Anda di halaman 1dari 16

Laporan Pendahuluan

A. Pengertian
Fraktur adalah suatu keadaan dikontinuitas jaringan struktural pada
tulang tibia dan fibula ( Silvia Anderson Price, 199 !
Fraktur adalah terputusn"a kontiunitas tulang fibia dan fibula
( Purna#an junaidi 19$% !.
Fraktur terbuka adalah terputusn"a kontiunitas tulang "ang
diakibatkan oleh trau&a beberapa fraktur sekunder dan proses
pen"akit seperti osteoforosis "ang &en"ebabkan fraktur "ang
patologis ( 'arbara (ngra&, 1999 ) 1*+ !.
Fraktur cruris adalah terputusn"a kontinuitas tulang dan ditentukan
sesuai jenis dan luasn"a , terjadi pada tulang tibia dan pibula, fraktur
terjadi jika tulang dikenao stress "ang lebih besar dari "ang dapat
diabsorbsin"a (brunner , suddart, %---!
'. .LAS/F/.AS/
Ada % tipe dari fraktur cruris "aitu
1. Fraktur intra capsuler 0 "aitu terjadi dala& tulang sendi panggul
dan captula
1 2elalui kapital fraktur
1 3an"a diba#ah kepala fe&ur
1 2elalui leher dari fe&ur
%. Fraktur ekstra kapsuler
4erjadi diluar sendi dan kapsul &elalui trokanter cruris "ang lebih
besar atau "ang lebih kecil pada daerah intertrokanter. 4erjadi di
bagian distal &enuju leher cruris tetapi tidak lebih dari % inci di
ba#ah trokanter terkecil
Selain % tipe di atas ada lebih dari 1- klasifikasi fraktur
diantaran"a "ang uta&a adalah 0
1. /nco&plete 0 Fraktur "ang han"a &elibatkan bagian
potongan &en"ilang tulang satu sisi patah "ang lain
biasan"a han"a bengkok (green stick!
%. 5o&plete 0 6aris fraktur &elibatkan seluruh potongan
&en"ilang dari tulang dan frg&en tulang biasan"a berupa
te&pat
*. 4ertutup (si&ple! 0 Fraktur tidak &eluas &ele#ati kulit
7. 4erbuka ( co&plete ! 0 Frag&en tulang &eluas &ele#ati
otot dan kulit di&ana potensial untuk terjadi infeksi
. Patologis 0 Fraktur terjadi pada pen"akit tulang ( seperti
kanker, osteoforosis ! dengan tak ada trau&a han"a
&ini&al.
5. (tiologi
1. 4rau&a langsung &en"ebabkan fraktur pada titik terjadin"a
trau&a itu, &isaln"a tulang kaki terbentur bu&per &obil &aka
tulang akan patah, tepat dite&pat benturan.
%. 4rau&a tidak langsung &en"ebabkan fraktur di te&pat "ang
jatuh dari te&pat terjadin"a trau&a.
*. 4ru&a akibat tarikan otot, jarang terjadi.
7. Adan"a &etastase kanker tulang dapat &elunakkan struktur
tulang dan &en"ebabkan fraktur
. Adan"a pen"akit pri&er seperti osteoporosis.
( E. Oerswari, 1989 : 147 !
8. Patofisiologi
Proses pen"e&buhan tulang 0
1. Fase he&atu&
8ala& #aktu %7 ja& ti&bul perdarahan, ede&a, he&atu&e
disekitar fraktur, Setelah %7 ja& suplai darah di sekitar fraktur
&eningkat
%. Fase granulasi jaringan
4erjadi 1 9 hari setelah injur"
Pada tahap phagositosis aktif produk neorosis
/te&ato&e berubah &enjadi granulasi jaringan "ang berisi
pe&buluh darah baru fogoblast dan osteoblast.
