Anda di halaman 1dari 22

1

I. PENDAHULUAN
Persalinan dengan forceps/ cunam adalah suatu persalinan buatan di mana janin
dilahirkan dengan suatu tarikan forceps/ cunam yang dipasang pada kepala janin.
1

sepasang forceps terdiri dari dua sendok yang bersilangan yaitu sendok kiri dan sendok
kanan (gambar.1)

Gambar 1. Bentuk dan bagian forceps
Dikutip dari William
2


Setiap sendok memiliki empat komponen:
1. Daun (blade).
Daun forceps adalah bagian yang dipakai untuk mencengkam kepala janin. Umumnya
mempunyai 2 lengkungan, yaitu lengkungan panggul dan lengkungan kepala.
Ada bentuk lain daun forceps yaitu yang tidak mempunyai lengkungan panggul
dan hanya mempunyai lengkungan kepala saja. Daun forceps dapat berlubang
atau solid.
1,3
2. Tangkai (shank). Bagian antara daun dan kunci forceps. Terdiri dari 2 macam
tangkai, tangkai terbuka dan tertutup.
1

3. Kunci (lock).
Kunci Prancis : tangkai forceps dipersilangkan kemudian disekrup. Kunci Prancis
terdiri atas tonjolan yang mempunyai lekukan berbentuk "U" pada leher sendok kiri, lekukan
ini dapat ditempati leher sendok kanan sehingga kedua sendok dapat bergeser kedepan dan
kebelakang (yungtura per aksin).
Kunci Inggris : kedua tangkai forceps disilangkan dan dikunci dengan cara kait-
mengkait (interlocking) . Pada tempat persilangan kedua sendok, tiap sendok
mempunyai alur yang masing-masing saling menahan (yungtura per kontabulationem).
2

Kunci Jerman : bentuk kunci forceps yang merupakan kombinasi antara bentuk
kunci Perancis dan kunci Inggris, yang dibentuk sebagai "yungtura per aksin et
kontabulationem" sehingga dapat mencegah sendok kanan dan sendok kiri saling
bergeser, baik dari atas kebawah maupun dar.i depan kebelakang.
Kunci Norwegia : bentuk kunci forceps yang dapat diluncurkan.
1,2,3
4. Pemegang (handle).
Bagian yang dipakai memegang pada waktu ekstraksi. Gagang sendok merupakan
bagian yang stabil, antara leher sendok dan gagang sendok terdapat bagian yang mencuat
sebagai pengait yang berguna untuk pegangan pada waktu melakukan ekstraksi.
1,2,3,4


II. JENIS-JENIS FORCEPS
1. Forceps Piper (tipe khusus)
Forceps piper digunakan untuk melahirkan kepala janin pada letak sungsang. Pada forceps
Piper, leher dan gagang lebih panjang dibanding dengan forceps Naegele, leher forceps
mempunyai lengkung perineum dan daun sendok mempunyai lengkung kepala, tetapi tidak
mempunyai lengkung panggul.
2. Forceps Naegele
Kunci berupa suatu kancing yang bersumbu pada leher sendok kiri, sedang pada leher sendok
kanan terdapat suatu lekuk sebagai tempat sumbu kancing. Kunci semacam ini disebut kunci
Jerman. Sendok kiri disebut sendok jantan, dimasukkan oleh tangan kiri didalam rongga
panggul sebelah kiri, sedang sendok kanan, disebut sendok betina, dimasukkan oleh tangan
kanan didalam rongga panggul sebelah kanan. Karena sendok kiri dimasukkan lebih dulu,
disebut sendok pertama, sedang sendok kanan dimasukkan kemudian, disebut sendok kedua.
Daun sendok berbentuk lengkung tengkorak dengan jarak terpanjang 9 cm yang disesuaikan
dengan diameter kepala dan mempunyai lengkung panggul yang sesuai dengan lengkung
paksi panggul.
3. Forceps Kielland.
Forceps Kielland lebih kecil dan lebih halus dibanding dengan forceps Naegele. Kedua
sendok pipih dan hanya dihubungkan dengan suatu kaitan yang longgar sebagai kunci yang da-
pat bergeser. Daun sendok tidak mempunyai lengkung panggul. Tiap gagang sendok
mempunyai tonjolan kecil untuk menentukan arah putaran forceps pada waktu memasang
3

forceps sedemikian sehingga tonjolan akan terdapat diatas pada waktu kepala lahir. Karena
daun sendok tidak mempunyai lengkung panggul, forceps ini selalu dipasang biparietal ter-
hadap kepala, tidak bergantung posisi kepala terhadap panggul. ( gambar 2)
1,2,3




(1) (2)

(3)
Gambar. 2. Macam-macam Forceps. (1) Forceps piper, (2) Forceps Naegele (3) Forceps kielland
Dikutip dari : Angsar Dikman & Supono
1,3


