Anda di halaman 1dari 47

1

Sistem Pengaturan 1 - 04
RE1340 Sistem Pengaturan I
Model Matematik
Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng.
Jurusan Teknik Elektro FTI ITS
Telp. 5947302 Fax.5931237
Email: jos@ee.its.ac.id
2
Sistem Pengaturan 1 - 04
Objektif:
Penyajian Model Matematik
Model Sistem Mekanik
Model Sistem Elektrik
Model Sistem Mekatronika
(Elektromekanik)
3
Sistem Pengaturan 1 - 04
Model Matematik Sistem Fisik
Model matematik adalah deskripsi matematik dari sistem
yang dinyatakan dalam bentuk hubungan matematik
dari Input dan Output sistem.
4
Sistem Pengaturan 1 - 04
Penyajian Model Matematik
Dalam bentuk Persamaan Matematik
Pers.Differensial, untuk sistem kontinyu
Pers.Beda, untuk sistem diskrit
Dalam bentuk Fungsi Alih (Transfer Function)
TF dalam fungsi s, untuk sistem kontinyu
TF dalam fungsi z, untuk sistem diskrit
Dalam bentuk Persamaan State
State kontinyu
State diskrit
Dalam bentuk Polinomial
Polinomial dalam s, untuk sistem kontinyu
Polinomial dalam q, untuk sistem diskrit
Dalam bentuk Diagram
Diagram Blok
Signal Flow Graph
5
Sistem Pengaturan 1 - 04
Hubungan Penyelesaian Model Matematik
Persamaan Deferensial
x(t)
Penyelesaian
x(t)
Persamaan Aljabar
Operator s
Penyelesaian Aljabar
X(s)
perhitungan aljabar
t
r
a
n
s
f
o
r
m
a
s
i

l
a
p
l
a
c
e
i
n
v
e
r
s

t
r
a
n
s
f
o
r
m
a
s
i

l
a
p
l
a
c
e
penyelesaian langsung
(analitik)
6
Sistem Pengaturan 1 - 04
Model Matematik dalam bentuk PD
Hubungan Input-Output sistem dapat dituliskan sebagai:
f( , ) = weighting function
Atau dalam bentuk PD dapat pula ditulis sebagai berikut (*):
x c
dt
dx
c
dt
x d
c
dt
x d
c y d
dt
dy
d
dt
y d
d
dt
y d
d
m
m
m
m
m
m
n
n
n
n
n
n 0 1
1
1
1 0 1
1
1
1
... ... + + + + = + + + +

f( , )
x(t) y(t)

=
t
d t x t f t y
0
) ( ) ( ) (
) ( ) ( ) ( t x t f t y =
7
Sistem Pengaturan 1 - 04
Model Matematik dalam bentuk TF
Transfer Function: hubungan Input-Output sistem yang berasal dari TL
bentuk PD dengan asumsi semua kondisi awal=0.
TL dari persamaan di atas (*) dengan semua kondisi awal=0, menjadi:
Transfer Function:
[ ] [ ] ) ( ... ) ( ...
0 1
1
1 0 1
1
1
s X c s c s c s c s Y d s d s d s d
m
m
m
m
n
n
n
n
+ + + + = + + + +

0 1
1
1
0 1
1
1
...
...
) (
) (
) (
d s d s d s d
c s c s c s c
s X
s Y
s G
n
n
n
n
m
m
m
m
+ + + +
+ + + +
= =

8
Sistem Pengaturan 1 - 04
Model Matematik Sistem Mekanik
Pada sistem mekanik untuk mencari persamaan dinamik sistem
banyak menggunakan Hukum Newton.
Gerakan Translasi: F = m a
Gerakan Rotasi: = J
di mana :
F = gaya yang bekerja pada massa m
m = massa benda
a = percepatan benda
= torsi yang bekerja pada benda
J = momen inersia benda
= percepatan sudut
9
Sistem Pengaturan 1 - 04
Sistem Mekanik Massa
Translasi: Rotasi:
Persamaan dinamik:
f(t) = m a(t) (t) = J (t)
m
x, v, a
f(t)
J
(t)
, ,
dt
t dv
m t f
) (
) ( =
2
2
) (
) (
dt
t x d
m t f =
dt
t d
J t
) (
) (

