Pengertian PHBS Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan paradigma sehat dalam budaya perorangan, keluarga, dan masyarakat yang berorientasi sehat, bertujuan untuk meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatannya baik fisik, mental, spiritual, maupun sosial. Selain itu juga program perilaku hidup bersih dan sehat bertujuan memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, kelompok, keluarga, dengan membuka jalur komunikasi, informasi, dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku sehingga masyarakat sadar, mau, dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat melalui pendekatan pimpinan (advocacy), bina suasana (social support), dan pemberdayaan masyarakat (empowerment). engan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri terutama pada tatanannya masing!masing (epkes "#, $%%$). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan indi&idu'kelompok dapat menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat (inkes (abar, $%)%). Tujuan PHBS *enurut epkes "# ()++,), -ujuan dari PHBS adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat, serta meningkatkan peran serta aktif masyarakat termasuk dunia usaha dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Strategi PHBS Strategi adalah cara atau pendekatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan PHBS. .ebijakan /asional Promosi .esehatan telah menetapkan tiga strategi dasar promosi kesehatan dan PHBS yaitu0 ). 1erakan Pemberdayaan (Empowerment) Pemberdayaan adalah proses pemberian informasi secara terus!menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran, serta proses membantu sasaran agar sasaran tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek attitude), dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek practice). Sasaran utama dari pemberdayaan adalah indi&idu dan keluarga serta kelompok masyarakat. Bilamana sasaran sudah pindah dari mau ke mampu melaksanakan boleh jadi akan terkendala oleh dimensi ekonomi. alam hal ini kepada yang bersangkutan dapat diberikan bantuan langsung, tetapi yang sering kali dipraktikkan adalah dengan mengajaknya ke dalam proses pengorganisasian masyarakat (community organization) atau pembangunan masyarakat (community development). 2ntuk itu sejumlah indi&idu yang telah mau dihimpun dalam suatu kelompok untuk bekerjasama memecahkan kesulitan yang dihadapi. -idak jarang kelompok ini pun masih juga memerlukan bantuan dari luar (misalnya dari pemerintah atau dari dermawan). isinilah letak pentingnya sinkronisasi promosi kesehatan dan PHBS dengan program kesehatan yang didukungnya. $. Bina Suasana (Social Support) Bina suasana adalah upaya menciptakan lingkungan sosial yang mendorong indi&idu anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang diperkenalkan. Seseorang akan terdorong untuk mau melakukan sesuatu apabila lingkungan sosial dimanapun ia berada (keluarga di rumah, orang!orang yang menjadi panutan'idolanya, kelompok arisan, majelis agama, dan bahkan masyarakat umum) menyetujui atau mendukung perilaku tersebut. 3leh karena itu, untuk mendukung proses pemberdayaan masyarakat khususnya dalam upaya meningkatkan para indi&idu dari fase tahu ke fase mau, perlu dilakukan Bina Suasana. -erdapat tiga pendekatan dalam Bina Suasana yaitu0 pendekatan indi&idu, pendekatan kelompok, dan pendekatan masyarakat umum. 4. Pendekatan Pimpinan (Advocacy) 5d&okasi adalah upaya atau proses yang strategis dan terencana untuk mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak!pihak yang terkait (stakeholders). Pihak!pihak yang terkait ini bisa brupa tokoh masyarakat formal yang umumnya berperan sebagai penentu kebijakan pemerintahan dan penyandang dana pemerintah. (uga dapat berupa tokoh!tokoh masyarakat informal seperti tokoh agama, tokoh pengusaha, dan yang lain yang umumnya dapat berperan sebagai penentu 6kebijakan7 (tidak tertulis) dibidangnya dan atau sebagai penyandang dana non pemerintah. Perlu