Anda di halaman 1dari 43

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidik atau guru merupakan bagian yang terpenting dalam sebuah
pendidikan, guru adalah pendidik professional,karenanya secara implisit telah
merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan
yang terpikul di pundak orang tua,untuk itu guru di tuntut agar memiliki
kemampuan yang memadai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
sebagai pendidik,baik yang menyangkut kemampuan membimbing maupaun
melatih peserta didik.
Pendidik atau guru di tuntut untuk bisa membawa perubahan tingkah laku
peserta didiknya,harus bisa memberi semangat atau motivasi kapada peserta didik
untuk mau belajar dan menuntut ilmu,karena pendidikan merupakan sebuah cara
untuk memberikan atau membawa perubahan manusia khususnya peserta
didik,hal ini sesuai dengan landasan pendidikan UU sisdiknas pasal 1 ayat 1
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajr
dan proses pembelajran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,penngendalian
diri,kepribadian,kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan yang di perlukan
dirinya,masyarakat ,Bangsa dan egara.
Peran serta guru agama atau guru madrasah sangat penting
sekali,karena pendidikan moral,akidah serta ibadah banyak di pelajari di
!
madrasah,seperi yang kita ketahui pendidikan agama yang mereka peroleh di
sekolah formal sangat kurang sekali,untuk itu peran serta serta profesional guru
madrasah sangat di perlukan untuk memberikan pendidikan agama kepada para
peserta didik,pondasi keagamaan yang harus di tanamkan sejak dini untuk untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan.
Profesi guru sebagai tenaga pendidik, bukanlah profesi yang dimiliki oleh
seseorang dengan begitu saja. "ugas guru sebagai pendidik juga tidak dapat
dilakukan dengan begitu saja, karena guru dituntut untuk memiliki kemampuan
mengajar yang sesungguhnya, yaitu diawali dengan penguasaan terhadap
keterampilan dasar mengajar dan mampu menerapkannya dalam pembelajaran,
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal, efektif, dan efisien.
Profesionalisme seorang guru agama untuk memberikn motivasi belajar
kepada anak#anak agar mau belajar di sekolah madrasah diniyah sangatlah
penting,karena melihat kenyataan dilapangan bahwa perhatian serta minat untuk
belajar di sekolah madrasah sangatlah kurang,hal ini dapat terjadi karena
kurangnya perhatian dari orang tua.pertama kurang nya ketegasan orangtua saat
menyuruh berangkat ke sekolah $%,kedua orangtua hanya mengharapkan agar
anaknya memiliki ija&ah $% sabagai persyaratan masuk sekolah lanjuatn
atas,ketiga orang tua menganggap sekolah madrasah hanya sebagai pelengkap
saja,mereka beranggapan lebih baik sekolah dari pada hanya bermain di luar
rumah,kadang adapula sebagian orang tua yang menyuruh anaknya untuk
mengadakan les tambahan di jam sekolah madrasah sehingga mengganggu waktu
belajar di madrasah.$enurunnya minat belajar anak juga ditentukkan karena
'
kurangnya profesionalisme guru,karena syarat untuk menjadi seorang guru yaitu
wajib memiliki kualifikasi akademik,kompetensi,sertifikat pendidik,sehat jasmani
dan rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
(eorang guru yang merupakan salah satu komponen dalam system
pendidikan islam,di harapkan menjadi sosok pribadi yang memiliki sejumlah
atribut kepribadian yang dapat menempatkan sebagai panutan serta orang yang
mempengaruhi positif siswa didiknya.sikap dan prilaku harus mencerminkan
pribadi muslim,sehingga guru yang profesional harus bisa memiliki kompetensi
tersebut.
(eperti yang kita ketahui,guru atau pendidik yang mengajar di
madrasah mereka mengajar peserta didiknya dengan suka rela atau ikhlas ,latar
belakang mereka tidak memiliki pendidikan keguruan seperti yang di sekolah
formal.sehingga metode mengajar yang di gunakan bersifat seadanya ,tanpa
memperhatikan kurikulum,hal ini menjadikan minat dan motifasi belajar siswa
untuk sekolah di madrasah sangat kecil sekali,serta kurangnya perhatian orang tua
juga menjadi sebab mereka tidak mau untuk belajar di $adrasah diniyah
$asalah ini bila terus dibiarkan maka akan menjadi suatu masalah besar
bagi kita sebagai pendidik,terutama guru agama.)jaran islam yang begitu mulia
yang bertujuan untuk menciptakan manusia yang sempurna *insan kamil+ manusia
yang memiliki nur ,lahi tidak akan terwujud begitu saja tetapi harus di tanamkan
dan di biasakan sejak kecil, nilai#nilai keagaamaan dan ketahuidan menjadi
pondasi yang harus di tanamkan kepada peserta didik. Untuk mencapai semua itu
-
tidak mudah di perlukan guru yang profesional ,para pendidik di sekolah sebagai
penanggung jawab pembelajaran dalam institusi harus membuat terobosan#
terobosan serta strategi pengajaran untuk meningkatkan motivasi dan
problematika belajar para siswanya.Pendidik harus bisa memberikan semangat
dorongan dan tekhnik#tekhnik belajar kepada siswanya bagaimana cara belajar
yang lebih baik,menciptakan suasana yang menyenangkan dan mengasyikan
ketika berada didalam kelas.maka para pendidik diharapkan menggunakan
metode#metode belajar yang sesuai.Pendidik harus bisa membrikan motivasi
untuk belajar yang lebih baik lagi,hal ini bila kita lihat di lapangan bahwa
pembelajaran yang dilakukan di madrasah di siang hari,dimana suasana belajar
yang tidak semangat lagi, pagi hari mereka belajar di sekolah formal,sepulang
sekolah harus belajar lagi di siang hari nya.hal ini sangat menuntut seoarang guru
harus paham bagaimana keadaan mereka,untuk itu sebagai guru yang profesional
harus mempunyai strategi belajar yang akan menumbuhkan motivasi belajar
mereka.
.fektifitas pembelajaran tidak dapat terjadi dengan sendirinya tetapi
harus di usahakan oleh pendidik agar terciptanya suasana belajar yang kondusif.
pembelajaran yang berlangsung harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
siswa, bukan keinginan guru.$otivasi belajar adalah faktor praktis yang
peranannya adalah menumbuhkan semangat belajar,merasa senang dalam belajar .
dalam pengelolaan pendidikan tidak terlepas dari adanya rencana pengajaran yang
termasuk didalamnya strategi belajar yang harus dikuasai oleh guru agar
pembelajaran berjalan dengan efektf dan efisien.
/
%engan adannya fenomena tersebut,maka penulis sangat tertarik untuk
meneliti tentang Profesionalisme Guru Hubunganna !engan Moti"asi
Bela#ar $is%a !i Ma!rasah Diniah &arbiatul Aula!' Penelitian ini sangat
perlu dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar mereka terhadap pendidikan
islam serta profesionalisme guru agama dalam mendidik agar terbentuknya
peserta didik yang memahami dan mengamalkan nilai#nilai ajaran agamanya dan
menjadi ahli ilmu agama yang berwawasan luas,kritis,kreatif,inofatif,dan dinamis
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang beriman,berta0wa dan
berakhlak mulia.