=
2
2
) (
) (
dt
t d
J t

=
10
Sistem Pengaturan 1 - 04
Sistem Mekanik Pegas
Translasi: Rotasi:
Persamaan dinamik:
f = K x = K
x
f
K

K
11
Sistem Pengaturan 1 - 04
Sistem Mekanik- Rodagigi
Rodagigi n
1
diputar oleh torsi
1
, menghasilkan torsi
2
pada
rodagigi n
2
:
di mana:
r = jari-jari roda
= kecepatan sudut roda
= percepatan sudut roda
= torsi
n = jumlah gigi
12
Sistem Pengaturan 1 - 04
Sistem Mekanik Pengungkit
Suatu gaya F
1
diberikan pada batang yang mempunyai panjang l, akan
diteruskan oleh batang m sebesar F
2
:
Persamaan dinamik:
1 2
F
m
l
F =
F
1
F
2
x
1
x
2
l m
1 2
x
l
m
x =
1 2
v
l
m
v =
1 2
a
l
m
a =
13
Sistem Pengaturan 1 - 04
Sistem Mekanik- Daspot/Damper
Translasi: Rotasi:
Persamaan dinamik:
B
F
fluida/
gas
F
x,y

B
dt
t dx
B t F
) (
) ( =
dt
t d
B t
) (
) (

=
dt
t dy
B t F
) (
) ( =
14
Sistem Pengaturan 1 - 04
Translasi pada Accelerometer
15
Sistem Pengaturan 1 - 04
Sistem Suspensi Kendaraan
16
Sistem Pengaturan 1 - 04
Model Sistem Suspensi
17
Sistem Pengaturan 1 - 04
Contoh: Sistem Mekanik
Sistem mekanik seperti gambar berikut:
di mana:
f(t) = gaya yang bekerja pada massa m
K = konstanta pegas
B = konstanta daspot (peredam viscos)
y(t) = simpangan pegas
Carilah model dinamik sistem mekanik tersebut dengan
y(t) sebagai output dan f(t) sebagai input.
Carilah transfer function sistem mekanik tersebut dengan
y(t) sebagai output dan f(t) sebagai input.
m
f(t)
y(t)
B
K
18
Sistem Pengaturan 1 - 04
Model Matematik Sistem Elektrik
Pada sistem elektrik untuk mencari persamaan dinamik sistem
banyak menggunakan Hukum-hukum pada rangkaian listrik.
persamaan tegangan Kirchoff, dan arus Mesh
0 ; = =

i
i out in
V I I
19
Sistem Pengaturan 1 - 04
) ( ) ( t Ri t v
R R
=

= dt t i
C
t v
C C
) (
1
) (
R
i
R
v
R
C
i
C
v
C
L
v
L
i
L
) ( ) ( s RI s V
R R
= ) (
1
) ( s I
Cs
s V
C C
=
dt
t di
L t v
L
L
) (
) ( =
) ( ) ( s LsI s V
L L
=
Komponen Pasif: R-L-C
Resistor: Kapasitor: Induktor:
Model Dinamik
TL:
20
Sistem Pengaturan 1 - 04
Contoh: Sistem Elektrik R-L-C
v
i v
o
R
C
L
Suatu Filter yang terdiri dari komponen RLC. Tegangan input
v
i
(t) dan tegangan output v
o
(t).
Carilah model dinamik sistem elektrik tersebut
Carilah transfer function sistem elektrik tersebut
21
Sistem Pengaturan 1 - 04
) ( ) (
1
1
2
2
t v
n
n
t v =
) ( ) (
1
1
2
2
s V
n
n
s V =
n
1
n
2
i
1
i
2
v
1
v
2
Komponen Pasif: Transformator Ideal
Model Dinamik
Transformasi Laplace
22
Sistem Pengaturan 1 - 04
Transformator tidak ideal
Ada pengaruh induktansi gandeng
(M)
Titik menandakan awal lilitan
v
1
= tegangan input
v
2
= tegangan output
i
1
= arus kumparan primer
i
2
= arus kumparan sekunder
n
1
= jumlah lilitan kumparan 1
n
2
= jumlah lilitan kumparan 2
M
n
1
n
2
i
1
i
2
v
1
v
2
23
Sistem Pengaturan 1 - 04
0
) ( ) (
) (
2 1
1 1
=
dt
t di
M
dt
t di
L t v
Trafo tidak ideal (sisi primer)
Persamaan Dinamik
Transformasi Laplace
i
1
v
1
dt
di
M
2
1
L
v
1
L
{ } ) ( ) (
1
) (
0 ) ( ) ( ) (
1 1 1 2
2 1 1 1
s sI L s V
Ms
s I
s MsI s sI L s V
=
=
24
Sistem Pengaturan 1 - 04
Trafo tidak ideal (sisi sekunder)
Persamaan Dinamik
Transformasi Laplace
) ( ) ( ) (
0 ) ( ) ( ) (
1 2 2 2
1 2 2 2
s MsI s sI L s V
s MsI s sI L s V
=
= + +
0
) ( ) (
) (
1 2
2 2
= + +
dt
t di
M
dt
t di
L t v
i
2
v
2
dt
di
M
1
2
L
v
2
L
25
Sistem Pengaturan 1 - 04
Contoh: Sistem Elektrik - Trafo
Rangkaian input transformator (trafo) dihubungkan seri
oleh kapasitor C, dan rangkaian output diberi beban R
1
dan R
2
secara seri-paralel.
Carilah transfer function sistem elektrik tersebut
M
n
1
n
2
i
1
i
2
v
1
v
2
C
R
2
R
1
26
Sistem Pengaturan 1 - 04
Komponen Aktif: Operational Amplifier
Sifatsifat Operasional Amplifier:
1. Gain sangat besar K= 10
5
sampai dengan 10
6
kali.
2. Mempunyai dua masukan yaitu masukan positif
(v1) dan masukan negatif (v2).
3. Mempunyai impedansi masukan yang sangat
besar sehingga arus input pada masukan positif
atau masukan negatif kecil sekali 0
4. Mempunyai keluaran vo = K (v1 v2)
27
Sistem Pengaturan 1 - 04
Non Inverting Amplifier
28
Sistem Pengaturan 1 - 04
Inverting Amplifier
29
Sistem Pengaturan 1 - 04
Pendekatan Impedansi (Inverting Amplifier)
30
Sistem Pengaturan 1 - 04
Tabel Variasi Impedansi 1
31
Sistem Pengaturan 1 - 04
Tabel Variasi Impedansi 2
32
Sistem Pengaturan 1 - 04
Contoh: Operational Amplifier
Rangkaian Operational Amplifier dikonfigurasi dengan
rangkaian pasif R-C untuk menjadi filter
Carilah transfer function rangkaian Operational Amplifier
tersebut.
33
Sistem Pengaturan 1 - 04
Model Sistem Mekatronik
Untuk mencari persamaan dinamik sistem berikut, digunakan
persamaan-persamaan sistem elektrik pada motor dan
selenoid (plunger).
motor DC, AC, selenoid
34
Sistem Pengaturan 1 - 04
Motor DC penguat medan tetap
35
Sistem Pengaturan 1 - 04
Rangkaian Kumparan Jangkar Motor DC
36
Sistem Pengaturan 1 - 04
Torsi pada Motor DC (1)
37
Sistem Pengaturan 1 - 04
Torsi pada Motor DC (2)
38
Sistem Pengaturan 1 - 04
Tegangan GGL Motor DC
39
Sistem Pengaturan 1 - 04
Blok Diagram Motor DC
Gambar yang pertama (s) output dan gambar kedua (s)
output.
40
Sistem Pengaturan 1 - 04
Penyederhanaan Blok Diagram Motor DC
E
a
(s) input dan (s) output:
E
a
(s) input dan (s) output:
41
Sistem Pengaturan 1 - 04
Motor AC-Servo
Motor AC-Servo pada prinsipnya dapat berupa sebuah motor
induksi dengan 2-kutub/dua-fasa
Fasa ref.
e
c
Fasa kontrol (a)
J T

