Anda di halaman 1dari 11

1.

Critical appraisal : telaah kritis dalam menilai bukti yang ditemukan dari segi
validitas,, pemeriksaan yg dilakukan suatu penelitian itu valid atau relevan atau
tidak,, penilaian secara kritis selektif dan detail terhadap sesuatu untuk
menganalisis dan mengevaluasi sesuatu
2. EBD : suatu cara umtuk mendapatkan informasi atau data dalam bidang kes.
Sehingga dok. Dpt mendpatkan informasi yang sahih,, sebuah pendekatan untuk
kesehatan mulut yang memerlukan integrasi kebijaksnaan dan penilaian sistematis
bukti ilmiah kilnis yg relevan berkaitam dengan kondisi pasien, dan oral medis
dan sejarah,, pertimbangan bukti ilmiah yang sahih yang diketahui hingga kini
untuk menentukan pengobatan pada penderita yang sedang kita hadapi,,
pemenfaatan dengan seksama sitematis dan eksplisit dalam menentukan keputusan
pemanfaatan bukti ilmiah dalam pengobatan pasien
A. EBD
1. Tujuan
Mensurvei suatu cakupan yang luas tentang jurnal medis internasional yang
menerapkan ukuran-ukuran tegas untuk mutu dan kebenaran riset www.cochrane.org

a. untuk mengembangakn kemampuan berpikir kritis
b. menghasilkan pemikiran yang akurat
c. pemeriksaannya secara teliti agar diagnosisnya tepat untuk memperoleh
penyembuhan penyakit
www.deliveri.org

Tujuan Utama: Diharapkan akan didapatkan hasil yang optimal dalam pengobatan
kualitas dari kehidupan serta perubahan dari kebiasaan dokter.
(Liliana sugiarto,bagian anatomi fak.kedokteran Unika Atma Jaya)
untuk menentukan apakah suatu pengobatan tertentu sudah benar dalam
persidangan oleh seorang hakim
untuk menentukan harga saham pabrik obat,yang disebarkan mass media ekonomi
(www.wandar mansyah.web.id)
Diharapkan akan didpatkan hasil yang optimal dalam pengobatan kualitas dari
kehidupan serta perubahan dari kebiasaan dokter.
(Liliana sugiarto,bagian anatomi fak.kedokteran Unika Atma Jaya)
2. Manfaat
meningkatkan kualitas pelayanan, efisien, dan outcomes klinis
seorang dokter dapat mengintegrasikan kemampuan klinisnya dengan kemampuan
pelacakan bukti eksternal, yang terbaik dan tersedia dari riset yang sistematis.
www.servers.medlib
dapat mengendalikan data-data yang terpaparkan baik dari kepustakaan, makalah
ataupun website karena tidak semua data / makalah /informasi tersebut valid
meningkatkan kemampuan kita untuk mendiagnosis dan memberikan terapi
kepada pasien dengan baik sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya.
www.gpnotebook.co.uk

Mencari kebenaran suatu hasil karya ilmiah
Kita dapat mengetahui secara tepat hasil karya ilmiah
Menambah ilmu pengetahuan
Mencari nilai guna dan ketepatan hasil karya ilmiah
Kritis terhadap suatu hasil penelitian
( wiryo, h., 2002, kajian kritis makalah ilmiah kedokteran klinik menurut
keokteran berbasis bukti, sagung seto, jakarta )

