Anda di halaman 1dari 17

1

Fungsi dan Mekanisme Sistem Kerja Ginjal



Agusdianto Bello Chrisdarmanta A.Putra
102012222
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta 2013
Jln. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510
Email : agusdianto.putra@civitas.ukrida.ac.id

Pendahuluan
Manusia, seperti makhluk hidup lainnya, berusaha untuk mempertahankan kehomeostatis
atau keseimbangan tubuhnya. Otak dan organ tubuh lainnya bekerja sama untuk mengatur suhu
tubuh, keasaman darah, ketersediaan oksigen dan variabel lainnya. Mengingat bahwa organisme
hidup perlu mengambil nutrisi dan air, satu fungsi homeostatis yang penting adalah eliminasi
atau kemampuan untuk mengeluarkan bahan kimia dan cairan, sehingga dapat menjaga
keseimbangan internal. Sistem urinaria memainkan peran ekskretoris dan homeostatik penting
ini.
Sistem urinaria merupakan salah satu sistem dalam tubuh manusia yang sangat penting
untuk menjaga keseimbangan homeostasis tubuh. Sistem ini merupakan salah satu sistem yang
kerja utamanya ialah sebagai tempat pembuangan zat-zat sisa metabolisme tubuh, yang tidak
terpakai yang kalau tidak segera dibuang akan menjadi racun bagi tubuh manusia itu sendiri dan
akan mengganggu homeostasis tubuh. Sistem ini melibatkan beberapa organ-organ tubuh dan
juga memiliki mekanisme tersendiri.
1

Traktus urinarius merupakan system yang terdiri dari organ-organ dan struktur-struktur
yang menyalurkan urin dari ginjal ke luar tubuh. Ginjal berperan penting mempertahankan
homeostasis dengan mengatur konsentrasi banyak konstituen plasma, terutama elektrolit dan air
dan dengan mengeliminasi semua zat sisa metabolisme.
1


2

Struktur Makroskopik Urogenital
Ginjal
Ginjal adalah organ berbentuk seperti kacang, berwarna merah tua, panjangnya sekitar 12.5
cm dan tebalnya sekitar 2,5 cm. Ginjal memiliki bentuk seperti kacang dengan lekukan yang
menghadap ke dalam. Di tiap ginjal terdapat bukaan yang disebut hilus yang menghubungkan
arteri renal, vena renal, dan ureter.
2
Terdapat 2 buah ginjal dalam satu tubuh manusia. Ginjal terletak di area yang cukup tinggi,
yaitu pada dinding abdomen posterior yang berdekatan dengan 2 pasang iga terakhir. Ginjal kiri
terletak pada costae 11/ lumbal 2-3, dan ginjal kanan terletak di costae 12/ lumbal 3-4. Organ ini
terletak secara retroperitoneal dan di antara otot otot punggung dan dan peritoneum rongga
abdomen atas. Ginjal kiri letaknya lebih tinggi daripada ginjal kanan dikarenakan adanya Hepar
pada sisi kanan tubuh. Setiap ginjal mempunyai kelenjar adrenal pada bagian atasnya.
2
Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks atau pembungkus ginjal. Pembungkus ginjal
ini terdiri dari tiga bagian, yaitu:
o Capsula fibrosa
Bagian ini mudah dikupas dan merupakan pembungkus yg membungkus langsung ginjal,
tetapi tidak ikut membungkus gl. Supra renalis.
o Capsula adiposa
Merupakan pembungkus ginjal setelah kapsula fibrosa, mengandung banyak lemak dan
ikut membungkus gl. Supra renalis.
o Fascia renalis
Letaknya paling luar, lapisan depan disebut fascia prerenalis, dan lapisan belakang disebut
fascia retro renalis. Kedua lembar fascia renalis ini ke kaudal tetap berpisah, namun di
cranial menjadi satu.
Bagian dalam ginjal yang terlihat jika ginjal kita belah antara lain ialah korteks ginjal,
medulla ginjal yang masing-masing berbentuk seperti piramid, calyx minor dan mayor, lalu
pelvis renalis, yang kemudian berlanjut ke ureter.
3