f
e
c(t)
42
Sistem Pengaturan 1 - 04
Arsitektur Motor AC-Servo
Salah satu dari kumparan medan sebagai lilitan referensi (fase
reference) dan kumparan medan yang lainnya sebagai lilitan
kontrol (fase control) dengan tegangan AC yang berbeda 90
listrik terhadap tegangan referensi.
Hal ini didasarkan bahwa torsi yang dihasilkan pada poros,
paling efisien jika sumbu-sumbu kumparan fasa saling tegak
lurus dan tegangan kedua fasa tersebut mempunyai beda fasa
90.
43
Sistem Pengaturan 1 - 04
Persamaan Torsi Motor AC-servo
Torsi T yang dibangkitkan merupakan fungsi dari kecepatan
sudut poros motor dan tegangan kontrol E
C
, adalah:
T = - K
n
+ K
C
E
C
di mana: K
n
dan K
C
adalah konstanta positif.
Kesetimbangan torsi untuk motor servo dua-fasa adalah:
T = J + f
di mana:
J = momen inersia motor dan beban pada poros motor
f = koefisien gesekan viskos motor dan beban poros motor
Gabungan kedua persamaan di atas diperoleh:
J + ( f + K
n
) = K
C
E
C
.

..

..

44
Sistem Pengaturan 1 - 04
Fungsi Alih Motor AC-servo
Tegangan kontrol E
C
adalah input dan perpindahan poros
motor adalah output, maka fungsi alih (transfer-function) sistem
ini diberikan:
di mana :
K
m =
K
C
/( f + K
n
) = konstanta penguatan motor
T
m =
J /( f + K
n
) = konstanta waktu motor
) 1 ( ) (
) (
2
+
=
+ +
=
s T s
K
)s K ( f Js
K
s E
s
m
m
n
c
c

45
Sistem Pengaturan 1 - 04
Diagram Kotak Motor AC-servo
Fungsi alih didasarkan pada anggapan bahwa motor servo
linier. Namun dalam praktek, motor servo tidak benar-benar
linier. Karena kurva torsi-kecepatan tidak benar-benar sejajar
dan berjarak sama, maka harga K
n
tidak konstan. Sehingga
harga K
m
dan T
m
juga tidak konstan, harga-harga tersebut
berubah terhadap tegangan kontrol.
Diagram blok dari motor Servo dua-fasa di atas sebagai
berikut :
K
m
------------
s(T
m
s +1)
(s)
E
c
(s)
46
Sistem Pengaturan 1 - 04
Model Matematik Selenoid (Plungger)
Suatu kumparan yang dililitkan pada media isolator yang mempunyai inti besi
yang bebas bergerak. Tegangan v
p
(t) sebagai input dan x(t) sebagai output. Kp
= konstanta plungger i
p
= arus yang mengalir pada plungger.
) ( ) ( ) (
) (
) ( t i K t x dan t i R
dt
t di
L t v
p p p p
p
p p
= + =
47
Sistem Pengaturan 1 - 04
Contoh: Sistem Elektromekanik
Consider the temperature control system shown in figure. It is assume that the
heat q pumped into the chamber is proportional to the valve opening x and the
temperatur y inside the chamber related to q by the differential equation dy/dt
= -cy + k
c
q. Compute transfer function of each blok.
q k cy
dt
dy
c
+ =

Anda mungkin juga menyukai