B.I!entifikasi Masalah
Berdasarkan Uraian dan latar belakang masalah ,maka dapat di
identifikasikan masalah#masalah penelitian,yaitu sebagai berikut1
1. )pakah ada hubungan Profesinoalisme guru dengan $otivasi Belajar
siswa2
!. )pakah ada hubungan kompetensi guru terhadap motivasi belajar siswa2
'. )pakah ada hubungan metode pembeljaran dengan motivasi belajar siswa2
-. )pakah ada hubungan .fekifitas belajar dengan motivasi belajar siswa2
( Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan identifikasi
masalah,bahwa motifasi belajar siwa di pengaruhi banyak factor.selanjutnya,agar
3
penelitian ini dapat dilakukan secara insentif dan focus,maka perlu dilakukan
pembatasan atau perumusan tujuan penelitian ini
Berdasarkan uraian di atas,maka secara spesifik bahwa penelitian ini
bertujuan untuk meneliti masalah profesionalisme guru hubungannya dengan
motivasi belajar siswa. 4ingkup penelitian ini adalah para siswa di $%")
"arbiyatul )ulad (undawenag#Parungkuda.
D.Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada pembatasan masalah,maka dapat dirumuskan
masalah#maslah penelitian ini yaitu sebagai berikut1
1. )pakah terdapat 5ubungan profesionalisme guru dengan motivasi beljar
siswa2
!. )pakah terdapat hubungan kompetensi guru terhadap motivasi belajar
siswa2
'. )pakah terdapat 5ubungan antara metode pembelajaran dengan
motivasi belajar siswa2
-. )pakah terdapat hubungan antara efektifitas belajar dengan motivasi
belajar siswa2
E.&u#uan Penelitian
)dapun tujuan dari penelitian dari proposal ini adalah untuk1
6
1. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara profesionalisme guru
dengan motivasi belajar siswa.
! .Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kompetensi guru
dengan motivasi belajar siswa2
'. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara metode pembelajaran
dengan motivasi belajar siswa
-. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara efektifitas belajar
dengan motovasi belajar siswa.
).Manfaat *enelitian
+.$e,ara &eoritis
1+ 7awasan dan pengetahuan tentang masalah profesionalisme guru
!+ 7awasan dan pengetahuan tentang masalah motivasi belajar siswa
'+ $enambah referensi ilmiah tentang pembuktian pengaruh hubungan
profesionalisme guru terhadap motivasi belajar siswa
-+ Pengetahuan untuk penelitian#penelitan selanjutnya
-. $e,ara Praktis
1+ $asukan bagi pimpinan 8otoritas sekolah untuk melakukan peningkatan
profesionalisme guru dalam mengajar.
9
!+ ,nformasi untuk menyusun program#program peningkatan profesionalisme
guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
'+ Bahan masukan untuk menyusun perencanaan kinerja sekolah berdasarkan
faktor#faktor peningkatan profesionalisme guru dan motivasi belajar siswa.


:
BAB II
LANDA$AN &E./I01E/ANG1A BE/)I1I/0 DAN
PENGA2UAN HIP.&E$I$
A.LANDA$AN &E./I
+3 HA1I1A& M.&I4A$I BELA2A/
+.Pengertian Moti"asi
$otivasi berasal dari bahasa 4atin, movere yang berarti bergerak atau
bahasa ,nggrisnya to move. $otif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam
diri organisme yang mendorong untuk berbuat *driving force+. $otif tidak berdiri
sendiri, tetapi saling berkaitan dengan faktor lain, baik faktor eksternal, maupun
faktor internal. 5al#hal yang mempengaruhi motif disebut motivasi.
,stilah motivasi berasal dari kata ;motif< yang dapat diartikan sebagai
kekuatan yang terdapat diri individu,yang menyebabkan individu tersebut
betindak atau berbuat. $otif tidak dapat diamati secara langsung,tetapi dapat
diinterpetaikan dalam tingkah lakunnya,berupa rangsangan,dorongan,atau
pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.
1

)da beberapa pendapat mengenai pengertian motif. (herif = (herif
*1:/3+,menyebutkan motif sebagai suatu istilah generic yang meliputi semua
factor internal yang mengarah pada berbagai jenis perilaku yang bertujuan semua
pengaruh internal,seperti kebutuhan *needs+ yang berasal dari fungsi#
1
.,sbandi >ukminto )di,Psikologi.Pekerjaan (osial,dan ,lmu kesejahteraan (osial 1%asar#%asar
Pemikiran,?akarta1@rafindo persada,1::-,hal.1/-.
1A
fungsi,organisme,dorongan dan keinginan,aspirasi dan selera sosial,yang
bersumber dari fungsi#fungsi tersebut.
!
$enurut @uralnik *1:6:1'1-+ dalam webster<s ew 7orld %ictionary.
$otive1an inner drive,impulse,etc that causes one to act. *$otif1 suatu
perangsang dari dalam,suatu gerak hati dan sebagainya yang menyebabkan
seseorang melakukan sesuatu+.
'
>.( 7oodworth mengartikan motif sebagai suatu yang dapat atau mudah
menyebabkan individu untuk melakukan kegiatan#kegiatan tertentu dan untuk
mencapai tujuan#tujuan tertentu.
-
$enurut beberapa para ahli psikologi,pada diri seseorang terdapat
penentuan tingkah laku ,yang bekerja untuk mempengaruhi tingkah laku itu.
Baktor penentu tersebut adalah motivasi atau daya penggerak tingkah laku
manusia. $isalnya,seseorang berkemauan keras atau kuat dalam belajar karena
adanya harapan atau penghargaaan atas prestasinya.
$otivasi merupakan dorongan dan kekuatan dalam diri seseorang untuk
melakukan tujuan tertentu yang ingin dicapainya Pernyataan ahli tersebut,dapat
diartikan bahwa yang di maksud tujuan adalah sesuatu yang berada di luar diri
manusia sehingga kegiatan manusia lebih terarah karena seseorang akan berusaha
lebih semangat dan giat dalam berbuat sesuatu.
/

2
%rs.)leC (obur ,$.(i,Pskologi Umum , *Bandung1 Pustaka (etia,!AA'+,hlm.!36
3
Ibid.hlm.267
4
Ibid.hlm.267
5
7ahosumijo,Kepeminpinan dan motivasi, *?akarta1 @halia ,ndonesia,1::!+,hlm.166
11
%avid $cDellend et el.,berpendapat bahwa : A motive is the reding
tegration by a cue o a change in an aective situation,yang berarti motif
merupakan implikasi dari hasil pertimbangan yang telah dipelajari *redintegration+
dengan ditandai suatu perubahan pada situasi afektif. (umber utama munculnya
motif adalah dari rangsangan *stimulasi + perbedaan situasi sekarang dengan
situasi yang diharapkan,sehingga tanda perubahan tersebut tanpak adanya
perbedaan afektif saat munculnya motif dan saat usaha pencapaian diharapkan.