Gambar 1.Anatomi Ginjal
(Sumber: www.biofarmasiumi.wordpress.com)
Vaskularisasi ginjal terdiri dari arteriae renalis berasal dari aorta abdominalis setinggi
vertebrae lumbalis 1-2. Masing-masing arteri renalis yang masuk ke dalam hilus renalis
bercabang menjadi arteri segmentalis. Arteri ini mendarahi segmen-segmen atau area renalis
yang berbeda. Arteri lobaris berasal dari arteri segmentalis, masing-masing satu buah untuk satu
pyramid renalis. Sebelum masuk substansi renalis, setiap arteria interlobaris mempercabangkan
dua atau tiga arteri interlobularis. Arteri interlobaris berjalan menuju cortex diantara pyramid
renalis. Pada perbatasan cortex dan medulla renalis, areteri interlobaris bercabang menjadi
arteriae arcuata yang melengkung diatas basis pyramides renalis. Arteri arcuata
mempercabangkan sejumlah arteri interlobulariss yang berjalan ke atas didalam cortex . Arteri
afferent glomerolus merupakan cabang arteri interlobularis.
4


Gambar 2. Vaskularisasi Ginjal
(sumber: www.marlina2.wordpress.com)
Ureter
Ureter dibagi menjadi pars abdominalis, pelvis, dan intravesikalis.
Struktur: panjang ureter sekitar 20-30 cm dan berjalan dari hilus ginjal menuju kandung
kemih. Dindingnya berotot dan dilapisi epitel transisional. Saat operasi bisa dikenali
karena adanya peristaltis.
2

Perjalanan: dari pelvis renalis di hilus perjalanan ureter bisa dirangkum sebagai berikut:
Berjalan sepanjang bagian medial m. psoas mayor di bagian belakang, namun
melekat ke peritoneum.
Kemudian enyilang bifurkasio iliaka komunis di anterior sendi sakro-iliaka
dan berjalan sepanjang dinding lateral pelvis menuju spina iskiadika.
Pada spina iskiadika ureter berjalan ke depan dan medial untuk memasuki
kandung kemih dalam posisi miring. Ureter pars intravesikalis memiliki
panjang sekitar 2 cm dan perjalanannya sepanjang dinding kandung kemih
menghasilkan efek mirip-sfingter. Pada pria ureter menyilang superfisial di
dekat ujungnya di sebelah vas deferens. Pada wanit ureter lewat di atas forniks
5

lateral vagina naum di bawah ligamentum kardinale dan pembuluh darah
uterina.
Pasokan darah: ureter merupakan struktur abdominal sekaligus pelvis, sehingga
pasokan darahnya didapatkan dari banyak sumber:
o Ureter atas menerima cabang langsung dari aorta, a. Renalis, dan a.
Gonadal.
o Ureter bawah menerima cabang iliaka interna dan a. Vesikalis inferior.

Kandung Kemih(Vesica Urinaria)
Pada orang dewasa kandung kemih merupakan organ pelvis. Letaknya di belakang pubis
dan di bagian superior dilapisi peritoneum. Fungsinya sebagai penampung urin dan kapasitasnya
sekitar 500 mL.
2

Struktur: kandung kemih berbentuk piramid. Apeks piramid ini arahnya ke depan dan
dari situ terdapat suatu korda fibrosa, yaitu urakus, yang berjalan ke atas menuju umbilikus
menjadi ligamentum umbilikale media. Basis (permukaan posterior) kandung kemih berbentuk
segitiga. Pada pria, vesikula seminalis terletak di permukaan posterior luar kandung kemih dan
dipisahkan oleh vas deferens. Rektum terletak di belakang. Pada wanita, di antara kandung
kemih dan rektum ada vagina. Permukaan inferolateral vagina di inferior berbatasan dengan
dasar panggul dan di anterior dengan lapisan lemak retropubis dan os pubis. Leher kandung
kemih menyatu dengan prostat pada pria sedangkan pada wanita langsung melekat ke fasia
pelvis. Fasia pelvis menebal membentuk ligamentum puboprostatikum (pria) dan ligamentum
pubovesikale untuk menahan leher kandung kemih pada tempatnya. Membrana mukosa kandung
kemih membentuk lipatan bila kandung kemih kosong kecuali membrana yang melapisi basis
(disebut trigonum) yang tetap halus. Angulus superior trigonum menandai pintu untuk orifisium
ureter.
2,3

