BANGSA Disampaikan dalam Sarasehan Nasional Pengembangan Budaya dan Karakter Bangsa oleh Kopertis Wilayah 3 DKI Jakarta, 12 April 2010 BERBAGAI ISTILAH o KARAKTER o AKHLAK o MORAL o WATAK PERILAKU .AKU DIUTUS UNTUK MEMPERBAIKI AKHLAK UMAT TUJUAN UTAMA MAPEL/MAKUL AGAMA UNTUK JATI DIRI JATI DIRI SUMBER: MODIFIKASI DARI SOEMARNO, 2008 JATI DIRI K A R A K T E R P E R I L A K U BUDAYA LUHUR BANGSA PENGARUH LINGKUNGAN FITRA H ILLAHI J IKA BUDAYA LUHUR BANGSA BERPENGARUH DOMINAN THD PEMBENTUKAN KARAKTER, PERILAKU MASYARAKAT AKAN DIWARNAI OLEH BUDAYA LUHUR BANGSA. Pasal 3 UU Sisdiknas Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
5 DARI 8 POTENSI PESERTA DIDIK YG INGIN DIKEMBANGKAN LB DEKAT DENGAN KARAKTER KI HAJAR DEWANTARA PENDIDIKAN ADALAH DAYA UPAYA UNTUK MEMAJUKAN BERTUMBUHNYA BUDI PEKERTI (KEKUATAN BATIN, KARAKTER), PIKIRAN (INTELLECT) DAN TUBUH ANAK. BAGIAN- BAGIAN ITU TIDAK BOLEH DIPISAHKAN AGAR KITA DAPAT MEMAJUKAN KESEMPURNAAN HIDUP ANAK-ANAK KITA. PENDIDIKAN KARAKTER MERUPAKAN BAGIAN INTEGRAL YG SANGAT PENTING DARI PENDIDIKAN KITA PENDIDIKAN KARAKTER DLM 4 PILAR PENDIDIKAN UNESCO LEARNING TO KNOW LEARNING TO DO LEARNING TO BE LEARNING TO LIVE TOGETHER AKAN BERPENGARUH SAAT YBS MELAKUKAN 2 PILAR LAINNYA LEBIH DEKAT DG KARAKTER SKL SMA/MA (Permen 23/06) 1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja 2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya 3. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya 4. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial 5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global 6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif 7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan 8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri 9. Menunjukkan sikap kompetitif & sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik 10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks 11. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial SKL SMA/MA (Permen 23/06) 12.Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia 13.Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya 14. Mengapresiasi karya seni dan budaya 15. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok. 16. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan lingkungan. 17. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun. 18. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat. 19. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain. 20. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis. 21. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris. 22. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi
11 DARI 22 KOMPETENSI LB DEKAT DG KARAKTER 9 PENDIDIKAN FORMAL & NON FORMAL
Pengalaman terbaik (best practices)dan praktik nyata
Nilai-nilai Luhur PERANGKAT PENDUKUNG Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya, Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan, Komitmen pemangku kepentingan. KELUARGA SATUAN
PENDIDIKAN PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN MENUJU PRILAKU BERKARAKTER PERAN PENDIDI K OLAH HATI: OLAH PIKIR: OLAH RASA DAN KARSA: OLAH RAGA: Perilaku Berkarakter Cerdas Religius Mandiri Moderat PROSES PENDIDIKAN KOMPREHENSIF www.themegallery.com OLAH HATI OLAH PIKIR OLAH RASA/ KARSA OLAH RAGA SIDIK TABLIGH FATHONAH AMANAH INTRA- PERSONAL INTER- PERSONAL LOGIKA RASA OLAH PIKIR FATHONAH THINKER IQ (Bervisi, Cerdas, Kreatif, Terbuka) OLAH HATI SIDDIQ BELIEVER SQ (Jujur, Ikhlas, Religius, Adil)
