Edisi ke-2 Penerbit CV Sagung Seto 2. Statistika Kesehatan Oleh : dr. Suharyanto S, drg. Dibyo Pramono, dr. Nawi Penerbit : Bag. Ilmu Kesehatan Masyarakat FK UGM
KOMPETENSI MAHASISWA 1. Mampu menginterpretasi secara benar metodologi penelitian dan uji statistik (kedokteran) yang digunakan pada artikel penelitian yang didapat 2. Mengetahui kelebihan dan keterbatasan uji statistik yang digunakan pada artikel penelitian yang didapat
STATISTIKA adalah : Ilmu pengetahuan (sains) yang berkaitan dengan: - pengumpulan, - peringkasan - penyajian - analisis dan interprestasi data ATAU sekumpulan alat/metode/teknik, yang kuat dan efisien untuk menyusun penjelasan dan keputusan (pengambilan keputusan) secara mudah dan tepat dengan menggunakan informasi yang tersedia BIOSTATISTIKA: cabang dari ilmu statistika yang berkaitan dengan aplikasi metode statistik pada persoalan persoalan di bidang biologi dan kedokteran
ALUR PENELITIAN KESEHATAN MASALAH
IDENTIFIKASI & PERUMUSAN MASALAH
KERANGKA TEORITIK
PERTANYAAN PENELITIAN/HIPOTESIS
METODOLOGI PENELITIAN
KEGIATAN PENELITIAN
PENGOLAHAN DATA STATISTIK KESIMPULAN
TEORI DAN FAKTA EMPIRIK PERAN BIOSTATISTIK DALAM PENELITIAN KEDOKTERAN Seorang peneliti menemukan obat anti hiperkolesterolemi baru (OB) yang lebih murah dari obat baku yang lama (OL). Hasil eksperimen menujukkan hasil OL dan OB mampu menekan kadar kolest. sampai batas normal. Sebelum hasil diumumkan : ternyata 3 penderita yang diberi OB melaporkan sulit tidur peneliti memilih secara random 3 orang penerima OL dan OB hasil OB tidak menunjukkan efek samping insomnia SAAT PRESENTASI HASIL PENEMUAN, muncul tanggapan dan kritik tentang efek samping insomnia : 1. Apakah 6 sampel cukup representatif untuk menarik kesimpulan 2. Jangan-jangan 3 orang yang terpilih minum OL memang sejak semula sudah insomnia 3. Perbedaan mungkin disebabkan karena usia atau faktor lain yang berbeda antara kelompok L dan B Statistik bukan segalanya, ia hanyalah salah satu mata rantai dari keseluruhan proses metodologi penelitian yang mendahului, mis. Kerangka teori yang lemah, sampel yang tidak representatif, maka walaupun uji statistik menunjukkan kemaknaan tinggi, sama sekali tidak berarti apa-apa. 1. Menilai atau peniadaan unsur kebetulan 2. Membuktikan ada atau tidaknya hubungan atau perbedaan antar fenomena, dan seberapa jauh tingkat hub.an atau perbedaan tsb. 3. Mengendalikan variabel luar 4. Menetukan besar sampel yang adekuat
KETERBATASAN STATISTIK Kemaknaan statistik vs kemaknaan aplikatif Mis : secara statistik ditemukan OB yang dapat menurunkan sel-sel leukemia lebih bermakna dari OL Untuk penggunaan klinis: penurunan jumlah sel kanker tidak mencerminkan penyembuhan kanker itu sendiri, karena pembentukan sel-sel kanker tetap berjalan terus (lihat contoh-contoh)
Adalah pernyataan sebagai jawaban sementara atas pertanyaan penelitian,yang harus diuji validitasnya secara empiris
Jadi hipotesis tidak dinilai benar ataupun salah, melainkan diuji apakah sahih(valid) atau tidak. Contoh : Tingkat pendidikan ibu berhubungan dengan perkembangan balita
Bila kita menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna secara statistik anatara parameter sampel dengna populasi, maka disebut hipotesis null (H0), sedangkan ada perbedaan disebut hipotesis alternatif (H1)