3. Langkah-langkah
Mengubah keluhan atau gejala pada pasien menjadi pertanyaan untuk mencari
informasi yang spesifik
Mencari best evidence untuk menjawab pertanyaan dari no 1
Menilai secara kritis fakta fakta yang diperoleh dari sudut keabsahan, manfaat,
dan kemungkinan untuk diterapkan.
Terapkan pada pasien (setelah mengintegrasikan penilaian kritis dengan critical
expertise dan keadaan yang unik dari pasien).
Evaluasi efektifitas dan efisiensi pada tahap 1-4 untuk suatu kemajuan.
Liliana Sugiharto Majalah kedokteran Atma Jaya.Vol.4 No1.Januari 2005
Formulasi pertanyaan (masalah) yang dapat dicari jawabannya
Penelusuran pustaka dalam rangka pencarian bukti
Penelaahan bukti hasil penelusuran
Penerapan hasil penelaahan
Evaluasi penerapan
soedigdo
a. Mengubah keluhan atau gejala pada pasien menjadi pertanyaan untuk mencari
informasi yang spesifik
b. Mencari best evidence untuk menjawab pertanyaan dari no 1
c. Menilai secara kritis fakta fakta yang diperoleh dari sudut keabsahan, manfaat,
dan kemungkinan untuk diterapkan.
d. Terapkan pada pasien (setelah mengintegrasikan penilaian kritis dengan
clinical expertise dan keadaan yang unik dari pasien).
e. Evaluasi efektifitas dan efisiensi pada tahap 1-4 untuk suatu kemajuan.
(Majalah kedokteran Atma Jaya.Vol.4 No1.Januari 2005)

Identifikasi dan formulasi masalah
Mencari atau menelusuri masalah
Kajian kritis bukti
Menerapkan hasih-hasil kajian kritis pada pasien dan evaluasi
(dr.Wiryo Harnanto,Spa)
a. Identifikasi dan penguasaan masalah
b. Mencari atau menelusuri bukti
c. Kajian kritis bukti terhadap masalah
d. Menerapkan dan mengitegrasikan hasil penilaian pada pasien
e. Mengevaluasi efektivitas dan efesiensi langkah-langkah yang dilakukan.
(www.woolf sh.evidences-based medicine and practice guidelines)
4. Kendala
a. kurangnya informasi, fasilitas dan teknologi
b. kurangnya rasa ingin tahu
c. kurangnya pengalaman dan prior knowledge
d. menyembunyikan kegagalan suatu karya ilmiah
e. kurangnya kemampuan untuk melakukan kajian secara kritis terhadap suatu
masalah
Liliana Sugiharto Majalah kedokteran Atma Jaya.Vol.4 No1.Januari 2005

5. Mengapa harus dilakukan EBD
a. Karena tidak semua penelitian berdasarkan pada bukti-bukti sebenarnya
b. Supaya memiliki kemampuan berpikir kritis
c. Karena sering terjadi ketidaktepatan dalam hasil penelitian

Karena dalam menangani pasien seorag dokter harus menggunakan langkah2
yang sudah terbukti dan teruji.
Karena seorang dokter dituntut untuk dapat melakukan praktek dengan baik,
tepat, dapat dipertanggung jawabkan dan sesuai dengan tuntutan pasien.
Liliana Sugiharto Majalah kedokteran Atma Jaya.Vol.4 No1.Januari 2005

6. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksaan EBD
Komponen EBD:
keahlian klinis individu
bukti penelitian yang terbaik
harapan dari penilaian pasien
(www.ahrq.gov)
Mendapatkan evidence secepatnya
Membuat kebijakan berdasarkan evidence
Menerapkan kebijakan tersebut pada waktu dan tempat yang sesuai
soedigdo

B. Critical Appraisal
1. Tujuan
a. Agar mampu mengevaluasi dan menganalisis sumber informasi yang
diperoleh.
b. Agar mampu memahami informasi yang diperoleh.
c. Agar mampu mengikuti perubahan informasi yang ada.
d. Agar mampu memberi komentar dan mengevaluasi baik terhadap
permasalahan yang dihadapi maupun pemecahan masalah tersebut.
e. Agar mampu memilih kriteria informasi yang tepat untuk dianalisa
(www.criticalappraisal.com/gostudy/deepinformation.htm)

Meninjau apakah hasil studi sahih, penting secara klinis, dan dapat diterapkan
pada pasien
Soedigdo