disadari bahwa komitmen dan dukungan yang diupayakan melalui ad&okasi jarang diperoleh dalam waktu yang singkat. Pada diri sasaran ad&okasi umumnya berlangsung tahapan!tahapan yaitu0 a) mengetahui atau menyadari adanya masalah, b) tertarik untuk ikut mengatasi masalah, c) peduli terhadap pemecahan masalah dengan mempertimbangkan berbagai alternatif pemecahan masalah, d) sepakat untuk memecahkan masalah dengan memilih salah satu alternatif pemecahan masalah, dan e) memutuskan tindak lanjut kesepakatan. Tatanan PHBS 5da lima tatanan PHBS yakni0 tatanan rumah tangga, tatanan pendidikan, tempat umum, tempat kerja, dan institusi kesehatan. II. PHBS di Tatanan Pendidikan (Sekolah) Pengertian PHBS di Sekolah PHBS di sekolah adalah upaya untuk memperdayakan siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau, dan mampu mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat. Perilaku hidup bersih dan sehat juga merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya , serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat (epkes "#, $%%,). Tujuan PHBS di Sekolah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah mempunyai tujuan yakni0 Tujuan Umum *emperdayakan setiap siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah agar tau, mau, dan mampu menolong diri sendiri di bidang kesehatan dengan menerapkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat. Tujuan !husus a. *eningkatkan pengetahuan tentang PHBS bagi setiap siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah. b. *eningkatkan peran serta aktif setiap siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah ber PHBS di sekolah. c. *emandirikan setiap siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah ber PHBS. Manfaat PHBS di Sekolah "an#aat $agi siswa a. *eningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit b. *eningkatkan semangat belajar c. *eningkatkan produkti&itas belajar d. *enurunkan angka absensi karena sakit "an#aat $agi warga sekolah a. *eningkatnya semangat belajar siswa berdampak positif terhadap pencapaian target dan tujuan b. *enurunnya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan oleh orangtua c. *eningkatnya citra sekolah yang positif "an#aat $agi sekolah a. 5danya bimbingan teknis pelaksanaan pembinaan PHBS di sekolah b. 5danya dukungan buku pedoman dan media promosi PHBS di sekolah "an#aat $agi masyarakat a. *empunyai lingkungan sekolah yang sehat b. apat mencontoh perilaku hidup bersih dan sehat yang diterapkan oleh sekolah "an#aat $agi pemerintah provinsi%ka$upaten%kota a. Sekolah yang sehat menunjukkan kinerja dan citra pemerintah pro&insi'kabupaten'kota yang baik b. apat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pembinaan PHBS di sekolah Sasaran PHBS di Sekolah a. Siswa Peserta idik b. 8arga Sekolah (.epala Sekolah, 1uru, .aryawan Sekolah, .omite Sekolah, dan 3rangtua Siswa) c. *asyarakat 9ingkungan Sekolah (penjaga kantin, satpam, dll) Strata PHBS di Sekolah Tabel Strata PHBS di Sekolah Strata Pratama Strata Mada Strata !tama ). *emelihara rambut agar bersih dan rapih $. *emakai pakaian bersih dan rapih Perilaku di strata pertama ditambah0 :. memberantas jentik nyamuk Perilaku di strata madya ditambah0 )4. mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah 4. *emelihara kuku agar selalu pendek dan bersih +. menggunakan jamban yang bersih dan sehat );. menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan ;. *emakai sepatu bersih dan rapih )%. menggunakan air bersih <. Berolahraga teratur dan terukur )). mencuci tangan dengan air mengalir dan memakai sabun =. -idak merokok di sekolah )$. membuang sampah ke tempat sampah yang terpilah (sampah basah, sampah kering, sampah berbahaya) ,. -idak menggunakan /5P>5 Indikator PHBS di Sekolah A. "emelihara &am$ut Agar 'ersih dan &apih *encuci rambut secara teratur dan menyisirnya sehingga terlihat rapih. "ambut yang bersih adalah rambut yang tidak kusam, tidak berbau, dan