III. PEMBAGIAN PERSALINAN DENGAN FORCEPS BERDASARKAN
PENURUNAN KEPALA
A. Menurut Supono
Ekstraksi forceps pada presentasi kepala belakang dibedakan atas penurunan dan posisi kepala
didalam rongga panggul pada saat melakukan ekstraksi forceps ( gambar 3 ) :
1. Forceps rendah.
Forceps rendah ialah forseps yang dipasang setelah kepala ada didasar panggul dengan
sutura sagittalis pada diameter anteropoaterior pintu bawah panggul.
2. Forceps tengah.
Forceps tengah ialah forceps yang dipasang sebelum kepala ada didasar panggul, tetapi
ukuran terbesar kepala sudah meliwati pintu atas. panggul sehingga penurunan kepala sudah
sampai H
III
atau lebih rendah. Kadang-kadang keliru menentukan penurunan kepala
karena moulage dan kaput susedaneum demikian hebatnya sehingga dikira kepala sudah
4

mencapai Hill atau lebih rendah, meskipun ukuran terbesar kepala belum meliwati pintu
alas panggul.
3. Forceps tinggi.
Forceps tinggi ialah forceps yang dipasang sebelum ukuran terbesar kepala meliwati pintu
atas panggul (floating head) sehingga penurunan kepala belum mencapai H
1II
. Karena
forseps tinggi sangat berbahaya, dapat menimbulkan trauma yang berat untuk ibu
maupun janinnya maka forseps tinggi diganti dengan sektio saesarea atau ekstraksi
vakum.
1,3


Gambar 3. Bidang-bidang hodge
Dikutip dari : Wiknjosastro
8


B. Menurut the American College of Obstetricians and Gynecologists (2000,2002).
Persalinan dengan forceps menekankan dua faktor penentu risiko terpenting bagi ibu
dan janin: station dan rotasi. station diukur dari 0-5 cm. Persalinan dibagi menjadi
tindakan forceps pintu bawah panggul, rendah dan midpelvic. Tindakan foceps tinggi
dimana station 0 tidak dilakukan lagi pada obstetri modern.
1. Forceps pintu bawah panggul (outlet forceps)
a. Kulit kepala janin tampak di introitus tapi belum membuka labia
b. Tengkorak janin telah mencapai dasar panggul
c. Sutura sagitalis berada di diameter anteroposterior atau posisi oksiput anterior
atau posterior kanan atau kiri
d. Kepala janin terletak di perineum
e. Rotasi tidak melebihi 45 derajat

5


2. Forceps rendah (low forceps)
a. Bagian terdepan dari tengkorak janin berada di station > +2 cm, dan tidak di
dasar panggul
b. Rotasi 45 derajat atau kurang
c. Rotasi lebih besar daripada 45 derajat
3. Forceps tengah (mid forceps)
Station antara 0 dan +2 cm
4. Forceps Tinggi (high forceps)
Tidak tercakup dalam klasifikasi
2,5,6


IV. INDIKASI PERSALINAN DENGAN FORCEPS
1. Indikasi absolut
a. Indikasi Ibu : eklampsia, preeclampsia, ruptura uteri membakat, ibu dengan
penyakit jantung, cedera atau gangguan paru,penyakit neurologis tertentu.
b. Indikasi janin : gawat janin, prolaps tali pusat dan pemisahan plasenta prematur
c. Indikasi waktu : kelelahan atau kala II memanjang
2. Indikasi relatif (elektif, profilaktif)
Ekstraksi forceps yang bila dikerjakan akan menguntungkan ibu atau pun
janinnya, tetapi bila tidak dikerjakan, tidak akan merugikan, sebab bila dibiarkan,
diharapkan janin akan lahir dalam 15 menit berikutnya.
Indikasi relatif dibagi menjadi :
a. Indikasi de Lee. Ekstraksi forceps dengan syarat kepala sudah di dasar panggul,
putaran paksi dalam sudah sempurna, m. levator ani sudah teregang, dan
syarat-syarat ekstraksi forceps lainnya sudah dipenuhi.
b. Indikasi Pinard. Ekstraksi forceps yang mempunyai syarat sama dengan
indikasi de Lee, hanya di sini penderita harus sudah mengejan selama 2
jam.
1,2,4,7




6

V. SYARAT-SYARAT FORCEPS
Terdapat paling tidak enam syarat agar penggunaan forceps berhasil :
1. Serviks harus membuka lengkap
2. Selaput ketuban harus pecah
3. Kepala harus sudah cakap (engened)
4. Presentasi janin harus belakang kepala.
5. Posisi kepala janin harus diketahui secara pasti.
6.
Tidak ada kecurigaan disproporsi cephalopelvic
1,3,6,7
Serta kepala janin harus dapat dipegang dengan forceps dan janin hidup.
1,3


VI. PROSEDUR DAN PERSIAPAN
1. Persiapan untuk ibu.
Posisi ti dur lit hot omi, r ambut vul va di cukur, kandung kemih dan
rektum dikosongkan, desinfeksi vulva, infus dan narkosis bila
diperlukan, kain penutup pembedahan, gunt i ng, alat-alat untuk menjahit
robekan jalan lahir dan uterotonika.
2. Persiapan untuk janin
Alat-alat pertolongan persalinan, alat penghisap l endir, oksi gen, alat-
alat untuk resusitasi bayi.
3. Persiapan untuk dokter
Mencuci tangan, sarung t angan suci hama, Baj u operasi suci hama.
1

