Anda di halaman 1dari 16

BAB IV

KOMORBIDITAS
Dengan menggunakan interviu terstruktur dan semi struktur serta kriteria
DSM, beberapa penderita memenuhi lebih dari satu diagnosa gangguan psikiatri
!al tersebut dinamakan komorbiditas Biasan"a sukar untuk menentukan
gangguan "ang pertama kali ter#adi Kova$s dkk %&'()a, &'()b* mengamati
bah+a ,'- anak usia sekolah dengan MDD menderita gangguan distimia dan
depresi %.(-*, gangguan $emas %..-*, dan gangguan perilaku %,-* Mereka #uga
memperhatikan bah+a '.- penderita dengan gangguan distimia mempun"ai
gangguan lain seperti MDD %/,-*, gangguan $emas %.0-*, gangguan de1i$it
atensi %&)-* dan gangguan perilaku %&&-*
R"an dkk %&'(,* menemukan bah+a &2- dari penderita prarema#a dan
&&- rema#a dengan MDD #uga mempun"ai gangguan perilaku 3eneliti #uga
memperhatikan bah+a )/- anak4anak dan 5,- rema#a dengan MDD menderita
1obia menghindar
Kashani dkk %&'(,* menemukan bah+a ),- rema#a di populasi umum
didiagnosa MDD, &22- #uga mempun"ai diagnosa distimia Rema#a tersebut #uga
mempun"ai tambahan diagnosa seperti gangguan $emas %,/-*, gangguan
menentang %/2-*, gangguan perilaku %..-*, pen"alahgunaan alkohol %5/-* dan
pen"alahgunaan 6at %5/-*
Dalam otopsi anak dan rema#a "ang melakukan bunuh diri, Sha1ii dkk
%&'(), &'(/, &'((* menemukan bah+a '/- korban didiagnosa gangguan
psikiatri, dibandingkan dengan )(- dari group kontrol Dari korban bunuh diri,
(&- mempun"ai diagnosa komorbid, ,0- dengan MDD dan atau distimia dengan
gangguan perilaku dan 7 atau pen"alahgunaan alkohol dan 6at, dibandingkan
dengan 5'- pada kontrol Dalam suatu penelitian dari ./2 anak dan rema#a "ang
dira+at di RS, ditemukan bah+a dua kali lipat anak dan rema#a menderita MDD
serta distimia dengan diagnosa komorbid gangguan psikiatri lain %khususn"a
gangguan perilaku, gangguan menentang dan AD!D atau pen"alahgunaan
alkohol dan 6at* daripada han"a menderita MDD dan7 atau distimia
Keban"akan dari penelitian tersebut #uga memperlihatkan bah+a intensitas, berat
ringann"a gangguan, +aktu, kronisitas, kekambuhan dan risiko bunuh diri se$ara bermakna lebih
besar pada anak dan rema#a depresi dengan diagnosa komorbid daripada mereka "ang tanpa
komorbiditas Mereka merekam interaksi 1a$e to 1a$e antara ibu 8 ba"in"a dari usia 5452 minggu
Ada 5 tipe situasi eksperimental, masing4masing berakhir . menit A+aln"a, ibu4ibu mempun"ai
interaksi 1a$e to 1a$e alami dengan ba"in"a, selan#utn"a ibu duduk berhadapan muka dengan
ba"in"a, sementara ibu tetap tak berespon 8 mempertahankan muka kurang ekspresi1
9ntuk menekankan sensitivitas, responsivitas 8 reaksi a1ekti1 dalam
komunikasi resiprokal dengan ibun"a, kami menggunakan penetapan langsung,
ekstensi1 dari Troni$k et al, observasi terus menerus Ba"i usia 5 bulan duduk
tenang sendiri di kursi: +a#ah serius, pipi menurun, mulut separo terbuka, sudut
bibir turun, tapi ada pandangan harapan pada mata seakan dia menunggu::
Segera ibun"a datang ke dalam ruangan 8 berkata ;hallo<: +a#ah 8 tangan
ba"i terangkat Dia mengikuti ibun"a datang kepadan"a dengan kepala 8
matan"a
Badann"a dipenuhi ketegangan, +a#ah 8 matan"a terbuka dengan
bersemangat "ang berakhir dengan sen"uman Mulutn"a terbuka lebar
8 seluruh tubuhn"a menghadap ibun"a Dia berubah, lidahn"a
dimainkan, sen"umn"a berhenti 8 dia melihat ke ba+ah dengan
segera, sementara ibun"a berbi$ara dengan suara "ang meninggi
Ibun"a mulai memeluk ba"i 8 dengan lembut menggerakkan pinggang
8 kakin"a:Dia melihat ke atas lagi, tersen"um lebar, men"empitkan
mata, memba+a satu tangan ke mulut, bergumam, berkata4kata 8
mulai melingkarkan kaki 8 lengann"a ke arah ibu Dengan
peningkatan aktivitas ini, ibu mulai tersen"um men"eringai lebih luas,
bi$ara lebih keras, dengan aksen penekanan "ang lebih tinggi,
memberikan aksen pada bi$ara ba"i dengan ibun"a 8 aktivitas ba"i
dengan gerakan ibu pada kakin"a
Ibu melan#utkan interaksi dengan ba"i 8 setelah )2 detik::: ba"i
melihat ke ba+ah lagi dengan tenang, +a#ah mem$ebilkan, ibu melihat
ke ba+ah pada kaki ba"i, kemudian melihat +a#ahn"a 8 ba"i kembali
melihat ibun"a Ibu membiarkan dia turun 8 mereka menggeser
tubuhn"a, Ba"i tiba4tiba tersen"um lebar, berkata terpatah4patah
Ketika +a#ah ba"i melebar luas 8 lengan 8 kakin"a menu#u ke arah
ibu:: Ibu nampakn"a menangkap ketergesa4gesaann"a, tersen"um
lebar, suara ibu #uga lebih #elas, Setelah saling burst +a#ah ba"i
men#adi sangat serius, anggota badan tenang 8 ibu berespon tenang
mengikuti ba"i:: 3ada detik ke ,2, ba"i reda se$ara komplit 8
melihat ke kakin"a dengan +a#ah serius =a#ah ibu berubah serius,
suaran"a men#adi pelan 8 hampir berhenti, tekanan men#adi rendah
Mulut ibu ke ba+ah, mere1leksikan mulut ba"i "ang serius, Setelah .