Pembuluh darah : dari aa. Vesikalis superior dan inferior (cabang-cabang a. Iliaka
interna). V. Vesikalis menyatu di sekeliling kandung kemih membentuk pleksus yang
mengalirkan darah ke v. Iliaka interna.
3


6

Urethra
Merupakan saluran keluar dari urin yang diekskresikan oleh tubuh melalui ginjal, ureter,
vesica urinaria. Urethra adalah saluran akhir dari Tractus Urinarius, yang mengalirkan urine ke
luar tubuh. Pada laki laki, urethra memiliki panjang hingga 20 cm, dan selain berfungsi untuk
mengeluarkan urine, juga berfungsi untuk membawa keluar semen, namun tidak pada saat yang
bersamaan.
2

Urethra pada laki laki dibagi menjadi 3 bagian :
- Urethra pars Prostatika Dikelilingi oleh kelenjar prostat, dan merupakan muara dari 2
buah duktus ejakulatorius. Juga merupakan muara dari beberapa duktus dari kelenjar
prostat
- Urethra pars Membranosa Bagian terpendek. Berdinding tipis dan dikelilingi oleh otot
rangka sfingter urethra eksterna
- Urethra pars Cavernosa Bagian terpanjang. Menerima duktus dari kelenjar
bulbourethralis dan bermuara pada ujung penis. Sebelum mulut penis, bagian ini
membentuk suatu dilatasi kecil, yang disebut Fossa Navicularis. Bagian ini dikelilingi oleh
Korpus Spongiosum yang merupakan suatu kerangka ruang vena yang besar
Urethra pada perempuan memiliki panjang yang jauh lebih pendek. Ujung mulut urethra
pada perempuan terletak dalam vestibulum, antara Clitoris dan Vagina. Perbedaan panjang dan
letak anatomis dari urethra ini, mengakibatkan perbedaan resiko akan terjadinya infeksi saluran
kemih.
2

Pada perempuan, lebih mudah terjadi infeksi karena pendeknya panjang urethra, dan
dekatnya dengan Vagina, yang memiliki banyak mikroorganisme sebagai flora normal, namun
bersifat infeksius jika berpindah tempat.
2

Struktur Mikroskopik Urogenital
Irisan sagital ginjal menampakan bagian korteks yang lebih gelap di bagian luar, dan
bagian medula yang lebih pucat di bagian dalam yang terdiri atas piramid renal berbentuk
kerucut. Juluran menurun korteks di antara piramid membentuk kolumna renalis. Dasar setiap
7

piramid, disebut papila renalis, dikelilingi kaliks minor berbentuk corong. Kaliks minor
bergabung membentuk kaliks major yang pada gilirannya bergabung membentuk pelvis renalis.
Susunan fungsional ginjal disebut nefron. Ginjal tersusun atas banyak nefron, yang
berfungsi untuk filtrasi dan pembentukan urin. Satu unit nefron terdiri dari :
4

Glomerulus
Merupakan suatu gulungan kapiler. Dikelilingi oleh sel sel epitel lapis ganda atau biasa
disebut Kapsul Bowman. Bertindak seperti saringan, menyaring darah yang datang dari
Arteriol Aferen. Membentuk urin primer yang berupa cairan pekat, kental, dan masih
seperti darah, tapi protein dan glukosa, sudah tidak ditemukan
Tubulus Kontortus Proksimal
Suatu saluran mikro yang amat berliku dan panjang. Mempunyai mikrovilus untuk
memperluas area permukaan lumen.
Ansa Henle
Suatu saluran mikro yang melengkung dan berliku, terdiri dari bagian yang tipis dan yang
tebal. Bagian tebal terdiri atas Tubulus rectus proximal dan tubulus rectus distal. Pada
bagian yang tipis, didominasi oleh reabsorpsi air. Sedangkan pada bagian yang tebal,
didominasi oleh reabsorpsi elektrolit, seperti NaCl. Dan pada ansa henle ini lah nantinya
akan terjadi mekanisme counter current, yaitu salah satu mekanisme dalam pembentukan
urine.
Tubulus Kontortus Distal
Suatu saluram mikro yang juga panjang dan berliku. Disini, sedikit dilakukan reabsorpsi
air.
Ductus Coligentus
Suatu saluran lurus dimana berkumpulnya hasil urin setelah melewati Tubulus Kontortus
Distal. Bermuara ke Calix Minor Renalis. Yang selanjutnya akan dibawa ke Calix Mayor
Renalis, lalu ke Pelvis Renalis

