Anda di halaman 1dari 10

LOGIKA, Vol. 4, No.

2, Juli 2007 ISSN: 1410-2315


1
J U R N AL P E N E L I T I AN
J U R N AL P E N E L I T I AN
Logika
Jurnal Penelitian Sain dan Teknologi
Volume 4, Nomor 2, Juli 2007
Daftar Isi
Daftar Isi ...........................................................................................
Editorial ............................................................................................
Pengembangan Formulasi Tablet Furosemida secara Kempa
Langsung dalam Upaya Peningkatan laju Disolusinya
Yandi Syukri dan Neni Triana........................................................
Model Simulasi Proses Benang Tekstur dengan Sistem False Twist
Ir. Asmanto Subagyo,MSc1 & Taufiq Hidayat,ST. MSc2 .............
Penggunaan Infusa Daun Rambutan (NepheleumlappaceumL.)
sebagai Anti Atherosklerosis
Rokhmy Istikharah .........................................................................
Karateristik Fisikokimia Panel Fiber Reinforced Concrete (Frc) dari
Komposit Beton-Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS)
Feris Firdaus* dan Fajriyanto** .....................................................
Profil Pencemaran Udara Kawasan Perkotaan Yogyakarta: Studi
Kasus di Kawasan Malioboro, Kridosono, dan UGM Yogyakarta
Suparwoko dan Feris Firdaus.......................................................
Rancang Bangun Pengontrol Suhu dan Level Air pada Alat Perebus
Kepompong Ulat Sutra
Tito Yuwono*, Dalyono Mughni**, Totok Budioko* .....................
1
2
3
11
28
41
54
64
LOGIKA, Vol. 4, No. 2, Juli 2007 ISSN: 1410-2315
2
ditorial
Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Ilahi Rabbi yang telah berkenan
memberi mimpi-mimpi ilmiah sebagai sebuah cita-cita luhur untuk
mewujudkan rahmatan lil alamin bagi semua umatNya. Shalawat dan
salam semoga senantiasa tercurah dan melimpahkan syafaat bagi
kita, teruntuk baginda Muhammad SAW.
Yogyakarta, Juli 2007
Redaksi,
Editorial
LOGIKA, Vol. 4, No. 2, Juli 2007 ISSN: 1410-2315
3
Karakteristik Fisikokimiawi Film Plastik
Biodegradable dari Komposit
Pati Singkong-Ubi Jalar
Thorikul Huda
1
dan Feris Firdaus
2
1
Program D3 Kimia Analis Universitas Islam Indonesia
2
DPPM Universitas Islam Indonesia
Abstract
Physicochemical and mechanical characterization of plastic biodegrad-
able films from composite cassava and corm extracts have been done.
The properties of physicochemical that have been determine surface mi-
cro-structure, pH, heat resistance, hot waters resistance and cool waters
resistance. The properties of mechanic that have been tensile strength
and elongation. The result of surface micro structure from composite
plastic biodegradable films show appearance good performance. The
acidity degree range 6,0 6,7. Maximum heat resistance from plastic
biodegradable films reach 100
0
C , hot waters resistance during 10 min-
utes and cool waters resistance during 7 days.
Keywords: plastic biodegradable films, cassava and cormextracts, physi-
cochemical, composite
Latar Belakang Masalah
Asia adalah konsumen plastik terbesar di dunia menyerap sekitar 30% konsumsi
plastik dunia diikuti benuaAmerika, Eropa, serta negara-negara lain. Plastik dan polimer
banyak digunakan di berbagai sektor kehidupan. Hampir setiap produk menggunakan
plastik sebagai kemasan atau sebagai bahan dasar. Setiap tahun sekitar 100 juta ton
plastik diproduksi dunia untuk digunakan di berbagai sektor industri. Dan kira-kira
sebesar itulah sampah plastik yang dihasilkan setiap tahun. Sesuai perkiraan Industri
Plastik dan Olefin Indonesia (INAPlas) disebutkan, kebutuhan plastik masyarakat In-
donesia di tahun 2002 sekitar 1,9 juta ton kemudian meningkat menjadi 2,1 juta ton di
tahun 2003. Sementara kebutuhan plastik dalam negeri di tahun 2004 diperkirakan
mencapai 2,3 juta ton. Ini berarti sudah berpuluh-puluh ton plastik yang telah diproduksi
dan digunakan masyarakat. Plastik telah menjadi kebutuhan hidup yang terus meningkat
jumlahnya (Martaningtyas, 2004).