detik, ba"i mulai lagi bersinar dalam sen"um "ang lebar
Ibu segera berespon dengan malu4malu dengan sen"um lembut, suara
lembut Ba"i berespon dengan kata4kata terpatah4patah, lingkarkan
kakin"a ke arah ibu 3ada detik ke '2:::pergerakann"a berubah
8 +a#ahn"a men#adi serius Ibu #uga sangat serius
Interaksi ini berlan#ut dengan sen"um "ang menguatkan se$ara intermiten,
pandangan "ang serius 8 keadaan tak bergerak "ang harmoni antara ibu 8
ba"in"a Ibu men#adi tenang saat ba"i tenang Kemudian ba"i menggoda
menga#ak ibu memasuki interaksi Ketika ba"i men#adi sangat senang, ibu dengan
pelukan "ang hati4hati pada pinggang ba"i 8 kaki untuk mempertahankan pun$ak
kesenangan ba"i
Dalam situasi eksperimental selan#utn"a, dengan ba"i "ang sama, ibu tetap
tanpa ekspresi selama . menit Ba"i duduk sendiri di kursi melihat ke ba+ah pada
tangann"a :: Melilitkan #ari #emari tangan satu ke tangan "ang lain Setelah
ibu masuk, gerakan tangann"a berhenti Ba"i melihat ibu, membuat kontak mata
dengan ibu 8 tersen"um =a#ah seperti topeng ibu tak berubah Ba"i menghindar
$epat ke sisi lain 8 tetap tenang, +a#ahn"a mengekspresikan keseriusan Ba"i
tetap dalam keadaan seperti itu untuk 52 detik Kemudian ba"i melihat kembali
+a#ah ibu, bulu mata 8 kelopak mata terangkat naik, tangan 8 lengann"a mulai
pelan4pelan menu#u ke arah ibun"a Ba"i $epat melihat ke ba+ah pada tangann"a,
tetap untuk ( detik 8 kemudian +a#ahn"a dilihat sekali lagi Rupan"a ini
dipotong oleh menguap dengan mata 8 +a#ah ba"i "ang berubah4ubah
Ba"i mulai menarik #ari #emari dari tangan "ang lain, sementara seluruh
tubuh kurang gerak Setelah menguap, "ang berakhir / detik, dia melihat +a#ah
ibun"a dengan $epat Ketika ibu tak berespon, gerakan tangann"a men#adi
tersentak4sentak, mulutn"a men$u$u, mata men"empit khususn"a alis mata Dia
memalingkan +a#ahn"a ke sisi lain, tapi dia tetap memperhatikan ibun"a dalam
pandangan samping %melirik* Ba"i melipat tangann"a lagi, kakin"a lurus
men#auhi ibun"a 8 dengan $epat disentakkan kembali
Menurut Troni$k et al, ini adalah pola khas reaksi ba"i terhadap +a#ah
ibun"a "ang tanpa ekspresi Mula4mula ba"i berespon terhadap ibun"a 8
memberi salam, ketika ibu tak berespon, ba"i men#adi tenang 8 +aspada atau
hati4hati Dia men$oba untuk mempengaruhi ibun"a dengan sen"uman singkat,
ketika ba"i tak menerima respon, dia memalingkan muka Dia melan#utkan
bertahan, ketika pertahanan untuk kontak menemui kegagalan, ba"i se$ara
bertahap menarik diri, men"esuaikan +a#ahn"a 8 tubuhn"a #auh dari ibun"a
dengan ekspresi tanpa harapan 8 tetap #auh dari ibu Tak seorang ba"ipun
menangis, bagaimanapun::
Ibu merasa bah+a itu adalah aturan "ang ekstrim 8 sulit untuk
dipertahankan se$ara emosional tak responsi1 terhadap ba"i mereka selama .
