Anda di halaman 1dari 14

Skenario 2 : ( Hipotiroid )

Seorang wanita, usia 48 tahun tinggal di daerah pegunungan datang berobat ke dokter
Puskesmas dengan keluhan leher membesar pada bagian depan, wajah sembab. Hal ini dirasakan
sejak kurang lebih 2 bulan terakhir. Selama ini ia merasa tidak nyaman dengan cuaca dingin
pegunungan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan : TD 120/70 mmHg, Nadi 70/menit, suhu
36,5
0
C, RR12/menit.

PENDAHULUAN

Sistem endokrin

Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi
tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh.
Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik
tertentu. Sistem endokrin meliputi suatu sistem dalam tubuh manusiayang terdiri dari sejumlah
kelenjar penghasil zat yang dinamakan hormon. Kelenjar ini dinamakan 'endokrin' karena tidak
mempunyai saluran keluar untuk zat yang dihasilkannya. Hormon yang dihasilkannya itu dalam
jumlah sedikit pada saat dibutuhkan dan dialirkan ke organ sasaran melalui pembuluh darah
bercampur dengan darah. Kelenjar yang produknya disalurkan melalui pembuluh khusus (seperti
kelenjar ludah) dinamakan kelenjar eksokrin.

Kelenjar endokrin (endocrineglarul) terdiri dari (1) kelenjar hipofise atau pituitari (hypophysisor
pituitary glanrl) yang terletak di dalam rongga kepala dekat dasar otak; (2) kelenjar tiroid
(thyroid glanrl) atau kelenjar gondok yang terletak di leher bagian depan; (3) kelenjar paratiroid
(parathyroidglanrl) dekat kelenjar tiroid; (4) kelenjar suprarenal (suprarenalglanrl) yang terletak
di kutub atas ginjal kiri-kanan; (5) pulau Langerhans (islets of langerhans) di dalam jaringan
kelenjar pankreas; (6) kelenjar kelamin (gonarl)laki di testis dan indung telur pada wanita.
Placenta dapat juga dikategorikan sebagai kelenjar endokrin karena menghasilkan hormon.
Kata hormon berasal dari bahasa Yunani hormon yang artinya membuat gerakan atau
membangkitkan. Hormon mengatur berbagai proses yang mengatur kehidupan.

Makalah ini akan membahas tentang salah satu kelenjare endokrin yang berperan penting
terhadap system tubuh,yaitu adalah kelenjar tiroid, Kelenjar Tiroid menghasilkan 2 jenis
hormone: Triiodotironin (T3) dan Tetraiodotironin (T4)

Hormon tiroid berperan dalam metabolism umum (sintesis protein), perkembanganumum
(pembentukan hormone pertumbuhan), diferensiasi jaringan (prosestumbuh kembang) dan
ekspresi gen
PEMBAHASAN

Kelenjar tiroid ialah organ endokrin yang terletak di leher manusia. Fungsinya ialah
mengeluarkan hormon tiroid. Antara hormon yang terpenting ialah Thyroxine (T4) dan
Triiodothyronine (T3). Hormon hormon ini mengawal metabolis Darah ke kelenjar tiroid
dibekalkan oleh arteri superior thyroid yang merupakan cabang pertama arteri external carotid
(ECA).

