Anda di halaman 1dari 45

I.

PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Dalam usaha menyelamatkan hasil pertanian, khususnya
tanaman pangan dan hortikultura, serangan OPT merupakan salah
satu faktor penghambat dan sangat merugikan. Untuk menekan
kerugian tersebut perlu dilakukan pengendalian yang tepat, baik
waktu, sasaran maupun jenisnya. Pengamatan yang rutin terhadap
kemunculan OPT merupakan salah satu kegiatan yang sangat di
perlukan agar supaya pengendalian yang dilakukan benar- benar
tepat sehingga kerugian yang ditimbulkan dapat ditekan sekecil
mungkin. egiatan ini dilaksanakan di lapangan dan di laboratorium
pengamatan.
!aboratorium merupakan !aboratorium Pengamatan "ama
Penyakit #!P"P$ %alai Proteksi Tanaman Pangan dan "ortikultura
#%PTP"$ Pro&insi %anten yang mempunyai tugas membantu
kegiatan %PTP" baik dari teknis maupun administrasi dan secara
struktural bertanggungjawab kepada %alai Proteksi Tanaman
Pangan dan "ortikultura Pro&insi %anten. Dalam pelaksanaan
tugasnya laboratorium dilengkapi dengan sarana 'sik berupa
peralatan yang merupakan hibah dari pemerintahan jepang melalui
(T( )*+ Th ,+*- serta didukung oleh proyek pengadaan dari
kegiatan %alai Proteksi Tanaman Pangan dan "ortikultura #%PTP"$
yang dananya bersumber dari (P%. Tanaman Pangan Tahun /0,).
Di dalam melaksanakan tugasnya secara umum !aboratorium
di ota 1erang mengembangkan (gens "ayati, yaitu suatu cara
1
Pengendalian "ama Terpadu #P"T$ sesuai dengan undang-undang
.O.,/ Th. ,++/, tentang 1istem %udidaya Tanaman yaitu status
kegiatan pengendalian OPT yang berorientasi pada aspek ekonomi,
ekologi dan sosial budaya. Dalam implementasinya di lapangan
penerapan P"T dikemas dalam kegiatan (gens "ayati, yaitu suatu
cara pengendalian yang menggunakan2memanfaatkan musuh alami
sehingga aman terhadap lingkungan.
Pada dasarnya !aboratorium melakukan tugas rutin
pengembangan agens hayati seperti3 4denti'kasi OPT, koleksi hama
dan penyakit, eksplorasi, isolasi, pemurnian, perbanyakan (gens
"ayati, mengembangkan pestisida nabati, uji laboratorium, uji
aplikasi agens hayati di tingkat lapangan serta pembinaan terhadap
kelompok PP(". egiatan tersebut merupakan tugas !aboratorium
untuk dapat memberikan ino&asi pengendalian OPT ramah
lingkungan yang ekonomis, e'sien dan efektif sehingga dapat
menekan tingkat kerugian hasil pertanian oleh OPT sekecil mungkin.
Didalam melaksanakan tugasnya secara umum melaksanakan
tukas dan fungsi labolatorium, Dalam implementasinya di lapangan
penerapan P"T dikemas dalam kegiatan agens hayati, yaitu suatu cara
pengendalian yang menggunakan2memanfaatkan musuh alami sehingga
aman terhadap lingkungan. egiatan berupa pengembangan dan
penggunaan agens hayati dan biopestisida pada tanaman pangan dan
hortikultura. egiatan tersebut merupakan tugas laboratorium untuk
dapat 5emberikan ino&asi Pengendalian OPT ramah lingkungan yang
2
ekonomis sehingga dapat menekan tingkat kerugian hasil pertanian oleh
OPT sekecil mungkin.
Organisme Pengganggu Tumbuhan #OPT$ sampai saat ini masih
merupakan salah satu kendala dalam peningkatan produksi pertanian.
Usaha perlindungan tanaman pangan dilaksanakan agar semua factor
produksi dalam suatu system produksi dapat berfungsi optimal baik pada
fase pra panen maupun pasca panen. 1ebagai dasar dari penerapan
perlindungan tanaman adalah konsepsi pengelolaan OPT atau
pengendalian OPT secara terpadu yang dikenal dengan istilah
pengendalian hama terpadu.
1trategi Operasional penerapan konsepsi P"T adalah memadukan
berbagai tekhnik pengendalian secara harmonis dan kompatibel dengan
memprioritaskan teknik-teknik yang mempunyai dampak minimal
terhadap lingkungan #teknologi bercocok tanam, pemanfaatan agens
hayati dan cara lainnya$, sedangkan penggunaan pestisida merupakan
alternati&e yang terakhir apabila cara-cara lainnya dinilai tidak mampu
mengendalikan OPT2intensitas serangan telah mencapai batas ambang
pengendalian.
5emperhatikan strategi operasional tersebut, maka pemanfaatan
agens hayati merupakan kompenen kunci dalam penerapan konsepsi P"T.
Oleh karena itu pengembangan perlu terus ditingkatkan. Dalam rangka
memanfaatkan dan mengembangkan agens hayati pemerintah telah
mengeluarkan kebijakan-kebijakan dalam bentuk undang-undang,
peraturan pemerintah maupun keputusan mentri, antara lain6
3
a. Undang-undang .o. ,/ tahun ,++/ tentang system budaya
tanaman
b. Peraturan pemerintah no.7 tahun ,++8 tentang perlindungan
tanaman.
c. 1urat keputusan mentri pertanian no. 9,,2PT12 TP.,/027 +8
tentang pemasukan agens hayati ke dalam wilayah .egara
republik 4ndonesia.
d. 1urat keputusan mentri pertanian no.9,/2pts2P.,80272+8
tentang pembentukan komisi agens hayati
Untuk mendukung kegiatan pengamatan dan pengendalian OPT di
daerah, khususnya penyediaan agens hayati, karena saat ini tuntutan
fungsi pelayaran laboratorium cenderung meningkat. Para petugas
lapang baik POPT maupun PP! dan petani yang memerlukan isolat murni
agens hayati akan merujuk ke laboratorum. %erkembangnya kelompok
tani yang mengembangkan dan memanfaatkan agens hayati seperti
patogen serangga , agens antagonis maupun P:P; sangat memerlukan
bimbingan dari para petugas laboratorium khususnya unyuk
mempertahankan mutu produknya
1.2 Tujuan
Tujuan egiatan Oprasional !aboratorium ini adalah sebagai berikut6
a. 5emberikan pelayanan kepada masyarakat dan informasi
Organisme Penggangu Tanaman #OPT$.
b. 5eningkatkan peran laboratorium dalam perlindungan tanaman.
c. Pengembangan kelompok agens hayati di labolatorium %PTP".
d. Pengendalian OPT yang lebih akurat dan tepat pada waktunya.
4
1.3 sasaran
a. 1D5 !aboratorium, POPT, Petani dan petugas yang terkait.
b. Peran laboratorium dalam perlindungan tanaman
c. elompok tani, petani, agens hayati, klinik tanaman2P"T
d. <ilayah pengamatan OPT diwilayah ota 1erang yaitu abupaten
1erang, ota 1erang, abupaten Tangerang, ota Tangerang, ota
Tangerang 1elatan dan ota =ilegon.