3
$otivasi dalam pengertian tersebut memiliki dua aspek,yaitu adanya dorongan
dari dalam dan dari luar untuk mengadakan perubahan dari suatu keadaan pada
keadaan yang diharapkan,dan usaha untuk mencapai tujuan.
$enurut 5am&ah B.Uno *!AA61'+ ;$otivasi merupakan dorongan yang
terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku
yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.
6

%ari berbagai sumber dan para ahli tersebut penulis menyimpulkan
bahwa motivasi akan mengakibatkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada
pada diri manusia,yang dapat memberi dorongan dan semangat untuk berusaha
mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi
kebutuhanya.
+. Moti"asi Bela#ar
6
%avid D.$cDlellend,?hon 7 .)tkinson,>ussel ).Dlark,edgar. 4owel,!he Achievement
"otive,*ow Eork1 ,rvington,1:63+,hlm.!9.
7
5am&ah B Uno,#andasan pembela$aran,*@orontalo1 urul ?annah,!AA'+,hlm.6#:
1!
"horndike,salah seorang pendiri aliran teori belajar tingkah
laku,mengemukakan teorinya bahwa belajar adalah proses interaksi antara
stimulus *yang mungkin berupa pikiran,perasaan,atau gerakan+ dan respon *yang
juga bisa berupa pikiran,perasaan,atau gerakan+
9
. ?elasnya,menurut
"horndike,perubahan tingkah laku dapat berwujud sesuatu yang konkret *dapat
diamati+,atau yang nonkonkret *tidak bisa diamati+.
$enurut pandangan @ood dan Briphy.yang menyatakan bahwa belajar
merupakan sustu proses atau interaksi yang di lakukan seseorang dalam
memperoleh sesuatu yang baru dalam bentuk perubahan perilaku sebagai hasil
dari pengalaman itu sendiri *belajar+.
:
%ari kedua pandangan di atas,terungkap bahwa belajar adalah
pemerolehan pengalaman baru oleh seseorang dalam bentuk perubahan perilaku
yang relative menetap,sebagai akibat adanya proses dalam bentuk interaksi belajar
terhadap suatu objek *pengetahuan+,atau melalui suatu penguatan %reinorcement+
dalam bentuk pengalaman terhadap suatu objek yang ada dalam lingkungan
belajar.
%riscol menyatakan ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam
belajar,yaitu *1+ belajar adalah suatu perubahan yang menetap dalam kinerja
seseorang ,dan *!+ hasil belajar yang muncul dalam diri siswa merupakan akibat
atau hasil dari interaksi siswa dengan lingkungan.
1A
8
oel .ntwistle, (tyles of 4earning and "eaching1 )n ,ntegrated Futline of .ducational
Psychology for (tudents,and lecturers, *ew Eork1 ?hon 7iley =(ons 4td,.1:91+ hlm.!13.
9
"homas 4.@ood =?ere ..Brophy, &ducational Psychology, *ew Eork14ongman,1::A+,hal.1A'
10
$ercy P.%riscoll, Psycology o learning or Instruction, *Boston1)llyn and Bacon 1::-+,
1'
Pada prinsipnya,dalam belajar terdapat empat komponen kegiatan,yaitu1
1+ $elakukan persepsi terhadap stimulus
!+ $enggunakan pengetahuan prasyarat
'+ $erencanakan respons
-+ Pelaksanaan respons yang dipilih
$otivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mem
pengaruhi.Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relative permanen dan
secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan %reinorced
practice+ yang di landasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu.
5akikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada
siswa#siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku,pada
umunya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. 5al itu
mempunyai peranan besar dalan keberhasilan seseorang dalam belajar.,ndikator
motivasi belajar dapat di klsifikasikan sebagai berikut1
1+ )danya hasrat dan keinginan berhasil
!+ )danya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
'+ )danya harapan dan cita#cita masa depan
-+ )danya penghargaan dalam belajar
/+ )danya kegiatan yang menarik dalam belajar
hlm.9#:
1-
6) )danya lingkungan belajar yang kondusif,sehingga memungkinkan siswa
dapat belajar dengan baik.
$enurut pendapat penulis dengan adanya motivasi belajar diharapakan
tujuan belajar dapat tercapai sesuai dengan tujuan pembelajaran dan dengan
adanya belajar yang efektif diharapkan siswa mempunyai motivasi dalam dirinya
untuk mewujudkan cita#citanya dan tujuan hidupnya.$otivasi belajar merupakan
kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. 4emah motivasi atau
tidak adanya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan belajar,rasa malas yang
timbul dalam diri siswa akan menjadikan mereka sosok yang pemalas. Belajar
merupakan salah satu bentuk perilaku yang amat penting bagi kelangsungan
hidup.
5. Ma,am6ma,am moti"asi
Berbicara tentang macam motivasi atau jenis motivasi dapat dilihat dari
berbagai sudut pandang. %engan demikain.motivasi atau motif#motif yang aktif
itu sangat bervariasi.
a.$otivasi dilihat dari dasar pembentukannya 1
1. $otif bawaan *Biogenetis+
Eaitu motif#motif yang berasal dari kebutuhan#kebutuhan organisme demi
kelanjutan hidupnya. $isalnya1 lapar,haus,kebutuhan akan kegiatan dan
istirahat,mengambil napas,seksualitas,dan sebagainya.
!. $otif yang dipelajari *(osiogenetis+
1/
Eaitu motif#motif yang berkembang berasal dari lingkungan kebudayaan
stempat orang tersebut berada. ?adi motif ini tidak berkembang dengan
sendiriny,tetapi dipengaruhi oleh lingkungan kebudayaan setempat. $isalnya
,keinginan mendengarkan music,makan baso,makan cokelat,dan lain#lain
'. $otif ke#"uhanan *teogenetis+
%alam motif ini manusia adalaah sebagai makhluk yang
berketuhanan,sehingga ada interaksi antara manusia dengan tuhan#nya,seperti
ibadahnya dalam kehidupan sehari#hari. $isalnya keinginan untuk mengabdi
kepada "uhan yang $aha .sa,untuk merealisasikan norma#norma sesuai
agamanya.
11
b. $otivasi dilihat dari sifatnya
)bdul >ahman (haleh *!AA:11:-+ $embagi $otivasi menjadi dua1
a. Moti"asi Instrinsik
,alah motivasi yang berasal dari diri seseorang itu sendiri tanpa
dirangsang dari luar. $isalnya1 orang yang gemar membaca, tidak usah ada yang
mendorong, ia akan mencari sendiri buku#buku untuk dibaca.
