Anda di halaman 1dari 2

APRI SCORE FOR CIRRHOSIS HEPATIS

SKOR APRI PADA SIROSIS HEPATIS


APRI (aspartate aminotransferase-to-platelet ratio index) merupakan metode noninvasif
dalam penanda fibrosis hati yang mudah dilakukan dan sangat terjangkau. alam penilaian APRI
digunakan ! indikator dari pemeriksaan laboratorium" yaitu A#$ (aspartate aminotransferase)
dan trombosit. %edua indikator ini merupakan indikator indirek karena tidak berhubungan
langsung dengan fibrosis hati" namun merefleksikan disfungsi hati ataupun fenomena lain akibat
fibrosis. #eiring dengan progresi fibrosis hati" A#$ akan meningkat dan jumlah trombosit akan
&enderung menurun. Peningkatan A#$ berhubungan dengan kelainan pada hati yang
meningkatkan pelepasannya dari mitokondria dan penurunan klirens akibat fibrosis. 'enurunnya
jumlah trombosit diakibatkan oleh penurunan produksi trombopoeitin oleh hepatosit. #elain itu"
trombosit juga mengalami sekuestrasi dan destruksi di limfe bila fibrosis hati berkembang dan
terjadi hipertensi portal. #kor APRI dihitung dengan rumus( )(A#$*ambang atas nilai normal
A#$) x +,,-*jumlah trombosit (+,
.
*/).
Penyakit hati kronis ringan adalah ketika perjalanan penyakit hati berlangsung non-progressive
atau berjalan lambat" sementara bentuk yang lebih berat berhubungan dengan kerusakan arsitektur yang
berlangsung sangat &epat dan menginduksi terjadinya sirosis. 0ika sudah terjadi sirosis maka prognosis
pasien semakin buruk dan dapat menjadi karsinoma hati. iagnosis penyakit hati kronis ditegakkan
berdasarkan pemeriksaan histopatologis jaringan hati. 1ibrosis hepar merupakan tanda histopatologis
utama pada individu dengan penyakit hati kronis dan sirosis hepatis. erajat fibrosis ditentukan
berdasarkan hasil biopsi hepar yang menjadi gold standard terhadap penilaian dan penegakan diagnosis
penyakit hati kronis.
Pada pasien penyakit hati kronis terjadi kerusakan sel - sel hepar yang akan diikuti oleh
pengeluaran en2im - en2im yang berada di hepar" diantaranya adalah aminotransferase yaitu A#$*A/$
atau lebih dikenal #erum 3lutamat 4kasaloasetat $ransaminase dan #erum 3lutamat Piruvat
$ransaminase (#34$*#3P$). 5n2im A#$*A/$ ini merupakan salah satu indi&ator untuk mengetahui
kerusakan hepar. #elain en2im A#$*A/$" hepar juga menjadi salah satu tempat produksi utama
trombopoetin ($P4) yang mema&u trombopoiesis sehingga menghasilkan trombosit darah. %etika sel -
sel hepatosit mengalami inflamasi" hal ini akan menurunkan kadar $P4 dan akan mempeng aruhi
trombopoiesis yang diikuti lisisnya trombosit akibat splenomegali yang pada akhirnya terjadi
trombositopenia (kadar trombosit yang 6 +,,.,,,*mm
7
). %adar trombosit yang mengalami penurunan ini
dapat menjadi indikator penting telah terjadinya keadaan penyakit hati kronis.
8iopsi hepar sampai saat ini masih menjadi gold standard untuk penegakan diagnosis terjadinya
fibrosis pada penyakit hati kronis. %euntungan menggunakan biopsy ini diantaranya adalah dapat
mengetahui se&ara tepat derajat kerusakan hepar dan mengetahui sampai sejauh mana prognosis dari
kerusakan hepar. $etapi" biopsi hepar menggunakan metode invasif yang berhubungan dengan resiko
morbiditas antara ,"7 9 : ,"; 9 dan resiko mortalitas sekitar ,",< 9. 8eberapa metode uji non invasive
sebagai uji derajat fibrosis sederhana antara lain uji laboratorium rutin dengan berbagai parameter" yaitu(
A#$ - Platelet Ratio Index (APRI)" rasio A#$*A/$" &irrhosis disriminant s&ore (=#)" age - platelet index
(AP)" dan platelet &ount.

Anda mungkin juga menyukai