Anda di halaman 1dari 11

Terapi musik adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan rangsangan

suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya yang diorganisir
sedemikian rupa hingga tercipta musik yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental.

Musik memiliki kekuatan untuk mengobati penyakit dan meningkatkan kemampuan pikiran
seseorang. Ketika musik diterapkan menjadi sebuah terapi, musik dapat meningkatkan,
memulihkan, dan memelihara kesehatan fisik, mental, emosional, sosial dan spiritual.
Hal ini disebabkan musik memiliki beberapa kelebihan, yaitu karena musik bersifat nyaman,
menenangkan, membuat rileks, berstruktur, dan universal. Perlu diingat bahwa banyak dari
proses dalam hidup kita selalu ber-irama. Sebagai contoh, nafas kita, detak jantung, dan
pulsasi semuanya berulang dan berirama.
Terapi musik adalah terapi yang universal dan bisa diterima oleh semua orang karena kita
tidak membutuhkan kerja otak yang berat untuk menginterpretasi alunan musik. Terapi
musik sangat mudah diterima organ pendengaran kita dan kemudian melalui saraf
pendengaran disalurkan ke bagian otak yang memproses emosi (sistem limbik).
Pengaruh musik yang besar bagi pikiran dan tubuh kita. Contohnya, ketika Anda
mendengarkan suatu alunan musik (meskipun tanpa lagu), seketika Anda bisa merasakan
efek dari musik tersebut. Ada musik yang membuat Anda gembira, sedih, terharu, terasa
sunyi, semangat, mengingatkan masa lalu dan lain-lain.
Salah satu figur yang paling berperan dalam terapi musik di awal abad ke-20 adalah Eva
Vescelius yang banyak mempublikasikan terapi musik lewat tulisan-tulisannya. Ia percaya
bahwa objek dari terapi musik adalah melakukan penyelarasan atau harmonisasi terhadap
seseorang melalui vibrasi. Demikian pula dengan Margaret Anderton, seorang guru piano
berkebangsaan Inggris, yang mengemukakan tentang efek alat musik (khusus untuk pasien
dengan kendala psikologis) karena hasil penelitiannya menunjukkan bahwa timbre (warna
suara) musik dapat menimbulkan efek terapeutik.


Apakah Semua Jenis Musik Bisa Dijadikan Terapi?
Pada dasarnya hampir semua jenis musik bisa digunakan untuk
terapi musik. Namun kita harus tahu pengaruh setiap jenis musik
terhadap pikiran. Setiap nada, melodi, ritme, harmoni, timbre,
bentuk dan gaya musik akan memberi pengaruh berbeda kepada pikiran dan tubuh kita.
Dalam terapi musik, komposisi musik disesuaikan dengan masalah atau tujuan yang ingin
kita capai.

Musik sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Musik memiliki 3 bagian penting yaitu
beat, ritme, dan harmony. Beat mempengaruhi tubuh, ritme mempengaruhi jiwa,
sedangkan harmony mempengaruhi roh.

Contoh paling nyata bahwa beat sangat mempengaruhi tubuh adalah dalam konser musik
rock. Bisa dipastikan tidak ada penonton maupun pemain dalam konser musik rock yang
tubuhnya tidak bergerak. Semuanya bergoyang dengan dahsyat, bahkan cenderung lepas
kontrol. Kita masih ingat dengan "head banger", suatu gerakan memutar-mutar kepala
mengikuti irama music rock yang kencang. Dan tubuh itu mengikutinya seakan tanpa rasa
lelah.

Jika hati kita sedang susah, cobalah mendengarkan musik yang indah, yang memiliki irama
(ritme) yang teratur. Perasaan kita akan lebih enak dan enteng. Bahkan di luar negeri,
pihak rumah sakit banyak memperdengarkan lagu-lagu indah untuk membantu
penyembuhan para pasiennya. Itu suatu bukti, bahwa ritme sangat mempengaruhi jiwa
manusia.

Sedangkan harmony sangat mempengaruhi roh. Jika kita menonton film horor, selalu
terdengar harmony (melodi) yang menyayat hati, yang membuat bulu kuduk kita berdiri.
Dalam ritual-ritual keagamaan juga banyak digunakan harmony yang membawa roh
manusia masuk ke dalam alam penyembahan. Di dalam meditasi, manusia mendengar
harmony dari suara-suara alam di sekelilingnya.

