Anda di halaman 1dari 17

Oleh :

-Fandi
-Deny
DEFINISI
Polip nasi ialah massa lunak yang bertangkai di
dalam rongga hidung yang terjadi akibat inflamasi
mukosa. Permukaannya licin , berwarna putih
keabu-abuan dan agak bening karena
mengandung banyak cairan. Bentuknya dapat
bulat atau lonjong,tunggal atau multipel,unilateral
atau bilateral.
ETIOLOGI
Etiologi polip nasi belum diketahui secara pasti.
Namun ada 3 faktor yang berperan dalam terjadinya
polip, yaitu :
1. Peradangan mukosa hidung dan sinus paranasal
yang kronik dan berulang
2. Gangguan keseimbangan vasomotor
3. Edema dimana terjadi peningkatan tekanan
interstitial sehingga timbul edema mukosa hidung.

Histopatologi
Berdasarkan histologis terdapat 4 tipe dari polip
nasi:
1. Eosinofilik edematous : tiper ini merupakan jenis
yang paling banyak ditemui. Tipe ini ditandai
dengan adanya stroma yang edema , peningkatan
sel goblet,jumlah eosinofil yang meningkat
tinggi, sel mast dalam stroma dan penebalan
membran basement.
2. Polip inflamasi kronik ; Tipe ini ditandai dengan
tidak ditemukannya edema stroma dan penuruna
jumlah dari sel goblet. Penebalan dari membran
basement tidak nyata. Tanda dari respon inflamasi
mungkin dapat ditemukan walaupun yang
dominan adalah limfosit. Stroma terdiri atas
fibroblas.
3. Polip dengan hiperplasia dari glandula seromusinous:
Gambaran utama dari tipe ini adalah adanya glandula
dan duktus dalam jumlah yang banyak.
4. Polip dengan atipia stromal : tipe ini sangat jarang
ditemui dan dapat mengalami misdiagnosis dengan
neoplasma. Sel stroma abnormal atau menunjukkan
gambaran atipikal ,tetapi tidak memenuhi syarat
untuk disebut sebagai suatu neoplasma.
KLASIIFIKASI LAIN:
SEROMUSINUS ; banyak kelenjarnya
Fibrooedematus ; banyak jaringan ikatnya