2. Manfaat
a. Meningkatkan daya analisis kritis
b. Menentukan alternatif yang lebih baik
c. Memunculkan banyak pertanyaan yang baru
d. Informasi yang diproleh lebih detail dan lebih paham
e. Memperoleh kebenaran darisuatu informasi
www.criticalappraisal.com

Untuk meningkatkan daya analisis kritis
Sebagai alat bantu untuk memeriksa setiap proses danu ntuk memikirkan apakah
proses itu memang dibutuhkan,tepat dan apakah ada alternatif yang lebih baik
www.deliveri.org/guidelines/how/hm_1_1_6i.htm)

3. Langkah-langkah
a. menyiapkan sesi analisia
b. baca keseluruhan artikel tanpa mencatat untuk memahami gagasa dan tujuan
penulisan serta topik utama dari artikel tersebut
c. menggaris bawahi gagasan utama dan membuat catatan lengkapnya
d. mengoraksi tujuan utama, metode yang digunakan, hasil penelitian dan
kesimpulan dari hasil analisis
e. menyusun CA sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah yaitu introdution, body
dan conclusion
f. mengidentifikasi proses yang perlu diperbaiki
www.deliveri.org
a. Menyiapkan sesi analisa kritis.
b. Mengidentifikasi proses yang perlu diperbaiki.
c. Penyusunan agenda.
d. Formulasi kebijakan.
e. Adopsi kebijakan.
f. Implementasi kebijakan.
g. Menilai kebijakan.
(www.deleveni.org)
Baca dengan singkat meliputi: judul, nama penulis, pendahuluan, sub bahasan,
hasil penelitian dan kesimpulan.
Baca secara keseluruhan untuk mendapatkan tujuan, topik utama serta
kepahaman terhadap informasi tersebut
Analisis secara kritis mengenai gagasan utama dan topik utama informasi
tersebut (dengan mencatat)
Telitilah catatan ringkas anda sehingga memuat: Topik/gagasan utama, Tujuan
utama untuk menjelaskan, menganalisis, mengevaluasi, sharing, diskusi
pendapat yang berbeda
(www.criticalappraisal.com/gostudy/deepinformation.htm)

4. Kendala
a. memakan banyak waktu dan proses yang lambat
b. kurangnya pemahaman pada langkah2 CA
www.deliveri.org
Sulit fokus langsung
Timbulnya kritikan selama sesi berlangsung
Menyimpulkan masalah membutuhkan penilaian yang tepat
Kesulitan dalam memilih jenis-jenis masalah
Keraguan peserta diskusi mengeluarkan pendapat
(www.deleveni.org)
5. Mengapa dilakukan critical appraisal
a. untuk menilai kevalidan suatu sumber informasi
b. karena tidak semua penelitian berdasarkan pada bukti-bukti sebenarnya
c. supaya memiliki kemampuan berpikir kritis
d. karena sering terjadi ketidaktepatan dalam hasil penelitian
www.deliveri.org
Mendorong kita untuk membuat kegunaan bukti suatu penelitian dan juga menutup
kerenggangan antara penelitian dan praktek. (www.evidence-based-medicine.co.uk)
6. Keuntungan dan kerugian
Keuntungan:
Dapat mengembangkan system pemikiran menurut akses informasi yang valid
dan relevan
Ketrampilan C.A mudah dikembangkan
C.A dapat melakukan pendekatan dengan peralatan yang nyaman dan
memadai
Sebagai kontribusi yang penting untuk kualitas kesehatan
Kerugian:
C.A tidak dapat berkembang bila pertanyaan2 analisa yang dihasilkan terlalu
mudah
C.A tidak selalu memberikan kemudahan menjawab bagi pembaca atau
menjawab satu kemungkinan yang diharapkan oleh penulis.

