Pada kasus ini ada sebuah penelitian di Maiduguri, Nigeria, yaitu tentang perforasi
ulkus duodenum. Dimana secara garis besar, penelitian ini ditujukan pada rasio terjadinya
penyakt ini dan juga manajemen medis yang dilihat dari segi wilayah atau kondisi suatu
tempat tersebut. Pada manajemen medis yang efektif, penyakit ulkus peptikum bisa
mengurangi insiden okstruksi lambung sebagai komplikasi yang akan berakibat pada
perforasi duodenum. Pada penelitian ini, penyakit ulkus duodenum perforasi sekitar 80
diderita oleh laki!laki dan "0 diderita oleh perempuan. Pada grafik menunjukan bahwa
frekuensi tertinggi diderita oleh laki!laki beusia "#!$0 tahun, frekuensi tersebut akan
menurun dengan bertambahnya umur. %ntuk perempuan tidak ada perubahan grafik yang
signifikan, rata!rata frekuensi stabil pada kisaran umur $#!&0 tahun. 'al ini bisa dikarenakan
faktor resiko untuk penyakit perforasi ulkus duodenum adalah konsumsi kortikosteroid,
immunosupresi, alkohol dan merokok yang biasanya banyak dilakukan oleh para pria
daripada perempuan.
Pada segi penatalaksanaan pada penelitian ini menyimpulkan bahwa penutupan
sederhana dengan patch omentum dan inhibitor pompa proton dalam kombinasi dengan
antibiotikuntuk memberantas helicobacter pylori adalah pendekatan paling umum untuk
pengobatan perforasi ulkus duodenum akut. %lkus operasi definitif dan pengobatan untuk
helicobacter pylori tersebut dapat dianjurkan pada kasus tertentu di negara berkembang yang
dimana terdapat kemungkinan adanya keraguan tentang kepatuhan terapi obat, contohnya di
wilayah Maiduguri, Nigeria yang bisa di analogikan dengan negara (ndonesia yang bisa
dikatakan sebagai negara bekembang, karena kemungkinan tinggi adanya infeksi ulang.
)erdasarkan informasi diatas, dapat disimpulkan bahwa penyakit infeksi
gastroduodenal itu sangat berkaitan dan akan terjadi reaksi sebab akibat dari infeksi tersebut
baik akut maupun kronis, akan tetapi manajemen pengobatan efektif akan menunjukkan
tingkat keberhasilan pengobatan yang cukup tinggi dan mencegah terjadinya komplikasi lebih
lanjut.
P*
1. Pemeriksaan *adiologi +a +olon
,ambar
,ambar menunjukkan pemberian barium enema pada pasien dengan ca colon.
-eterangan gambaran radiologi
#. .erlihat penonjolan ke dalam lumen /protuded lesion0
". -erancuan dinding colon dapat bersifat1
! 2imitris /napkin ring0
! 3simitris /apple core0
4umen colon sempit dan irreguler
$. -ekakuan dinding colon
". -omplikasi Mallory 5eiss 2yndrom
! (skemia miokardial atau infark, syok hipo6olemik, kematian biasanya
berhubungan dengan sering dan banaknya perdarahan
! Perforasi dan perdarahan selama melakukan endoskopi
! (skemi organ dan infark merupakan komplikasi dari angioterapi