Plastik sintetik (non-biodegradable) sangat berpotensi menjadi material yang
mengancam kelangsungan makhluk hidup di bumi ini. Untuk menyelamatkan lingkungan
dari bahaya plastik, saat ini telah dikembangkan plastik biodegradable, artinya plastik ini
dapat duraikan kembali mikroorganisme secara alami menjadi senyawa yang ramah
lingkungan. Biasanya plastik konvensional berbahan dasar petroleum, gas alam, atau batu
bara. Sementara plastik biodegradable terbuat dari material yang dapat diperbaharui, yaitu
dari senyawa-senyawa yang terdapat dalamtanaman misalnya selulosa, kolagen, kasein,
protein atau lipid yang terdapat dalam hewan.
Thorikul Huda, Karakteristik Fisikokimiawi Film Plastik Biodegradable ...
LOGIKA, Vol. 4, No. 2, Juli 2007 ISSN: 1410-2315
4
Secara umum film plastik biodegradable diartikan sebagai film yang dapat didaur
ulang dan dapat dihancurkan secara alami. Griffin (1994), plastik biodegradable adalah
suatu bahan dalamkondisi tertentu, waktu tertentu mengalami perubahan dalamstruktur
ki mi anya, yang mempengaruhi si fat-si fat yang di mi l i ki nya ol eh pengaruh
mikroorganisme (bakteri, jamur, algae). Sedangkan Seal (1994), film plastik biode-
gradable adalah suatu material polimer yang berubah kedalamsenyawa berat molekul
rendah dimana paling sedikit satu tahap pada proses degradasinya melalui metabolisme
organisme secara alami.
Plastik biodegradable berbahan dasar pati/amilum dapat didegradasi bakteri
pseudomonas dan bacillus memutus rantai polimer menjadi monomer-monomernya.
Senyawa-senyawa hasil degradasi polimer selain menghasilkan karbon dioksida dan
air, juga menghasilkan senyawa organik lain yaitu asam organik dan aldehid yang
tidak berbahaya bagi lingkungan. Plastik berbahan dasar pati/amilum aman bagi
lingkungan. Sebagai perbandingan, plastik tradisional membutuhkan waktu sekitar 50
tahun agar dapat terdekomposisi alam, sementara plastik biodegradable dapat
terdekomposisi 10 hingga 20 kali lebih cepat. Hasil degradasi plastik ini dapat digunakan
sebagai makanan hewan ternak atau sebagai pupuk kompos. Plastik biodegradable
yang terbakar tidak menghasilkan senyawa kimia berbahaya. Kualitas tanah akan
meningkat dengan adanya plastik biodegradabl e, karena hasil penguraian
mikroorganisme meningkatkan unsur hara dalam tanah.
Proyeksi kebutuhan plastik biodegradablehinggatahun 2010 yang dikeluarkan oleh
Japan Biodegradable Plastik Society. Di tahun 1999, produksi plastik biodegradabel hanya
sebesar 2500 ton, yang merupakan 1/ 10.000 dari total produksi bahan plastik sintetis.
Pada tahun 2010, diproyeksikan produksi plastik biodegradabel akan mencapai 1.200.000
ton atau menjadi 1/ 10 dari total produksi bahan plastik. Industri plastik biodegradabel
akan berkembang menjadi industri besar di masa yang akan datang karena potensi
alam Indonesia yang demikian besar (Pranamuda, 2003).
Jerman, India, Australia, Jepang, danAmerika adalah negara yang paling intensif
mengembangkan riset plastik biodegradable dan mempromosikan penggunaannya
menggantikan plastik konvensional. Komunitas internasional sepakat, penggunaan
bahan polimer sintetis yang ramah lingkungan harus terus ditingkatkan. Penggunaan
skala besar plastik berbahan biodegradable ini akan membantu mengurangi
penggunaan minyak bumi, gas alam dan sumber mineral lain serta turut berkontribusi
menyelamatkan lingkungan. Sementara itu, penggunaan di Indonesia masih jauh
panggang dari api. Padahal sudah jelas potensi bahan baku pembuatan plastik biode-
gradable sangat besar di Indonesia.