1.4 Keluaran
a. >ksistensi laboratorium dalam perlindungan tanaman
b. 5emperbanyak, menghasilkan produk agens hayati
c. 4nformasi pengendalian OPT yang akurat
d. 5endiagnosa OPT dan agens hayati
BAB II. TUGAS POKOK DAN FUNGSI LABORATORIUM
2.1 Jula! Pers"n#l La$"ra%"r#u
5
!aboratorium merupakan !aboratorium %PTP" Pro&insi %anten
dalam pelaksanaan kegiatannya mengacu kepada tugas dan fungsi
labolatorium dengan jumlah personil sebagai berikut 6
,. Penanggung jawab laboratorium 6 , orang
/. 1taf laboratorium 6 - orang
Untuk mengoptimalkan kinerja laboratorum diperlukan struktur organisasi
yang tepat sehingga pembagian serta pelaksanaan tugas, fungsi, dan
tanggung jawab dapat berjalan efektif dan e'sien. 1truktur organisasi
!aboratorium %PTP" di ota 1erang dapat dilihat pada :ambar , .

: ambar ,.
%agan
1truktur
!aboratorium %PTP" di ota 1erang
Penan&&un& Ja'a$ La$"ra%"r#u
6
PENANGGUNG JAWAB
LABORATORIUM

IWAN PURNAMA, SP
NIP.19661221 199103 1 007
BAGIAN TEKNIS
1 . MIMIE CHADIJAH,S.TP
NIP.19790707 200501 2 001
2 . EMAN MULYANA, SP
NIP. 19700605 200701 1 002
3 . TB. FAHMI ADAM
NIP.1910205 200902 1 001
BAGIAN UMUM
1 . ENDAN! NURWIJAYANTI, SP
NIP.197602503 201002 2 001
2 . DESSI JALFIANTI, SP
3 . MUNAWAR WAHDI,SIP
4 . SA!ALAN TRI P
Penanggung jawab laboratorium bertugas merencanakan dan
mengkoordinasikan kegiatan laboratorium
Ba&#an Te(n#s
%agian teknis adalah pelaksana laboratorium dari kelompok
fungsional POPT yang bertugas dalam kegiatan teknis
laboratorium yaitu 6
" Pengamatan OPT
" Peramalan OPT
" Pengendalian OPT dan Penanganan DP4
" Pengembangan 1D5
" Penyebaran 4nformasi2Publikasi
" 5enjaga dan mengawasi kualitas produk #jasa2barang$
yang dihasilkan
" Pelayanan 5asyarakat
Ba&#an Uu
%agian umum adalah pelaksana laboratorium yang bertugas
dalam urusan kepegawaian, keuangan dan umum
#perlengkapan dan rumah tangga$
2.2 Ta%a La(sana La$"ra%"r#u
2.2.1Me(an#se Kerja
1atuan wilayah kerja !aboratorium %PTP" di ota 1erang
mencakup abupaten 1erang, ota 1erang, abupaten
Tangerang, ota Tangerang, ota Tangerang 1elatan dan ota
=ilegon. Daerah produksi tanaman pangan dan hortikultura di
tingkat kabupaten dan kota dibagi habis ke dalam wilayah
7
pengamatan yang sama dengan wilayah administrasi
kecamatan dan merupakan wilayah kerja POPT-P"P.
2.2.2Alur Pela)"ran
1esuai dengan tugas pokok dan fungsinya, laboratorium
%PTP" di ota 1erang berkewajiban melaporkan pelaksanaan
kegiatan kepada %alai
Proteksi Tanaman Pangan
dan "ortikultura. 5ekanisme alur
laporan tersebut
dapat dilihat pada :ambar /.

Direktorat
Perlindungan
Tanaman Pangan
Diperta
abupat
!aborato
rium
UPTD
%PTP"
Diperta
Pro&insi
%%POPT
PP! POPT-
P"P
=D
et 6
6 oordinasi
6
oord.
POPT-
:ambar /. %agan (lur Pelaporan Data OPT dan DP4 di !aboratorium
%PTP"
Pro&insi %anten
!aporan di laboratorium %PTP" di ota 1erang merupakan kompilasi
dan rekapitulasi hasil pengamatan di wilayah kerja yaitu abupaten
1erang, ota 1erang, abupaten Tangerang, ota Tangerang, ota
Tangerang 1elatan dan ota =ilegon. !aporan tersebut diperlukan
untuk menyusun rencana operasional perlindungan tanaman,
penyempurnaan kegiatan pengamatan, penyediaan sarana
pengendalian dan tindakan korekif dalam penanganan OPT dan DP4.
"asil rekapitulasi dari !aboratorium %PTP" kemudian di serahkan ke
bagian Tanaman Pangan %alai Proteksi Tanaman Pangan Pro&insi
%anten
2.3 Tu&as *an Fun&s# La$"ra%"r#u
Tugas dan fungsi laboratorium %PTP" Pro&insi %anten adalah
kegiatan yang terkait fungsi laboratorium sebagai pusat
pengembangan teknologi terapan perlindungan tanaman yang perlu
diprioritaskan untuk dilaksanakan. Tugas dan fungsi laboratorium
%PTP" Pro&insi %anten adalah sebagai berikut 6
a. Pen&aa%an
Pengamatan merupakan kegiatan penghitungan serta
pengumpulan data dan informasi tentang keadaan populasi atau
tingkat serangan OPT dan DP4 #banjir dan kekeringan$. Pengamatan
9
bertujuan untuk mengetahui jenis dan kepadatan populasi OPT,
luas dan intensitas serangan OPT2kerusakan DP4, daerah
penyebaran, serta faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan OPT.
$. Peraalan
Peramalan OPT adalah kegiatan untuk mendeteksi atau
memprediksi populasi2serangan OPT serta kemungkinan
penyebaran dan akibay yang ditimbulkan dalam ruang dan
waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk menyusun tindakan
pengelolaan OPT sesuai dengan prinsip, strategi, dan langkah
operasional penerapan P"T. Peramalan DP4 adalah kegiatan
untuk mendeteksi atau memprediksi kemungkinan terjadinya
banjir dan kekeringan serta akibat yang ditimbulkan dalam
ruang dan waktu tertentu. Tujuan peramalan DP4 adalah untuk
mengantisipasi terjadinya banjir dan kekerinngan di suatu
wilayah sehingga dapat memperkecil risiko yang terjadi
+. Pen&en*al#an OPT *an Penan&anan DPI
egiatan pengendalian OPT dan Penanganan DP4 berupa
kegiatan gerakan pengendalian OPT, penanganan DP4,
pengembangan agens hayati dan pestisida nabati dan
rekomendasi pengendalian OPT. egiatan-kegiatan yang biasa
dilakukan adalah sebagai berikut 6
" 5elakukan dan menetapankan diagnosis OPT
" 5enetapkan dan mengembangkan teknik pengendalian OPT
local spesi'k
10
" 5enetapkan dan mengembangkan pestisida alami
" 5elakukan pengujian-pengujian2pengajian-pengajian
" 5elakukan pengamatan dan pengambilan contoh tanaman
sakit
" 5elakukan 4denti'kasi OPT
" 5elaksanakan pemantaun dan monitoring serta sur&eillance
pada dearah daerah kronis endemis OPT
*. Pen&e$an&an SDM
Pengembangan sumber daya manusia adalah faktor
penting dalam suatu kelembagaan2institut2organisasi yaitu
sebagai alat #means$ meupun sebagai tujuan akhir
pembangunan. Dalam arti yang lebih teknis dapat diartikan
pengembangan pendidikan dan pelatihan untuk memenuhi
tenaga-tenaga ahli maupun terampil agar kegiatan dapat
berjalan optimal dan tujuan dapat tercapai. egiatan
pengembangan sumber daya manusia berupa bimbingan
petugas lapangan dan bimbingan kelompok tani PP("
e. Pen,e$aran In-"ras#.Pu$l#(as#
Penyebaran informasi2publikasi bertujuan memberikan
pelayanan berupa informasi di bidang pengamatan, peramalan,
dan pengendalian OPT2DP4 kepada institusi terkait dan
masyarakat
-. Pela,anan Mas,ara(a%
11
egiatan pelayanan masyarakat dapat berupa pelayanan
yang diberikan kelompok PP(" dan klinik tanaman yang berada
di bawah bimbingan laboratorium %PTP" Pro&insi %anten.