*. Fase for&asi callus
Hambata
n
mobilitas
4erjadi + 9 1- harisetelah injuri
6ranulasi terjadi perubahan berbentuk callus
7. Fase ossificasi
2ulai pada % 9 * &inggu setelah fraktur sa&pai dengan se&buh
5allus per&anent akhirn"a terbentuk tulang kaku dengan endapan
gara& kalsiu& "ang &en"atukan tulang "ang patah
. Fase consolidasi dan re&adelling
8ala& #aktu lebih 1- &inggu "ang tepat berbentuk callus
terbentuk dengan oksifitas osteoblast dan osteuctas
(. 2anifestasi .linik
1. 8efor&itas
8a"a terik kekuatan otot &en"ebabkan frag&en tulang berpindah
dari te&patn"a perubahan kesei&bangan dan contur terjadi
seperti 0
a! :otasi pe&endekan tulang
b! Penekanan tulang
c! 'engkak
(de&a &uncul secara cepat dari lokasi dan ekstravaksasi
darah dala& jaringan "ang berdekatan dengan fraktur
%. (chu&osis dari Perdarahan Subculaneous
*. Spas&e otot spas&e involunters dekat fraktur
7. 4enderness;kee&pukan
. <"eri &ungkin disebabkan oleh spas&e otot berpindah tulang
dari te&patn"a dan kerusakan struktur di daerah "ang
berdekatan.
+. .ehilangan sensasi (&ati rasa, &ungkin terjadi dari rusakn"a
saraf;perdarahan!
=. Pergerakan abnor&al
$. Shock hipovole&ik hasil dari hilangn"a darah
9. .repitasi. ( Joyce. M. Black, 1993 : 199 !
F. .o&plikasi
1. 2alunion 0 tulang patah telahse&buh dala& posisi "ang tidak
seharusn"a.
%. 8ela"ed union 0 proses pen"e&buhan "ang terus berjlan tetapi
dengan kecepatan "ang lebih la&bat dari keadaan nor&al.
*. <on union 0 tulang "ang tidak &en"a&bung ke&bali
6. Pe&eriksaan Penunjang
1. Foto :ontgen
1 >ntuk &engetahui lokasi fraktur dan garis fraktur secara
langsung
1 2engetahui te&pat dan t"pe fraktur
'iasan"a dia&bil sebelu& dan sesudah dilakukan operasi dan
sela&a proses pen"e&buhan secara periodic
%. Skor tulang to&ograph", skor 51, 2r1 0 dapat digunakan
&engidentifikasi kerusakan jaringan lunak.
*. Artelogra& dicurigai bila ada kerusakan vaskuler
7. 3itung darah lengkap 34 &ungkin &eningkat ( he&okonsentrasi !
atau &enrurun ( perdarahan ber&akna pada sisi fraktur atau
organ jauh pada trau&a &ultiple! Peningkatan ju&lah S8P
adalah respon stres nor&al setelah trau&a
. Profil koagulasi perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah
transfusi &ultiple atau cedera hati.( Marlyn E. Doenges, 1999 :
762 !
3. Penatalaksanaan 2edis
1. Faktor :eduction
2anipulasi atau penurunan tertutup, &anipulasi non bedah
pen"usunan ke&bali secara &anual dari frag&en1frag&en tulang
terhadap posisi otono&i sebelu&n"a.
Penurunan terbuka &erupakan perbaikan tulang terusan
penjajaran insisi pe&bedahan, seringkali &e&asukkan internal
viksasi terhadap fraktur dengan ka#at, sekrup peniti plates
batang intra&edulasi, dan paku. 4"pe lokasi fraktur tergantung
u&ur klien.
Peralatan traksi 0
a! 4raksi kulit biasan"a untuk pengobatan jangka pendek
b! 4raksi otot atau pe&bedahan biasan"a untuk periode
jangka panjang.
%. Fraktur /&&obilisasi
a! Pe&balutan (gips!
b! (ksternal Fiksasi
c! /nternal Fiksasi
*. Pe&ilihan Fraksi
7. Fraksi terbuka
. Pe&bedahan debride&ent dan irigrasi
+. /&unisasi tetanus
=. 4erapi antibiotic proph"lactic
$. /&&obilisasi
/. Penatalaksanaan .epera#atan
1. Pengkajian
a. /dentitas pasien
kaji na&a, jenis kela&in, u&ur, pendidikan, pekerjaan,
ala&at lengkap,suku; bangsa, tanggal &asuk :S, diagnosa
&edis, no&or reka& &edik.
b. :i#a"at kesehatan
.aji ri#a"at kesehatan pasien tentang keluhan uta&a saat
&asuk ke :S, ke&udian ri#a"at kesehatan pasien saat ini
"aitu dari a#al &asuk ke :S hingga &endapatkan
pengobatan, ri#a"at kesehatan pasien terdahulu, ri#a"at
kesehatan keluarga, dan ri#a"at tu&buh ke&bang pasien.
c. Lakukan pe&eriksaan head to toe.