Pemeriksaan dalam untuk menentukan besarnya pembukaan, ketuban pecah atau belum,
presentasi dan posisi, serta penurunan bagian terendah.
1

VII. LANGKAH DAN ATURAN DASAR PERSALINAN DENGAN FORCEPS
Persalinan dengan forceps terdiri dari tujuh langkah antara lain :
1. Penolong membayangkan bagaimana forceps akan dipasang (orientasi)
2. Pemasangan daun forceps pada kepala janin.
Pemasangan sefalik ialah pemasangan forceps di mana sumbu panjang forceps
sesuai dengan diameter mentooksipitalis kepala janin, sehingga daun forceps
terpasang secara simetrik di kiri kanan kepala.
7

Forceps dipasang sedemikian sehingga letak forceps sedapat mungkin tegak lurus pada sutura.
Sendok forceps yang dipasang lebih dulu sedapat mungkin sendok kiri, dipegang tangan kiri
dan dimasukkan didalam rongga panggul sebelah kiri.
Pemasangan pelvik, ialah pemasangan forceps di mana sumbu panjang forceps
sesuai dengan sumbu panggul.
Oleh karena itu kriteria pemasangan forseps yang sempurna (ideal) ialah, bila :
a. sutura sagitalis tegak lurus dengan bidang tangkai forceps
b. ubun-ubun kecil terletak 1 jari di atas bidang tersebut
c. kedua daun forceps teraba simetris di samping kepala.
Pengertian sempurna (ideal) di sini, ialah bila ekstraksi forsipal dengan kriteria
tersebut dikerjakan akan memberi trauma yang paling minimal untuk ibu
maupun janin. Ekstraksi forceps akan menimbulkan trauma berat pada janin, bila
ekstraksi forceps dikerjakan dalam posisi daun forceps melintang dalam panggul,
tetapi miring pada kepala.
3. Mengunci sendok forceps.
4. Menilai hasil pemasangan daun forceps.
5. Ekstraksi forceps percobaan.
Ekstraksi forceps yang sebelumnya sudah disadari oleh penolong, bahwa
kemungkinan ada disproporsi sefalo-pelvik ringan. Traksi dilakukan dengan
tenaga adekuat, yaitu dengan hanya memakai tenaga otot-otot biseps. Bila
dengan 3 kali traksi ternyata janin tidak dapat dilahirkan, maka ekstraksi
forseps percobaan dianggap gagal dan janin harus dilahirkan perabdominam.
6. Ekstraksi forceps definitif.
Arah tarikan forseps sesuai dengan arah paksi panggul, didalam praktek, arah tarikan forseps
sesuai dengan arah gagang forseps :
a) Sebelum H
1V
, arah tarikan kebawah sampai didasar panggul.
b) Setelah H
lV
, arah tarikan mendatar sampai hipomoklion ada dibawah simfisis.
c) Setelah hipomoklion ada dibawah simfisis, forceps digerakkan ke atas dan selanjutnya
sesuai dengan mekanisme persalinan


8

Pemasangan/ekstraksi forsipal dinyatakan gagal, bila :
1. Sendok forceps tidak dapat dikunci walaupun pemasangan sendok
forceps sudah benar.
2. Tiga kali traksi dengan tenaga ibu yang cukup namun janin tidak
dapat lahir.
Penyebab :
1. Kesalahan menentukan denominator kepala.
2. Adanya lingkaran konstriksi dan adanya disproporsi sefalo-pelvik.
7. Membuka dan melepaskan sendok forceps.
1, 2, 3


VIII. BEBERAPA MACAM TEKNIK DAN TINDAKAN FORCEPS PADA PRESENTASI
BELAKANG KEPALA
1,3
1. Tindakan forceps pintu bawah panggul
a. Posisi ubun-ubun kecil didepan
Pada umumnya presentasi kepala belakang dengan ubun-ubun kecil didepan
menunjukkan bahwa putaran paksi dalam telah selesai, yang berarti kepala sudah
sampai atau hampir sampai didasar panggul. Pada keadaan semacam ini, ubun-
ubun kecil (belakang) mengarah ke simfisis pubis (gambar 6). Apabila forceps
dimasukkan ke sisi-sisi panggul, akan memegang kepala janin dengan tepat.
1,3

1. Orientasi.
Forceps dalam keadaan terkunci dipegang didepan vulva seperti seharusnya forceps
nanti akan dipasang, yaitu forceps terletak biparietal terhadap kepala dan
melintang terhadap panggul.
2. Memasang forceps.
Sendok yang dipasang lebih dulu ialah sendok kiri karena jika sendok kanan yang
dipasang lebih dulu, sendok baru dapat dikunci setelah kedua sendok disilangkan
lebih dulu. Sendok kiri.dipegang tangan kiri dan dimasukkan kedalam rongga
panggul sebelah kiri, sedang sendok kanan dipegang tangan kanan dan
dimasukkan kedalam rongga panggul sebelah kanan.
Cara memasang forceps :
9