Indonesia dengan kekayaan sumber daya alamnya sangat potensial untuk
dikembangkan produksi plastik biodegradabel. Salah satu komoditi yang dapat
diproduksi untuk membuat plastik biodegradabel adalah jenis tanaman umbi-umbian.
Sehingga penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik
fisikokimiawi dan karakteristik mekanik film plastik biodegradable yang dibuat dari
komposit pati umbi-umbian (ubi jalar-singkong) lokal khas Indonesia
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen murni
(true axperimental research) yang dilaksanakan di laboratorium. Seluruh proses
penelitian merujuk pada hasil-hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya; Firdaus, et al. 2005, Firdaus danAnwar, 2004, Firdaus danAdrianti, 2004,
Damat, et al. 1996, Frinault, et al.1997, Gennadios, et al.1994, Hastuti, 2000, Hastuti,
et al. 2000, Isobe,1999, Latief, 2001, Madeka and Kokini,1996, Pranata, et al.
Thorikul Huda, Karakteristik Fisikokimiawi Film Plastik Biodegradable ...
LOGIKA, Vol. 4, No. 2, Juli 2007 ISSN: 1410-2315
5
2002, Pranata, 2003, Pranamuda, 2003, Seal and Griffin,1994, Yamada, et al.1995,
Djamaan, et al. 2001, Djamaan, et al. 2003, Argos, et al.1982. Bahan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pati ubi jalar dan singkong yang diperoleh dari para petani
umbi-umbian lokal Yogyakarta, Pelarut/Pereaksi Pentanol-1 96 %, Pereaksi Kalium
Iodida (KI), Aquades/Destilate Water, Plasticizer (Gliserol/Gliserin), Pelarut Organik
Universal Aseton 96 %. Alat yang digunakan dalampenelitian ini adalah Pemarut Semi
Mekanik, Soft Blender, Saringan, Termometer, Pemanas Listrik, Bejana, Oven, Gelas
Beker dan Pengaduk, Cetakan Polietilen, Media Uji KetahananAir, Kertas pH-Indikator,
EM 30 m/nikon HFX-DX, Tenso Lab (uji mekanik).
Tahapan Penelitian
Pembuatan filmplastik biodegradabel
Bahan baku berupa ubi jalar dan singkong dikupas dan dibuang kulitnya. Daging
ubi jalar dan singkong dibersihkan denganAquades kemudian diparut dengan Pemarut
Semi Mekanik menjadi Pulp. Selanjutnya pulp disaring, diendapkan dan pati yang
diperoleh dijemur sampai kering. Pati yang telah kering ditimbang sebanyak 500 gr
dan ditambahkan dengan Penthanol-1 sebanyak 500 ml. Campuran antara pati dan
pentanol tersebut diblender dalamSoft Blender selama 10 menit. Campuran dipanaskan
dalambejana pemanas listrik 70-80
0
Cselama 10 menit sambil diaduk (sampai terbentuk
biopolimer) dan ditambahkan 2,5 % gliserol. Biopolimer yang terbentuk didiamkan
selama 5 menit tanpa pemanasan (menghilangkan gelembung udara untuk
kesempurnaan casting). Biopolimer tersebut kemudian dicetak di atas cetakan polietilen
kemudian dioven 40-50
0
C selama 24 jam selanjutnya dikondisikan dalam suhu kamar
selama 24 jam kemudian film plastik biodegradable diangkat dari cetakan
Uji dan analisis karakteristik fisikokimiawi
Aanalisis morfologi dilakukan dengan mengamati secara fisik film kemasan plastik
biodegradable yang dihasilkan menggunakan EM 30 m/nikon HFX-DX dengan cara
meletakkan sampel ujinya (2 x 2 cm) dibawah lensa microskop, gambar yang ditampilkan
dalammonitornya dicetak (print). Tingkat keasaman (pH) produk dilakukan dengan cara
melekatkan kertas lakmus/pH-indikator pada sampel film plastik biodegradable yang
dihasilkan kemudian diamati perubahan warna kertas lakmusnya selanjutnya dicocokkan
warnanyadengan indicator warnakeasamankertas lakmus yang ada (standard). Stabilitas