BAB.III STANDAR UMUM LABORATORIUM
1 SDM
Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal, !P"P
membutuhkan tenaga sebanyak /7 orang, yang terdiri dari ,* tenaga
teknis dan * tenaga administrasi. ;incian kebutuhan tenaga dapat dilihat
pada Tabel ,.
Tabel ,. ;incian ebutuhan Tenaga !aboratorium
NO Naa Ja$a%an Ke$u%u!an Tena&a
,. epala !P"P ,
/. %agian 5utu
a. Penanggung ?awab 5utu
b. (nggota
" POPT (hli
" POPT Terampil
,
,
/
). %agian Teknis
a. Penanggung ?awab Teknis
b. (nggota
" POPT (hli
" POPT Terampil
,
)
+
9 %agian Umum
a. Penanggung ?awab Umum
b. (nggota
" euangan
" epegawaian
" Umum
,
/
,
9
Jula! 2/
2 Prasarana *an Sarana
12
!P"P perlu dilengkapi dengan prasarana dan sarana yang meliputi
barang tidak bergerak seperti tanah, bangunan dll. %arang bergerak
berupakendaraan roda -/ dan roda-93 peralatan kantor3 peralatan
laboratorium3 sarana penyebarluasan informasi seperti peta keadaan
serangan OPT, gambar pola populasi OPT, papan data kajian dll
BAB I0.K1GIATAN LABORATORIUM
13
!aboratorium %PTP" Pro&insi %anten merupakan laboratorium di
bawah %alai Proteksi Tanaman Pangan dan "ortikultura Pro&insi %anten
yang berlokasi di ota 1erang. !aboratorium %PTP" mendapat
kegiatan berupa Oprasional !aboratorium Pengamatan "ama
Penyakit2!aboratorium (gens "ayati #!P"P2!("$ sesuai 1tandar, dan
dibiaya pelaksanaannya dibebankan pada D4P(2PO kegiatan
perlindungan tanaman pangan dan hortikultura di 1atker Dinas
Pertanian dan Peternakan Pro&insi %anten T(. /0,). egiatan-
kegiatan yang dibiayai oleh (P%. Tahun /0,) adalah belanja
operasional harian laboratorium seperti alat tulis kantor #(T$, bahan
agens hayati, bahan kimia dan perjalanan bulanan seperti eksplorasi
agens hayati, identi'kasi OPT dan pembinaan kelompok PP(". 1elain
kegiatan operasional laboratorium yang dibiayai oleh (P%. tahun /0,)
terdapat kegiatan lain seperti sur&eilans OPT dan kaji terap
pengendalian oleh <%= dengan Beauveria bassiana. Pada tahun /0,)
kegiatan di laboratorium banyak bergerak dalam pembinaan dan
pengembangan agens hayati dan ditambahan beberapa kegiatan
teknis lainnya. Pelaksanaan kegiatan operasional laboratorium yang
telah dilakukan meliputi 6
>ksplorasi (gens "ayati
Perbanyakan (gens "ayati
Pemurnian agens hayati
%imbingan teknik dan sosialisasi (gens hayati pada petani
ajian (gens "ayati dilapangan
4denti'kasi OPT dan tanaman yang diduga terkena penyakit
14
oleksi basah dan koleksi kering
1ur&eilans
;ekapitulasi data laporan POPT diwilayah kerja laboratorium di
ota 1erang
Pembinaan POPT-P"P
(nalisis perkembangan OPT
Penyebaran informasi berupa pembuatan lea@et
egiatan operasional laboratorium yang telah dilakukan adalah
sebagai berikut 6
4.1 Pen&aa%an.
1. Pen&aa%an OPT.DPI
egiatan pengamatan OPT dilakukan oleh petugas POPT
#Petugas Organisme Pengganggu Tumbuhan$ yang bertugas
diwilayahnya masing-masing. egiatan pengamatan pada
tanaman pangan dilakukan dengan / #dua$ cara yaitu
pengamatan tetap dan pengamatan keliling atau patroli.
Pengamatan tetap merupakan pengamatan yang dilakukan
secara berkala pada lokasi2alat yang tetap dan mewakili bagian
terbesar wilayah pengamatan, antara lain melalui pengamatan
lampu perangkap, penakar curah hujan, petak tetap #contoh$ dll.
Pengamatan keliling merupakan pengamatan yang dilakukan
dengan menjelajah wilayah pengamatan untuk mengetahui luas
tanaman terserang dan terancam, luas pengendalian, bencana
alam, serta informasi tentang penggunaan, peredaran, dan
penyimpanan pestisida. eadaan OPT berdasarkan omulatif
15
Tambah 1erangan OPT hingga 5ei /0,) adalah +9,,/ "a dengan
katagori ringan seluas *0/ "a, sedang +- "a dan berat 9 "a.
OPT utama pada pertanaman padi di Pro&insi %anten adalah
Penggerek %antang Padi #Scirphopaga spp$, Tikus #Rattus rattus
argentiventer$, <ereng %atang =oklat #Nilaparva lugens$,
%!%2resek #Xanthomonas campestris, %las dan Tungro.
Petugas POPT-P"P di laboratorium %PTP" di ota 1erang
tersebar di abupaten 1erang, abupaten Tangerang, ota
1erang, ota Tangerang, ota Tangerang 1elatan, dan ota
=ilegon. Petugas POPT yang berada di wilayah kerja
laboratorium %PTP" di ota 1erang dapat dilihat pada !ampiran
,.
2. Sur2e#lans
Pengamatan merupakan kegiatan penghitungan serta
pengumpulan data dan informasi tentang keadaan populasi atau
tingkat serangan OPT dan DP4 #banjir dan kekeringan$.
Pengamatan bertujuan untuk mengetahui jenis dan kepadatan
populasi OPT, luas dan intensitas serangan OPT2kerusakan DP4,
daerah penyebaran, serta faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan OPT. egiatan sur&eilans dilakukan sejak bulan
5aret sampai bulan .opember /0,). 5etode yang digunakan
dalam melakukan sur&eilans adalah purposi&e sampling yaitu
digunakan untuk menentukan lokasi #kecamatan, desa$ contoh
pengamatan dan systematie sampling digunakan untuk
menentukan petak2plot pengamatan. egiatan sur&eilan
16
dilaksanakan berdasarkan laporan serangan OPT dari POPT
periode sebelumnya atau keadaan populasi dan intensitas
serangan yang meningkat tajam. 1ur&eilans dilakukan di
abupaten 1erang sebanyak 8 kali di ecamatan %aros, Pontang,
Padarincang, =arenang, ramatwatu dan =inangka, sur&eilan di
ota 1erang Tangerang dilakukan di ecamatan .eglasari,
sur&eilan di ota =ilegon dilakukan di ecamatan =itangkil dan
=ibeber, sur&eilan di abupaten Tangerang dilakukan di
ecamatan osambi, Teluknaga, 1ukadiri, emeri, ronjo dan
%alaraja. 1ur&eilan dilakukan pada Organisme Pengganggu
Tumbuhan #OPT$ utama yaitu Penggerek %antang Padi
#Scirphopaga spp$, Tikus #Rattus rattus argentiventer$, <ereng
%atang =oklat #Nilaparva lugens$, Ulat :rayak #Spodoptera sp$,
dan Tungro. "asil sur&eilan tersebut dianalisa disetiap tingkatan
pelaksanaan untuk menentukan langkah-langkah dan tindakan
pengelolaan budidaya tanaman serta rekomendasi pengendalian.