1. Struktur Kelenjar tiroid

Kelenjar tiroid terletak pada leher bagian depan, tepat di bawah kartilago krikoid, disamping kiri
dan kanan trakhea. Pada orang dewasa beratnya lebih kurang 18 gram. Kelenjar ini terdiri atas
dua lobus yaitu lobus kiri kanan yang dipisahkan oleh isthmus. Masing-masing lobus kelenjar ini
mempunyai ketebalan lebih kurang 2 cm, lebar 2,5 cm dan panjangnya 4 cm. Tiap-tiap lobus
mempunyai lobuli yang di masing-masing lobuli terdapat folikel dan parafolikuler. Di dalam
folikel ini terdapat rongga yang berisi koloid dimana hormon-hormon disintesa.kelenjar tiroid
mendapat sirkulasi darah dari arteri tiroidea superior dan arteri tiroidea inferior. Arteri tiroidea
superior merupakan percabangan arteri karotis eksternal dan arteri tiroidea inferior merupakan
percabangan dari arteri subklavia. Lobus kanan kelenjar tiroid mendapat suplai arah yang lebih
besar dibandingkan dengan lobus kiri. Dipersarafi oleh saraf adrenergik dan kolinergik. saraf
adrenergik berasal dari ganglia servikalis dan kolinergik berasal dari nervus vagus. Kelenjar
tiroid menghasilkan tiga jenis hormon yaitu T3, T4 dan sedikit kalsitonin. Hormon ini diangkut
oleh protein pengangkut, protein pengangkut itu adalah TBG (thyroxine binding globulin),
TBPA (thyroxine binding prealbumin), T3U (T3 resin uptake) dan TBI (thyroxine binding
Index). Peningkatan protein pengangkut TBG menyebabkan peningkatan hormon T4 dan
penurunan protein pengangkut T3U. Peningkatan TBG disebabkan oleh pengobatan estrogen,
perfenazin, Kehamilan, Bayi baru lahir, Hepatitis infeksiosa dan Peningkatan sintesis herediter.
Sedangkan penurunan kadar TBG dipengaruhi oleh pengobatan steroid anabolik dan androgen,
Sakit berat atau pembedahan, Sindroma nefrotik dan Defisiensi kongenital.
1


2. Struktur Mikroskopik Kelenjar Tiroid

1. Setiap lobus terbagi oleh jaringan penyambung yang tak sempuna menjadi pseudolobuli.
2. Setiap pseudolobuli terdiri daripada folikel-folikel yang dibatasi oleh sel-sel
epitel yang disebut sel-sel epitel folikular yang lumennya terisi oleh zat yang mempunyai
viskositas yang tinggi yang disebut koloid.
2
3. Diantara sel-sel folikular dan anyaman penyambung reticular terdapat membrane basal.
4. Sel-sel folikular berbentuk kubis dan berbentuk gepeng apabila berada didalam keadaan yang
tidak aktif dan dalam bentuk torak tinggi pada hiperaktif.
5. Permukaan bebasnya terdapat tonjolan protoplasma seperti mikrovili.
6. Disamping sel-sel folikular terdapat sel-sel parafolikular. Sel-sel ini lebih pucat dan besar dan
menghasilkan hormon kalsitonin.
2

Fungsi kelenjar tiroid

Fungsi dari hormon-hormon tiroid antara lain adalah:
a. Mengatur laju metabolisme tubuh. Baik T3 dan T4 kedua-duanya meningkatkan metabolisme
karena peningkatan komsumsi oksigen dan produksi panas. Efek ini pengecualian untuk otak,
lien, paru-paru dan testes
b. Kedua hormon ini tidak berbeda dalam fungsi namun berbeda dalam intensitas dan cepatnya
reaksi. T3 lebih cepat dan lebih kuat reaksinya tetapi waktunya lebih singkat dibanding dengan
T4. T3 lebih sedikit jumlahnya dalam darah. T4 dapat dirubah menjadi T3 setelah dilepaskan
dari folikel kelenjar.
c. Memegang peranan penting dalam pertumbuhan fetus khususnya pertumbuhan saraf dan
tulang
d. Mempertahankan sekresi GH dan gonadotropin
e. Efek kronotropik dan Inotropik terhadap jantung yaitu menambah kekuatan kontraksi otot dan
menambah irama jantung.
f. Merangsang pembentukan sel darah merah
g. Mempengaruhi kekuatan dan ritme pernapasan sebagai kompensasi tubuh terhadap kebutuhan
oksigen akibat metabolisme
h. Bereaksi sebagai antagonis insulinTirokalsitonin mempunyai jaringan sasaran tulang dengan
fungsi utama menurunkan kadar kalsium serum dengan menghambat reabsorpsi kalsium di
tulang. Faktor utama yang mempengaruhi sekresi kalsitonin adalah kadar kalsium serum. Kadar
kalsium serum yang rendah akan menekan pengeluaran tirokalsitonin dan sebaliknya
peningkatan kalsium serum akan merangsang pengeluaran tirokalsitonin. Faktor tambahan
adalah diet kalsium dan sekresi gastrin di lambung.