Penelitian tentang obat baru Populasi Sampel X = 3,8 hr Obat lama : rata-rata <5 hr Obat baru : rata-rata 3,8 hr 1,2 hr Significan-kah perbedaan ini? Ho : tidak ada perbedaan waktu sembuh antara obat baru dan obat lama H1 : obat baru lebih efektif dari obat lama Hakekat uji hipotesa statistik : Adalah mencoba menjawab pertanyaan apakah H0 didukung oleh data Misal: hasil p=0,003 dengan CI 95% antara 0,97 1,30 Artinya besarnya peluang untuk mendapatkan hasil yang diobservasi pada (H0) adalah 0,003 dan kita percaya 95 % bahwa hasil berada pada rata2 waktu sembuh 0,97 -1,30
KENYATAAN Ho Benar Ho tidak benar KEPUTUSAN Menolak Ho Kesalahan tipe I ( ) OK Tidak Menolak Ho OK Kesalahan tipe II ( ) Untuk mengantisipasi kemungkinan : kesalahan tipe I : menentukan level of significance (Interval kepercayaan/ Confident interval/CI) atau nilai alpha pada setiap tes hipotesis yang dilakukan kesalahan tipe II /Power of test : antara lain dengan menentukan besarnya ukuran sampel Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan penelitian atau menguji kevalidan hipotesis Contoh : Desain uji klinik acak tersamar ganda (Random controlled trial/RCT doubel blind) dipergunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui manfaat penambahan obat X pada terapi standar Y dalam pengobatan kanker hati. Populasi adalah : kumpulan semua individu dalam suatu batas ttt. Populasi studi adalah kumpulan individu yang akan diukur atau diamati ciri-cirinya individu ini disebut unit dasar Sampel adalah hanya sebagian dari seluruh individu dalam populasi studi yang diamati atau diukur Contoh : Penelitian ttg pengalaman akseptor KB dalam pemakaian alat kontrasepsi di Kab.
Penduduk Kab. PUS Populasi umum Populasi studi sampel Alasan perlu melakukan sampling : Kesempatan Uang Alat Tenaga Agar representative perlu memperhatikan jml.subyek/besar sampel dan metode sampling akurasi
efisiensi METODE PENGAMBILAN SAMPEL I. RANDOM SAMPLING : pengambilan sampel secara acak II. NON-RANDOM SAMPLING : pengambilan sampel tanpa acak Acak berarti probabilitas/kesempatan setiap individu untuk dipilih untuk menjadi sampel penelitian : sama 1. Simple random sampling/sampel acak sederhana sampel dipilih secara acak: - gulungan kertas (kopyok) - bantuan : tabel random, komputer Syarat : ada list nama-nama individu (sampling frame) dalam populasi studi 2. Systematic Sampling (sampling sistematik) seperti sampel acak tetapi tidak mernggunakan tabel random Menetapkan interval (k), mis., populasi studi 100, samnpel 50 maka k=100/50 = 2 Maka sampel yang dipilih nomor 00, 02, 04, 06, 08, 10, dst sampai terpilih 50 sampel 3. Stratified sampling (Sampel stratifikasi) populasi dibagi menjadi beberapa strata, dimana setiap strata adalah homogen, sedang antar strata terdapat sifat yang berbeda, kemudian diambil sampel pada setiap strata Contoh : Penelitian tk IQ pada murid SD (populasi 600 org, sampel 300 org)
Unproportional : Setiap strata diambil jml.nya sama (300/6=50) Proportional : Setiap strata diambil sampelnya secara proportional sesuai jml. siswa yang ada : Kelas I 102/600x 300 = Kelas II 100/600x 300 = Kelas III 98/600x 300 = No Kelas Jml 1 I 102 2 II 100 3 III 98 4 IV 110 5 V 90 6 VI 100 TOTAL 600 4. Cluster sampling (sampel berkelompok) Populasi studi dibagi menjadi beberapa bagian (blok) sebagai cluster dan dilakukan pengambilan sampel kelompok/cluster tersebut. 5. Multistage Sampling (sampel bertahap / bertingkat)