OLAH RAGA AMANAH DOER AQ (Gigih, Kerja Keras, Disiplin, Bersih, Bertanggungjawab) OLAH RASA/KARSA TABLIGH NETWORKER EQ (Peduli, Demokratis, Gotongroyong, Suka membatu) LOGIKA RASA OLAH HATI OLAH PIKIR OLAH RASA/ KARSA OLAH RAGA jujur, beriman dan bertakwa, amanah, adil, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotik peduli, ramah, santun, rapi, nyaman, saling menghargai, toleran, suka menolong, gotong royong, nasionalis, kosmopolit , mengutamakan kepentingan umum, bangga menggunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerja tangguh, bersih dan sehat, disiplin, sportif, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif, ceria, dan gigih cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, berpikir terbuka, produktif, berorientasi Ipteks, dan reflektif
13 NILAI-NILAI LUHUR Perilaku Berkarakter PENDIDIKAN KARAKTER? Upaya terencana untuk membantu orang untuk memahami, peduli, dan bertindak atas nilai-nilai etika/ moral. Mengajarkan kebiasaan berpikir dan berbuat yang membantu orang hidup dan bekerja bersama-sama sebagai keluarga, teman, tetangga, masyarakat, dan bangsa. IMPLEMENTA SI PENDIDIKAN KARAKTER Perkembangan hubungan antara siswa, guru, dan masyarakat Masyarakat peserta didik yang peduli Pembelajaran emosional dan sosial Keadilan, rasa hormat, dan kejujuran Kesempatan mempraktekkan prilaku moralnya Fokus dalam memecahkan masalah Kerjasama dan kolaborasi Kelas demokrasi PILAR-PILAR PENGEMBANGAN KARAKTER Nilai-nilai Luhur Pilar Lembaga Pendidikan Peran Pendidik Religius Keluarga Pendidikan formal dan Pendidikan non formal terlibat dalam proses pembelajaran menjadi contoh tauladan kepada siswanya dalam berprilaku dan bercakap mendorong siswa aktif dalam pembelajaran melalui penggunaan metode pembelajaran yang variatif Cerdas Sekolah mendorong dan membuat perubahan membantu dan mengembangkan emosi dan kepekaan sosial siswa menunjukkan rasa kecintaan kepada siswa Moderat Pendidikan informal menunjukkan nilai-nilai moralitas bagi anak- anaknya Masyarakat memiliki kedekatan emosional kepada anak dengan menunjukkan rasa kasih sayang Mandiri memberikan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan karakter anak mengajak anak-anaknya untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Nabi diutus oleh Allah untuk memperbaiki akhlak ummatnya Tugas utama guru adalah mendidik dan mengajar Guru/pendidik harus menjadi model/contoh/ tauladan (digugu dan ditiru) - Guru kencing berdiri, murid kencing berlari Kasih sayang guru sepanjang jalan Kekuatan guru terletak pada ketulusan, keikhlasan, panggilan jiwa, dan kecintaan sejati Guru harus istiqomah, yaitu memiliki komitmen, integritas dan moralitas PENUTUP Dr. Thomas Lickona: In character education, its clear we want our children are able to judge what is right, care deeply about what is right, and then do what they believe to be right-even in the face of pressure form without and temptation from within. TRUSTWORTHINESS RESPECT RESPONSIBILITY FAIRNESS CARING HONESTY COURAGE DILIGENCE INTEGRITY CITIZENSHIP 49 CHARACTER QUALITIES: (CHARACTER FIRST, 2009) Alertness . Diligence . Humanity . Security Attentiveness . Discernment . Initiative . Self-control Availability . Discretion . Joyfulness . Sensitivity Benevolence . Endurance . Justice - Sincerity Boldness . Enthusiasm . Loyalty - Thoroughness Cautiousness . Faith . Meekness . Thriftiness Compassion . Flexibility . Obedience . Tolerance Contentment . Forgiveness . Orderliness . Truthfulness Creativity . Generosity . Patience . Virtue Decisiveness . Gentleness . Persuasiveness - Wisdom Deference . Gratefulness . Punctuality Dependability . Honor . Resourcefulness Determination . Hospitality . Responsibility
MUNGKIN BELUM LENGKAP, TETAPI SEMUA DPT DISETUJUI: BANYAK ASPEK KARAKTER YG DISETUJUI BERSAMA 20 INTERVENSI
HABITUASI
Perilaku Berkarakter MASYA- RAKAT PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN Agama, Pancasila, UUD 1945, UU No. 20/2003 ttg Sisdiknas
Teori Pendidikan, Psikologi, Nilai, Sosial Budaya
Pengalaman terbaik (best practices)dan praktik nyata
Nilai-nilai Luhur PERANGKAT PENDUKUNG Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya, Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan, Komitmen pemangku kepentingan. GRAND DESIGN PENDIDIKAN KARAKTER KELUARGA SATUAN
PENDIDIKAN KEGIATAN KESEHARIAN DI RUMAH KEGIATAN EKSTRA KURIKULER Integrasi ke dalam kegiatan Ektrakurikuler Pramuka, Olahraga, Karya Tulis, Dsb. Integrasi ke dalam KBM pada setiap Mapel Pembiasaan dalam kehidupan keseharian di satuan pendidikan Penerapan pembiasaan kehidupan keseharian di rumah yang sama dengan di satuan pendidikan STRATEGI MIKRO DI SEKOLAH 21 BUDAYA SEKOLAH: (KEGIATAN/KEHIDUPAN KESEHARIAN DI SATUAN PENDIDIKAN) SD SMP PT SMA Pendidikan KARAKTER pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita.. (Ki Hajar Dewantoro) Pendidikan Komprehensif: Ilmu Pengetahuan, Budi Pekerti (Akhlak, Karakter), Kreativitas, Inovatif Pendidikan AKADEMIK DSB www.themegallery.com SASARAN AKHIR: 1. SEMUA SEKOLAH MENERAPKAN ?? 2. INDIKATOR KUALITASNYA?? 3. APA PERLU SAMPAI UKURAN PD SISWA?? GRAND DESIGN PANDUAN SOSIALISASI PELATIHAN PILOTING DISEMINASI MONEV/PEN- DAMPINGAN NOVEL LASKAR PELANGI + SANG PEMIMPI NOVEL NEGERI LIMA MENARA SEKOLAH YG SEDERHANA; PONPES DI DAERAH PEDESAAN MAMPU MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER PESERTA DIDIK BUDAYA SEKOLAH MELALUI PEMBIASAAN DLM KEHIDUPAN KESEHARIAN DI SEKOLAH/PONPES DAN TELADAN GURU/USTADZ SBG KUNCI SUKSES. BELAJAR DARI PENGALAMAN SUKSES DALAM SARASEHAN NASIONAL TGL 14 JAN 2010: BANYAK SEKOLAH YG SUDAH MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN KARAKTER DG SUKSES DAN TERNYATA DAPAT MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA. PENDIDIKAN KARAKTER TIDAK MUDAH? JAWABNYA: YA. PENDIDIKAN KARAKTER PERLU WAKTU PANJANG? JAWABNYA: YA. TETAPI PENDIDIKAN KARAKTER BAGIAN PENTING DARI PENDIDIKAN NASIONAL DAN SUDAH ADA SEKOLAH YG BERHASIL MENGEMBANGKAN. BUDAYA DAN KARAKTER MERUPAKAN BAGIAN INTEGRAL YG SANGAT PENTING DALAM PENDIDIKAN NASIONAL PERTANYAAN: APA ASPEK-ASPEK POKOK DALAM BUDAYA DAN KARAKTER YG HARUS DIKEMBANGKAN PD PESERTA DIDIK? BAGAIMANA MENGEMBANGKAN ASPEK-ASPEK BUDAYA DAN KARAKTER TERSEBUT, AGAR DAPAT BERHASIL DENGAN EFEKYIF? KESEPAKATAN NASIONAL PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA (DIBACAKAN PD AKHIR SARASEHAN TGL 14/1/2010) 1. PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA MERUPAKAN BAGIAN INTEGRAL YG TAK