$otivasi intristik timbul karena dalam diri seseorang telah ada dorongan
untuk melakukan sesuatu. %alam hal ini pujian,hadiah,hukuman dan sejenisnya
tidak diperlukan oleh siswa karena siswa belajar bukan untuk untuk mendapat
pujian atau hadiah dan bukan juga karena takut hukuman.
11
5. )bu )hmadi,Psikologi social'(akarta1>ineka cipta,!AA6,hal.19-#193.
13
$otivasi instrinsik berisi1
a+ Penyesuaian tugas dengan minat.
b+ Perencanaan yang penuh variasi.
c+ Umpan balik atas respon siswa.
d+ Gesempatan respons peserta didik yang aktif.
e+ Gesempatan peserta didik untuk menyesuaikan tugas pekerjaannya.
b. Moti"asi Ektrinsik
Eaitu motivasi yang datang karena adanya perangsangan dari luar, seperti 1
seseorang mahasiswa rajin belajar karena akan ujian.
$enurut (yaiful bahri %jamarah,motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari
motivasi intrinsik. $otivasi ekstrinsik adalah motif#motif yang aktif dan
berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.
$otivasi ekstrinsik berisi1
a+ Penyesuaian tugas dengan minat
b+ Perencanaan yang penuh variasi
c+ >espon siswa
d+ Gesempatan peserta didik yang aktif
e+ Gesempatan peserta didik untuk menyesuaikan tugas pekerjaanya.
16
f+ )danyan kegiatan yang menarik dalam belajar.
$otivasi intrinsik maupaun motivasi ekstrinsik, kedua#duanya dapat
menjadi dorongan untuk belajar. amun tentunya agar aktifitas dalam belajarnya
memberi kepuasan di akhir kegiatan belajarnya maka sebaiknya motivasi yang
mendorong siswa untuk belajar adalah motivasi intrinsik.
%engan adanya perbedaan motivasi di lihat dari sifat dan jenisnya penulis
berpendapat motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak baik dari
dalam diri maupaun luar siswa dengan menciptakan serangkaian usaha untuk
mencapai tujuan tertentu sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan
aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat.
7. Peranan moti"asi !alam bela#ar !an *embela#aran
$otivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan
menjelaskan perilaku individu,termasuk perilaku individu yang sedang belajar.
)da beberpa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran,antara
lain dalam1
a+ $enentukan hal#hal yang dapat dijadikan penguat belajar
b+ $emperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai
c+ $enentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar
d+ $enentukan ketekunan belajar
/. )ungsi Moti"asi
19
Femar 5amalik *!AA!+ menyebutkan bahwa terdapat tiga fungsi
motivasi,yaitu1
1. $endorong manusia untuk berbuat,jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi. $otivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari
setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
!. $enentukan arah perbuatan ,yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
%engan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuananya.
'. $enyeleksi perbuatan#perbuatan kita,artinya menentukan perbuatan#
perbuatan mana yang harus dilakukan yang serasi,guna mencapai
tujuan,dengan menyampingkan perbuatan#perbuatan yang tidak bermanfaat
bagi tujuan itu.
-.HA1I1A& P/.)E$I.NALI$ME
+.Pengertian *rofesional
Profesional berasal dari kata profesi yang berarti jabatan. Frang yang
profesional adalah orang yang mampu melaksanakan tugas jabatannya secara
mumpuni, baik secara konseptual maupun aplikatif. @uru yang profesional adalah
guru yang memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas jabatan guru.
1:
(ecara etimologi profesi berasal dari kata profession yang berarti
pekerjaan.Profesional artinya yang ahli atau tenaga ahli. Professionalism artinya
sifat professional.*?hon $..chols = 5assan (hadily,1::A1--:+
1!

Bila ditinjau secara lebih dalam, terdapat beberapa karakteristik
profesionalisme guru. >ebore *1::1+ mengemukakan enam karakteristik
profesionalisme guru, yaitu1
*1+ pemahaman dan penerimaan dalam melaksanakan tugas,
*!+ Gemauan melakukan kerja sama secara efektif dengan siswa, guru, orang
tua, siswa, dan masyarakat,
*'+ Gemampuan mengembangkan visi dan pertumbuhan jabatan secara terus#
menerus,
*-+ $engutamakan pelayanan dalam tugas,
*/+ $engarahkan, menekan dan menumbuhkan pola perilaku siswa, serta
*3+ $elaksanakan kode etik jabatan.
Profesionalisme guru memberikan dampak yang sangat signifikan
terhadap keberlangsungan dan efektivitas proses belajar mengajar. Fleh sebab itu
guru dituntut untuk bisa menyelami kondisi psikis para siswa ketika ia
memberikan pelajaran. %an lebih dari itu bisa mengatasi setiap permasalahan#
permasalahan etis yang timbul di dalam kelas.
12
%r.)li $udlofir,$.)g. Pendidik Proesional, *%epok,>aja@rafindo Persada !A1!+,hlm.'
!A
Pendekatan humanistik merupakan sebuah keharusan yang harus
dilakukan oleh seorang guru supaya bisa menciptakan suasana dialogis ingklusive
antara siswa dengan guru. (ehingga terjadi suatu kedekatan emosional yang erat.
Berkaitan dengan teori humanistik ini 5amachaek mengatakan bahwa guru#guru
yang efektif adalah guru#guru yang ;manusiawi, yang mempunyai rasa humor,
adil, menarik, lebih demokratis daripada autokratik, dan mereka harus mampu
berhubungan dengan mudah dan wajar dengan para siswa baik secara perorangan
maupun kelompok *7asty (oemanto, 1::A1 !!A+.
1'
.ksistensi guru sebagai seorang pendidik memperoleh banyak tantangan,
baik itu dari siswa maupun dari masyarakat. 5al ini lebih disebabkan oleh kurang
profesionalimenya guru dalam melancarkan efektiitas belajar dan mengajar.
(ehingga wibawa para guru di mata murid#murid kian jatuh. $urid#murid masa
kini khususnya yang menduduki sekolah#sekolah menengah pada umumnya hanya
cenderung menghormati para guru karena ada udang di balik batu. (ebagian
siswa#siswa di kota menghormati guru karena ingin mendapat nilai yang tinggi
atau naik kelas dengan peringkat tinggi tanpa kerja keras. (ebagian lainnya lagi
menghormati guru agar mendapat dispensasi ;harap dan maklum apabila telat
menyerahkan tugas *$uhibbin (yah,1::/1 !!1+.
1-
13
7asty (oemanto. Psikologi Pendidikan 1 4andasan Gerja Pimpinan Pendidikan *?akarta1 P".
>ineka Dipta. 1::A+. 5lm. !!A
14
$uhibbin (yah, $..d. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan )aru. Detakan kedua.
*Bandung1 P". >osdakarya. 1::/+. hlm. !