panas dilakukan dengan mengkondisikan produk film plastik biodegradable yang
dihasilkan dalam oven dengan perlakuan suhu bertingkat mulai dari 40; 50; 60; 70; 80;
90; 100
o
C dan seterusnya sampai film plastik biodegradable tersebut rusak, selama 2
jam, sambil diamati perubahan fisiknya. Ketahanan air panas-dingin dilakukan dengan
cara filmplastik biodegradableyang dihasilkan direndamdi dalamair suhu kamar dengan
variasi; hari I, II, III dan seterusnya sampai filmplastik biodegradable tersebut rusak, dan
ketahanan dalam air panas (100
o
C) setiap menitnya film plastik biodegradable diamati
dan dianalisa kondisinya secara fisikokimiawi terkait dengan ketahanan airnya.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Karakteristik fisikokimiawi filmplastik biodegradable
Dalam penelitian ini telah dihasilkan film plastik biodegradable yang memimili
karakteristik fisikokimiawi sebagai berikut:
Thorikul Huda, Karakteristik Fisikokimiawi Film Plastik Biodegradable ...
LOGIKA, Vol. 4, No. 2, Juli 2007 ISSN: 1410-2315
6
A B C
Gambar 1.
Mikrostruktur film plastik biodegradable yang dihasilkan ukuran 30m (A: singkong,
B: ubi jalar, C: Komposit singkong-ubi jalar)
Tampak dalamgambar 1 tersebut bahwa filmplastik biodegradable yang dihasilkan
dari bahan baku pati singkong lebih jernih dibanding filmyang berasal dari bahan baku
pati ubi jalar dan kompositnya. Hal itu dapat dijelaskan dengan karakteristik pati singkong
dan pati ubi jalar yang memang berbeda dalamkaitannya dengan interferensi senyawa
lain (tanin) yang dimiliki masing-masing jenis pati tersebut memang berbeda. Efek
warna yang ditimbulkan dari perbedaan jenis tanin tersebut menyebabkan teksturnya
berbeda. Secara fisik tampak jelas bahwa film plastik biodegradable yang berasal dari
singkong tampak lebih jernih tetapi kurang elastis dibandingkan dengan film plastik
biodegradable yang dihasilkan dari bahan baku pati ubi jalar.
Secara visual, performansi filmplastik biodegradable yang dihasilkan tampak jernih
dan mengkilat terlebih jika cetakannya licin. Dalam gambar 2 berikut tampak bahwa
produk film plastik biodegradable yang dihasilkan sangat transparan dan untuk
pengembangan lebih lanjut dapat dilakukan rekayasa pewarnaan sesuai aplikasinya.
Gambar 2 berikut menampilkan film plastik biodegradable yang dihasilkan dari pati
singkong dan pati ubi jalar serta komposit singkong-ubi jalar;
A B C
Gambar 2.
Film plastik biodegradable yang dihasilkan (A: pati singkong, B: pati ubi jalar, C:
komposit pati singkong-ubi jalar)
Thorikul Huda, Karakteristik Fisikokimiawi Film Plastik Biodegradable ...
LOGIKA, Vol. 4, No. 2, Juli 2007 ISSN: 1410-2315
7
Dalamgambar 2 tersebut tampak produk filmplastik biodegradable yang dihasilkan
dimana gambar Aadalah film plastik biodegradable yang berasal dari bahan baku pati
singkong tampak lebih jernih/transparan dibanding gambar B dan C. Adapun gambar
B merupakan produk film plastik biodegradable yang dihasilkan dari bahan baku pati
ubi jalar tampah agak redup/kabur sedangkan gambar C adalah produk film plastik
biodegradable yang dihasilkan dari bahan baku komposit pati singkong-ubi jalar tampak
lebih jernih dari gambar B. Karakteristik fisikokimiawi yang terkait dengan tingkat
keasaman (pH), ketahanan panas dan ketahanan air panas-dingin dari produk film
plastik biodegradable yang dihasilkan dapat ditampilkan dalam tabel 1, 2, 3, dan 4
berikut;
Tabel 1.