DIAGNOSIS
Anamnesis
keluhan utama penderita polip nasi ialah hidung rasa
tersumbat dari yang ringan sampai yang berat, rinore
mulai yang jernih sampai yang purulen, hiposmia atau
anosmia. Mungkin disertai bersin-bersin, rasa nyeri pada
hidung disertai sakit kepala didaerah frontal. Bila disertai
infeksi sekunder mungkin didapati post nasal drip dan
rinore purulen. Gejala sekunder yang dapat timbul ialah
bernapas melalui mulut, suara sengau,halitosis,gangguan
tidur dan penurunan kualitas hidup. Jarang terjadi
perdarahan hidung atau epistaksis.
Pemeriksaan fisik
Polip nasi yang masif dapat menyebabkan
deformitas hidung luar sehingga hidung tampak
mekar karena pelebaran batang hidung. Pada
pemeriksaan rhinoskopi anterior terlihat sebagai
massa yang berwarna pucat yang berasal dari
meatus meatus medius dan mudah digerakkan.
Untuk kepentingan penelitian agar hasil pemeriksaan dan
pengobatan dapat dilaporkan dengan standar yang sama,
Mackay dan Lund pada tahun 1997 membuat pembagian
stadium polip,sebagai berikut:
Stadium 0 : tidak ada polip, atau polip masih berada
dalam sinus.
Stadium 1 : polip masih terbatas di meatus medius dan
perlu endoskop untuk melihatnya.
Stadium 2 : polip sudah keluar dari meatus medius ,
tampak di rongga hidung tapi belum memenuhi rongga
hidung, dapat dilihat dengan speculum hidung.
Stadium 3 ; polip yang masif yang mengisi hampir seluruh
rongga hidung.
Pemeriksaan penunjang
Tes alergi
Melalui tes ini dapat diketahui kemungkinan pasien
memiliki riwayat alergi
Naso-endoskopi
polip nasi stadium 1 dan 2 kadang-kadang tidak terlihat
pada pemeriksaan rhinoskopi anterior, tetapi tampak pada
pemeriksaan naso endoskopi.
Radiologik
radiologi dengan posisi waters dapat menunjukkan
opasitas sinus. CT scan koronal merupakan pemeriksaan
yang terbaik untuk mengevaluasi pasien dengan polip
nasi.
PENATALAKSANAAN
Tujuan utama pengobatan pada kasus polip nasi ialah
menghilangkan keluhan-keluhan yang dirasakan oleh
pasien. Selain itu juga diusahakan agar frekuensi
infeksi berkurang, mengurangi/menghilangkan
keluhan pernapasan pada pasien asthma, mencegah
komplikasi dan mencegah rekurensi polip.
Ada 3 macam penanganan polip nasi, yaitu:
1. Cara konservatif
2. Cara operatif
3. Kombinasi keduanya
Cara konservatif atau menggunakan obat-obatan
yaitu menggunakan glukokortikoid yang
merupakan satu-satunya kortikosteroid yang
efektif,terbagi atas kortikosteroid topical dan
kortikosteroid sistemik. Kortikosteroid topikal
diberikan dalam bentuk tetes atau semprot
hidung tidak lebih dari 2 minggu. Kortikosteroid
sistemik dapat diberikan secara oral maupun
suntikan depot.
Cara operatif dilakukan jika :
1. Polip menghalangi saluran pernapasan
2. Polip menghalangi drainase dari sinus sehingga
sering terjadi infeksi sinus
Cara operatif dapat berupa polipektomi intranasal,
polipektomi intranasal dengan ethmoidektomi,
transantral ethomoidektomi
PROGNOSIS
Prognosis dan perjalanan alamiah dari polip nasi sulit
dipastikan. Terapi medis untuk polip nasi biasanya
diberikan pada pasien yang tidak memerlukan
tindakan operasi atau yang membutuhkan waktu yang
lama untuk mengurangi gejala. Dengan terapi
medikamentosa , jarang polip hilang sempurna. Tetapi
hanya mengalami pengecilan yang cukup sehingga
dapat mengurangi keluhan. Polip yang rekuren
biasanya terjadi setelah pengobatan dengan terapi
medikamentosa maupun pembedahan.
KOMPLIKASI
Polip dalam sinus paranasal
Sinusitis paranasal atau otitis media

Anda mungkin juga menyukai

  • Torsio Testis
    Torsio Testis
    Dokumen11 halaman
    Torsio Testis
    Widya Astri Lintera
    Belum ada peringkat
  • Pemeriksaan Mata
    Pemeriksaan Mata
    Dokumen22 halaman
    Pemeriksaan Mata
    Widya Astri Lintera
    Belum ada peringkat
  • Trik Omonia Sis
    Trik Omonia Sis
    Dokumen20 halaman
    Trik Omonia Sis
    Reza Aldyah
    Belum ada peringkat
  • Pengumuman SKB
    Pengumuman SKB
    Dokumen5 halaman
    Pengumuman SKB
    Widya Astri Lintera
    Belum ada peringkat
  • Rhinitis Vasomotorica Kel.g
    Rhinitis Vasomotorica Kel.g
    Dokumen17 halaman
    Rhinitis Vasomotorica Kel.g
    Widya Astri Lintera
    Belum ada peringkat
  • Rosacea
    Rosacea
    Dokumen11 halaman
    Rosacea
    Widya Astri Lintera
    Belum ada peringkat
  • SIFILIS
    SIFILIS
    Dokumen37 halaman
    SIFILIS
    Widya Astri Lintera
    Belum ada peringkat
  • Ulkus Mole
    Ulkus Mole
    Dokumen33 halaman
    Ulkus Mole
    Widya Astri Lintera
    Belum ada peringkat
  • Ulkus Piogenik
    Ulkus Piogenik
    Dokumen14 halaman
    Ulkus Piogenik
    Widya Astri Lintera
    Belum ada peringkat
  • Kulit
    Kulit
    Dokumen12 halaman
    Kulit
    Eka Asia
    Belum ada peringkat