Kelompok 7 Nurrokhman H1L010040 Any Luthfatunnisa H1L010044 Febriani Sulistiyaningsih H1L010045
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURBALINGGA 2013
A. DEFINISI RETINA Retina merupakan bagian dari mata yang bertanggung jawab pada kemampuan melihat manusia. Pola dari pembuluh darah yang membentuk retina mata sama uniknya dengan sidik jari.
B. DEFINISI RETINA SCANNING Retinal Scan merupakan salah satu biometri tertua dari beberapa teknologi biometri yang ada. Pada tahun 1930 riset mengusulkan teknologi yang dapat mendeteksi pembuluh darah pada selaput mata. Tetapi teknologi tersebut membutuhkan waktu yang sangat lama untuk digunakan dan tepatnya pada tahun 1984 alat ini mulai dikembangkan dan digunakan oleh perusahaan- perusahaan tertentu. Pengertian dari retinal scan itu sendiri adalah salah satu teknologi biometri yang memiliki tingkat akurasi yang cukup tinggi yang mampu meneliti lapisan pembuluh darah dibelakang selaput mata. Tapi tingkat akurasi dari retinal scan sendiri bisa menurun apabila terjadi gangguan pada selaput mata. Contohnya, bila mata sudah mulai rabun atau parahnya lagi (katarak) maka alat yang digunakan untuk mendeteksi taidak dapat mengenali identitas si pengguna.
C. PRINSIP RETINA SCANNING Retinal Scan merupakan salah satu teknologi biometric yang bekerja pada belakang selaput mata ( selaput jala ). Prinsip pemindaian retina pada Retinal Scanning berdasar pada jaringan kapiler halus yang memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi bagi retina. Pembuluh darah ini menyerap cahaya dan dengan mudah dapat divisualisasikan dengan penerangan yang tepat. Untuk itu, diperlukan jarak yang dekat antara mata dengan scanner, posisi mata terhadap scanner yang pas dan tidak ada pergerakan mata seperti berkedip atau melirik. Agar posisi mata pas, terdapat sebuah titik kecil berwarna hijau yang harus dilihat oleh mata sebagai titik acuan. Cahaya koheren intensitas rendah ditransmisikan pada mata kemudian refleksi image pola pembuluh darah kapiler retina dicatat oleh komputer. Penggunaan retina scan sampai saat ini masih jarang ditemukan, mungkin dikarenakan biaya yang sangat tinggi dan kebanyakan orang berpendapat, dengan menggunakannyan teknologi ini bisa menimbulkan gangguan pada mata. Memang diakui semua teknologi tidak ada yang sempurna termasuk teknologi Retinal Scan, akan tetapi dengan menggunakan teknologi ini identitas pemakai akan sangat sulit untuk diduplikasikan. Bukan hanya itu saja teknologi tersebut bisa sangat akurat dalam mengverifikasikan bahwa si pengguna telah menunjukkan identitasnya.
D. AUTENTIKASI RETINA SCANNING Autentikasi adalah suatu langkah untuk menentukan atau mengkonfirmasi bahwa seseorang atau sesuatu adalah autentik atau asli. Melakukan autentikasi terhadap suatu objek adalah melakukan konfirmasi terhadap kebenarannya. Sedangkan apabila autentikasi dilakukan terhadap seseorang maka tindakan tersebut adalah untuk memverifikasi identitas seseorang tersebut. Pada suatu sistem komputer biasanya terjadi pada saat login atau permintaan akses. Contoh identifikasi pada retina scan adalah PIN, sedangkan verifikasinya menggunakan retina mata.
E. CARA KERJA RETINAL SCAN Cara kerja dari retinal sendiri cukup sederhana yaitu ketika si pengguna menggunakan alatnya maka sinar inframerah yang berada pada digital pendeteksi langsung secara otomatis mendeteksi sel saraf yang berada pada selaput mata belakang dan biasanya berlangsung 10 15 detik.