Pelaksanaan pengendalian dikoordinasikan oleh %rigade Proteksi
Tanaman #%PT$ dan dilaksanakan oleh petani dibantu oleh ;egu
Pengendali "ama #;P"$.
4.2 Peraalan
egiatan peramalan merupakan komponen penting dalam
strategi pengamanan produksi, sebagai salah satu dasar
penyampaian informasi peringatan dini untuk mempersiapkan upaya
antisipasi. 4nformasi yang diberikan berupa tingkat dan luas
kerusakan pertanaman yang diakibatkan oleh serangan OPT dan2atau
17
kejadian DP4 serta upaya penanganannya. egiatan peramalan OPT
khususnya untuk OPT tanaman pangan dilakukan di bagian Tanaman
Pangan %PTP" Pro&insi %anten. 1elama ini laboratorium %PTP" di
ota 1erang belum melakukan peramalan sesuai dengan wilayah
kerja, dikarenakan sumber daya manusia yang belum ahli dalam
membuat ramalan OPT.
4.3 Pen&en*al#an OPT *an Penan&anan DPI
1.I*en%#3(as# OPT
egiatan identi'kasi dilakukan baik di lapangan maupun di
laboratorium, Pelaksanaan identi'kasi dilakukan melalui tahapan-
tahapan yaitu 6
Pengambilan data2informasi primer yang terdiri dari
pemantauan lokasi, cara identi'kasi baik pengamatan &isual
maupun berdasarkan pengamatan hasi-hasil obser&asi
laboratorium
Pengambilan data sekunder berdasarkan hasil wawancara
dengan petani pembinaan POPT
Penentuan lokasi yang sesuai dengan pedoman pengamatan
sangat penting dilakukan agar diperoleh data dan informasi
tentang OPT yang secara spesi'k2khas terjadi disuatu daerah.
"asil informasi lokasi dapat diperoleh hubungan OPT dan factor-
faktor lingkungannya, seperti factor lingkungan 'sik, suhu,
kelembaban, biologis, tingkat perkembangan #populasi, siklus
hidup$ atau persaingannya dengan musuh alami #predaktor,
parasitoid, antagonis$.
1
%eberapa hal tentang lokasi menggambarkan 3
!okasi2daerah sample dan keadaan budidaya tanamannya
Daerah endemis OPT
Daerah ekplosi
1erangan baru OPT
4ara Pen&a$#lan Sa)el
=ara pengambilan sample dilakukan menurut jenis OPT nya.
1ampel yang diperoleh diusahakan dapat mewakili luas daerah
tertentu, populasi OPT, populasi tanaman yang perlu diambil.
Dengan sample ini dapat ditentukan langkah identi'kasi lebih
lanjut yaitu penetapan langsung berdasarkan pengalaman2kunci
determinasi jenisnya,perlunya pengamatan laboratorium maupun
untuk keperluan oleksi2referensi.
Me%"*e In*en%#3(as#
=ara indeti'kasi dilakukan berdasarkan pengamatan gejala
&isua. Pada bagian tanaman yang terserang OPT maupun melalui
pengamatan dan pengujian laboratorium. Tahapan-tahapan yang
perlu dilakukan dalam mediagnosa penyakit tumbuhan adalah 6
a.Pengamatan gejala &isual penyakit
4denti'kasi dilakukan berdasarkan gejala &isual pada tanaman
atau bagian tanaman yang terserang dilapangan. 1erangan OPT
atau gejala yang muncul pada tanaman dapat terjadi pada
19
bagian akar, batang, cabang2ranting, daun, puncuk maupun
buah. 1ecara umum gejala penyakit yang muncul berupa
perubahan bentuk, warna dan kerusakan tertentu dibagian
tanaman yang lain.
Ta$el 2. Pena)a(an Gejala Seran&an Pen,a(#%
Ba&#an
%anaan
Terseran&
Jen#s OPT Gejala uu ,an& un+ul
Daun =endawan,
%akteri
!ayu busuk, arat %ercak =oklat
Perubahan <arna, adanya eksudat,
!ayu, 5oAaik, riting !ayu
%uah =endawan %ercak =oklat %usuk
%atang =endawan
%akteri
%usuk
5engeluarkan eksudat
(kar =endawan
.ematoda
layu, adanya kumpulan hifa
cendawan putih
%intil-bintil akar

b. Pengamatan gejala &isual hama
4ndenti'kasi dilakukan berdasarkan gejala &isual pada tanaman atau
bagian tanaman terserang. :ejala serangan OPT Bang muncul terdapat
terjadi pada bagian akar, batang, =abang2ranting,daun, puncuk
maupun buah. 1ecara umum gejala serang hama yang muncul dapat
berupa bekas gigitan atau lubang pada bagian tanaman, perubahan
bentuk #keriting$, adanya kotoran hasil gesekan dan layu dapat di lihat
pada table ).
Ta$el 3. Pena)a(an Gejala Seran&an 5aa
20
Ba&#an %anaan
%erseran&
Jen#s
OPT
Gejala uu ,an& un+ul
Daun 1erangan
1iput,
%ekicot
Terdapat bekas gigitan, berlubang
Terdapat lubang kotoran
Daun tinggal epidemisnya dan
%erlubang
%uah 1eran
gan
%uah berlubang, busuk,
mengeras
%atang2=abang
;anting
1eran
gan
Terdapat bekas gesekan, !ayu
ering
Umbi 1eran
gan
Terdapat kotoran dibagian kulit
umbi
%agian dalam umbi terdapat alur-
alur yang
Dibuat ulat sewaktu memakan
umbi
(kar 1eran
gan
(kar terpotong, tanaman layu
c. Pengamatan di !aboratorium
Pengamatan di laboratotium dilakukan untuk memastikan OPT
yang menyerang tanaman yang disebabkan oleh penyakit
maupun oeh hama dilakukan bila gejala serangan OPT yang
muncul dirasakan belum cukup, sehingga perlu diidenti'kasi
lebih lanjut di laboratorium, untuk identi'kasi seperti cendawan,
bakteri, &irus, nematode, telur, lar&a2nimfa, kepompong dan
imago dapat diamati dibawah mikroskop binokuler, indeti'kasi
yang dilakukan baik di laboratorium maupun dilapangan sudah
menunjukan hasil yang tepat.