menit Ketika mereka kembali setelah eksperimen ini, butuh +aktu minimal .2
detik bagi ba"i untuk hangat terhadap ibun"a kembali Mula4mula ba"i
memonitor kekha+atiran ibu, pada saat itu, ba"i akan nakal atau tak sopan #ika
ba"i tak dapat memaa1kan ibu karena menghindar sebelumn"a
Ba"i mempun"ai kemampuan tak sadar untuk merespon se$ara
diskriminasi terhadap manusia pada hari pertama kehidupann"a Tanda depresi
adalah bentuk transien ringan sampai sedang dari depresi "ang biasan"a berakhir
pada periode +aktu "ang singkat, beberapa menit sampai beberapa #am !al itu
adalah pengalaman pada level sensori motor propriosepti1 8 vis$eral 3engalaman
ini tak dapat diulang melalui memori, pemanggilan kembali atau asosiasi bebas
Tanda depresi berhubungan dengan ganguan dalam irama biologi dari keterlibatan
8 ketidak terlibatan dalam kontak dengan manusia Ketidak terlibatan, penarikan
diri 8 tanda depresi memodulasi mood rendah 8 respon a1ekti1, mem1asilitasi
pen"impanan energi 8 sumber4sumber lain 8 menstimulasi $ara adaptasi lebih
e1ekti1 Tanda depresi mengakti1kan perilaku kelekatan pada ibu, memodulasi
respon a1ekti1 8 menstimulasi inisiasi kontak baru
>laser %&'0,* mendeskripsikan depresi tersamar pada anak 8 rema#a
Annel %&',5*, Brumba$k 8 =einberg %&',,*, ?ant+ell 8 ?arlson %&','*, ?"tr"n
%&',5*, >ellen %&'(.*, Ka6din %&'('*, Kova$s 8 Be$k %&',,*, Sha1ii et al %&',',
(), (/, ((, '2* telah ikut andil se$ara bermakna dalam penelitian, dokumentasi,
klasi1ikasi 8 perkembangan skala perilaku 8 pengukuran
psikoneuroendokrinologi untuk depresi pada anak 8 rema#a
* Menggunakan kriteria de+asa dalam praktek klinik 8 riset se$ara
bermakna lebih lan#ut data berdasar riset gangguan mood pada anak 8 rema#a
>angguan mood %gangguan a1ekti1* dibagi dalam gangguan depresi 8 gangguan
bipolar >angguan depresi lebih lan#ut dibagi dalam depresi ma"or %gangguan
unipolar*, distimia %gangguan distimik atau neurosis depresi* 8 gangguan depresi
Not Otherwise Specified (NOS) Dalam depresi ma"or, penderita mengalami
episode tunggal atau rekuren "ang berasosiasi dengan simtom lain sedikitn"a 5
minggu tanpa mood elevasi, elasi atau mania @adi gangguan ini kadang diru#uk
sebagai gangguan unipolar 3ada distimia, penderita berpengalaman dengan mood
depresi "ang kronis berasosiasi dengan simtom lain Beratn"a simtom distimia
kurang daripada episode depresi ma"or Durasi distimia biasan"a 5 tahun untuk
de+asa, & tahun untuk anak 8 rema#a Anak 8 rema#a mungkin lebih iritabel
daripada mood depresi 3ada gangguan depresi AOS, penderita mengalami
gambaran depresi "ang tak memenuhi kriteria untuk gangguan depresi ma"or atau
distimia
>angguan bipolar dibagi dalam gangguan bipolar %klasik gangguan depresi mani4
bipolar I*, siklotimia %bipolar II* 8 gangguan bipolar AOS 3ada gangguan
bipolar penderita mengalami episode mani dalam bentuk predominan mood
elevasi, eBpansi1, iritabilitas, hiperakti1, tekanan pembi$araan, flight of ideas 8
harga diri "ang melambung Selan#utn"a penderita mungkin mengalami satu atau
lebih periode depresi Karena mood "ang ber1luktuasi antara 5 kutub berla+anan
elasi 8 depresi, gangguan ini disebut gangguan bipolar Cpisode $ukup berat
untuk mengganggu hubungan penderita dengan orang lain, tampilan ker#a 8
aktivitas sosial 3ada siklotimia, penderita berpengalaman dengan gangguan mood
kronis termasuk episode hipomani 8 episode mood depresi Berat 8 durasi
siklotimia kurang daripada berat 8 durasi gangguan bipolar, biasan"a 5 tahun
untuk de+asa 8 & tahun untuk anak 8 rema#a 3enderita tak bebas untuk lebih
dari 5 bulan dari simtom hipomania atau depresi 3ada gangguan bipolar AOS,
penderita dengan hipomania "ang tak memenuhi kriteria diagnosis untuk
gangguan bipolar atau siklotimia %A3A &'(,*
3enelitian Drongillo CA dkk %5225* mengatakan bah+a kekurangan makan
pada rema#a di Amerika %keluarga kadang4kadang atau sering kali tidak mendapat
makanan "ang $ukup* se$ara bermakna lebih mungkin untuk menderita distimia,
pikiran tentang kematian, keinginan untuk mati dan usaha bunuh diri 3enelitian
tersebut men"impulkan terdapat hubungan "ang kuat antara kekurangan makan
dengan gangguan depresi serta simtom bunuh diri
(
3enerapan kriteria de+asa ke diagnosis depresi pada masa ba"i, anak dan
rema#a telah men#adi langkah besar dalam membantu klinisi untuk membuat
diagnosa "ang tepat dan mengembangkan ren$ana pengobatan "ang tepat
Beberapa perkembangan masalah pada ba"i, anak dan rema#a telah menghasilkan
pertimbangan, seperti mood iritabel menggantikan mood depresi, & tahun
menggantikan 5 tahun durasi distimia dan BB tak sesuai dengan "ang diharapkan
menggantikan kekurangan atau penurunan BB
.,),&(,52,5.
3erlu ditambahkan pula bah+a dalam pembahasan umum mengenai
depresi pada anak, 1aktor regresi memainkan suatu peranan "ang penting, anak
kehilangan beberapa ketrampilan "ang tadin"a telah dikuasain"a pada 1ase
perkembangan sebelumn"a
5,.,&0,&,
Smart 8 Ta"lor %&',.* melaporkan kasus ba"i berusia ' minggu Ibu dan
ba"i mempun"ai hubungan dekat dan bahagia Anak "ang lebih tua di ra+at di
RS Ibu memberi makan se$ara $epat dan meletakkan ba"i ke tempat tidur Ba"i
menerima sedikit pengasuhan dari ibun"a dibandingkan ' minggu pertama
kehidupann"a Segera setelah itu, ba"i men#adi sangat pu$at dan lesu, tak
bergairah dan men#adi letargi Drontanellan"a sangat $ekung dan kulitn"a tak
elastik Setelah sadar bah+a ba"i mungkin menderita depresi karena kontak "ang
sedikit dengan ibu, ibun"a segera mele+atkan lebih ban"ak +aktu dengan ba"i
dan se$ara akti1 mengasuh dia Dalam & minggu ba"i pulih Se$ara perkembangan,
rema#a normal mempun"ai ke$enderungan ke arah depresi !al ini penting untuk
men#elaskan dan membedakan depresi patologis dengan depresi normal dan mood
labil rema#a
Srou1e 8 Rutter %&'()* adalah pionir dalam bidang perkembangan
psikopatologi Menurut mereka perkembangan psikopatologi mengeksplorasi
;proses ontologi< dimana pola a+al dari adaptasi individu berkembang men#adi
pola akhir "ang mempengaruhi pola adaptasi selan#utn"a 3erspekti1 utama dari
perkembangan psikopatologi adalah tak han"a pola perilaku normal dapat
berubah, tapi #uga simtom psikopatologi mempengaruhi dan berubah melalui
perkembangan Trad %&'(0* menulis, perspekti1 perkembangan utama adalah
proporsi bah+a keduan"a, individu normal dan individu "ang mengalami
gangguan mele+ati per#alanan perkembangan "ang umum, dimana 1ungsi pada
satu level mempun"ai implikasi "ang dapat diprediksi untuk 1ungsi selan#utn"a
3erkembangan psikopatologi tak mengikuti perkembangan linear tapi mengikuti
trans1ormasi perilaku
.
@adi perspekti1 psikopatologi perkembangan adalah bah+a
mani1estasi depresi akan dipengaruhi oleh 1aktor41aktor regresi, perkembangan
tertahan %developmental arrest*, kontinuitas, diskontinuitas perilaku dan
trans1ormasi perilaku tersebut
5,.
Se$ara phenomenologi berdasar klasi1ikasi DSM4III 8 DSM4IIIR tak
mengambil trans1ormasi perilaku dan regresi sebagai pertimbangan dalam
mendeskripsikan gangguan depresi dalam masa ba"i, anak dan rema#a Observasi
se$ara klinik langsung dan data berdasar riset berintegrasi dengan perspekti1
perkembangan dengan observasi perilaku psikologi pada tahun pertama
kehidupan, usia 54. tahun, )4/ tahun, 04&5 tahun dan &.4&( tahun akan membantu
dalam membuat evaluasi dan diagnosa "ang lebih akurat serta intervensi
pengobatan "ang lebih e1ekti1
.,&),&(
Sebagai tambahan dari gambaran klinik umum depresi, depresi pada anak
diekspresikan dengan regresi Anak kehilangan ketrampilan perkembangan
spesi1ik "ang sesuai usia pada level sebelumn"a Klinisi perlu mengenal tugas
perkembangan masing4 serta intervensi pengobatan "ang lebih e1ekti1
.,&),&(
kesedihan dan duka $ita pada anak dan de+asa meliputi protes, putus asa
dan sikap "ang tak terpengaruh 3rotes diekspresikan melalui kemarahan,
hostilitas dan menangis 3utus asa adalah perasaan kesedihan dan regresi serta
depresi "ang temporer Sikap "ang tak terpengaruh adalah penarikan diri dari a1ek
dan $inta pada love object "ang hilang 3roses tersebut ter#adi bersama4sama dan
menolong individu mengatasi hal tersebut Menurut Bo+lb", anak4anak
khususn"a usia kurang dari 0 tahun, tak dapat mengatasi hal itu se$ara e1ekti1
3roses duka $ita pada anak men#adi sepan#ang hidup dan kronik, mirip dengan
duka $ita patologi "ang tak terselesaikan pada masa de+asa
&,.,&0
Menurut teori psikodinamika, depresi pada anak dan de+asa sering
berhubungan dengan kehilangan love object, kehilangan harga diri atau
kehilangan perasaan kese#ahteraan Depresi "ang tak terselesaikan dan tak diobati
pada masa anak, bersama dengan kurangn"a pengganti love object, memba+a ke
perkembangan kurang empati, "ang menghasilkan keke#aman terhadap binatang
dan anak lain Kemudian hari, pada masa rema#a dan de+asa, sadistik, destrukti1
serta kadang4kadang perilaku membunuh dapat men#adi keluaran %outcome*
.,),&0
Menurut observasi "ang dilakukan oleh ?"tr"n,E dan M$Kne+, D! anak
menggunakan pola pertahanan %de1ense* "ang sama, khusus untuk menghindari
atau supa"a tidak merasa depresi 3ada tingkat pertama adalah 1antasi "aitu bila
depresi masih bersi1at terselubung Bila usaha ini tidak berhasil akan timbul pola
pertahanan tingkat ke dua "aitu dengan ekspresi verbal, anak akan ber$erita atau
berkha"al dengan tema "ang sedih 3erasaan sedih belum tampak se$ara n"ata
Baru pada pola pertahanan tingkat ke tiga perasaan "ang depresi1 akan men#adi
n"ata
5
Berdasarkan penelitian "ang dilakukan oleh S$h+art6 dkk dikatakan
bah+a pada psikopatologi masa anak, usia onset berperan dalam ;outcome<
gangguan bipolar Tetapi sebagai prediktor dari 1ungsi kehidupan sehari4hari,
tern"ata psikopatologi pada masa anak lebih bermakna dibandingkan dengan usia
onset
5)
a pengasuh utama dari ba"i dengan DTT biasan"a mengalami depresi,
marah, putus asa dan mempun"ai harga diri "ang rendah %Reinhart &','*
Satu dari gambaran klinik "ang paling menon#ol dari anak DTT selain
penurunan BB adalah apati Adan"a kesedihan atau depresi, sebagai
pengganti apati "ang berlebihan, merupakan tanda "ang baik, "ang
menandakan bah+a ba"i masih berpengalaman merasakan dan
berkomunikasi dengan perasaan internal
b Berat BadanF Keban"akan ba"i tersebut mempun"ai peningkatan BB "ang
sangat sedikit atau kehilangan BB Biasan"a BB di ba+ah .- pada saat
evaluasi, peningkatan BB se$ara $epat ter#adi setelah pera+atan di RS atau
perubahan lingkungan dalam pengasuhan maternal
$ Tinggi Badan %TB*F TB biasan"a terpengaruh, tapi tak seberat BB, #ika
anak mengalami DTT untuk +aktu "ang lama, penurunan TB "ang
bermakna akan ter#adi
d 9kuran kepala dalam batas normal
Dalam masa ba"i, DA, hospitalism dan DTT memperlihatkan bentuk
depresi berat dan lama serta deprivasi dengan konsekuensi "ang buruk
Simtomatologi klinik lain telah diobservasi pada ba"i "ang tak sama dengan
sindrom di atas tapi #uga merupakan gambaran "ang bermakna dari depresi, han"a
lebih ringan dan berlangsung beberapa hari atau minggu Misal, Robertson %&'0/*
melaporkan adan"a depresi pada ba"i usia 5 bulan "ang se$ara bermakna
membaik ketika ibun"a men#adi lebih terlibat =isdom %&',,* melaporkan bentuk
akut depresi pada ba"i laki4laki 0 bulan dalam keluarga "ang utuh Depresin"a
berakhir .4) hari setelah kehilangan pengasuh Draiberg 8 1reedman %&'0)*
menemukan bah+a depresi dan penarikan diri pada orangtua ikut berperan pada
kesedihan, penarikan diri, autoerotik, perilaku seperti autisme dan perkembangan
retardasi pada ba"i buta
Bra6elton et al %&',&* mendeskripsikan ba"i perempuan "ang
memperlihatkan ke$engengan, kesedihan, penarikan diri dan ketidak responsi1an
dimulai &2 hari setelah kelahiran Selama sepuluh hari tersebut, ba"i itu men#adi
