLIN + KoA
ENZIM : KOLIN ASETILASE
ASETILKOLIN ----> ASETAT + KOLIN
E : ACH ESTERASE
TRIPTOFAN ----> SEROTONIN 5 HIAA
GLUTAMAT ----> GABA
TIROSIN DOPA, NOREPINEFRIN ----> HVA, VMA
E: HIDROKSILASI, DEKARBOKSILASI
GLUTAMAT DEKARBOKSILASE (B6)
TIROSIN HIDROKSILASE, DOPAMIN
DEKARBOKSILASE
MONOAMIN OKSIDASE (MAO)
COMT, MAO

ASETILKOLIN (RESEPTOR KOLINERGIK)
2 MACAM RESEPTOR
1. MUSKARINIK :
- PROTEIN TRANSMEMBRAN
- GLIKOPROTEIN
- MELALUI PROTEIN G
- MENINGKATKAN FOSFOLIPASE C
- MENEKAN ADENILAT SIKLASE
- MEMBUKA CHANNEL K +
ANTAGONIS : ATROPIN
INHIBITOR ASETILKOLIN ESTERASE :
MALATION, PARATION, FISOSTIGMIN
2. NIKOTINIK :
PROTEIN TRANSMEMBRAN,
GLIKOPROTEIN
MEMBUKA CHANNEL Na + DAN K+
KATEKOLAMIN :
RESEPTOR ADRENERGIK PROTEIN G
GABA, GLISIN
RESEPTOR POSTSINAPSE
MEMBUKA CHANNEL ION CL
SIFAT INHIBITORY
GLUTAMAT
SIFAT EXCITATORY = 75% DI OTAK
INAKTIVASI MELALUI
REUPTAKE : TRANSPORTER
PRESINAPSIS
DIFUSI : TRANSORTER GLIAL


RESEPTOR GLUTAMAT : 5 SUBKLAS

NMDA (N-METIL-D-ASPARTAT)
MEMBUKA CHANNEL ION NA + DAN Ca2+ KEDALAM
SEL, ION K+ KELUAR SEL

SENYAWA KOMPLEKS, MENGANDUNG 5 SITUS :
YANG MENGIKAT GLUTAMAT
YANG MENGIKAT GLISIN (REGULATOR)

YANG MENGIKAT M92+ (VOLTAGE-DEPENDENT)
TEMPAT IKAT PCP (PHENIL CYCLIDINE), 2 Mk 801

INHIBITOR
TEMPAT IKAT Zn2x
KATEKOLAMIN :
- RESEPTOR ADRENERGIK PROTEIN G
GABA, GLISIN
RESEPTOR POSTSINAPSE
MEMBUKA CHANNEL ION CL
SIFAT INHIBITORY
GLUTAMAT
SIFAT EXCITATORY = 75% DI OTAK
INAKTIVASI MELALUI
REUPTAKE : TRANSPORTER PRESINAPSIS
DIFUSI : TRANSORTER GLIAL

AMPA (ALFA-AMINO-3HIDROKSI-5METIL4-
ISOXAZOL)
KAINATE
L-AP4 (SINTETIK)
METABOTROPIK PROTEIN G
FOSFOLIPASE C
----> DIASILGLISEROL, INOSITOL 3P.
PADA ISKEMIA ----> KASKADE GLUTAMAT
--> NEKROSIS SEL / KERUSAKAN SEL
KASKADE GLUTAMAT :
INDUKSI
AMPLIFIKASI
EKSPRESI

APOPTOSIS : PROGRAMMED CELL DEATH
(PCD)
PERAN :
REGULASI JUMLAH SEL SELAMA
PERTUMBUHAN

HOMEOSTASIS SEL PADA DEWASA

RESPON PADA BEBERAPA
KEADAAN/KELAINAN


APOPTOSIS DITANDAI OLEH SEDERETAN
PERUBAHAN MORFOLOGI DAN BIOKIMIA DARI
SEL YAITU :

FRAGMENTASI DNA DINUKLEUS
KONDENSASI KROMATIN
PENGERUTAN SEL (CELL SHRINKAGE)
MEMBRAN SEL MELEPUH (BLEBING)
PEMBENTUKAN APOPTOTIC BODIES
PEMBERSIHAN MELALUI FAGOSITOSIS.