C. Bagaimana Penelitian dikatakan layak rujuk?
Syarat penelitian yang baik:
Bahasa yang dipergunakan mudah dimengerti
Tidak dapat disalah tafsirkan atau berarti ganda(ambiguous) dan bukan bahasa
kesusasteraan
Dibuat secara tepat (accurate), bermakna (signiicancy), singkat (brief) dan jelas
(clear)
Petunjuk Penulisan Kedokteran dan Kesehatan,Soenarto Sastrowijoto, FK UGM

D. Bagian mana yang paling penting dari makalah ilmiah?
Desain Penelitian
Isi
kesimpulan
E. Bagaimana menilai hasil penelitian?
1. Deskripsi Umum
a. Desain apakah yang digunakan
b. Manakah populasi target populasi terjangkau dan sample
c. Bagaimanakah cara pemilihan sample
d. Manakah variable bebas
e. Mankah variable tergantung
f. Apakah hasil utama penelitian
2. Validitas interna, hubungan non-kausal
a. Apakah hasil dipengaruhi bias
b. Apakah hasil dipengaruhi faktor peluang
c. Apakah observasi dipengaruhi perancu
3. Validitas interna, hubungan kausal
a. Apakah hubungan waktu benar
b. Apakah asosiasi kuat
c. Apakah ada hubungan dosis
d. Apakah hasil konsisten dalam penelitian ini
e. Apakah hubungan bersifat spesifik
f. Apakah ada koherensi
g. Apakah hasil biological plausible
4. Validitas Eksterna
a. Apakah hasil dapat diterapkan pada subjek terpilih
b. Apakah hasil dapat diterapkan ada populasi terjangkau
c. Apakah hasil dapat diterapkan pada populasi yang lebih luas
Soedigdo Sasroasmoro,2002, Telaah Kritis Makalah Kedokteran

F. Bagaimana menilai agar makalah tersebut dapat diterapkan pada pasien kita?
Pilih jurnal yang sesuai dan terapkan EBD pada jurnal tersebut.
G. Sebutkan 3 hal pokok yang harus dikaji untuk menerapkan hasil penelitian tersebut
pada pasien?
tiga hal penting yang merupakan patokan telaah kritis yaitu telaah tentang Validitas,
pentingnya hasil penelitian (important), dan aplikabilitas hasil penelitian tersebut untuk
diterapkan pada pasien kita sesuai dengan situasi dan kondisi kita bekerja, ketiga hal
pokok tersebut disingkat VIA. Validitas hasil penelitian ditentukan oleh metodologi
penelitian yang baik dengan bias yang sekecil-kecilnya, pentingnya hasil penelitian
ditentukan dengan nilai kemaknaan baik secara klinis maupun statistik dan rentang
confidence interval nya, sedangkan aplikabilitas ditentukan dengan keadaan pasien dan
situasi sarana/prasarana yang tersedia.
www.idai.or.id
Apakah studi yang dilaporkan itu sahih
Apakah hasil yang diperoleh penting
Apakah hasil studi yang sahih dan penting tersebut dapat diterapkan pada pasien
kita

