Ekosistem pantai didefinisikan sebagai suatu kesatuan dialam
yang terdiri dari semua organisme yang berfungsi bersama sama disuatu tempat yang berinteraksi dengan lingkungan fisik yang memungkinkan terjadinya aliran energi dan membentuk suatu struktur biotik yang jelas dan siklus materi diantara komposisi hidup (biotik) dan tak hidup (abiotik). Seperti halnya dengan ekosistem lainnya, unsur unsur ekosistem pantai dapat dikelompokkan dalam empat (4) komponen yaitu : (1) omponen abiotik (seperti !ahaya, unsur hara, air, sedimen dll)" (#) omponen produser (seperti fitoplankton, algae laut, lamun dan bakau)" ($) omponen konsumer (seperti karang, kerang, ikan, udang)" (4) omponen pengurai%dekomposer (seperti bakteri, jamur dan &irus). eempat komponen ini akan saling berinteraksi se!ara timbal balik sebagai suatu sistem ekologi atau ekosistem sebagai tempat berlangsungnya proses proses kehidupan. 'ebarapa ekosistem yang berkembang di(ilayah pantai seperti terumbu karang (!orall reef), hutan bakau (mangro&e), padang lamun (sea grass), muara sungai (estuari), pantai berpasir ( sandy bea!h), pantai berbatu (ro!ky bea!h) dan sebagainya. 2 Pengertian lamun (Sea Grass) )amun (Sea *rass) adalah tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang sudah sepenuhnya menyesuaikan diri untuk hidup terbenam dalam laut. +umbuhan ini terdiri dari rhi,ome, daun dan akar. -engan bantuan rhi,ome dan akar inilah tumbuhan tersebut dapat menan!apkan diri dengan kokoh di dasar laut hingga tahan terhadap hempasan gelombang dan arus. .mumnya memiliki daun yang berbentuk panjang, tipis seperti pita, berbentuk ellips, bulat telur, bulat dengan ujung run!ing atau berbentuk tombak. 'eberapa sifat khas yang dimiliki oleh lamun untuk dapat tumbuh didalam laut, diantaranya adalah karena mampu hidup dalam media air asin, mempunyai sistem perakaran yang berkembang baik serta mampu melaksanakan daur generatif didalam air. .mumnya lamun ditemukan pada daerah mid / intertidal sampai pada kedalaman 01 atau 21 meter, dan sangat melimpah didaerah sub/ littoral. Selain itu, lamun juga sering dijumpai diperairan dangkal yang agak berpasir serta daerah terumbu karang. )amun kadang/kadang membentuk suatu komunitas yang lebat sehingga merupakan suatu padang lamun ( seagrass bed ) yang !ukup luas dan memiliki produktifitas organik yang sangat tinggi. 3adang lamun bersama/sama dengan terumbu karang dan ekosistem hutan bakau merupakan ekosistem pantai yang saling berhubungan didalam perlindungan plasma nutfah. 3 Gambar 1 *ambar Gambar 1 : Interaksi antara tiga ekosistem laut dangkal, terumbu karang, padang lamun dan manggrove (Unesco, 1983) Jenis dan Distribusi Lamun )amun terdiri dari 1# (dua belas) genera yang berasal dari dua famili, yaitu Hydrocharitaceae yang terdiri atas tiga genera dan famili Potamogetanaceae yang terdiri atas sembilan genera, serta terdiri atas 21 spe!ies. -iantara kedua kelas genera tersebut terdapat tujuh genera yang menghuni perairan tropis, yaitu Enhalus, Halophila dan Thallasia dari famili Hydrocharitaceae,serta 4ymodoceae, Halodule, Syringodium dan Thalassodendron dari famili Potamogenaceae. 