TERPISAHKAN DARI PENDIDIKAN NASIONAL SECARA UTUH. 2. PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA HARUS DIKEMBANGKAN SECARA KOMPREHENSIF SBG PROSES PEMBUDAYAAN. OLEH KARENA ITU, PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SECARA KELEMBAGAAN PERLU DIWADAHI SECARA UTUH. 3. PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB BERSAMA ANTARA PEMERINTAH, MASYARAKAT, SEKOLAH DAN ORANGTUA. OLEH KARENA ITU PELAKSANAAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA HARUS MELIBATKAN KEEMPAT UNSUR TERSEBUT. 4. DALAM UPAYA MEREVITALISASI PENDIDIKAN DAN BUDYA KARAKTER BANGSA DIPERLUKAN GERAKAN NASIONAL GUNA MENGGUGAH SEMANGAT KEBERSAMAAN DALAM PELAKSANAAN DI LAPANGAN. PERTANYAAN MENDASAR? LANDASAN FILOSOFIS SUDAH JELAS DAN KOKOH. PERBANDINGAN INTERNASIONAL SUDAH JELAS DAN KOKOH. SEBAGIAN BESAR MASYARAKAT MERASAKAN PENTING PENDIDIKAN KARAKTER DAN BAHKAN DIANGGAP MENDESAK. SUDAH ADA PROGRAM YG DILAKUKAN, TETAPI BELUM BERDAMPAK SIGNIFIKAN DI LAPANGAN. SUDAH ADA SEKOLAH YG ATAS INISIATIF SENDIRI MEMULAI DAN TERNYATA BERHASIL BAIK. PERLU ANALISIS THD SITUASI LAPANGAN DAN MENEMUKAN BEST PRACTICES UNTUK DIPELAJARI DAN DIADOPSI SECARA LUAS STRATEGI PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA A. Sosialisasi: Penyadaran semua pemangku kepentingan akan pentingnya karakter bangsa. Media cetak dan elektronik perlu berperan serta dalam sosialisasi. B. Pendidikan: Formal (sekolah/perti), non formal (kursus), informal di rumah, tempat kerja & masyarakat. Metoda: Intervensi regulasi serta pelatihan dan habituasi (pembiasaan). C. Pemberdayaan: Memberdayakan semua pemangku kepentingan (org tua, sekolah, ormas dsb) agar dapat berperan aktif dlm pend karakter. D. Pembudayaan: Perilaku berkarakter dibina dan dikuat-kan dg penanaman nilai-nilai kehidupan agar menjadi budaya. E. Kerjasama: Membangun kerjasama sinergis antara semua pemangku kepentingan.
Konsep Karakter Karakter merupakan suatu yang tampak dalam perilaku sehari-hari yang bersifat tidak konstan sebagai hasil pengaruh lingkungan
Lickona (1992) menegaskan bahwa dalam pendidikan karakter kita ingin agar anak mampu menilai apa yang baik, memelihara secara tulus apa yang dikatakan baik itu, dan mewujudkan apa yang diyakini baik walaupun dalam situasi tertekan dan penuh godaan.
Karakter yang baik atau good character terdiri atas proses psikologis knowing the good, desiring (keinginan) the good, and doing the goodhabit of the mind (berpikir, kecerdasan), habit of the heart, and habit of action.
Ketiga substansi dan proses psikologis tersebut bermuara pada kehidupan moral dan kematangan moral individu. Dengan kata lain, karakter kita maknai sebagai kualitas pribadi yang baik, dalam arti tahu kebaikan, mau berbuat baik, dan nyata berprilaku baik, yang secara koheren memancar sebagai hasil dari olah pikir, olah hati, oleh raga, dan olah rasa dan karsa. Karakter pribadi merupakan hasil olah hati, olah pikir, olah raga, serta olah rasa/karsa. Aspek-aspek karakter juga dpt diturunkan dari 4 karakteristik manusia: believer (percaya), thinker (berpikir), doer (bertindak) , networker (jaringan). Karakter juga dapat dikaitkan dg konsep psikologi: SQ (Social Quotient), IQ (Intellegence Q.), AQ(Action Q.), dan EQ (Emotional Q). Karakter juga dapat dirujukan ke sifat utama: sidiq, amanah, tabligh, fathonah.