Karakteristik fisikokimiawi film plastik biodegradable yang dihasilkan
Jenis Film Tingkat Keasaman (pH)
Film Plastik Biodegradable dari Pati Singkong 6,5
Film Plastik Biodegradable dari Pati Ubi Jalar 6
Film Plastik Biodegradable dari Komposit 6,3
Tampak dalam tabel 1 tersebut bahwa karakteristik keasaman produk film plastik
biodegradable yang dihasilkan bervariasi; untuk filmplastik biodegradable yang berasal
dari pati singkong, pH: 6,5 sedangkan film plastik biodegradable yang berasal dari pati
ubi jalar, pH: 6 dan filmplastik biodegradable yang berasal dari komposit pati singkong-
ubi jalar, pH: 6,3. Perbedaan nilai pH produk tersebut disebabkan oleh karakteristik
material pati yang mengandung asam-asam organik lemah yang berbeda antara
singkong dengan ubi jalar. Dalam hal ini film plastik biodegradable yang berasal dari
ubi jalar lebih bersifat asam bila dibandingkan dengan film plastik biodegradable yang
berasal dari pati singkong dan kompositnya.
Tabel 2.
Karakteristik fisikokimiawi film plastik biodegradable yang dihasilkan
Jenis Film Ketahanan Panas
Film Plastik Biodegradable dari Pati Singkong 100
o
C
Film Plastik Biodegradable dari Pati Ubi Jalar 100
o
C
Film Plastik Biodegradable dari Komposit 100
o
C
Note: untuk temperatur >100
o
C, ketiga jenis film plastik tersebut mulai rusak
Stabilitas panas dilakukan dengan mengkondisikan produk filmplastik biodegrad-
able yang dihasilkan dalam oven dengan perlakuan suhu bertingkat mulai dari 40; 50;
60; 70; 80; 90; 100
o
Cdan seterusnya sampai filmplastik biodegradable tersebut rusak,
selama 2 jam, sambil diamati perubahan fisikokimianya. Berdasarkan hasil pengamatan
diperoleh data bahwa film plastik biodegradable yang dihasilkan mampu bertahan
sampai temperatur maksimum 100
o
C dan pada temperatur di atas 100
o
C ketiga film
plastik biodegradable tersebut mulai rusak.
Thorikul Huda, Karakteristik Fisikokimiawi Film Plastik Biodegradable ...
LOGIKA, Vol. 4, No. 2, Juli 2007 ISSN: 1410-2315
8
Tabel 3.
Karakteristik fisikokimiawi film plastik biodegradable yang dihasilkan
Jenis Film Ketahanan Air Dingin (25
o
C)
Film Plastik Biodegradable dari Pati Singkong 7 hari
Film Plastik Biodegradable dari Pati Ubi Jalar 7 hari
Film Plastik Biodegradable dari Komposit 7 hari
Note: waktu perendaman >7 hari, ketiga jenis film plastik tersebut mulai rusak
Ketahanan air dingin dilakukan dengan cara film plastik biodegradable yang
dihasilkan direndamdi dalamair suhu kamar dengan variasi; hari I, II, III dan seterusnya
sampai film plastik biodegradable tersebut rusak, film plastik biodegradable tersebut
diamati perubahan fisikokimianya. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada hari
ke-1 sampai hari ke-7, ketiga film plastik biodegradable tersebut masih bertahan dan
belum rusak, tetapi pada hari ke-8 ketiga film plastik biodegradable tersebut mulai
rusak. Jadi ketahanan maksimum dalam air dingin yang dimiliki film plastik biodegrad-
able yang dihasilkan adalah 7 hari, selebihnya mulai menunjukkan adanya kerusakan.
Tabel 4.
