Salam kangen, Halo, Dimas. Tak terasa sudah tujuh bulan kita tak bertemu. Senang rasanya bisa mengirim kabar kepadamu. Bagaimana kabarmu dan keluarga sekarang? Kami sekeluarga di sini dalam keadaan sehat. Mudah-mudahan kamu dan keluarga juga dalam keadaan sehat-sehat saja. Oh iya, kudengar dari teman-teman, kamu sudah jadi tentara, ya? Wah, pasti sibuk dong kamu sekrang. Pantas saja belum ada kabar darimu.
Dimas, sahabatku. Kamu sekarang sudah punya teman baru dan sudah jadi orang sibuk, tapi kamu nggak lupa sama aku kan? Liburan akhir tahun pelajaran nanti kami sekeluarga punya rencana untuk menjenguk nenek di Surabaya. Karena aku kangen ingin bertemu kamu, aku ingin mampir ke rumahmu dan menginap di rumahmu, mungkin untuk dua atau tiga hari saja. Boleh nggak? Kalau nggak boleh, berarti kamu yang harus berlibur ke rumahku di Bandung. Nah, kalau kamu ke Bandung, aku akan mengajak kamu berkeliling kota Bandung. Banyak tempat yang seru dan mengasyikkan lho di Bandung. Bagaimana? Aku yang menginap di rumahmu atau kamu yang akan menginap di rumahku? Nggak usah bingung ya.
Dimas, sudah dulu ya. Maaf belum bisa berkata banyak lagi karena aku harus melanjutkan pekerjaanku. Aku tunggu balasan surat darimu segera.