Anda di halaman 1dari 1

KPU Telah Menetapkan Ukuran dan Pola Surat Suara

Jakarta, kpu.go. id Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan untuk membuat surat suara tidak dalam satu pola,
melainkan 3 pola untuk pemilihan anggota DPR, 4 pola untuk pemilihan anggota DPRD, dan 3 pola untuk pemilihan
anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
align=justify>Selain itu ada satu pola khusus atau perkecualian, yaitu untuk anggota DPRD Provinsi Banten, khsusnya
untuk daerah pemilihan Banten IV (Kabupaten Tangerang). Hal itu dijelaskan oleh Wakil Ketua KPU Ramlan Surbakti, di
Media Center KPU, Jakarta, hari ini Kamis, 15 Januari 2004 siang.
Pembedaan pola atau format surat suara ini dilakukan karena jumlah kursi legislatif untuk setiap daerah pemilihan
berbeda, baik untuk pemilihan anggota DPR, DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota.
Ketiga pola surat suara untuk calon anggota DPR adalah pola kecil (untuk daerah pemilihan dengan alokasi 3 nama
calon DPR, yang berarti tiap partai mempunyai 1 - 5 calon di dalam daftarnya); pola menengah (untuk daerah pemillihan
yang memperoleh alokasi 5 - 8 kursi, yang berarti setiap partai mempunyai 1 10 nama di dalam daftar calonnya); dan
pola besar (untuk daerah pemilihan dengan alokasi 9 10 kursi, yang berarti setiap partai bisa mengajukan 1-14 nama
calon DPR).
Ketiga pola tersebut mempunyai ukuran fisik yang berbeda. Untuk pola kecil ukurannya adalah 40 X 60 cm (akordion);
pola menengah berukuran 55 X 80,5 cm (web); pola besar berukuran 66 X 80,5 cm (plano). Berdasarkan data yang
sudah ada pola atau format kecil hanya akan digunakan untuk 7 provinsi, yaitu Riau, Bengkulu, Maluku, Maluku Utara,
Gorontalo, Bangka-Belitung dan Irian Jaya Barat.
Selanjutnya untuk pemilihan anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota. Untuk pemilihan anggota DPRD di kedua
tingkatan ini, KPU menetapkan 4 pola atau format. Tiga pola di antaranya adalah sama dengan pola surat suara untuk
pemilihan anggota DPR yang disebutkan di atas, yaitu kecil, menengah, dan besar. Yang satu lagi adalah ukuran sangat
besar, yaitu untuk digunakan di daerah-daerah pemilihan dengan alokasi kursi 13-16, yang berarti jumlah calon di dalam
daftar Caleg yang diajukan partai 1 20 nama.
Selain itu ada satu lagi pola khusus atau perkecualian, yang ukurannya sama dengan 2 kali ukuran pola plano. Pola ini
hanya digunakan untuk pemilihan anggota DPRD Provinsi Banten, khususnya untuk daerah pemilihan Banten IV
(Kabupaten Tangerang). Sebab di daerah pemilihan ini daftar nama Caleg yang diajukan oleh partai bisa sampai 32
nama.

Ukuran Tempat Pemungutan Suara (TPS).


Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua KPU juga menjelaskan ukuran Tempat Pemungutan Suara (TPS). KPU
menetapkan bahwa TPS berukuran panjang kurang lebih 12 meter dengan lebar 10 meter. TPS dapat dibuat di dalam
ruang kelas/ruang terbuka. Untuk di rumah sakit, rumah tahanan negara (Rutan), Lembaga Pemasyarakatan, dan
tempat kerja (industri) ukurannya tersendiri.
Untuk pemilih penyandang cacat dibuatkan TPS dengan alat bantu. Menurut Ramlan dalam keputusan KPU dan UU,
terhadap pemilih yang memiliki hambatan fisik petugas TPS dapat membantu, namun sebelumnya petugas tersebut
membuat pernyataan untuk menyimpan rahasia dari pilihan pemilih tersebut. Penyandang cacat tersebut dapat pula
meminta bantuan orang lain, dan KPU menyediakan alat bantu khusus untuk penyandang cacat yaitu untuk pemilihan
DPD.

Penunjukan Langsung.
Ramlan mengatakan bahwa pencetakan surat suara, tidak melalui sistem tender, tetapi penunjukan langsung. Ini
disebabkan waktu yang sangat sempit. Mencetak sekitar 600 juta lembar surat suara jelas bukan pekerjaan ringan
karena itu butuh waktu yang cukup. Kemungkinan penujukan langsung ini bisa beberapa konsorsium, yang tentunya
akan dibagi berdasarkan zona, yang setiap zona meliputi beberapa provinsi. Sesuai jadwal, pencetakan surat suara
harus dilakukan 1 Februari 2004.

Pemilih yang Memilih di TPS Lain.


Menurut Ramlan pada dasarnya pemilih memberikan suara pada TPS di mana ia terdaftar. Namun kalau karena
berbagai keperluan ada yang terpaksa melakukannya di tempat lain, yang bersangkutan sudah harus pindah sebelum
29 Januari. Sebab pada tanggal tersebut sudah disusun daftar pemilih tetap. Jika seorang pemilih ingin pindah domisili
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum hari pemungutan suara harus lapor ke PPS.

Pemilih yang memilih di TPS lain namun masih di dalam satu daerah pemilihan dan satu provinsi/kabupaten/kota pemilih
tersebut akan mendapat 4 surat suara, yaitu surat suara untuk DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi, DPR, dan DPD.
Pemilih yang memilih di TPS lain yang berbeda daerah pemilihan tetapi masih di dalam satu propinsi/kabupaten/kota
pemilih tersebut akan mendapat 3 surat suara, yaitu surat suara untuk DPRD Provinsi, DPR, dan DPD.
Pemilih yang memilih di TPS lain, berbeda kabupaten/kota namun dalam satu propinsi maka akan mendapat 2 surat
suara, yaitu surat suara untuk DPR dan DPD.
Pemilih yang memilih di TPS lain beda kab/kota dan propinsi hanya akan mendapat 1 surat suara, yaitu surat suara
untuk pemilihan anggota DPR saja.
Komisi Pemilihan Umum
http://www.kpu.go.id Menggunakan Joomla! Generated: 27 February, 2014, 15:53

Anda mungkin juga menyukai