Dua sampai 4 jari tangan kanan masuk kedalam vagina diantara kepala janin dan
dinding vagina sebelah kiri. Gagang sendok kiri dipegang tangan kiri seperti
memegang pensil dan dibawa diatas lipat paha ibu sebelah kanan, sedang ujung
daun sendok dimasukkan kedalam vagina diantara kepala janin dan jari-jari
tangan kanan yang telah ada didalam vagina. Ibu jari tangan dalam diletakkan
pada pinggir daun sendok dan sambil menuntun memasukkan daun sendok yang
bersandar dan meluncur pada jari-jari tangan dalam sebagai rel, sementara itu
gagang sendok dibawa ketengah bawah sehingga akhirnya daun sendok kiri
menyekap kepala sebelah kiri dalam jurusan melintang. Memasukkan daun sen-
dok tidak boleh dengan tekanan dan paksaan supaya tidak menimbulkan
perlukaan. Jika letak sendok kiri benar, maka gagang sendok yang tampak
diluar vagina akan terletak mendatar. Gagang sendok ditahan dengan jari
kelingking tangan kiri dan jari-jari lainnya dimasukkan kedalam vagina diantara
kepala dan dinding vagina atau gagang dipegang asisten. Sendok kanan
dipegang tangan kanan dimasukkan ke rongga panggul sebelah kanan dengan cara
seperti sendok kiri, dengan gagang dari lipat paha kiri dibawa kebawah tengah.
3. Mengunci forceps.
Setelah kedua sendok dimasukkan kedalam vagina biparietal pada kepala dan
melintang terhadap panggul kemudian masing-masing gagang dipegang
sedemikian sehingga kedua ibu jari terletak sebelah atas hampir berdampingan dan
dengan menggerakkan ketengah kedua gagang dirapatkan dan dikunci.
Kesulitan mengunci forceps terjadi jika :
a. Kedua sendok tidak terletak dalam satu dataran
b. Kedua sendok tidak sama tinggi
c. Sendok kanan dimasukkan lebih dulu; dalam keadaan ini, supaya kedua sendok
dapat dikunci, gagang kedua sendok disilangkan lebih dulu.
Kesulitan pada (a) dan (b) dapat diatasi dengan salah satu atau kedua sendok
dikeluarkan dan dipasang kembali.
4. Periksa dalam ulang.
10

Tangan kiri memegang leher forceps, sedang tangan kanan melakukan
pemeriksaan dalam untuk menentukan :
a. Apakah ada jaringan ibu, terutama serviks, terjepit diantara kepala dan daun
forceps
b. Apakah letak forceps baik, yaitu biparietal terhadap kepala dan melintang
terhadap panggul
c. Apakah forceps sudah mencekam kepala dengan baik.
1

Pada posisi oksiput anterior, kedua daun yang terpasang dengan benar akan
memiliki jarak yang sama dengan sutura sagitalis.
3

5. Traksi percobaan.
Salah satu tangan memegang l eher forceps, sedang j ari telunjuk
tangan lainnya di masukkan kedalam vagina dan meraba kepala.
Forceps di t ari k, j ari t el unj uk akan merasakan apakah kepala
turut tertari k at au ti dak. Jika kepala tidak turut t ert ari , berart i
bahwa letak forceps tidak benar, karena itu, sendok
dikeluarkan dulu dan kemudian dipasang kembali.
6. Ekstraksi.
Ekstraksi forceps dilakukan setelah traksi percobaan berhasil. Cara
memegang gagang forceps ada beberapa macam, misalnya:
1. Tangan kiri memegang leher forceps dengan punggung tangan
keatas dan jari kelingking diantara leher, sedang tangan kanan
dengan punggung keatas memegang pengait.
2. Tangan kiri memegang gagang forceps dengan punggung tangan keatas,
sedang tangan kanan dengan punggung keatas dan jari kelingking diletakkan
diantara leher forceps.
Karena kepala sudah ada didasar panggul, arah tarikan ialah mendatar sampai
suboksiput ada dibawah simfisis sebagai hipomoklion, kemudian forceps
digerakkan keatas dengan dua tangan atau penolong berdiri disamping ibu
dengan salah satu tangan memegang leher forceps, sedang tangan lainnya
membantu melahirkan kepala bagian muka pelan-pelan dari perineum seperti
11

pada perasat Ritgen sehingga lahirlah berturut-turut muka dan dagu melalui
perineum.
7. Melepaskan forceps.
Setelah kepala lahir, jari keempat dan jari kelingking tangan yang memegang leher
forceps diletakkan diantara kedua leher forceps dan meregangkannya
sehingga.forceps terlepas.
Urutan-urutan tehnik ekstraksi forceps tersebut diatas dari angka 1-7 hendaknya
dikerjakan pada tiap melakukan ekstraksi forceps. Tehnik ekstraksi forceps pada
beberapa presentasi dan posisi berikut ini hanya akan diterangkan mengenai cara
memasang dan ekstraksi forceps.
1,2,3



Letak forceps biparietal. Forceps dalam keadaan tegak lurus sutura Orientasi

Memasukkan daun forceps kiri Memasukkan daun forceps kanan Tindakan yang salah

Mengunci Forceps Kedua sendok tidak dapat dikunci
12


Traksi percobaan Melakukan ekstraksi Arah ekstraksi

Mengeluarkan kepala dengan dua tangan Dengan perasat Ritgen Melepaskan forceps

Gambar 4. Teknik ekstraksi forceps pada presentasi belakang kepala dengan ubun-ubun kecil didepan
Dikutip dari : Supono
3


2. Tindakan forceps rendah dan forceps tengah
a. Posisi ubun-ubun kecil kiri depan.
1. Cara memasang forceps.
a. Sendok dipasang biparietal terhadap kepala dan miring terhadap panggul
sehingga forceps dipasang dalam ukuran kanan depan dan kiri belakang
dengan ujung forceps kearah kiri depan. Sendok yang dipasang lebih dulu
ialah sendok pada tempat didalam rongga panggul yang lebih sempit, yaitu
sendok kanan. Sendok kanan dipegang tangan kanan dan dimasukkan seperti
biasa kekanan belakang. Jari-jari tangan kiri dimasukkan kedalam vagina
diantara kepala dan dinding vagina sebelah kanan. Sekarang kedua tangan
bekerja sama, tangan kiri menggeser daun forceps secara aktif kekiri depan
dengan ibu jari sebagai penumpu, sedang tangan kanan yang memegang ga-
gang forceps membawa kebawah sehingga sendok kiri meluncur pada kepala
kekiri depan. Cara menggeser sendok seperti ini disebut "wandern". Sendok kiri
dipegang tangan kiri dan dimasukkan langsung didalam rongga panggul
sebelah kiri belakang dengan bantuan jari-jari tangan kanan yang
13

dimasukkan kedalam vagina diantara kepala dan vagina. Setelah kedua
gagang disilangkan, forceps kemudian dikunci ( gambar 5 ).
3

b. Sendok dipasang miring terhadap kepala dan melintang tehadap panggul.
Sendok kiri dipasang lebih dulu, kemudian sendok kanan seperti biasa.
Gagang forceps langsung dapat dikunci. Tangan kanan, yang dimasukkan
ke segmen posterior kiri vagina, harus mengidentifikasi telinga kiri
yang terletak di posterior dan pada saat yang sama berfungsi sebagai
penuntun untuk masuknya daun forseps kiri, yang dipegang oleh tangan
kiri dan dimasukkan melalui telinga kiri. Dua jari tangan kiri kemudian
dimasukkan ke bagian posterior kanan panggul. Sendok kanan forceps,
yang dipegang oleh tangan kanan, kemudian dimasukkan menyusuri
tangan kiri sebagai penuntun. Forceps ini harus dipasang di atas telinga
anterior janin dengan menggeser secara hati-hati sendok ke arah
anterior sampai secara langsung terletak berseberangan dengan daun
yang pertama kali dipasang.
3

2. Cara ekstraksi.
Pada posisi ubun-ubun kecil kiri depan biasanya putaran paksi dalam belum
selesai dan kepala belum sampai didasar panggul. Karena itu, arah tarikan ialah
kebawah sampai dasar panggul sambil.mengikuti putaran paksi dalam, kemudian
tarikan mendatar sampai suboksiput ada dibawah simfisis sebagai hipomoklion dan
selanjutnya seperti ekstraksi forceps pada posisi ubun-ubun kecil didepan.

Gambar 5. Pemasangan forceps dengan ubun-ubun kecil kiri depan
Dikutip dari : Supono
3
b. Posisi ubun-ubun kecil kanan depan.
Memasang forceps dengan ubun-ubun kecil kanan depan sama seperti pada posisi
ubun-ubun kecil kiri depan, hanya kiri diganti kanan dan kanan diganti kiri.
(gambar. 6)
1

14

Pada posisi kanan, daun dimasukkan dengan cara serupa tapi dari arah
vertical yang berlawanan. Setelah daun terpasang di samping kepala,
pemegang dan tangkai sendok kiri terletak di atas yang kanan. Karena itu,
forceps tidak langsung mengunci. Namun, penguncian dapat mudah
dilakukan dengan memutar sendok kiri mengelilingi yang kanan agar kunci
berada di posisi yang benar.
3

Cara ekstraksi forceps tidak berbeda seperti pada posisi ubun-ubun kecil kiri
depan.
1

Gambar 6. . Pemasangan forceps dengan ubun-ubun kecil kanan depan
Dikutip dari : Supono
3

c. Posisi ubun-ubun kecil kiri melintang.
1. Memasang forceps.
Forceps dipasang miring terhadap kepala dan miring terhadap panggul.
Sendok forceps yang dipasang lebih dulu ialah sendok kanan. Sendok kanan
dipegang tangan kanan dan dimasukkan kedalam rongga panggul sebelah kanan
belakang, kemudian dilakukan "wandern" kekanan depan. Sendok kiri dipegang
tangan kiri dan dimasukkan kedalam rongga panggul sebelah kiri belakang. Setelah
kedua gagang disilangkan, forceps dikunci.
2. Ekstraksi.
Arah ekstraksi kearah bawah sambil mengikuti putaran paksi dalam sampai
kepala didasar panggul sehingga letak forceps biparietal tehadap kepala, kemudian
tarikan mendatar sampai suboksiput dibawah simfisis sebagai hipomoklion dan
selanjutnya seperti diatas. ( gambar. 7 )
d. Posisi ubun-ubun kecil kanan melintang.
Memasang forceps seperti pada posisi ubun-ubun kecil kiri melintang hanya dibalik,
yang kiri diganti kanan. Gagang forceps tidak perlu disilangkan dan langsung dapat
15

dikunci karena sendok forceps yang dipasang lebih dulu ialah sendok forcep kiri
(gambar 7 ).