4 -i 5ndonesia, terdapat 1# jenis lamun yang berasal dari tujuh genera tersebut diatas yaitu tiga genera berasal dari famili Hydrocharitaceae dan empat genera dari famili Potamogetonaceae ( +abel 1) Tabel 1 omposisi +aksonomik elompok )amun Familia dan Sub Familia Genera Jumlah Species 3otamogetona!eae 6o,teroideae 1. 6o,tera #. 3hyllospedi7 $. 8etero,o,tera 11 0 1 3osidonioideae 4. 3osidonia 0. 8oludule 2. 4ymodo!eae 9. Springodium :. ;mphibolis <. +halassodendron $ : 4 # # # 8ydro!harita!eae 8ydro!haritoideae +halassioideae 8alophiloideae 11. Enhaluss 11. +hallasia 1#. 8olophila 1 # :
lasifikasi lamun menurut -en 8artog ( 1<91 ) dan =ene,, 3hilips dan !alumpong (1<:9) sebagai berikut : -i&isi : ;nthophyta elas : ;ngiospermae >amili : 3otamogetona!eae Subfamili : 6ostera ( 11 spesies) *enus : 3hyllospadi7 ( 0 spesies) Subfamili : 3osidonioideae *enus : 3osidonia ( 3 spesies) Subfamili : 4ymodo!eoideae *enus : 8alodule ( 8 spesies) 4ymodo!eae ( 4 spesies) !ringodium ( " spesies) #mp$ibolis ( " spesies) 5 +halassodendron ( " spesies) >amili : 8ydro!harita!eae Subfamili : 8ydro!haritoideae *enus : Enhalus ( 1 spesies) Subfamili : +halassioideae *enus : +hallassia ( # spesies) Subfamili : 8alophiloideae *enus : 8alophila ( : spesies) Gambar *ambar $ : )amun suku Hydrocharitaceae yang terdapat di 5ndonesia. a 8alophila spispinuli!a, b h minor, ! h. de!ipiens, d h. o&alis, e 5. 8empri!hii, f / Enhalus a!oroides. Peranan Padang Lamun Sebagai produsen primer, lamun mampu menfiksasi karbon dimana hasilnya sebagian besar akan masuk kedalam rantai makanan dilaut, baik diakibatkan oleh proses pemakan se!ara langsung oleh 6 organisme maupun akibat proses dekomposisi. )ebih lanjut dikatakan bah(a dari 0< jenis ikan herbi&ora yang hidup di daerah padang lamun, $1 jenis diantaranya mengkonsumsi lamun se!ara langsung. 3roses dekomposisi tumbuhan laut merupakan hal yang penting karena dari proses tersebut dihasilkan materi yang langsung dapat dikonsumsi oleh he(an pemakan serasah, yang mengendap akan dikonsumsi oleh he(an bentik sedangkan yang berbentuk partikel dalam air akan jadi makanan bagi in&ertebrata penyaring. Seperti dijelaskan pada gambar # yang memperlihatkan lintasan yang dilalui lamun untuk masuk kedalam jaringan makanan. )amun juga berperan memberikan tempat perlindungan dan tempat menempel kepada berbagai he(an dan tumbuhan lainnya. omunitas he(an padang lamun dapat dikelompokkan atas 4 kategori, yaitu biota yang hidup di daun, biota yang menempel pada batang dan rhi,ome, fauna bergerak yang hidup diperairan diba(ah taju daun dan fauna yang hidup pada dan didalam sedimen. -aun lamun yang terputus atau telah mati akan terangkut ke lingkungan sekitarnya dan kemudian mengalami dekomposisi dan mineralisasi sehingga dapat membantu meningkatkan kelimpahan fitoplankton dan ,ooplankton disekitar terumbu karang. 7 Gambar !" *ambar 2. ?antai makanan dalam ekosistem lamun 'agi ikan ikan tertentu, padang lamun berfungsi sebagai daerah asuhan, sebagai daerah pen!arian makanan, atau sebagai daerah penggembalaan. 3adang lamun selain merupakan daerah asuhan bagi ikan ikan muda juga kadang kadang dihuni oleh ikan peruaya untuk melengkapi siklus hidupnya. elimpahan dan jenis ikan yang terdapat di daerah padang lamun pada malam hari ternyata lebih banyak bila dibandingkan pada siang hari. 8al ini menunjukkan bah(a padang lamun merupakan daerah penggembalaan bagi ikan nokturnal. *erakan air yang disebabkan oleh gerakan arus atau gelombang dapat diperlambat oleh &egetasi daun lamun yang lebat. 8al ini dapat menyebabkan perairan didaerah sekitar tersebut menjadi lebih tenang dan 8 men!egah terjadinya erosi. Selain itu, lamun juga memegang peran penting sebagai pendaur berbagai ,at hara dan elemen langka dilingkungan laut. Se!ara tradisional, lamun telah dimanfaatkan untuk dianyam dan dibuat menjadi keranjang, atap rumbai, pupuk kompos, pengisi kasur dan mainan anak anak. 'ahkan saat ini lamun telah digunakan sebagai penyaring limbah, stabilisator pantai, bahan kimia, pupuk dan obat obatan. Faktor Lingkungan -istribusi dan stabilitas ekosistem lamun ditentukan oleh beberapa faktor lingkungan. 3arameter lingkungan penting antara lain : Sedimen % substrat %adang lamun pada berbagai tipe substrat mulai dari sedimen lumpur sampai sedimen kasar& 'etebalan substrat menentukan keber$asilan %enelitian tentang kerusakan padang lamun !ang diakibatkan ole$ pengaru$ aktivitas manusia sampai saat ini masi$ sangat kurang& (erdasrkan $asil penelitian )urtingsi$ dan #$mad (1991), diperole$ laporan ba$*a diperairan )argagiri, +eluk (anten, tela$ ter,adi kerusakan padang lamun !ang diakibatkan ole$ pengaru$ erosi tana$ !ang tela$ gundul di sekitar pantai tersebut& 3enelitian lain perairan pantai Selat =akassar ditemukan 2 @enis tanaman lamun yaitu Enhalus a!roides, 4ymode!a rotundata, holodu 9 uni&ersis, 8alophilia minor, +halassia hempri!hi dan Syrongodium isoetifolium. erusakan tanaman lamun dipesisir pantai Selatan =akassar terutama disebabkan oleh akti&itass (isata, pendaratan perahu dan limbah penduduk. 8asil penelitian =onoarfa, dkk (#11#) diperoleh umumnya kondisi padang lamun di abupaten +akalar dan Sinjai Sula(esi Selatan telah mengalami degradasi terutama di daerah pesisir pulau/pulaunya masih memiliki ekosistem padang lamun yang !ukup baik. 3enyebab kerusakan disebabkan tingginya tingkat sedimentasi serta aktifitas masyarakat. 10 Pedoman Pengelolaan Padang Lamun (Dahuri, dkk, 1996) A 8indari kegiatan pengerukan dan penimbunan di daerah sekitar padang lamun A 3embangunan dengan menggunakan (ilayah pesisir dengan mengubah pola sirkulasi air harus diusahakan meminimalkan erosi A 3embuang limbah !air sekitar padang lamun, harus memenuhi ambang batas A 3enangkapan dengan menggunakan tra(l dan alat tangkap lain yang merusak padang lamun harus dimodifikai untuk mengurangi dampak A 3engalihan aliran air yang dapat merubah tingkat salinitas alamiah harus diminimalkan A 3en!egahan terhadap tumpahan minyak dengan men!ermati padang lamun melalui pemantauan dan e&aluasi A 5n&entarisasi, identifikasi dan pemetaan sumberdaya padang lamun sebelum ada kegiatan. 