!1
%engan peran dan profesionalismenya sebagai pengajar, guru diharapakan
mampu mendorong setiap anak untuk senantiasa belajar dalam berbagai
kesempatan melalui berbagai sumber dan media dan mampu membantu anak
secara efektif, dapat mempergunakan berbagai kesempatan belajar dan berbagai
sumber media belajar *)bu )hmadi dan %rs. 7idodo (upriyono, 1::11 ::+
1/
%alam menjalankan kewenangan profesionalnya, guru dituntut memiliki
keanekaragaman kecakapan yang bersifat psikologis yang meliputi *$uhibbin
(yah 1 !'+
1. Gompetensi Gognitif *kecakapan ranah cipta+
Gompetensi ranah cipta merupakan sebuah kemestian yang harus dimiliki
setiap calon guru dan guru professional. %i mana kompetensi kognitif ini
mengandung pengetahuan yang bersifat deklaratif dan prosedural. Pengetahuan
deklaratif *declarative knowledge + merupakan pengetahuan yang berisfat statis
normative dengan tatanan yang jelas yang diungkapkan secara lisan *oral+.
(edangkan pengetahuan prosedural *prosedural knowledge+ yang juga
bersemayam dalam otak itu juga pada dasarnya adalah pengetahuan praktis dan
dinamis yang mendasari keterampilan melakukan sesuatu. Pengetahuan dan
keterampilan ranah cipta dapat diklasifikasikan dalam dua kategori, yatu1 Gategori
pengetahuan kependidikan8keguruan dan kategori pengetahuan bidang studi yang
menjadi mata pelajaran yang akan diajarkan guru.
!. Gompetensi afektif *kecakapan ranah rasa+
15
)bu )hmadi dan %rs. 7idodo (upriyono. Psikologi )ela$ar. *?akarta1 P". >ineka Dipta. 1::1+
!!
Gompetensi ranah afektif guru bersifat tertutup dan abstrak, sehingga
amat sukar untuk didentifikasi. Gompetensi ranah ini sebenarnya meliputi seluruh
fenomena perasaan dan emosi sepertiH cinta, benci, senang dan sedih dan sikap#
sikap tertentu terhadap diri sendiri dan orang lain.
'. Gompetensi psikomotor *kecakapan ranah karsa+
Gompetensi psikomotor guru meliputi segala keterampilan atau
kecakapan yang bersifat jasmaniah yang pelaksanaannya berhubungan dengan
tugas#tugasnya selaku pengajar. @uru yang professional memerlukan penguasaan
yang prima atas sejumlah keterampilan ranah karsa yang berlangsung yang
berakitan dengan bidang studi garapannya.
(ecara garis besar, kompetensi ranah karsa guru terdiri atas dua kategori,
yaitu1 Gecakapan fisik umum dan kecakapan fisik khusus. Gecakapan fisik umum
direflesikan dalam bentuk gerakan dan tindakan umum jasmani guru seperti
duduk, berdiri, berjalan dan lain sebagainya yang tidak langsung berkaitan dengan
kreatifitas mengajar. Gompetensi ranah karsa ragam ini selayaknya direflesikan
oleh guru sesuai dengan kebutuhan dan tata krama yang berlaku. )dapun
kecakapan ranah karsa guru yang khusus meliputi ketrampilan#ketrampilan
ekspresi verbal *pernyataan lisan+ dan nonverbal tertentu yang direfleksikan oleh
guru terutama ketika mengolah ekpresi proses belajar mengajar.
-.Pengembangan *rofesi guru
!'
@uru adalah orang yang memberikan ilmu, memberikan inspirasi,
memberikan motif#motif dan membimbing murid untuk mencapai tujuan
pendidikan *7itheringthon, 1::11 9/+
$embicarakan tentang profesionalisme guru, tentu tidak bisa dilepaskan
dari kegiatan pengembangan profesi guru itu sendiri. (ecara garis besarnya,
kegiatan pengembangan profesi guru dapat dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu1 *1+
pengembangan intensif *intensive development+, *!+ pengembangan kooperatif
*cooperative development+, dan *'+ pengembangan mandiri *self directed
development+ *@latthorm, 1::1+.
Pengembangan intensif *intensive development+ adalah bentuk
pengembangan yang dilakukan pimpinan terhadap guru yang dilakukan secara
intensif berdasarkan kebutuhan guru. $odel ini biasanya dilakukan melalui
langkah#langkah yang sistematis, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai
dengan evaluasi dan pertemuan balikan atau refleksi. "eknik pengembangan yang
digunakan antara lain melalui pelatihan, penataran, kursus, loka karya, dan
sejenisnya.
Pengembangan kooperatif+ *cooperative development+ adalah suatu
bentuk pengembangan guru yang dilakukan melalui kerja sama dengan teman
sejawat dalam suatu tim yang bekerja sama secara sistematis. "ujuannya adalah
untuk meningkatkan kemampuan profesional guru melalui pemberian masukan,
saran, nasehat, atau bantuan teman sejawat. "eknik pengembangan yang
!-
digunakan bisa melalui pertemuan GG@ atau $@$P8$@BG. "eknik ini disebut
juga dengan istilah peer supervision atau collaborative supervision.
Pengembangan mandiri *self directed development+ adalah bentuk
pengembangan yang dilakukan melalui pengembangan diri sendiri. Bentuk ini
memberikan otonomi secara luas kepada guru. @uru berusaha untuk
merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan, dan menganalisis balikan untuk
pengembangan diri sendiri. "eknik yang digunakan bisa melalui evaluasi diri *self
evaluation+ atau penelitian tindakan *action research+.
Profesionalisme guru adalah kemampuan guru untuk melakukan tugas
pokoknya sebagai pendidik dan pengajar meliputi kemampuan merencanakan,
melakukan, dan melaksanakan evaluasi pembelajaran. Pada prinsipnya setiap guru
harus disupervisi secara periodik dalam melaksanakan tugasnya. ?ika jumlah guru
cukup banyak, maka kepala sekolah dapat meminta bantuan wakilnya atau guru
senior untuk melakukan supervisi. Geberhasilan kepala sekolah sebagai supervisor
antara lain dapat ditunjukkan oleh meningkatnya kinerja guru yang ditandai
dengan kesadaran dan keterampilan melaksanakan tugas secara bertanggung
jawab.
5.kom*etensi guru
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian,
kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta
memerlukan pendidikan profesi. %ari pengertian di atas seorang guru yang
!/
profesional harus memenuhi empat kompetensi guru yang telah ditetapkan dalam
Undang#undang >epublik ,ndonesia omor 1- "ahun !AA/ "entang @uru dan
dosen yaitu 1
*1+ Gompetensi pedagogik, yaitu kemampuan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi1
*a+ Gonsep, struktur, dan metoda keilmuan8teknologi8seni yang
menaungi8koheren dengan materi ajarH
*b+ $ateri ajar yang ada dalam kurikulum sekolah
*c+ 5ubungan konsep antar mata pelajaran terkaitH
*d+ Penerapan konsep#konsep keilmuan dalam kehidupan sehari#hariH
*e+ Gompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap
melestarikan nilai dan budaya nasional
*!+ Gompetensi kepribadian, yaitu merupakan kemampuan kepribadian yang1
*a+ $antap
*b+ (tabil
*c+ %ewasa
*d+ )rif dan bijaksana
*e+ Berwibawa
*f+ Berakhlak mulia
!3
*g+ $enjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat
*h+ $engevaluasi kinerja sendiriH dan
*i+ $engembangkan diri secara berkelanjutan.
*'+ Gompetensi profesional, yaitu merupakan kemampuan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi1
(a) Gonsep, struktur, dan metoda keilmuan8teknologi8seni yang
menaungi8koheren dengan materi ajar
*b+ $ateri ajar yang ada dalam kurikulum sekolah
*c+ 5ubungan konsep antar mata pelajaran terkait
*d+ Penerapan konsep#konsep keilmuan dalam kehidupan sehari#hariH dan
*e+ Gompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap
melestarikan nilai dan budaya nasional.
*-+ Gompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk 1
*a+ Berkomunikasi lisan dan tulisan
*b+ $enggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsionalH
*c+ Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesame pendidik, tenaga
kependidikan, orangtua8wali peserta didikH dan
!6
*d+ Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar
$enurut (uryasubroto *!AA!+ tugas guru dalam proses pembelajaran
dapat dikelompokkan ke dalam tiga kegiatan yaitu1
a. $enyusun program pengajaran seperti program tahunan pelaksanaan
kurikulum, program semester8catur wulan, program satuan pengajaran
b. $enyajikan8melaksanakan pengajaran seperti menyampaikan materi,
menggunakan metode mengajar, menggunakan media 8sumber, mengelola
kelas8mengelola interaksi belajar mengajar,
c $elaksanakan evaluasi belajar1 menganalisis hasil evaluasi belajar,
melaporkan hasil evaluasi belajar, dan melaksanakan program perbaikan
dan pengayaan.
(ecara umum, baik sebagai pekerjaan ataupun sebagai profesi, guru
selalu disebut sebagai salah satu komponen utama pendidikan yang amat penting..
@uru, siswa, dan kurikulum merupakan tiga komponen utama dalam sistem
pendidikan nasional. Getiga komponen pendidikan itu merupakan condition sine
0uanon atau syarat mutlak dalam proses pendidikan di sekolah.
$elalui mediator guru atau pendidik, siswa dapat memperoleh menu
sajian bahan ajar yang diolah dalam kurikulum nasional ataupun dalam kurikulum
muatan lokal. @uru adalah seseorang yang memiliki tugas sebagai fasilitator agar
!9
siswa dapat belajar dan atau mengembangkan potensi dasar dan kemampuannya
secara optimal, melalui lembaga pendidikan di sekolah, baik yang didirikan oleh
pemerintah maupun masyarakat atau swasta.
@uru profesional bukan lagi merupakan sosok yang berfungsi sebagai
robot, tetapi merupakan dinamisator yang mengantar potensi#potensi peserta didik
ke arah kerativitas. "ugas seorang guru profesional meliputi tiga bidang utama
*1+ %alam bidang profesi,
*!+ %alam bidang kemanusiaan, dan
*'+ %alam bidang kemasyarakatan
Untuk keperluan analisis tugas guru sebagai pengajar,maka kompetensi
kinerja profesi keguruan *generic teaching competencies+ dalam penampilan
aktual dalam proses belajar mengajar,minimal memiliki empat
kemampuan,yakni kemampuam1
1.$erencanakan proses belajar mengajar
!. $elaksanakan dan meminpin 8mengelola proses belajar mengajar
'.menilai kemajuan proses belajar mengajar
-.menguasai bahan pelajaran.
%engan adanya berbagai pendapat penulis menyimpulkan Profesionalisme
merupakan suatu kemestian yang harus dimiliki oleh guru dalam mentransfer
segala macam ilmu kepada para murid#muridnya. @uru adalah bukan seorang
!:
pengajar saja, akan tetapi seorang pendidik, stimulator, dan motivator bagi para
muridnya. @uru merupakan sosok yang menjadi contoh dalam segala aspek
kehidupan pada muridnya. @uru mempunyai tanggung jawab moral yang besar
terhadap para siswa didiknya.
%ari pemaparan diatas guru hendaklah mampu menjadi variabel penilaian
guru profesianal *sertifikasi guru+, bukan haya dinilai melalui sekumpulan kertas
yang dinamakan portofolio saja tapi juga sampai menyentuh substansi kompetensi
guru dalam dunia pendidikan. Profesionalisme guru, disamping kemampuan
dalam melaksanakan tugas, juga perlu mempertimbangkan aspek komitmen dan
tanggung jawab *responsibility+, serta kemandirian *autonomy+.
B.Penelitian 8ang /ele"an
(esuai dengan judul penelitian yang akan di teliti,penulis menemukan
beberap judul penelitian yang terdahulu yang relevan yaitu sebagai berikut1
(kripsi yang disusun oleh >ini %wi )stuti,jurusan P),, fakultas
"arbiyah ,), (unan Gali ?aga Eogyakarta dengan judul:* Upaya +uru Agama
Islam ,alam "eningkatkan "oti )ela$ar -is.a !erhadap )idang -tudi PAI di
-"A Klaten. (kripsi tersebut membahas tentang berbagai upaya yang dilakukan
guru )gama ,slam dalam memotivsi belajar P), ,juga berbagai kesulitan I
kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam meningkatkan motif belajar khususnya
belajar P), dan disertai dengan cara mengantisipasinya.
'A
%alam (kripsi lain yang disusun oleh &ulaika (ri 5ardik,jurusan P),,
fakultas "arbiyah ,), (unan Galijaga Eogyakarta dengan judul1Usaha +uru
Akidah Akhlak dalam "enumbuhkan "otivasi )ela$ar -is.a !erhadap )idang
-tudi A/idah Akhlak Pada -is.a "!s 0egeri )orobudur "agelang. %alam skripsi
tersebut membahas tentang berbagai usaha yang dilakukan guru )0idah )khlak
dalam menumbuhkan motivasi belajar pada bidang studi pada peserta didiknya
seperti upaya menumbuhkan motivasi belajar dalam menghadapi perbedaan latar
belakang lingkungan keluarga dan pendidikan. upaya yang ditempuh guru a0idah
akhlak adalah dengan memantau pelaksanaan ibadah siswanya,serta melihat sikap
atau prilaku yang baik *akhlakul karimah+8 tidak pada diri siswa.
(elain itu dalam skripsi ini digambarkan bagaiman proses belajar
mengajar )0idah )khlak di kelas ,, $"s egeri Borobudur,serta hasil yang
dicapai oleh guru dalam upaya menumbuhkan motivasi belajar siswanya.
(. 1erangka berfikir
(ehubungan dengan peran serta pendidik dalam peningkatan
profesionalisme guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa untuk
bersekolah di $adrasah diniyah "arbiyatul )ulad (undawenang
Parungkuda,penulis mempunyai pemikiran sebagai berikut1
1.$otivasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu1
'1
a+ $otivasi instrinsikH motivasi instrinsik adalah motivasi yang timbul dari
dalam diri seseorang atau motivasi yang erat hubungannyan dengan tujuan
belajar
b+ $otivasi ekstrinsik H motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi
instrinsik. $otivasi ekstrinsik adalah motif#motif yang aktif dan berfungsinya
karena ada rangsangan dari luar.
!.)gar pembelajaran dapat berjalan dengan efektif maka guru harus
meningkatkan profesionalismenya dalam mengajar.enam karakteristik
profesionalisme guru, yaitu1
*1+ pemahaman dan penerimaan dalam melaksanakan tugas,
*!+ Gemauan melakukan kerja sama secara efektif dengan siswa, guru, orang
tua, siswa, dan masyarakat,
*'+ Gemampuan mengembangkan visi dan pertumbuhan jabatan secara terus#
menerus,
*-+ $engutamakan pelayanan dalam tugas,
*/+ $engarahkan, menekan dan menumbuhkan pola perilaku siswa, serta
*3+ $elaksanakan kode etik jabatan.
'."ugas guru dalam proses pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam tiga
'!
Gegiatan, yaitu1
a $enyusun program pengajaran seperti program tahunan pelaksanaan
kurikulum, program semester8catur wulan, program satuan pengajaran,
b. $enyajikan8melaksanakan pengajaran seperti menyampaikan materi,
menggunakan metode mengajar, menggunakan media 8sumber,mengelola
kelas8mengelola interaksi belajar mengajar,
c $elaksanakan evaluasi belajar1 menganalisis hasil evaluasi belajar,melaporkan
hasil evaluasi belajar, dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.
D. Hi*otesis
Untuk menguji ada tidaknya hubungan variable J *Profesionalisme
guru+ dengan variable E * motovasi belajar +, maka penulis mengajukan *5ipotesis
+ sebagai berikut1
5a 1 "erdapat hubungan positif yang signifikan antara profesionalisme guru
dengan motivasi belajar siswa $adrasah %iniyah "arbiyatul )ulad
5o 1 "idak terdapat hubungan positif yang signifikan antara profesionalisme guru
dengan motivasi belajar siswa $adrasah %,niyah "arbiyatul )ulad.
%ari 5ipotesis di atas,penulis memiliki dugaan sementara bahwa terdapat
hubungan positif yang signifikan antara profesionalisme guru dengan motivasi
''
belajar siswa di $adrasah %iniyah "arbiyatul )ulad itu,penulis sepakat dengan
pernyataan 5a di atas. )dapun untuk kebenarannya,maka akan dibuktikan melalui
hasil penelitian yang dilakukan di sekolah yang bersangkutan.
BAB III
ME&.D.L.GI PENELI&IAN
A.&em*at !an %aktu *enelitian
Penelitian ini di laksanakan di %") "arbiyatul )ulad %esa
(undawenang,kecamatan Parungkuda,kabupaten (ukabumi.Propinsi ?awa Barat.
'-
)dapun waktu penelitian di laksanakan selama 3 bulan dimulai bulan januari
!A1' sampai dengan bulan juni !A1'.
&ABEL 2AD9AL 1EGIA&AN PENELI&IAN
No Pokok
1egiatan
Bulan:Minggu
2anuari )ebruari Maret A*ril Mei 2uni
+ - 5 7 + - 5 7

+ - 5 7 + - 5 7 + - 5 7 + - 5 7
Bimbingan
Penyusunan
proposal
!. Pengajuan
judul
'. Penyusunan
Proposal
-. Ujian
Proposal
/. Uji coba
instrumen
3. Pengumpul
an data
6. )nalisis
data
'/
9. $enyusun
4aporan8
skripsi
:. Ujian
(kripsi
B.4ariabel Penelitian
Kariabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek
pengamatan penelitian. %alam penelitian terdapat dua variable yaitu variable yang
mempengaruhi yang disebut variable penyebab,variable bebas atau variable
independent *J+. sedangkan variable akibat di sebut variable tidak bebas,variable
pennggantung ,variable terikat atau variable dependent *E+.
%alam penelitian ini penulis menguji hubungan antara profesionalisme
guru dengan motivasi belajar siswa di %") "arbiyatul )ulad,%esa
(undawenang,keacamatan Parungkuda,Gabupaten (ukabumi,Propinsi ?awa Barat.
1. Kariabel bebas *,ndependent Kariabel+ adalah profesionalisme guru
!. Kariabel terikat *%ependent Kariabel+ adalah motivasi belajar siswa
( Po*ulasi !an $am*el
1. Populasi
'3
Populasi adalah sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan
dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalh pokok dalam suatu
riset khusus
%alam penelitian ini,populasinya adalah seluruh siswa %") "arbiyatul
)ulad,%esa (undawenang,Gecamatan Parungkuda,Gabupaten (ukabumi,Propinsi
?awa Barat tahun pelajaran !A1'#!A1- yang berjumlah 11A orang.
2. Sampel
(ampel adalah bagian dari populasi yang dapat mewakili populasi.
)pabila subyeknya kurang dari 1AA,maka sampelnya sebaiknya sesuai dengan
jumlah populasinya. (ehingga sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas ,K
dan K %") "arbiyatul )ulad yaitu -' orang.
D &eknik Pengum*ulan Data
Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini,maka penulis
menggunakan beberapa instrument penelitian antara lain1
+..bser"asi
(ebagai metode ilmiah,observasi diartikan sebagai suatu cara
pengumpulan data dengan pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap
fenomena#fenomena yang diselidiki. Fbservasi ini dilakukan untuk memperoleh
data di %") "arbiyatul )ulad tentang1
'6
a. 4etak @eografis (ekolah
b. (arana dan Prasarana sekolah
c. Geadaan (ekolah
d. Geadaan (iswa
-.Angket ;1uesioner+
)ngket adalah pengumpulan data melalui daftar pertanyaan tertulis yang
disusun dan disebarkan nutuk mendapatkan informasi atau keterangan dari
sumber data yang berupa orang *respondent+.
)ngket ini di berikan kepada siswa untuk memperoleh informasi
mengenai hubungan antar profesioanlisme guru dengan motivasi belajar siswa di
%") "arbiyatul )ulad.
)ngket di buat dengan model skala 4ikert yng mempunyai empat
kemungkinan jawaban yang berjumlah genap dimaksud untuk menghindari
kecendrungan responden bersikap ragu#ragu dan tidak mempunyai jawaban yang
jelas.
&ABEL 1I$I61I$I ANG1E& P/.)E$I.NALI$ME GU/U
4A/IABEL INDI1A&./ $UB 4A/IABEL N.M./ ANG1E&
Positif Negatif
'9
Profesionalisme
guru
a. $enunjukkan sikap yang
baik dalam proses belajar
mengajar kepada peserta
didik.
1
b. (elalu hadir atau disiplin
dalam mengajar !,',3 -,/
c. (elalu mengadakan
evaluasi belajar dan
menganalisis hasil evaluasi
belajar.