Sumber daya yang tersedia (resources)
Nilai dan harapan masyarakat konsumen (values)
Bukti ilmiah yang sahih (evidence)
Dasar-Dasar Metodologi Penelitian klinis edisi ke-2 Prof .DR.Dr.Sudigdo
Sastroasmoro.Sp.A(K), Prof.Dr.Sofyan Ismail, Sp.A(K)
- Hubungan CA dan EBD
1. Membantu dalam mengatasi info dengan kritis dengan menggunakan
kritical Appraisal yang mana harus berdasarkan EBD
2. Mengkaji kevalidan suatu artikel dan penerapannya pada pasien
3. Melakukan keduanya seorang dokter harus mengikuti perkembangan
terbaru
Untuk memdapatkan manfaat EBD dibutuhkan CA sbg sarana untuk menyaringing
informasi
Hubungan EBD dg CA??
CA sangat dibutuhkan untuk mengkaji secara lanjut suatu informasi/artikel sebelum
digunakan sebagai EBM dan diaplikasikan dalam penanganan pasien
Tujuan EBM
Tujuan utama dari EBM adalah membantu proses pengambilan keputusan klinik, baik
untuk kepentingan pencegahan, diagnosis, terapetik, maupun rehabilitatif yang
didasarkan pada bukti-bukti ilmiah terkini yang terpercaya dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Dengan demikian maka salah satu syarat utama untuk memfasilitasi pengambilan
keputusan klinik yang evidence-based, adalah dengan menyediakan bukti-bukti ilmiah
yang relevan dengan masalah klinik yang dihadapi serta diutamakan yang berupa
hasil meta-analisis, review sistematik, dan randomised controlled trial (RCT).
- Manfaat
1. Memperoleh study penelitian kritis
2. Memperbaiki derajat kesehatan dan perawatan
3. Untuk memperoleh informasi yang sahih an mutahir dalam mengobati
pasien
4. Membantu dalam memilih artikel yang relefan yang mana artikel tersebut
dipakai sebagai pedoman pemutusan diagnosa bagi pasien
5. Terhindar dari kesalahan prespsi dalam berbagai aspek seperti diagnosis,
terapi atau prognosis.
6. Meningkatkan kualitas pelayanan dan out come klinis
7. Dapat mengintegrasikan kemampuan klinisnya dengan kemampuan
pelacakan , bukti eksternal yang terbaik dan tersedia dari riset yang
sistematis
8. Meningkatkan kemampuan dokter utk mendiagnosis dan memberi terapi
kepada pasien
9. Membantu menentukan morbiditas (angka kesakitan ) dan mortalitas (
angka kematian )
- Penerapan
1. Untuk memperoleh informasi klinis yang penting tentang diagnosis,
prognosis dan terapi
2. Kemajuan ilmu pengetahuan kedokteran gigi
- Tahap-tahapan
1. Memformulasikan pertanyaan tentang masalah yang dihadapi atau
istilahnya identifikasi masalah PICO
P : problem / population / pasien ( pertanyaan klinis harus bisa
mengidentifikasi mengenai pasien atau kelompok pasien dan berbagai
informasi yang relefan dgn treatment atau diagnosis penyakit pasien
I : intervensi/ paparan ( intervensi yang dilakukan kepada pasien ) macam
perawatan,tes diagnosis, diberi obat
C : Comparison intervention yang relevan
O : out come ( hasil yang diharapkan dari penerapan intervensi tersebut )
2. Mencari bukti ilmiah terkini melalui penelusuran informasi
3. Critical Appraisal
4. Penerapan hasil penelaahan
5. Evaluasi penerapan
6. Langkah-langkah EBM
Evidence based medicine dapat dipraktekkan pada berbagai srtuasi,
khususnya jika timbul keraguan dalam hal diagnosis, terapi, dan
penatalaksanaan pasien. Adapun langkah-langkah dalam EBM adalah sbb:
Langkah I: Memformulasikan pertanyaan ilmiah
Setiap saat seorang dokter menghadapi pasien tentu akan muncul
pertanyaan-pertanyaan ilmiah yang menyangkut beberapa hal seperti
diagnosis penyakit, jenis terapi yang paling tepat, faktor-faktor risiko,
prognosis hingga upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah yang dijumpai pada pasien.
Dalam situasi tersebut diperlukan kemampuan untuk mensintesis dan
menelaah beberapa permasalahan yang ada. Sebagai contoh, dalam
skenario 1 disajikan suatu kasus dan bentuk kajiannya.
Pertanyaan-pertanyaan yang mengawali EBM selain dapat berkaitan
dengan diagnosis, prognosis, terapi, dapat juga berkaitan dengan risiko
efek iatrogenik, quality of care, hingga ke ekonomi kesehatan (health