3. Mekanisme pembentukan hormon tiroksin
Thyroglobulin dihasilkan oleh endoplasmik retikilkum yang terdapat didalam sel-sel folikular
tiroid. Asam amino tiroksin bergabung dengan thyroglobulin dan seterusnya masuk ke dalam
koloid melalui oksitosis. Tiroid menerima yodium yang masuk ke dalam kedalam koloid melalui
pompa yodium. Di dalam koloid, yodium tersebut terus becantum dengan tiroksin yang
terdapat dalam thyroglobulin. Percantuman satu molekul yodium dengan thyroglobulin
membentuk MIT ( monoiodotyrosine) dan jika dua molekul yodium yang bergabung maka
terbentuklah DIT (di-iodotyrosin).Satu molekul DIT dan MIT bergabung akan membentuk T3
(tri- iodothyronine) dan jika dua molekul DIT bergabung akan membentuk T4
(tiroksin). Semua produk ini masih tetap bergabung dengan thyroglobulin. Pada rangsangan
tertentu sel-sel folikular memulakan proses fagositosis koloid yang akan akhirnya membebaskan
hormone tiroid yang aktif T3 dan T4 serta hormon yang inaktif yaitu iodotyrosin, MIT dan DIT.
Hormone tiroid amat lipofilik dan dapat menembusi membrane sel folikular dan masuk kedalam
darah.
4

4. Mekanisma pengaturan hormon tiroid oleh hipotalamus-hipofisis sumbu tiroid.

TSH ( thyroid stimulating hormone) mempertahankan struktur kelenjar tiroid. Jika kekurangan
hormon ini akan terjadi atrofi toiroid dan hanya sedikit hormon yang dihasilkan. Apabila banyak
sekresi hormone (hipertiroidism) akan terjadi pertambahan saiz sel folikular dan
hyperplasia (pertambahan jumlah sel-sel folikular).
7
TSH disekresi oleh hipofisis anterior. TRH
(thyrotropin releasing hormone) berfungsi untuk merangsang sekresi TSH oleh hipofisis anterior.
TRH dihasilkan oleh hipotalamus. Pertambahan hormon tiroksin akan merangsang umpan balik
negatif pada hipotalamus dan menginhibasi sekresi TRH.
7
Pada hipotiroidisme, hormon tiroksin
tidak dihasilkan oleh kelemjar tiroid maka tidak berlaku umpan balik negatif dan hal ini
menyebabkan hipersekresi TRH yang akhirnya akan menyebabkan kelenjar tiroid
membesar.

BIOSINTESIS HORMON TIROID

Makanan yang kaya dengan yodium ialah asparagus, pisang, wortel, minyak ikan kod, kuning
telur, bawang putih, kacang lima, cendawanbawangmerah, singkong, kacang, makanan laut,
bayam, stroberi, dan tomat. Makanan yang dapat menghambat pergerakan yodium dalam tubuh
(dalam jumlah yang berlebihan) ialah kobis bunga, buah pic, kacang tanah, dan kacang kedelai.
Meminum air yang mengandungi kadar yodium dan kelebihan dalammengkonsumsi garam juga
dapat menyebabkan kekurangan yodium.Nutrien yang penting untuk kelenjar tiroid yang kurang
bekerja ialahsemua asam amino, vitamin B kompleks, beta-karotin, vitamin A-C, E,yodium
daripada air laut, besi, dan asam lemak tak tepu. Orang yang mengalami hipotiroid digalakkan
untuk memakan makanan seperti apricot, keju, ayam, kurma, kuning telur, parsli, dan susu
mentah. Makanan yang penting untuk orang yang mengalami hipertiroid ialahmakanan yang
mengandungi multi vitamin dan kompleks mineral,kompleks vitamin B, vitamin C, E, asam
lemak dan lesitin.
4
Dalam melakukan aktivitasnya hormon tiroid membutuhkan yodium. Bila terjadidefisiensi
yodium dalam kelenjar tiroid, kecepatan pembentukan hormone mula-mula tetap, tetapi
persediaan yodium dalam kelenjar tiroid semakin berkurang. Dalam keadaan demikian kelenjar
tiroid berusaha mengambil yodium dalam darah. Bila deficit yodium semakin besar maka
pengeluaran hormone akan semakin berkurang. Biosintesis hormone tiroid melibatkan beberapa
proses yang rumit, termasuk metabolism yodida.

Metabolisme Yodida dalam kelenjar tiroid

konsentrasi yodida

Yodida masuk dalam kelenjar tiroid dengan bantuan transporter (protein pengangkut). Aktivitas
transporter ini dikendalikan oleh hormone TSH (Thyroid Stimulating Hormone).

_ Yodida akan dipekatkan di dalam kelenjar tiroid, dengan bantuan Na+ K+ ATPase. 70%
yodida disimpan dalam bentuk inaktif yaitu monoiodotirosin (MIT) dan diiodotirosin (DIT),
30%nya dalam bentuk residu iodotironil, T3 dan T4.

_ Yodida dengan jumlah sangat kecil dapat masuk dengan cara difusi. Bila tidak disatukan ke
dalam DIT atau MIT (hanya sekitar <10%), mereka jugabisa meninggalkan tiroid dengan bebas
melalui proses difusi.

_ Transporter yodida dapat dihambat oleh molekul perklorat (ClO4-),perrhenat (ReO4-) dan
perteknetat (TcO4-). Ketiganya bersaing untukmendapatkan transporter yodida dan dipekatkan
dalam tiroid.

Oksidasi Yodida

_ Oksidasi yodida terjadi pada permukaan lumen sel folikular dan melibatkan enzim peroksidase

_ Oksidasi yodida dihambat oleh obat-obatan antitiroid (golongan tiourea) yaitu tiourasil,
propiltiourasil dan metimazol

Iodinasi Tirosin

_ Yodida yang teroksidasi akan bereaksi dengan tirosin dalam tiroglobulin dengan melibatkan
enzim tiroperoksidase.

_ Kemudian terjadi reaksi organifikasi yaitu pembentukan MIT dan DIT, terjadi dalam waktu
beberapa detik saja.

Perangkaian iodotirosil

_ 2 molekul DIT membentuk T4 dan 1 molekul DIT ditambah 1 molekul MIT membentuk T3

_ Enzim yang berperan dalam perangkaian ini belum diketahui pasti, diperkirakan
tiroperoksidase juga.

_ Obat yang menghambat perangkaian ini juga diperkirakan sama dengan obat yang
menghambat oksidasi yodida yaitu dari golongan tiourea.

_ Hormon tiroid (T3 dan T4) yang terbentuk tetap menjadi bagian integral tiroglobulin sampai
saatnya diurai dan dilepas ke dalam darah dengan proses hidrolisis.

_ Hidrolisis tersebut dirangsang TSH dan dihambat oleh yodida. Kalium yodida digunakan untuk
menghambat pembentukan hormone tiroid pada penderita hipertiroidisme.

Biosintesis Tiroglobulin

_ Tiroglobulin disintesis di bagian basal sel kemudian bergerak ke lumen dan disimpan di koloid
ekstrasel.

_ Tiroglobulin tersusun dari 115 residu tirosin. Terbentuk dari 8-10% karbohidrat, 0,2-1%
yodida. 70% yodida yang ada tersebut terdapat sebagai precursor inaktif yaitu monoiodotirosin
(MIT) dan diiodotirosin (DIT), 30% nya lagi berada dalam residu iodotironil, T3 dan T4. Bila
yodium mencukupi rasio T4:T3 adalah 7:1. Bila terjadi defisiensi yodium rasio tersebut turun,
begitu juga rasio DIT:MIT.

_ Tiroglobulin akan dihidrolisis menjadi T3 dan T4 aktif. Selama proses hidrolisistiroglobulin
kembali masuk ke dalam sel.

_ Semua tahapan ini dirangsang oleh TSH (Thyroid Stimulating Hormone) dan hormone ini
(dengan bantuan cAMP) juga meningkatkan transkripsi gen tiroglobulin.

Hidrolisis tirogobulin

_ T3 dan T4 disimpan dalam tiroglobulin di koloid ekstrasel dan dalam kelenjar tiroid normal
pasokan hormone ini disimpan beberapa minggu.

_ Ketika ada stimulasi dari oleh TSH dalam waktu beberapa menit akan terjadi peningkatan
mikrovili pada membran apical.

_ Mikrotubulus akan menangkap tiroglobulin dan pinositosis selanjutnya mengembalikan
tiroglobulin ke dalam sel folikular.

_ Terbentuk fagolisosom yang di dalamnya terdapat berbagai enzim proteasedan peptidase

_ Enzim-enzim tersebut akan menghidrolisis tiroglobulin menjadi asam amino termasuk
iodotironin (T3 dan T4).

_ T3 dan T4 akan dilepas dari bagian basal sel ke dalam darah. Sebagianyodida dalam bentuk
DIT dan MIT akan mengalami deiodinasi oleh enzimdeiodinase menjadi yodida bebas dan
tirosin.