Terapi Musik yang efektif menggunakan musik dengan komposisi yang tepat antara beat,
ritme dan harmony yang sesuaikan dengan tujuan dilakukannya terapi musik. Jadi memang
terapi musik yang efektif tidak bisa menggunakan sembarang musik.


Dua Macam Terapi Musik
Dalam dunia penyembuhan dengan musik, dikenal 2 macam terapi musik, yaitu:

1. Terapi Musik Aktif.
Dalam terapi musik aktif pasien diajak bernyanyi, belajar main menggunakan alat musik,
menirukan nada-nada, bahkan membuat lagu singkat. Dengan kata lain pasien berinteraksi
aktif dengan dunia musik. Untuk melakukan Terapi Musik katif tentu saja dibutuhkan
bimbingan seorang pakar terapi musik yang kompeten.

2.Terapi Musik Pasif.
Inilah terapi musik yang murah, mudah dan efektif. Pasien tinggal mendengarkan dan
menghayati suatu alunan musik tertentu yang disesuaikan dengan masalahnya. CD Terapi
Musik dari www.terapimusik.com termasuk jenis Terapi Musik Pasif. Hal terpenting dalam
Terapi Musik Pasif adalah pemilihan jenis musik harus tepat dengan kebutuhan pasien. Oleh
karena itu, kami membuat puluhan jenis CD Terapi Musik yang disesuaikan dengan
kebutuhan Anda.


Apa Saja Manfaat Terapi Musik?
Ada banyak sekali manfaat terapi musik. Jika disebutkan satu per satu semuanya, tentu
saja butuh banyak waktu. Di bawah ini kami sebutkan sepuluh manfaat utama terapi musik
menurut para pakar terapi musik.

1. Relaksasi, Mengistirahatkan Tubuh dan Pikiran
Manfaat yang pasti dirasakan setelah melakukan terapi musik adalah perasaan rileks, tubuh
lebih bertenaga dan pikiran lebih fresh. Terapi musik memberikan kesempatan bagi tubuh
dan pikiran untuk mengalami relaksasi yang sempurna. Dalam kondisi relaksasi (istirahat)
yang sempurna itu, seluruh sel dalam tubuh akan mengalami re-produksi, penyembuhan
alami berlangsung, produksi hormon tubuh diseimbangkan dan pikiran mengalami
penyegaran.

2. Meningkatkan Kecerdasan
Sebuah efek terapi musik yang bisa meningkatkan intelegensia seseorang disebut Efek
Mozart. Hal ini telah diteliti secara ilmiah oleh Frances Rauscher et al dari Universitas
California. Penelitian lain juga membuktikan bahwa masa dalam kandungan dan bayi adalah
waktu yang paling tepat untuk menstimulasi otak anak agar menjadi cerdas. Hal ini karena
otak anak sedang dalam masa pembentukan, sehingga sangat baik apabila mendapatkan
rangsangan yang positif. Ketika seorang ibu yang sedang hamil sering mendengarkan terapi
musik, janin di dalam kandungannya juga ikut mendengarkan. Otak janin pun akan
terstimulasi untuk belajar sejak dalam kandungan. Hal ini dimaksudkan agar kelak si bayi
akan memiliki tingkat intelegensia yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang
dibesarkan tanpa diperkenalkan pada musik.

3. Meningkatkan Motivasi
Motivasi adalah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan perasaan dan mood tertentu. Apabila
ada motivasi, semangat pun akan muncul dan segala kegiatan bisa dilakukan. Begitu juga
sebaliknya, jika motivasi terbelenggu, maka semangat pun menjadi luruh, lemas, tak ada
tenaga untuk beraktivitas. Dari hasil penelitian, ternyata jenis musik tertentu bisa
meningkatkan motivasi, semangat dan meningkatkan level energi seseorang.

