Anda di halaman 1dari 24

Refresing

MIGRAINE

PROFESSIONAL MENTOR:
Dr. Aries Rafiud Darajat

PUSKESMAS BANJAR II

Oleh :
Eko Nur Febrianto
20010730031
DEFINISI

Nyeri kepala atau
sefalgia adalah rasa
yeri atau rasa tidak
enak di kepala,
setempat atau
menyeluruh dan dapat
menjalar ke wajah,
mata, gigi, rahang
bawah, dan leher.
NYERI KEPALA
Struktur di kepala yang
peka terhadap rasa nyeri
adalah kulit, fasia, otot-
otot, arteri ekstra dan
intra serebral, meningen,
dasar fosa anterior,
fosa superior, tentorium
serebeli, sinus venosus
nervus V, VII, IX, X,
radiks posterior C2, C3,
bola mata, rongga
hidung, rongga sinus.
Sedangkan otak tidak
sensitif terhadap nyeri.
Manifestasi Klinis
ANAMNESIS

awitan dan lama serangan
bentuk serangan (prosimal
periodik atau terus menerus)
lokalisasi nyeri
sifat nyeri (berdenyut-
denyut, rasa berat, menusuk-
nusuk, dan lain-lain)
gejala penyerta
PEMERIKSAAN KHUSUS

Meliputi palpasi pada tengkorak untuk
mencari kelainan bentuk, nyeri tekan, dan
benjolan.
Palpasi pada otot untuk mengetahui
tonus dan nyeri tekan daerah tengkuk.
Perabaan arteri temporalis superfisialis
dan arteri karotis komunis.
Pemeriksaan leher, mata, hidung,
tengkorak, telinga, mulut dan gigi perlu
dilakukan pemeriksaan neurologis lengkap,
ditekankan pada fungsi saraf otak termasuk
funduskopi fungsi motorik, sensorik serta
koordinasi
Primer
Skunder
berupa migrain
nyeri kepala klaster
nyeri kepala tegang otot
nyeri kepala pascatrauma
lesi desak ruang
perdarahan subaraknoid
nueralgia trigenismus
penyakit sistemik sesudah
pungsi lumbal
infeksi intrakranial/sistemik
penyakit hidung dan sinus
paranasal
Nyeri kepala yang menunjukan tanda bahaya
dan memerlukan evaluasi penunjang
Nyeri kepala hebat pertama kali yang timbul
mendadak
Nyeri kepala yang paling berat yang pernah di
alami
Nyeri kepala yang berat progresif selama
beberapa hari atau minggu
Nyeri kepala yang timbul bila latihan fisis, batuk,
bersin, membungkuk, atau nafsu seksual
meningkat
Nyeri kepala yang disertai penyakit umum atau
demam, mual, muntah atau kaku kuduk
Nyeri kepala yang disertai gejala neurologis
(afasia, koordinasi buruk, kelemahan fokal atau
rasa baal, mengantuk, fungsi intelek menurun,
perubahan kepribadian, penurunan visus)

Pemeriksaan penunjang
CT-scan atau resonansi magnetik
(MRI) otak hanya dilakukan pada
nyeri kepala yang menunjukan
kemungkinan penyakit intrakranial
(tumor, perdarahan subaraknoid,
AVM, dll)
Elektroensefalogramm dilakukan bila
ada riwayat kejang, kesadaran
menurun, trauma kepala atau
presinkop.
Foto sinus paranasal untuk melihat
adanya sinusitis dan foto servikal
untuk menentukan adanya
spondiloartrosis dan fraktur servikal.

Nyeri
kepala
Sifat nyeri Lokasi Lama Frekuensi Gejala menyertai
Migrain
umum
Berdenyut Unilateral/bil
ateral
6-48 jam Bbrapa x
sebulan
Mual,muntah,fotofo
bia
Migrain
klasik
Berdenyut Unilateral 3-12 jam Bbrapa x
sebulan
Mual,muntah,malais
e,prodroma visual
Klaster Tajam Unilateral
orbita
15-120 menit Serangan
berkelomp
ok
Lakrimasi
ipslateral,wajah
merah,hidung
tersumbat
Tipe
tegang
ditekan,
tumpul
Difus
bilateral
Terus menerus Konstan Depresi,anxietas
Nueralgia
trigeminus
Ditusuk-
tusuk
Dermatom
serat v
Singkat, 15-
60dtk
Bbrapa x
sehari
Zona pemicu nyeri
Atipikal Tumpul Unilateral/bil
ateral
Terus menerus Konstan Depresi kadang2
Sinus Tumpul/taj
am
Di atas sinus Bervariasi Sporadik/
konstan
Rinore
Lesi desak
ruang
bervariasi Unilateral
(awal)
bilateral
(lanjut
Bervariasi,
progresif
Bervariasi
semakin
sering
Papiledema,defisit
neurologik fokal,
gangguan mental
Definisi
Migraine adalah
nyeri kepala
berulang yang
idiopatik, dengan
serangan nyeri
yang berlangsung
4-72 jam (dapat
terjadi pada anak-
anak)
Sifat Nyeri
Berdenyut
Intensitas nyeri sedang-
berat (diperhebat oleh
aktivitas fisik rutin)
Dapat di sertai nausea
Fotofobia
Fonofobia
Lokasi tersering bifrontal
Patofisiologi
Teori yang masih dianut sampai saat ini yaitu :

Teori vaskular
Teori penyebaran depresi kortikal
Teori neurotransmiter, hipotesis sentral
Teori unifikasi
Teori disfungsi sistemtrigeminovaskular.

