Anda di halaman 1dari 9

PNEUMATIK

PENGERTIAN PNEUMATIK
Pneumatik merupakan ilmu yang mempelajari tentang teknik pemakaian udara bertekanan
(udara kempa). Sistem pneumatik memiliki aplikasi yang luas seperti menambah tekanan ban, melepas
velg mobil, dongkrak, alat pemasang kampas rem tromol mobil, pembuka pintu otomatis, pengepakan
industri makanan dan sebagainya.
Sistem pneumatik memiliki keuntungan sebagai berikut :
a. Fluida yang digunakan merupakan udara yang memiliki ketersediaan yang tak terbatas di alam.
b. Udara mudah disalurkan dari suatu tempat ke tempat lain.
c. Udara dapat fleksibel digunakan pada berbagai temperatur yang diperlukan.
d. Aman.
e. Udara yang ada di sekitar kita cenderung bersih tanpa zat kimia yang berbahaya.
f. Kecepatan dan daya dorong yang mudah diatur.
g. Udara mudah disimpan di tabung.
h. Udara memiliki banyak manfaat serta mudah dimanfaatkan.
Selain keuntungan di atas, sistem pneumatik juga memiliki kekurangan diantaranya sebagai
berikut :
a. Memerlukan instalasi penghasil udara bertekanan (kompresor).
b. Mudah terjadi kebocoran.
c. Menimbulkan suara bising.
d. Udara yang bertekanan mudah mengembun, sehingga sebelum memasuki
sistem harus diolah terlebih dahulu agar memenuhi persyaratan tertentu, misal kering, memiliki
tekanan yang cukup, dan mengandung sedikit pelumas agar mengurangi gesekan pada katup-
katup dan aktuator.








KOMPONEN SISTEM PNEUMATIK

a. Kompresor
Kompresor digunakan untuk menghisap udara di atmosfer dan menyimpannya kedalam tangki
penampung atau receiver. Kondisi udara dalam atmosfer dipengaruhi oleh suhu dan tekanan.

b. Oil and Water Trap
Fungsi dari Oil and Water Trap adalah sebagai
pemisah oli dan air dari udara yang masuk dari
kompresor. Jumlah air persentasenya sangat kecil
dalam udara yang masuk kedalam sistem
Pneumatik, tetapi dapat menjadi penyebab serius
dari tidak berfungsinya sistem.


c. Dehydrator
Fungsi unit ini adalah sebagai pemisah kimia untuk
memisahkan sisa uap lembab yang mana boleh jadi tertinggal
waktu udara melewati unit Oil and Water Trap.

d. Air Filter
Setelah udara yang dikompresi melewati unit Oil and Water Trap dan unit Dehydrator,
akhirnya udara yang dikompresi akan melewati Filter untuk memisahkan udara dari
kemungkinan adanya debu dan kotoran yang mana mugnkin terdapat dalam udara.

e. Pressure Regulator
Sistem tekanan udara siap masuk pada tekanan tinggi menambah tekanan pada bilik dan
mendesak beban pada piston.

f. Restrictor
Restrictor adalah tipe dari pengontrol klep yang digunakan dalam sistem Pneumatik, Restrictor
yang biasa digunakan ada dua (2) tipe, yaitu tipe Orifice dan Variable Restrictor.


PENGGUNAAN SISTEM PNEUMATIK
a. Pneumatic Drill

b. Kompresor






c. Pneumatic Press

d. Pneumatic Crane


SISTEM HIDROLIK
PENGERTIAN HIDROLIK
Hidrolik merupakan ilmu yang mempelajari tentang teknik pemakaian fluida bertekanan.
Fluida yang digunakan dalam sistem hidrolik adalah oli. Syarat-syarat cairan hidrolik yang digunakan
harus memiliki kekentalan (viskositas) yang cukup, memiliki indek viskositas yang baik, tahan api, tidak
berbusa, tahan dingin, tahan korosi dan tahan aus, minimal kompressibility.
Sistem hidrolik juga memiliki kelemahan dan kelebihan. Kelemahan sistem hidrolik sebagai berikut :
a. Fluida yang digunakan (oli) harganya mahal.
b. Apabila terjadi kebocoran akan mengotori sistem, sehingga sistem hidrolik jarang digunakan pada
industri makanan maupun obat-obatan.
Sedangkan kelebihan sistem hidrolik diantaranya adalah:
a. Tenaga yang dihasilkan sistem hidrolik besar sehingga banyak diaplikasikan pada alat berat seperti
crane, kerek hidrolik dll.
b. Oli juga bersifat sebagai pelumas sehingga tingkat kebocoran lebih jarang dibandingkan dengan
sistem pneumatik.
c. Tidak berisik.

KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM HIDROLIK

Sistem hidrolik ini didukung oleh 3 unit komponen utama, yaitu:
1. Unit Tenaga, berfungsi sebagai sumber tenaga dengan liquid/ minyak hidrolik
Pada sistem ini, unit tenaga terdiri atas:
Penggerak mula yang berupa motor listrik atau motor bakar
Pompa hidrolik, putaran dari poros penggerak mula memutar pompa hidrolik sehingga
pompa hidrolik bekerja. Pompa hidrolik berfungsi mengisap fluida oli hidrolik yang akan
disirkulasikan dalam sistem hidrolik. Macam-macam pompa hidrolik diantaranya adalah
1. Pompa roda gigi
Pompa ini terdiri dari 2 buah roda gigi yang dipasang
saling merapat. Perputaran roda gigi yang saling berlawanan arah
akan mengakibatkan kevakuman pada sisi hisap, akibatnya oli
akan terisap masuk ke dalam ruang pumpa, selanjutnya
dikompresikan ke luar pompa hingga tekanan tertentu. Tekanan
pompa hydrolik dapat mencapai 100 bar.
2. Pompa sirip burung
Pompa ini bergerak terdiri dari dari banyak sirip yang dapat
flexible bergerak di dalam rumah pompanya. Bila volume
pada ruang pompa membesar, maka akan mengalami
penurunan tekanan, oli hydrolik akan terhisap masuk,
kemudian diteruskan ke ruang kompressi. Oli yang
bertekanan akan dialirkan ke sistim hydrolik.
3. Pompa torak aksial
Pompa hydrolik ini akan mengisap oli melalui
pengisapan yang dilakukan oleh piston yang
digerakkan oleh poros rotasi. Gerak putar dari
poros pompa diubah menjadi gerakan torak
translasi, kemudian terjadi langkah hisap dan
kompressi secara bergantian. Sehingga aliran
oli hydrolik menjadi kontinyu.
4. Pompa sekrup
Pompa ini memiliki dua rotor yang saling
berpasangan atau bertautan (engage), yang satu
mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya
berbentuk cembung, sehingga dapat memindahkan
fluida oli secara aksial ke sisi lainnya. Kedua rotor
itu identik dengan sepasang roda gigi helix yang saling bertautan.
5. Pompa torak radial
Pompa ini berupa piston-piston yang dipasang secara
radial, bila rotor berputar secara eksentrik, maka
piston2 pada stator akan mengisap dan
mengkompressi secara bergantian. Gerakan torak ini
akan berlangsung terus menerus, sehingga
menghasilkan alira oli /fluida yang kontinyu.

Tangki hidrolik, berfungsi sebagai wadah atau penampang cairan hidrolik
Kelengkapan (accessories), seperti : pressure gauge, gelas penduga, relief valve
2. Unit Penggerak (Actuator), berfungsi untuk mengubah tenaga fluida menjadi tenaga
mekanik. Hidrolik actuator dapat dibedakan menjadi dua macam yakni:
Penggerak lurus (linier Actuator) : silinder hidrolik
Penggerak putar : motor hidrolik, rotary actuator
3. Unit Pengatur, berfungsi sebagai pengatur gerak sistem hidrolik.
Unit ini biasanya diwujudkan dalam bentuk katup atau valve yang macam-macamnya akan
dibahas berikut ini.
3.1 Katup Pengarah (Directional Control Valve = DCV)
Katup (Valve) adalah suatu alat yang menerima perintah dari luar untuk melepas,
menghentikan atau mengarahkan fluida yang melalui katup tersebut.
Contoh jenis katup pengarah: Katup 4/3 Penggerak lever, Katup pengarah dengan piring
putar, katup dengan pegas bias.
3.2 Macam-macam Katup Pengarah Khusus
1) Check Valve adalah katup satu arah, berfungsi sebagai pengarah aliran dan juga
sebagai pressure control (pengontrol tekanan)
2) Pilot Operated Check Valve, Katup ini dirancang untuk aliran cairan hidrolik yang
dapat mengalir bebas pada satu arah dan menutup pada arah lawannya, kecuali ada
tekanan cairan yang dapat membukanya.
3) Katup Pengatur Tekanan, Tekanan cairan hidrolik diatur untuk berbagai tujuan
misalnya untuk membatasi tekanan operasional dalam sistem hidrolik, untuk
mengatur tekanan agar penggerak hidrolik dapat bekerja secara berurutan, untuk
mengurangi tekanan yang mengalir dalam saluran tertentu menjadi kecil.
Macam-macam Katup pengatur tekanan adalah:
a. Relief Valve, digunakan untuk mengatur tekanan yang bekerja pada sistem dan
juga mencegah terjadinya beban lebih atau tekanan yang melebihi kemampuan
rangkaian hidrolik.
b. Sequence Valve, berfungsi untuk mengatur tekanan untuk mengurutkan
pekerjaan yaitu menggerakkan silinder hidrolik yang satu kemudian baru yang
lain.
c. Pressure reducing valve, berfungsi untuk menurunkan tekanan fluida yang
mengalir pada saluran kerja karena penggerak yang akan menerimanya
didesain dengan tekanan yang lebih rendah.
4) Flow Control Valve, katup ini digunakan untuk mengatur volume aliran yang berarti
mengatur kecepatan gerak actuator (piston).
Fungsi katup ini adalah sebagai berikut:
untuk membatasi kecepatan maksimum gerakan piston atau motor hidrolik
Untuk membatasi daya yang bekerja pada sistem
Untuk menyeimbangkan aliran yang mengalir pada cabang-cabang
rangkaian.
Macam-macam dari Flow Control Valve :
Fixed flow control yaitu: apabila pengaturan aliran tidak dapat berubah-
ubah yaitu melalui fixed orifice.
Variable flow control yaitu apabila pengaturan aliran dapat berubah-ubah
sesuai dengan keperluan
Flow control yang dilengkapi dengan check valve
Flow control yang dilengkapi dengan relief valve guna menyeimbangkan
tekanan
PENGGUNAAN SISTEM HIDROLIK
a. Sistem rem

b. Transmisi Otomatis

c. Dongkrak Hidrolik




























d. Press Hidrolik

Anda mungkin juga menyukai