tidak berkutu. *emeriksa kebersihan dan kerapihan rambut dapat dilakukan oleh dokter kecil'kader kesehatan'guru 2.S minimal seminggu sekali. '. "emakai (akaian 'ersih dan &apih *emakai baju yang tidak ada kotorannya, tidak berbau, dan rapih. Pakaian yang bersih dan rapih diperoleh dengan mencuci baju setelah dipakai dan dirapikan dengan disetrika. *emeriksa baju yang dipakai dapat dilakukan oleh dokter kecil'kader kesehatan'guru 2.S minimal seminggu sekali. ). "emelihara !uku Agar Selalu (endek dan 'ersih *emotong kuku sebatas ujung jari tangan secara teratur dan membersihkannya sehingga tidak hitam'kotor. *emeriksa kuku secra rutin dapat dilakukan oleh dokter kecil'kader kesehatan'guru 2.S minimal seminggu sekali. *. "emakai Sepatu 'ersih dan &apih *emakai sepatu yang tidak ada kotoran menempel pada sepatu, rapih misalnya ditalikan bagi sepatu yang bertali. Sepatu bersih diperoleh bila sepatu dibersihkan setiap kali sepatu kotor. *emeriksa sepatu yang dipakai siswa dapat dilakukan oleh dokter kecil'kader kesehatan'guru 2.S minimal seminggu sekali. E. 'erolahraga Teratur dan Terukur Siswa'1uru'*asyarakat sekolah lainnya melakukan olahraga'akti&itas fisik secara teratur minimal tiga kali seminggu selang sehari. 3lahraga teratur dapat memelihara kesehatan fisik dan mental serta meningkatkan kebugaran tubuh sehingga tubuh tetap sehat dan tidak mudah jatuh sakit. 3lahraga dapat dilakukan di halaman secara bersama!sama, di ruangan olahraga khusus (bila tersedia), dan juga di ruangan kerja bagi guru' karayawan sekolah berupa senam ringan dikala istirahat sejenak dari kesibukan kerja. Sekolah diharapkan membuat jadwal teratur untuk berolahraga bersama serta menyediakan alat'sarana untuk berolahraga. +. Tidak "erokok di Sekolah 5nak sekolah'guru'masyarakat sekolah tidak merokok di lingkungan sekolah. *erokok berbahaya bagi kesehatan perokok dan orang yang berada di sekitar perokok. alam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan ;%%% bahan kimia berbahaya diantaranya0 /ikotin (menyebabkan ketagihan dan kerusakan jantung serta pembuluh darah)? -ar (menyebabkan kerusakan sel paru!paru dan kanker) dan @3 (menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen sehingga sel!sel tubuh akan mati). -idak merokok di sekolah dapat menghindarkan anak sekolah'guru'masyarkat sekolah dari kemungkinan terkena penyakit!penyakit tersebut diatas. Sekolah diharapkan membuat peraturan dilarang merokok di lingkungan sekolah. Siswa'guru'masyarakat sekolah bisa saling mengawasi diantara mereka untuk tidak merokok di lingkungan sekolah dan diharapkan mengembangkan kawasan tanpa rokok'kawasan bebas asap rokok. ,. Tidak "enggunakan -A(.A 5nak sekolah'guru'masyarkat sekolah tidak menggunakan /5P>5 (/arkotika Psikotropika >at 5diktif). Penggunaan /5P>5 membahayakan kesehatan fisik maupun psikis pemakainya. /. "em$erantas 0entik -yamuk 2paya untuk memberantas jentik di lingkungan sekolah yang dibuktikan dengan tidak ditemukan jentik nyamuk pada0 tempat!tempat penampungan air, bak mandi, gentong air, &as bunga, pot bunga'alas pot bunga, wadah pembuangan air dispenser, wadah pembuangan air kulkas, dan barang!barang bekas'tempat yang bisa menampung air yang ada di sekolah. *emberantas jentik di lingkungan sekolah dilakukan dengan pemberantasan sarang nyamuk (PS/) melalui kegiatan0 menguras dan menutup tempat!tempat penampungan air, mengubur barang!barang bekas, dan menghindari gigitan nyamuk. engan lingkungan bebas jentik diharapkan dapat mencegah terkena penyakit akibat gigitan nyamuk seperti demam berdarah, cikungunya, malaria, dan kaki gajah. Sekolah diharapkan dapat membuat pengaturan untuk melaksanakan PS/ minimal satu minggu sekali. 