Anda di halaman 1dari 32

KAJIAN SITUASI MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI RUANG UTAMA ANAK (RUANG ASTER)


RSUD DR. SLAMET GARUT

VISI RUANG UTAMA ANAK

Terwujudnya pelayanan keperawatan yang menjadikan Ruang


Utama Anak sebagai ruang rawat anak yang nyaman, aman dan
penuh kasih saying berlandaskan pada pemberian Asuhan
Keperawatan yang menyeluruh (Holistic).

MISI RUANG UTAMA ANAK


Memberikan asuhan keperawatan dengan pelayanan prima
dengan berprinsip pada aspek kesejahteraan anak.
Menciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien,
keluarga dan petugas.
Meningkatkan pengetahuan asuhan keperawatan melalui
pengembangan tenaga kesehatan (pendidikan dan
pelatihan).

LETAK RUANG
terletak di area rumah sakit bagian belakang, dimana lokasi Ruang Utama
Anak (Ruang Aster) ini berdekatan dengan ruang Nusa Indah, Ruang Mirah,
Ruang Cempaka, dan Ruang Perinatologi.

DENAH RUANGAN

KMR X

KMR IX

KMR VIII

KMR VII

KMR VI

R. KARU

NURSE STATION

WC

WC

WC

WC

WC

Spolhock

DAPUR

KMR V

KMR IV

KMR III

KMR II

KMR I

WC

R.
Tindakan

WC

WC

WC

WC

WC

GUDANG

KAPASITAS UNIT RUANG


Ruang Utama Anak (Ruang Aster) RSUD dr. Slamet Garut memiliki kapasitas
sebanyak 10 ruangan

KARAKTERISTIK PASIEN DAN JENIS PENYAKIT


Tabel 1. Karakteristik Pasien Berdasarkan Kelompok Usia
di Ruang Utama Anak (Ruang Aster) RSUD dr. Slamet Garut
Dari Tanggal 27 februari-03 Maret 2015
No

Kelompok Usia

Jumlah

1.

< 1 Bulan

20

2.

1 Bulan - 1 Tahun

20

3.

1 Tahun 5 Tahun

30

4.

>5 Tahun

30

10

100

JUMLAH

Tabel 4. Jenis Penyakit Yang Diderita Pasien di Ruang Utama Anak


(Aster) RSUD dr. Slamet Garut Dari Tanggal 27 Februari-03 Maret 2015

Tabel 4. Jenis Penyakit Yang Diderita Pasien di Ruang Utama Anak

No

Diagnosa Medis

Jumlah

1.

Bronchopneumonia

30

2.

Tyfoid Fever

20

3.

Dengue Hemoragik

20

4.

Fever
Febris Convulsif

10

5.

Diare

10

6.

Febris

10

100

JUMLAH

MAN (SUMBER DAYA MANUSIA)


Jumlah SDM ruang utama anak sebanyak 13 orang, terdiri dari 11 orang
perawat, 1 orang tenaga administrasi dan 1 orang cleaning service

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA


KEPERAWATAN

Keterangan :
A : Jumlah jam keperawatan yang
dibutuhkan pasien/hari
B : Rata-rata pasien/hari
C : Jumlah hari/tahun
D : hari libur masing-masing
perawat
E : jumlah jam kerja tiap perawat
F : Jumlah keperawatan yang
dibutuhkan/tahun
G : Jumlah jam keperawatan yang
diberikan perawat/tahun
H : Jumlah perawat di satu unit

JUMLAH JAM KEPERAWATAN YANG


DIBUTUHKAN PASIEN PERHARI
Kapasitas tempat tidur

: 10 tempat tidur

Rata-rata pasien perhari : 10 orang


Keperawatan langsung:
Total Care

: 10 pasien x 5 Jam = 50 Jam

Keperawatan tidak langsung : 10 pasien x 1 jam


Penyuluhan kesehatan

= 10 jam

: 10 pasien x 0,25 jam = 2,5 jam

Total jam keseluruhan adalah

= 62,5 jam

Jumlah total jam keperawatan yang dibutuhkan perpasien perhari adalah


62,5 jam : 10 orang pasien = 6,25 jam

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN YANG DIBUTUHKAN


PER HARI

Koreksi 20% maka jumlah kebutuhan tenaga perawat :


= 12 orang + (20% x 12)
= 12 orang + 3 orang
= 15 orang
kekurangan 4 orang

PROPORSI

47% X 15 = 7 Orang untuk Pagi

36% X 15 = 5 Orang untuk Siang

17% X 15 = 3 Orang untuk Malam

JENIS PELATIHAN YANG PERNAH DIIKUTI


Selama ini belum ada pegawai/ perawat yang diikutsertakan dalam kegiatan
pelatihan guna menunjang peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang
berhubungan dengan perawatan anak sakit

MONEY
Ruang Utama Anak (Ruang Aster)RSUD dr. Slamet Garut tidak mengatur
pelayanan keuangan

MACHINE
Alat yang sangat vital dan emergensi masih kurang
tabung oksigen 1 buah
belum tersedia oksigen sentral

METHODE
Menggunakan metoda TIM, terbagi dalam 2 Tim
Metoda Tim belum dilaksanakan secara optimal

MATERIAL
Kapasitas tempat tidur : 10 bed
Peresentase pemakaian tempat tidur (BOR) ; 84,29%
Rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati : 0,56 hari
Rata-rata lamanya hari perawatan : 4 hari

Keadaan ruangan belum mencerminkan ruanngan khusus anak


Tidak dilengkapi dengan alat-alat bermain ataupun poster-poster sesuai
engan perkembangan anak