economics). Idealnya setiap issue yang muncul hendaknya bersifat
spesifik, berkaitan dengan kondisi pasien saat masuk, bentuk intervensi
terapi yang mungkin dan outcome klinik yang dapat diharapkan.
Langkah II: Penelusuran informasi limiah untuk mencari evidence
Setelah formulasi permasalahan disusun, langkah selanjutnya adalah
mencari dan mencoba menemukan bukti-bukti ilmiah yang dapat
menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Untuk ini diperlukan
kemampuan penelusuran informasi ilmiah (searching skill) serta
kemudahan akses ke sumber-sumber informasi. Penelusuran kepustakaan
dapat dilakukan secara manual di perpustakaan-perpustakaan fakultas
Kedokteran atau rumahsakit-rumahsakit pendidikan dengan mencari judul-
judul artikel yang berkaitan dengan permasalahan yang ada dalam journal-
journal.
Pada saat ini terdapat tebih dari 25.000 journal biomedik di seluruh dunia
yang dapat di-akses secara manual melalui bentuk reprint. Dengan
berkembangnya teknologi informasi, maka penelusuran kepustakaan dapat
dilakukan melalui internet dari perpustakaan, kantor-kantor, warnet-wamet
(warung internet), bahkan di rumah, dengan syarat memiliki komputer dan
seperangkat modem serta saluran telepon untuk mengakses internet.
Untuk electronic searching dapat digunakan Medline, yaitu CD Rom yang
berisi judul-judul artikel/publikasi disertai dengan abstrak atau ringkasan
untuk masing-masing artikel. Database yang terdapat dalam Medline CD-
Rom ini memungkinkan kita melakukan penelusuran (searching) artikel
dengan cara memasukkan kata kunci (key words) yang relevan dengan
masalah klinik yang kita hadapi (misalnya pharyngitis, tonsilitis, dan
pneumonia). Dengan memasukkan kata kunci maka Medline akan
menampilkan judul-judul artikel yang ada di sebagian besar journal
biomedik lengkap dengan nama pengarang (authors), sumber publikasi
(source) (misalnya JAMA, BMJ, Annals of Internal Medicine), tahun
publikasi hingga abstrak atau ringkasan dari artikel yang bersangkutan.
Penelusuran kepustakaan dapat juga dilakukan melalui internet, misalnya
dengan mengakses Cochrane Database of Systematic Reviews, Scientific
American Medicine on CD-ROM, dan ACP Journal Club. Pada saat ini
kita telah dapat mengakses beberapa journal biomedik secara gratis dan
full-text, misalnya British Medical Journal yang dapat diakses melalui
internet.
7. Langkah III: Penelaahan terhadap bukti ilmiah (evidence) yang ada
Dalam tahap ini seorang klinisi atau praktisi dituntut untuk dapat
melakukan penilaian (apprisaf) terhadap hasil-hasil studi yang ada. Tujuan
utama dari penelaahan kritis ini adalah untuk melihat apakah bukti-bukti
yang disajikan valid dan bermanfaat secara klinik untuk membantu proses
pengambilan keputusan. Hal ini penting, mengingat dalam kenyataannya
tidak semua studi yang dipublikasikan melalui journal-journal
internasional memenuhi kriteria metodologi yang valid dan reliable.
Untuk mampu melakukan penilian secara ilmiah seorang klinisi atau
praktisi harus memahami metode yang disebut dengan critical appraiser
atau penilaian kritis yang dikembangkan oleh para ahli dari Amerika
Utara dan Inggris. Critical appraisal ini dilengkapi dengan pertanyaan-
pertanyaan kunci untuk menjaring apakah artikel-artikel yang kite peroteh
memenuhi kriteria sebagai artikel yang dapat dkjunakan untuk acuan.
8. Langkah IV: Penerapan hasil penelaahan ke dalam praktek
Dengan mengidentifikasi bukti-bukti ilmiah yang ada tersebut, seorang
klinisi atau praktisi dapat langsung menerapkannya pada pasien secara
langsung atau melalui diskusi-diskusi untuk menyusun suatu pedoman
terapi. Berdasarkan infprmasi yang ada maka dapat saja pada Skenario 1
diputuskan untuk segera memulai terapi dengan warfarin. Ini tentu saja
didasarkan pada pertimbangan risiko dan manfaat (risk-benefit
assessment) yang diperoleh melalui penelusuran bukti-bukti ilmiah yang
ada.

Anda mungkin juga menyukai