8


Gambar 3 Nefron Renal

Nefron dapat dibagi-bagi lagi menjadi beberapa bagian antara lain.
4

a. Berdasarkan letak korpuskel dalam korteks
1. Kapsular atau superfisial
2. Korteks tengah atau Yukstamedular
b. Berdasarkan panjangnya ansa henle
1. Nefron pendek (korteks) meluas sampai ke zona luar medula
2. Nefron panjang (Yukstamedular) meluas sampai zona dlm medula, bahkan dekat
puncak papila.

Nefron pendek lebih banyak daripada nefron panjang.
Berikut ini merupakan pembahasan secara mikroskopis sel-sel yang ada dalam nefron;
Glomerolus, terdiri atas:
Kutub vaskular > masuknya arteriol afferen dan keluarnya arteriol efferen
Kutub urinarius > mulainya tub kontortus proksimal
Lamina basal tebal bekerja sbg barir filtrasi
9

Sel2 mesangial melekat ke kapiler memp fungsi makrofag utk membersihkan l.basal

Kapsula glomerulus, terdiri atas:
2 lapis epitel membran
Lap parietal luar membentuk dinding korpuskel luar
Lap parietal dalam melapisi kapiler2
Lap viseral tdr dr podosit
Perluasan kaki-pedikel yg membentuk celah filtrasi/filtration slits

Apparatus jukstaglomerular, terdiri atas:
Di atas badan malpighi ada aparatus/ kompleks juxtaglomerulus, terdiri dari:
1. Sel-sel juxtaglomerulus menghsilkan renin
2. Sel-sel mesangial ekstraglomerular/ sel polkisen/sel lacis mungkin menghasilkan
eritropoetin
3. Makula densa sbg sensor osmolaritas cairan di dlm tub distal

Gambar 4 Mikroskopis Ginjal

Tubulus kontortus proximal, terdiri atas:
epitel kuboid rendah, inti bulat
bersifat asidofil
inti sel dgn jarak berjauhan
lumen tdk jelas krn tdp brush border

Tubulus Kontortus Distalis, terdiri atas:
Kapsula Bowman
Glomerolus
Makula Densa
10

epitel selapis kuboid rendah
bersifat basofil
inti sel dgn jarak berdekatan
lumen jelas, tidak tdp brush border
Lumen lebih lebar drpd tubulus kontortus proksimal
Makula densa menempel di tubulus kontortus distal dekat glomerulus
Duktus Koligens, terdiri atas:
Diameter 40 um: ep kuboid/torak, menjadi lebih torak pada tubulus pengumpul distal (sampai
diameter 200 um)
Sitoplasma pucat
Batas selnya jelas
Duktus Papilaris, terdiri atas:
Duktus koligens berjalan dlm berkas medula menuju ke medula
Di bagian medula yg ke tengah bbrrp duktus koligens bersatu utk membentuk duktus yg besar,
bermuara ke apeks papila disebut duktus papilaris (bellini)
Sawar Ginjal, terdiri atas:
Memisahkan darah kapiler glomerulus dari filtrat dalam rongga kapsula bowman.

Gambar 5 Sawar Darah Ginjal
Sawar meliputi:
- Endotel bertingkap
- Lamina basal
- Pedikel Podosit yg dihubkan dgn membran celah
11

Lamina basal dianggap sbg saringan utama yang mencegah masuknya molekul besar
Ukuran tingkat fungsional sawar ginjal < BM 70.000 lewat sawar

Mekanisme Pembentukan Urin
Ginjal memproduksi urine yang mengandung zat sisa metabolik dan mengatur komposisi
cairan tubuh melalui tiga proses utama: filtrasi glomerulus, reabsorpsi tubulus, dan sekresi
tubulus.