Karakteristik fisikokimiawi film plastik biodegradable yang dihasilkan
Jenis Film Ketahanan Air Panas (100
o
C)
Film Plastik Biodegradable dari Pati Singkong 10 menit
Film Plastik Biodegradable dari Pati Ubi Jalar 10 menit
Film Plastik Biodegradable dari Komposit 10 menit
Note: waktu perendaman >10 menit, ketiga jenis film plastik tersebut mulai rusak
Ketahanan film plastik biodegradable dalam air panas (100
o
C) dilakukan dengan
merendam film plastik biodegradable tersebut dalam air panas dengan temperatur
konstan 100
o
C sambil diamati perubahan fisikokimianya setiap menit I, II, III dan
seterusnya sampai mengalami kerusakan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa
ketahanan maksimum film plastik biodegradable yang dihasilkan adalah pada menit
ke-10, di atas sepuluh menit film plastik biodegradable tersebut mulai mengalami
kerusakan.
Simpulan
Mikrostruktur dan tampilan secara fisik film plastik biodegradable yang dihasilkan
menunjukkan performansi yang cukup baik. Tingkat keasaman (pH) film plastik biode-
gradable yang dihasilkan menunjukkan angka yang relatif aman yakni dalam interval
6,0-6,5. Ketahanan panas maksimum film plastik biodegradable yang dihasilkan
menunjukkan hasil yang cukup baik yakni 100
o
C. Ketahanan air panas (100
o
C) film
plastik biodegradable yang dihasilkan tampak relatif pendek yakni selama 10 menit.
Sedangkan ketahan air dingin/suhu kamar film plastik biodegradable yang dihasilkan
cukup baik yakni 7 hari.
Thorikul Huda, Karakteristik Fisikokimiawi Film Plastik Biodegradable ...
LOGIKA, Vol. 4, No. 2, Juli 2007 ISSN: 1410-2315
9
Saran
Penelitian lebih lanjut perlu untuk dilakukan guna mendapatkan hasil yang lebih
bagus dari dengan membandingkan karakteristik fisikokimiawi antara plastik biodegrabel
dengan produk plastik non biodegradabel yang telah lama digunakan oleh masyarakat.
Pustaka Acuan
Argos, P., Pederson, K., Marks, M.D., and Larkins, B.A.1982. A Structural Model for
Maize Zein Proteins. Journal of Biol. Chem. Vol.257, No.17: 9984-9990.
Djamaan, A., Majid, M.I.A., dan Noor, M.A.M. 2003. Fermentasi Fed-Batch pada Produksi
Plastik Mudah Terurai Poli (3-Hidroksibutirat) dari AsamOleat, Majalah Farmasi
Indonesia ISSN 0126-1037,Vol.14,No.1 : 256-264.
Djamaan, A., Majid, M.I.A., dan Noor, M.A.M. 2001. Produksi dan Karakterisasi Senyawa
Polimer poli (3-Hidroksi Asam Butirat) yang Mudah Diuraikan dari Glukosa
dengan Erwinia sp.USMI-20, Majalah Farmasi Indonesia ISSN 0126-1037,
Vol.12, No.4 : 172-180.
Damat, M., Muljohardjo, M., dan Haryadi. 1996. Pembuatan Edible Filmdari Campuran
Protein Biji Karet dengan Kasein, Berkala Penelitian Pasca Sarjana UGMISSN
0215-7268, Jil.9, No.3B : 415-425.
Firdaus F, Mulyaningsih S., Darmawan E. 2005. Peningkatan Karakteristik Mekanik
FilmPlastik Biodegradable dari Pati Singkong dengan Perlakuan Penthanol-1
dalam Proses Polimrisasi. Jurnal Sain dan Teknologi EKSAKTA ISSN 1411-
1047, Vol. 07, No.02, Agustus 2005, Hal. 34-40.
Firdaus, F., dan Anwar, C. 2004. Potensi Limbah Padat-Cair Industri Tepung Tapioka
sebagai Bahan BakuFilmplastik biodegradable, Jurnal Sain-Teknologi LOGIKA
UII ISSN 1410-315, Vol. 01, No. 02.
Firdaus, F., dan Adrianti, E. 2004. Pemanfaatan Limbah Padatan (Kulit dan Ampas
Singkong) pada Industri Tepung Tapioka sebagai Bahan Baku Pembuatan
Plastik Biodegradable, (Penelitian yang Disponsori oleh PT. INDOFOOD
SUKSES MAKMUR Bogasari Flour Mills dalam Program Bogasari Nugraha
3003). Jurnal Ilmu-Ilmu MIPA UII. ISSN 1411-1047, Vol. 02.