1. "enggunakan 0am$an yang 'ersih dan Sehat 5nak sekolah'guru'masyarakat sekolah menggunakan jamban'8@'kakus leher angsa dengan tangki septic atau lubang penampungan kotoran sebagai pembuangan akhir saat buang air besar dan buang air kecil. *enggunakan jamban yang bersih setiap buang air kecil ataupun buang air besar dapat menjaga lingkungan di sekitar sekolah menjadi bersih, sehat, dan tidak berbau. isamping itu tidak mencemari sumber air yang ada disekitar lingkungan sekolah serta menghindari datangnya lalat atau serangga yang dapat menularkan penyakit seperti0 diare, disentri, tipus, kecacingan, dan penyakit lainnya. Sekolah diharapkan menyediakan jamban yang memenuhi syarat kesehatan dalam jumlah yang cukup untuk seluruh siswa serta terpisah antara siswa laki!laki dan perempuan. Perbandingan jamban dengan pemakai adalah )04% untuk laki!laki dan )0$% untuk perempuan. 0. "enggunakan Air 'ersih 5nak sekolah'guru'masyarakat sekolah menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari!hari di lingkungan sekolah. Sekolah diharapkan menyediakan sumber air yang bisa berasal dari air sumur terlindung, air pompa, mata air terlindung, penampungan air hujan, air ledeng, dan air dalam kemasan (sumber air berasal dari smur pompa, sumur, mata air terlindung berjarak minimal )% meter dari tempat penampungan kotoran atau limbah'8@). 5ir diharapkan tersedia dalam jumlah yang memenuhi kebutuhan dan tersedia setiap saat. !. "encuci Tangan dengan Air "engalir dan "emakai Sa$un Sekolah'guru'masyarakat sekolah selalu mencuci tangan sebelum makan, sesudah buang air besar'sesudah buang air kecil, sesudah berakti&itas, dan atau setiap kali tangan kotor dengan memakai sabun dan air bersih yang mengalir. 5ir bersih yang mengalir akan membuang kuman!kuman yang ada pada tangan yang kotor, sedangkan sabun selain membersihkan kotoran juga dapat membunuh kuman yang ada di tangan. iharapkan tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman serta dapat mencegah terjadinya penularan penyakit seperti0 diare, disentri, kolera, tipus, kecacingan, penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan akut (#SP5), dan flu burung. 2. "em$uang Sampah ke Tempat Sampah yang Terpilah 5nak sekolah'guru'masyarakat sekolah membuang sampah ke tempat sampah yang tersedia. iharapkan tersedia tempat sampah yang terpilah antara sampah organik, non! organik, dan sampah bahan berbahaya. Sampah selain kotor dan tidak sedap dipandang juga mengandung berbagai kuman penyakit. *embiasakan membuang sampah pada tempat sampah yang tersedia akan sangat membantu anak sekolah'guru'masyarakat sekolah terhindar dari berbagai kuman penyakit. ". "engkonsumsi 0ajanan Sehat dari !antin Sekolah 5nak sekolah'guru'masyarakat sekolah mengkonsumsi jajanan sehat dari kantin'warung sekolah atau bekal yang dibawa dari rumah. Sebaiknya sekolah menyediakan warung sekolah sehat dengan makanan yang mengandung giAi seimbang dan ber&ariasi, sehingga membuat tubuh sehat dan kuat, angka absensi anak sekolah menurun, dan proses belajar berjalan dengan baik. -. "enim$ang 'erat 'adan dan "engukur Tinggi 'adan Setiap 'ulan Siswa ditimbang berat badan dan diukur tinggi badan setiap bulan agar diketahui tingkat pertumbuhannya. Hasil penimbangan dan pengukuran dibandingkan dengan standar berat badan dan tinggi badan sehingga diketahui apakah pertumbuhan siswa normal atau tidak normal. III. Konsep Perilaku Pengertian Perilaku Perilaku dari segi biologis adalah merupakan suatu kegiatan atau akti&itas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan, jadi perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau akti&itas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain0 berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Bahkan kadang!kadang kegiatan manusia itu sendiri sering tidak teramati dari luar manusia itu sendiri, misalnya0 berpikir, persepsi, emosi, dan sebagainya. Berdasarkan uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau akti&itas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (/otoatmodjo, $%%,). Perilaku merupakan manifestasi dari kehidupan psikis. Perilaku yang ada pada indi&idu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari adanya stimulus atau rangsangan yang mengenai indi&idu tersebut. Perilaku merupakan jawaban atau respon terhadap stimulus yang ada sedangkan respon merupakan fungsi yang tergantung pada stimulus dan indi&idu (8ood worth B Schlosberg, )+,) dalam 8algito, $%%;). Perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati bahkan dapat dipelajari ("obert .wik, )++, dalam *ubarak, $%%=). Perilaku tidak sama dengan sikap. Sikap adalah hanya sesuatu yang lebih cenderung untuk mengadakan tindakan terhadap suatu objek dengan suatu cara yang mengatakan adanya tanda!tanda untuk senang atau tidak senang pada objek tersebut (*ubarak, $%%=). Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa perilaku adalah segala sesuatu akti&itas!akti&itas yang dilakukan oleh manusia dalam menanggapi stimulus lingkungan yang meliputi0 akti&itas motoris, emosional, dan kognitif. *enurut Skiner ()+4:), dalam /otoatmodjo ($%%,), merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). 3leh karena itu perilaku ini terjadi melalui proses0 adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespon, maka teori Skiner ini disebut teori 7S!3!"7 atau Stimuli 3rganisme "espons. Skiner membedakan adanya dua respons, yakni0 a. &espondent respon atau re#le3ive "espon yang ditimbulkan oleh rangsangan!rangsangan (stimulus) tertentu. Stimulus semacam ini disebut elicitingstimulation karena menimbulkan respon!respon yang relatif tetap. *isalnya0 makanan yang leAat menimbulkan keinginan untuk makan, cahaya terang menyebabkan mata tertutup. &espondent respon ini juga mencakup perilaku emosional misalnya mendengar berita musibah menjadi sedih atau menangis, lulus ujian meluapkan kegembiraannya dengan mengadakan pesta dan sebagainya. $. 4perant respons atau instrumental respons "espon yang timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsang tertentu. Perangsang ini disebut rein#orcing stimulation atau rein#orcer, karena memperkuat respon. *isalnya apabila seorang petugas kesehatan melaksanakan tugasnya dengan baik (respons terhadap uraian tugasnya atau job deskripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya (stimuli baru), maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi dalam melaksanakan tugasnya. Klasifikasi Perilaku *enurut /otoatmodjo ($%%%), perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu0 a. Perilaku tertutup (covert $ehaviour) "espon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup (covert). "espon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan atau kesadaran dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain. 3leh sebab itu disebut covert $ehaviour atau uno$serva$le beha&iour misalnya0 seorang ibu hamil tahu pentingnya periksa kehamilan, seorang pemuda tahu bahwa H#C'5#S dapat menular melalui hubungan seks dan sebagainya. b. Perilaku terbuka (overt $ehaviour) "espon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. "espon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek (practice) yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain. 3leh sebab itu disebut overt $ehaviour, tindakan nyata atau praktik (practice) misalnya0 seorang ibu memeriksa kehamilannya atau membawa anaknya ke puskesmas untuk diimunisasi, penderita -B paru minum obat secara teratur dan sebagainya. "aktor#faktor ang mempengaruhi perilaku Daktor!faktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku, menurut 9awrence 1reen ()+:%), dalam /otoatmodjo ($%%,) adalah0 a. Daktor!faktor pemudah ((redisposing +actors) Daktor ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan, tradisi, dan kepercayaan masyarakat terhadap hal!hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, dan sebagainya. Daktor!faktor ini terutama yang positif mempermudah terwujudnya perilaku, maka sering disebut faktor pemudah. $. Daktor Efaktor Pemungkin (Enam$ling +actors) Daktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat, lingkungan fisik misalnya0 air bersih, tempat pembuangan sampah, tempat pembuangan tinja, ketersediaan makanan yang bergiAi, dan sebagainya. -ermasuk juga fasilitas pelayanan kesehatan seperti0 puskesmas, rumah sakit, poliklinik, posyandu, polindes, pos obat desa, dokter atau bidan praktek swasta, dan sebagainya. 