%. diagnose kepera#atan "ang &ungkin &uncul
a. <"eri akut b.d agen cedera fisik (fraktur cruris!
b. .erusakan integritas jaringan b;d faktor &ekanik0 prubahan
sirkulasi, i&obilitas dan penurunan sensabilitas (neuropati!.
c. ha&batan &obilitas fisik b.d intoleransi aktivitas
d. 6angguan perfusi jaringan kardiopol&uner b.d gangguan
pertukaran (e&boli pe&buluh darah!
e. :isiko infeksi b.d. prosedur invasif, tidak adekuatn"a
pertahanan tubuh sekunder (penurunan he&oglobin!
no Dx keperawatan noc nic
<"eri akut b.d agen injuri fisik
(frktur cruris!
Setelah dilakukan asuhan kepera#atan sela&a .. ?
%7 ja&, klien dapat 0
1. 2engontrol n"eri, dengan indikator 0
- 2engenal faktor1faktor pen"ebab
- 2engenal onset n"eri
- 4indakan pertolongan non far&akologi
- 2enggunakan analgetik
- 2elaporkan gejala1gejala n"eri kepada ti&
kesehatan.
- <"eri terkontrol
%. 2enunjukkan tingkat n"eri, dengan indikator0
- 2elaporkan n"eri
- Frekuensi n"eri
- La&an"a episode n"eri
- (kspresi n"eri) #ajah
- Perubahan respirasi rate
- Perubahan tekanan darah
- .ehilangan nafsu &akan
Skala 0
1 @ tidak pernah dilakukan
% @ jarang dilakukan
* @ kadang1kadang dilakukan
7 @ sering dilakukan
@ selalu dilakukan
1. Manajemen nyeri
- .aji keluhan n"eri, lokasi,
karakteristik, onset;durasi,
frekuensi, kualitas, dan
beratn"a n"eri.
- Abservasi respon
ketidakn"a&anan secara
verbal dan non verbal.
- Pastikan pasien &eneri&a
pera#atan analgetik dengan
tepat.
- 6unakan strategi ko&unikasi
"ang efektif untuk &engetahui
respon peneri&aan pasien
terhadap n"eri.
- (valuasi keefektifan
penggunaan kontrol n"eri
- 2onitoring perubahan n"eri
baik aktual &aupun potensial.
- Sediakan lingkungan "ang
n"a&an.
- .urangi faktor1faktor "ang
dapat &ena&bah ungkapan
n"eri.
- Ajarkan penggunaan tehnik
relaksasi sebelu& atau
sesudah n"eri berlangsung .
- .olaborasi dengan ti&
kesehatan lain untuk &e&ilih
tindakan selain obat untuk
&eringankan n"eri.
- 4ingkatkan istirahat "ang
adekuat untuk &eringankan
n"eri.
2. Manajemen pengobatan
- 4entukan obat "ang
dibutuhkan pasien dan cara
&engelola sesuai dengan
anjuran; dosis.
- 2onitor efek teraupetik dari
pengobatan.
- 2onitor tanda dan gejala
serta efek sa&ping dari obat.
- 2onitor interaksi obat.
- Ajarkan pada pasien
keluarga cara &engatasi efek
sa&ping pengobatan.
- Belaskan &anfaat pengobatan
"g dapat &e&pengaruhi ga"a
hidup pasien.
*. Pengelolaan analgetik
- Periksa perintah &edis
tentang obat, dosis ,
frekuensi obat analgetik.
- Periksa ri#a"at alergi pasien.
- Pilih obat berdasarkan tipe
dan beratn"a n"eri.
- Pilih cara pe&berian /C atau
/2 untuk pengobatan, jika
&ungkin.
- 2onitor vital sign sebelu&
dan sesudah pe&berian
analgetik.
- .elola jad#al pe&berian
analgetik "ang sesuai.
- (valuasi efektifitas dosis
analgetik, observasi tanda
dan gejala efek sa&ping,
&isal depresi pernafasan,
&ual , &untah, &ulut kering,
, konstipasi.
- .olaborasi dgn dokter untuk
obat, dosis , cara pe&berian
"g diindikasikan.