Dari gambar di atas kita bisa melihat cara kerja dari retinal scan dengan sensor dari inframerah yang melewati atau memaparkan cahayanya ke saraf retina dan secara otomatis alatnya akan mengantarkan ke digital sensor tersebut bahwa si pengguna telah menunjukkan identitasnya. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa teknologi tidak ada yang sempurna. Sama halnya dengan alat sensor untuk retinal scan, alat ini tidak bisa mengenal atau mendeteksi 100% identitas pemakainya apabila adanya gangguan pada saraf selaput mata. Di sisi lain alat ini bisa mengenalinya namun dengan pemakai (user) yang salah. Semakin banyak informasi, atau faktor, yang diminta dari subjek, semakin menjamin bahwa subjek adalah benar-benar entitas yang diklaimnya. Oleh karenanya, autentikasi dua faktor lebih aman dari autentikasi faktor tunggal. Masalah yang timbul adalah bila subjek ingin mengakses beberapa sumber daya pada sistem yang berbeda, subjek tersebut mungkin diminta untuk memberikan informasi identifikasi dan autentikasi pada masing masing sistem yang berbeda. Hal semacam ini dengan cepat menjadi sesuatu yang membosankan. Sistem Single Sign-On (SSO) menghindari login ganda dengan cara mengidentifikasi subjek secara ketat dan memperkenankan informasi autentikasi untuk digunakan dalam sistem atau kelompok sistem yang terpercaya. User lebih menyukai SSO, namun administrator memiliki banyak tugas tambahan yang harus dilakukan. Perlu perhatian ekstra untuk menjamin bukti- bukti otentikasi tidak tersebar dan tidak disadap ketika melintasi jaringan. Beberapa sistem SSO yang baik kini telah digunakan. Tidak penting untuk memahami setiap sistem SSO secara detail. Konsep-konsep penting dan kesulitan-kesulitannya cukup umum bagi semua produk SSO.
F. CARA PENGGUNAAN RETINAL SCAN Si pengguna memusatkan mata pada satu titik sampai ada cahaya inframerah yang memaparkan cahayanya ke mata si pengguna dan secara otomatis akan mengverifikasikan identitas si pengguna.
Adapun langkahlangkah spesifiknya: 1. Subjek akan melakukan permintaan akses ke suatu objek kemudian objek akan mengirimkan ID kepada subjek sesuai permintaan si subjek 2. Memanggil AS ( Authentication Service ) untuk melakukan otentikasi terhadap subjek 3. Kemudian subjek mengirim permintaan akses bersama ID lengkapnya ke objek 4. Dan jika ke dua sisi sudah bersesuaian maka akses diijinkan. Biasanya ini dilakukan 2 3 kali dalam satu minggu karena selain dari tuntutan juga untuk menjaga kestabilan mata. Pemilik retina scan ditugaskan untuk memelihara mata mereka demi melaksanakan kebijakan keamanan sesuai dengan procedure yang telah disepakati oleh pemilik retina scan. Pemilik rerina scan sering kali melupakan bahwa dia harus manjaga selaput matanya, jika tidak maka dapat menimbulkan problem yang fatal.
Pemilik data memikul tanggung jawab terbesar terhadap proteksi retinal scan. Pemilik data umumnya adalah anggota manajemen dan berperan sebagai wakil dari organisasi dalam tugas ini. Ia adalah pemilik yang menentukan tingkat klasifikasi retina scan dan mendelegasikan tanggung jawab pemeliharaan sehari-hari kepada pemelihara data. Jika terdapat pelanggaran keamanan, maka pemilik data-lah yang memikul beban berat dari setiap masalah kelalaian. Gambar dibawah merupakan salah contoh ini cara penggunaan dari retinal scan.