6,9,:,11,1!
1',1-,1/,
13,16,19,
1:,!A
1A
d. $emiliki wawasan dalam
proses mengajar
!1,!!,!',
!-,!/
5.9a%an,ara
7awancara adalah suatu metode penelitian yang meliputi pengumpulan
data dan melalui interksi verbal secara langsung antar pewawancara dengan
responden.
$etode ini digunakan peneliti karena untuk mencari data#data yang
berhubungan dengankeadaan guru dan siswa serta untuk memperoleh data tentang
':
pelaksanaan proses belajar mengajar di %") "arbiyatul )ulad kemudian
dikomparasikan dengan data yang diperoleh melalui angket.
7awancara ini dilakukan oleh peneliti dengan kepala sekolah,wakil
Gepala sekolah dan jajaran yang lainnya yang relevan.
7.Dokumentasi
%okumentasi berasal dari kata dokumen,yang artinya barang#barang
tertulis,metode ini lebih dimengerti di bandingkan dengan metode pengumpulan
data yang lain.
Peneliti mencari data tentang motivasi belajar siswa yaitu melalui nilai
harian,nilai ulanngan dan nilai#nilai yang lainnya dalam setiap mata pelajaran.
E.&eknik !an Analisis Data
"eknik analisis data merupaka cara yang digunakan untuk menguraikan
keterangan# keterangan atau data yang diperoleh agar data tersebut dapat
dipahami bukan oleh orang yang menumpulkan data saja,tetapi juga oleh orang
lain. )dapun langkah#langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut1
+.E!iting
%alam pengolahan dta yang pertama kali harus dilakukan adlah editing. ,ni
berarti bahwa semua angket harus diteliti satu persatu tentang kelengkapan dan
kebenaran pengisian angket sehingga terhindar dari kekeliruan dan kesalahan.
-.$,oring
-A
(etelah melalui tahapan penting maka selanjutnya penulis memberikan
skor terhadap pernyataan yang ada pada angket. )dapun pemberian skor untuk
tiap#tiap jawaban adalah1
Nilai Positif;<3 Nilai Negatif ;63
2a%aban $kor 2a%aban $kor
$elalu 7 $elalu +
$ering 5 $ering -
1a!ang6ka!ang - 1a!ang6ka!ang 5
&i!ak *ernah + &i!ak *ernah 7
Gemudian hasil seluruh jawaban siswa dengan melihat rata#rata jumlah skor
diklasifikasikan sebagai berikut1
1lasifikasi $kor angket Profesionalisme Guru
1lasifikasi 1eterangan #umlah skor
-=6=> /en!ah
=+6?= $e!ang
?@6+>> &inggi
5.Pengu#ian Hi*otesis
)nalisis dimaksudkan untuk menguji diterima atau ditolaknya
hipotesis yang telah dirumuskan. (elanjutnya adlh perhitungan terhadap hasil skor
-1
yang telah ada. Untuk melihat apakah ada korelasi antar profesionalisme guru
dengan motivasi belajar siswa di %") "arbiyatul )ulad,maka yang dipakai adlah
rumusr product moment. )dapun rumusnya adalah sebagai berikut1
r C y L JE I * M J + * M E +
NNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN
NNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN
OP M J Q # * M J +Q R P M EQ # * M E +QR

Geterangan1
r C y 1 )ngka ,ndeks korelasi ;r product moment
1 ?umlah responden
MCy 1 ?umlah hasil perkalian antara skor C dan skor y
MC 1 ?umlah skor C
My 1 ?umlah skor y
Gemudian memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi ;r
product moment dengan interpretasi kasar atau sederhana, yaitu dengan
mencocokan perhitungan dengan angka indeks korelasi ;r product moment.
(elanjutnya untuk menentukan data penelitian ini atau tidak, interpretasi
juga menggunakan table nilai ;r *rt+, dengan terlebih dahulu mencari derajat
bebasnya *db+ atau degress of freedom *df+ yang rumusnya adalah1
d 1 0 2 nr
df 1 degrees o reedom
1 0umber o class
-!
r 1 Banyaknya variabel * Profesionalisme guru hubungannya dengan motivasi
belajar siswa+
>umus selanjutnya adalah untuk mencari kontribusi variabel C terhadap
variabel y dengan menggunakan rumus sebagai berikut 1
G% L rQ C 1AAS
G% 1 Goefisien %etermination * Gontribusi variabel C terhadap variabel y +
r 1 Goefisien kolerasi antara variabel C dan y
DA)&A/ PU$&A1A
,sbandi >ukminto )di,Psikologi.Pekerjaan (osial,dan ,lmu kesejahteraan (osial1
%asar#%asarPemikiran,?akarta1@rafindo persada,1::-,hal.1/-.
%rs.)leC (obur ,$.(i,Pskologi Umum , *Bandung1 Pustaka (etia,!AA'+,hlm.!36
7ahosumijo,Kepeminpinan dan motivasi, *?akarta1 @halia
,ndonesia,1::!+,hlm.166
%avid D.$cDlellend,?hon 7 .)tkinson,>ussel ).Dlark,edgar. 4owel,!he
Achievement "otive,*ow Eork1 ,rvington,1:63+,hlm.!9.
5am&ah B Uno,#andasan pembela$aran,*@orontalo1 urul ?annah,!AA'+,hlm.6#:
oel .ntwistle, (tyles of 4earning and "eaching1 )n ,ntegrated Futline of
.ducationa Psychology for (tudents,and lecturers, *ew Eork1 ?hon 7iley =(ons
4td,.1:91+ hlm.!13
-'
"homas 4.@ood =?ere ..Brophy, &ducational Psychology, *ew
Eork14ongman,1::A+,hal.1A'
$ercy P.%riscoll, Psycology o learning or Instruction, *Boston1)llyn and Bacon
1::-+, hlm.9#:
5. )bu )hmadi,Psikologi social'(akarta1>ineka cipta,!AA6,hal. $uhibbin (yah,
$..d. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan )aru. Detakan kedua. *Bandung1
P". >osdakarya. 1::/+. hlm. !
)bu )hmadi dan %rs. 7idodo (upriyono. Psikologi )ela$ar. *?akarta1 P". >ineka
Dipta. 1::1+19-#193
%r.)li $udlofir,$.)g. Pendidik Proesional, *%epok,>aja @rafindo Persada
!A1!+,hlm.'
7asty (oemanto. Psikologi Pendidikan 1 4andasan Gerja Pimpinan Pendidikan
*?akarta1 P" >ineka Dipta. 1::A+. 5lm. !!A
$uhibbin (yah, $..d. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan )aru. Detakan
kedua. *Bandung1 P". >osdakarya. 1::/+. hlm. !
)bu )hmadi dan %rs. 7idodo (upriyono. Psikologi )ela$ar. *?akarta1 P". >ineka
Dipta. 1::1+

Anda mungkin juga menyukai