Gambar 7. Pemasangan forceps pada ubun-ubun kecil kiri lintang dan kanan lintang
Dikutip dari : Supono
3

Ekstraksi dengan forceps Kielland.
Dengan forceps Kielland, forceps selalu dapat dipasang biparietal terhadap kepala, tidak
bergantung posisi kepala terhadap panggul.
a. Memasang forceps.
Sendok yang dipasang lebih dulu ialah sendok depan. Sendok depan dipilih
diantara sendok kiri atau sendok kanan sedemikian sehingga pada waktu kepala
janin sampai didasar panggul, benjolan pada leher forceps terdapat diatas. Dengan
demikian, jika ubun-ubun kecil kiri melintang, sendok depan ialah sendok kanan
dan jika ubun-ubun kecil kanan melintang, sendok depan ialah sendok kiri.
a. Memasang sendok depan.
Memasang sendok depan ada 2 cara:
1. Sendok dimasukkan dari samping. Sendok depan dipegang dengan salah satu
tangan dan dibawa kesamping, kemudian daun sendok dimasukkan diantara
jari-jari tangan lainnya yang sudah dimasukkan didalam rongga panggul
sebelah samping dan kepala. Setelah itu, sendok forceps digeser kedepan.
2. Sendok dimasukkan dari belakang. Dua jari tangan kiri masuk kedalam
rongga panggul diantara kepala janin dan simfisis. Tangan kanan memegang
gagang forceps dengan seluruh tangan dibawa kebawah bokong ibu
dengan lengkung kepala sendok kearah sakrum. Daun sendok
diluncurkan keatas diantara jari tangan kiri dan kepala janin sehingga
lengkung kepala sendok terdapat pada lingkaran kepala dan bagian
16

kunci terdapat didaerah perineum. Gagang forceps kemudian dipegang
asisten.
b. Memasang sendok belakang.
Gagang sendok belakang dipegang tangan kiri seperti memegang pensil
diletakkan diatas perut ibu. Dengan bantuan jari telunjuk dan jari tengah
tangan kanan yang ada didalam rongga panggul sebelah belakang, daun
sendok dimasukkan langsung dibelakang diantara jari-jari tangan kanan
dan kepala janin sambil ibu jari tangan kanan mendorong daun forseps,
sementara itu gagang forceps digerakkan kebawah.
c. Mengunci forceps.
Meskipun kedua sendok forceps tidak sama tingginya, forceps dapat dikunci.
d. Ekstraksi.
Forceps ditarik kebawah sambil mengikuti putaran paksi dalam sampai kepala
ada didasar panggul, kemudian ditarik mendatar sampai suboksiput dibawah
simfisis sebagai hipomoklion dan selanjutnya seperti biasa.

e. Posisi ubun-ubun kecil kanan belakang.
1. Memasang forceps.
Memasang forceps Naegele pada posisi ubun-ubun kecil kanan belakang dapat
dilakukan dengan 2 cara :
a. Forceps dipasang miring terhadap kepala dan melintang terhadap panggul.
Sendok forceps yang dipasang lebih dulu ialah sendok kiri, kemudian
sendok kanan. Kedua sendok langsung dapat dikunci.
b. Forceps dipasang biparietal terhadap kepala dan miring terhadap panggul.
Sendok yang dipasang lebih dulu ialah sendok kanan, dimasukkan dengan
tangan kanan kedalam rongga panggul sebelah kanan belakang, kemudian
dilakukan
n
wandern" kekanan depan. Sendok kiri dimasukkan dengan tangan
kiri langsung kedalam rongga panggul sebelah kiri belakang. Kedua sendok
disilangkan, kemudian dikunci ( gambar 8 ).
3

17


Gambar 8. Pemasangan forceps pada posisi kanan belakang
Dikutip dari : Supono
3

2. Ekstraksi.
a. Cara lange-scanzoni
1. Sebelum melakukan tarikan, pastikan bahwa petugas dan alat untuk
menolong bayi telah siap. Lakukan episiotomi mediolateral kanan.
2. Tangan kanan memegang gagang forceps dan tangan kiri memegang
leher forceps.
3. Lakukan penarikan gagang forceps dengan gaya tarikan sesuai
dengan sumbu jalan lahir.
4. Ikuti putaran paksi dalam pada saat kepala makin turun ke dasar
panggul sehingga posisi ubun-ubun kecil berputar ke kanan depan.
5. Lepaskan forceps dan lakukan pemasangan ulang.
6. Lakukan pemasangan seperti pada ubun-ubun kecil kanan depan
yaitu dengan memasang forceps kiri lebih dahulu, kemudian di
wondern keatas.
7. Pasang forceps kanan diatas forceps kiri dan dilakukan penguncian
secara langsung.
Melakukan tarikan tahap kedua :
1. Lakukan tarikan pada gagang forceps secara simultan.
2. Setelah kepala sampai didasar panggul, lakukan penarikan dengan
arah sejajar lantai hingga suboksiput berada dibawah simfisis.
3. Tahan perineum dengan telapak tangan kiri, lanjutkan tarikan
dengan dengan menggerakkan forceps keatas ( suboksiput sebagai
18