KAJIAN MANAJEMEN ASUHAN


PELAYANAN
Flow Of Care :
alur pasien belum terpampang
Pada saat pasien datang ke Ruang Utama Anak (Ruang Aster), perawat
mengecek tentang status pasien
penerimaan pasien tidak ada seleksi terhadap pasien berdasarkan tingkat
kegawatan

Menyiapkan tempat tidur dan memindahkan pasien


saat memindahkan pasien baru biasanya dilakukan oleh orang yang
mengantar pasien dari IGD ( cleaning service / OB ) dan dibantu oleh
keluarga, perawat membantu memindahkan pasien ke tempat tidur di
ruangan
penyampaian informasi pada pasien baru jarang dilakukan

PENGELOLAAN
Pengelolaan pasien dilakukan secara bersama-sama metoda Tim tidak
berjalan
Timbang terima dilakkukan di Ruang Perawat, menggunakan buku
komunikasi
Timbang terima dilakukan pada saat pergantian shif
Prosedur ronde keperawatan belum terpampang
Ronde keperawatan tidak dilakukan perawatan pasien bersifat rutinitas
Sebelum melaksanakan sesuatu tindakan, perawat melakukan informed
consent

DISCHARGE PALNNING
Alur pasien pulang belum terpampang
Protap tentang perencanaan pulang pasien belum tersedia
tindakan perawatan yang diberikan pada perencanaan pulang yang
Jarang dilakukan :
Penkes
surat keterangan disampaikan oleh bag

PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


Oksigenasi
Belum tersedia oksigen sentral
SOP sdh tersedia
Peaksanaan tindakan pasien oksigenasi telah dilaksanakan

Nutrisi
Pemenuhan kebutuhan nutrisi tergantung dari usia anak
Nutrisi diberikan oleh bagian gizi
Evaluasi nutrisi -> penimbngan BB tidak dilakukan setiap hari

Cairan dan Elektrolit


Sop TELAH TERSEDIA
PELAKSANAAN TINDAKAN TELAH SESUAI DENGAN sop
TDK TELIHAT ADANYA PASIEN YG PLEBITIS

No
Masalah
1 Visi dan Misi
Ruangan dan
Struktur
Organisasi
Ruangan yang
belum
terpampang

Tujuan
Perencanaan Operasional
Tujuan Strategis :
1. Sosialisasikan kembali visi, misi RS dan
Setiap karyawan dapat
ruangan dengan menyediakan poster
melakukan tugasnya
visi, misi di ruangan
dengan berpedoman
2. Membuat poster Visi Misi ruangan
kepada visi misi ruangan

Tujuan Operasional :
Terdapat bagan berisi visi
misi yang dipasang di
Ruangan Aster dan
struktur organisasi

2. Kurang
optimalisasi
metode tim
perawat

Tujuan Strategis:
1.
Pelaksanaan
pembagian tugas
2.
dalam tim dapat
berjalan dengan baik
3.

Tujuan operasional:
Setelah dilakukan
intervensi selama 7x24 4.
jam, perawat dalam tim
dapat melaksanakan
tindakan dan
implementasi
5.
keperawatan sesuai

dengan tim.

Memperkenalkan kembali metode


tim kepada perawat
Melibatkan perawat melakukan
metode tim di ruangan.
Menstimulasi perawat di ruangan
dengan menciptakan kondisi operan
dengan role play.
Mengusulkan kembali kepada
ruangan agar melakukan koordinasi
antara ketua tim dan anggotaanggota.
Role Play ronde keperawatan

3. Patient Safety
Belum
optimalnya
pelaksanaan
patient safety.

Tujuan strategis :
1. Membuat media informasi tentang
Patient safety dapat
patient safety di ruangan yang
berjalan optimal
ditujukan kepada perawat ruangan
dengan tidak
dan keluarga pasien
terjadinya kecelakaan 2. Menyediakan Alat dan tempat cuci
pasien
tangan kering

3. Mengevaluasi setiap tindakan


Tujuan Operasional:
keperawatan untuk tetap
Perawat dapat lebih
memegang prinsip patient safety
menerapkan patient

safety dalam setiap


tindakan keperawatan

4. Flow of Care
Tujuan strategis:
1.
Alur
Pasien dan pengunjung
perawatan
dapat mengetahui dan
pasien masih melaksanakan
belum optimal peraturan ruangan
pelaksanaanny yang berlaku
2.
a terutama

penyampaian Tujuan operasional:


informasi pada Informasi mengenai
3.
pasien baru.
fasilitas ruangan dan

peraturan yang berlaku 4.

dapat tersampaikan

kepada pasien dan


5.

pengunjung

Mengusulkan kepada ruangan untuk


penyampaian informasi kepada
pasien dan pengunjung secara
tertulis melalui poster dan petunjuk
arah
Pembuatan media (poster dan
petunjuk arah) untuk orientasi dan
peraturan ruangan
Menempelkan poster dan petunjuk
tentang flow of care
Membuat label untuk karakteristik
ruangan dan penomoran TT
Evaluasi pelaksanaan

5. Resiko
terjadinya
dampak dari
hospitalisasi

Meminimalkan efek
1. Modifikasi ruangan dan alat khas
hospitalisasi dengan
ruang
kriteria:
perawatan anak
1. Bekurangnya reaksi 3.Jalin hubungan saling percaya antara
prilaku anak
pasien,
terhadap
keluarga dan perawat
stres seperti
menangis,
berteriak,
menghindari
atau menolak kontak
denganperawat.
2. Timbulnya hubungan
saling percaya antar
pasien keluarga dan
perawat

6. Resiko
Meminimalkan
terjadinya
terjadinya gangguan
gangguan
perkembangan
perkembangan

1. Usulkan alat bermain sesuai umur


tahapan
perkembangan
3. Sarankan keluarga mendampingi
kegiatan
bermain anak selama di rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai