Anda di halaman 1dari 3

SURAT TERAKHIR UNTUKKU

Pagi itu. Suasana pagi menyelimuti hatiku, tak terasa saatnya aku kembali ke sekolah ku
di sma jaya negara. Aku teringangat masa laluku dimana aku pernah menyukai teman lamaku
zali. Ia adalah anak lokal b di sekolah smp ku dulu, gayanya keren dan wajahnya yang tampan
membuatku tambah menyukainya. Sebelumnya, namaku lia amelia darfi, panggil aku lia. Aku
anak sederhana di sekolahku, aku juga dikenal lumayan cerdas di lokalku.
Di sekolah aku terkenal dengan sebutan miss update, karena aku sangat sering online di
bagian aplikasi seperti facebook, twitter, kakao talk, line, wechat dll. Tepat waktunya pulang
sekolah aku kembali online untuk menghilangkan kejenuhanku. Dan aku melihat myhel zali
online!!! Aku segera meloncat dari tempat tidurku dan segera melihat sebuah status terpampang
di kronologinya selamat tinggal pekanbaru.. dengan senang aku mengomentarinya zali
kemana? Oleh olehnyaa tanpa menunggu waktu yang lama, zali langsung membalas nya ke
jakarta waah, tambah senangnya hati aku.
Di sela sela kami saling membalas komentar terselip nama fairan beozer, ia ikut
mengomentari status zali, ternyata itu teman nya zali, memang tidak sekeren dan setampan zali,
namun fairan ini sedikit manis. Ia langsung menambahkan pertemanannya padaku. Aku pun
menerima permintaan pertemanannya, esoknya aku membuka facebook ku lagi dan melihat
fairan mengirim pesan padaku, ia mengajakku ketemuan bertiga bersama zali. Sungguh hati aku
dag dig dug dan deg deg an. Aku menjawabnya secara singkat oke sambil memberikan smile
senyuman kepadanya.
Dengan cepat aku berdandan sambil melirik wajahku ke kaca lemari, sambil tersenyum
aku berkata tunggu aku dan diakhiri dengan tertawa kecil. Sesudahnya, aku telah tiba di tempat
yang telah ditujukan oleh fairan yaitu di kursi warna taman rauda. Aku melihat zali dengan baju
kemeja hitam dan celana jeans panjang dengan sepatu gayanya yang membuat dia terasa tampil
cool di hadapanku. Sedangkan di sebelahnya aku melihat orang berbaju kemeja kotak kotak biru
dengan celana jeans panjang dan sepatu sport. Itu fairan!!! Benar benar beda dengan zali, fairan
lebih pendek dan tidak begitu keren tetapi wajahnya manis.
Dan setelah mengobrol panjang aku hanya menatap wajah zali sambil tidak percaya
bahwa itu dia!! Tapi kenapa zali begitu cuek padaku? Apa dia tidak mencintaiku? Hanya itu
yang ada di benakku sekarang. Sedangkan fairan orang yang baru ku kenal begitu asyik dan
nyantai berbicara padaku, tidak seperti zali yang begitu cuek padaku. Akhirnya setiap hari kami
ketemuan. Kami semakin hari semakin akrab. Sudah 1 tahun aku mengenal fairan, namun hatiku
tetap tidak mampu berubah bahwa aku menyukai zali.
Esoknya, fairan menembakku untuk menjadi pacarnya. Dengan gugup aku bingung,
sedangkan zali hanya berdiam diri dan cuek sekali padaku, sedangkan fairan yang sepertinya
sangat menyayangiku dan tulus padaku, jika aku menyianyiakan dia, belum tentu zali mau
denganku. Akhirnya aku menerimanya hingga pada tanggal 16 july 2011 itu adalah tanggal
jadian kami. Hubungan kami selalu berjalan baik, namun tampa adanya rasa cintaku pada fairan
itu membuatku merasa agak ganjal berpacaran dengan fairan. Namun apa daya? Aku telah
menerimanya dan harus menjalaninya. Namun hubungan kontak kontakan ku pada zali tidak
terputus. Aku selalu berhubungan melalui media sosial.
Tepat pada tanggal 16 februari 2012, tepat kami annive 7 bulan. Fairan mengajakku
ketemuan di taman indah untuk merayakan hari jadi kami. Seperti biasa, aku kembali berdandan
di cermin lemariku.
Akhirnya aku sampai di taman indah, aku melihat fairan telah duduk di kursi tepi danau
dengan membawa setangkai bunga mawar merah dan kotak kecil seperti kado, aku datang dan
duduk menghampirinya. Ia langsung memberiku bunga mawar itu dan kado kecil itu, aku
membukannya dan ternyata berisi gelang yang bertanda fl, singkatkatan namaku dan fairan, ia
memasangkannya padaku, jujur saja, disaat ia memasangkan gelang itu padaku di hatiku justru
merasa bersalah karena sulit bagiku untuk mencintainya. Setelah terpasang, aku melihat sesosok
bayangan di belakang pohon tempat duduk kami. Bayangan itu sepertinya mengetahui bahwa
aku tahu dia disitu.
Aku mengejarnya hingga fairan melihatku berlari kencang sambil memanggilku lia,
aku hanya menjawab tunggu saja aku disitu ran, fairan hanya duduk di kursi kami tadi. Setelah
aku hampir mendekat sesosok bayangan yang kini telah kudapat, berhentiii! ucapku pada
bayangan itu. Bayangan itupun berhenti, sekilas aku melihat orang tinggi menggunakan jacket
hitam dengan celana levis dan sepatu sport ditambah lagi topi hitam. Aku menyuruhnya
membalik ke arahku. Orang itu pun menghadap kepadaku. Sekilas aku terkejut dan tak percaya
bahwa itu zali! Untuk apa dia mengikuti acara ku dengan fairan?, namun kini yang membuat aku
lebih terkejutnya, wajah zali sangat pucat dengan bibirnya yang kering tidak seperti biasanya
yang kulihat.
Kuberanikan diri untuk membuka pembicaraan kenapa zali bisa disini? zali hanya diam
dan menatapku secara dingin. Agak sedikit ngeri aku melihat tatapannya itu. Sedikit demi sedikit
dia mendekatkan dirinya padaku. Hatiku kembali berdebar dibuatnya, sekitar jarak 1 jengkal dari
wajahku, aku melihat darah titik demi titik keluar dari hidungnya, aku terkejut dan ingin
menangis, seketika itu zali terjatuh dan aku segera menangkapnya dan merangkulnya, darah yang
keluar dari hidungnya jatuh titik demi titik di baju putihku, aku khawatir dan menangis, aku
teriak dan memanggil fairan untuk mengangkat zali ke rumah sakit terdekat.
Setelah sampai di rumah sakit, aku melihat zali agak baikan, namun wajahnya tetap
pucat, aku datang sendirian ke ruang rawat zali, karena hanya satu orang yang diperbolehkan
masuk ke ruangan zali. Aku membawa bunga matahari berharap dia bisa kembali tersenyum.
Aku membuka pembicaraan ku pada zali zali, jujur, sebenarnya aku cinta sama kamu, bukan
sama fairan, aku suka kamu sedari dulu, aku cinta sama kamu, aku harap kamu jangan pernah
tinggalin aku, zali, sakit kali hati aku saat kau bersikap cuek padaku, tetapi aku tidak bisa
membencimu karena aku cinta kamu air mataku kembali menetes deras, lalu kenapa kamu
menerima fairan? zali menjawabnya. fairan begitu baik, tulus dan enjoy padaku. Edangkan
kamu zali? Cuek dan seperti tidak menyimpan rasa padaku, aku mencoba melupakanmu dengan
menggantimu sama fairan, tapi sepertinya aku tidak bisa kembali tangisku berderai, lia, maafin
aku yang telah membuatmu menangis, jujur aku cinta kamu, jujur aku sayang kamu, jujur aku
suka kamu, namun aku tidak bisa mengungkapkannya karena akhirnya kau akan terluka zali
meneteskan air matanya, jujur baru pertama kali aku melihatnya begitu. Namun di sela
pembicaraan kami, dokter pun menghampiri zali dan menyuruhku untuk keluar dan pulang.
Aku di antar oleh fairan ke rumahku. Tiba di rumah, aku segera menyatakan isi hatiku
pada fairan ran, jujur, sebenarnya aku tidak mencintai kamu, tidak menyayangi kamu, maaf kan
aku. Aku memang tidak pantas untukmu, aku hanya bisa memberi harapan palsu padamu, ku
mencintai zali sejak dulu, ini, ambillah gelang yang telah kau beri, kumohon maaf kan aku!
dengan cepat aku berlari dan membanting pintuku dan menguncinya, dari jendela aku melihat
fairan sedih dan membuang gelang pemberiannya padaku.
esoknya aku kenbali ke rumah sakit dan menjumpai zali. Namun apa yang kudapat?
Berita buruk. Zali telah meninggal tadi malam pukul 10, aku menangis histeris dan teriak teriak
dengan menyebut nama zali. Namun dokter hanya menyampaikan surat terakhir dari zali
untukku. Yang berisi..
lia, maafin aku yang udah meninggalkan mu. Ini sebabnya aku tidak menyatakan
cintaku padamu, aku terkena penyakit kanker darah. Aku tau umurku tidak akan panjang, aku
takut jika aku menyatakan cintaku padamu nanti aku akan menyakitimu dengan cara
meninggalkanmu. Aku tiak bisa melupakanmu sehari pun. Aku mencintaimu lia, aku
menyukaimu dan menyayangimu. Aku memang akan meninggalkan mu, tapi bukan hatimu.
Maaf kan aku yang cuek dan membuat hatimu sakit. Maafkan aku lia..
Dari: zali
Aku menangis dan menangis. Sesampai di kuburan zali aku hanya bisa menatap
perkburannya dengan mata sembab ku. Dengan menyesal aku mengatakan ucapan terakhir i
love you zaliku dan beranjak pergi dari kuburan zali. I love you zali. I dont forget you my dear.
Semoga kau tenang disana

Anda mungkin juga menyukai