1. Accidental sampling (pengambilan sampel seadanya) dilakukan secara subyektif oleh peneliti ditinjau dari sudut kemudahan, tempat pengambilan sampel, dan jml sampel yang akan diambil cara ini dalam bidang kedokteran sudah dihindari, tetapi msh dipergunakan untuk mengetahui opini masyarakat. 2. Consecutive sampling 3. Convenient sampling 4. Purposive Sampling (Sampel berdasarkan pertimbangan) Kertwakilan sampel berdasarkan pertimbangan peneliti, mis. Orang-orang yang berpengalaman DESAIN PENELITIAN OBSERVASIONAL INTERVENSIONAL/ EKSPERIMEN 1. Studi cross sectional 2. Studi kasus kontrol 3. Studi kohort 4. Meta-analisis Studi kasus Seri Kasus Survai 1.Uji klinis 2.Intervensi Observasi untuk melakukan perbandingan antara sekelompok orang yang terkena penyebab (terpapar) dengan sekelompok lain yang tidak terpapar, kemudian dilihat akibatnya Ca paru Orang merokok tidak Ca paru Ca paru Orang tak merokok Tidak Ca paru
RR (Risiko Relatif) adalah perbandingan antara insiden penyakit/efek yang muncul dalam kelompok terpapar dengan insiden penyakit yang muncul dalam kelompok yang tidak terpapar Kohort sering disebut dg studi insiden Contoh :
Ca Paru Jml Pos Neg Merokok Ya a b a+b Tdk c d c+d Jumlah a+c b+d a+b+c+d a a + c RR= b b + d RR 2,5 artinya : insidens terjadinya kanker paru orang yang merokok 2,5 kali lebih tinggi daripada yang tidak merokok Nilai RR = 1 Nilai RR >1 Nilai RR < 1 KASUS KONTROL Observasi untuk melakukan perbandingan antara sekelompok orang yang menderita penyakit (kasus) dengan sekelompok lainnya yang tidak menderita penyakit tersebut (kontrol), kemudian dicari faktor-faktor penyebab timbulnya penyakit tersebut konsumsi tinggi lemak PJK konsumsi tinggi serat
konsumsi tinggi lemak Non PJK konsumsi tinggi serat Desain penelitian kasus kontrol dapat digunakan untuk menilai berapa besarkah peran faktor resiko dalam kejadian penyakit (cause-effect relationship), mis hub.an antara kejadian Ca cervic dengan perilaku seksual, hub. Tuberculosa dengan vaksinasi BCG terutama digunakan untuk penyakit-penyakit yang jarang ditemukan Efek Jml Kasus Kontrol Faktor resiko Ya a b a+b Tidak c d c+d Jumlah a+c b+d a+b+c+d Odds ratio (OR) : odds pada kelompok kasus odds pada kelompokkontrol Odds : peluang untuk terjadinya efek peluang tidak terjadinya efek OR = ad/bc Penelitian pada ibu-ibu yang melahirkan bayi dengan penyakit jantung bawaan dengan mengamati riwayat minum jamu peluntur atau tidak pada saat hamil Diket : OR 10,9 Adalah penelitian epidemiologi yang membandingkan data dari sekelompok manusia yang dengan sengaja dilakukan sesuatu dengan kelompok lainnya yang sama, tetapi tidak dilakukan apa-apa E x O Populasi C O O=observasi X= perlakukan E= kelompok perlakukan C= kelompok kontrol
Contoh : pengaruh penggunaan vit.C thd penyembuhan penyakit gusi berdarah
Masalah-masalah dan penyelesaiannya dalam P.Eksperimen: 1. Apakah dibenarkan untuk melakukan /memberikan obat baru yg belum diket.khasiatnya kepada manusia? dicobakan pada binatang dulu dan informed consent / surat persetujuan 2. Atau jk.telah diket.khasiatnya dan bermanfaat, bgmn dengan kel.kontrol yg tidak diberi padahal membutuhkan obat tsb ? tidak melanggar kode etik penelitian kedokteran
3. Pengaruh si peneliti dalam mengamati hasil tdk terpengaruh dengan sesuatu yg dilakukan randomized double blind controlled trial (baik si peneliti maupun yang diteliti tidak tahu siapa mendapatkan apa) Eksperimen murni (x semu/quasi eksperimental) LANGKAH-LANGKAH P.EKSPERIMEN 1. Menetapkan kelompok-kelompok yang akan diteliti
