Anda di halaman 1dari 20

REFERAT

INTUSUSEPSI

Oleh : Anggun Permatasari, S.Ked
1018011110

Pembimbing : dr. Haryadi, Sp.Rad







KEPANITERAAN KLINIK RADIOLOGI
RSUD dr.H.ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
2014
intususepsi adalah suatu
keadaan dimana segmen
usus proksimal (
intususeptum ) berinvaginasi
kedalam segmen distal (
intususipien ) serta kemudian
di dorong ke distal oleh
peristaltik usus.
Idiopatik
Kausal
Divertikulum Meckel
polip seperti peutz-jeghers syndrom
duplikasi intestinal
Paca laparatomi
Berdasarkan lokasinya
(intususepsi tunggal/terdiri dari 3 lapisan)
Ileo-ileal : pada ileum 25%
Ileocaecal 22,5%,

(intususepsi ganda/terdiri dari 5 lapisan)
ileo-ileo-colica 50%
colo-colica 22,5%.
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
Radiologi
(Foto polos abdomen, Foto Abdomen 3 posisi,
Ultra sonography,
Barium Enema
Colon in loop
Gejala klinis yang menonjol dari intususepsi adalah suatu
trias gejala yang terdiri dari :
1. Nyeri perut yang datangnya secara tiba-tiba, nyeri
bersifat hilang timbul. Nyeri menghilang selama 10-20
menit, kemudian timbul lagi serangan baru.
2. Teraba massa tumor di perut bentuk curved
sausage pada bagian kanan atas, kanan bawah, atas
tengah, kiri bawah atau kiri atas.
3. Buang air besar campur darah dan lendir yang
disebut red currant jelly stool.

Kriteria Mayor
1. Adanya bukti dari obstruksi usus berupa adanya riwayat
muntah hijau, diikuti dengan distensi abdomen dan bising usus
yang abnormal atau tidak ada sama sekali.
2. Adanya gambaran dari invaginasi usus, dimana setidaknya
tercakup hal-hal berikut ini: massa abdomen, massa rectum
atau prolaps rectum, terlihat pada gambaran foto abdomen,
USG maupun CT Scan.
3. Bukti adanya gangguan vaskularisasi usus dengan manifestasi
perdarahan rectum atau gambaran feses red currant jelly pada
pemeriksaan Rectal Toucher.


Kriteria Minor
1. Bayi laki-laki kurang dari 1 tahun
2. Nyeri abdomen
3. Muntah
4. Lethargy
5. Pucat
6. Syok hipovolemi
7. Foto abdomen yang menunjukkan abnormalitas tidak spesifik.
Level 1 Definite (ditemukannya satu kriteria di bawah ini)
Kriteria Pembedahan Invaginasi usus yang ditemukan saat
pembedahan
Kriteria Radiologi Air enema atau liquid contrast
enema menunjukkan invaginasi dengan manifestasi spesifik yang
bisa dibuktikan dapat direduksi oleh enema tersebut.
Kriteria Autopsi Invagination dari usus


Level 2 Probable (salah satu kriteria di bawah)
Dua kriteria mayor
Satu kriteria mayor dan tiga kriteria minor

Level 3 Possible
Empat atau lebih kriteria minor
pengelompokkan berdasarkan tingkat pembuktian, yaitu :
Pemeriksaan Fisik :
Obstruksi mekanis ditandai darm steifung dan darm
counter.Obstruksi usus ada 2 :
Mekanis : kaliber usus tertutup
Fungsional : kaliber usus terbuka akibat peristaltik
hilang
Nyeri tekan
Teraba masa di subcostal kanan
Dancen sign (+) berupa Sensai kekosongan pada
kuadran kanan bawah karena masuknya sekum pada
kolon ascenden
RT : pseudoportio (+), lender darah (+) berupa
Sensasi seperti portio vagina akibat invaginasi usus
yang lama
Pemeriksaan Radiologi
Didapatkan distribusi udara di dalam usus
tidak merata, usus terdesak ke kiri atas,
bila telah lanjut terlihat tanda-tanda
obstruksi usus dengan gambaran air fluid
level. Dapat terlihat free air bila terjadi
perforasi.


Pada barium enema akan
tampak
gambaran cupping, coiled
spring appearance.
pseudokidney sign
Pada tampilan transversal USG, tampak konfigurasi usus
berbentuk target atau donat yang terdiri dari dua cincin
echogenisitas rendah yang dipisahkan oleh cincin hiperekoik, tidak
ada gerakan pada donat tersebut dan ketebalan tepi lebih dari 0,6
cm. Ketebalan tepi luar lebih dari 1,6 cm menunjukkan perlunya
intervensi pembedahan. Pada tampilan logitudinal
tampak pseudokidney sign yang timbul sebagai tumpukan lapisan
hipoekoik dan hiperekoik.
Intususepsi yang digambarkan pada CT scan merupakan
gambaran klasik seperti pada USG yaitu target sign. Intususepsi
temporer dari usus halus dapat terlihat pada CT maupun USG,
dimana sebagian besar kasus ini secara klinis tidak signifikan.


1. Gastroenteritis,
2. Divertikulum Meckel,
3. Disentri amoeba.
4. Enterokolitis
5. Prolapsus recti atau Rectal prolaps,
Operatif
Non-operatif
Palmer. 1995. Petunjuk membaca foto untuk dokter umum. EGC: Jakarta
Patel R, Pradip. 2009. Lecture note radiology. EMS: Jakarta
Fallan ME. Intussusception in Pediatric Surgery, Ashcraft KW, Holder TM (eds).
4th ed. Philadelphia: WB Saunders Company, 2005.
Bines J, Ivanoff B. Acute Intussusception in Infants and Children: Incidence,
Clinical Presentation and Management: A Global Perspective. Geneva,
Switzerland: World Health Organization, 2002.
Ignacio RC, Fallat ME. Intussusception. In: Holcomb GW. III, Murphy JM, eds.
Ashcrafts Pediatric Surgery. Philadelphia, PA: Elsevier, 2010.p.508.
http://onradiology.blogspot.com/2011_02_01_archive.html
http://www.erpocketbooks.com/er-ultrasounds/other-ultrasounds/
Chung DH. Intussusception. In: Atlas of General Surgical Techniques.
Townsend CM & Evers. Philadelphia, PA: Elsevier, 2010.

Anda mungkin juga menyukai