4. Pengembangan Diri
Musik ternyata sangat berpengaruh terhadap pengembangan diri seseorang. Hati-hati,
karena musik yang Anda dengarkan menentukan kualitas pribadi Anda. Hasil penelitian
kami menunjukkan bahwa orang yang punya masalah perasaan, biasanya cenderung
mendengarkan musik yang sesuai dengan perasaannya. Misalnya orang yang putus cinta,
mendengarkan musik atau lagu bertema putus cinta atau sakit hati. Dan hasilnya adalah
masalahnya menjadi semakin parah. Dengan mengubah jenis musik yang didengarkan
menjadi musik yang memotivasi, dalam beberapa hari masalah perasaan bisa hilang dengan
sendirinya atau berkurang sangat banyak. Dan jika Anda mau, Anda bisa mempunyai
kepribadian yang Anda inginkan dengan cara mendengarkan jenis musik yang tepat.

5. Meningkatkan Kemampuan Mengingat
Terapi musik bisa meningkatkan daya ingat dan mencegah kepikunan. Hal ini bisa terjadi
karena bagian otak yang memproses musik terletak berdekatan dengan memori. Sehingga
ketika seseorang melatih otak dengan terapi musik, maka secara otomatis memorinya juga
ikut terlatih. Atas dasar inilah terapi musik banyak digunakan di sekolah-sekolah modern di
Amerika dan Eropa untuk meningkatkan prestasi akademik siswa. Sedangkan di pusat
rehabilitasi, terapi musik banyak digunakan untuk menangani masalah kepikunan dan
kehilangan ingatan.

6. Kesehatan Jiwa
Seorang ilmuwan Arab, Abu Nasr al-Farabi (873-950M) dalam bukunya ''Great Book About
Music'', mengatakan bahwa musik membuat rasa tenang, sebagai pendidikan moral,
mengendalikan emosi, pengembangan spiritual, menyembuhkan gangguan psikologis.
Pernyataannya itu tentu saja berdasarkan pengalamannya dalam menggunakan musik
sebagai terapi. Sekarang di zaman modern, terapi musik banyak digunakan oleh psikolog
maupun psikiater untuk mengatasi berbagai macam gangguan kejiwaan, gangguan mental
atau gangguan psikologis.

7. Mengurangi Rasa Sakit
Musik bekerja pada sistem saraf otonom yaitu bagian sistem saraf yang bertanggung jawab
mengontrol tekanan darah, denyut jantung dan fungsi otak, yang mengontrol perasaan dan
emosi. Menurut penelitian, kedua sistem tersebut bereaksi sensitif terhadap musik. Ketika
kita merasa sakit, kita menjadi takut, frustasi dan marah yang membuat kita menegangkan
otot-otot tubuh, hasilnya rasa sakit menjadi semakin parah. Mendengarkan musik secara
teratur membantu tubuh relaks secara fisik dan mental, sehingga membantu
menyembuhkan dan mencegah rasa sakit. Dalam proses persalinan, terapi musik berfungsi
mengatasi kecemasan dan mengurangi rasa sakit. Sedangkan bagi para penderita nyeri
kronis akibat suatu penyakit, terapi musik terbukti membantu mengatasi rasa sakit.

8. Menyeimbangkan Tubuh
Menurut penelitian para ahli, stimulasi musik membantu menyeimbangkan organ
keseimbangan yang terdapat di telinga dan otak. Jika organ keseimbangan sehat, maka
kerja organ tubuh lainnya juga menjadi lebih seimbang dan lebih sehat.

9. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Dr John Diamond dan Dr David Nobel, telah melakukan riset mengenai efek dari musik
terhadap tubuh manusia dimana mereka menyimpulkan bahwa: Apabila jenis musik yang
kita dengar sesuai dan dapat diterima oleh tubuh manusia, maka tubuh akan bereaksi
dengan mengeluarkan sejenis hormon (serotonin ) yang dapat menimbulkan rasa Nikmat
dan senang sehingga tubuh akan menjadi lebih kuat (dengan meningkatnya sistem
kekebalan tubuh) dan membuat kita menjadi lebih sehat.

10. Meningkatkan Olahraga
Mendengarkan musik selama olahraga dapat memberikan olahraga yang lebih baik dalam
beberapa cara, di antaranya meningkatkan daya tahan, meningkatkan mood dan
mengalihkan Anda dari setiap pengalaman yang tidak nyaman selama olahraga.