1. Filtrasi glomerular
a. Definisi. Filtrasi glomerular adalah perpindahan cairan dan zat terlarut dari kapiler
glomerular, dalam gradien tekanan tertentu ke dalam kapsul Bowman. Filtrasi ini dibantu
oleh faktor berikut:
1) Membran kapilar glomerular lebih permeabel dibandingkan kapiler lain dalam tubuh
sehingga filtrasi berjalan dengan sangat cepat.
2) Tekanan darah dalam kapilar glomerular lebih tinggi dibandingkan tekanan darah
dalam kapilar lain karena diameter arteriol eferen lebih kecil dibandingkan diameter
arteriol aferen.
b. Mekanisme filtrasi glomerular
Tekanan hidrostatik (darah) glomerular mendorong cairan dan zat terlarut keluar dari
darah dan masuk ke ruang kapsul Bowman.
Dua tekanan yang berlawaaan dengan tekanan hidrostatik glomerular.
a) Tekanan hidrostatik dihasilkan oleh cairan dalam kapsul Bowman. Tekanan ini
cenderung untuk menggerakkan cairan keluar dari kapsul menuju glomerulus.
b) Tekanan osmotik koloid dalam glomerulus yang dihasilkan oleh protein plasma
adalah tekanan yang menarik cairan dari kapsul Bowman untuk memasuki
glomerulus.

c. Laju filtrasi glomerular (glomerular filtration rate [GFR]) adalah jumlah filtrat yang
terbentuk per menit pada semua nefron dari kedua ginjal. Pada laki-laki, laju filtrasi ini
sekitar 125 ml/menit atau 180 L dalam 24 jam; pada perempuan, sekitar 110 ml/menit.

12

d. Faktor yang mempengaruhi GFR
Tekanan filtrasi efektif. GFR berbanding lurus dengan EFP dan perubahan tekanan
yang terjadi akan mempengaruhi GFR. Derajat konstriksi arteriol aferen dan eferen
menentukan aliran darah ginjal, dan juga tekanan hidrostatik glomerular.
a) Kontriksi arteriol aferen menurunkan aliran darah dan mengurangi laju filtrasi
glomerular.
b) Konstriksi arteriol eferen menyebabkan terjadinya tekanan darah tambahan dalam
glomerulus dan meningkatkan GFR.
Autoregulasi ginjal. Mekanisme autoregulasi intrinsik ginjal mencegah perubahan
aliran darah ginjal dan GFR akibat variasi fisiologis rerata tekanan darah arteri.
Autoregulasi seperti ini berlangsung pada rentang tekanan darah yang lebar (antara 80
mmHg dan 180 mmHg).
a) Jika rerata tekanan darah arteri (normalnya 100 mmHg) meningkat, arteriol aferen
berkontriksi untuk menurunkan aliran darah ginjal dan mengurangi GFR. Jika
rerata tekanan darah arteri menurun, terjadi vasodilatasi arteriol aferen untuk me-
ningkatkan GFR. Dengan demikian, perubahan-perubahan mayor pada GFR dapat
dicegah.
b) Autoregulasi melibatkan mekanisme umpan balik dari reseptor-reseptor peregang
dalam dinding arteriol dan dari aparatus jukstaglomerular.
c) Di samping mekanisme autoregulasi ini, peningkatan tekanan arteri dapat sedikit
meningkatkan GFR. Karena begitu banyak filtrat glomerular yang dihasilkan
sehari, perubahan yang terkecil pun dapat meningkatkan haluaran urine.
1,2