POPULASI REFEREN POPULASI STUDI TDK IKUT PENELITIAN POPULASI TRIAL KEL.STUDI KEL.KONTROL MENERIMA PROG TDK MENERIMA MENERIMA PROG. TDK MENERIMA + - + - ++ - + - UJI KLINIK (CLINICAL TRIAL) RANDOMISASI (RANDOMIZED) : Proses untuk menentukan subyek penelitian mans yang akan merndapatkan perlakuan dan subyek mans yang merupakan kontrol, berdasarkan peluang Mengurangi bias seleksi dan perancu (confouding) QUASI EKSPERIMENTAL
Untuk mengurangi biasa dari peneliti, subyek atau evaluator, maka pada saat melakukan clinical trial perlu melakukan ketersamaran (BLINDING / masking) : pada saat proses 1. Randomisasi 2. Pelaksanaan pengukuran 3. Evaluasi hasil
1. Open trial 2. Single blinding 3. Double blinding Bedakan dengan pengertian Literature review,integrative literature Systematic review Meta-analisis - jenis artikel yang digabung : sistematik - Penalaahan kualitas setiap artikel - Ada analisis dgn metode statistik formal
Definisi data: datum yang berarti materi atau kumpulan fakta yang dipakai untuk keperluan suatu analisa, diskusi, presentasi ilmiah atau tes statistik. dapat berupa status, informasi, keterangan dll dari satu atau beberapa obyek sumber data Variabel : Adalah sebuah ukuran atau karakteristik, yang nilainya tidak dapat diramal dengan pasti, artinya nilai tersebut berbeda dari suatu individu ke individu lain, atau dari suatu saat ke saat lainnya pada individu yang sama Sumber data :
DATA PRIMER : yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh si peneliti pada saat berlangsungnya suatu penelitian, contoh : dari wawancara, observasi, eksperimen Termasuk sumber data primer : - Sensus :pencacahan atau kegiatan pengumpulan data atau informasi pada seluruh individu yang bertempat tinggal di suatu wilayah administratif ttt - Survei : sda, tetapi informasi didapat dari bagian populasi atau sampel - Eksperimen :peneliti harus menimbulkan data dengan memberikan perlakuan pada subyek penelitian DATA SEKUNDER Adalah data yang sudah tersedia atau telah dikumpulkan oleh orang atau lembaga ttt, mis. BPS, hasil penelitian sebelumnya Sumber-sumber data sekunder : 1. pencatatan peristiwa vital : kelahiran, kematian, pelaporan penyakit 2. Catatan kasus : mis. Rekam medis 3. Pencatatan penyakit: mis. SP2TP (sistem pencatatan pelaporan terpadu PUSKESMAS) 4. Laporan dan publikasi
Identifikasi variabel: 1. Variabel bebas / independent 2. Variabel tergantung / dependent 3. Variabel perancu /pengganggu / confounding Pengaruh tingkat hipertensi terhadap peningkatan kematian pada penderita stroke Pengaruh tingkat konsumsi garam terhadap kejadian hipertensi di Pengaruh tingginya kadar gula darah dengan kejadian kematian pada penderita DM Pemahaman tentang skala pengukuran variabel menggambarkan pemahaman terhadap data yang dimiliki, yang akan diolah dengan statistik. Ada 4 jenis : 1. Skala Nominal 2. Skala ordinal 3. Skala Interval 4. Skala ratio
1. Nominal : pengamatan diklasifikasikan kedalam kategori-kategori (bisa dikotomi atau politomi) dan diantara kategori tidak ada suatu urutanva dan bersifat mutually exclusive mis. Jenis kelamin,gol.darah 2. Ordinal : kategori-kategori mempunyai jenjang atau urutan, tetapi jarak antar kategori tidak sama mis. Status ekonomi 3. Interval : skala ini disamping dapat membedakan urutan juga mengetahui jarak diantara 2 pengukuran, dan tidak memiliki nilai nol absolut mis. Temperatur 4. Rasio : memiliki sifat skala interval dan memiliki nilai nol absolut mis. BB, pendapatan Tentukan skala pengukurannya : 1. Tingkat pendidikan 2. Kadar gula darah 3. Kepuasan kerja 4. Klasifikasi kadar kolesterol 5. BMI 6. Perilaku merokok 7. Status gizi 8. Skor pengetahuan ibu 9. Tingkat pengetahuan ibu 10. Skor anxietas
VARIABEL MENURUT SIFATNYA : Ada 2 tipe : - variabel kontinu: bisa angka bulat maupun desimal, mis. Nilai Hb : 13.98gr% - variabel diskret : hanya angka nulat dan tidak pecahan, mis. Frekw. ANC, jml.anak, dll METODE PENGUMPULAN DATA 1. Pengamatan /observasi,eksperimen 2. Wawancara : - Terstruktur dengan kuesioner - Kuesioner yang diisi sendiri Kuesioner : suatu daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya SUMBER VARIASI DALAM PENGUKURAN SUMBER KET Variasi pengukuran instrumen Alat & cara pengukuran Pemeriksa Inter observer variation;Intra-observer variation Variasi Biologis Pd 1 subyek Krn waktu & keadaan Antar subyek Perbedaan biologis KEANDALAN DAN KESAHIHAN PENGUKURAN KEANDALAN : reliabilitas, reprudusibilitas, presisi, ketepatan pengukuran Pengukuran reliabel bila memberikan nilai yang sama/hampir sama bila dilakukan berulang-ulang KESAHIHAN : validitas Menunjukkan berapa dekat alat ukur menyatakan apa yang seharusnya diukur MENINGKATAN KETERANDALAN 1. Setiap variabel harus didefinisikan secara operasional dan metode pengumpulannya harus dideskripsikan secara jelas dan terinci. 2. Prosedur pengukuran, pengamatan atau pemeriksaan harus dibakukan, sering disebut protocol. Pertanyaan harus baku dan ditanyakan secara baku pula. 3.Alat ukur yang dipilih sedemikian rupa. sehingga. secara. relatif memberikan ukuran yang konsisten. Alat ukur memiliki kalibrasi tinggi dan selalu diperiksa dari waktu ke waktu. 4. Latihan bagi pengamat atau pengumpul data, bila prosedur pengukuran memerlukan ketrampilan 5.Bila pengamat lebih dari 1 orang seringkali diperlukan bekerja bersama-sama untuk sementara waktu agar terbiasa dengan metode yang digunakan. 6.Kalau variabel bersifat kuantitatif maka dianjurkan untuk memakai hasil rata-rata dari dua kali pembacaan atau lebih.
MACAM VALID 1. Kesahihan muka (face validity/ logicalvalidity/ content validity) adalah kesesuaian suatu pengukuran terhadap suatu ukuran yang ingin diukur co. data umur : didapat dari akte kelahiran kesahihan dapat ditetapkan oleh kesepakatan para pakar (consensual validity) mis. Tingkat ekonomi ditentukan dengan jumlah uang yang ditabung setiap bulannya. 2. Kesahihan kriteria (criterion validity) adalah kesahihan ukuran didasarkan atas penemuan bahwa suatu ukuran yang diukur memiliki suatu korelasi dengan ukuran atau variabel lain Mis. Mengukur tek.darah dengan tensimeter dibandingkan dengan hasil pengukuram tekanan intra arterial secara langsung
HUBUNGAN RELIABEL dengan VALID suatu alat ukur yang tidak reliabilitasnya rendah akan mempengaruhi validitasnya, tetapi alat ukur yang memiliki reliabilitas tinggi belum tentu memiliki validitas yang tinggi pula STATISTIK INFERENSI
POPULASI SAMPEL x Statistik inferensi ditujukan untuk menarik kesimpulan ciri-ciri populasi yang dinyatakan dengan parameter populasi melalui perhitungan- perhitungan statistik sampel. Untuk membuktikan secara statistik bahwa sampel tersebut benar mewakili dan menggambarkan keadaan populasi dengan cara melakukan estimasi, tes hipotesis, dan prediksi. Statistik Deskriptif ? Statistik Analitik ?