Tema Pembangunan Karakter Bangsa dan Pendidikan Karakter Membangun generasi yang JUJUR, CERDAS, TANGGUH, dan PEDULI Langkah Implementasi dalam Pembelajaran Nilai-nilai/ karakter dicantumkan dalam SAP dan GBRP atau SILABUS dan RPP Pengembangan nilai-nilai tersebut dilakukan dengan: Mengkaji Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Menentukan apakah kandungan nilai karakter sudah tercakup di dalam SK dan KD. Memetakan keterkaitan antara SK/KD/Kompetensi dengan nilai dan indikator untuk menentukan nilai yang akan dikembangkan. Menetapkan nilai-nilai/ karakter (prioritas). Mencantumkan nilai-nilai yang sudah ditetapkan dalam SAP Mengembangkan proses pembelajaran yang memungkinkan peserta didik memiliki kesempatan melakukan internalisasi nilai dan menunjukkannya dalam perilaku yang sesuai Memberikan bantuan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan untuk internalisasi nilai mau pun untuk menunjukkannya dalam perilaku.
Evaluasi BT: Belum Terlihat, apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator karena belum memahami makna dari nilai itu (Tahap Anomi) MT: Mulai Terlihat , apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten karena sudah ada pemahaman dan mendapat penguatan lingkungan terdekat (Tahap Heteronomi) MB: Mulai Berkembang, apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten, karena selain sudah ada pemahaman dan kesadaran juga mendapat penguatan lingkungan terdekat dan lingkungan yang lebih luas (Tahap Socionomi) MK: Membudaya, apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten karena selain sudah ada pemahaman dan kesadaran dan mendapat penguatan lingkungan terdekat dan lingkungan yang lebih luas sudah tumbuh kematangan moral (Tahap Autonomi) Karakter Pendidik Menunjukkan diri sebagai pendidik yang dapat diteladani Menunjukkan komitmen terhadap tugas sebagai pendidik Menjaga kode etik profesi pendidik Bekerja keras Melaksanakan tugas secara bertanggung jawab Mengembangkan diri secara terus menerus sebagai pendidik Bertindak atas dasar kemanfaatan peserta didik Bertindak atas dasar kemanfaatan satuan pendidikan formal dan nonformal Bertindak atas dasar kemanfaatan masyarakat Mengemukakan pendapat yang berpengaruh positif terhadap peserta didik Menunjukkan tindakan yang berpengaruh positif terhadap peserta didik Berperilaku yang dihormati oleh peserta didik Berperilaku yang dihormati oleh sejawat Asesmen Penyerta 1) Berperilaku menarik sehingga menjadi teladan 2) Menaati peraturan perundang-undangan/tata tertib dan ketentuan lainnya sebagai wujud sikap nasionalistik 3) Menerima kritik dan saran untuk perbaikan (terbuka) 4) Memiliki disiplin diri secara konsisten 5) Bertutur kata santun sehingga menjadi teladan 6) Berperilaku terpuji sehingga menjadi teladan 7) Berperilaku disiplin sehingga menjadi teladan 8) Berperilaku gigih sehingga menjadi teladan 9) Berperi laku adil sehingga menjadi teladan 10) Menghargai ajaran agama 11) Menerapkan ajaran agama 12) Menunjukkan keikhlasan 13) Melaksanakan tugas secara mandiri 14) Mengambil keputusan secara mandiri 15) Berperi laku yang dilandasi oleh nalar dan visi. 16) Mengembangkan hubungan atas dasar prinsip saling menghormati 17) Mengembangkan hubungan atas dasar prinsip keterbukaan 18) Mengembangkan hubungan berasaskan asah, asih, asuh 19) Bergotong royong atas dasar prinsip saling menghormati 20) Bergotong royong atas dasar prinsip keterbukaan 21) Bergotong royong atas dasar prinsip saling memberi dan menerima