Frinault, A., D.J. Gallant, B. Bouchet and J.P. Dumont. 1997. Preparation of Casein
Film by a Modified Wet Spinning Process. Journal of Food Science. Vol. 62.
No. 4 : 744-747.
Gennadios, A., McHugh, T.H., Weller, C.L., and Krochta,. J.M. 1994. Edible Coating
and FilmBased on Protein. In Edible coating and filmto Improve Food Quality;
Krochta, J.M., Baldwin, E.A., Nisperros-Carriedo, N., Eds.; Technomic Pub.:
Lancaster, PA; pp 201-278.
Hastuti, S. 2000. Pengaruh pH dan Suhu Larutan Film terhadap Sifat Fisik Edible Film
dari Kecipir, Buletin Ilmiah INSTIPER ISSN 0852-8772, Vol.7, No.1 : 67-74.
Thorikul Huda, Karakteristik Fisikokimiawi Film Plastik Biodegradable ...
LOGIKA, Vol. 4, No. 2, Juli 2007 ISSN: 1410-2315
10
Hastuti, S., Noor, Z., dan santoso, U. 2000. Hubungan Jumlah Ikatan Disulfida dan
Kadar Protein dengan Sifat Mekanik Edible Filmdari Tepung Biji Kecipir Rendah
Lemak, Jurnal AGROSAINS ISSN 1411-6170, ol.13, No.2 : 149-161.
Isobe, S. 1999. Properties of Plasticized-zein Filmas Affected by Plasticier Treatments.
In Formula dan Rekayasa Proses Pembuatan Film plastik biodegradable dari
Zein Jagung; Paramawati, R.: PPS IPB, Bogor.
Latief, R. 2001. Teknologi Kemasan Plastik Biodegradable, Makalah Falsafah Sains
(PPs 702) Program Pasca Sarjana / S3 Institut Pertanian Bogor Juni 2001,
http://www.hayati-pb.com/users/rudyct/indiv2001/rindam_latief.htm
Madeka, H., and Kokini, J.L. 1996. Effect of Glass Transition and Cross-lingking on
Rheological Properties of Zein: Development of Preliminary State Diagram.
Journal of Cereal Chem. No.73 : 433-438.
Martaningtyas, D. 2004. Potensi Plastik Biodegradable. http://www.pikiran-rakyat.com/
cetak/0904/02/cakrawala/lainnya06.htm
Pranata, F.S. 2003. Aplikasi Coat dan Film Pati Batang Aren untuk Mencegah Susut
Berat dan Pencoklatan pada BuahApel Terolah Minimal, Jurnal Ilmu-Ilmu Hayati
BIOTA ISSN 0852-8670, Vol.8, No.3 : 113-118.
Pranata, F.S., Marseno, D.W., dan Haryadi. 2002. Karakterisasi Sifat-sifat Fisik dan
Mekanik Edible Film Pati Batang Aren (Arenga pinnata Merr.), Jurnal Ilmu-
Ilmu Hayati BIOTA ISSN 0852-8670, Vol.7, No.2 : 121-130.
Pranamuda, H. 2003. Pengembangan Bahan Plastik Biodegradable Berbahanbaku
Pati Tropis, Hasil Penelitian dari BPPT Jakarta , http://wwwstd.ryu.titech.ac.jp/
~indonesia/zoa/paper/html/paperHardaningPranamuda.html
Seal, K.J. and Griffin, G.J.L. 1994. Test Methods and Standards for Biodegradable
Plastic. In: Chemistry and Technology of Biodegradable Polymer, BlackieAca-
demic and Proffesional, Chapman and Hall.
Yamada, K., Takahashi, H., and Noguchi, A. 1995. Improved Water Resistance in
Edible Zein Films and Composites for Biodegradable Food Packaging. Int.
Journal of Food Sci. Tech. No.30 : 559-608.
Thorikul Huda, Karakteristik Fisikokimiawi Film Plastik Biodegradable ...

Anda mungkin juga menyukai