+aspada, mata terbuka lebar tampak akti1 Dia se$ara keseluruhan normal dalam
respon neurologi dan perilaku
Tim peneliti berkun#ung ke rumah . hari kemudian, melaporkan bah+a ibu
memperlihatkan kepasi1an dan tak responsi1 Ba"i bergelung dalam posisi 1etus 8
bergerak sangat sedikit ketika diangkat 3ada beberapa tingkat, ba"i berespon
terhadap rangsangan auditoris dan visual Setelah usia . minggu, ba"i dalam
keban"akan +aktu mengulum kepalann"a Observasi pada minggu &2 dan bulan
., ), ,, ( memperlihatkan bah+a ba"i mengalami deteriorasi se$ara kogniti1 dan
emosional, se$ara bermakna di ba+ah perkembangan normal dan mempun"ai
animasi 1asial sangat sedikit Tak adan"a laporan penurunan BB atau kegagalan
untuk meningkatkan BB adalah suatu tanda a+al DTT
3ada ( bulan, ba"i dilihat neurolog Aeurolog mengatakan bah+a ba"i
mengalami retardasi dan otakn"a tak normal
Dalam kun#ungan rumah 5 minggu kemudian, ada perubahan perilaku
ibun"a Ibu berusaha mengatasi depresi dan apatin"a serta mulai se$ara akti1
terlibat dengan ba"in"a melalui peningkatan kontak tubuh, berbi$ara dan bermain
3engamat memperhatikan bah+a ba"i telah lebih akti1, bermain dengan peneliti
dan men$oba merangkak serta duduk tanpa bantuan Ba"i berkembang se$ara
dramatikal 3ada usia &5 bulan, koordinasi motorikn"a sesuai dengan usia, usia &(
bulan ber#alan sendiri, usia 5& bulan bermain dengan boneka 3ada usia 5 tahun,
ba"i menghangat, ekspresi1, penuh kasih sa"ang dan ber1ungsi sesuai usia
kronologis
Ba"i ini "ang suatu saat didiagnosis < kerusakan otak dan retardasi< oleh
neurolog dan kemungkinan autistik, se$ara dramatik membaik setelah kontak
a1ekti1 dan sensorimotor ibun"a meningkat Kasus ini mengilustrasikan bentuk
depresi berat "ang tak mengikuti kriteria DTT, DA atau hospitalism >angguan
kontak manusia dan mothering berperan dalam perkembangan penarikan perilaku,
kepasi1an, apati dan se$ara bermakna memperlambat perkembangan a1ekti1 dan
sensorimotor
a Disamping gangguan "ang $ukup berat "ang sudah dibahas, #uga terdapat
gangguan depresi "ang lebih ringan dan han"a berlangsung beberapa hari
atau minggu @enis ini dikenal sebagai Depresi Sensorimotor Ketika klinisi
berpengalaman dengan kesedihan "ang empatik ini, hal itu mempun"ai
diagnosa "ang bermakna dan sering membantu dalam mendi1erensiasikan
depresi dari bentuk perilaku penarikan diri, seperti pada kasus pen"akit
1isik, autisme masa anak atau RM berat
b Ketika orang de+asa mendekat, ba"i terpaku pada mata orang de+asa
tersebut dengan pandangan sedih "ang dalam, lama, +aspada dan
kemudian tiba4tiba berubah men#adi tangisan kesakitan Bila depresi ba"i
men#adi lebih lama, tangisan kesakitan mungkin hilang dan han"a
ngambek, tangisan iritabel atau merengek "ang tetap ada Setelah beberapa
+aktu, ba"i mungkin berhenti menangis Orang tua mungkin merasa
bah+a ba"i men#adi lebih baik dan men#adi ba"i "ang baik 3enurunan
"ang bermakna dalam menangis atau tiadan"a tangisan dalam depresi pada
ba"i adalah tanda "ang tak men"enangkan
$ Mata ba"i meman$arkan ke+aspadaan dan kesedihan, seperti
mengkomunikasikan kesedihan internal Sebagai perkembangan depresi,
ba"i selan#utn"a mempun"ai kontak mata "ang singkat 3ada depresi "ang
berat, ba"i mungkin terpaku pada pengamat dalam perilaku kosong dan
apati atau kontak mata "ang menghindar Ckspresi 1asial dan kontak mata
adalah dua kesimpulan utama "ang mengalihkan klinisi pada kemungkinan
DSM dan gangguan pada mothering.
d hasaF Mendekut dan mengo$eh "ang biasan"a nampak pada usia & 8 5
bulan, tak ter#adi pada ba"i depresi Ba"i akan men#adi re+el Ba"i
nampakn"a tak dapat bela#ar skemata baru untuk ekspresi tahap internal
seperti mendekut, mengo$eh dan merespon se$ara vokal stimuli dari ibu
3ada ba"i "ang lebih tua, perilaku inisiati1 dan ketrampilan berbahasa
"ang didapat menurun, ba"i mengalami regresi, lebih re+el dan menangis
e 3erilaku makanF Ba"i depresi tak minum air susu ibu %ASI* atau susu botol
se$ara teratur Ba"i tak nampak senang dan membaik setelah makan, #uga
men#adi pemakan "ang re+el Muntah, meludahkan makanan, ruminasi,
kadang makan berlebihan dapat berkembang #ika depresi berlan#ut
3eningkatan BB "ang tidak sesuai dengan "ang diharapkan atau
penurunan BB adalah tanda DTT
1 kurang ingin tahuF Ba"i depresi kehilangan ketegasan dan keingin tahuan
mereka tentang pengalaman baru Mereka men#adi menarik diri 3enarikan
diri ini, berbeda dengan pasivitas, karena disini ada kesedihan, depresi dan
apati "ang mendasari
g ApatiF Dengan berkembangn"a depresi, ketenangan, ekspresi +a#ah sedih
diganti dengan ekspresi +a#ah kososng dan tak responsi1 Apati adalah
tanda perasaan anak "ang dalam keadaan tak berda"a dan putus asa
Keberadaan apati adalah tanda "ang tak men"enangkan dari DA atau DTT
h Mood dis1orikF Mood depresi atau dis1orik mun$ul sebagai +a#ah sedih
tanpa ekspresi, tatapan aversi %keengganan*, tatapan mengganggu dan
iritabilitas %?arlson 8 Kashan &'((*
i Mood dis1orikF Mood dis1orik dan depresi pada anak usia .4/ tahun
mungkin nampak sebagai ekspresi sedih, muram atau mood labil dan
iritabilitas %?arlson 8 Kashani &'((* Kesedihan "ang berlebihan, tak
berda"a, kurang gembira dan preokupasi dengan hukuman memenuhi
dunia anak Tema kegagalan, luka, destruksi dan 1antasi kematian "ang
meresap dan diper$a"a oleh anak 3ada 1ase a+al depresi, 1antasi magik
dan kemahakuasaan dapat se$ara temporer mengurangi rasa sakit dan
putus asa Bila depresi berlan#ut, 1antasi kemahakuasaan hilang dan tema4
tema kegagalan mun$ul dalam bermain dan ber1antasi
# 3ada bentuk depresi berat dan lama, mereka ber1antasi dalam kesendirian
dan sikap "ang tak terpengaruh "ang kosong Biasan"a hal itu demikian
men"akitkan anak4anak, maka mereka men"impann"a sendiri, beberapa
beraksi Mood dis1orikF Mood dis1orik dan a1ek depresi diekspresikan
dalam 1antasi tak +a#ar Tema "ang dominan dalam permainan anak,
mimpi dan lamunan adalah kegagalan, men"alahkan diri atau kritik
terhadap diri sendiri, kehilangan atau pen"ingkiran, trauma personal,
kematian dan bunuh diri %?"tr"n 8 M$ Kne+ &','*
Tema depresi tersebut memainkan peran penting dalam
perkembangan depresi 3ada beberapa anak, han"a hal tersebut sebagai
bukti depresi, "ang dalam perilaku mungkin tak nampak
Gambaran klinik spesifik utama sebagai berikut:
a
Mood dis1orik dan a1ek depresiF Mood labil meningkat, kesedihan serta mood
dis1orik lebih nampak Mood "ang berubah dan ke$enderungan ke arah reaksi
mengamuk meningkat Rema#a lebih rentan terhadap gangguan depresi
Simtom depresi pada rema#a mirip dengan masa de+asa
b
3ubertasF 3ubertas mun$ul terlambat pada rema#a dengan depresi kronik,
khususn"a #ika depresi berhubungan dengan penurunan BB dan anoreksia
Rema#a depresi mengalami kesukaran dalam mengerti tanda pubertas
Kesadaran diri dan keraguan diri meningkat Sekresi hormonal "ang
berlebihan, bersamaan dengan lingkungan "ang penuh stres, dapat memba+a
rema#a dalam depresi berat dan perilaku bunuh diri
Mimpi basah dan in$est menambah beban rasa bersalah pada
rema#a depresi 3eriode menstruasi rema#a perempuan depresi mungkin
terlambat, ireguler atau berhubungan dengan rasa sakit dan tak n"aman
berlebihan Mood dis1orik meningkat selama periode premenstruasi
Rema#a perempuan "ang mengalami depresi merasa bersedih hati,
menangis tanpa sebab, men#adi mera#uk dan mengisolasi diri di kamar
serta tidur lebih lama
$
3erkembangan kogniti1F Disorganisasi 1ungsi kogniti1 "ang sementara pada
rema#a pubertas se$ara bermakna men#adi berlebihan pada rema#a depresi
Ter#adi keterlambatan perkembangan berpikir abstrak, "ang biasan"a ter#adi
sekitar usia &5 tahun 3ada rema#a "ang lebih tua, kemampuan memperoleh
hal "ang baru akan menurun atau hilang Tampilan sekolah sering terpengaruh
@ika rema#a "ang sebelumn"a mempun"ai tampilan sekolah baik dan tiba4tiba
men#adi menurun, depresi harus dipertimbangkan sebagai 1aktor "ang
mendasari Membolos, menunda men"elesaikan tugas, perilaku iritabel di
kelas dan kurang konsentrasi tentang pen$apaian hasil 8 masa depan #uga
dapat men#adi tanda a+al depresi pada rema#a 3ada rema#a depresi, pikiran
konkrit, penarikan diri, isolasi dan energi "ang kurang dapat menimbulkan
kesan kepribadian ski6oid atau bentuk a+al ski6o1renia Miskonsepsi ini
adalah satu dari kesalahan paling umum dibuat dalam mendiagnosa depresi
pada rema#a
d
3er$a"a diriF 3er$a"a diri "ang rendah adalah kontrbutor "ang bermakna untuk
depresi sepan#ang hidup 3ada rema#a, depresi meningkatkan per$a"a diri
"ang rendah Rema#a depresi merasa bah+a mereka telah mengakibatkan
kegagalan pada diri sendiri dan orang lain Keputus asaan dan tak berda"a
menurunkan per$a"a diri lebih lan#ut dan ter#adi lingkaran setan Saat itu,
mereka men$oba bertahan mela+an per$a"a diri "ang rendah dengan <denial<,
melalui 1antasi kemahakuasaan atau melarikan diri dari realitas melalui
penggunaan alkohol dan 6at
e
3erilaku anti sosialF membolos sekolah, men$uri, berkelahi dan sering dituntut
karena mengemudi atau ke$elakaan, khususn"a pada rema#a dengan ri+a"at
perilaku baik, merupakan indikator depresi
3en"alahgunaan alkohol dan 6atF Se#umlah besar rema#a depresi
men"alahgunakan alkohol atau 6at 3enggunaan mari"uana, amphetamin,
obat "ang meningkatkan mood, barbiturat, tranGuili6er, obat "ang
menginduksi tidur dan se$ara khusus alkohol adalah sering digunakan
Beberapa rema#a menggunakan $o$ain, heroin atau derivat narkotik
lainn"a atau halusinogen 3enelitian oleh @ohnston %&'(&* pada &,222
anak SMA di Amerika Serikat menemukan bah+a meskipun penggunaan
mari"uana sehari4hari telah menurun &5-, tetapi sekitar &2- merokok
mari"uana Se$ara menge#utkan, 0/- melaporkan bah+a mereka telah
menggunakan beberapa tipe obat tersebut sepan#ang hidup
1
3erilaku seBualF Se$ara umum rema#a depresi tak memperlihatkan
ketertarikan dalam ken$an atau interaksi heteroseBual Beberapa rema#a
terlibat dalam peran seBual atau bahkan promiskuitas sebagai pertahanan
terhadap depresi 3romiskuitas rema#a depresi sering mempun"ai kualitas
men$ela diri sendiri Ban"ak rema#a tak men$egah kehamilan atau pen"akit
kelamin Beberapa berharap men#adi hamil sebagai kompensasi kehilangan
ob"ek atau harga diri "ang rendah Rema#a depresi mungkin menikah lebih
a+al untuk melarikan diri dari kon1lik keluarga Sering perka+inan tersebut
tak ber#alan baik dan menambah depresi
g
KesehatanF Rema#a depresi nampak pu$at dan lelah serta kurang gembira
Mereka sering mempun"ai keluhan 1isik, seperti sakit kepala, sakit perut,
kurang na1su makan dan penurunan BB tanpa sebab organik Karena rema#a
depresi tak biasa menggunakan perasaan se$ara verbal, simtom 1isik sering
ada saat berkun#ung ke klinisi Sensitivitas klinisi dalam mengambil
kesimpulan terhadap mood dis1orik atau depresi dapat men$egah usaha bunuh
diri
h
Berat badanF 3enurunan BB dapat mengindikasikan depresi 3ada +aktu "ang
sama, harga diri "ang rendah dan pera+atan diri "ang kurang, mungkin
berperan pada makan berlebihan dan obesitas
i
3erilaku bunuh diriF 3erilaku bunuh diri erat hubungann"a dengan depresi
Daktor risiko ter#adin"a perilaku bunuh diri adalah depresi kronis, komorbid
pen"alahguna 6at, impulsivitas dan agresi, ri+a"at pen"iksaan 1isik atau
seBual, aktivitas seB sesama #enis, ri+a"at keluarga atau pribadi usaha bunuh
diri dan akses mendapatkan alat bunuh diri, seperti sen#ata api, lingkungan
keluarga "ang tak stabil, baru4baru ini kehilangan teman atau orang "ang
di$intai
.40,&.
Anak perempuan lebih sering melakukan usaha bunuh diri %.
kali lebih besar*, tetapi anak laki4laki lebih ban"ak "ang berhasil dalam
melakukan bunuh diri %/ kali lebih sering*
.,/,(
Ban"ak rema#a karena mood dis1orik dan harga diri "ang rendah
mempun"ai pikiran untuk melakukan bunuh diri Biasan"a pikiran bunuh
diri tersebut terorganisasi dan tanpa ren$ana pasti Rema#a depresi rentan
terhadap bunuh diri Surve" dari //22 murid SMA di Kentu$k", .2-
melaporkan bah+a mereka mempun"ai pikiran serius tentang usaha bunuh
diri dalam &5 bulan terakhir, &'- mempun"ai ren$ana spesi1ik untuk
melakukan bunuh diri dan &&- melakukan bunuh diri %@ennings &''2* Di
Eouisville, ditemukan peningkatan bunuh diri pada rema#a "ang bermakna
selama periode / tahun 3ada masa rema#a a+al, lebih dari (2-
peningkatan angka bunuh diri dan masa rema#a akhir, lebih dari &22-
peningkatann"a %Sha1ii et al &'(/*

Anda mungkin juga menyukai