egiatan identi'kasi yang dibiayai oleh (P%. Pangan Tahun
/0,) merupakan kegiatan yang dilakukan secara berkala setiap
bulan sekali. egiatan identi'kasi dilakukan dibeberapa lokasi
21
yaitu di ota =ilegon, abupaten 1erang dan abupaten
Tangerang. "asil identi'kasi dari beberapa OPT adalah 6
Penggerek %atang Padi uning #Scirpophaga incertulas$
Cilum 6 Arthopoda
lass 6 Insecta
Ordo 6 Lepidoptera
1ub-Ordo 6 Glossata
1uper Camili 6 Pyraloidea
Camili 6 Pyraledae
<ereng %atang =oklat #Nilaparvata lugens stal$
Cilum 6 Arthopoda
lass 6 Insecta
Ordo 6 emiptera
1ub-Ordo 6 Auchenorrhyneha
1uper Camili 6 !ulgoroidea
Camili 6 "elphacidae
<alang 1angit #Leptocorisa oratorius#
Cilum 6 Arthopoda
lass 6 Insecta
Ordo 6 emiptera
1ub-Ordo 6 eteroptera
1uper Camili 6 $oreoidea
Camili 6 $oreidae
4denti'kasi selain dilakukan pada hama dan penyakit
dilakukan juga pada jenis gulma, dan beberapa hasil
identi'kasi terhadap gulma adalah sebagai berikut 6
Teki #$yperus rotundus Linnaeus#
Domian 6 %u&aryota
ingdom 6 'iridiplantae
Phylum 6 Spermatophyta
1ubphylum 6 Angiospermae
=lass 6 (onocotyledonae
Order 6 $yperales
Camily 6 $yperaceae
?ukut Pendul #$yperus di)ormis L*#
Domian 6 %u&aryota
ingdom 6 'iridiplantae
Phylum 6 Spermatophyta
22
1ubphylum 6 Angiospermae
=lass 6 (onocotyledonae
Order 6 $yperales
Camily 6 $yperaceae
.yur nyuran #$yperus iria L*#
Domian 6 %u&aryota
ingdom 6 'iridiplantae
Phylum 6 Spermatophyta
1ubphylum 6 Angiospermae
=lass 6 (onocotyledonae
Order 6 $yperales
Camily 6 $yperaceae
>ceng Padi #(onochoria vaginalis#
Domian 6 %u&aryota
ingdom 6 'iridiplantae
Phylum 6 Spermatophyta
1ubphylum 6 Angiospermae
=lass 6 (onocotyledonae
Order 6 Pontederiales
Camily 6 Pontederiales
%eberapa hasil identi'kasi dilakukan proses pengawetan
#oleksi$. egiatan pengaweta ada / #dua$ cara yaitu
koleksi basah dan koleksi ering. 5etode pelaksanaan
pengawetan #oleksi$ adalah sebagai berikut 6
a6 K"le(s# Basa!
%ahan dan alat yang digunakan adalah 6 amplop2botol
spesimen, asam asetat, cupper acetat, glyserin, air,
formalin, gunting, pisau, kompor, dandang stensles,
botol spesimen dan cool boD.
Pr"ses )ela(sanaan
" (mbil tanaman2bagian tanaman yang sakit
#buah2bulir2batang2akar$
" 5asukkan sampel tersebut kedalam
amplop2tempat dan simpan dalam cool boD
" %ersihkan bagian tanaman yang sakit dari kotoran
lainnya
23
" %uat larutan asam asetat E cupper asetat E
glyserin E air dengan masing-masing
perbandingan ,0 gram2,0 cc per , liter air
" Panaskan larutan tersebut di atas kompor sampai
mendidih
" 5asukkan sampel tanaman yang sakit ke dalam
larutan tersebut sambil dipanaskan selama F )0
menit
" (ngkat sampel tanaman tersebut dan cuci di air
kran untuk menghilangkan kloro'l2kotoran lainnya
" ;endam sampel tersebut dengan air bersih
selama /9 jam untuk menghindari perubahan
warna
" %uat larutan formalin dengan pengenceran samapi
8 G
" 5asukkan sampel tanaman ke dalam botol
spesimen dan diikuti dengan larutan formalin yang
sudah diencerkan tersebut
" Tutup dengan rapat botol tersebut agar tidak
terjadi penguapan
" !abel botol tersebut dengan #tanggal
pengambilan2pembuatan, komoditas, lokasi, jenis
penyakit dan kolektor$
$6 K"le(s# Ker#n&
%ahan dan alat yang digunakan adalah spesimen
tanaman, selotip, alat pengepres #herbarium kit$
dan boD sampel kering
Pr"ses Pela(sanaan
" Pilih sampel
" 1iapkan kertas
" 1iapkan alat pengepres dan bahan
24
" (tur sampel dengan posisi gejala serangan OPT
yang jelas
" !akukan pengepresan sampel tanaman dengan
herbarium kit selama ) H - hari
" Tempelkan sampel tanaman dalam boD
" %eri label yang berisi tentang identitas tanaman
dan nama kolektor #lokasi, waktu, jenis penyakit,
komoditas dan kolektor$
2.Pen&e$an&an A&ens 5a,a%#
Pengembangan agens hayati dilakukan secara bertahap
dengan melakukan beberapa kegiatan. egiatan diawali
dengan mengeksplorasi dan mengetahui potensi agens hayati
dalam menekan perkembangan OPT pada pertanaman,
melakukan kajian2pengujian dan memasyarakatan
pemanfaatannya.
1(s)l"ras# A&ens 5a,a%#
7a(%u *an Te)a%
>ksplorasi agens hayati dilakukan setiap bulan sekali
mulai dari bulan ?anuari sampai dengan bulan Desember
/0,). !okasi eksplorasi agens hayati dilakukan di wilayah
kerja laboratorium %PTP" di ota 1erang yaitu abupaten
1erang, abupaten Tangerang, ota 1erang, ota
Tangerang, ota Tangerang 1elatan dan ota =ilegon.
Ala% *an Ba!an
(lat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan
eksplorasi agens hayati adalah 6 pinset, rering boD,
25
plastik, gunting, kertas, botol 'lm, hekter, alkohol,
penggaris, pisau, label nama, pulpen dll
Me%"*e
Pertama kali melakukan eksplorasi kita harus melihat
data serangan OPT, karena diasumsikan pada lokasi yang
terserang OPT akan terdapat musuh alaminya. egiatan
eksplorasi tergantung pada jenis agens hayati yang ingin
kita dapat.
A. Pa%"&ens Seran&&a
>ksplorasi patogens serangga dilaksanakan dengan
mengumpulkan serangga terserang dari daerah serangan
hama, kemudian diidenti'kasi berdasarkan kenampakan
&isual sebagai berikut 6
16. 4en*a'an
" (kti'tas makan berkurang, lemah dan mengalami
disorientasi
" Terjadi perubahan warna pada kutikula #umumnya
menjadi lebih gelap$
" (pabila miselia telah masuk ke dalam tubuh dan
berkembang maka tubuh serangga akan mengalami
pengerasan #mumi'kasi$, fase berikutnya miselia
patogen serangga akan menerobos kutikula dan tumbuh
dipermukaan
" Tubuh serangga tertutup oleh miselia dan spora yang
warnanya tergantung jenis cendawan yang menginfeksi,
warna miselia pada tubuh serangga ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu cara untuk
mengidenti'kadi jenis patogen serangganya.
26. Ba(%er#
" (kti&itas makan berkurang, lemah dan mengalami diare
" 1erangga terserang bersembunyi di tempat terlindung
26
" Terjadinya perubahan warna tergantung jenis bakteri
yang menginfeksi
" 1erangga yang sudah mati cepat terkontaminasi oleh
bakteri lain yang akan menimbulkan bau
36. 0#rus
" (kti&itas serangga lamban, tubuhnya mengkilat
" Tubuh serangga sangat mudah pecah apabila tersentuh
" 1erangga yang mati umumnya menggantung melalui
bagian posterior pada ranting tanaman atau daun
tanaman
46. Nea%"*a
" 1erangga akan mengalami perubahan bentuk dan
ukuran tubuh tergantung pada tingkat infeksinya
" <arna kulit serangga menghitam
" Ditemukan nematoda dalam tubuh serangga terserang
ke laboratorium.
=ara lain eksplorasi adalah dengan pengumpanan, misalnya
tanah dari lapangan dibawa ke laboratorium. Pada tanah
tersebut dimasukkan serangga IumpanJ kalau dapat gunakan
lilin :alleria malonella atau dapat juga digunakan ulat kawat
Tenebrio mollitor. ?aga supaya tanah tetap lembab, tetapi
tidak basah. (mati tiap hari sampai dijumpai adanya
serangga yang mati. 1erangga mati mungkin tidak
diakibatkan oleh cendawan, tetapi bisa saja oleh nematoda.