Teori vaskular
Vasokontriksi
pembuluh darah
intrakranial
Aliran darah otak Bagian oksipital
Meluas ke anterior
Melintasi korteks
serebri dgn
kecepatan 2-3
mm/ menit
Berlangsung
beberapa jam
(fase aura)
Diikuti vasodilatasi
pembukuh darah
ekstrakranial
Nyeri Kepala
Teori penyebaran depresi kortikal
Dimana terjadi depresi gelombang listrik yang
menyebar lambat ke anterior setelah
peningkatan mendadak aktivitas listrik pada
bagian posterior otak
Teori neurotransmiter
Terjadi pelepasan
neurotransmiter
(serotonin)
Vasokontriktor
Reseptor
5-HT1
5-HT2
Menghentikan
serangan migrain
Mencegah
serangan migrain
Disamping itu, neurotransmiter lainya yang terlibat pada proses migrain adalah
ketokolamin (noradrenalin) dopamin, neuropeptida Y, dan CGRP (calcitonin gene-related
peptida) dan VIP (vasoactive intestinal polypeptide), histamin, nitrit oksida, beta endorfin,
enkefalin dan dinorfin, serta prostaglandin.

Teori inflamasi neurogenik
Terjadi pada
ujung pertemuan
antara serabut
saraf trigeminus
dan arteri
duramater
Inflamasi
disebabkan oleh
pelepasan P,
CGRP dan
neurokinin A dari
ujung2 saraf
Neurotransmiter
pembuluh
darah melebar
Terjadi
ekstravasasi
plasma
Aktivasi endotel
vaskular
Sensitisasi neuron
Menimbulkan
nyeri
Teori unifikasi
Teori ini meliputi sistem saraf pusat dan pembuluh darah perifer
Proses pada
korteks
orbitofrontal dan
limbik
Memicu reaksi
sistem
noradrenergik
batang otak dan
serotonergik
Merubah lumen
pembuluh darah
Memicu impuls
saraf trigeminus
Terjadi lingkaran
setan rasa nyeri
Faktor Pencetus
Mudah tidaknya seseorang terkena penyakit
migrain ditentukan oleh adanya defek biologis
herediter pada sistem saraf pusat. Berbagai
faktor dapat memicu serangan migrain pada
orang antara lain :
Hormonal Menopouse
Monosodium
glutamat
Lingkungan Kafein
makanan
Aspartam Obat-obatan
Rangsang sensorik
Manifestasi klinis
Hampir 70% memiliki riwayat migrain dalam
keluarga. Sebagian besar wanita
Serangan pertama migrain biasanya dimulai saat
remaja dan dewasa muda.
Gambaran klinis berupa :
nyeri kepala berdenyut yang bersifat unilateral
Serangan migrain umumnya 2-8 kali per bulan
Lamanya sekitar 4-24 jam atau lebih lama
Intensitas nyeri sedang-berat
Bisa disertai mual muntah, fotofobia, wajah pucat, tinitus
Jenis Migraine
Migrain klasik (migrain dengan aura)
Migrain varian
Migrain Umum (migrain tanpa aura)
Migrain asosiasi atau disosiasi
Migrain komplikata
Status migrain
Penatalaksanaan
Secara umum, tata laksana berupa:

1. Saat serangan beri terapi simtomatik
2. Bila faktor pencetus dikenali maka harus
dihindari
3. Ansietas dan depresi harus di obati
4. Relaksasi dan latihan pernapasan
Terapi simtomatik
Banyak pasien yang membaik dengan
pemberian aspirin atau paracetamol.
Beberapa pasien mendapat hasil yang lebih
baik bila ditambahkan fenobarbital dosis kecil.
Nyeri kepala hebat dapat diobati dengan
kodein 30-60 mg
Nausea dan vomitus dapat dihilangkan
dengan prometazin 25-50 mg atau
proklorperazin 5-10 mg
Bila pasien tidak dapat tidur, dapat diberikan
bitrazepam 5-10 mg sebelum tidur
Penggunaan yang berlebih dari obat yang
mengandung barbiturat, kafein dan opiat
harus dihindari
Migrain yang disertai kelainan saraf, ergotamin
sebaiknya tidak diberikan. Obat yang
dianjurkan adalah propanolol

Terapi abortif
Harus dilakukan sedini mungkin,tetapi sebaiknya pada
saat timbul nyeri kepala. Obat yang dpt di gunakan :
1. Ergotamin tartat dapat diberikan tersendiri atau
dicampur dengan obat antiemetik, anagesik, atau
sedatif
2. Dihidroergotamin merupakan agonis reseptor 5-HT1
yang aman dan efektif untuk menghilangkan serangan
migrain
3. Sumatripan suksinat merupakan zat yang bekerja
sebagai agonis selektif reseptor 5-HT1D yang efektif
cepat menghilangkan serangan nyeri kepala

Anda mungkin juga menyukai