_ Hormon tiroid yang dilepas sebanyak 50 g/hari. Rata-rata yodida yang yangdipakai untuk
pembentukan hormone ini sekitar 25-30% yodida yangdikonsumsi. Kebutuhan yodida perhari
150-200 g.

5. Sekresi hormon tiroid ini diatur oleh suatu mekanisme umpan balik spesifik yang
bekerja melalui hipotalamus dan kelenjar hipofisis anterior.
Salah satu rangsangan yang telah diketahui dengan baik adalah rasa dingin. Efek ini hampir
selalu disebabkan oleh eksitasi pusat hipotalamus untuk pengaturan temperatur tubuh. Keadaan
ini merangsang sekresi Thyrotrophin Releasing Hormone (TRH) yang kemudian melewati
median eminence, tempat ia disimpan dan kemudian dikeluarkan lewat sistem
hipotalamohipofiseal ke sel tirotrop hipofisis. Akibatnya, timbul stimulasi sekresi TSH (Tryroid
Stimulating Hormone), yang merupakan salah satu hormon kelenjar hipofisis anterior. TSH yang
masuk dalam sirkulasi akan mengikat reseptor di permukaan sel tiroid (TSH-receptor-TSH-R)
Hal ini menyebabkan pengaktifan adenilsiklase yang ada di dalam membran, yang meningkatkan
pembentukan cAMP di dalam sel. cAMP yang bekerja sebagai second messenger untuk
mengaktifkan protein kinase, yang menyebabkan banyak fosforilasi di seluruh sel. Akibatnya
segera timbul peningkatan sekresi hormon tiroid dan perpanjangan waktu pertumbuhan jaringan
kelenjar tiroidnya sendiri. Kedua hormon tiroid (T3 dan T4) memiliki efek umpan balik di
tingkat hipofisis. Khususnya hormon bebaslah yang berperan dan bukannya hormon yang terikat.
T3 di samping berefek pada hipofisis juga pada tingkat hipotalamus. Sedangkan T4 akan
mengurangi kepekaan hipofisis terhadap rangsangan TRH
10
Metabolisme Hormon Tiroid
Sewaktu memasuki darah, semua tiroksin dan triiodotironin kecuali 1 persennya, segera
berikatan dengan protein plasma, terutama globulin pengikat-tiroksin. Sewaktu memasuki sel,
kedua hormon ini berikatan dengan protein intraseluler. Kerja triiodotironin timbul kira-kira
empat kali lebih cepat daripada kerja tiroksin, namun tiroksin yang memiliki afinitas dengan
protein pengikat-plasma maupun dengan protein intraseluler yang lebih tinggi daripada
triiodotironin Waktu paruh T4 di plasma ialah 6 hari sedangkan T3 24-30 jam. Sebagian T4
endogen (5-17%) mengalami konversi lewat proses monoydeyodinasi menjadi T3. jaringan yang
mempunyai kapasitas mengadakan perubahan (konversi) ini ialah jaringan hati, ginjal, jantung,
dan hipofisis. Dalam proses ini terbentuk juga rT3 yang secara metaboliktidakaktif .
9