B. A&ens An%a&"n#s
>ksplorasi agens antagonis dilakukan dengan
mengumpulkan agens antagonis melalui tahapan sebagai
berikut 6
" Pengambilan sampel tanah dilakukan pada kedalaman
tanah ,8 H )0 cm dari permukaan tanah, sedangkan
agens antagonis dari tanaman diatas tanah dapat
27
diambil dari phyllosphere atau phyllosplane serta bagian
tanaman lain dari tanaman yang menunjukkan gejala
penyakit
" 1ampel tanah atau bagian tanaman yang menunjukkan
gejala penyakit ditempatkan dalam kantong plastik
dengan meletakkan kapas yang dibasahi oleh air steril
dan disimpan pada suhu /0 - /8 K= untuk dianalisa.
Pemilihan sampel tanah atau bahan tanaman di lapangan
dapat dilihat dari kebugaran tanaman. (pabila dalam satu
hamparan sebagaian besar tanaman menunjukkan hal yang
sebaliknya, maka tanaman yang tidak menunjukkan gejala
sakit tersebut diasumsikan atau diharapkan banyak
mengandung agens antagonis. (gens antagonis yang banyak
diekplorasi adalah cendawan dan bakteri dengan cara sebagai
berikut 6
1. 4en*a'an
" =endawan antagonis umumnya mampu
mengendalikan patogens tanaman yang berupa
cendawan, bakteri, nematoda atau &irus
" Umumnya daerah rhi+osphere dan rhi+osplane
merupakan lokasi yang paling ideal untuk mendapatka
cendawan antagonis
2. Ba(%er#
" %akteri antagonis dapat mengendalikan cendawan
maupun bakteri patogen tanaman
" >ksplorasi dapat dilakukan di daerah rhi+osphere atau
rhi+osplane, untuk penyakit tanaman yang bersifat
sistemik
2
" Untuk bagian phyllosphere atau phyllosplane atau
bagian lain tanaman.
>ksplorasi agens hayati dilakukan oleh pelaksana
laboratorium %PTP" di ota 1erang yaitu dilakukan di
abupaten 1erang, abupaten Tangerang, ota 1erang,
ota Tangerang, ota Tangerang 1elatan dan ota =ilegon.
egiatan ekplorasi dilakukan dilokasi yang endemis OPT,
misalnya untuk mendapat agens hayati patogens serangga
maka kita harus eksplorasi pada tanaman yang terkena OPT
tertentu seperti pada tanaman padi yang tekena OPT <%=
yang dapat dilihat pada :ambar ). 5aka diduga pada daerah
tersebut dapat ditemukan agens hayati jenis Beauveria sp
atau (etarrhi+ium sp. "asil kegiatan eksplorasi agens hayati
berbeda-beda, dapat dilihat dari sumber penyakitnya, jenis
agens hayatinya atau jenis tanamannya. (gens hayati
patogens serangga seperti Beauveria sp dan (etarrhi+ium sp
dapat dilihat dari organisme pengganggu tumbuhannya #OPT$
yaitu pada kepinding tanah, <%=, ulat grayak atau pada kutu-
kutuan. ?enis agens hayatinya dapat diduga dengan melihat
warna spora yang terbentuk di tubuh OPT yang terserang
agens hayati. 1eperti yang dapat dilihat pada :ambar 9
terlihat wereng batang coklat #Nilaparvata lugens stal$
terselimuti oleh jamur berwarna putih, yang diduga sebagai
Beauveria sp*

29
:ambar ). Tanaman Padi Terserang <%=
:ambar 9. <%= diduga terkena Beauveria sp
"asil eksplorasi dapat dilihat juga ada :ambar 8 yaitu OPT yang
terduga terkena Beauveria sp dan pada :ambar 7 adalah hasil
ekplorasi dimana walang sangit #Leptocorisa oratorius# terduga
ter&ena Beauveria sp*
:ambar 8. OPT terduga Terkena Beauveria sp
30
:ambar 7. <alang 1angit Terkena Beauveria sp hasil
eksplorasi
>ksplorasi agens antagonis dilakukan di daerah yang
endemis OPT, kemudian dicari lokasi yang tanamannya
terlihat sehat diantara tanaman yang terkena OPT.
emudian diambil sampel tanaman yang sehat dan juga
tanah disekitar perakaran tanaman. Untuk mendapatkan
$orynebacterium sp ekplorasi dilakukan pada tanaman padi
yang terkena %!%2resek #Xanthomonas campestris#*
Dapat dilihat pada :ambar -, dan untuk mendapatkan
,richoderma sp, Gliocladium sp atau Pseudomonas
-ourecens dilakukan pada tanaman pisang, tomat atau
cabe yang terkena penyakit layu #:ambar *$.
31
:ambar -. Tanaman padi terkena %!% dan tanaman padi
yang terlihat sehat
:ambar *. Tanaman Pisang yang sehat diantara tanaman
pisang yang terkena
penyakit layu
Per$an,a(an A&ens 5a,a%#
egiatan perbanyakan agens hayati terbagi menjadi /
#dua$ jenis yaitu perbanyakan isolat dan perbanyakan
massal. Perbanyakan isolat adalah perbanyakan dengan
menggunkan PD( #Potatos DeDtrose (gar$. Perbanyakan
dengan menggunakan media agar sangat diperlukan
sebagai stok untuk keperluan perbanyakan massal. Di
32
!aboratorium %PTP" telah mengembangkan beberapa
agens hayati yang diperbanyak dengan media agar yaitu
,richoderma sp, Gliocladium sp, (etarrhi+ium sp,
Beauveria sp, 'etricillium sp, Pseudomonas -ourecens dan
$orynebacterium sp* Perbanyakan massal terdiri dari /
#dua$ jenis yaitu perbanyakan media cair dan perbanyakan
media beras. Proses perbanyakan massal adalah sebagai
berikut 6
Per$an,a(an e*#a 4a#r
Perbanyakan media cair dapat digunakan dengan media
>: yaitu ekstak kentang dan gula. Perbanyakan media
cair biasanya digunakan untuk perbanyakan agens hayati
jenis bakteri yaitu seperti $orynebacterium sp*
Ba!an Me*#a 1KG 8
" entang ,80 gram
" :ukla pasir ,8 gram
" (ir , !iter
Ala%
" 4solat
" Peka #mnO9$
" (erator
" Cermentor sederhana
4ara )e$ua%an 8
" upas kentang, kemudian cuci bersih dan iris tipis-tipis.
" ;ebus kentang dengan air , liter, sampai kentang lunak
atau sudah tidak ada rasanya lagi kemudian saring.
33
" (mbil ekstrak kentang #air kentang$, masukan kedalam
panci, dipanaskan diatas kompor lalu tambahkan gula pasir,
aduk sampai larut hingga mendidih, dinginkan # >:$
" Tuang kedalam jeligen dan tambahkan isolat bakteri yang
akan diperbanyak #untuk / isolat bakteri dapat digunakan
,0 liter media >:$
" ;angkaikan antara alat satu dengan yang lainnya #(erator,
%otol aLua, slang kecil dan jerigen$ seperti pada gambar
berikut ini 6
SK1MA P1RBAN9AKAN BAKT1RI :F1RM1NTOR S1D1R5ANA6
(erator 1lang
(liran
listrik
!arutan P :lass wall2 !arutan >: E ontrol
udara 2
$ 5nO9 # Cilter 4solat
pembuangan
" ;angkaian #aerator$ dicolokan ke aliran listrik selama ,0 H
,9 hari.