- 4entukan lokasi n"eri,
karakteristik, kualitas, dan
keparahan sebelu&
pengobatan.
- 'erikan obat dengan prinsip
benar
- 8oku&entasikan respon dari
analgetik dan efek "ang tidak
diinginkan.
% .erusakan integritas jaringan b;d
faktor &ekanik0 prubahan
sirkulasi, i&obilitas dan
penurunan sensabilitas
(neuropati!.
Setelah dilakukan asuhan kepera#atan .. ? %7 ja&
#ound healing &eningkat
dengan kriteria0 luka &engecil dala& ukuran dan
peningkatan granulasi jaringan.
Skala 0
1. Wound Care
- 5atat karakteristik luka,
tentukan ukuran dan
kedala&an luka dan
klasifikasi pengaruh ulcers
1 @ tidak pernah dilakukan
% @ jarang dilakukan
* @ kadang1kadang dilakukan
7 @ sering dilakukan
@ selalu dilakukan
- 5atat karakteristik cairan
sekret "ang keluar
- 'ersihkan dengan cairan anti
bakteri
- 'ilas dengan cairan <a5l -,9
D
- Lakukan nekroto&i
- Lakukan ta&pon "ang sesuai
- 8resing dengan kasa steril
sesuai kebutuhan
- Lakukan pe&balutan
- Pertahankan tekhnik dresing
steril ketika &elakukan
pera#atan luka
- A&ati setiap perubahan pada
balutan
- 'andingkan dan catat setiap
adan"a perubahan pada luka
- 'erikan posisi terhindar dari
tekanan
ha&batan &obilitas fisik b.d
intoleransi aktivitas
Setelah dilakukan asuhan kepera#atan sela&a E ?
%7 ja& klien dapat &enunjukan tingkat &obilitas,
ditandai dengan indicator 0
- 2elakukan perpindahan
- A&bulasi 0 berjalan
- A&bulasi 0 kursi roda
Skala 0
1 @ tidak pernah dilakukan
% @ jarang dilakukan
* @ kadang1kadang dilakukan
- Lakukan latihan :A2 untuk
sendi jika bukan &erupakan
kontra indikasi
- 2iringkan dan atur posisi
pasien setiap % ja& sekali
pada saat pasien dite&pat
tidur
- 4e&patkan sendi pada posisi
fungsional
- /dentifikasi tingkat fungsional,
7 @ sering dilakukan
@ selalu dilakukan
&enggunakan skala &obilitas
- 'erikan dorongan &obilitas
&andiri dengan &a&bantu
oasien &enggunakan palang
bertingkat dan penghalang
disisi te&pat tidur
- Letakan barang1barang pada
te&pat "ang &udah dijangkau
- Pantau dan catat setiap hari
se&ua bukti ko&plikasi
i&obilitas
- Lakukan progra& &edis untuk
&engelola dan &encegah
ko&plikasi
- 'erikan &obilisasi progresif
untuk kerterbatasan kondisi
pasien (&obilitas te&pat tidur
ke kursi roda sa&pai berjalan!
- :ujuk ke ahli terapi fisik
- Ajarkan pasien dan anggota
keluargan"a tentang :A2
6angguan perfusi jaringan
kardiopol&uner b.d gangguan
pertukaran (e&boli pe&buluh
darah!
Setalah dilakukan asuhan kepera#atan .. ? %7 ja&
klien &enunjukan status sirklualsi ditandai dengan
indicator
- 48 dala& keadaan nor&al
- 4idak ada ede&a perifer
- 4idak ada bun"i jantung "ang tidak nor&al
- 4idak ada angina
- 4idak ada bun"i nafas ta&bahan
- Pantau adan"a n"eri dada
- Pantau 44C
- Pantau hasil pe&eriksaan
koagulasi
- 4i&bang '' pasien tiap hari
- Pantau adan"a gelisah,
ansietas, dan terengah1engah
- Ajarkan pada klien agar tidak
&engedan saat defikasi
- Belaskan pe&batasaan
asupan &akanan cafein,
natriu&
- 'erikan pengobatan sesuai
dengan pe&antauan protocol
"ang berlak"
- 4ingkatkan istirahat
- Bangan &elakukan
pengkajian suhu tubuh rektal
:isiko infeksi b.d. prosedur
invasif, tidak adekuatn"a
pertahanan tubuh sekunder
(penurunan he&oglobin!
Setalah dilakukan asuhan kepera#atan .. ? %7 ja&,
klien terbebas dari tanda tanda iinfeksi, ditandai
dengan indicator 0
1.Immune Statu
!riteria "ail#
- 4ak ada tanda infeksi berulang (rubor, kalor,
tu&or, dolor, fungsiolesa!
- Status respirasi dala& batas nor&al
- Suhu tubuh dala& batas nor&al
- F'5 dan differensial dala& batas nor&al
1. !nowledge # In$ection Control
!riteria "ail#
- 2enerangkan cara1cara pen"ebaran infeksi
dan faktor "ang berkontribusi
- 2enjelaskan tanda dan gejala infeksi
- 2enjelaskan aktivitas "ang dapat
&eningkatkan resistensi terhadap infeksi
%. &ik Control
!riteria 'ail #
- 2engakui adan"a risiko
- 2onitor faktor risiko lingkungan.
- 2enge&bangkan strategi kontrol risiko "ang
1. In$ection Control
(!ontrol In$eki)
- 'ersihkan lingkungan setelah
dipakai pasien lain
- 'atasi pengunjung bila perlu
- /nstruksikan pada pengunjung
untuk &encuci tangan saat
berkunjung dan setelah
berkunjung &eninggalkan
pasien
- 6unakan sabun anti&ikrobia
untuk cuci tangan
- 5uci tangan setiap sebelu&
dan sesudah tindakan
kepera#atan
- 6unakan baju, sarung tangan
sebagai alat pelindung
- Pertahankan lingkungan
aseptik sela&a pe&asangan
alat
- 6anti letak /C perifer dan line
cenral dan dressing sesuai
dengan petunjuk u&u&
efektif.
- 2enghindari eksposur "ang &enganca&
kesehatan.
- 2engenali perubahan status kesehatan
Skala 0
1 @ tidak pernah dilakukan
% @ jarang dilakukan
* @ kadang1kadang dilakukan
7 @ sering dilakukan
@ selalu dilakukan
- 6unakan kateter inter&itten
untuk &enurunkan infeksi
kandung kencing
- 4ingkatkan intake nutrisi
- kelola terapi antibiotik bila
perlu
2. In$ection Protection
(Proteki In$eki)
- 2onitor tanda dan gejala
infeksi siste&ik dan lokal
- 2onitor hasil laboratoriu&
seperti0 hitung granulosit,
F'5
- 2onitor kerentanan terhadap
infeksi
- 'atasi pengunjung
- Saring pengunjung terhadap
pen"akit &enular
- Partahankan teknik asepsis
pada pasien "ang beresiko
- Pertahankan teknik isolasi k;p
- 'erikan pera#atan kulit pada
area epide&a
- /nspeksi kulit dan &e&bran
&ukosa terhadap ke&erahan,
panas, drainase
- 8iskusikan penga&bilan
kultur bila perlu
- 8orong &asukkan nutrisi,
cairan, dan istirahat "ang
cukup
- 2onitor perubahan tingkat
energi
- 8orong peningkatan &obilitas
dan latihan
- /nstruksikan pasien untuk
&inu& antibiotik sesuai resep
- Ajarkan pasien dan keluarga
tanda dan gejala infeksi
- Ajarkan cara &enghindari
infeksi
- Laporkan kecurigaan infeksi
- Laporkan kultur positif
%. Monitor *ital Sign
- Pantau suhu tubuh setiap $
ja&
+. ,n-iroment
management
- 'atasi pengunjung "ang
sedang
de&a&;influensa;sakit infeksi
.. 'ealt" education
- Belaskan &engapa sakit dan
pengobatan &eningkatkan
resiko infeksi
- Anjurkan untuk &enjaga
kesehatan personal untuk
&elindungi dari infeksi
- Ajarkan &etode a&an untuk
penga&anan;pen"iapan
&akanan
- Pengendalian infeksi 0 Ajarkan
tekhnik cuci tangan
- Ajarkan tanda% infeksi
- Anjurkan untuk lapor
pera#at;dokter bila dirasakan
&uncul tanda% infeksi
/. Medication
0dminitration
- .elola 4herapi sesuai advis
- Pantau efektifitas, keluhan
"ang &uncul pasca
pe&berian antibiotik

Anda mungkin juga menyukai