Tugas Instrumentasi Biomedis Bab Respirasi 1. High Frequency Jet Ventilator High Frequency Jet Ventilatori (HFJV) merupakan ventilator khusus yang bisa diatur untuk penggunaan ketika emergency, misalnya ketika terjadi trauma. HFJV tidak membutuhkan power lain selain ventilasi fluidanya itu sendiri. Peralatan ini berguna untuk mengatur trauma kardiopulmonari, terutama sebagai metode untuk mengatur jalan nafas pasien ketika terjadi trauma akut dan tidak terkontrol. Tekanan positif dan airflow yang keluar dari orofaring dihasilkan oleh jet ventilator, dan tekanan rendah pada jalan nafas disebabkan oleh HFJV untuk menurunkan keadaan tensi pneumothoraks dan gangguan aliran balik vena utama. Frekuensi maupun duty cycle pada HFJV bisa disesuaikan dengan kondisi pasien, dimana tidak dibutuhkan sumber selain dari tekanan pada ventilasi fluidanya sendiri. Frekuensi osilator pada HFJV dapat divariasikan dengan kopling volume variable untuk satu inputan osilator, sedangkan duty cycle dapat divariasikan dengan macam-macam fluida pada osilator inputnya. Fluida ventilasi tersebut digunakan sebagai sumber untuk osilator sehingga semua peralatan dapat dioperasikan dari satu sumber fluida. Maka, HFJV dioperasikan sepenuhnya oleh tekanan udara.
Gambar 1. skema diagram HFJV
Tabel 1. Keterangan gambar 1 No. Keterangan 10 HFJV 12 Botol oksigen 14 Katup Shut off 16 Regulator tekanan utama 18 Skala penunjuk tekanan 20 Katup inspirasi 22 Jet atau penyembur udara 24 Introducer transtrakea 26 Osilator Vortex 28 Indikator inspirasi 30 Regulator tekanan kedua 32 Inlet tangential kanan 34 Ruangan vortex 38 Inlet tangetial kiri 40 Katup inlet bias 41 Saluran utama 42 Control port 44 Katup level DC 46 Lubang udara
Bagian-bagian HFJV disebutkan dalam tabel 1 berdasarkan gambar 1. HFJV terdiri dari botol oksigen berisi sumber udara yang memiliki katup shut off dan regulator tekanan utama. Regulator tekanan utama dimonitor melalui skala penunjuk tekanan, yang menunjukan skala tekanan inspirasi yang masuk melalui katup inspirasi. Level tekanan tersebut antara 10 hingga 50 PSIG. Katup inspirasi menyebabkan jet pada introducer transtracheal membuka dan menutup katup inspirasi dengan rata-rata 1 hingga 15 kali per detik. Mengoperasian jet tersebut dimonitor oleh indicator inspirasi. Regulator inspirasi kedua mengatur tekanan tetap sekitar 50 PSIG. Tekanan tersebut digunakan pada inlet tengential kanan dari ruangan vortex. Saluran utama ruangan vortex terhubung dengan port katup inspirasi dan katup level DC pada lubang angin.
2. High Frequency Oscilatory Ventilator High Frequency Oscilatory Ventilator (HFOV) merupakan salah satu jenis ventilator mekanis dengan rate yang tinggi dan volume tidal yang kecil. HFOV digunakan untuk meningkatkan pertukaran gas pada pasien dengan gagal nafas berat dan untuk mengurangi kerusakan paru-paru akibat ventilator. Selain itu, HFOV berfungsi untuk menurunkan morbiditas paru pada pasien yang membutuhkan bantuan ventilasi dan sebagai metode bantuan ventilasi yang dapat menyembuhkan pulmonary air leak. Pada prinsipnya, HFOV memberikan volume tdal lebh kecil dari physiological dead space, yaitu kurang dari 2 ml/kg, sehingga bisa mencegah overdistensi pada unit paru yang kurang compliant dan meningkatkan rasio ventilasi atau perkusi. Pencegahan volume trauma diatasi dengan cara mempertahankan volume paru secara konstan di atas Functional Residual Capacity dengan menggunakan constant distending pressure. Frekuensi pada HFOV yang digunakan adalah frekuensi tinggi, dimana 1 Hz setara dengan 60 kali per menit ventilasi.
Gambar 2. Skema HFOV Ventilator HFOV adalah modifikasi ventilator mekanik yang menggunakan piston sebagai pompa atau diafragma getar. Alat ini dapat bekerja dengan frekuensi 600 sampai dengan 900 kali per menit ( 10 sampai 15 Hz ). Selama alat ini bekerja, inspirasi dan ekspirasi tetap aktif (tekanan saluran napas proksimal adalah negatif selama ekspirasi). Osilator dapat menghantarkan udara segar tanpa terputus ke dalam saluran pernapasan.15,17 Tekanan osilasi dalam saluran pernapasan menghasilkan volume tidal yang rendah dan akan mempertahankan volume paru. Pengalaman klinik pertama penggunaan HFOV adalah pada bayi prematur yang menderita penyakit membran hialin yang gagal dengan penggunaan ventilator biasa dan berlanjut menjadi penyakit chronic lung disease. Jenis yang sering digunakan dan telah direkomendasikan oleh FDA adalah sensor medics 3100 A oscillator. Alat ini menggunakan sebuah piston osilasi dan tidak dihubungkan dengan ventilator mekanik konvensional. Parameter yang diukur adalah frekuensi dan tekanan saluran napas rata-rata.
3. Iron Lung dan Polio Sekitar 5% hingga 10 % penderita polio meninggal akibat kegagalan pernafasan, karena mereka tidak mampu bernafas sendiri. Pada zaman sebelum era vaksinasi dan penggunaan ventilator modern, pasien polio ditempatkan dalam iron lung. Iron lung merupakan sebuah ventilator bertekanan negatif, yang digunakan untuk mendukung pernafasan pada pasien-pasien yang menderita polio. Alat ini membantu paru-paru yang lemah dengan cara menambah dan mengurangi tekanan udara di dalam tabung. Kalau tekanan udara ditambah, paru-paru akan mengempis, kalau tekanan udara dikurangi, paru-paru akan mengembang. Dengan demikian udara terpompa keluar masuk paru-paru. Infeksi yang jauh lebih parah pada otak dapat menyebabkan koma dan kematian.