Anda di halaman 1dari 2

TOPOGRAFI & IKLIM

Dari prospektif topografis, wilayah Timor-Timur sebagian besar terdiri dari


daerah-daerah pegunungan yang membentang dari timur ke barat.
Bentangan-bentangan pegunungan ini ada kalanya terputus, sehingga
membentuk lembah-lembah serta jurang-jurang yang curam dan amat dalam.
Kemudian, ditengah-tengahnya mengalir sungai-sungai kecil yang sangat
mempersulit transportasi. tanahnya amat banyak mengandung kapur, karang,
tanah liat yang pekat, dan pasir serta cuma sedikit yang tergolong tipe tanah
vulkanik. Di Timor-Timur, terdapat 7 buah gunung yang ketinggiannya
lebih dari 2.000 meter. Di Kabupaten Ainaro, terdapat Gunung Tatamailau
(2.495 m), dan Gunung Usululi (2.620 m).

Di Kabupaten Ermera terdapat Gunung Hatupai (2.293 m), Gunung Laclo (2.050 m). Di Kabupaten Baucau
dengan Kabupaten Lautem terdapat Gunung Matebian (2.373 m). Di Timor-Timur terdapat 122 aliran
sungai yang dapat dikelompokkan menjadi dua buah wilayah aliran sungai (WAS), yaitu WAS yang
bermuara di utara dan WAS yang bermuara di selatan. WAS utara bermuara di pantai utara meliputi sungai
Tono, Loes, Comoro, Laclo, Laleia, Vemasse, Seical, Larat, Semo Malai. WAS selatan yang bermuara di
pantai selatan antar lain : Tafara, Laomea, Molo, Beluli, Sui, Cakie, Clere, Sahen, Luca dan Tucu. Dari
beberapa sungai yang ada, terdapat sungai yang hampir sepanjang tahun airnya mengalir, walaupun dengan
debit air yang relatif kecil, yaitu sungai Laclo di Kabupaten Manatuto, sungai Seical di Kebupaten Baucau,
sungai Bulolo, Marobo, Malibaka, dan Nunura/Babae di Kabupaten Bobonaro, sungai Gleno di Kabupaten
Emera, sungai Karau Ulun di Kabupaten Viqueque, sungai Loes di Kabupaten Liquica dan sungai Tono di
kabupaten Ambeno.
Pada musim hujan aliran sungai berpindah-pindah dan bahkan sering menimbulkan banjir. Sedangkan pada
musim kemarau, airnya menyusut bahkan ada yang kering. Sungai yang berair sepanjang tahun hampir
seluruhnya bermuara di pantai selatan, kecuali sungai Tono, Loes, Laclo, dan Seical yang bermuar di pantai
utara.
Di beberapa Kabupaten terdapat danau antara lain : Bemalai di kabupaten Bobonaro, Maubara di Kabupaten
Liquica, Lihumo di Kabupaten Ermera, Seloi di Kabupaten Aileu, Uelenas, Modo Mahut di Kabupaten
manufahi, Gassilasi di Kabupaten Baucau, Iraralaro di Kabupaten Lautem dan Tasi Tolu di Kabupaten Dili.
Di Timor-Timur pada umumnya tergolong iklim tropis dengan suhu minimum 18C - 21C, sedangkan
suhu tertinggi bervariasi antara 26C - 32C. Di bagian utara sampai ke Baucau, musim hujan pada bulan
Februari-Maret, dan pada umumnya diikuti angin barat (muson). Bulan Mei dan November merupakan masa
peralihan. Bulan Agustus- September merupakan musim kemarau.
Berbeda keadaannya di daerah ujung timur dan selatan, musim hujan turun pada pertengahan bulan Mei
tahun berikutnya. Bulan Mei merupakan musim kemarau dan awal Juni sampai Agustus musim hujan
kembali. Apabila di Australia sedang musim dingin (Agustus-Oktober), kadang-kadang suhu di Timor-
Timur turun sampai 18C.
Begitu pula sebaliknya, apabila di Australia sedang musim panas, didaerah pesisir, suhu menjadi tinggi
walaupun sedang musim hujan. Selain itu terdapat perbedaan suhu udara yang menyolok antar daerah pesisir
dan daerah pedalaman. Rata-rata curah hujan relatif rendah (1.200-1.500 mm/tahun) dengan rata-rata 80-90
hari hujan per tahun, dengan catatan, di bagian selatan dan ujung timur dapat dua kali musim hujan dalam
satu tahun.
Di panti utara curah hujan rata-rata 500-1.000 mm per tahun, di daerah pegunungan sekitar Ainaro, Same,
Lolotoi dan Soibada rata-rata 2.500-3.000 mm per tahun. Sedangkan di daerah pantai selatan rata-rata 1.500-
2.000 mm per tahun.Sepanjang tahun, keadaan laut di sekitar pantai utara pada umumnya terang, berbeda
dengan pantai selatan yang hampir selalu bergelombang besar, terlebih pada musim angin barat. Keadaan
topografi dan iklim seperti telah diuraikan diatas, akan mempengaruhi potensi sumber daya alam di Timor-
Timur, dan akan berpengaruh terhadap kegiatan sosial ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai