Anda di halaman 1dari 62

M

a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
P U T U S A N
No. 310 K/TUN/2011
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
M A H K A M A H A G U N G
memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil
putusan sebagai berikut dalam perkara :
KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN
LEMBAGA KEUANGAN (BAPEPAM-LK), berkedudukan di
Gedung Departemen Keuangan Republik Indonesia, No. 1-4, Jalan
Lapangan Banteng Timur Raya, Jakarta Pusat, 10710 ;
Dalam hal ini memberi kuasa kepada :
1. Dudi Karnela
2. Khoirul Muttaqien
3. Sabar Wahyono
4. Iskandarsyah
5. Endan Sujati
6. Tri Herdianto
7. Akmal Sukrizal
8. Pujo Damaryono
9. R. Lutfi Rahman Amin
10. Catur Karyanto Pilih
11. Apri Syabani
12. Boy Aditya Ishar
Keseluruhan Pegawai Negeri Sipil Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan, menggunakan alamat Kantor Gedung
Sumitro Djojohadikusumo, Kementerian Keuangan Republik
Indonesia, Jalan Dr. Wahidin Raya, Jakarta, 10710, berdasarkan
Surat Kuasa Khusus No. SKU-07/BL/2010 Tanggal 6 September
2010 ;
Pemohon Kasasi dahulu Tergugat/Pembanding ;
m e l a w a n :
PT. EUROCAPITAL PEREGRINE SECURITIES, diwakili
oleh RUDI WIRAWAN RUSLI, kewarganegaraan Indonesia,
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 1
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
pekerjaan Caretaker Direktur Utama PT. Eurocapital Peregrine
Securities, beralamat di Jalan Belanak V No. 6 RT. 02 RW. 07,
Kelurahan Jati, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur ;
Dalam hal ini memberikan kuasa kepada :
1. Lukmanul Hakim, SH.
2. Dasar, SH.
3. Emil Syam, SH.
4. Aulia Hidayat, SH.
5. Kotrar Nafward, SH.
Kesemuanya Advokat/Pengacara pada Lukmanul Hakim &
Partners, beralamat di Jalan Kota Baru No. 15A, Roxy, Jakarta
Pusat, 10150, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Tanggal 18 Juli
2011 ;
Termohon Kasasi dahulu Penggugat/Terbanding ;
Mahkamah Agung tersebut ;
Membaca surat-surat yang bersangkutan ;
Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang
Termohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat/Terbanding telah menggugat
sekarang Pemohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat/ Pembanding di persidangan
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada pokoknya atas dalil-dalil :
1. Bahwa yang menjadi objek sengketa, yaitu sebagai berikut :
1) Surat No : KEP-01/BL/PPE/S.5/2010, tentang Pencabutan Izin Usaha
Perusahaan Efek di Bidang Perantara Pedagang Efek, atas nama PT.
Eurocapital Peregrine Securities, NPWP : 1.348.661.8-011, tertanggal
10 Juni 2010. Selanjutnya disebut Objek Sengketa I ;
2) Surat No : KEP-01/BL/PEE/S.5/2010, tentang Pencabutan Izin Usaha
Perusahaan Efek di Bidang Penjamin Emisi Efek, atas nama PT.
Eurocapital Peregrine Securities, NPWP : 1.348.661.8-011, tertanggal
10 Juni 2010. Selanjutnya disebut Objek Sengketa II ;
3) Surat No : KEP-03/BL/MI/S.5/2010, tentang Pencabutan Izin Usaha
Perusahaan Efek di Bidang Manajer Investasi, atas nama PT.
Eurocapital Peregrine Securities, (d/h. PT. Peregrine Sewu Securities)
NPWP : 1.348.661.8-011, tertanggal 10 Juni 2010. Selanjutnya disebut
Objek Sengketa III ;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 2
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
2. Bahwa Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) Objek Sengketa I, II dan III
yang dikeluarkan oleh Tergugat tersebut di atas telah memenuhi ketentuan
Pasal 1 huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan
Tata Usaha Negara, yang telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2004, yaitu Tergugat adalah badan atau pejabat yang melaksanakan
urusan pemerintahan berdasarkan perundang-undangan yang berlaku ;
3. Bahwa pemberitahuan mengenai adanya Keputusan Tata Usaha Negara
Objek Sengketa I, II dan III tersebut diketahui oleh Penggugat pada tanggal
25 Juni 2010, yang menurut ketentuan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang telah diubah
menjadi Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004, masih dalam tenggang
waktu untuk mengajukan gugatan sengketa Tata Usaha Negara ;
4. Bahwa Keputusan Tata Usaha Negara Objek Sengketa yang dikeluarkan oleh
Tergugat tersebut di atas, adalah Keputusan Tata Usaha Negara yang bersifat
Konkrit, Individual dan Final sebagaimana diatur dalam Pasal 1 huruf c
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara,
yang telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 ;
Konkrit :
* Konkrit, karena surat keputusan tersebut nyata-nyata dibuat oleh
Tergugat, tidak abstrak tetapi berwujud, tertentu dan dapat ditentukan
apa yang harus dilakukan, yaitu berupa Pencabutan Izin Usaha
Perusahaan Efek di Bidang Perantara Pedagang Efek, di Bidang
Penjamin Emisi Efek dan di Bidang Manajer Investasi kesemuanya atas
nama PT. Eurocapital Peregrine Securities ;
Individual :
* Individual, karena keputusan tersebut ditujukan tidak untuk umum, tetapi
Pencabutan Usaha Perusahaan Efek di Bidang Perantara Pedagang Efek,
di Bidang Penjamin Emisi Efek dan di Bidang Manajer Investasi atas
nama PT. Eurocapital Peregrine Securities ;
Final :
* Final, karena surat tersebut sudah definitif, tidak memerlukan persetujuan
dari institusi lain dan menimbulkan suatu akibat hukum dimana PT.
Eurocapital Peregrine Securities tidak dapat melakukan Usaha
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 3
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Perusahaan Efek di Bidang Perantara Pedagang Efek, di Bidang
Penjamin Emisi Efek dan di Bidang Manajer Investasi. ;
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka Keputusan Tata Usaha Negara
objek sengketa termasuk dalam pengertian dan/atau telah memenuhi
kualifikasi sebagai Keputusan Tata Usaha Negara yang dimaksud dalam
Pasal 1 huruf c Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan
Tata Usaha Negara, yang telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2004 ;
Adapun alasan-alasan Penggugat mengajukan gugatan ini adalah sebagai berikut :
1. Bahwa Penggugat, PT. Eurocapital Peregrine Securities (PT. EPS) adalah
Perseroan yang bergerak dalam bidang perantara pedagang efek dan manajer
investasi (investment manager) dan penjamin emisi (underwriter), yang
mendapat izin dari Tergugat, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam-LK), yang tunduk kepada ketentuan Undang-Undang
Perseroan Terbatas, Undang-Undang Pasar Modal dan Regulasi Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) serta
ketentuan undang-undang lainnya ;
2. Bahwa Penggugat, PT. Eurocapital Peregrine Securities (PT. EPS) dahulu
bernama PT. Peregrine Sewu Securities. Berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Rapat PT. Peregrine Sewu Securities No. 15 tanggal 26
September 2003, yang dibuat di Notaris Marina Soewana, S.H., maka nama
PT. Peregrine Sewu Securities berubah menjadi PT. Eurocapital Peregrine
Securities ;
3. Bahwa sejak tanggal 14 Juni 2008, tepatnya pada saat saudara Jodi Haryanto
selaku Direktur Utama PT. Eurocapital Peregrine Securities dipecat melalui
Rapat Umum Pemegang Saham, Direksi PT. Eurocapital Peregrine Securities
lowong atau mengalami kekosongan. Berdasarkan Pasal 10 ayat 5, Akta
Pernyataan Keputusan Rapat PT. Peregrine Sewu Securities No. 18, tanggal
13 Juni 2002, maka PT. Eurocapital Peregrine Securities untuk sementara
diurus oleh Komisaris ;
4. Bahwa Rudi Wirawan Rusli adalah Komisaris Utama PT. Eurocapital
Peregrine Securities berdasarkan Pernyataan Keputusan Sirkuler Pemegang
Saham PT. Eurocapital Reregrine Securities No : 34, tertanggal 11 Desember
2009 yang dibuat oleh Notaris/PPAT Rusnaldy, S.H., telah ditunjuk dan
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 4
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
diberi kuasa sebagai caretaker Direktur Utama yang mewakili perseroan
melakukan tindakan hukum mewakili Penggugat ;
5. Bahwa sejak Direktur Utama PT. Eurocapital Peregrine Securitas lowong,
Penggugat telah beberapa kali mengajukan nama-nama Direksi PT.
Eurocapital Peregrine Securitas kepada Tergugat, akan tetapi hingga saat ini
belum mendapat persetujuan dari Tergugat. Berdasarkan korespondensi
antara Penggugat dengan Tergugat, hingga saat ini Tergugat hanya mengakui
Rudi Wirawan Rusli selaku Caretaker Direktur Utama yang mewakili
Penggugat ;
6. Bahwa pada tanggal 10 Juni 2010, Tergugat mengeluarkan 3 (tiga) objek
sengketa berupa Surat Keputusan Pencabutan Izin Usaha Perusahaan Efek
atas nama Penggugat, yaitu :
a. Surat No : KEP-01/BL/PPE/S.5/2010, tentang Pencabutan Izin Usaha
Perusahaan Efek di Bidang Perantara Pedagang Efek, atas nama PT.
Eurocapital Peregrine Securities, NPWP : 1.348.661.8-011, tertanggal 10
Juni 2010 (Objek Sengketa I) ;
b. Surat No : KEP-01/BL/PEE/S.5/2010, tentang Pencabutan Izin Usaha
Perusahaan Efek di Bidang Penjamin Emisi Efek, atas nama PT.
Eurocapital Peregrine Securities, NPWP : 1.348.661.8-011, tertanggal 10
Juni 2010 (Objek Sengketa II) ;
c. Surat No : KEP-03/BL/MI/S.5/2010, tentang Pencabutan Izin Usaha
Perusahaan Efek di Bidang Manajer Investasi, atas nama PT. Eurocapital
Peregrine Securities, NPWP : 1.348.661.8-011, tertanggal 10 Juni 2010
(Objek Sengketa II) ;
7. Bahwa di dalam pertimbangan hukum surat keputusan Tergugat pada angka
1 Objek Sengketa I menyebutkan :
Tindakan PT. Eurocapital Peregrine Securities (Penggugat) menggunakan
saham Duta Anggada Realty (DART) milik Tower Track Ltd (nasabah PT.
Eurocapital Peregrine Securities/Penggugat) sebagai objek transaksi repo
saham antara PT. Eurocapital Peregrine Securities (Penggugat) dengan Dana
Pensiun Perkebunan tanpa persetujuan tertulis dari Tower Track Ltd, telah
melanggar Pasal 45 Undang-Undang Pasar Modal jo. Angka 2 huruf c dan d
Peraturan Bapepam LK Nomor V.D.3 juncto Angka 5 Peraturan Nomor
V.E.1 ;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 5
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
8. Bahwa pertimbangan Tergugat pada angka 1 Objek Sengketa I tersebut di
atas adalah sangat tidak beralasan oleh karena :
1. Penggugat telah menjelaskan kepada Tergugat melalui surat Reft. N.
155/KOM/EPS/05/10, tertanggal 10 Mei 2010 yang pada pokoknya
menjelaskan bahwa pelanggaran penggunaan saham Duta Anggada
Realty (DART) milik Tower Track Ltd sebagai objek transaksi repo
saham antara Penggugat dengan Dana Pensiun Perkebunan tanpa
persetujuan tertulis dari Tower Track Ltd, merupakan tindakan yang
dilakukan saudara Jodi Haryanto mantan Direktur Utama PT.
Eurocapital Peregrine Securities. Saudara Jodi Haryanto dalam siaran
pers pada tanggal 19 Februari 2008 di berbagai media masa
menyatakan bahwa saudara Jodi Haryanto bersedia melunasinya
dengan cara mencicil dan hal ini telah disetujui oleh pemiliknya
(Tower Track Ltd). Kepada Kabiro Pemeriksaan dan Penyidikan
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Bapak Sardjito
menyatakan akan memeriksa lebih lanjut mengenai hal tersebut akan
melihat komitmen pembayaran dari saudara Jodi Haryanto ;
2. Tergugat di dalam pemberian sanksi dan pemaksaan terhadap
Penggugat untuk membayar kepada nasabah, tetapi Tergugat tidak
melakukan tindakan tegas terhadap saudara Jodi Haryanto. Justru
sebaliknya Tergugat diduga mendukung tindakan Jodi Haryanto
tersebut. Hal tersebut terlihat pada saat proses memenuhi persyaratan
yang diminta oleh Tergugat, Penggugat bersama-sama dengan saudara
Jodi Haryanto sebagai Direktur Utama PT. Eurocapital Peregrine
Securities telah setuju dan sepakat untuk melakukan perubahan
susunan Direksi dengan menandatangani Surat No. Ref : 1148/DIR/
EPS, tanggal 25 April 2008, perihal perubahan direksi PT. Eurocapital
Peregrine Securities yang menyatakan Direktur Utama PT. Eurocapital
Peregrine Securities adalah Benny Nurdin, sementara saudara Jodi
Haryanto sendiri hanya sebagai Direktur PT. Eurocapital Peregrine
Securities. Akan tetapi di dalam surat jawaban Tergugat dengan Surat
No. S-3130/BL/2008, tertanggal 22 Mei 2008, Hal Susunan Direksi,
dimana Tergugat telah menetapkan Saudara Jodi Haryanto sebagai
Direktur Utama PT. Eurocapital Peregrine Securities. Sedangkan fakta
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 6
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
hukum, Penggugat adalah badan hukum yang berbentuk Perseroan
Terbatas, karenannya Penggugat tunduk kepada Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Oleh karenanya,
Tergugat tidak memiliki wewenang dalam Rapat Umum Pemegang
Saham PT. Eurocapital Peregrine Securities ;
9. Bahwa pertimbangan Tergugat pada angka 3 Objek Sengketa I dan pada
angka 1 Objek Sengketa II, menyebutkan bahwa :
Tindakan PT. Eurocapital Peregrine Securities (Penggugat)
memperhitungkan rekening giro di Bank BCA cabang Sabang senilai Rp. 16
Miliar pertanggal 19 Maret 2009 dan BCA cabang Tanah Abang senilai Rp.
9 Miliar pertanggal 19 Maret 2009 yang telah digadaikan kepada Bank BCA
cabang Wahid Hasyim sebagai komponen aktiva lancar Modal Kerja Bersih
disesuaikan (MKBD) telah menyebabkan informasi dalam laporan KMBD
perusahaan per tanggal 19 Maret 2009 sebesar Rp. 25.761.399.245,02 yang
disampaikan kepada Tergugat tidak menggambarkan kemampuan keuangan
perusahaan. Apabila rekening giro dimaksud dikeluarkan dari komponen
aktiva lancar MKBD, maka akan menyebabkan PT. Eurocapital Peregrine
Securities (Penggugat) tidak memenuhi persyaratan minimum MKBD. Hal
ini telah melanggar ketentuan angka 1 huruf f Peraturan Bapepam dan LK
Nomor V.D.5 ;
10. Bahwa pertimbangan Tergugat tersebut di atas sangat tidak beralasan, oleh
karena Penggugat melalui surat tertanggal 9 Maret 2010, melalui Kepala
Biro Pengelolaan Investasi, Bapak Djoko Hendratto, telah menjelaskan
sebagai berikut :
a. Penggugat tetap berkomitmen menegakkan peraturan perundang-
undangan Pasar Modal di Indonesia, Penggugat telah melaporkan
adanya tindakan pidana pelanggaran perundang-undangan pasar modal
(penggelapan dana) yang telah dilakukan oleh mantan Direktur Utama
PT. Eurocapital Peregrine Securities, Jodi Haryanto, dan telah
memberikan semua data dan keterangan yang diperlukan kepada Biro
Pemeriksaan dan Penyidikan Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan dan kepada pihak Kepolisian. Hingga saat ini,
Penggugat belum mendapatkan informasi hasil perkembangan
pemeriksaan yang dilakukan oleh Biro Pemeriksaan dan Penyidikan
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 7
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Sedangkan
laporan kepada pihak Kepolisian berdasarkan putusan Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 2 Agustus 2010, Jodi Haryanto
telah dihukum 1 Tahun Penjara ;
b. Penggugat telah memiliki stand-by investor untuk memenuhi batasan
minimal dana kelola masing-masing Reksa Dana Rp.
25.000.000.000,-. Oleh karena itu, Divisi Manager Investasi (MI) PT.
Eurocapital Peregrine Securities hendak melakukan spin-off dari PT.
Eurocapital Peregrine Securities dan mengalihkan pengelolaan Reksa
Dana kepada PT. Chase Capital Asia (perusahaan pengganti Devisi
Manager Investasi PT. Eurocapital Peregrine Securities). Spin-off
tersebut dilakukan untuk mengikuti anjuran Tergugat sesuai dengan
Rancangan Perubahan Undang-Undang Pasar Modal yang diajukan
Tergugat yang menyarankan adanya pemisahan antara sekuritas dan
manager investasi ;
11. Bahwa pertimbangan Tergugat di dalam Objek Sengketa I pada angka 3 dan
di dalam Objek Sengketa II pada angka 2 menyebutkan, bahwa :
Berdasarkan Surat Nomor : S-25/BL.06/2010, tanggal 22 Januari 2010
perihal Perintah Penyelesaian Kewajiban. Bapepam dan LK (Tergugat) telah
memerintahkan PT. Eurocapital Peregrine Securities (Penggugat) untuk
mengembalikan saham-saham Tower Track Ltd yang telah dialihkan tanpa
persetujuan tertulis Tower Track Ltd. Termasuk segala keuntungan berupa
deviden, bunga atau hak-hak lain atas saham tersebut, menyelesaikan seluruh
kewajiban kepada seluruh Perusahaan Efek termasuk tetapi tidak terbatas
pada persyaratan permodalan (MKBD) dan menyampaikan dokumen
pendukung komponen MKBD. Perintah dimaksud wajib dipenuhi oleh PT.
Eurocapital Peregrine Securities (Penggugat) paling lambat 30 (tiga puluh)
hari sejak tanggal dimaksud ditetapkan dan pelaksanaan perintah tersebut
wajib dilaporkan PT. Eurocapital Peregrine Securities (Penggugat) kepada
Bapepam dan LK (Tergugat) paling lambat 2 (dua) hari setelah
diselesaikannya setiap perintah tersebut ;
12. Bahwa Pertimbangan Tergugat mengeluarkan Objek Sengketa I pada angka
3 dan Objek Sengketa II pada angka 2 tersebut di atas sangat tidak beralasan,
oleh karena sesungguhnya Tergugat telah mengetahui dan diduga turut serta
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 8
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
yang mengakibatkan Penggugat belum dapat menyelesaikan seluruh
kewajiban Penggugat, adalah sebagai berikut :
a. Adanya tindak pidana pengelapan dana yang dilakukan oleh mantan
Direktur Utama PT. Eurocapital Peregrine Securities, Jodi Haryanto.
Hal tersebut telah Penggugat laporkan kepada Tergugat melalui Surat
Nomor Ref : 1171/DIR/EPS/05/08, tanggal 29 Mei 2008 perihal :
Laporan Indikasi Kuat Tindak Pidana Penggelapan Dana dan
Perubahan Direksi PT. Eurocapital Peregrine Securities yang ditujukan
kepada Tergugat, yang menyatakan Jodi Haryanto sebagai Direktur
Utama PT. Eurocapital Peregrine Securities melakukan penggelapan
dana. Atas laporan Penggugat tersebut, Tergugat tidak pernah
penindak tegas dan atau melakukan sanksi terhadap Jodi Haryanto,
mantan Direktur Utama PT. Eurocapital Peregrine Securities yang
berbuat nakal atau curang. Hal tersebut penting dilakukan Tergugat
guna melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat, sebagaimana
diamanatkan Pasal 4 Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal ;
b. Tergugat tidak menanggapi surat laporan Penggugat tersebut, akan
tetapi justru Tergugat berdasarkan Surat Nomor : S-3572/BL/2008,
tanggal 6 Juni 2008, melakukan Penghentian Sementara Kegiatan
Usaha Perantara Perdagangan Efek Penggugat (PT. Eurocapital
Peregrine Securities), sehingga Penggugat tidak dapat menjalankan
usaha sebagaimana mestinya hingga saat ini. Oleh karena penghentian
sementara kegiatan usaha perantara perdagangan efek Penggugat
hingga saat ini belum dicabut oleh Tergugat ;
c. Terhitung sejak tanggal 6 Juni 2008, Penggugat tidak dapat
menjalankan kegiatan usaha perantara perdagangan efek, oleh karena
melalui Kepala Biro Transaksi dan Lembaga Efek, Tergugat melalui
surat Nomor S-3572/BL/2008, tanggal 6 Juni 2008 tersebut diatas,
telah melakukan Penghentian Sementara Kegiatan Usaha Perantara
Perdagangan Efek Penggugat (PT. Eurocapital Peregrine Securities).
Sehingga bagaimana Penggugat dapat menyelesaikan semua
kewajiban sebagaimana anjuran dari Tergugat, sedangkan hingga saat
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 9
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
ini penghentian sementara kegiatan usaha perantara perdagangan efek
tersebut belum dicabut Tergugat. ;
13. Bahwa semua alasan Tergugat mengeluarkan Objek Sengketa III,
sebagaimana di dalam pertimbangan pada huruf K adalah sangat tidak
beralasan. Oleh karena tindakan-tindakan yang diduga pelanggaran tersebut
semua dilakukan oleh Jodi Haryanto, mantan Direktur Utama PT.
Eurocapital Peregrine Securities mengatasnamakan Penggugat. Atas
pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan Jodi Haryanto tersebut, Penggugat
telah melaporkan kepada Tergugat, suatu lembaga yang mempunyai fungsi
dan atau kewenangan melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan
dengan tujuan mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur,
wajar dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat.
Sebagaimana yang diamanatkan kepada Tergugat sebagai komitmen
pelaksanaan Undang-Undang Pasar Modal, akan tetapi Tergugat tidak
menanggapi persoalan tersebut. Tergugat justru menjadikan laporan
Penggugat tersebut sebagai pertimbangan Tergugat di dalam mengeluarkan
Objek Sengketa III. ;
14. Bahwa Tergugat mengeluarkan Objek Sengketa I, Objek Sengketa II dan
Objek Sengketa III menunjukkan adanya hubungan yang erat antara
Tergugat dengan Jodi Haryanto yang diduga sama-sama hendak
menghancurkan Penggugat. Hal tersebut tampak dengan jelas dari sikap
Tergugat terhadap Jodi Haryanto, antara lain sebagai berikut :
a. Penggugat telah membuat laporan kepada Tergugat melalui Surat
Nomor Ref : 1171/DIR/EPS/05/08, tanggal 29 Mei 2008 perihal :
Laporan Indikasi Kuat Tindak Pidana Penggelapan Dana dan
Perubahan Direksi PT. Eurocapital Peregrine Securities, akan tetapi
hingga saat ini Tergugat tidak menanggapi surat laporan tersebut.
Laporan Penggugat dimaksud sehubungan adanya dugaan tindak
pidana penggelapan yang dilakukan oleh Jodi Haryanto mantan
Direktur Utama PT. Eurocapital Peregrine Securities. Tergugat tidak
pernah memberikan sanksi atau tindakan tegas terhadap Jodi Haryanto
mantan Direktur Utama PT. Eurocapital Peregrine Securities. Jodi
Haryanto hingga saat ini masih bebas mendirikan perusahaan di bidang
Securitas, sehingga Tergugat seolah-olah menutup mata atas laporan
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 10
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Penggugat tersebut diatas. Saat ini berdasarkan putusan Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 2 Agustus 2010, Jodi Haryanto
telah dinyatakan bersalah dan dihukum 1 Tahun penjara. ;
b. Pada saat Penggugat memberitahukan adanya perubahan Direksi di
PT. Eurocapital Peregrine Securities berdasarkan hasil Rapat Umum
Pemegang Saham PT. Eurocapital Peregrine Securities, melalui Surat
No Ref : 1148/DIR/EPS, tanggal 25 April 2008 perihal Perubahan
Direksi PT. Eurocapital Peregrine Securities, Tergugat membalasnya
dengan Surat No S-3130/BL/2008, tertanggal 22 Mei 2008, Hal
Susunan Direksi, dimana Tergugat telah menetapkan saudara Jodi
Haryanto sebagai Direktur Utama PT. Eurocapital Peregrine
Securities. Tergugat tidak mempunyai kewenangan untuk ikut campur
terhadap hasil Rapat Umum Pemegang Saham PT. Eurocapital
Peregrine Securities, oleh karena PT. Eurocapital Peregrine Securities
(Penggugat) tunduk kepada Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas. ;
c. Penggugat telah beberapa kali mengajukan nama-nama calon Direksi
PT. Eurocapital Peregrine Securities kepada Tergugat, akan tetapi
hingga saat ini belum mendapat persetujuan tanpa ada alasan ;
d. Tergugat telah mengeluarkan Surat Nomor : S-3572/BL/2008, tanggal
6 Juni 2008 untuk melakukan Penghentian Sementara Kegiatan Usaha
Penggugat. Sedangkan dasar hukum yang digunakan oleh Tergugat
untuk melakukan Penghentian Sementara Kegiatan Usaha Penggugat
tersebut adalah surat dari Jodi Haryanto dengan Nomor : 1175/DIR/
EPS/VI/08, tanggal 5 Juni 2008 tentang Permohonan Sukarela
(Voluntary) Suspensi Transaksi Perdagangan Efek. Selama ini di
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tidak pernah
mengenal sanksi Pemberhentian Sementara dengan dasar Permohonan
Sukarela (Voluntary) dari perusahaan efek sendiri untuk menghentikan
kegiatan transaksi-nya sendiri. ;
e. Permasalahan yang timbul pada Penggugat dimulai sejak Tahun 2008,
akan tetapi Tergugat baru mengeluarkan 3 (tiga) objek sengketa
tersebut di atas pada tanggal 10 Juni 2010. Di mana waktu
dikeluarkannya 3 (tiga) objek sengketa tersebut seolah-olah menunggu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 11
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
setelah adanya tuntutan hukum 10 Tahun dan denda Rp. 500.000.000,-
(lima ratus juta rupiah) oleh Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Agung
terhadap Jodi Haryanto mantan Direktur PT. Eurocapital Peregrine
Securities ;
15. Bahwa tindakan Tergugat mengeluarkan surat keputusan Objek Sengketa I,
Objek Sengketa II dan Objek Sengketa III adalah bertentangan dengan Asas-
Asas Umum Pemerintahan Yang Baik (the general prinsiples of a good
administration) ;
a. Asas Kecermatan (Principles of carefulness) ;
b. Asas Kepastian Hukum (Principle of Legal Certainty) ;
c. Asas Motivasi ;
d. Asas Pertanggungjawaban ;
16. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, telah terbukti bahwa surat
keputusan yang dikeluarkan oleh Tergugat telah bertentangan dengan Pasal
53 ayat 2 huruf a dan b Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan
Tata Usaha Negara, sebagaimana telah dirubah menjadi Undang-Undang No.
9 Tahun 2004, sehingga sudah sepatutnya surat keputusan surat a quo
dinyatakan batal atau tidak sah ;
Penangguhan Pelaksanaan :
Bahwa untuk menghindari kerugian lebih besar terhadap Penggugat akibat
dikeluarkan Objek Sengketa I, Objek Sengketa II dan Objek Sengketa III oleh
Tergugat, yaitu :
a. Menimbulkan akibat hukum dimana Penggugat tidak dapat melakukan
Usaha Perusahaan Efek di Bidang Perantara Pedagang Efek, di Bidang
Penjamin Emisi Efek dan di Bidang Manajer Investasi. Sehingga investor
atau para calon investor yang telah siap membantu Penggugat dalam
pembenahan dan pendanaan akan mundur dan atau menunda dari komitmen/
kesiapan semula ;
b. Dengan dikeluarkannya 3 (tiga) objek sengketa tersebut oleh Tergugat,
menyebabkan Penggugat tidak dapat menjalankan usaha sehingga
mengakibatkan kerugian materil dan materil tidak saja bagi Penggugat, tetapi
juga Pemodal serta masyarakat ;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 12
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
c. Dengan dikeluarkannya 3 (tiga) objek sengketa tersebut, ada kekhawatiran
kreditur dan atau para kreditur dan atau Tergugat akan melakukan pailit
terhadap Penggugat ;
Permohonan :
Berdasarkan seluruh uraian dalil-dalil dan alasan tersebut di atas, Penggugat
mohon agar Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara a
quo berkenan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya, selanjutnya
berkenan pula menjatuhkan putusan dengan amar sebagai berikut :
Dalam Penangguhan Pelaksanaan :
Menyatakan :
1. Surat No : KEP-01/BL/PPE/S.5/2010, tentang Pencabutan Izin Usaha
Perusahaan Efek di Bidang Perantara Pedagang Efek, atas nama PT.
Eurocapital Peregrine Securities, NPWP : 1.348.661.8-011, tertanggal 10
Juni 2010 ;
2. Surat No : KEP-01/BL/PEE/S.5/2010, tentang Pencabutan Izin Usaha
Perusahaan Efek di Bidang Penjamin Emisi Efek, atas nama PT. Eurocapital
Peregrine Securities, NPWP : 1.348.661.8-011, tertanggal 10 Juni 2010 ;
3. Surat No : KEP-03/BL/MI/S.5/2010, tentang Pencabutan Izin Usaha
Perusahaan Efek di Bidang Manajer Investasi, atas nama PT. Eurocapital
Peregrine Securities, NPWP : 1.348.661.8-011, tertanggal 10 Juni 2010 ;
Untuk ditangguhkan pelaksanaannya sampai adanya putusan pengadilan atas
perkara ini yang berkekuatan hukum tetap ;
Dalam Pokok Perkara :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan batal atau tidak sah :
a. Surat No : KEP-01/BL/PPE/S.5/2010, tentang Pencabutan Izin Usaha
Perusahaan Efek di Bidang Perantara Pedagang Efek, atas nama PT.
Eurocapital Peregrine Securities, NPWP : 1.348.661.8-011, tertanggal 10
Juni 2010 ;
b. Surat No : KEP-01/BL/PEE/S.5/2010, tentang Pencabutan Izin Usaha
Perusahaan Efek di Bidang Penjamin Emisi Efek, atas nama PT.
Eurocapital Peregrine Securities, NPWP : 1.348.661.8-011, tertanggal 10
Juni 2010 ;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 13
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
c. Surat No : KEP-03/BL/MI/S.5/2010, tentang Pencabutan Izin Usaha
Perusahaan Efek di Bidang Manajer Investasi, atas nama PT. Eurocapital
Peregrine Securities, NPWP : 1.348.661.8-011, tertanggal 10 Juni 2010 ;
3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut terlebih dahulu objek sengketa :
a. Surat No : KEP-01/BL/PPE/S.5/2010, tentang Pencabutan Izin Usaha
Perusahaan Efek di Bidang Perantara Pedagang Efek, atas nama PT.
Eurocapital Peregrine Securities, NPWP : 1.348.661.8-011, tertanggal 10
Juni 2010 ;
b. Surat No : KEP-01/BL/PEE/S.5/2010, tentang Pencabutan Izin Usaha
Perusahaan Efek di Bidang Penjamin Emisi Efek, atas nama PT.
Eurocapital Peregrine Securities, NPWP : 1.348.661.8-011, tertanggal 10
Juni 2010 ;
c. Surat No : KEP-03/BL/MI/S.5/2010, tentang Pencabutan Izin Usaha
Perusahaan Efek di Bidang Manajer Investasi, atas nama PT. Eurocapital
Peregrine Securities, NPWP : 1.348.661.8-011, tertanggal 10 Juni 2010. ;
4. Mewajibkan Tergugat untuk menerbitkan surat keputusan baru sesuai dengan
surat izin yang telah diberikan kepada Penggugat semula berdasarkan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku ;
5. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara ;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah
mengajukan eksepsi yang pada pokoknya adalah sebagai berikut :
A. Eksepsi Kewenangan Mengadili Absolut (Kompetensi Absolut) ;
1. Bahwa Penggugat mengajukan gugatan Tata Usaha Negara terhadap
Tergugat di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta gugatan Penggugat
diregister pada tanggal 13 Agustus 2010 dengan Nomor Perkara : 115/
G/2010/PTUN-JKT. ;
2. Bahwa yang menjadi objek sengketa dalam perkara a quo adalah 3
(tiga) Keputusan Tata Usaha Negara yang diterbitkan oleh Tergugat
yaitu :
a. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-03/BL/MI/
S.5/2010, Tentang Pencabutan Izin Usaha Perusahaan Efek Di
Bidang Manajer Investasi Atas Nama PT. Eurocapital Peregrine
Securities (d/h PT. Peregrine Sewu Securities) ;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 14
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
b. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-01/BL/PPE/
S.5/2010, Tentang Pencabutan Izin Usaha Perusahaan Efek Di
Bidang Perantara Pedagang Efek Atas Nama PT. Eurocapital
Peregrine Securities, dan ;
c. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-01/BL/PEE/
S.5/2010, Tentang Pencabutan Izin Usaha Perusahaan Efek Di
Bidang Penjamin Emisi Efek Atas Nama PT. Eurocapital
Peregrine Securities ;
3. Bahwa terhadap ketiga objek sengketa tersebut, terdapat upaya
administratif yang berupa keberatan, sebagaimana diatur dalam:
a. Pasal 1508 Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 100/
PMK.01/2008, tentang Organisasi Dan Tata Kerja Departemen
Keuangan (selanjutnya disebut PMK 100/2008) yang
menentukan :
Biro Perundang-undangan dan Bantuan Hukum mempunyai
tugas melaksanakan penyusunan peraturan, penetapan sanksi,
penanganan keberatan, pemberian bantuan hukum, pemberian
bantuan dalam penyelesaian masalah antara pihak tanpa melalui
jalur hukum, melakukan litigasi, pemberian pertimbangan, saran,
dan pendapat hukum di Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
serta pembinaan dan pengawasan profesi hukum yang
melakukan kegiatan di Pasar Modal ;
b. Pasal 1511 PMK 100/2008 yang menentukan :
Bagian Hukum Pengelolaan Investasi mempunyai tugas
melaksanakan penelaahan, penyusunan, dan pemberian pendapat
atas peraturan perundang-undangan, dan penyiapan bahan
pemberian pertimbangan hukum atas pengenaan sanksi
administratif dan keberatan, yang berkaitan dengan Pengelolaan
Investasi, Manajer Investasi, Wakil Manajer Investasi, Penasihat
Investasi, Wakil Penjual Efek Reksa Dana, Lembaga
Pemeringkat Efek dan Pelaksanaan Tata Usaha Biro ;
c. Pasal 1514 ayat (2) PMK 100/2008 yang menentukan :
Sub bagian Penetapan Sanksi dan Keberatan Pengelolaan
Investasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 15
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
pemberian pertimbangan hukum atas pengenaan sanksi
administrasi terhadap pelanggaran peraturan perundang-
undangan dan penyiapan bahan pemberian pertimbangan hukum
atas keberatan yang diajukan kepada badan, yang berkaitan
dengan Pengelolaan Investasi, Manajer Investasi, Wakil Manajer
Investasi, Penasihat Investasi, Agen Penjual Efek Reksa Dana,
Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana, dan Lembaga
Pemeringkat Efek ;
d. Pasal 1515 PMK 100/2008 yang menentukan :
Bagian Hukum Transaksi dan Lembaga Efek mempunyai tugas
melaksanakan penelaahan, penyusunan dan pemberian pendapat
atas peraturan perundang-undangan, dan penyiapan bahan
pemberian pertimbangan hukum atas pengenaan sanksi
administratif dan keberatan, yang berkaitan dengan Bursa Efek,
Lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian, dan Perusahaan Efek selaku Perantara Pedagang
Efek dan Penjamin Emisi Efek, Wkil Penjamin Emisi Efek dan
Wakil Perantara Pedagang Efek, Biro Administrasi Efek,
Kustodian, Lembaga Penilaian Harga Efek, Pusat Laporan
Transaksi Obligasi dan lembaga yang terkait dengan transparansi
perdagangan efek di pasar sekunder ;
e. Pasal 1518 ayat (3) PMK 100/2008 yang menentukan :
Subbagian Penetapan Sanksi dan Keberatan Transaksi dan
Lembaga Efek mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pemberian pertimbangan hukum atas pengenaan sanksi
administratif terhadap pelanggaran peraturan perundang-
undangan dan penyiapan bahan pemberian pertimbangan hukum
atas keberatan yang diajukan kepada badan, yang berkaitan
dengan Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian, dan Perusahaan Efek selaku
Perantara Pedagang Efek dan Penjamin Emisi Efek, Biro
Administrasi Efek, Kustodian, Wakil Penjamin Emisi Efek,
Wakil Perantara Pedagang Efek, Lembaga Penilaian Harga Efek,
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 16
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Pusat Laporan Transaksi Obligasi, dan lembaga yang terkait
dengan transparansi perdagangan efek di pasar sekunder ;
4. Bahwa dalam PMK 100/2008 tersebut tidak diatur mengenai jangka
waktu bagi Tergugat untuk memberikan keputusan atas surat
keberatan, termasuk surat keberatan yang diajukan oleh Penggugat atas
penerbitan ketiga objek sengketa tersebut diatas. Oleh karenanya
berlaku ketentuan Pasal 3 ayat (3) Undang-Undang Peradilan Tata
Usaha Negara yang menentukan :
Dalam hal peraturan perundang-undangan yang bersangkutan tidak
menentukan jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Ayat (2),
maka setelah lewat jangka waktu empat bulan sejak diterimanya
permohonan, Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang
bersangkutan dianggap mengeluarkan keputusan penolakan ;
5. Bahwa Penggugat telah mengajukan keberatan atas terbitnya ketiga
objek sengketa tersebut kepada Tergugat, melalui Surat Ref. No. 180/
KOM/EPS/08/10, tertanggal 5 Agustus 2010, Perihal : Tanggapan atas
Surat Keputusan Bapepam-LK. Surat keberatan tersebut diterima oleh
Tergugat pada tanggal 9 Agustus 2010 ;
6. Dalam surat keberatannya, Penggugat antara lain menyatakan :
a. Menolak pencabutan ketiga izin perusahaan efek atas nama PT.
Eurocapital Peregrine Securities (PT. EPS) tersebut, dan ;
b. Meminta agar Tergugat mencabut keputusan pencabutan ketiga
izin perusahaan efek atas nama PT. EPS ;
7. Bahwa Tergugat masih melakukan proses pemeriksaan terhadap
keberatan yang dilakukan oleh Penggugat, baik dari segi penerapan
hukum maupun dari segi kebijaksanaan ;
8. Bahwa sampai dengan saat diajukannya gugatan terhadap objek
sengketa oleh Penggugat kepada Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakarta, Tergugat belum memberikan keputusan terhadap keberatan
yang diajukan Penggugat ;
9. Bahwa selain itu jangka waktu sejak diterimanya surat keberatan dari
Penggugat oleh Tergugat, sampai dengan saat diajukannya gugatan
oleh Penggugat kepada Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, belum
melampaui 4 (empat) bulan, sehingga belum dapat dinyatakan bahwa
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 17
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Tergugat menolak keberatan yang diajukan oleh Penggugat atas
penerbitan ketiga objek sengketa tersebut di atas ;
10. Bahwa dengan demikian proses keberatan yang diajukan oleh
Penggugat kepada Tergugat tersebut belum selesai ;
11. Bahwa Pasal 48 ayat (1) Undang-Undang Peradilan Tata Usaha
Negara menentukan sebagai berikut :
Dalam hal suatu badan/Pejabat Tata Usaha Negara diberi wewenang
oleh atau berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk
menyelesaikan secara administratif sengketa Tata Usaha Negara
tertentu, maka sengketa Tata Usaha Negara tersebut harus diselesaikan
melalui upaya administratif yang tersedia ;
12. Selanjutnya Pasal 48 ayat (2) Undang-Undang Pengadilan Tata Usaha
Negara menentukan sebagai berikut :
Pengadilan baru berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan
sengketa Tata Usaha Negara sebagaimana dimaksud ayat (1) jika
seluruh upaya administratif yang bersangkutan telah digunakan ;
13. Penjelasan Pasal 48 ayat (2) Undang-Undang Peradilan Tata Usaha
Negara menyatakan bahwa apabila seluruh prosedur dan kesempatan
tersebut pada penjelasan ayat (1) telah ditempuh, dan pihak yang
bersangkutan masih tetap belum merasa puas, maka barulah
persoalannya dapat digugat dan diajukan ke Pengadilan ;
14. Bahwa Indroharto, dalam bukunya Usaha Memahami Undang-Undang
Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Buku II, Beracara Di
Pengadilan Tata Usaha Negara, menyatakan :
Ketentuan Pasal 48 itu merupakan ketentuan yang imperatif sifatnya.
Artinya kalau yang tersedia itu dua macam prosedur (prosedur
keberatan maupun prosedur banding administratif) maka kedua macam
prosedur itu harus ditempuh lebih dahulu sebelum dapat mengajukan
gugatan ke Peradilan Tata Usaha Negara ;
Mungkin sekali dalam peraturan dasarnya hanya tersedia satu macam
prosedur (prosedur keberatan atau prosedur banding administratif
saja), maka setelah prosedur yang tersedia itu ditempuh barulah
Penggugat dapat mengajukannya ke Peradilan Tata Usaha Negara ;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 18
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
15 Bahwa Ujang Abdullah, S.H.,Msi (Wakil Ketua Pengadilan
Tata Usaha Negara Palembang) dalam papernya yang berjudul
Upaya Administrasi Dalam Peradilan Tata Usaha Negara, yang
disampaikan dalam Diklat Calon Hakim Angkatan IV
Mahkamah Agung RI Tahun 2009, di Pusdiklat MA RI, Ciawi,
Bogor, tanggal 7 Juli 2009, menyatakan bahwa berdasarkan
ketentuan-ketentuan tersebut maka dapat dibuat bagan Proses
Penyelesaian Upaya Administrasi sebagai berikut :
16. Dalam kesimpulannya, Ujang Abdullah, S.H.,Msi., menyatakan bahwa
dalam hal masih tidak puas terhadap penyelesaian melalui upaya
administratif, maka dapat ditempuh upaya antara lain setelah melalui
upaya keberatan, maka dapat diajukan ke Pengadilan Tata Usaha
Negara ;
17. Bahwa dalam putusan Kasasi No. 596 K/TUN/2005, tanggal 22 Mei
2007 antara RM. Hario Suripto, S.H., selaku Pemohon Kasasi dahulu
Penggugat/Terbanding melawan Walikota Surabaya selaku Termohon
Kasasi dahulu Tergugat/Pembanding, Mahkamah Agung menolak
permohonan Kasasi yang diajukan oleh RM. Hario Suripto, S.H.,
dengan pertimbangan bahwa putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha
Negara Surabaya tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-
undang ;
18. Berdasarkan putusan kasasi tersebut diketahui beberapa fakta yaitu :
a. Bahwa Walikota Surabaya telah mengeluarkan Surat Keputusan
Nomor : X.188.45/3620/436.1.4/2004, tentang Pemberhentian
MA.RI
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 19
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Dengan Hormat Tidak Atas Permintaan Sendiri tanggal 6
September 2004 ;
b. Bahwa RM. Hario Suripto, S.H., menggugat Walikota Surabaya
di Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya dengan objek
sengketa Surat Keputusan Nomor : X.188.45/3620/
436.1.4/2004, tentang Pemberhentian Dengan Hormat Tidak
Atas Permintaan Sendiri tanggal 6 September 2004 ;
c. Bahwa terhadap gugatan tersebut kuasa hukum Walikota
Surabaya mengajukan eksepsi yang pada intinya sebagai
berikut :
1) Bahwa objek sengketa yang didalilkan oleh Penggugat
adalah Surat Keputusan Nomor :
X.188.45/3620/436.1.4/2004, tertanggal 6 September 2004
tentang Pemberhentian Dengan Hormat Tidak Atas
Permintaan Sendiri sebagaimana diakui sendiri oleh
Penggugat dalam dalil gugatannya ;
2) Bahwa RM. Hario Suripto, S.H., selaku Penggugat telah
mengajukan upaya banding administrasi kepada Kepala
Badan Pertimbangan Kepegawaian melalui suratnya pada
tanggal 23 September 2004 ;
3) Bahwa sampai saat gugatan diajukan, Badan Pertimbangan
Kepegawaian belum memberikan keputusan mengenai
keberatan yang diajukan oleh Penggugat ;
4) Bahwa dengan demikian terbukti bahwa proses upaya
banding administrasi tersebut yang ditempuh oleh
Penggugat belum selesai. Oleh karena itu berdasarkan
Pasal 48 ayat (2) Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 yang
telah diubah dengan Undang-Undang No. 9 Tahun 2004,
Pengadilan Tata Usaha Negara tidak berwenang untuk
memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa perkara
ini ;
d. Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Tata Usaha Negara
Surabaya telah mengambil putusan, yaitu putusannya No. 97/
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 20
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
G.TUN/2004/PTUN.SBY, tanggal 21 Maret 2005 yang amarnya
sebagai berikut :
Dalam Eksepsi :
- Menolak Eksepsi Tergugat ;
Dalam Pokok Perkara :
- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ;
- Menyatakan batal Keputusan Walikota Surabaya Nomor :
X.188.45/3620/436.1.4/2004, tertanggal 6 September 2004
tentang Pemberhentian Dengan Hormat Tidak Atas
Permintaan Sendiri atas nama RM. Hario Suripto, S.H. ;
- Memerintahkan kepada Tergugat untuk mencabut
Keputusan Nomor : X.188.45/3620/436.1.4/2004, tertanggal
6 September 2004 tentang Pemberhentian Dengan Hormat
Tidak Atas Permintaan Sendiri atas nama RM. Hario
Suripto, S.H. ;
- Membebankan kepada Tergugat untuk membayar biaya
perkara ini sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu
rupiah) ;
- Menyatakan gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya
ditolak ;
e. Bahwa dalam tingkat banding putusan Pengadilan Tata Usaha
Negara Surabaya tersebut telah dibatalkan oleh Pengadilan
Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya dengan putusannya No. 79/
B.TUN/2005/PT.TUN.SBY, tanggal 12 Agustus 2005 ;
f. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya mengadili
sendiri dengan amar :
Dalam Eksepsi :
- Mengabulkan eksepsi Tergugat/Pembanding ;
Dalam Pokok Perkara :
- Menyatakan gugatan Penggugat/Terbanding tidak dapat
diterima ;
- Menghukum Penggugat/Terbanding membayar biaya
perkara dalam kedua tingkat peradilan yang untuk tingkat
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 21
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
banding sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu
rupiah) ;
19. Bahwa Prof. Dr. Paulus Effendi Lotulung, S.H., (Tuada Uldiltun MA
RI), dalam makalahnya yang berjudul Meningkatkan Kualitas
Peradilan Tata Usaha Negara Dengan Persamaan Persepsi Dalam
Penerapan Hukum, yang disampaikan pada Rapat Kerja Nasional
Mahkamah Agung RI pada tanggal 6-10 Oktober 2009 di Palembang
menyatakan ;
Persamaan persepsi di dalam penerapan hukum akan mewujudkan
kepastian hukum. Terwujudnya kepastian hukum akan mencegah atau
menghindarkan disparitas dan inkonsistensi putusan disebabkan
Hakim telah menerapkan standar hukum yang sama terhadap kasus
atau perkara yang sama atau serupa dengan perkara yang telah diputus
atau diadili oleh Hakim sebelumnya, sehingga putusan terhadap
perkaranya dapat diprediksikan oleh pencari keadilan ;
20. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka Pengadilan Tata Usaha
Negara Jakarta tidak berwenang memeriksa, memutus dan
menyelesaikan gugatan Penggugat kepada Tergugat. Pengadilan Tata
Usaha Negara Jakarta baru berwenang memeriksa, memutus dan
menyelesaikan gugatan a quo apabila proses keberatan yang diajukan
oleh Penggugat selesai ditangani oleh Tergugat ;
B. Gugatan Penggugat Tidak Memuat Dasar Gugatan :
1. Bahwa dalam surat gugatannya, Penggugat menyatakan bahwa
tindakan Tergugat mengeluarkan objek sengketa bertentangan dengan
Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik, yaitu Asas Kecermatan,
Asas Kepastian Hukum, Asas Motivasi, dan Asas
Pertanggungjawaban ;
2. Bahwa surat gugatan yang demikian tidak cermat, karena berdasarkan
penjelasan Pasal 53 ayat (2) Undang-Undang Peradilan Tata Usaha
Negara, yang dimaksud dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang
Baik adalah meliputi Asas Kepastian Hukum, Tertib Penyelenggaraan
Negara, Proporsionalitas, Profesionalitas, dan Akuntabilitas,
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 22
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme ;
3. Bahwa dalil Penggugat tersebut adalah tidak sesuai dengan hukum
positif yang berlaku, karena asas kecermatan dan asas motivasi tidak
terdapat dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 1999. Asas-asas yang
dikemukakan oleh Penggugat tersebut di atas, bukanlah asas-asas yang
dimaksud oleh Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara maupun
Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 ;
4. Bahwa selain itu, dalam angka 2 halaman 2, surat gugatan Penggugat
disebutkan :
Bahwa Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) Objek Sengketa I, II
dan III yang dikeluarkan oleh Tergugat tersebut di atas telah
memenuhi ketentuan Pasal 1 huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang telah diubah menjadi
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 ;
Dalam angka 4 halaman 2, surat gugatan Penggugat disebutkan :
Bahwa Keputusan Tata Usaha Negara objek sengketa yang
dikeluarkan oleh Tergugat tersebut di atas, adalah Keputusan Tata
Usaha Negara yang bersifat konkrit, individual dan final sebagaimana
diatur dalam Pasal 1 huruf c Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang telah diubah menjadi
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 ;
Kemudian dalam angka 4 pada halaman 3, surat gugatan disebutkan :
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka Keputusan Tata Usaha
Negara objek sengketa termasuk dalam pengertian dan/atau telah
memenuhi kualifikasi sebagai Keputusan Tata Usaha Negara yang
dimaksud dalam Pasal 1 huruf c Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang telah diubah menjadi
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 ;
5. Bahwa Penggugat dalam surat gugatannya angka 1 sampai dengan
angka 4 halaman 2 dan 3, mendasarkan surat gugatannya pada Pasal 1
huruf b dan c Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan
Tata Usaha Negara, yang telah diubah menjadi Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2004 ;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 23
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
6. Bahwa Pasal 1 huruf b dan c Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 telah mengalami
perubahan melalui Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 ;
7. Bahwa dengan demikian, Penggugat menggunakan dasar hukum yang
tidak berlaku lagi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa gugatan
Penggugat salah menggunakan dasar hukum dan tidak memuat dasar
hukum ;
8. Berdasarkan Pasal 56 Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara,
gugatan wajib memuat dasar gugatan. Apabila syarat gugatan
sebagaimana ditentukan Pasal 56 Undang-Undang Peradilan Tata
Usaha Negara tidak dipenuhi, hakim harus menyatakan gugatan tidak
dapat diterima ;
9. Bahwa karena gugatan Penggugat salah dalam memuat dasar hukum,
maka sudah sepantasnya Majelis Hakim menyatakan gugatan
Penggugat tidak dapat diterima ;
C. Gugatan Penggugat Tidak Didasarkan Pada Alasan-alasan Yang Layak ;
1. Bahwa dalam mengajukan gugatan, Penggugat menggunakan beberapa
alasan yaitu :
a. Penggugat tidak melakukan pelanggaran peraturan perundang-
undangan di bidang Pasar Modal, pihak yang melakukan
pelanggaran adalah Sdr. Jodi Haryanto (Direktur Penggugat saat
itu) ;
b. Penggugat menyatakan adanya hubungan yang erat antara
Tergugat dengan Sdr. Jodi Haryanto (Direktur Penggugat saat
itu) dalam penerbitan objek sengketa untuk menghancurkan
Penggugat ;
c. Penggugat tetap berkomitmen menegakkan peraturan perundang-
undangan di bidang Pasar Modal.;
d. Penggugat memiliki standby investor untuk memenuhi batas
minimal dana kelolaan masing-masing reksa dana Rp.
25.000.000.000,- ;
2. Bahwa alasan-alasan tersebut di atas bukan merupakan alasan-alasan
yang layak sebagai dasar pengajuan gugatan karena :
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 24
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
a. Penggugat merupakan Perusahaan Efek yang sebelum dicabut
izinnya, memiliki izin usaha sebagai Penjamin Emisi Efek,
Perantara Pedagang Efek, dan Manajer Investasi ;
Berdasarkan Pasal 31 Undang-Undang No. 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal (selanjutnya disebut UUPM), Perusahaan
Efek bertanggung jawab terhadap segala kegiatan yang berkaitan
dengan efek yang dilakukan oleh direktur, pegawai dan pihak
lain yang bekerja untuk perusahaan tersebut ;
Berdasarkan penjelasan Pasal 31 UUPM, yang dimaksud dengan
segala kegiatan yang berkaitan dengan efek dalam pasal ini
adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan efek yang
meliputi, antara lain kegiatan sebagai Penjamin Emisi Efek,
Perantara Pedagang Efek, dan Manajer Investasi ;
b. Bahwa pernyataan adanya hubungan yang erat antara Tergugat
dengan Sdr. Jodi Haryanto dalam penerbitan objek sengketa
untuk menghancurkan Penggugat, merupakan tuduhan yang
tidak berdasar. Hal tersebut merupakan fitnah yang dapat
mencemarkan nama baik Tergugat ;
Bahwa sebelum Penggugat mengajukan gugatan a quo dan
memuat tuduhan tersebut dalam surat gugatannya, Sdr. Rudi
Wirawan Rusli yang bertindak selaku caretaker Penggugat,
pernah mencemarkan nama baik Tergugat. Atas perbuatannya
tersebut, Sdr. Rudi Wirawan Rusli telah dijatuhi hukuman pidana
penjara selama 5 bulan dengan masa percobaan 10 bulan oleh
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Kemudian yang bersangkutan
mengajukan banding ;
Bahwa fakta yang ada adalah telah terjadi perseteruan antara Sdr.
Rudi Wirawan Rusli dengan Sdr. Jodi Haryanto. Sdr. Rudi
Wirawan Rusli melaporkan Sdr. Jodi Haryanto ke pihak
kepolisian, demikian sebaliknya Sdr. Jodi Haryanto melaporkan
Sdr. Rudi Wirawan Rusli ke pihak Kepolisian juga ;
Perseteruan di antara mereka mengakibatkan keduanya dituntut
di muka pengadilan. Terhadap Sdr. Rudi Wirawan Rusli,
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah menjatuhkan hukuman
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 25
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
pidana penjara selama 1 tahun. Yang bersangkutan mengajukan
permohonan banding. Demikian juga Sdr. Jodi Haryanto telah
dijatuhi hukuman pidana selama 1 tahun oleh Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan. Yang bersangkutan mengajukan permohonan
banding ;
c. Suatu komitmen untuk memenuhi peraturan perundang-
undangan di bidang Pasar Modal, bukan merupakan alasan yang
layak untuk dapat dijadikan alasan menggugat. Pelanggaran-
pelanggaran yang dilakukan Penggugat tidak hapus begitu saja
dengan adanya komitmen Penggugat untuk memenuhi peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal. Terlebih lagi,
Penggugat tidak memenuhi komitmennya yang disebutkan dalam
surat gugatannya ;
d. Adanya standby investor untuk memenuhi batas minimal dana
kelolaan masing-masing reksa dana Rp. 25.000.000.000,- juga
bukan merupakan alasan yang layak untuk mengajukan gugatan.
Seharusnya Penggugat meminta kepada standby investornya
untuk memenuhi permodalan Penggugat sesuai ketentuan yang
berlaku, sebelum izin usahanya dicabut Tergugat. Bahwa hingga
diterbitkannya objek sengketa, standby investor Penggugat tidak
juga melakukan pemenuhan permodalan terhadap Penggugat ;
3. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, nyata bahwa gugatan Penggugat
didasarkan pada alasan-alasan yang tidak layak, sehingga sudah patut
apabila Majelis Hakim menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat
diterima ;
D. Gugatan Penggugat Tidak Jelas Dan Kabur :
1. Dalam surat gugatannya, Penggugat menyatakan bahwa objek
sengketa bertentangan dengan Pasal 53 ayat (2) huruf a dan b Undang-
Undang Peradilan Tata Usaha Negara ;
2. Namun demikian, dalam surat gugatannya Penggugat tidak dapat
menguraikan peraturan apa yang dilanggar atau Asas-Asas Umum
Pemerintahan Yang Baik yang mana yang dilanggar oleh Tergugat
dalam penerbitan objek sengketa. Penggugat tidak dapat menguraikan
bagian mana dari objek sengketa yang bertentangan dengan peraturan
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 26
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
perundang-undangan yang berlaku atau Asas-Asas Umum
Pemerintahan Yang Baik ;
3. Berdasarkan hal tersebut, telah terbukti bahwa secara formal surat
gugatan Penggugat tidak jelas atau kabur. Oleh karenanya cukup
beralasan bagi Majelis Hakim untuk menyatakan gugatan Penggugat
tidak dapat diterima ;
Menimbang, bahwa atas gugatan tersebut, Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakarta telah menjatuhkan putusan dalam perkara No. 115/G/2010/PTUN-JKT
tanggal 5 Januari 2011 dengan amar sebagai berikut :
Dalam Eksepsi :
- Menolak eksepsi Tergugat seluruhnya ;
Dalam Pokok Perkara :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya ;
2. Menyatakan batal :
a Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor : KEP-01/
BL/PPE/S.5/2010 tanggal 10 Juni 2010 Tentang Pencabutan Izin Usaha
Perusahaan Efek atas nama PT. Eurocapital Peregrine Securities (NPWP :
1.348.661.8-011) ;
b Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor : KEP-01/
BL/PEE/S.5/2010 tanggal 10 Juni 2010 Tentang Pencabutan Izin Usaha
Perusahaan Efek Di Bidang Penjaminan Emisi Efek atas nama PT.
Eurocapital Peregrine Securities (NPWP : 1.348.661.8-011) ;
c Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor : KEP-03/
BL/MI/S.5/2010 tanggal 10 Juni 2010 Tentang Pencabutan Izin Usaha
Perusahaan Efek Di Bidang Manajer Investasi atas nama PT. Eurocapital
Peregrine Securities (NPWP : 1.348.661.8-011) ;
3 Mewajibkan Tergugat mencabut :
a. Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor :
KEP-01/BL/PPE/S.5/2010 tanggal 10 Juni 2010 Tentang Pencabutan
Izin Usaha Perusahaan Efek atas nama PT. Eurocapital Peregrine
Securities (NPWP : 1.348.661.8-011) ;
b. Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor :
KEP-01/BL/PEE/S.5/2010 tanggal 10 Juni 2010 Tentang Pencabutan
Izin Usaha Perusahaan Efek Di Bidang Penjaminan Emisi Efek atas
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 27
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
nama PT. Eurocapital Peregrine Securities (NPWP :
1.348.661.8-011) ;
c. Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor :
KEP-03/BL/MI/S.5/2010 tanggal 10 Juni 2010 Tentang Pencabutan
Izin Usaha Perusahaan Efek Di Bidang Manajer Investasi atas nama
PT. Eurocapital Peregrine Securities (NPWP : 1.348.661.8-011) ;
4 Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.
154.000,- (seratus lima puluh empat ribu rupiah) ;
Menimbang, bahwa dalam tingkat banding atas permohonan Tergugat,
putusan Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut telah dikuatkan oleh Pengadilan
Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta dalam putusannya No. 54/B/2011/
PT.TUN.JKT. tanggal 19 Mei 2011 ;
Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada
Tergugat/Pembanding pada tanggal 8 Juni 2011 kemudian terhadapnya oleh
Tergugat/Pembanding dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tanggal 6 September 2010 diajukan permohonan kasasi secara lisan pada
tanggal 20 Juni 2011 sebagaimana ternyata dari akte permohonan kasasi No. 115/
G/2010/PTUN-JKT. yang dibuat oleh Wakil Panitera Pengadilan Tata Usaha
Negara Jakarta, permohonan tersebut diikuti oleh memori kasasi yang memuat
alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara
tersebut pada tanggal 1 Juli 2011 ;
Bahwa setelah itu pada tanggal 4 Juli 2011, Penggugat/Terbanding telah
diberitahu tentang memori kasasi dari Tergugat/Pembanding, oleh Penggugat/
Terbanding diajukan jawaban memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada tanggal 20 Juli 2011 ;
Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya
telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama diajukan dalam tenggang
waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh karena
itu permohonan kasasi tersebut secara formal dapat diterima ;
Menimbang, bahwa keberatan-keberatan yang diajukan Pemohon Kasasi
dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah :
KEBERATAN PERTAMA
MAJELIS HAKIM PENGADILAN TINGGI TATA USAHA NEGARA
JAKARTA YANG MENGAMBIL ALIH PERTIMBANGAN MAJELIS
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 28
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
HAKIM PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA SALAH
MENERAPKAN KETENTUAN PASAL 48 UNDANG-UNDANG
PERADILAN TATA USAHA NEGARA MENGENAI UPAYA
ADMINISTRATIF BERUPA KEBERATAN
1 Bahwa yang menjadi objek sengketa dalam perkara a quo adalah :
a Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor : Kep-03/BL/MI/S.5/2010
Tentang Pencabutan Izin Usaha
Perusahaan Efek Di Bidang Manajer
Investasi Atas Nama PT. Eurocapital
Peregrine Securities (d/h PT. Peregrine
Sewu Securities) ;
b Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor : Kep-01/BL/PPE/S.5/2010
Tentang Pencabutan Izin Usaha
Perusahaan Efek Di Bidang Perantara
Pedagang Efek Atas Nama PT.
Eurocapital Peregrine Securities ; dan
c Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor : Kep-01/BL/PEE/S.5/2010
Tentang Pencabutan Izin Usaha
Perusahaan Efek Di Bidang Penjamin
Emisi Efek Atas Nama PT. Eurocapital
Peregrine Securities ;
2 Dalam perkara a quo, Pemohon Kasasi telah mengajukan eksepsi bahwa
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tidak berwenang mengadili perkara a
quo karena Termohon Kasasi telah mengajukan upaya administratif berupa
keberatan atas terbitnya objek sengketa kepada Pemohon Kasasi ;
3 Terhadap upaya administratif berupa keberatan yang diajukan oleh Termohon
Kasasi, Pemohon Kasasi belum memberikan putusan mengabulkan atau
menolak, namun Termohon Kasasi sudah mengajukan gugatan Tata Usaha
Negara atas terbitnya objek sengketa di Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakarta ;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 29
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
4 Bahwa eksepsi Pemohon Kasasi tersebut ditolak oleh Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta dengan pertimbangan hukum
yang mengambil alih pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Tata
Usaha Negara Jakarta dalam Putusan Nomor : 115/G/2010/PTUN.JKT tanggal
5 Januari 2011 ;
5 Bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakarta yang terkait dengan eksepsi tersebut dimuat pada halaman 92 sampai
dengan 94 Putusan Nomor : 115/G/2010/ PTUN.JKT tanggal 5 Januari 2011
adalah sebagai berikut :
Menimbang, bahwa dalam eksepsi ini Tergugat mendalilkan pada
pokoknya bahwa terhadap ketiga objek sengketa tersebut tersedia upaya
administratif berupa keberatan kepada Tergugat seperti yang diatur dalam
pasal 1508, 1511, 1514 ayat (2), 1515, 1518 ayat (3) Peraturan Menteri
Keuangan Nomor : 100/PMK.01/ 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Keuangan, keberatan mana telah diajukan Penggugat tanggal 5
Agustus 2010, sehingga Pengadilan Tata Usaha Negara baru berwenang bila
proses keberatan tersebut selesai ditangani Tergugat ;
Menimbang, bahwa menurut Majelis Hakim yang dikatakan eksepsi
kompetensi absolut adalah apabila pokok perkara ini merupakan
kewenangan peradilan lain di luar Peradilan Tata Usaha Negara, seperti
Peradilan Umum atau Peradilan Agama dsb, seperti dimaksud ketentuan
pasal 77 ayat (1) Undang-Undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara,
sehingga dalil Tergugat yang menyatakan tersedianya upaya administratif
berupa keberatan tidak tergolong pada eksepsi yang menyangkut
kewenangan atau kompetensi absolut pengadilan ;
Menimbang, disamping itu pasal-pasal yang dikutip Tergugat dari
Peraturan Menteri Keuangan tersebut, tidak satu kalimat pun yang
menjelaskan bahwa terhadap Keputusan yang diterbitkan Tergugat atau
objek sengketa a quo harus ditempuh upaya keberatan kepada Tergugat
sebelum di gugat di Pengadilan, pasal-pasal tersebut hanya mengatur
kewenangan biro perundang-undangan atau bagian hukum dan sub bagian
hukum untuk memberikan pertimbangan hukum atas keberatan yang
diajukan kepada Tergugat ;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 30
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa sebenarnya kewenangan Tergugat menangani
keberatan dimaksud adalah keberatan yang diajukan atas sanksi yang
dijatuhkan oleh Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan atau Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian, seperti yang dimaksud dalam ketentuan
pasal 5 huruf l berikut penjelasannya Undang-Undang No. 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal ;
Menimbang, bahwa untuk jelasnya dikutip ketentuan tersebut,
sebagai berikut :
Pasal 5 : BAPEPAM berwenang untuk :
a .... dst sampai k ;
l. Memeriksa keberatan yang diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi
oleh Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, atau Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian serta memberikan keputusan
membatalkan atau menguatkan sanksi dimaksud ;
Menimbang, bahwa dengan ketentuan tersebut menjadi jelas dan
terang benderang bahwa kewenangan biro atau bagian atau sub bagian
seperti yang dimaksud pasal-pasal Peraturan Menteri Keuangan tersebut
bukanlah untuk memberikan pertimbangan hukum atas sanksi yang
dijatuhkan Tergugat, melainkan atas sanksi yang dijatuhkan oleh Bursa
Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, atau Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian tersebut, karena tidak logis bila sanksi yang dijatuhkan
Tergugat diajukan keberatan pada Tergugat pula, sebab yang namanya
lembaga keberatan administrasi (administratief bezwaar) lazimnya diajukan
kepada instansi atasan pejabat yang menjatuhkan sanksi, dengan demikian
keberatan yang diajukan Penggugat tanggal 5 Agustus 2010 (Bukti T-26)
tidak ada dasar hukumnya sehingga tidak berpengaruh terhadap gugatan ini
karena bukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara ;
Menimbang, bahwa bila dicermati pula lebih lanjut penjelasan pasal
5 huruf l aturan tersebutpun tidak mengharuskan menempuh jalan keberatan
tersebut karena kata dapat dalam aturan tersebut berarti alternatif boleh
ditempuh boleh juga tidak ;
Menimbang, bahwa dari keseluruhan pertimbangan tersebut terbukti
bahwa terhadap ketiga objek sengketa yang diterbitkan Tergugat tidak
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 31
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
tersedia upaya administrasi berupa keberatan seperti yang didalilkan
Tergugat, sehingga Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta berwenang
memeriksa dan mengadilinya, dengan demikian eksepsi yang didalilkan
Tergugat sebagai eksepsi kewenangan/ kompetensi absolut tersebut tidak
beralaskan hukum, sehingga eksepsi Tergugat tersebut harus ditolak ;
6 Bahwa pertimbangan hukum tersebut di atas merupakan kesalahan dalam
menerapkan ketentuan Pasal 48 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang
Pengadilan Tata Usaha Negara, dengan alasan :
a Bahwa Pasal 48 ayat (1) Undang-Undang
Peradilan Tata Usaha Negara menentukan
:
Dalam hal suatu Badan/Pejabat Tata Usaha Negara diberi wewenang
oleh atau berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk
menyelesaikan secara administratif sengketa Tata Usaha Negara
tertentu, maka sengketa Tata Usaha Negara tersebut harus diselesaikan
melalui upaya administratif yang tersedia ;
b Berdasarkan penjelasan Pasal 48 ayat (1)
Undang-Undang Peradilan Tata Usaha
Negara disebutkan, upaya administrasi
adalah suatu prosedur yang dapat
ditempuh oleh seorang atau badan hukum
perdata apabila ia tidak puas terhadap
suatu Keputusan Tata Usaha Negara ;
Prosedur tersebut dilaksanakan di lingkungan pemerintahan sendiri
dan terdiri atas dua bentuk. Dalam hal penyelesaiannya itu harus
dilakukan oleh instansi atasan atau instansi lain dari yang
mengeluarkan keputusan yang bersangkutan, maka prosedur tersebut
dinamakan banding administratif ;
Dalam hal penyelesaian Keputusan Tata Usaha Negara tersebut harus
dilakukan sendiri oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang
mengeluarkan keputusan itu, maka prosedur yang ditempuh tersebut
disebut keberatan ;
c Bahwa berdasarkan Surat Edaran
Mahkamah Agung Nomor : MA/
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 32
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Kumdil/213/VII/K/1991 tanggal 9 Juli
1991 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Beberapa Ketentuan Dalam Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang
Peradilan Tata Usaha Negara, romawi IV
angka 1 ditentukan :
Yang dimaksud upaya administratif adalah :
1 Pengajuan surat keberatan (bezwaarschrift) yang ditujukan
kepada Badan/Pejabat Tata Usaha Negara yang mengeluarkan
keputusan (penetapan/beschikking) semula ;
2 Pengajuan surat banding administratif (administratief beroef)
yang ditujukan kepada atasan pejabat atau instansi lain dari
Badan/Pejabat Tata Usaha Negara yang
mengeluarkan keputusan yang berwenang memeriksa ulang
Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan ;
d Bahwa Indroharto dalam bukunya Usaha
Memahami Undang-Undang Tentang
Peradilan Tata Usaha Negara, Buku II,
Beracara Di Pengadilan Tata Usaha
Negara (Bukti T-27), menyatakan :
Apabila penyelesaian sengketa Tata Usaha Negara itu harus
dilakukan oleh instansi atasan atau instansi lain dari yang
mengeluarkan keputusan, maka prosedur tersebut dinamakan banding
administratif; sedang apabila menurut peraturan perundang-
undangan yang bersangkutan (peraturan dasarnya) seseorang yang
terkena suatu keputusan Tata Usaha Negara yang tidak dapat ia
setujui boleh mengajukan keberatan kepada instansi yang
mengeluarkan keputusan tersebut, maka keberatan yang dapat
diajukan kepada instansi tersebut dinamakan prosedur keberatan ;
e Berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas,
jelas bahwa upaya administratif ada 2
(dua) jenisnya yaitu pengajuan surat
keberatan dan pengajuan surat banding
administrative ;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 33
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
f Surat keberatan diajukan kepada Badan/
Pejabat Tata Usaha Negara yang
mengeluarkan Keputusan Tata Usaha
Negara, sedangkan surat banding
administratif diajukan kepada atasan
Badan/Pejabat Tata Usaha Negara yang
mengeluarkan Keputusan Tata Usaha
Negara ;
g Bahwa karena Pemohon Kasasi memiliki
upaya administratif berupa keberatan,
maka proses keberatan tersebut dilakukan
oleh Pemohon Kasasi sendiri, bukan oleh
atasan Pemohon Kasasi ;
h Bahwa prosedur keberatan yang terdapat
pada Pemohon Kasasi diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor :
100/PMK.01/2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Keuangan (Bukti
T-25) ;
Kewenangan tersebut merupakan kewenangan atributif yang diberikan
oleh suatu peraturan perundang-undangan, sehingga Pemohon Kasasi
secara yuridis memiliki kewenangan untuk memeriksa surat keberatan
yang diajukan oleh Termohon Kasasi ;
i Bahwa untuk menangani prosedur
keberatan tersebut, Pemohon Kasasi telah
membentuk suatu komite yang bernama
Komite Penetapan Sanksi Dan Keberatan.
Dalam Komite Penetapan Sanksi Dan
Keberatan. Komite ini bertugas untuk
memberikan rekomendasi final atas
pengenaan sanksi oleh Pemohon Kasasi
dan rekomendasi final atas keberatan
yang diajukan terhadap pengenaan sanksi
tersebut. (Bukti Tambahan T-2) ;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 34
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
j Bahwa Pemohon Kasasi juga memiliki
Standar Operasi Prosedur untuk
menangani prosedur keberatan yang
diajukan oleh pihak yang dikenakan
sanksi oleh Pemohon Kasasi. (Bukti
Tambahan T-3) ;
k Bahwa secara de facto, Termohon Kasasi
telah mengajukan keberatan atas terbitnya
objek sengketa (Bukti T-26) ;
l Bahwa terhadap keberatan tersebut,
Pemohon Kasasi belum memberikan
keputusan menolak atau mengabulkan
keberatan Termohon Kasasi ;
m Selain itu secara de facto, tidak hanya
Termohon Kasasi yang menempuh upaya
administratif berupa keberatan, pihak
yang lain pun juga menempuh upaya
administratif berupa keberatan atas
pengenaan sanksi yang dijatuhkan oleh
Pemohon Kasasi (Bukti Tambahan T-4
s.d T-23) ;
n Bahwa berdasarkan Yurisprudensi No.
596 K/TUN/2005 tanggal 22 Mei 2007,
diputuskan bahwa dalam suatu perkara
Tata Usaha Negara dimana proses upaya
administratif yang ditempuh oleh
Termohon Kasasi belum selesai,
Pengadilan Tata Usaha Negara tidak
berwenang untuk memeriksa, memutus
dan menyelesaikan sengketa perkara
tersebut (Bukti T- 29) ;
o Bahwa sebelumnya, Termohon Kasasi
(PT. Eurocapital Peregrine Securities)
juga pernah dikenakan sanksi
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 35
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
administratif oleh Pemohon Kasasi.
Sanksi administratif tersebut termuat
dalam Surat Nomor : S-3572/BL/2008
tanggal 6 Juni 2008 mengenai suspensi
kegiatan perantara pedagang efek; dan
Surat Nomor : S-3780/BL/2008 tanggal
12 Juni 2008 mengenai pembatasan
kegiatan usaha sebagai Manajer
Investasi ;
p Atas penerbitan Surat Nomor : S-3572/
BL/2008 tanggal 6 Juni 2008 mengenai
suspensi kegiatan perantara pedagang
efek, Termohon Kasasi (PT. Eurocapital
Peregrine Securities) menempuh upaya
administratif berupa keberatan kepada
Pemohon Kasasi. Terhadap permohonan
keberatan tersebut, Pemohon Kasasi telah
memberikan keputusan untuk menolak
permohonan keberatan Termohon Kasasi
(PT. Eurocapital Peregrine Securities) ;
q Sedangkan terhadap sanksi yang termuat
dalam Surat Nomor : S-3780/BL/2008
tanggal 12 Juni 2008 mengenai
pembatasan kegiatan usaha sebagai
Manajer Investasi, Termohon Kasasi (PT.
Eurocapital Peregrine Securities) tidak
mengajukan upaya administrasi berupa
keberatan kepada Pemohon Kasasi ;
r Kemudian Termohon Kasasi (PT.
Eurocapital Peregrine Securities)
mengajukan gugatan terhadap Pemohon
Kasasi di Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakarta atas penerbitan Surat Nomor :
S-3572/BL/2008 tanggal 6 Juni 2008
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 36
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
mengenai suspensi kegiatan perantara
pedagang efek; dan Surat Nomor :
S-3780/BL/2008 tanggal 12 Juni 2008
mengenai pembatasan kegiatan usaha
sebagai Manajer Investasi. Gugatan
tersebut diregister dalam Perkara Nomor :
142/G/2008/PTUN-JKT ;
s Bahwa terhadap gugatan tersebut,
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
melalui Putusan Nomor 142/G/2008/
PTUN-JKT tanggal 29 Januari 2009 telah
memutuskan bahwa gugatan Termohon
Kasasi (PT Eurocapital Peregrine
Securities) tidak dapat diterima (Bukti
Tambahan T- 24), karena :
1 Gugatan terhadap Surat Nomor: S-3572/BL/2008 tanggal 6
Juni 2008 bersifat einmalig, karena apa yang dituntut oleh
Termohon Kasasi (PT. Eurocapital Peregrine Securities) telah
terpenuhi, yaitu jangka waktu suspensi yang tertuang dalam
Surat Nomor : S-3572/BL/2008 tanggal 6 Juni 2008 telah
berakhir ;
2 Gugatan terhadap Surat Nomor : S-3780/BL/2008 tanggal 12
Juni 2008 belum waktunya untuk diajukan, karena Termohon
Kasasi (PT. Eurocapital Peregrine Securities) belum
menempuh upaya administratif yang berupa pengajuan
keberatan ;
t Bahwa Putusan Nomor 142/G/2008/
PTUN-JKT tanggal 29 Januari 2009
tersebut, dikuatkan oleh Pengadilan
Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta,
melalui putusan Nomor 80/B/2009/
PT.TUN.JKT tertanggal 13 Mei 2009.
(Bukti Tambahan T- 25) ;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 37
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
u Terhadap Putusan Nomor 80/B/2009/
PT.TUN.JKT tertanggal 13 Mei 2009,
Termohon Kasasi (PT. Eurocapital
Peregrine Securities) mengajukan upaya
hukum kasasi ;
v Pada tahap kasasi, melalui putusan Nomor
320/K/TUN/2009 tanggal 30 Oktober
2009, Mahkamah Agung menolak
permohonan kasasi Termohon Kasasi
(PT. Eurocapital Peregrine Securities)
dengan pertimbangan hukum bahwa PT.
Eurocapital Peregrine Securities belum
menempuh upaya administratif yang
berupa keberatan kepada Bapepam dan
LK. (Bukti T-3) Dengan demikian
putusan telah berkekuatan hukum tetap ;
7 Berdasarkan uraian di atas, terbukti bahwa hakim telah salah dalam
menafsirkan ketentuan Pasal 48 Undang-Undang Peradilan Tata Usaha
Negara, sehingga Majelis Hakim Mahkamah Agung harus membatalkan
putusan perkara a quo ;
KEBERATAN KEDUA
HAKIM MELANGGAR ASAS LEX SPECIALIS DEROGAT LEX
GENERALIS DAN SALAH DALAM MENERAPKAN PASAL 97 AYAT (3)
UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN
TERBATAS
HAKIM MELANGGAR ASAS LEX SPECIALIS DEROGAT LEX
GENERALIS
1 Bahwa yang menjadi objek sengketa dalam perkara a quo adalah :
a Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor : Kep-03/BL/MI/S.5/2010
Tentang Pencabutan Izin Usaha
Perusahaan Efek Di Bidang Manajer
Investasi Atas Nama PT. Eurocapital
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 38
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Peregrine Securities (d/h PT. Peregrine
Sewu Securities) ;
b Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor : Kep-01/BL/PPE/S.5/2010
Tentang Pencabutan Izin Usaha
Perusahaan Efek Di Bidang Perantara
Pedagang Efek Atas Nama PT.
Eurocapital Peregrine Securities ; dan
c Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor : Kep-01/BL/PEE/S.5/2010
Tentang Pencabutan Izin Usaha
Perusahaan Efek Di Bidang Penjamin
Emisi Efek Atas Nama PT. Eurocapital
Peregrine Securities ;
2 Bahwa objek sengketa pertama yang berupa Keputusan Ketua
Bapepam dan LK Nomor : Kep-03/BL/MI/S.5/2010 Tentang
Pencabutan Izin Usaha Perusahaan Efek Di Bidang Manajer
Investasi Atas Nama PT. Eurocapital Peregrine Securities (d/h PT.
Peregrine Sewu Securities) diterbitkan oleh Pemohon Kasasi,
karena Termohon Kasasi melakukan pelanggaran terhadap Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan
pelaksanaannya yaitu : (Bukti T-42)
a Bahwa PT. Eurocapital Peregrine Securities (Termohon Kasasi)
terlambat dalam memenuhi permintaan redemption dari PT. Asuransi
Jiwasraya selaku pemegang Unit Penyertaan Reksa Dana Eurocapital
Berimbang Plus, sehingga PT. Eurocapital Peregrine Securities
(Termohon Kasasi) terbukti melakukan pelanggaran ketentuan Pasal 20
ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal jo.
angka 28 Peraturan Nomor IV.B.1 lampiran Keputusan Ketua
Bapepam dan LK Nomor : Kep-176/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008
tentang Perubahan Peraturan Nomor IV.B.1 tentang Pedoman
Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif ;
b Bahwa PT. Eurocapital Peregrine Securities (Termohon Kasasi) selaku
Manajer Investasi yang mengelola Reksa Dana Eurocapital Berimbang
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 39
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Plus dan Reksa Dana Euro Peregrine Equity telah melakukan transaksi
pembelian saham Duta Anggada Realty untuk kepentingan Reksa Dana
Eurocapital Berimbang Plus dan Reksa Dana Euro Peregrine Equity,
dimana saham tersebut merupakan saham milik nasabah PT.
Eurocapital Peregrine Securities (Termohon Kasasi), yaitu Tower
Track Ltd. Yang dijual oleh PT. Eurocapital Peregrine Securities
(Termohon Kasasi) kepada Reksa Dana Eurocapital Berimbang Plus
dan Reksa Dana Euro Peregrine Equity tanpa seizin nasabah yang
bersangkutan, sehingga PT. Eurocapital Peregrine Securities
(Termohon Kasasi) terbukti melanggar ketentuan Pasal 27 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal ;
c Bahwa PT. Eurocapital Peregrine Securities (Termohon Kasasi) tidak
membuat dan menyimpan dengan baik catatan mengenai pesanan,
transaksi dan kondisi keuangan nasabah, sehingga PT. Eurocapital
Peregrine Securities (Termohon Kasasi) terbukti melanggar ketentuan
Pasal 36 huruf b Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal ;
d Bahwa PT. Eurocapital Peregrine Securities (Termohon Kasasi) tidak
menyimpan dana investasi yang disetor nasabah, yaitu Sdr. Wahjudi
dan PT. Reasuransi Nasional Indonesia secara terpisah dari rekening
PT. Eurocapital Peregrine Securities (Termohon Kasasi), sehingga PT.
Eurocapital Peregrine Securities (Termohon Kasasi) terbukti melanggar
ketentuan Pasal 37 huruf a Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal ;
e Bahwa PT. Eurocapital Peregrine Securities (Termohon Kasasi) selaku
Manajer Investasi dalam menetapkan kebijakan investasinya melebihi
maksimum investasi pada setiap efek dan tidak melakukan koreksi
sampai dengan 10 (sepuluh) hari kerja sejak tanggal terlampauinya
batas maksimum investasi tersebut, sehingga PT. Eurocapital Peregrine
Securities (Termohon Kasasi) terbukti melanggar angka 14 huruf e dan
angka 16 huruf b Peraturan Nomor IV.B.1 Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam dan LK Nomor : Kep-176/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008
tentang Perubahan Peraturan Nomor IV.B.1 tentang Pedoman
Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif ;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 40
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
f Bahwa PT. Eurocapital Peregrine Securities (Termohon Kasasi)
memberikan janji return pasti kepada nasabah pengelolaan dana yaitu
Sdr. Wahjudi, sehingga PT. Eurocapital Peregrine Securities
(Termohon Kasasi) terbukti melanggar ketentuan angka 10 Peraturan
Nomor V.G.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor : Kep-31/
PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 tentang Perilaku Yang Dilarang bagi
Manajer Investasi ;
g Bahwa PT. Eurocapital Peregrine Securities (Termohon Kasasi)
memperhitungkan rekening giro di bank BCA cabang Sabang dan BCA
cabang Tanah Abang yang telah digadaikan kepada Bank BCA cabang
Wahid Hasyim sebagai komponen aktiva lancar dalam laporan Modal
Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) sehingga informasi dalam laporan
MKBD per tanggal 19 Maret 2009 tidak menggambarkan kemampuan
perusahaan. Apabila rekening giro dimaksud dikeluarkan dari
komponen aktiva lancar MKBD, maka akan menyebabkan PT.
Eurocapital Peregrine Securities (Termohon Kasasi) tidak memenuhi
persyaratan minimum MKBD. Dengan demikian PT. Eurocapital
Peregrine Securities (Termohon Kasasi) terbukti melanggar ketentuan
angka 1 huruf f Peraturan Nomor V.D.5 Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam Nomor : Kep-20/PM/2003 tanggal 8 Mei 2003 tentang
Pemeliharaan Dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan ;
h Bahwa berdasarkan surat Nomor : S-997/BL/2010 tanggal 4 Februari
2010 perihal Perintah Penyelesaian Kewajiban, Bapepam dan LK
(Pemohon Kasasi) telah memerintahkan PT. Eurocapital Peregrine
Securities (Termohon Kasasi) untuk menyelesaikan seluruh kewajiban
kepada seluruh nasabah, baik pemegang Unit Penyertaan Reksa Dana
maupun nasabah Kontrak Pengelolaan Dana, dan membubarkan Reksa
Dana setelah seluruh kewajiban kepada pemegang Unit Penyertaan
Reksa Dana dipenuhi. Perintah dimaksud wajib dipenuhi oleh PT.
Eurocapital Peregrine Securities (Termohon Kasasi) paling lambat 30
(tiga puluh) hari sejak tanggal ditetapkan dan pelaksanaan perintah
tersebut wajib dilaporkan kepada Bapepam dan LK (Pemohon Kasasi)
paling lambat 2 (dua) hari setelah diselesaikannya setiap perintah
tersebut ;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 41
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
i Bahwa berdasarkan surat Nomor : S-3844/BL/2010 tanggal 30 April
2010 perihal Tanggapan atas surat PT. Eurocapital Peregrine Securities
(Termohon Kasasi), Bapepam dan LK (Pemohon Kasasi) menegaskan
kembali agar PT. Eurocapital Peregrine Securities (Termohon Kasasi)
melaksanakan seluruh perintah sebagaimana dimaksud dalam surat
Nomor : S-997/BL/2010 tanggal 4 Februari 2010 perihal Perintah
Penyelesaian Kewajiban ;
j Bahwa sampai dengan batas waktu yang telah dipersyaratkan, PT.
Eurocapital Peregrine Securities (Termohon Kasasi) tidak memenuhi
kewajiban sebagaimana diperintahkan dalam surat Bapepam dan LK
Nomor : S-997/BL/2010 tanggal 4 Februari 2010 dan surat Nomor :
S-3844/BL/2010 tanggal 30 April 2010 ;
3 Bahwa objek sengketa kedua yang berupa Keputusan Ketua
Bapepam dan LK Nomor : Kep-01/BL/PPE/S.5/2010 Tentang
Pencabutan Izin Usaha Perusahaan Efek Di Bidang Perantara
Pedagang Efek Atas Nama PT. Eurocapital Peregrine Securities
diterbitkan oleh Pemohon Kasasi, karena Termohon Kasasi
melakukan pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya yaitu :
(Bukti T-42)
a Bahwa tindakan PT. Eurocapital Peregrine Securities (Termohon
Kasasi) menggunakan saham Duta Anggada Realty (DART) milik
Tower Track Ltd (nasabah PT. Eurocapital Peregrine Securities
(Termohon Kasasi) sebagai objek transaksi repo saham antara PT.
Eurocapital Peregrine Securities (Termohon Kasasi) dengan Dana
Pensiun Perkebunan tanpa persetujuan tertulis dari Tower Track Ltd
telah melanggar ketentuan Pasal 45 Undang-Undang Pasar Modal jo.
angka 2 huruf c dan d Peraturan Bapepam-LK Nomor V.D.3 jo angka 5
Peraturan Nomor V.E.1. ;
b Bahwa tindakan PT. Eurocapital Peregrine Securities (Termohon
Kasasi) memperhitungkan rekening giro di Bank BCA cabang Sabang
senilai Rp. 16 miliar pertanggal 19 Maret 2009 dan BCA cabang Tanah
Abang senilai Rp. 9 miliar pertanggal 19 Maret 2009 yang telah
digadaikan kepada Bank BCA cabang Wahid Hasyim sebagai
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 42
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
komponen aktiva lancar Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD)
telah menyebabkan informasi dalam laporan MKBD perusahaan per
tanggal 19 Maret 2009 sebesar Rp. 25.761.399.245,02 yang
disampaikan kepada Bapepam dan LK (Pemohon Kasasi) tidak
menggambarkan kemampuan keuangan perusahaan. Apabila rekening
giro dimaksud dikeluarkan dari komponen aktiva lancar MKBD, maka
akan menyebabkan PT. Eurocapital Peregrine Securities (Termohon
Kasasi) tidak memenuhi persyaratan minimum MKBD. Hal ini telah
melanggar ketentuan angka 1 huruf f Peraturan Bapepam dan LK
Nomor V.D.5. ;
c Bahwa berdasarkan surat Nomor : S-25/BL.06/2010 tanggal 22 Januari
2010 perihal Perintah Penyelesaian Kewajiban, Bapepam dan LK
(Pemohon Kasasi) telah memerintahkan PT. Eurocapital Peregrine
Securities (Termohon Kasasi) untuk mengembalikan saham-saham
milik Tower Track Ltd yang telah dialihkan tanpa persetujuan tertulis
Tower Track Ltd termasuk segala keuntungan berupa deviden, bunga
atau hak-hak lain atas saham tersebut, menyelesaikan seluruh
kewajiban kepada seluruh nasabah pemegang rekening efek, dan
memenuhi persyaratan sebagai perusahaan efek termasuk tetapi tidak
terbatas pada persyaratan permodalan (MKBD) dan menyampaikan
dokumen pendukung komponen MKBD. Perintah dimaksud wajib
dipenuhi oleh PT. Eurocapital Peregrine Securities (Termohon Kasasi)
paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal surat dimaksud
ditetapkan dan pelaksanaan perintah tersebut wajib dilaporkan PT.
Eurocapital Peregrine Securities (Termohon Kasasi) kepada Bapepam
dan LK (Termohon Kasasi) paling lambat 2 (dua) hari setelah
diselesaikannya setiap perintah tersebut ;
d Bahwa PT. Eurocapital Peregrine Securities (Termohon Kasasi) tidak
memenuhi kewajiban yang diperintahkan dalam surat Bapepam dan LK
Nomor : S-25/BL.06/2010 tanggal 22 Januari 2010 sampai dengan
batas waktu yang telah ditentukan ;
4 Bahwa objek sengketa ketiga yang berupa Keputusan Ketua
Bapepam dan LK Nomor : Kep-01/BL/PEE/S.5/2010 Tentang
Pencabutan Izin Usaha Perusahaan Efek Di Bidang Penjamin Emisi
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 43
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Efek Atas Nama PT. Eurocapital Peregrine Securities diterbitkan
oleh Pemohon Kasasi, karena Termohon Kasasi melakukan
pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya yaitu : (Bukti
T-42)
a Bahwa tindakan PT. Eurocapital Peregrine Securities (Termohon
Kasasi) memperhitungkan rekening giro di Bank BCA cabang Sabang
senilai Rp. 16 miliar pertanggal 19 Maret 2009 dan BCA cabang Tanah
Abang senilai Rp. 9 miliar pertanggal 19 Maret 2009 yang telah
digadaikan kepada Bank BCA cabang Wahid Hasyim sebagai
komponen aktiva lancar Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD)
telah menyebabkan informasi dalam laporan MKBD perusahaan per
tanggal 19 Maret 2009 sebesar Rp. 25.761.399.245,02 yang
disampaikan kepada Bapepam dan LK (Pemohon Kasasi) tidak
menggambarkan kemampuan keuangan perusahaan. Apabila rekening
giro dimaksud dikeluarkan dari komponen aktiva lancar MKBD, maka
akan menyebabkan PT. Eurocapital Peregrine Securities (Termohon
Kasasi) tidak memenuhi persyaratan minimum MKBD. Hal ini telah
melanggar ketentuan angka 1 huruf f Peraturan Bapepam dan LK
Nomor V.D.5. ;
b Bahwa berdasarkan surat Nomor : S-25/BL.06/2010 tanggal 22 Januari
2010 perihal Perintah Penyelesaian Kewajiban, Bapepam dan LK
(Pemohon Kasasi) telah memerintahkan PT. Eurocapital Peregrine
Securities (Termohon Kasasi) untuk mengembalikan saham-saham
milik Tower Track Ltd yang telah dialihkan tanpa persetujuan tertulis
Tower Track Ltd termasuk segala keuntungan berupa deviden, bunga
atau hak-hak lain atas saham tersebut, menyelesaikan seluruh
kewajiban kepada seluruh nasabah pemegang rekening efek, dan
memenuhi persyaratan sebagai perusahaan efek termasuk tetapi tidak
terbatas pada persyaratan permodalan (MKBD) dan menyampaikan
dokumen pendukung komponen MKBD. Perintah dimaksud wajib
dipenuhi oleh PT. Eurocapital Peregrine Securities (Termohon Kasasi)
paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal surat dimaksud
ditetapkan dan pelaksanaan perintah tersebut wajib dilaporkan PT.
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 44
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Eurocapital Peregrine Securities (Termohon Kasasi) kepada Bapepam
dan LK (Termohon Kasasi) paling lambat 2 (dua) hari setelah
diselesaikannya setiap perintah tersebut ;
c Bahwa PT. Eurocapital Peregrine Securities (Termohon Kasasi) tidak
memenuhi kewajiban yang diperintahkan dalam surat Bapepam dan LK
Nomor : S-25/BL.06/2010 tanggal 22 Januari 2010 sampai dengan
batas waktu yang telah ditentukan ;
5 Bahwa dalam persidangan, Termohon Kasasi mengajukan dalil
bahwa pelanggaran-pelanggaran tersebut di atas dilakukan oleh
Jodi Haryanto selaku Direktur Utama Termohon Kasasi, sehingga
menurut Termohon Kasasi yang bertanggung jawab adalah Jodi
Haryanto, bukan Termohon Kasasi ;
6 Bahwa terhadap dalil tersebut, Pemohon Kasasi mengajukan dalil
bahwa sesuai dengan Pasal 31 Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1995 tentang Pasar Modal, Termohon Kasasi bertanggung jawab
terhadap segala kegiatan yang berkaitan dengan efek yang
dilakukan oleh direktur, pegawai, dan pihak lain yang bekerja untuk
perusahaan tersebut ;
7 Bahwa terkait dengan dalil tersebut di atas, Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta menguatkan putusan
Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara dengan mengambil
alih pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakarta ;
8 Bahwa pada halaman 10 Putusan Majelis Hakim Pengadilan Tata
Usaha Negara Jakarta Nomor 115/G/2010/PTUN.JKT tanggal 5
Januari 2011, pertimbangan hukumnya menyatakan :
Menimbang, bahwa terhadap dalil Tergugat yang menyatakan bahwa
Penggugat mesti bertanggungjawab penuh atas segala perbuatan mantan
Direktur Utamanya berdasarkan pada ketentuan pasal 31 Undang-Undang
Pasar Modal, menurut Majelis Hakim penerapan ini oleh Tergugat kurang
tepat, sangat kaku atau letterlijke dengan alasan sebagai berikut :
Menimbang, bahwa pasal 31 tersebut berbunyi : Perusahaan efek
bertanggungjawab terhadap segala kegiatan yang berkaitan dengan efek
yang dilakukan oleh direktur,dst, pertanyaan yang mesti dijawab adalah :
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 45
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bagaimana bila yang dilakukan Direktur Utama itu diluar
kewenangannya sebagai Direktur Utama, apakah perusahaan juga yang
bertanggungjawab, apakah Direktur Utama tersebut tidak bisa dimintakan
pertanggungjawabannya ?
Menimbang, bahwa untuk menjawab pertanyaan tersebut Majelis
Hakim mempedomani beberapa aturan dalam Undang- Undang No. 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang dikutip sebagai berikut :
Pasal 97 ayat (3) : Setiap anggota direksi bertanggung jawab penuh
secara pribadi atas kerugian perseroan apabila yang bersangkutan bersalah
atau lalai menjalankan tugasnyadst ;
Pasal 155 : Ketentuan mengenai tanggung jawab direksi dan/atau
dewan komisaris atau kesalahan dan kelalaiannya yang diatur dalam undang-
undang ini, tidak mengurangi ketentuan yang diatur dalam undang-undang
tentang Hukum Pidana ;
Menimbang, bahwa dari aturan tersebut telah terjawab pertanyaan
diatas, bahwa Direktur Utama yang bekerja dengan itikad tidak baik (itikad
buruk) diluar kewenangannya sebagai Direktur Utama harus
mempertanggungjawabkan segala kesalahannya secara pribadi dan bukan
perusahaan yang mesti memikulnya, tindak pidana Pasar Modal yang
dilaporkan Penggugat mesti diproses Tergugat sesuai aturan yang berlaku ;
Menimbang, bahwa sebagai Undang-Undang payung (Umbrela Act)
kedudukan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
lebih kuat dari Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal,
sesuai maksud ketentuan pasal 154 ayat (2) Undang-Undang No. 40 Tahun
2007 tersebut pada pokoknya menyatakan bahwa peraturan di bidang pasar
modal tidak boleh bertentangan dengan undang-undang ini ;
9 Bahwa pertimbangan hukum tersebut di atas merupakan
pelanggaran terhadap asas lex specialis derogat lex generalis,
dengan alasan :
a Bahwa Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
merupakan lex specialis dari Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas ;
b Pasal 97 ayat (3) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas menentukan :
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 46
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi atas
kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai
menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) ;
c Bahwa Pasal 31 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal berbunyi :
Perusahaan Efek bertanggung jawab terhadap segala kegiatan yang
berkaitan dengan efek yang dilakukan oleh direktur, pegawai, dan
pihak lain yang bekerja untuk perusahaan tersebut ;
d Penjelasan Pasal 31 tersebut berbunyi :
Yang dimaksud dengan segala kegiatan yang berkaitan dengan efek"
dalam pasal ini adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh Perusahaan
Efek yang meliputi, antara lain kegiatan sebagai Penjamin Emisi Efek,
Perantara Pedagang Efek, dan Manajer Investasi ;
Yang dimaksud dengan pegawai dalam pasal ini adalah sebagaimana
dimaksud dalam penjelasan Pasal 1 angka 1 huruf b ;
Yang dimaksud dengan Pihak lain yang bekerja untuk Perusahaan
Efek" dalam pasal ini adalah pihak yang ditunjuk oleh Perusahaan
Efek untuk melakukan tugas tertentu meskipun pihak tersebut bukan
pegawai Perusahaan Efek dimaksud ;
e Pasal 154 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas menentukan bahwa bagi Perseroan Terbuka
berlaku ketentuan undang-undang ini jika tidak diatur lain dalam
peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal ;
f Penjelasan Pasal 154 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas menyatakan :
Pada dasarnya terhadap perseroan yang melakukan kegiatan tertentu di
bidang pasar modal, misalnya Perseroan Terbuka atau bursa efek
berlaku ketentuan dalam undang-undang ini. Namun, mengingat
kegiatan perseroan tersebut mempunyai sifat tertentu yang berbeda
dari perseroan pada umumnya, perlu dibuka kemungkinan adanya
pengaturan khusus terhadap perseroan tersebut ;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 47
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Pengaturan khusus dimaksud, antara lain mengenai sistem penyetoran
modal, hal yang berkaitan dengan pembelian kembali saham
perseroan, dan hak suara serta penyelenggaraan RUPS ;
g Perusahaan Efek (termasuk Termohon Kasasi) adalah suatu
Perseroan Terbatas yang melakukan kegiatan di Pasar Modal.
Perusahaan Efek memiliki 3 (tiga) jenis bidang usaha yaitu
Perantara Pedagang Efek, Penjamin Emisi Efek, dan Manajer
Investasi ;
h Bahwa ketiga bidang usaha tersebut, semuanya melibatkan
pengerahan dana masyarakat. Sebagai Perantara Pedagang Efek,
Perusahaan Efek melakukan jual beli saham untuk nasabahnya.
Perusahaan Efek menyimpan saham dan atau dana milik nasabah ;
i Sebagai Penjamin Emisi Efek, Perusahaan Efek membuat kontrak
dengan Emiten untuk melakukan Penawaran Umum bagi
kepentingan Emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli
sisa Efek yang tidak terjual ;
j Sedangkan sebagai Manajer Investasi, Perusahaan Efek mengelola
dana nasabah untuk kemudian diinvestasikan dalam berbagai
instrumen investasi ;
k Perusahaan Efek (termasuk Termohon Kasasi) yang dalam
kegiatannya dapat bertindak sebagai Perantara Pedagang Efek,
Penjamin Emisi Efek, dan Manajer Investasi, memiliki peran dan
tanggung jawab dalam hal memberikan kepastian hukum bagi
investor yang memanfaatkan jasa Perusahaan Efek dalam kegiatan
investasinya. Investor memerlukan jaminan hukum bahwa dana
yang diinvestasikan aman dan tidak disalahgunakan oleh
Perusahaan Efek ;
l Bahwa dengan demikian Perusahaan Efek (termasuk Termohon
Kasasi) mempunyai tanggung jawab yang lebih besar daripada
perseroan terbatas umumnya yaitu menghimpun dan/atau
mengelola dana masyarakat ;
m Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan pengaturan yang bersifat
khusus bagi Perusahaan Efek. Untuk itu pembentuk undang-undang
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 48
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
mencantumkan ketentuan Pasal 31 Undang-Undang No. 8 Tahun
1995 yang menentukan :
Perusahaan Efek bertanggung jawab terhadap segala kegiatan yang
berkaitan dengan Efek yang dilakukan oleh direktur, pegawai, dan
Pihak lain yang bekerja untuk perusahaan tersebut ;
HAKIM SALAH DALAM MENERAPKAN PASAL 97 AYAT (3) UNDANG-
UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS
1 Bahwa pertimbangan hukum tersebut di atas juga merupakan
kesalahan dalam menerapkan ketentuan Pasal 97 ayat (3) Undang-
Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dengan
alasan :
a Pasal 31 Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 bertujuan melindungi
investor dari kecurangan Perusahaan Efek, termasuk Termohon
Kasasi melepaskan tanggung jawabnya, dengan alasan perbuatan
yang merugikan nasabah merupakan tanggung jawab pribadi
direksinya (dalam perkara ini Jodi Haryanto selaku Direksi
Termohon Kasasi) ;
b Bahwa Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
dan peraturan pelaksanaannya berlaku bagi Termohon Kasasi
selaku pihak yang telah memperoleh izin usaha sebagai Perusahaan
Efek ;
c Bahwa pelanggaran-pelanggaran tersebut di atas merupakan
pelanggaran yang dilakukan oleh Termohon Kasasi selaku
Perusahaan Efek ;
d Bahwa pelanggaran-pelanggaran tersebut di atas merugikan
nasabah Termohon Kasasi ;
e Bahwa secara de facto, pengaduan-pengaduan yang dilakukan oleh
nasabah Termohon Kasasi, ditujukan kepada Termohon Kasasi
selaku pihak yang mengelola dana nasabahnya bukan kepada Jodi
Haryanto sebagai pribadi. Para nasabah tersebut meminta
pertanggungjawaban Termohon Kasasi atas perbuatan kelalaian
dalam mengelola dananya (Bukti T-37, Bukti T-38, Bukti T-40) ;
f Bahwa Pasal 97 ayat (3) Undang-Undang No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas berbunyi :
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 49
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi atas
kerugian perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai
menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) ;
g Berdasarkan bunyi ketentuan Pasal 97 ayat (3) Undang-Undang No.
40 Tahun 2007 tersebut, jelas bahwa pertanggungjawaban pribadi
anggota Direksi berlaku terhadap kerugian Perseroan, dalam hal ini
kerugian bagi Termohon Kasasi ;
h Bahwa ketentuan Pasal 97 ayat (3) Undang-Undang No. 40 Tahun
2007 tersebut tidak dapat diberlakukan terhadap kerugian pihak
ketiga, dalam hal ini nasabah Termohon Kasasi ;
i Bahwa secara de facto, Termohon Kasasi tidak pernah
melaksanakan perintah-perintah dari Pemohon kasasi yaitu untuk
menyelesaikan kewajibannya kepada nasabahnya yang menderita
kerugian ;
j Bahwa penerapan Pasal 97 ayat (3) Undang-Undang No. 40 Tahun
2007 harus dihubungkan dengan ketentuan pasal yang lain yaitu
Pasal 97 ayat (6) dan ayat (7) Undang-Undang No. 40 Tahun 2007
yang berbunyi :
Pasal 97 ayat (6) Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 menentukan :
atas nama perseroan, pemegang saham yang mewakili paling sedikit
1/10 (satu persepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara dapat mengajukan gugatan melalui Pengadilan Negeri terhadap
anggota Direksi yang karena kesalahan atau kelalaiannya
menimbulkan kerugian pada perseroan ;
Pasal 97 ayat (7) Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 menentukan:
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tidak mengurangi hak
anggota Direksi lain dan/atau anggota Dewan Komisaris untuk
mengajukan gugatan atas nama perseroan ;
k Bahwa karena yang dirugikan adalah perseroan, berdasarkan
ketentuan Pasal 97 ayat (6) dan ayat (7) Undang-Undang No. 40
Tahun 2007 tersebut, maka untuk membuktikan bahwa anggota
Direksi bertanggung jawab secara pribadi diperlukan gugatan atas
nama perseroan oleh pemegang saham yang mewakili paling
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 50
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
sedikit 1/10 (satu persepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara atau gugatan atas nama perseroan oleh anggota
Direksi lain dan/atau anggota Dewan Komisaris, terhadap anggota
Direksi yang menurut mereka bertanggung jawab secara pribadi ;
l Pasal 97 ayat (3) Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 berlaku
setelah adanya putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap
yang menyatakan bahwa anggota Direksi bertanggung jawab secara
pribadi atas kerugian perseroan apabila yang bersangkutan bersalah
atau lalai menjalankan tugasnya ;
m Bahwa secara de facto, Bahwa Rudi Wirawan Rusli yang
merupakan Komisaris Uama Termohon Kasasi pernah mengajukan
gugatan terhadap Jodi Haryanto selaku pribadi dan ex/mantan
Direktur Utama Termohon Kasasi. Gugatan mana juga
memasukkan Ketua Bapepam dan LK, Sdr. Arif Baharudin, dan
Sdr. Djoko Hendratto (para pejabat Pemohon Kasasi). Gugatan
tersebut didaftar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan register
Nomor : 331/Pdt.G/2008/PN.Jkt.Pst ;
n Bahwa dalam gugatannya tersebut, Rudi Wirawan Rusli menggugat
pertanggungjawaban pribadi Jodi Haryanto selaku Direksi
Termohon Kasasi, yaitu penggelapan dana terkait investasi Sdr.
Johny Widjaja dan melakukan perbuatan menyimpang lainnya tidak
hanya terbatas pada hal tersebut di atas. (hal. 4 Putusan Nomor :
331/PDT.G/2008/PN.Jkt.Pst tanggal 17 Pebruari 2009) ;
o Bahwa terhadap gugatan tersebut, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
telah memberikan putusan yaitu putusan Nomor 331/PDT.G/2008/
PN.Jkt.Pst tanggal 17 Februari 2009, yang menyatakan gugatan
Penggugat/Terbanding tidak dapat diterima. (Bukti Tambahan
T-26) ;
p Putusan tersebut dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
melalui Putusan Nomor 361/PDT/2009/PT.DKI tanggal 9 Februari
2010. (Bukti Tambahan T-27) ;
q Bahwa berdasarkan Bukti Tambahan T- 48, Bukti T-42, Bukti T-
38, Bukti P-23, Bukti T- 47, pengaduan Rudi W Rusli sudah
ditanggapi oleh Pemohon Kasasi sesuai dengan kewenangannya ;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 51
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
r Bahwa Pemohon Kasasi tidak mempunyai kewenangan untuk
memproses tindak pidana umum yang diadukan oleh Rudi W Rusli,
karena berdasarkan Pasal 5 huruf e Undang-Undang Nomor 8 tahun
1995 tentang Pasar Modal penyidik Pegawai Negeri Sipil Bapepam
dan LK hanya berwenang menangani tindak pidana pasar modal ;
2 Berdasarkan uraian di atas, terbukti bahwa hakim telah melanggar
asas lex specialis derogat lex generalis dan hakim terbukti telah
salah dalam menerapkan Pasal 97 ayat (3) Undang-Undang Nomor
40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, sehingga Majelis
Hakim Mahkamah Agung harus membatalkan putusan perkara a
quo ;
KEBERATAN KETIGA
HAKIM TELAH MELAMPAUI TUGAS DAN WEWENANGNYA DAN
HAKIM SALAH DALAM MENERAPKAN PASAL 104 AYAT (1)
UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN
TERBATAS
HAKIM TELAH MELAMPAUI TUGAS DAN WEWENANGNYA
1 Bahwa majelis hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara
Jakarta mengabulkan permohonan Termohon Kasasi dengan
mengambil alih pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Tata
Usaha Negara Jakarta ;
2 Bahwa pada halaman 104 sampai dengan 106 putusan Majelis
Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor 115/G/2010/
PTUN.JKT tanggal 5 Januari 2011, pertimbangan hukumnya
menyatakan :
Menimbang, bahwa yang dijadikan alasan hukum oleh Tergugat
dalam menerbitkan ketiga objek sengketa seperti tercantum dalam
konsideran Menimbang masing-masing objek sengketa (Bukti P-1, P-2 dan
P-3 = Bukti T-50, T-51 dan T-52), pada pokoknya seperti ditegaskan dalam
jawaban Tergugat dalam halaman 2 bahwa Penggugat telah melakukan
pelanggaran-pelanggaran peraturan perundang-undangan Pasar Modal yang
merugikan nasabah seperti :
1 Menggunakan saham milik nasabahnya sebagai objek transaksi repo tanpa
persetujuan nasabahnya ;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 52
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
2 Terlambat memenuhi redemption yang diajukan nasabahnya ;
3 Melakukan transaksi pembelian saham untuk kepentingan Reksadana yang
dikelolanya, dimana saham tersebut merupakan saham milik nasabahnya ;
4 Tidak menyimpan dana investasi yang disetor nasabah secara terpisah dari
rekening Penggugat ;
5 Menetapkan kebijakan investasinya melebihi maksimum investasi pada
setiap efek dan tidak melakukan koreksi sampai dengan 10 hari kerja sejak
tanggal terlampauinya batas maksimum investasi tersebut ;
6 Memperhitungkan rekening giro di bank yang telah digadaikan kepada
pihak lain dalam perhitungan MKBD ;
7 Tidak membuat dan menyimpan dengan baik catatan mengenai pesanan,
transaksi dan kondisi keuangan nasabah ;
Menimbang, bahwa sebelum terjadi berbagai pelanggaran itu
Penggugat telah berkali-kali melaporkan kepada Tergugat sejak tanggal 29
Mei 2008 (Bukti P-9, P-14, P-15, P-16, P-17, P-18, P-19 dan P-20) atas hasil
Audit Investigasi Internal Penggugat bahwa telah terjadi berbagai dugaan
tindak pidana Pasar Modal yang merugikan Penggugat dilakukan oleh
mantan Direktur Utama Penggugat saat itu Jodi Haryanto dalam
kapasitasnya sebagai pribadi (tanpa izin Komisaris), berupa penggelapan
saham/dana KPAI nasabah atas nama Johny Widjaya sejumlah Rp. 25
Milyar, pemindahan saham DART tanpa izin pemiliknya, melakukan praktik
investasi ilegal, memalsukan tandatangan komisaris dan sebagainya yang
secara langsung berakibat pada Penggugat sebagai Perseroan sehingga
terjadi pelanggaran-pelanggaran yang dicantumkan dalam konsiderans objek
sengketa tersebut ;
Menimbang, bahwa salah satu tindak pidana umum yang dilakukan
mantan Direktur Utama yang dilaporkan Penggugat tersebut sudah divonis
oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (Bukti T-35), namun tindak pidana
Pasar Modalnya tidak ditindaklanjuti oleh Tergugat padahal Tergugat
dilengkapi dengan aparat Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang berwenang
menanganinya seperti dimaksud ketentuan Pasal 5 huruf e dan Pasal 101
ayat (2) Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal ;
Menimbang, bahwa tindakan Tergugat yang tidak menindaklanjuti
berbagai laporan Penggugat tersebut telah menimbulkan kesan Tergugat
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 53
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
melindungi oknum tersebut yang berujung pada pencemaran nama baik oleh
caretaker Penggugat (Bukti T-13), sehingga tidak ada kepastian hukum bagi
pelanggaran tindak pidana Pasar Modal, dengan demikian terbukti Tergugat
melanggar Azas Kepastian Hukum sebagai bagian dari Azas-Azas Umum
Pemerintahan Yang Baik, dan Tergugat tidak melaksanakan salah satu
kewajiban hukumnya yang diberikan secara atributif oleh Undang-Undang
tentang Pasar Modal tersebut ;
Menimbang, bahwa sebaliknya dipihak lain Tergugat bereaksi ekstra
sangat cepat atas permohonan sukarela (voluntary) yang diajukan mantan
Direktur Utama Penggugat tersebut tanggal 5 Juni 2008, karena sehari
sesudahnya (besoknya) tanggal 6 Juni 2008 Tergugat langsung
menghentikan sementara kegiatan usaha Penggugat (Bukti P-10) tanpa
sempat melakukan pemeriksaaan apapun, sesuai dengan penafsiran analogi
permohonan sukarela ini tidak logis dan tidak sejalan dengan semangat Pasal
104 ayat (1) Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
;
Menimbang, bahwa tindakan Tergugat yang berbeda perlakuannya
atas laporan dua pihak tersebut terbukti pula Tergugat melanggar Azas
Persamaan dan fair play sebagai bagian dari Azas-Azas Umum
Pemerintahan Yang Baik ;
3 Bahwa selain itu, pada halaman 109 Putusan Majelis Hakim
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor 115/G/2010/
PTUN.JKT tanggal 5 Januari 2011, pertimbangan hukumnya
menyatakan :
Menimbang, bahwa disamping itu juga dalil Tergugat yang
menyatakan bahwa penerbitan ketiga objek sengketa untuk melindungi
pemodal dan masyarakat, Majelis Hakim berpendapat sesuai dengan maksud
dan ketentuan pasal 3 Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal bukan berarti untuk melindungi kepentingan pemodal dan
masyarakat, Tergugat boleh menzalimi Penggugat, justru Tergugat juga
harus melindungi kepentingan Penggugat secara serasi, selaras dan seimbang
dengan kepentingan pemodal dan masyarakat, sesuai dengan kewajiban
Tergugat sebagai pembina Penggugat, agar tercipta kegiatan Pasar Modal
yang teratur, wajar dan efisien, oleh karena itu perbuatan mantan Direktur
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 54
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Utama Penggugat yang diluar aturan dan tidak wajar telah menimbulkan
kegiatan Pasar Modal yang tidak teratur, tidak wajar dan tidak efisien ;
Menimbang, bahwa sebagaimana yang diakui para pihak bahwa
operasional Penggugat telah dihentikan sementara oleh Tergugat sejak
tanggal 6 Juni 2008 (Bukti P-10), namun dengan terbitnya ketiga objek
sengketa a quo tidak mencabut surat keputusan penghentian sementara
tersebut sehingga secara hukum masih berlaku, dengan demikian untuk
menghentikan operasional Penggugat telah ada dua surat keputusan
(sementara dan definitite) yang saling tumpang tindih, tindakan Tergugat ini
dinilai berlebihan dan telah pula melanggar Azas Proporsional sebagai
bagian dari Azas-Azas Umum Pemerintahan Yang Baik ;
4 Bahwa dengan pertimbangan hukum tersebut di atas hakim telah
melampaui tugas dan wewenangnya, dengan alasan :
a Bahwa pertimbangan hukum tersebut tidak ada kaitannya dengan
objek sengketa dalam perkara a quo ;
b Bahwa yang menjadi objek sengketa dalam perkara a quo adalah :
1 Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-03/BL/
MI/S.5/2010 Tentang Pencabutan Izin Usaha Perusahaan
Efek Di Bidang Manajer Investasi Atas Nama PT.
Eurocapital Peregrine Securities (d/h PT Peregrine Sewu
Securities) ;
2 Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-01/BL/
PPE/S.5/2010 Tentang Pencabutan Izin Usaha Perusahaan
Efek Di Bidang Perantara Pedagang Efek Atas Nama PT.
Eurocapital Peregrine Securities; dan
3 Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-01/BL/
PEE/S.5/2010 Tentang Pencabutan Izin Usaha Perusahaan
Efek Di Bidang Penjamin Emisi Efek Atas Nama PT.
Eurocapital Peregrine Securities ;
c Bahwa berkaitan dengan sanksi administratif berupa penghentian
sementara kegiatan usaha sebagai perantara pedagang efek terhadap
Termohon Kasasi yang tertuang dalam Surat Nomor : S-3572/
BL/2008 tanggal 6 Juni 2008, Termohon Kasasi secara terpisah
telah mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 55
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Jakarta. Gugatan mana diregister dalam Perkara Nomor : 142/
G/2008/PTUN JKT. ;
d Dalam Perkara Nomor : 142/G/2008/PTUN JKT tersebut,
Termohon Kasasi mendalilkan bahwa Pemohon Kasasi bereaksi
ekstra sangat cepat atas permohonan sukarela (voluntary) yang
diajukan mantan Direktur Utama Termohon Kasasi tersebut tanggal
5 Juni 2008, karena sehari sesudahnya (besoknya) tanggal 6 Juni
2008 Pemohon Kasasi langsung mengehentikan sementara kegiatan
usaha Termohon Kasasi tanpa sempat melakukan pemeriksaaan
apapun ;
e Dalam Perkara Nomor : 142/G/2008/PTUN-JKT tersebut yang
menjadi objek sengketa adalah :
1 Surat Nomor : S-3572/BL/2008 tanggal 6 Juni 2008 ; dan
2 Surat Nomor : S-3780/BL/2008 tanggal 12 Juni 2008 ;
f Bahwa terhadap gugatan tersebut, Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakarta melalui Putusan Nomor 142/G/2008/PTUN-JKT tanggal 29
Januari 2009 telah memutuskan bahwa gugatan Termohon Kasasi
(PT. Eurocapital Peregrine Securities) tidak dapat diterima (Bukti
Tambahan T- 24), karena :
1 Gugatan terhadap Surat Nomor : S-3572/BL/2008 tanggal 6
Juni 2008 bersifat einmalig, karena apa yang dituntut oleh
Termohon Kasasi (PT. Eurocapital Peregrine Securities)
telah terpenuhi, yaitu jangka waktu suspensi yang tertuang
dalam Surat Nomor : S-3572/BL/2008 tanggal 6 Juni 2008
telah berakhir ;
2 Gugatan terhadap Surat Nomor : S-3780/BL/2008 tanggal
12 Juni 2008 belum waktunya untuk diajukan, karena
Termohon Kasasi (PT. Eurocapital Peregrine Securities)
belum menempuh upaya administratif yang berupa
pengajuan keberatan ;
g Bahwa Putusan Nomor 142/G/2008/PTUN-JKT tanggal 29 Januari
2009 tersebut, dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha
Negara Jakarta, melalui Putusan Nomor 80/B/2009/ PT.TUN.JKT
tertanggal 13 Mei 2009. (Bukti Tambahan T- 25) ;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 56
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
h Terhadap Putusan Nomor 80/B/2009/PT.TUN.JKT tertanggal 13
Mei 2009, Termohon Kasasi (PT. Eurocapital Peregrine Securities)
mengajukan upaya hukum kasasi ;
i Pada tahap kasasi, melalui Putusan Nomor 320/K/TUN/2009
tanggal 30 Oktober 2009, Mahkamah Agung menolak permohonan
kasasi Termohon Kasasi (PT. Eurocapital Peregrine Securities)
dengan pertimbangan hukum bahwa PT. Eurocapital Peregrine
Securities belum menempuh upaya administratif yang berupa
keberatan kepada Bapepam dan LK. (Bukti T-3) Dengan demikian
putusan telah berkekuatan hukum tetap ;
j Dengan demikian terbukti bahwa hakim telah melampaui tugas dan
kewenangannya karena memeriksa sesuatu yang tidak menjadi
objek sengketa dalam prakara a quo ;
HAKIM SALAH DALAM MENERAPKAN PASAL 104 AYAT (1)
UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN
TERBATAS
1 Bahwa pertimbangan hukum tersebut di atas juga merupakan
bentuk kesalahan hakim dalam menerapkan Pasal 104 ayat (1)
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007, dengan alasan :
2 Pasal 104 ayat (1) Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 berbunyi
sebagai berikut :
Direksi tidak berwenang mengajukan permohonan pailit atas Perseroan
sendiri kepada Pengadilan Niaga sebelum memperoleh persetujuan RUPS,
dengan tidak mengurangi ketentuan sebagaimana diatur dalam undang-
undang tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang ;
3 Bahwa hakim telah menerapkan secara analogi ketentuan Pasal 104
ayat (1) Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 untuk menyatakan
bahwa Pemohon Kasasi melanggar Azas Persamaan dan fair play
sebagai bagian dari Azas-Azas Umum Pemerintahan Yang Baik ;
4 Bahwa penerapan hukum yang demikian salah karena Pasal 104
ayat (1) Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tidak dapat
dianalogikan dengan adanya permohonan suspensi dari Direktur
Utama Termohon Kasasi kepada Pemohon Kasasi ;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 57
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
5 Bahwa sekali lagi kami nyatakan bahwa permohonan suspensi
tersebut tidak ada kaitannya dengan perkara a quo ;
6 Penerbitan surat suspensi merupakan objek sengketa dalam perkara
lain yaitu perkara atas gugatan yang diajukan oleh Termohon
Kasasi dalam Perkara Nomor 142/G/2008/PTUN-JKT. Perkara
mana telah diputus oleh Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
yang menyatakan gugatan tidak dapat diterima. Putusan tersebut
dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta.
Dalam tahap kasasi, permohonan kasasi Termohon Kasasi ditolak ;
7 Bahwa selain itu, Hakim tidak mendasarkan kepada bukti di
persidangan bahwa penerbitan surat suspensi terhadap Termohon
Kasasi atas permintaan Direktur Utama Termohon Kasasi, karena
selain hal tersebut tidak ada kaitannya dengan objek sengketa
dalam perkara a quo juga memang tidak ada bukti mengenai hal
tersebut ;
8 Bahkan sebaliknya, berdasarkan Bukti Tambahan T-28 sampai
dengan Bukti Tambahan 44, terbukti bahwa penerbitan surat
suspensi terhadap Termohon Kasasi bukan atas permintaan
Direktur Utama Termohon Kasasi ;
9 Bahwa penerbitan ketiga objek sengketa justru untuk memenuhi
Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik, karena dilakukan
sesuai dengan ketentuan yaitu didasarkan pada hasil pemeriksaan
(Bukti T-42) dan sebelum diterbitkan ketiga objek sengketa,
Pemohon Kasasi memperingatkan kepada Termohon Kasasi untuk
melakukan perbaikan atas pelanggaran-pelanggaran yang
dilakukannya (Bukti 47 s.d. Bukti 49) ;
10 Bahwa penerbitan ketiga objek sengketa merupakan kewenangan
yang diberikan oleh undang-undang yaitu Undang-Undang Nomor
8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal kepada Pemohon Kasasi dalam
rangka menciptakan pasar modal yang wajar, efektif dan efisien
serta untuk melindungi kepentingan investor ;
Menimbang, berdasarkan alasan-alasan kasasi tersebut Mahkamah Agung
berpendapat :
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 58
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, putusan Judex Factie
sudah tepat dan benar serta tidak salah menerapkan hukum karena Keputusan Tata
Usaha Negara objek sengketa secara substansial mengandung cacat yuridis yaitu
tidak mengindahkan ketentuan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas, terutama tentang pertanggungjawaban yuridis oknum direktur
utama yang beritikad buruk terhadap perusahaan (Penggugat) dan bertentangan
dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik (Asas Proporsional) ;
Bahwa alasan-alasan tersebut juga merupakan pengulangan fakta
persidangan yang telah dipertimbangkan dengan tepat dan benar oleh Judex Factie
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta, lagi pula alasan tersebut mengenai
penilaian hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, hal
mana tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan pada tingkat kasasi, karena
pemeriksaan pada tingkat kasasi hanya berkenaan dengan adanya kesalahan
penerapan hukum, adanya pelanggaran hukum yang berlaku, adanya kelalaian
dalam memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-
undangan, yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang
bersangkutan atau apabila Pengadilan tidak berwenang atau melampaui batas
wewenangnya, sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 30 Undang-Undang
tentang Mahkamah Agung (Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua
dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2009) ;
Menimbang, bahwa adalah merupakan hal yang tidak berlebihan untuk
dipertimbangkan, menurut pendapat Mahkamah Agung amar putusan Pengadilan
Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta yang menguatkan putusan Pengadilan Tata
Usaha Negara Jakarta harus diperbaiki mengenai amar putusannya karena tidak
menyebutkan secara lengkap obyek sengketa, yaitu nama institusi Tergugat/
Pemohon Kasasi maupun perihalnya, hal mana dalam amar putusan Pengadilan
Tata Usaha Negara Jakarta hanya menyebutkan Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal, yang seharusnya Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (BAPEPAM-LK) sesuai Peraturan Menteri Keuangan No. 100/
PMK.01/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan, serta
perihalnya disesuaikan dengan bukti P1, P2 dan P3, sehingga perlu
disempurnakan dalam tingkat kasasi ini ;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 59
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di
atas, maka permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi : KETUA
BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
(BAPEPAM-LK) tersebut harus ditolak dengan perbaikan amar putusan
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta Nomor 54/B/2011/PT.TUN.JKT.
tanggal 19 Mei 2011 yang menguatkan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakarta Nomor 115/G/2010/PTUN-JKT tanggal 5 Januari 2011, sehingga amarnya
seperti yang akan disebutkan dibawah ini :
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi
berada di pihak yang kalah, maka harus dihukum untuk membayar biaya perkara
dalam tingkat kasasi ;
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 48 Tahun 2009,
Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dengan
Undang-Undang No 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang
No. 3 Tahun 2009 dan Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan
Undang-Undang No. 51 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain
yang bersangkutan ;
M E N G A D I L I :
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : KETUA BADAN
PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN (BAPEPAM-
LK) tersebut ;
Memperbaiki putusan Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara
Jakarta No. 54/B/2011/PT.TUN.JKT. tanggal 19 Mei 2011 yang menguatkan
Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta No. 115/G/2010/PTUN-JKT
tanggal 5 Januari 2011, sehingga amarnya berbunyi sebagai berikut :
Dalam Eksepsi :
- Menolak eksepsi Tergugat seluruhnya ;
Dalam Pokok Perkara :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya ;
2. Menyatakan batal :
a. Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan Nomor : KEP-01/BL/PPE/S.5/2010 tanggal 10 Juni 2010
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 60
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Tentang Pencabutan Izin Usaha Perusahaan Efek Di Bidang Perantara
Pedagang Efek atas nama PT. Eurocapital Peregrine Securities (NPWP :
1.348.661.8-011) ;
b. Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan Nomor : KEP-01/BL/PEE/S.5/2010 tanggal 10 Juni 2010
Tentang Pencabutan Izin Usaha Perusahaan Efek Di Bidang Penjamin
Emisi Efek atas nama PT. Eurocapital Peregrine Securities (NPWP :
1.348.661.8-011) ;
c. Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan Nomor : KEP-03/BL/MI/S.5/2010 tanggal 10 Juni 2010
Tentang Pencabutan Izin Usaha Perusahaan Efek Di Bidang Manajer
Investasi atas nama PT. Eurocapital Peregrine Securities (NPWP :
1.348.661.8-011) ;
3. Mewajibkan Tergugat mencabut :
a. Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan Nomor : KEP-01/BL/PPE/S.5/2010 tanggal 10 Juni 2010
Tentang Pencabutan Izin Usaha Perusahaan Efek Di Bidang Perantara
Pedagang Efek atas nama PT. Eurocapital Peregrine Securities (NPWP :
1.348.661.8-011) ;
b. Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan Nomor : KEP-01/BL/PEE/S.5/2010 tanggal 10 Juni 2010
Tentang Pencabutan Izin Usaha Perusahaan Efek Di Bidang Penjamin
Emisi Efek atas nama PT. Eurocapital Peregrine Securities (NPWP :
1.348.661.8-011) ;
c. Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan Nomor : KEP-03/BL/MI/S.5/2010 tanggal 10 Juni 2010
Tentang Pencabutan Izin Usaha Perusahaan Efek Di Bidang Manajer
Investasi atas nama PT. Eurocapital Peregrine Securities (NPWP :
1.348.661.8-011) ;
Menghukum Pemohon Kasasi untuk membayar biaya perkara dalam
tingkat kasasi ini ditetapkan sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) ;
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung
pada hari Jumat tanggal 28 Oktober 2011 oleh Dr. H. Imam Soebechi, SH., MH.
Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 61
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Majelis, Dr. H. Supandi, SH., M.Hum. dan Prof. Dr. H. Ahmad Sukardja, SH.,
MA. Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka
untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota
tersebut dan dibantu oleh Hari Sugiharto, SH., MH. Panitera Pengganti dengan
tidak dihadiri oleh para pihak ;
Hakim-Hakim Anggota : K e t u a :
ttd./Dr. H. Supandi, SH., M.Hum. ttd./Dr. H. Imam Soebechi, SH., MH.
ttd./Prof. Dr. H. Ahmad Sukardja, SH., MA.
Panitera Pengganti :
ttd./Hari Sugiharto, SH., MH.
Biaya-biaya :
1. M e t e r a i Rp. 6.000,-
2. R e d a k s i Rp. 5.000,-
3. Administrasi Kasasi Rp. 489.000,-
Jumlah Rp. 500.000,-
Untuk salinan
MAHKAMAH AGUNG RI.
a.n. Panitera
Panitera Muda Tata Usaha Negara,
ASHADI, SH.
NIP. : 220000754
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 62

Anda mungkin juga menyukai