Anda di halaman 1dari 4

Priyanka Kusuma Wardhani 081117029

S1 Teknobiomedik Universitas Airlangga


Tugas Instrumentasi Biomedis Bab Respirasi
1. High Frequency Jet Ventilator
High Frequency Jet Ventilatori (HFJV) merupakan ventilator khusus yang bisa diatur
untuk penggunaan ketika emergency, misalnya ketika terjadi trauma. HFJV tidak
membutuhkan power lain selain ventilasi fluidanya itu sendiri. Peralatan ini berguna
untuk mengatur trauma kardiopulmonari, terutama sebagai metode untuk mengatur jalan
nafas pasien ketika terjadi trauma akut dan tidak terkontrol. Tekanan positif dan airflow
yang keluar dari orofaring dihasilkan oleh jet ventilator, dan tekanan rendah pada jalan
nafas disebabkan oleh HFJV untuk menurunkan keadaan tensi pneumothoraks dan
gangguan aliran balik vena utama.
Frekuensi maupun duty cycle pada HFJV bisa disesuaikan dengan kondisi pasien, dimana
tidak dibutuhkan sumber selain dari tekanan pada ventilasi fluidanya sendiri. Frekuensi
osilator pada HFJV dapat divariasikan dengan kopling volume variable untuk satu
inputan osilator, sedangkan duty cycle dapat divariasikan dengan macam-macam fluida
pada osilator inputnya. Fluida ventilasi tersebut digunakan sebagai sumber untuk osilator
sehingga semua peralatan dapat dioperasikan dari satu sumber fluida. Maka, HFJV
dioperasikan sepenuhnya oleh tekanan udara.

Gambar 1. skema diagram HFJV







Tabel 1. Keterangan gambar 1
No. Keterangan
10 HFJV
12 Botol oksigen
14 Katup Shut off
16 Regulator tekanan utama
18 Skala penunjuk tekanan
20 Katup inspirasi
22 Jet atau penyembur udara
24 Introducer transtrakea
26 Osilator Vortex
28 Indikator inspirasi
30 Regulator tekanan kedua
32 Inlet tangential kanan
34 Ruangan vortex
38 Inlet tangetial kiri
40 Katup inlet bias
41 Saluran utama
42 Control port
44 Katup level DC
46 Lubang udara

Bagian-bagian HFJV disebutkan dalam tabel 1 berdasarkan gambar 1. HFJV terdiri dari
botol oksigen berisi sumber udara yang memiliki katup shut off dan regulator tekanan
utama. Regulator tekanan utama dimonitor melalui skala penunjuk tekanan, yang
menunjukan skala tekanan inspirasi yang masuk melalui katup inspirasi. Level tekanan
tersebut antara 10 hingga 50 PSIG. Katup inspirasi menyebabkan jet pada introducer
transtracheal membuka dan menutup katup inspirasi dengan rata-rata 1 hingga 15 kali per
detik. Mengoperasian jet tersebut dimonitor oleh indicator inspirasi. Regulator inspirasi
kedua mengatur tekanan tetap sekitar 50 PSIG. Tekanan tersebut digunakan pada inlet
tengential kanan dari ruangan vortex. Saluran utama ruangan vortex terhubung dengan
port katup inspirasi dan katup level DC pada lubang angin.

2. High Frequency Oscilatory Ventilator
High Frequency Oscilatory Ventilator (HFOV) merupakan salah satu jenis ventilator
mekanis dengan rate yang tinggi dan volume tidal yang kecil. HFOV digunakan untuk
meningkatkan pertukaran gas pada pasien dengan gagal nafas berat dan untuk
mengurangi kerusakan paru-paru akibat ventilator. Selain itu, HFOV berfungsi untuk
menurunkan morbiditas paru pada pasien yang membutuhkan bantuan ventilasi dan
sebagai metode bantuan ventilasi yang dapat menyembuhkan pulmonary air leak.
Pada prinsipnya, HFOV memberikan volume tdal lebh kecil dari physiological dead
space, yaitu kurang dari 2 ml/kg, sehingga bisa mencegah overdistensi pada unit paru
yang kurang compliant dan meningkatkan rasio ventilasi atau perkusi. Pencegahan
volume trauma diatasi dengan cara mempertahankan volume paru secara konstan di atas
Functional Residual Capacity dengan menggunakan constant distending pressure.
Frekuensi pada HFOV yang digunakan adalah frekuensi tinggi, dimana 1 Hz setara
dengan 60 kali per menit ventilasi.

Gambar 2. Skema HFOV
Ventilator HFOV adalah modifikasi ventilator mekanik yang menggunakan piston
sebagai pompa atau diafragma getar. Alat ini dapat bekerja dengan frekuensi 600 sampai
dengan 900 kali per menit ( 10 sampai 15 Hz ). Selama alat ini bekerja, inspirasi dan
ekspirasi tetap aktif (tekanan saluran napas proksimal adalah negatif selama ekspirasi).
Osilator dapat menghantarkan udara segar tanpa terputus ke dalam saluran
pernapasan.15,17 Tekanan osilasi dalam saluran pernapasan menghasilkan volume tidal
yang rendah dan akan mempertahankan volume paru. Pengalaman klinik pertama
penggunaan HFOV adalah pada bayi prematur yang menderita penyakit membran hialin
yang gagal dengan penggunaan ventilator biasa dan berlanjut menjadi penyakit chronic
lung disease. Jenis yang sering digunakan dan telah direkomendasikan oleh FDA adalah
sensor medics 3100 A oscillator. Alat ini menggunakan sebuah piston osilasi dan tidak
dihubungkan dengan ventilator mekanik konvensional. Parameter yang diukur adalah
frekuensi dan tekanan saluran napas rata-rata.

3. Iron Lung dan Polio
Sekitar 5% hingga 10 % penderita polio meninggal akibat kegagalan pernafasan, karena
mereka tidak mampu bernafas sendiri. Pada zaman sebelum era vaksinasi dan
penggunaan ventilator modern, pasien polio ditempatkan dalam iron lung. Iron lung
merupakan sebuah ventilator bertekanan negatif, yang digunakan untuk mendukung
pernafasan pada pasien-pasien yang menderita polio. Alat ini membantu paru-paru yang
lemah dengan cara menambah dan mengurangi tekanan udara di dalam tabung. Kalau
tekanan udara ditambah, paru-paru akan mengempis, kalau tekanan udara dikurangi,
paru-paru akan mengembang. Dengan demikian udara terpompa keluar masuk paru-paru.
Infeksi yang jauh lebih parah pada otak dapat menyebabkan koma dan kematian.

Gambar 3. Iron lung

Anda mungkin juga menyukai