hipomokhleon ) sehingga lahirlah berturut-turut dahi, muka, dagu
dan seluruh kepala.
b. Cara de Moehrer
Penarikan forceps pada kepala tanpa putar paksi dalam sehingga oksiput
tetap berada dibelakang.
1. Lakukan penarikan gagang forceps dengan gaya tarikan sesuai
dengan sumbu jalan lahir.
2. Bila tidak terjadi putaran paksi dalam pada saat kepala makin turun
ke dasar panggul maka teruskan penarikan hingga os maxilla berada
dibawah simfisis.
3. Gerakan forceps keatas sehingga maxilla depan menjadi hipo-
mokhlion sehingga lahirlah kepala belakang.
4.
Gerakan forceps kebawah sehingga lahirlah mulut, dagu dan seluruh
kepala.
7
f. Posisi ubun-ubun kecil kiri belakang.
Pemasangan dan ekstraksi forceps seperti pada posisi ubun-ubun kecil kanan belakang,
hanya terbalik, yang kiri diganti kanan dan kanan diganti kiri.
3

IX. EKSTRAKSI FORCEPS PADA SIKAP DEFLEKSI
1. Presentasi puncak kepala.
a. Memasang forceps.
Pada dasarnya pemaaangan forceps pada presentasi puncak kepala sama dengan
pemasangan forceps pada presentasi kepala belakang dengan ubun-ubun kecil
dibelakang, yang lahir dengan ubun-ubun kecil tetap dibelakang. Pada presentasi
puncak kepala, ubun-ubun besar merupakan bagian terendah yang akan
mengadakan putaran paksi dalam kedepan, karena itu, ujung daun sendok searah
dengan ubun-ubun besar.
b. Ekstraksi.
Forceps ditarik kebawah sampai kepala didasar panggul, kemudian ditarik mendatar
sesuai dengan arab gagang forceps sampai glabella atau batas rambut pada dahi ada
dibawah simfisis sebagai hipomoklion dan ubun-ubun besar tampak divulva. Setelah
19

itu, forceps digerakkan keatas untuk melahirkan bagian belakang kepala dan kemudian
digerakkan kebawah untuk melahirkan bagian depan kepala ( gambar 9 ).
2. Presentasi dahi.
Presentasi dahi dapat lahir spontan jika kepala janin kecil atau rongga panggul cukup luas.
Sebaliknya jika kepala janin cukup besar, janin tidak dapat lahir pervaginae karena ukuran
terbesar kepala yang meliwari jalan lahir lebih besar dibandingkan ukuran panggul.
Ekstraksi forsipal pada presentasi dahi merupakan tindakan obstetrik yang sangat sulit dan
berbahaya dan hanya dilakukan jika kepala sudah ada didasar panggul dengan dagu
didepan.
a. Memasang forceps.
Pemasangan forceps pada presentasi dahi seperti pemasangan forceps pada presentasi
muka.
b. Ekstraksi.
Forceps ditarik mendatar sampai maksilla ada dibawah simfisis sebagai hipomoklion,
kemudian forceps digerakkan keatas untuk melahirkan bagian belakang kepala
dengan pelan-pelan melalui perineum dan digerakkan kebawah untuk melahirkan
dagu.

Gambar 9. Ekstraksi forceps pada presentasi puncak kepala
Dikutip dari : Supono
3

3. Presentasi muka.
Ekstraksi forceps pada presentasi muka hanya dilakukan jika kepala sudah ada didasar
panggul dengan dagu didepan, kiri depan atau kanan depan. Karena itu, jika dagu belum
memutar kedepan, dagu diputar secara manual atau persalinan ditunggu sampai dagu ke-
depan atau ekstraksi forceps dengan forceps Kielland.
3

20

a. Dagu didepan.
1. Memasang forceps.
Kedua sendok dipasang biparietal terhadap kepala. Seperti pemasangan forceps
pada presentasi belakang kepala dengan ubun-ubun kecil dibelakang,
pemasangan forceps pada prentasi muka harus terletak pada bagian belakang
kepala. Supaya ujung daun sendok tidak mencekam leher, forceps baru boleh
dikunci setelah gagang forceps diangkat tinggi. Daun forceps dimasukkan ke
samping kepala di sepanjang diameter oksipitomentalis, dengan lengkung
panggul mengarah ke leher. Dilakukan traksi ke arah bawah sampai dagu
muncul di bawah simfisis. Kemudian, dengan gerakan ke atas, muka secara
perlahan dikeluarkan, dengan hidung, mata, alis, dan oksiput muncul secara
berurutan melewati batas anterior perineum.
2