G. PENERAPAN RETINA SCAN Dokumentasi dari Retina scan sering dihubungkan dalam konteks logis keamanan seperti akses jaringan PC login. Retinal scan digunakan oleh hampir sebagian besar aplikasi keamanan pengendalian untuk mengakses e area sensitif seperti Instalasi militer dan sebagainya. Contohnya di Intelegen Agen (CIA), kantor penyelidikan pusat (FBI) dan NASA. Retinal scan dirasakan lebih maksimal dalam menjaga keamanan mereka, karena sel saraf mata seseorang tidak akan berubah kecuali katarak. Dengan cara kerja retinal scan tersebut maka hanya pengguna yang memiliki otorisasi yang dapat melakukan akses terhadap suatu objek.
H. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN Retinal Scan mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan diantaranya sebagai berikut: 1. Kelebihan - Tingkat kekeliruan dalam medeteksi atau memverifikasikan identitas sangat kecil. - Tingkat kestabilan mata tidak akan berubah sampai seumur hidup melainkan jika terkena penyakit ( katarak ) - Tidak ada satupun teknologi yang mampu mengduplikasikan sel saraf (retina) seseorang. Dengan konsep Something You Are, Retina scan bekerja atas mata seseorang. Autorisasi yang disediakan oleh retina scan lebih memberikan jaminan atas pengendalian akses, sehingga resiko kecurangan, pembajakan password, kehilangan data dan penipuan dapat dikurangi - Dengan kemaksimalannya dapat menjaga dan megamankan akses dari serangan atau gangguan dari teroris atau apapun. - Berbeda dengan kartu dan kunci retinal scan tidak dapat dicuri atau dihilangkan. - Memungkinkan dilakukan audit trail terhadap setiap kejadian yang ada. Dimana dengan retina scan dapat diketahui siapa yang melakukan akses terhadap asset atau data perusahaan(who), dimana(where), dan kapan individu melakukannya(when).
2. Kekurangan - Biaya yang sangat sulit dijangkau sekitar $2000 sampai $2500. - Mata akan mengalami gangguan dan kerusakan apabila terlalu sering digunakan. Karena mata harus didekatkan sedekat mungkin dengan scanner. Efek negatif jangka panjang dari cahaya scanner jarak dekat terhadap mata menjadi hambatan teknologi ini. - Tidak dapat 100 persen akurat. Bila mata mengalami gangguan alat pendeteksi bisa saja tidak bisa membaca akses si pengguna. Mungkin bisa dibaca tapi pembacaannya salah. Meskipun pembuluh darah kapiler manusia tidak berubah seumur hidupnya, namun penyakit diabetes, glaukoma, dan katarak mampu mengubahnya. - Alat pendeteksi yang digunakan relative sulit ditemukan hal ini disebabkan alat untuk mendesainnya cukup mahal. - Penggunaanya lebih sulit dibandingkan iris mata. Seseorang harus menatap pada fokus yag telah ditentukan. Proses analisis juga tidak dapat dilakukan bila user menggunakan kaca mata. Untuk melakukannya pengguna berkacamata diharuskan melepas kaca mata terlebih dahulu.
I. KESIMPULAN Retinal Scan merupakan salah satu teknologi biometric yang bekerja pada belakang selaput mata ( selaput jala ). Si pengguna memusatkan mata pada satu titik sampai ada cahaya inframerah yang memaparkan cahayanya ke mata si pengguna dan secara otomatis akan mengverifikasikan identitas si pengguna. Namun Tidak dapat 100 persen akurat. Bila mata mengalami gangguan alat pendeteksi bisa saja tidak bisa membaca akses si pengguna. Mungkin bisa dibaca tapi pembacaannya salah. Meskipun pembuluh darah kapiler manusia tidak berubah seumur hidupnya, namun penyakit diabetes, glaukoma, dan katarak mampu mengubahnya.
J. SUMBER REFERENSI http://subari.blogspot.com/2008/04/individual-biometric-retinal-scan.html http://www.docstoc.com/docs/72573875/5-RAHUL_RETINAL-AUTHENTICATION_pp-23-32