2ntuk berperilaku sehat, masyarakat memerlukan sarana dan prasarana pendukung. Dasilitas ini pada hakikatnya mendukung atau memungkinkan terwujudnya perilaku kesehatan, maka faktor!faktor ini disebut faktor pendukung atau faktor pemungkin. c. Daktor pendorong (&ein#orcing #actors) Daktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama, dan para petugas kesehatan. -ermasuk juga disini undang!undang, peraturan!peraturan, baik dari pusat maupun dari pemerintah daerah yang terkait dengan kesehatan. alam perilaku sehat, masyarakat kadang!kadang bukan hanya perlu pengetahuan dan sikap positif dan dukungan fasilitas saja, melainkan diperlukan perilaku contoh (acuan) dari para tokoh kesehatan. isamping itu undang!undang juga diperlukan untuk memperkuat perilaku masyarakat tersebut. *enurut 9awrence 1reen ()+:%), dalam /otoatmodjo ($%%,), dalam (ariston ($%%+), ada tiga faktor penyebab mengapa seseorang melakukan perilaku hidup bersih dan sehat yaitu0 ). Daktor Pemudah ((redisposing #actors) Daktor ini mencakup pengetahuan dan sikap anak!anak terhadap perilaku hidup bersih dan sehat. imana faktor ini menjadi pemicu atau antesenden terhadap perilaku yang menjadi dasar atau moti&asi bagi tindakannya akibat tradisi, kebiasaan, kepercayaan, tingkat pendidikan, dan tingkat sosial ekonomi. $. Daktor pemungkin (enam$ling #actors) Daktor pemicu teradap perilaku yang memungkinkan suatu moti&asi atau tindakan terlaksana. Daktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi anak! anak, misalnya air bersih, tempat pembuangan sampah, jamban, ketersediaan makanan bergiAi, dan sebagainya. Dasilitas ini pada hakikatnya mendukung atau memungkinkan terwujudnya perilaku hidup bersih dan sehat. 4. Daktor penguat (rein#orcing #actors) Daktor yang menentukan apakah tindakan kesehatan memperoleh dukungan atau tidak. Daktor ini terwujud dalam bentuk sikap dan perilaku pengasuh anak!anak atau orangtua yang merupakan tokoh yang dipercaya atau dipanuti anak!anak. @ontoh pengasuh anak!anak memberikan keteladanan dengan melakukan cuci tangan sebelum makan atau selalu minum air yang sudah dimasak. *aka hal ini akan menjadi penguat untuk perilaku hidup bersih dan sehat bagi anak!anak. dan perilaku aktual saat membuat penilaian tentang bagaimana perilaku mereka mempengaruhi mereka sendiri dan orang lain yang esensial dalam mengembangkan penilaian moral. .emampuan ini muncul pada masa awal akan tetapi tampak lebih konsisten pada masa sekolah berikutnya. I$. Keterkaitan PHBS dengan !KS (!saha Kesehatan Sekolah) 2saha .esehatan Sekolah adalah upaya untuk membina dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah, perguruan agama serta usaha!usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan di lingkungan sekolah. 2saha .esehatan Sekolah adalah usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah!sekolah dengan anak didik beserta lingkungan hidupnya sebagai sasaran utama sehingga akan membentuk perilaku hidup sehat dan menghasilkan derajat kesehatan yang optimal. (Fffendy, )++:). -ujuan 2saha .esehatan Sekolah adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan perestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia indonesia seutuhnya. 2saha .esehatan Sekolah juga bertujuan untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan meningkatkan derajat kesehatan peserta didik yang mencakup0 a) menurunkan angka kesakitan anak sekolah, b) meningkatkan kesehatan peserta didik baik fisik, mental, maupun sosial, c) agar peserta didik mempunyai pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip! prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah, d) meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan terhadap anak sekolah, e) meningkatkan daya tangkal dan daya hayat terhadap pengaruh buruk narkotika, rokok, alkohol, dan obat berbahaya lainnya. 2ntuk meningkatkan kesadaran hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik, dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat yang dikenal dengan istilah tiga program pokok (trias) 2.S yakni0 pendidikan kesehatan (/ealth Education in School)5 pelayanan kesehatan (School /ealth Service), dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. engan demikian dengan adanya fasilitas 2saha .esehatan Sekolah (2.S) akan sangat menunjang terwujudnya perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah. $. Keterkaitan PHBS dengan Kepera%atan Kesehatan di Sekolah .eperawatan sekolah adalah keperawatan yang difokuskan kepada anak di tatanan pendidikan guna memenuhi kebutuhan anak dengan mengikutsertakan keluarga maupun masyarakat sekolah dalam perencanaan pelayanan. Perawatan kesehatan sekolah mengaplikasikan praktek keperawatan untuk memenuhi kebutuhan unit indi&idu, kelompok, dan masyarakat sekolah. .eperawatan kesehatan sekolah merupakan salah satu jenis pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk mewujudkan dan menumbuhkan kemandirian siswa untuk hidup sehat, menciptakan lingkungan, dan suasana sekolah yang sehat. Dokus utama perawat kesehatan sekolah adalah siswa dan lingkungannya dan sasaran penunjang adalah guru dan kader ("oni, $%)%). Perawat sekolah merupakan salah satu dari beberapa orang yang ditempatkan untuk memberikan arahan terhadap program kesehatan sekolah terkoordinasi. Perawat dapat berperan sebagai manajer, konsultan, pendidik, pelaksana maupun peneliti di bidang keperawatan dengan area khusus sekolah. Perawat dapat melaksanakan skrining kesehatan, memberikan pelayanan dasar untuk luka dan keluhan minor dengan memberikan pengobatan sederhana, memantau status imunisasi siswa dan keluarganya dan aktif juga dalam mengidentifikasikan anak!anak yang mempunyai masalah kesehatan. Perawat perlu memahami peraturan yang ada menyangkut anak usia sekolah seperti memberikan libur kepada siswa karena adanya penyakit menular, kutu, kudis, dan parasit lain. alam melaksanakan perannya sebagai konsultan terutama untuk para guru, perawat dapat memberikan informasi tentang pentingnya memberikan pengajaran kesehatan di kelas, pengembangan kurikulum yang terkait dengan kesehatan, serta cara!cara penanganan kesehatan yang bersifat khusus dan kecacatan (Sumijatun, $%%<). The -ational Association o# School -urses (/5S/) menyatakan ada tiga peran perawat komunitas di sekolah yaitu0 ). Peran klinik (,eneralist )linical &ole) Perawat komunitas dalam peran klinik akan memberikan pelayanan, konseling, pendidikan kesehatan kepada siswa dan keluarga. Pelayanan ini diintegrasikan dengan program sekolah. Pearawat klinik bekerja di sekolah yang memberikan pelayanan selama jam sekolah. Perawat membaur dengan fungsional sehari!hari komunitas sekolah. *engindentifikasi siswa, keluarga, dan guru dari resiko gangguan kesehatan (case #inding), mengembangkan dan implementasi inter&ensi yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan dan menyusun kebijakan dan program yang sesuai untuk memecahkan permasalahan baik yang aktual maupun potensial. $. Peran Perawatan Primer ((rimary &ole) Perawat komunitas melaksanakan teknik tindakan keperawatan sesuai prosedur. Selain itu dalam melaksanakan perannya berkoordinasi dengan petugas kesehatan yang lain. Beberapa item yang menjadi perhatian dalam peran ini antara lain0 kesehatan fisik, kesehatan emosional, kebiasaan (makan, merokok), perhatian sosial (lingkungan rumah, kemiskinan). 4. Peran *anajemen ("anagement &ole) a. *engembangkan, koordinasi, dan e&aluasi program kesehatan sekolah b. *engembangkan dan implementasi kebijakan dan prosedur kesehatan sekolah c. *anajemen kasus pada siswa dan keluarga dengan kebutuhan kesehatan yang khusus d. Super&isi dan e&aluasi pada tenaga kesehatan yang lain dan mendukung personal