" 1etelah selesai waktu perbanyakan #,0 H ,9 hari$, cabut
aliran listrik dan tutup rapat jerigen
" !arutan >: E 4solat #larutan induk$ siap untuk
digunakan2diaplikasikan
34
" ?ika tidak langsung digunakan, dapat disimpan diruang
tertutup #terlindung dari sinar matahari$ selama 9 bulan
pada suhu kamar
D"s#s a)l#(as#8
" 8 cc 2 liter air #-8 cc per tangki ukuran ,8 liter$
Per$an,a(an Me*#a Pa*a%
Perbanyakan media padat biasanya digunakan untuk
perbanyakan agens hayati jenis jamur baik jamur antagonis
maupun patogen serangga. (lat, bahan dan cara pembuatan
media padat adalah sebagai berikut 6
Ba!an 8
" %eras
" 4solat
" (ir
Ala%
" ompor
" Dandang
" 1aringan
" Timbangan
" "ekter
" ertas oran
" !abel nama
" 4ncase
" 1endok
" Plastik Tahan Panas
" ?arum Ose
" %unsen
" =awan Petri
4ara )e$ua%an 8
35
"%eras dicuci dengan menggunakan air bersih
"%eras kemudian direndam selama setengah jam
"%eras kemudian dipisahkan dengan air #ditiriskan$
"%eras kemudian dikering anginkan dengan cara meletakkan di
atas kertas koran #dikering anginkan berarti tidak dikeringkan
dengan sinar matahari secara langsung$
"1etelah beras dikeringanginkan sampai kondisi berasnya tidak
basah maupun tidak kering, beras kemudian dibungkus
dengan menggunakan plastik tahan panas dengan ukuran
,00 gram perpelastik # jika menggunkan sendok sekitar lima
sendok$
"%eras yang telah dibungkus plastik tahan panas kemudian
disusun dalam dandang, dan kemudian
disterilkan2dipanaskan selama / jam # ?ika menggunakan
autocla&e proses sterilisasi dilakukan selama ,8 menit,
tekanan , (T5, suhu ,/, K=$
"1etelah disterilkan kemudian beras didinginkan.
" %eras yang telah didinginkan kemudian diisolasikan dengan
menggunakan agens hayati jenis jamur seperti ,richoderma
sp* Gliocladium sp, Beauveria sp, atau (etarrhi+ium sp
#4solasi merupakan proses pemindahan mikroorganisme dari
satu media kemedia lainnya$
"1etelah selesai kemudian ditaruh diruangan yang bersuhu
ruang selama ,0 H ,9 hari
36
"5edia padat hasil isolasi dengan agens hayati siap untuk
digunakan2diaplikasikan
"?ika tidak langsung digunakan, dapat disimpan diruang tertutup
#terlindung dari sinar matahari$ selama 9 bulan pada suhu
kamar atau disimpan pada refrigrator
"asil perbanyakan media cair maupun media padat dibuat
jika ada permintaan dari lapangan. (gens hayati yang paling
banyak dibuat adalah jenis ,richoderma sp dan $orynebacterium
sp* ,richoderma sp dan $orynebacterium sp merupakan agens
hayati jenis agens antagonis. ,richoderma sp banyak digunakan
untuk tanaman hortikultur khususnya untuk mengendalikan
penyakit layu, dan lebih efektif jika penggunaannya dicampur
dengan pupuk organik. $orynebacterium sp merupakan agens
hayati jenis bakteri yang dipergunakan untuk mengendalikan
penyakit %!%2resek #Xanthomonas campestris#* (gens hayati
bersifat prefentif dimana penggunaannya lebih efektif jika
sebelum adanya serangan OPT.
3. Re("en*as# Pen&en*al#an OPT
;ekomendasi pengendalian merupakan saran tindakan
pegendalian yang perlu dilakukan untuk mencegah peningkatan
dan penyebaran serangan OPT. Pemberian rekomendasi
pengendalian pada petani atau kelompok tani dapat dilakukan
dengan / #dua$ pendekatan yaitu 6
" Pendekatan Pre-emtif
37
Upaya Pre-emtif adalah upaya pengelolaan agroekosistem
yang sehat dan toleran terhadap perkembangan OPT
sehingga tidak terjadi spot populasi2serangan OPT. Upaya
pre-emtif dapat dilakukan dengan tanam serentak,
pergiliran2rotasi tanaman, menanam &arietas tahan,
penggunaan pupuk berimbang dan penggunaan agens hayati
" Pengendalian ;esponsif
Upaya responsif adalah upaya pengendalian OPT yang
dilakukan sesegera mungkin berdasarkan hasil pengamatan
spot populasi2serangan OPT sehingga spot populasi tersebut
tidak meluas ke lahan2wilayah disekitarnya. eberhasilan
upaya responsif dalam rangka kegiatan Ispot-stopJ sangat
dipengaruhi oleh keberhasilan dalam melaksanakan deteksi
dini OPT.
;ekomendasi yang dibuat oleh laboratorium adalah
berdasarkan hasil sur&eilans ke lapangan. "asil rekomendasi
diberikan kepada %PTP" khususnya Tanaman Pangan, selain itu
diberikan pada koordinator POPT dan petugas POPT diwilayah
tersebut.
4.4 Pen&e$an&an Su$er Da,a Manus#a
Pengembangan 1umber Daya 5anusia adalah faktor penting
dalam suatu kelembagaan yaitu sebagai alat maupun sebagai
tujuan akhir pembangunan. Dalam arti yang lebih teknis dapat
diartikan pengembangan pendidikan dan pelatihan untuk
3
memenuhi tenaga-tenaga ahli maupun terampil agar kegiatan
dapat berjalan optimal dan tujuan dapat tercapai.
B#$#n&an Pe%u&as La)an&an
eberhasilan pelaksanaan kegiatan pengamanan produksi di
lapangan dipengaruhi oleh kemampuan petugas lapang #POPT-
P"P$ dalam menterjemahkan teknologi, pengetahuan, dan
kebijakan perlindungan tanaman kepada petani di lapangan. Oleh
karena institusi bagi POPT-P"P, !aboratorium #!P"P$ berkewajiban
untuk memfasilitasi POPT-P"P dalam
meningkatkan2mengembangkan pengetahuan kemampuan teknis
POPT-P"P terutama terkait dengan operasional pengamanan
produksi.
egiatan yang dapat difasilitasi !aboratorium #!P"P$ dalam
peningkatan kemampuan POPT-P"P antara lain dengan
melaksankan pelatihan teknis, magang, pertemuan2seminar, studi
banding maupun pembiaan langsung kepad POPT-P"P.
Pembinaan yang insentif yang selalu dilakukan dilaboratorium
adalah pembinaan POPT terhadap kualitas dan kuantitas hasil
pengamatan dilapangan. Pembinaan dilakukan bisa perorangan
maupun kelompok. Pembinaan dilakukan dilapangan maupun
dilaboratorium dengan cara bimbingan teknis berupa
pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT.