11 Pulau kecil Pulau-pulau kecil (gambar 1) meliputi 7% dari wilaa! du"ia# da" merupaka" e"tita$ darata" a"g memiliki karakteri$tik da" kere"ta"a" k!u$u$ $e!i"gga pe"gel%laa" pulau kecil memerluka" &%rmat a"g berbeda de"ga" wilaa! darata" lai"# k!u$u$"a pulau be$ar (mai"la"d)' (e"urut de&i"i$i a"g dikeluarka" %le! P)) dalam *+,-./# de&i"i$i pulau adala! ma$$a darata" a"g terbe"tuk $ecara alami# dikelili"gi %le! air da" $elalu berada di ata$ permukaa" $aat air pa$a"g' +amu"# de&i"i$i pulau kecil ma$i! dalam pe"gemba"ga" $ampai $aat i"i' )erikut i"i adala! beberapa de&i"i$i pulau kecil a"g dikeluarka" %le! beberapa i"$ta"$i da" lembaga terkait0 ,/, (1984) 0 Pulau kecil adala! pulau de"ga" lua$ area 1 5'000 km2 *+2/,. 0 Pulau kecil adala! pulau de"ga" lua$ area 1 2'000 km2 (1991) atau lebar"a kura"g dari 10 km /3 (e"teri 0 Pulau kecil adala! pulau de"ga" lua$ area 1 10'000 km2# 3P +%' pe"duduk 1 200'000 %ra"g 4142000 *$ula" dari 0 Pulau kecil adala! pulau de"ga" lua$ area 1 2'000 km2# 53P de"ga" 6umla! pe"duduk 1 20'000 %ra"g 7ambar 1' 8ipe-tipe pulau kecil di 9"d%"e$ia# pulau %$ea"ik dari kateg%ri pulau kara"g4pulau datar (kiri) da" pulau tekt%"ik (ka"a") (e"urut pembe"tuka""a# pulau kecil dapat terbagi me"6adi dua tipe aitu pulau %$ea"ik da" pulau k%"ti"e"tal (gambar 1)' -ebi! la"6ut lagi# pulau %$ea"ik dapat dig%l%"gka" ata$ dua kateg%ri aitu pulau :ulka"i$ da" pulau kara"g (pulau datar)' *mum"a pulau-pulau kecil di 9"d%"e$ia memiliki karakteri$tik bi%ge%&i$ik a"g ter$e"diri $ebagai berikut ()e"ge" 2004)0 terpi$a! dari !abitat pulau i"duk (mai"la"d i$la"d) da" ber$i&at i"$ular memiliki $umberdaa air terbata$# baik air permukaa" maupu" air ta"a!# de"ga" daera! ta"gkapa" air a"g relati& kecil atau $a"gat terbata$ $e!i"gga $ebagia" alira" air permukaa" da" $edime" aka" diteru$ka" ke laut 12 re"ta" ter!adap pe"garu! dari luar# baik a"g ber$i&at alami (badai da" gel%mba"g be$ar) maupu" akibat kegiata" ma"u$ia (pe"guba!$uaia" la!a"# pe"cemara") memiliki $e6umla! $pe$ie$ e"demik a"g ber"ilai ek%l%gi$ ti"ggi area peraira" lebi! lua$ daripada darata"# $erta relati& teri$%lir tidak memiliki !i"terla"d a"g 6au! dari pa"tai 5ari $egi &i$ik maka pulau-pulau kecil memiliki $umberdaa alam darata" a"g $a"gat terbata$# $eda"gka" $umberdaa alam laut da" 6a$a li"gku"ga" a"g di$ediaka" %le!"a perlu dikel%la $ebaik mu"gki" gu"a me"u"6a"g ke$e6a!teraa" ma$arakat a"g !idup di dalam"a $ecara berkela"6uta"' Pemba"gu"a" da" pe"gel%laa" $umberdaa alam da" li"gku"ga" di pulau kecil !aru$ dilakuka" $ecara tere"ca"a# $i$temati$# da" terpadu# $e!i"gga ma$i! dapat meme"u!i kebutu!a" $umberdaa ter$ebut u"tuk ge"era$i a"g aka" data"g'