PENETAPAN DAN PENUNJUKAN PELAKSANA ANGGARAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN PROVINSI (APBN) TAHUN ANGGARAN 2012 DI LINGKUNGAN BADAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,
Menimbang
Mengingat
:
:
a. bahwa dalam rangka meningkatkan kelancaran dan ketertiban pelaksanaan Anggaran Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (APBN) Tahun Anggaran 2012 di lingkungan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, dipandang perlu menunjuk dan menetapkan Pelaksana Anggaran Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (APBN) Tahun Anggaran 2012 di lingkungan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Kalimantan Tengah;
b. bahwa Pejabat yang tersebut dalam Lampiran Keputusan ini, dipandang mampu dan cakap untuk ditunjuk sebagai Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penguji dan Penandatangan SPM serta Bendahara Pengeluaran Tahun Anggaran 2012 di lingkungan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Kalimantan Tengah ;
c. bahwa untuk memenuhi maksud pada huruf a dan b di atas, perlu ditetapkan dengan Keputusan Gubernur Kalimantan Tengah.
1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
10. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004 ;
- 2 -
Memperhatikan
Menetapkan KESATU
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
KELIMA
:
: :
:
:
:
: 1. Surat Edaran Dirjen Perbendaharaan Nomor SE-050/PB/2004 tanggal 31 Desember 2004 tentang Petunjuk Teknis Mekanisme Pembayaran Dalam Pelaksanaan APBN. 2. Surat Kepala Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 570/475/BPMD-2011 tanggal 9 Desember 2011 perihal Pengajuan Pejabat Pelaksana Anggaran Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2012.
M E M U T U S K A N :
Menunjuk dan mengangkat mereka yang namanya tercantum dalam Lampiran Keputusan ini sebagai Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penguji dan Penandatangan SPM serta Bendahara Pengeluaran dalam rangka pelaksanaan Anggaran Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Provinsi (APBN) Tahun Anggaran 2012 di lingkungan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Kalimantan Tengah.
Bahwa Kuasa Pengguna Anggaran mempunyai kewenangan untuk :
1. Menguji kebenaran material surat-surat bukti mengenai hak pihak penagih ; 2. Meneliti kebenaran dokumen yang menjadi persyaratan/kelengkapan sehubungan dengan ikatan/perjanjian pengadaan barang/jasa ; 3. Meneliti tersedianya dana yang bersangkutan ; 4. Membebankan pengeluaran sesuai dengan mata anggaran pengeluaran yang bersangkutan ; 5. Memerintahkan pembayaran atas beban APBN ; 6. Bertanggungjawab atas kebenaran material dan akibat yang timbul dari penggunaan surat bukti dimaksud ; 7. Membuat laporan keuangan sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Bahwa Pejabat Pembuat Komitmen mempunyai kewenangan untuk :
1. Membuat keputusan-keputusan dan/atau mengambil tindakan-tindakan yang dapat mengakibatkan timbulnya pengeluaran uang dan/atau tagihan atas beban APBN. 2. Membuat keputusan/tindakan dalam rangka pengadaan barang/jasa (kontrak, surat perintah kerja, dll). 3. Menandatangani kontrak/keputusan serta bertanggungjawab atas kebenaran material dan akibat yang timbul dari kontrak/keputusan tersebut. 4. Memahami Perpres Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Bahwa Pejabat Penguji dan Penandatangan SPM mempunyai kewenangan untuk :
1. Memeriksa secara rinci keabsahan dokumen pendukung SPP sesuai dengan ketentuan perUndang-Undangan yang berlaku ; 2. Memeriksa ketersediaan pagu anggaran dalam DIPA untuk memperoleh keyakinan bahwa tagihan tidak melampaui batas pagu anggaran ; 3. Memeriksa kebenaran atas hak tagih yang menyangkut antara lain : a. pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran (nama orang/perusahaan, alamat, nomor rekening dan nama bank) ; b. nilai tagihan yang harus dibayar (kesesuaian dan/atau kelayakannya dengan prestasi kerja yang dicapai sesuai spesifikasi teknis yang tercantum dalam kontrak berkenaan) ; c. jadwal waktu pembayaran (kesesuaian dengan jadwal penarikan dana yang tercantum dalam DIPA dan/atau ketepatannya terhadap jadwal waktu pembayaran ) ; 4. Memeriksa pencapaian tujuan/atau sasaran kegiatan sesuai dengan indikator kinerja yang tercantum dalam DIPA dan/atau spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam kontrak; 5. Menandatangani Surat Perintah Membayar (SPM) atas nama Menteri serta menyampaikan SPM ke KPPN setempat.
