Anda di halaman 1dari 3

Info tentang

tomcat

Nama :
Galuh Fiona Meliana

Kelas :
VI A

SDN 4 Menteng
Palangka Raya, Kalimantan Tengah
Tomcat (Paederus) adalah
seekor serangga yang berasal
dari keluarga kumbang. Di
beberapa wilayah di Indonesia,
Tomcat juga dikenal sebagai
semut kanai atau semut kayap.
Istilah Tomcat diduga diambil
dari nama pesawat tempur
Amerika. Ukuran Tomcat itu
hanya sebesar 7.5 – 8mm. Walau
ukurannya kecil, tetapi racun yang dikeluarkan oleh serangga ini
ternyata lebih kuat daripada racun ular kobra. Itulah alasan mengapa
anda harus waspada terhadap serangga Tomcat ini.

Mengenali serangga Tomcat

Serangga Tomcat dewasa berukuran panjang badan sekitar 7.5-8mm


Berwarna oranye tua dengan warna hitam di bagian kepala, sayap
depan, dan pangkal perut Kalau dilihat dari kaca pembesar, sayap
depan mempunyai biru/hijau kemilau warna warni Serangga Tomcat
biasanya hidup di daerah pepohonan atau tanaman dan semak-semak.
Bila dalam bahaya, serangga Tomcat akan mengeluarkan cairan racun
sebagai tindakan untuk mempertahankan dirinya dari ancaman musuh.
Zat racun “pederin” yang terdapat pada serangga ini bisa
menimbulkan efek yang cukup menyakitkan di kulit. Jika bersentuhan,
cucilah tangan dan kulit dengan sabun dan air. Biasanya, jika kulit
terkena zat pederin yang berada di dalam cairan Hemolimf yang
dikeluarkan oleh Tomcat ini, tidak akan langsung terlihat efeknya.
Dalam waktu 12-36 jam, baru kulit yang terkena cairan racun
tersebut akan mulai menunjukkan efek Tomcat seperti warna
kemerah-merahan pada kulit, gatal-gatal, lalu lama kemalaan berubah
menjadi iritasi dan peradangan kulit. Gejala ini dapat berlangsung
selama dua sampai tiga minggu. Penyakit kulit ini dikenal dengan nama
Dermatitis Paederus (juga disebut dermatitis linier atau dermatitis
linearis) adalah iritasi kulit akibat kontak dengan zat pederin
tersebut.
Beberapa contoh efek yang ditimbulkan oleh Zat racun pada tomcat :

Anda mungkin juga menyukai