Efek umum dari hormon tiroid adalah menyebabkan transkripsi inti dari sejumlah besar gen.
Oleh karena itu, sesungguhnya dalam semua sel tubuh, sejumlah besar enzim protein transpor,
dan zat lainnya akan meningkat. Hasil akhir dari semuanya ini adalh peningkatan menyeluruh
aktivitas fungsional di seluruh tubuh . Menurut efek metabolik hormon ini antara lain adalah:
1. Kalorigenik. Hormon ini dapat berefek kalorigenik, yaitu menghasilkan panas atau energi .Hal
ini terjadi karena hormon tiroid menyebabkan membran sel dari sebagian besar sel menjadi
mudah dilewati oleh ion natrium, yang selanjutnya akan mengaktifkan pompa natrium danlebih
jauh lagi meningkatkan pembentukan panas.
2. Termoregulasi. Hormon ini menjadi regulator panas untuk pemeliharaan suhu tubuh
3. Metabolisme protein. Pemberian hormon tiroid menyebabkan ukuran maupun jumlah
mitokondria sebagian besar sel tubuh meningkat. Selanjutnya tiroid meningkatkan kecepatan
pembentukan adenosin trifosfat (ATP) untuk membangkitkan fungsi seluler. Akibatnya sintesis
protein juga akan meningkat.
4. Metabolisme karbohidrat. Hormon tiroid merangsang metabolisme karbohidrat, temasuk
penggunaan glukosa yang cepat oleh sel, meningkatkan glikolisis, glukogenesis, kecepatan
absorbsi saluran cerna, dan sekresi insulin.
5. Metabolisme lipid. T4 mempercepat metabolisme kolesterol dan lemak.
6. Vitamin A. Konversi provitamin A menjadi vitamin A di hati memerlukan hormon tiroid.
7. Hormon ini penting untuk pertumbuhan saraf otak dan perifer, khususnya 3 tahun pertama
kehidupan.
8. Lain-lain: gangguan metabolisme kreatin fosfat menyebabkan miopati, tonus traktus
gastrointestinal meninggi, hiperperistaltik, sehingga sering terjadi diare, gangguan faal hati, an
mia defisiensi Fe dan hipertiroidisme.
9. Berperan dalam sintesis gonadotropin, hormon pertumbuhan, reseptor beta adregenik.
Hormon tiroid juga menyebabkan efek pada sistem kardiovaskular, berupa peningkatan aliran
darah dan curah jantung, frekuensi dan kekuatan denyut jantung, volume darah, dan tekanan
arteri. Hormon ini juga berperan dalam peningkatan respirasi, nafsu makan, kecepatan berpikir,
menyebabkan otot bereaksi dengan kuat, tremor otot, dan lain-lain










PATOFISIOLOGI

_ Goiter

Merupakan pembesaran tiroid (penyakit gondok). Penyakit ini menunjukkanadanya suatu upaya
untuk mengimbangi penurunan hormone tiroid, sementara TSH naik. Ada beberapa kerusakan
dalam penyakit ini:

_ kerusakan dalam pengangkutan yodida
_ kerusakan pada proses iodinasi
_ kerusakan enzim deiodinase
_ produksi protein teriodinasi abnormal
Dalam kondisi semakin parah penyakit ini dapat berlanjut menjadi hipotiroidisme. Dapat diatasi
dengan hormone tiroid eksogen.

_ Hipotiroidisme

Dapat disebabkan karena kegagalan tiroid tapi bisa pula disebabkan karena penyakit pada
hipofisis atau hipotalamus. Pada hipotiroidisme laju metabolic basal (Basal metabolic rate/BMR)
menurun. Gambaran klinis yang menonjol adalah :
_ denyut jantung lambat
_ hipertensi diastolic
_ perilaku lamban
_ mudah mengantuk
_ konstipasi
_ sensitive terhadap suhu dingin
_ kulit dan rambut kering
_ rona muka pucat kekuningan

Hipotiroidisme pada anak-anak mengakibatkan perawakan pendek tanpa
retardasi mental Bila terjadi pada intrauterus atau neonates akan mengakibatkan
kretinisme yaitu keadaan yang ditandai dengan sejumlah cacat congenital dan retardasi mental
berat dan ireversibel.

_ Hipertiroidisme (Tirotoksikosis)

Merupakan keadaan produksi hormone tiroid berlebihan. Sebagian besar kasus di AS terjadi
karena penyakit Graves akibat produksi IgG perangsang tiroid (TSI=Thyroid Stimulating IgG)
yang mengaktifkan reseptor TSH. Keadaan ini menyebabkan pembesaran difus kelenjar tiroid
dan produksi T3 dan T4 yang berlebihan dan tidak terkendali.
Gambaran klinis yang muncul :
_ frekuensi denyut jantung yang cepat
_ tekanan nadi yang melebar
_ gelisah
_ insomnia
_ penurunan berat badan meskipun selera makan meningkat
_ kelemahan
_ produksi keringat berlebihan
_ sensitive terhadap panas
_ kulit basah dan merah
Pengobatan dilakukan melalui obat antitiroid.





KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah ini adalah:

kelenjar tiroid itu:
mengkatalisasi reaksi oksidasi dan kec metabolise
Dihasilkan oleh kelenjar tiroid
Sintesa tergantung intake iodium dan receptor tyrosin pada tiroglobulin
Plasma dalam bentuk T3 dan T4
Terikat dalam Thyroxin binding globulin, thyroxin binding prealbumin,albumin
Hormon aktif : Free T4 dan Free T3

Anda mungkin juga menyukai