Stimulasi simpatis. Suatu peningkatan impuls simpatis, seperti yang terjadi saat stres,
akan menyebabkan kontriksi arteriol aferen, menurunkan aliran darah ke dalam
glomerulus, dan menyebabkan penurunan GFR.
Obstruksi aliran urinaria oleh batu ginjal atau batu dalam ureter akan meningkatkan
tekanan hidrostatik dalam kapsul Bowman dan menurunkan GFR.
Kelaparan, diet sangat rendah protein, atau penyakit hati akan menurunkan tekanan
osmotik koloid darah sehingga meningkatkan GFR.
Berbagai penyakit ginjal dapat meningkatkan permeabilitas kapilar glomerular dan
meningkatkan GFR.
13


e. Komposisi filtrat glomerular
1) Filtrat dalam kapsul Bowman identik dengan filtrat plasma dalam hal air dan zat
terlarut dengan berat molekul rendah, seperti glukosa, klorida, natrium, kalium,
fosfat, urea, asam urat, dan kreatinin.
2) Sejumlah kecil albumin plasma dapat terfiltrasi, tetapi sebagian besar direabsorbpsi
kembali dan secara normal tidak tampak pada urine.
3) Sel darah merah dan protein tidak difiltrasi. Penampakannya dalam urine
menandakan suatu abnormalitas. Penampakan sel darah putih biasanya menandakan
adanya infeksi bakteri pada traktus urinaria bagian bawah.
1, 5


2. Reabsorpsi tubulus.
Sebagian besar filtrat (99%) secara selektif direabsorpsi dalam tubulus ginjal melalui
difusi pasif gradien kimia atau listrik, transpor aktif terhadap gradien tersebut, atau difusi
terfasilitasi. Sekitar 85% natrium klorida dan air serta semua glukosa dan asam amino pada filtrat
glomerulus diabsorpsi dalam tubulus kontortus proksimal, walaupun reabsorpsi berlangsung
pada semua bagian nefron.
1,2,6
a. Reabsorpsi ion natrium
1) Ion-ion natrium ditranspor secara pasif melalui difusi terfasilitasi (dengan carrier)
dari lumen tubulus kontortus proksimal ke dalam sel-sel epitel tubulus yang
konsentrasi ion natriumnya lebih rendah.
2) Ion-ion natrium yang ditranspor secara aktif dengan pompa natrium-kalium, akan
keluar dari sel-sel epitel untuk masuk ke cairan interstisial di dekat kapilar
peritubular.

b. Reabsorpsi ion klor dan ion negatif lain
1) Karena ion natrium positif bergerak secara pasif dari cairan tubulus ke sel dan secara
aktif dari sel ke cairan interstisial peritubular, akan terbentuk ketidakseimbangan
listrik yang justru membantu pergerakan pasif ion-ion negatif.
14

2) Dengan demikian, ion klor dan bikarbonat negatif secara pasif berdifusi ke dalam sel-
sel epitel dari lumen dan mengikuti pergerakan natrium yang keluar menuju cairan
peritubular dan kapilar tubular.

c. Reabsorpsi glukosa, fruktosa, dan asam amino
1) Carrier glukosa dan asam amino sama dengan carrier ion natrium dan digerakkan
melalui kotranspor.
2) Maksimum transpor. Carrier pada membran sel tubulus memiliki kapasitas reabsorpsi
maksimum untuk glukosa, berbagai jenis asam amino, dan beberapa zat terabsorpsi
lainnya. Jumlah mi dinyatakan dalam maksimum transpor (transport maximum
[Tm]).
3) Maksimum transpor (Tm) untuk glukosa adalah jumlah maksimum yang dapat
ditranspor (reabsorpsi) per menit, yaitu sekitar 200 mg glukosa/100 ml plasma. Jika
kadar glukosa darah melebihi nilai Tmnya, berarti melewati ambang plasma ginjal
sehingga glukosa muncul di urine (glikosuria).

d. Reabsorpsi air. Air bergerak bersama ion natrium melalui osmosis. Ion natrium berpindah
dari area berkonsentrasi air tinggi dalam lumen tubulus kontortus proksimal ke area
berkonsentrasi air rendah dalam cairan interstisial dan kapilar peritubular.
e. Reabsorpsi urea. Seluruh urea yang terbentuk setiap hari difiltrasi oleh glomerulus.
Sekitar 50% urea secara pasif direabsorpsi akibat gradien difusi yang terbentuk saat air
direabsorpsi. Dengan demikian, 50% urea yang difiltrasi akan diekskresi dalam urine.

f. Reabsorpsi ion anorganik lain, seperti kalium, kalsium, fosfat, dan sulfat, serta sejumlah
ion organik adalah melalui transpor aktif.
2