Bahwa Bendahara Pengeluaran mempunyai kewenangan untuk :
1. Menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan mempertanggung- jawabkan uang untuk keperluan belanja negara dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi dan tugas pembantuan provinsi (APBN) di lingkungan Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Kalimantan Tengah; 2. Meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran ;
- 3 -
KEENAM
KETUJUH
KEDELAPAN
KESEMBILAN
KESEPULUH
:
:
:
:
:
3. Menguji kebenaran perhitungan tagihan yang tercantum dalam perintah pembayaran ; 4. Menguji ketersediaan dana yang bersangkutan. 5. Wajib menolak perintah bayar dari Kuasa Pengguna Anggaran apabila persyaratan tersebut di atas tidak terpenuhi ; 6. Bertanggungjawab secara pribadi atas pembayaran yang dilaksanakannya.
Masing-masing Pejabat tersebut diktum KESATU bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Gubernur Kalimantan Tengah, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
Selanjutnya untuk membantu pejabat seperti tersebut pada Diktum KESATU, Kepala Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Kalimantan Tengah dapat mengangkat staf pembantu dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku serta kebutuhan dalam pelaksanaan kegiatan, dengan Surat Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Kalimantan Tengah.
Kepada Pejabat tersebut pada diktum KESATU dalam Keputusan ini dapat diberikan honorarium sepanjang sudah disediakan dalam DIPA Tahun Anggaran 2012 berkenaan, dengan ketentuan terhadap pelaksana anggaran yang ditetapkan melaksanakan beberapa Satker DIPA, maka kepada yang bersangkutan hanya berhak mendapat honorarium pada salah satu Satker DIPA.
Penetapan dan Penunjukan Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penguji dan Penandatangan SPM dan Bendahara Pengeluaran dalam DIPA yang tidak sesuai dengan Keputusan ini dinyatakan tidak berlaku.
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2012 sampai dengan tanggal 31 Desember 2012 dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Palangka Raya pada tanggal 4 Januari 2012
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,
AGUSTIN TERAS NARANG
Tembusan disampaikan kepada Yth :
1. Kepala Badan Pemeriksa Keuangan di Jakarta. 2. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS di Jakarta. 3. Menteri Dalam Negeri di Jakarta Up : a. Sekretaris Jenderal. b. Inspektur Jenderal. c. Direktur Jenderal Bina Bangda. 4. Menteri Keuangan di Jakarta. Up. Direktur Jenderal Perbendaharaan. 5. Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Tengah di Palangka Raya. 6. Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah di Palangka Raya Up : a. Kepala Biro Hukum b. Kepala Biro Keuangan dan Aset 7. Kepala BPK RI Perwakilan Palangka Raya di Palangka Raya. 8. Kepala BPMD Provinsi Kalimantan Tengah di Palangka Raya. 9. Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Tengah di Palangka Raya. 10. Inspektur Provinsi Kalimantan Tengah di Palangka Raya. 11. Kepala Kantor Wilayah XVII Ditjen Perbendaharaan Palangka Raya. di Palangka Raya. 12. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Palangka Raya di Palangka Raya. 13. Yang bersangkutan. Nomor 1 s/d 12 untuk diketahui seperlunya dan Nomor 13 untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Pelaksanaan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER 1 PJ 2011 Tentang Cara Pengajuan An Pembebasan Dari Pemotongan Dan Atau Pemungutan PPH Oleh Pihak Lain