B#$#n&an Kel")"( %an# PPA5
39
Pos Pelayanan (gens "ayati #PP("$ merupakan program
pendidikan petani yang melakukan kajian atau penelitian agens
hayati oleh petani alumni 1!P"T dilahan sawahnya. (nggota
kelompok tani PP(" pada umumnya terdiri dari para alumni
1!P"T. elompok tani PP(" mempunya peran dan fungsi sebagai
pos pelayanan yang mengusahakan, menyiapkan, memanfaatkan,
memperbanyak, dan mengembangkan agen hayati dan pestisida
nabati sebagai bahan pengendalian OPT. Pembinaan kelompok
PP(" dilakukan setiap bulan sekali dari bulan ?anuari sampai
dengan bulan Desember. %eberapa kelompok tani yang telah
dilakukan pembinaan PP(" adalah kelompok tani 1ahabat (lam
ecamatan ramatwatu, elompok Tani <anasara ecamatan
Tirtayasa, elompok Tani :inanjar ecamatan Pontang, elompok
Tani ramat Pusaka ecamatan Padarincang abupaten 1erang,
elompok Tani ?aya 5uda ecamatan =ibeber, elompok Tani
1ondol ?aya ecamatan =itangkil ota =ilegon, elompok Tani Palis
ecamatan 1ukamulya, elompok Tani ?anur 1ejahtera ecamatan
=isoka abupaten Tangerang. elompok PP(" di laboratorium
%PTP" di kota 1erang dapat dilihat pada !ampiran /.
4.; Pen,e$aran In-"ras#.Pu$l#(as#
Penyebaran informasi2publikas bertujuan memberikan
pelayanan berupa informasi dibidang pengamatan, peramalan
dan pengendalian OPT2DP4 kepada institusi terkait dan
masyarakat. egiatan dapat berupa menyampaikan hasil
kegiatan pengamatan, peramalan dan rekomendasi pengendalian
40
OPT dan penanganan DP4. %iasanya kegiatan koordinasi
dilaksanakan pada awal tahun atau awal musim tanam untuk
mengantisipasi serangan OPT dan kemungkinan terjadinya
gangguan DP4 #banjir atau kekeringan$ berdasarkan data historis,
informasi dari %5: maupun &arietas yang ditanam. Dalam
kondisi tertentu seperti eksplosi serangan OPT dan musim
hujan2kemarau yang berkepanjangan, koordinasi dapat dilakukan
sewaktu-waktu untuk mencari solusi permasalahan sekaligus
meningkatkan koordinasi terutama antara POPT-P"P,PP! =D dan
4nstansi2Dinas terkait. 1elain itu penyebaran informasi dapat
dilakukan dengan kegiatan pergelaran #pameran$. Dimana
kegiatan tersebut laboratorium berperan penting dalam
menyebarkan informasi mengenai pengembangan teknologi
mengenai pengendalian OPT di Pro&insi %anten.
4./ Pela,anan Mas,ara(a%
egiatan pelayanan masyarakat yang mulai dirintis adalah
terbentuknya klinik tanaman yang merupakan kegiatan !P"P
dalam rangka memberikan pelayanan terkait
permaslahan2gangguan tanaman kepada masyarakat umum
dan2atau perusahaan2lembaga2instansi yang memerlukan.
Pelayanan yang diberikan dapat berupa penyuluhan langsung
kepada petani dilapangan, ideni'kasi sampel tanaman yang
terserang OPT, konsultasi permasalahan terkait gangguan
tanaman, diagnosis OPT, dan rekomendasi pengendalian OPT.
41
linik tanaman dapat menjadi media bagi petani untuk
memecahkan permasalahan terkait kerusakan tanaman yang
diakibatkan oleh serangga hama, patogens dan penyebab
kerusakan yang lain. linik tanaman perlu didukung dengan
berbagai disiplin keilmuan2bidang studi anatara lain ilmu
agronomi, ilmu tanah, ilmu hama dan penyakit dan ilmu-ilmu
pertanian lainnya. 1elain itu klinik tanaman dapat digunakan
sebagai wadah penyaluran informasi yang berhubungan dengan
ilmu pertanian, sehingga klinik tanaman dapat berfungsi sebagai
media bersama untuk saling tukar informasi.
linik P"T yaitu suatu wadah 2 tempat yang di siapkan untuk
melayani konsultasi, koordinasi, tentang kesehatan tanaman serta
sebagai tempat belajar dalam pengembangan teknologi
pengendalian dengan menggunakan agens hayati dan bio
pestisida. linik P"T di tingkat kelompok yaitu melayani,
indenti'kasi, diagnose, konsultasi dan rekomendasi masalah
kesehatan tanaman, serta penyebaran teknologi perlindungan
tanaman. 1asaran klinik P"T 2 tanaman adalah kelompok tani,
petani, petugas lapangan, tanaman pangan dan hortikultura.
linik tanaman di Pro&insi %anten mulai dirintis pada tahun
/0,,. Perkembangan kegiatan klinik tanaman selama ini belum
berjalan dengan maksimal dikarenakan beberapa kendala yang
dihadapi yaitu 1umber Daya 5anusia yang belum maksimal, tidak
memiliki bangunan yang khusus untuk kegiatan klinik tanaman
dan tidak tersedianya peralatan yang memadai. 1elama ini
42
kegiatan klinik tanaman baru pengembangan agens hayati dan
kegiatan pengendalian OPT ramah lingkungan. linik tanaman
yang ada di wilayah kerja laboratorium %PTP" di ota 1erang
dapat dilihat pada !ampiran /.
"asil pembinaan kelompok PP(" dan linik tanaman dapat
diketahui bahwa petani telah mengerti akan pentingnya
pengendalian secara hayati3 pengendalian dengan hayati dan
pestisida nabati mengurangi biaya produksi3 petani dapat
melakukan perbanyakan (gens hayati dan pesisida nabati3 petani
sebagai contoh dan sebagai moti&ator dalam pengendalian
dengan menggunakan (gens "ayati dan pestisida nabati di
kelompok tersebut dan yang terpenting adalah PP(" dan klinik
tanaman merupakan usaha pemasyarakatan dan pelayanan yang
ada dilapangan mengenai P"T dan pengembangan agens hayati.
0. P1RMASALA5AN
Permasalahan yang dihadapi adalah 6
,. urangnya jumlah tenaga2personil teknis dan umumdi laboratorium
43
/. !aboratorium belum memiliki ruangan khusus untuk kegiatan
identi'kasi dan isolasi (gens "ayati, sehingga hasil isolasi mudah
terkontaminasi
). %elum adanya tenaga ahli dibidang laboratorium
9. egiatan belum terorganisasi dengan baik
8. 5inimnya bahan-bahan yang dibutuhkan laboratorium
7. %elum memiliki dana sendiri
0I. K1SIMPULAN DAN SARAN
!aboratorium %PTP" memiliki wilayah kerja di abupaten 1erang,
abupaten Tangerang, ota 1erang, ota =ilegon, ota Tangerang dan
ota Tangerang 1elatan. Oprasional !aboratorium Pengamatan "ama
Penyakit2!aboratorium (gens "ayati #!P"P2!("$ sesuai 1tandar dilakukan
selama , #satu $ tahun telah dilakukan dengan maksimal. !aboratorium
telah memberikan pelayanan dan informasi kepada masyarakat
mengenai perkembangan Organisme Penggangu Tumbuhan #OPT$
44
dengan mengeluarkan rekomendasi dan dilakukannya sosialisasi hasil
pengamatan. !aboratorium telah meningkatkan peran dalam kegiatan
perlindungan dengan cara melakukan kegiatan-kegiatan identi'kasi OPT
dan pengembangan agens hayati. !aboratorium telah mengembangkan
kembali kegiatan kelompok PP(" diwilayah laboratorium ota 1erang
dengan melakukan pembinaan secara berkala.
Pelaksanaan kegiatan laboratorium akan lebih baik lagi jika 1umber
Daya 5anusia #1D5$ dapat ditingkatkan lagi, baik dalam jumlah maupun
kemampuan. egiatan akan terlaksana dan mendapatkan hasil yang
lebih baik jika dilakukan perencanaan yang baik pula.
45

Anda mungkin juga menyukai