3. Mekanisme sekresi tubular
Merupakan proses aktif yang memindahkan zat keluar dari darah dalam kapilar peritubular
melewati sel-sel tubular menuju cairan tubular untuk dikeluarkan dalam urine.
a. Zat-zat seperti ion hidrogen, kalium, dan amonium, produk akhir metabolik kreatinin dan
asam hipurat serta obat-obatan tertentu (penisilin) secara aktif disekresi ke dalam tubulus.
15

b. Ion hidrogen dan amonium diganti dengan ion natrium dalam tubulus kontortus distal dan
tubulus pengumpul. Sekresi tubular yang selektif terhadap ion hidrogen dan amonium
membantu dalam pengaturan pH plasma dan keseimbangan asam basa cairan tubuh.
c. Sekresi tubular merupakan suatu mekanisme yang penting untuk mengeluarkan zat-zat
kimia asing atau tidak diinginkan.
1



Tubulus proksimal ginjal
Bikarbonat difiltrasi secara bebas, sehingga [HCO
3
-
] pada filtrat adalah ~24 mmol/L
(seperti pada plasma). Kurang dari 0,1% dari HCO
3
-
yang terfiltrasi akan diekskresi di urin pada
keadaan normal, ~80% direabsorpsi di tubulus proksimal. HCO
3
-
tidak ditranspor secara
langsung. HCO
3
-
yang terfiltrasi berhubungan dengan H
+
yang disekresi oleh antiporter Na
+
-H
+

epitel untuk membentuk H
2
CO
3
yang dengan cepat berdisosiasi menjadi CO
2
dan H
2
O dengan
adanya karbonat anhidrase. CO
2
dan berdifusi ke dalam sel tubulus, di mana keduanya akan
bergabung kembali menjadi H
2
CO
3
, yang kemudian berdisosasi lagi menjadi H
+
dan HCO
3
-
.
HCO
3
-
ditranspor ke interstisium sebagian besar melalui simporter Na
+
- HCO
3
-
(Gambar 2c).
Untuk setiap H
+
yang disekresi ke dalam lumen, akan masuk satu HCO
3
-
dan satu Na
+
ke dalam
plasma. H
+
akan didaur ulang, sehingga hanya sedikit sekresi H
+
netto yang pada tahap ini.
Sebanyak 10-15% HCO
3
-
berikutnya akan direabsorpsi dengan cara yang sama di ansa Henle
asendens tebal. Jika konsentrasi [HCO
3
-
] dalam plasma dan kemudian dalam filtrat menjadi lebih
dari ~27 mmol/L, mekanisme reabsorpsi akan jenuh (tersaturasi) dan HCO
3
-
akan diekskresi di
urin.
Amonia diproduksi di sel tubulus dari metabolisme glutamin, yang menyebabkan
pembentukan HCO
3
-
dan glukosa atau CO
2
. NH
3
berdifusi ke cairan tubulus, atau sebagai NH
4
+

yang ditranspor oleh antiporter Na
+
-H
+
. Pada cairan tubulus, NH
3
mendapat H
+
untuk
membentuk NH
4
+
, yang tidak bisa berdifusi melewati membran (Gambar 2d). Sekitar 50% NH
4
+

yang disekresi di tubulus proksimal akan direabsorpsi di ansa Henle asendens tebal, di mana
NH
4
+
menggantikan K
+
pada simporter Na
+
-K
+
-2Cl
-
, dan melewati interstisium medula (Gambar
2e). Di sini, NH
4
+
akan berdisosiasi menjadi NH
3
dan H
+
, dan NH
3
masuk lagi ke duktus
kolektivus secara difusi. Sekresi H
+
di duktus kolektivus menyebabkan konversi NH
3
menjadi
NH
4
+
kembali, yang terperangkap di lumen tubulus dan kemudian diekskresi.
1,2,5,6
16


Tubulus distal ginjal
Sekresi H
+
di tubulus distal akan memacu reabsorpsi HCO
3
-
yang tersisa. Kombinasi H
+

dan NH
3
dan fosfat akan mencegah daur ulang H
+
dan memungkinkan ekskresi asam. Pada
bagian awal nefron distal, sekresi H
+
terutama melalui pertukaran Na
+
-H
+
, tetapi pada bagian
yang lebih distal, sekresinya melalui H
+
-ATPase dan H
+
-K
+
-ATPase pada sel interkalasi, yang
banyak mengandung karbonat anhidrase. Karena H
+
yang disekresi terbentuk dari CO
2
, maka
akan terbentuk HCO
3
-
dan kembali ke darah.


Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Urine, yaitu :
Vasopresin (ADH)
Hormon ini memiliki peran dalam meningkatkan reabsorpsi air sehingga dapat
mengendalikan keseimbangan air dalam tubuh. Hormon ini dibentuk oleh hipotalamus yang ada
di hipofisis posterior yang mensekresi ADH dengan meningkatkan osmolaritas dan menurunkan
cairan ekstrasel.
Aldosteron
Hormon ini berfungsi pada absorbsi natrium yang disekresi oleh kelenjar adrenal di
tubulus ginjal. Proses pengeluaran aldosteron ini diatur oleh adanya perubahan
konsentrasi kalium, natrium, dan sistem angiotensin renin.
Prostaglandin
Prostagladin merupakan asam lemak yang ada pada jaringan yang berlungsi merespons
radang, pengendalian tekanan darah, kontraksi uterus, dan pengaturan pergerakan
gastrointestinal. Pada ginjal, asam lemak ini berperan dalam mengatur sirkulasi ginjal.
Gukokortikoid
Hormon ini berfungsi mengatur peningkatan reabsorpsi natrium dan air yang
menyebabkan volume darah meningkat sehingga terjadi retensi natrium.
Renin
Selain itu ginjal menghasilkan Renin; yang dihasilkan oleh sel-sel aparatus
jukstaglomerularis pada :
1. Konstriksi arteria renalis ( iskhemia ginjal )
17

2. Terdapat perdarahan ( iskhemia ginjal )
3. Uncapsulated ren (ginjal dibungkus dengan karet atau sutra )
4. Innervasi ginjal dihilangkan
5. Transplantasi ginjal ( iskhemia ginjal )
Sel aparatus juxtaglomerularis merupakan regangan yang apabila regangannya turun akan
mengeluarkan renin. Renin mengakibatkan hipertensi ginjal, sebab renin mengakibatkan aktifnya
angiotensinogen menjadi angiotensin I, yg oleh enzim lain diubah menjadi angiotensin II; dan ini
efeknya menaikkan tekanan darah.
.7


Kesimpulan
Organ dalam tubuh yang menghasilkan urin adalah ginjal. Kedua ginjal berfungsi
mensekresikan sebagain besar produk sisa metabolisme. Ginjal mempunyai peran penting
mengatur keseimbangan air dan elektrolit didalam tubuh dan mempertimbangkan keseimbangan
asam basa. Pembentukan urin oleh ginjal melalui proses filtrasi, reabsorbsi dan sekresi. Sejumlah
komponen yang signifikan harus direabsorpsi untuk mencegah terbuangnya air dan solute (zat
terlarut). Jumlah urin yang dikeluarkan dari tubuh juga tergantung proses yang terjadi di ginjal
dan jumlah air yang di konsumsi.
Daftar Pustaka
1. Sloane E. Anatomi dan fisiolosi untuk pemula. Edisi ke-1. Jakarta : Penerbit buku
kedokteran EGC, 2004
2. Snell, Richard S. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi ke-6. Jakarta: EGC;
2006.
3. Jun Sherwood L. Fisilogi manusia dari sel ke sistem. Edisi ke-2. Jakarta : Penerbit buku
kedokteran EGC, 2001
4. Queira,Luis Carlos.,Carrneiro,Jose. Basic Histology (edisis bahasa indonesia, ahli bahasa
Tambayong J). EGC : Jakarta; 2007
5. Murray R K, Granner D, Rodwell V. Biokimia harper. Edisi ke-27 : Penerbit buku
kedokteran EGC, 2009
6. Pearce E C. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Edisi ke-3. Jakarta : Gramedia, 2008
7. Moree K L, Agur A M R. Anatomi klinis dasar. Jakarta : Penerbit hipokrates, 2002

Anda mungkin juga menyukai