2. Ekstraksi.
Forceps ditarik mendatar sampai os hioid ada dibawah simfisis sebagai hipomoklion,
kemudian forceps digerakkan keatas untuk melahirkan bagian belakang kepala
melalui perineum. Ekstraksi forceps pada presentasi muka perlu melakukan
episiotomi.
b. Dagu dikiri depan.
1. Memasang forceps.
Gagang sendok. kiri dipegang tangan kiri dan dimasukkan ke dalam rongga panggul
sebelah kiri belakang, sedang gagang sendok kanan dipegang tangan kanan dan
dimasukkan kedalam rongga panggul sebelah kanan belakang yang kemudian
digeser kedepan.
2. Ekstraksi.
Setelah gagang forceps diangkat tinggi dan dikunci, forceps ditarik mendatar
sambil mengikuti putaran paksi dalam sampai dagu didepan dengan os hioid ada
dibawah simfisis sebagai hipomoklion dan selanjutnya seperti diatas.
c. Dagu dikanan depan.
Pemasangan dan ekstraksi forceps seperti pada presentasi muka dengan dagu dikiri
depan, hanya dibalik yaitu yang kiri diganti kanan dan yang kanan diganti kiri.
3

21

X. KOMPLIKASI AKIBAT TINDAKAN FORCEPS
A. Pada Ibu
Forceps dapat digunakan untuk mempersingkat kala-dua persalinan dengan
peningkatan morbiditas pada ibu, seperti:
1. Perdarahan , akibat atonia uteri atau trauma jalan lahir
2. Trauma pada jaringan keras (pada tulang- tulang seperti fraktur koksigis) dan
trauma pada jaringan lunak (laserasi vagina sampai robekan perineum)
3. Inkontinensia uri (retensio urin) dan alvi, karena:
- Trauma pada otot-otot dasar panggul dan persarafannya
- Trauma sfingter ani yang menyebabkan disfungsi
4. Demam (infeksi pasca persalinan)
1,2,4,7
B. Pada Janin
1. Insidensi perdarahan intrakranial, kelumpuhan saraf fasialis dan pleksus brakialis.
2. Luka pada kul it kepala dan frakt ur tul ang tengkorak
3. Cedera m. sterno-kleido-mastoideus.
1, 2, 4


XI. KESIMPULAN
1. Persalinan dengan forceps/ cunam adalah suatu persalinan buatan di mana janin
dilahirkan dengan suatu tarikan forceps/ cunam yang dipasang pada kepala
janin.
2. Ada beberapa macam jenis forceps, yaitu: forceps piper, forceps Naegele, dan forceps
kielland.
3. Indikasi persalinan denga forceps, terbagi atas indikasi absolut dan relatif. Indikasi
absolut adalah berdasarkan indikasi ibu,janin dan waktu, sedangkan indikasi relatif
terbagi atas indikasi de Lee dan indikasi Pinard.
4. Syarat- syarat untuk pemasangan forceps, yaitu: Serviks harus membuka lengkap,
selaput ketuban harus pecah, kepala harus sudah cakap (engened), presentasi janin
harus belakang kepala, posisi kepala janin harus diketahui secara pasti, tidak ada
kecurigaan disproporsi cephalopelvic, serta kepala janin harus dapat dipegang
dengan forceps dan janin hidup.
22

5. Langkah- langkah dalam persalian dengan forceps, yaitu penolong
membayangkan bagaimana forceps akan dipasang (orientasi) ,
pemasangan daun forceps pada kepala janin, mengunci sendok forceps,
menilai hasil pemasangan daun forceps, ekstraksi forceps percobaan,
ekstraksi forceps definitif, membuka dan melepaskan sendok forceps.

XII. RUJUKAN
1. Angsar Dikman, Setjalilakusuma Listya. Ekstraksi cunam. Etika dakam tindakan
obstetri. Wiknojosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T, editor. Ilmu bedah
kebidanan. Edisi pertama. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo; 2007 :
h.63-64, 88-103
2. Bloom SL, Cunningham FG, Haulth JC, Leveno KJ, Spong CY, Rouse DJ, editors.
William obstetrics. 23
rd
edition. New York: Mc Graw Hill; 2010 : 511-524
3. Supono. Ilmu Kebidanan bagian tindakan. Palembang : Bagian Obstetri dan
Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya; 1983 : 36-63
4. Widiantoro Siswosudarmo, dkk. Persalinan dengan Ekstraksi Forceps. Diunduh 24
Juni 2011. http://medicastore.ac.id/upload/sistem-persalinanekstraksiforceps.pdf/ilmu-
kebidanan
5. Martin L, Pernoll MD. Handbook of Obstetrics and gynecology. 10
th
edition. New
York: Mc Graw Hill; 2001: 160
6. DeCherney AH, Nathan L, editors. Current Obstetrics & Gynecology Diagnosis &
Treatment. 9
th
edition.; 2003 : 499-514
7. Winkyosastro,H, Saifudin Abdul Bari, dkk. Ekstraksi Forceps. Diunduh 23 Mei 2008.
htpp://www.wikipedia.co.id/docs/3675421/ekstraksi-forceps
8. Wiknjosastro H. Anatomi jalan lahir. Dalam: Wiknojosastro H, Saifuddin AB,
Rachimhadhi T, editor. Ilmu kebidanan. Edisi ketiga. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawihardjo; 2007 : h.101

Anda mungkin juga menyukai