MEKANISE UMUM APOPTOSIS.
PEMICU ----> AKTIVASI CASPASE ---->
APOPTOSIS
CASPASE (CYSTEINYL ASPARTATE
SPESIFIC PROTEASE)
SEKELOMPOK ENZIM PROTEOLITIK
DISINTESIS DALAM
BENTUK INAKTIF : PROCASPASE,
MERUPAKAN PROSES KASKAD

PROCASPASE 9 MENGIKAT Apafi ---->
CASPASE 9
----> KASKADE : AKTIVASI CASPAE 3 DAN
7
CASPASE 3 MENGAKTIFKAN CASPASE 2
DAN 6
CASPASE 6 MENGAKTIFKAN CASPASE 8
DAN 10

PROTEIN TARGET / SUBSTRAT DARI
CASPASE :
PROTEIN SITOSKELETON (MIKROTUBULI,
NEUROFILAMEN, MIKROFILAMEN)
GELSOLIN, FODRIN, LAMINA, B,
KERATIN, AKTIN DLL.
ICAD_CAD (PEMOTONGAN INHIBITOR
DARI CAD).
PROTEIN YANG BERPERAN PADA DNA
REPAIR, m RNA
SPLICING, REPLIKASI DNA

PEMICU :
STIMULI EKSTRA SELULER ----> MELALUI
DEATH RECEPTOR PADA PERMUKAAN SEL
(CONTOH DEATH RECEPTOR : SINF, FAS, DR
PEMICU : PENYINGKIRAN GROWTH FACTOR
STIMULI INTRA SELULER ----> MELALUI JALUR
MITOKONDRIA.
PEMICU : KERUSAKAN DNA, STRES OKSIDASI
DLL.
FAKTUR PEMICU LAIN : P 53
FAKTOR REGULATOR : PROTEIN Bcl - 2


PROSES APOPTOSIS : KERJA CASPASE

PEMOTONGAN I CAD CAD -----> I CAD + CAD

(CASPASE ACTIVATED DEOXYRIBONUCLEASE)

MERUSAK LAMINA NUKLEUS LAMINA KOLAPS
KONDENSASI KROMATIN

MEMOTONG PROTEIN PROTEIN SITOSKELETON
CELL SARINAGE ---> MEMBRAN BLEBING

MERUSAK PROTEIN-PROTEIN YANG BERPERAN PADA

DNA REPAIR, m RNA SPLICING, REPLIKASI DNA ---->
DISSASSEMBLY SEL ----> APOPTOTIC BODIES.

PEMICU APOPTOSIS JUGA MEMICU SEL DEKAT
UNTUK MELAKUKAN FAGOSITOSIS.
JALUR MITOKONDRIA : MENYEBABKAN
PERLEPASAN SITOKROM C. ----> KASKADE
CASPASE.
APOPTOSIS BEDA DENGAN NEKROSIS SEL
DALAM HAL : PADA NEKROSIS TERJADI
MEMBRAN MEMBENGKAK
TANDA PERADANGAN
PADA ISKEMIA SEREBRAL DAPAT TERJADI
NEKROSIS SEL DISERTAI APOPTOSIS.
CAIRAN SEREBROSPINAL

TERDAPAT DALAM RUANG SUBARAHNOID
BERASAL DARI PLEXUS KOROIDALES
----> KEMBALI KE DARAH DI DAERAH
LUMBAR
MERUPAKAN HASIL ULTRA FILTRASI
DARAH DAN SEKRESI.

SIFAT CAIRAN SEREBROSPINAL
JERNIH, BJ : 1.006 1.009 pH : + 7,4
SEL : 0 BEBERAPA (LIMFOSIT)
PROTEIN : ALBUMIN : GLOBULIN : 4
TOTAL PROTEIN 15-45 MG %
FIBRINOGEN : TIDAK ADA

GLUKOSA : 50 70 mg %
KOLESTEROL : 0,06 0,22 mg %
Na DAN K HAMPIR SAMA DENGAN PLASMA
TEKANAN = 70 180 mm Hg
PADA KELAINAN, BILA ADA PENINGKATAN
PROTEIN BIASANYA DISERTAI PENINGKATAN
JUMLAH SEL, KECUALI PADA GUILLAIN BARRE
SYNDROME TERDAPAT DISOSIASI ALBUMINO
SITOLOGIK.
PENINGKATAN PROTEIN/ALBUMIN TANPA
DISERTAI
PENINGKATAN JUMLAH SEL.