Selain 10 manfaat utama yang kami sebutkan di atas, tentu saja masih ada ratusan
manfaat lain dari Terapi Musik. Di tempat kami saja, ada puluhan jenis CD Terapi Musik
yang berguna untuk mengatasi masalah-masalah tertentu. Silakan klik disini untuk melihat
daftar manfaatnya >>

Hasil riset kami menunjukkan bahwa terapi musik sangat efektif dalam meredakan
kegelisahan dan stress, mendorong perasaan rileks, meredakan depresi dan mengatasi
insomnia. Terapi musik membantu banyak orang yang memiliki masalah emosional,
membuat perubahan positif, menciptakan suasana hati yang damai, membantu
memecahkan masalah dan memperbaiki konflik internal.

Ternyata penyembuhan terapi musik tidak hanya terbatas pada kesehatan mental atau
untuk masalah psikologis saja. Telah dilakukan studi terhadap pasien-pasien penderita luka
bakar, penyakit jantung, hipertensi, stroke, nyeri kronis, alergi, maag, kanker dan penyakit
lainnya, terapi musik juga bisa digunakan untuk membantu proses penyembuhan.

Terapi musik dapat mengurangi kebutuhan pengobatan selama kelahiran dan melengkapi
fungsi mati rasa dalam operasi dan perawatan gigi, terutama jika yang dirawat anak-anak
serta pasien yang menjalani prosedur pembedahan. Musik juga berguna untuk mengatasi
trauma pada bayi yang lahir premature. Disamping situasi akut ini, terapi musik juga
membantu menghilangkan rasa sakit.

Terapi musik dapat juga memperbaiki kualitas bagi pasien yang mengalami sakit
berkepanjangan dan menambah kesehatan orang-orang jompo, termasuk untuk penderita
alzheimer. Musik juga telah digunakan untuk melengkapi perawatan. Selain itu, terapi
musik juga berguna untuk mendukung keharmonisan keluarga dan memotivasi kinerja
karyawan.


Bagaimana Musik Bisa Mempengaruhi Tubuh Dan Pikiran?
Pemahaman tentang aspek biologis suara berawal dengan pengertian bahwa perubahan
getaran udara sebenarnya adalah musik. Jauh sebelum pembentukan ontogenetik dan
filogenetik suara musik, fenomena akustik yang ditemukan sudah merupakan nilai-nilai
terapi musik. Fenomena akustik ini membuat orang dapat menghargai dan menemukan
kembali suara eksternal serta menerjemahkan suara tersebut ke dalam bahasa musik.

Akustik, suara, vibrasi, dan fenomena motorik sudah ditemukan sejak ovum dibuahi oleh
sperma untuk membentuk manusia baru. Pada saat itu terdapat berbagai proses yang
melingkupi telur dalam kandungan, berproduksi dengan gerakan dinamis, mempunyai
vibrasi, dan memiliki suara tersendiri. Misalnya, bunyi yang dihasilkan oleh dinding rahim,
denyut jantung, aliran darah, bisikan suara ibu, suara dan desah napas, mekanisme
gerakan dan gesekan tubuh bagian dalam, gerakan otot, proses kimiawi dan enzim, serta
banyak lainnya. Semua ini dapat dikelompokkan sebagai sebuah kesempurnaan suara.


Ilustrasi: Musik yang diterima oleh telinga disalurkan ke otak sebagai data digital sehingga otak
merespon sesuai dengan "isi data digital" tersebut.



Ilustrasi: Bahwa otak adalah pengendali dan mempengaruhi kinerja seluruh organ di tubuh
Anda. Artinya, ketika otak distimulasi, organ-organ di tubuh Anda juga ikut terpengaruh.

Beberapa pendekatan dalam terapi musik meyakini bahwa tubuh kita adalah sumber suara
dan bahwa organ-organ tubuh sekaligus dapat dianalogikan sebagai seperangkat alat
musik. Tubuh manusia sebenarnya sarat dengan bunyi. Proses biologis yang dilakukan oleh
organ-organ tubuh misalnya lambung atau jantung menghasilkan berbagai macam suara.
Dokter dapat mendengarkan suara-suara tersebut dengan menggunakan stetoskop. Tanpa
alat bantu kita tidak dapat mendengar suara-suara tadi, karena suara-suara yang terlalu
tidak beraturan diredam oleh tulang-tulang rawan di telinga bagian dalam.

Di sisi lain, jika setiap organ tubuh berfungsi dengan baik sebagaimana seperangkat alat
musik menghasilkan bunyi yang indah, maka seharusnya yang dihasilkan adalah musik
yang indah. Artinya tubuh kita sehat. Karena itu terapi musik dimaksudkan untuk
menyelaraskan kembali kinerja organ tubuh yang sedang terganggu, agar dapat berfungsi
normal kembali.

Sejak lebih dari seabad lalu, penelitian yang dilakukan sejumlah dokter, khususnya para
pakar di bidang Fisiologi menunjukkan keterkaitan antara aspek-aspek Biologi dan musik.
Bersama Hector Berlioz (seorang komponis Perancis), M. Getry melakukan observasi
mengenai kinerja musik pada nadi dan sirkulasi darah. Dilaporkan bahwa dengan
memainkan alat perkusi genderang, akan melipatgandakan cardiac output.

Dua orang pakar Fisiologi dari Perancis, La Salpetire dan Fr mengukur pengaruh musik
terhadap kapasitas kerja fisik manusia. Penemuan pertama menunjukkan bahwa irama
merupakan stimuli terkuat terhadap kinerja fisik, sementara dari penemuan kedua
ditemukan bahwa efek stimuli musik dipengaruhi oleh kebebasan irama dan intensitas
nada-nada musikal yang dimainkan. Nada-nada tinggi terbukti menghasilkan efek yang
lebih besar daripada nada-nada rendah.

Di pusat rehabilitasi di Amerika, para pasien stroke disuruh berbaris sambil mendengarkan
musik berirama march lewat walkman. Ternyata, jenis musik ini mampu menstimulasi otak.
Tujuan perawatan ini agar si pasien terbiasa dengan irama dan kebutuhan telinga dalam
bisa terpenuhi. Dengan ini, lama kelamaan mereka dapat bergerak normal lagi walau tanpa
musik. Hasil penyelidikan menunjukkan, kemampuan koordinasi motorik otak yang terlatih
tadi lama kelamaan akan menunjukkan perbaikan.

Concetta Tomaino, direktur program terapi musik pada rumah sakit Beth Abraham di New
York, bercerita tentang seorang pasien penderita Parkinson hebat, yang masih bisa duduk
berjam-jam di depan piano untuk memainkan lagu-lagu dari komponis favoritnya (Chopin).
Seolah-olah pasien ini lupa akan penyakitnya. Rupanya, saat dia bermain dan terbuai oleh
lagunya itu, tubuhnya bereaksi.

Berdasarkan pengamatan di kliniknya, Concetta Tomaino melihat musik mampu menggali
ingatan pasien-pasiennya. Ia juga pernah mencoba pada pasien Alzheimer yang
kemampuan berpikirnya hampir hilang sama sekali. Ketika ia memainkan musik yang
dikenal oleh pasien sewaktu masih muda, tiba-tiba pasien tersebut jadi ingat akan tempat
dan orang-orang yang pernah dikenalnya.

Contoh lain yang cukup mengejutkan adalah penelitian terhadap DNA. Melalui suara yang
diberikan, sangat mungkin untuk menghambat proses ulang-alik biosintesis protein, purin,
dan pirimidin dalam kehidupan sel, yang mengakibatkan perubahan DNA. Meningkatnya
polusi suara dalam kehidupan modern ini ditengarai berpengaruh juga terhadap perubahan
DNA sehingga penelitian terhadap perubahan DNA memperoleh perhatian yang serius.

Beberapa hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa efek biologis dari suara dan musik
dapat mengakibatkan:
Energi otot akan meningkat atau menurun terkait dengan stimuli irama.
Tarikan napas dapat menjadi cepat atau berubah secara teratur.
Timbulnya berbagai efek pada denyut jantung, tekanan darah, dan fungsi endokrin.
Berkurangnya stimulus sensorik dalam berbagai tahapan.
Kelelahan berkurang atau tertunda, tetapi ketegangan otot meningkat.
Perubahan yang meningkatkan elektrisitas tubuh.
Perubahan pada metabolisme dan biosintesis pada beberapa proses enzim.
Selain itu, setiap musik yang Anda dengarkan, meskipun Anda tidak sengaja
mendengarkannya, akan berpengaruh pada otak Anda. Setidaknya ada tiga sistem saraf
dalam otak Anda yang akan terpengaruh oleh musik yang Anda dengarkan, yaitu:

1. Sistem Otak Yang Memproses Perasaan.
Musik adalah bahasa jiwa, ia mampu membawa perasan kearah mana saja. Musik yang
Anda dengar akan merangsang sistem saraf yang akan menghasilkan suatu perasaan.
Perangsangan sistem saraf ini mempunyai arti penting bagi pengobatan, karena sistem
saraf ambil bagian dalam proses fisiologis. Dalam ilmu kedokteran jiwa, jika emosi tidak
harmonis, maka akan mengganggu sistem lain dalam tubuh kita, misalnya sistem
pernapasan, sistem endokrin, sistem immune, sistem kardiovaskuler, sistem metabolik,
sistem motorik, sistem nyeri, sistem temperatur dan lain sebagainya. Semua sistem
tersebut dapat bereaksi positif jika mendengar musik yang tepat.

2. Sistem Otak Kognitif
Aktivasi sistem ini dapat terjadi walaupun seseorang tidak mendengarkan atau
memperhatikan musik yang sedang diputar. Musik akan merangsang sistem ini secara
otomatis, walaupun seseorang tidak menyimak atau memperhatikan musik yang sedang
diputar. Jika sistem ini dirangsang maka seseorang akan meningkatkan memori, daya ingat,
kemampuan belajar, kemampuan matematika, analisis, logika, inteligensi dan kemampuan
memilah, disamping itu juga adanya perasaan bahagia dan timbulnya keseimbangan sosial.

3. Sistem Otak Yang Mengontrol Kerja Otot
Musik secara langsung bisa mempengaruhi kerja otot kita. Detak jantung dan pernafasan
bisa melambat atau cepat secara otomatis, tergantung alunan musik yang didengar. Bahkan
orang yang bayi dan orang tidak sadar pun tetap terpengaruh oleh alunan musik. Bahkan
ada suatu penelitian tentang efek terapi musik pada pasien dalam keadaan koma. Ternyata
denyut jantung bisa diturunkan dan tekanan darah pun turun, kemudian begitu musik
matikan, maka denyut jantung dan tekanan darah kembali naik. Fakta ini juga bermanfaat
untuk penderita hipertensi karena musik bisa mengontrol tekanan darah.

Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, dunia kedokteran serta psikologi
membuktikan bahwa terapi musik berpengaruh dalam mengembangkan imajinasi dan
pikiran kreatif. Musik juga mempengaruhi sistem imun, sistem saraf, sistem endokrin,
sistem pernafasan, sistem metabolik, sistem kardiovaskuler dan beberapa sistem lainnya
dalam tubuh. Dari berbagai penelitian ilmiah tersebut, dinyatakan bahwa musik dapat
digunakan untuk membantu penyembuhan beberapa penyakit seperti insomnia, stress,
depresi, rasa nyeri, hipertensi, obesitas, parkinson, epilepsi, kelumpuhan, aritmia, kanker,
psikosomatis, mengurangi rasa nyeri saat melahirkan, dan rasa nyeri lainnya.

Namun perlu diingat, meskipun manfaat terapi musik sangat besar, terapi musik tidak
dimaksudkan untuk menggantikan pengobatan medis. Terapi musik digunakan sebagai
terapi pengobatan pelengkap yang bisa mempercepat proses penyembuhan suatu penyakit.

Dalam memproduksi CD Terapi Musik, kami menggabungkan terapi musik, terapi
gelombang otak dan terapi pemrograman pikiran untuk hasil maksimal. Jadi sebenarnya
yang kami sebut CD Terapi Musik tidak hanya berisi terapi musik saja, melainkan telah
diperkaya dengan jenis terapi lain yang bisa meningkatkan hasil terapi musik.

CATATAN: Artikel ini ditulis oleh Tim TerapiMusik.Com dan hak cipta dilindungi hukum.
Mohon tidak menyalin sebagian atau seluruh isi artikel ini tanpa izin dari TerapiMusik.Com

Anda mungkin juga menyukai