Anda di halaman 1dari 55

KPDM

GANGGUAN KEPRIBADIAN
Pembimbing : Dr.Happy Indah Sp.KJ
Kepribadian adalah totalitas sifat
emosiaonal dan perilaku yang menandai
kehidupan seseorang dari hari ke hari
dalam kondisi yang biasanya.
Gangguan kepribadian adalah varian dari
sifat karakter tersebut yang diluar rentang
yang ditemukan pada sebagian orang
Gejala Gangguan kepribadian adalah
aloplastik (mampu mengadaptasi dan
mengubah lingkungan eksternal) dan ego
sintonik (dapat diterima oleh ego)
Etiologi
Faktor Genetika : contoh gangguan
kepribadian skizotipal banyak ditemukan
pada riwayat keluarga skizofrenia
Faktor temperamental : anak dengan
temperamental ketakutan dapat
mengalami gangguan kepribadian
menghindar
Faktor biologis : sifat impulsif berkaitan
dengan peningkatan testosteron,17-
estradiol dan estrone.
Faktor psikoanalitik : anak denga karakter
oral adalah pasif dan dependen
Klasifikasi berdasarkan DSM
IV
Kelompok A, Orang dengan gangguan seperti ini tampak aneh dan
eksentrik.
1. paranoid,
2. Skizoid,
3. skizotipal.
Kelompok B, Orang dengan gangguan ini sering tampak dramatik,
emosional, dan tidak menentu.
1. antisosial,
2. ambang,
3. histrionik
4. narsistik.
Kelompok C, Orang dengan gangguan ini sering tampak cemas atau
ketakutan.
1. menghindar,
2. Dependen
3. obsesif-kompulsif
4. gangguan kepribadian yang tidak ditentukan (pasif-agresif dan
depresif).

KELOMPOK A
Aneh dan Eksentrik
A.1 Gangguan Kepribadian
Paranoid
Ditandai dengan kecurigaan adan ketidakpercayaan pada
orang lain dan berlangsung lama
Menolak tanggung jawab pada diri dan melemparkan
pada orang lain.
Mudah bermusuhan, tersinggung dan marah.
Kriteria Diagnostik
A. Ketidakpercayaan dan kecurigaan yang pervasif
(menyebar) kepada orang lain sehingga motif mereka
dianggap sebagai berhati dengki, dimulai pada masa
dewasa awal dan tampak dalam konteks, seperti yang
ditunjukkan empat (atau lebih) berikut:
(1).menduga tanpa dasar yang cukup, bahwa orang
lain memanfaatkan, membahayakan atau
mengkhianati dirinya.
(2).preokupasi dengan keraguan yang tidak pada
tempatnya tentang loyalitas atau kejujuran teman
atau rekan kerja.
(3).enggan untuk menceritakan rahasia orang lain
karena takut yang tidak perlu bahwa informasi akan
digunakan secara jahat melawan dirinya.
(4).membaca arti merendahkan atau mengancam yang
tersembunyi dari ucapan atau kejadian yang biasa.

Kriteria Diagnostik
(5).secara persisten menanggung dendam yaitu tidak
memaafkan kerugian, cedera atau kelalaian.
(6).merasakan serangan terhadap karakter atau
reputasinya yang tidak tampak bagi orang lain dan
dengan cepat bereaksi secara marah atau balas
menyerang.
(7).memiliki kecurigaan yang berulang, tanpa
pertimbangan, tentang kesetiaan atau mitra seksual.

B. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan
skozfrenia, suatu gangguan mood dengan ciri
psikotik, atau gangguan psikotik lain dan bukan
karena efek fisiologis langsung dari kondisi medis
umum.
Catatan: jika kriteria terpenuhi sebelum onset skizofrenia,
tambahkan pramorbid, misalnya gangguan kepribadian
paranoid (pramorbid).




Diagnosa Banding
Gangguan Kepribadian Ambang
Gangguan Kepribadian antisosial
Gangguan Kepribadian skizoid
Tatalaksana
Psikoterapi.
Ahli terapi memerlukan gaya yang
profesional dan tidak terlalu hangat
Pasien paranoid tidak bekerja baik
dalam psikoterapi kelompok,
Kejujuran dan permintaan maaf
merupakan hal yang sangat penting
bagi pasien.

Farmakoterapi.
Farmakoterapi berguna dalam
menghadapi agitasi dan kecemasan.
Antiansietas diazepam dan antipsikotik
haloperidol dan pimozid
A.2 Gangguan Kepribadian
Skizoid
Menunjukkan pola penarikan sosial yang lama, rasa tidak
nyaman interaksi dengan manusia, sifat introversi dan
afek lemah lembut dan terbatas
Dipandang oleh orang lain sebagai eksentrik, terisolasi
dan kesepian
Kriteria Diagnosis
A. Pola pervasif dari hubungan sosial dan rentang
pengalaman emosi yang terbatas dalam lingkungan
interpersonal, dimulai pada masa dewasa awal dan
ditemukan dalam berbagai konteks, seperti yang
dinyatakan oleh empat (atau lebih) berikut:
(1).tidak memiliki minat ataupun menikmati
hubungan dekat, termasuk menjadi bagian dari
keluarga
(2).hampir selalu memilih aktivitas seorang diri
(3).memiliki sedikit, jika ada, minat mengalami
pengalaman seksual dengan orang lain
(4).merasakan kesenangan dalam sedikit, jika ada,
aktivitas
(5).tidak memiliki teman dekat atau orang yang
dipercaya selain sanak saudara derajat pertama

Kriteria Diagnosis
(6).tampak tidak acuh terhadap pujian atau kritik
orang lain
(7).menunjukkan kedinginan emosi, pelepasan atau
pendataran afektivitas

B. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan
skozfrenia, suatu gangguan mood dengan ciri psikotik,
atau gangguan psikotik lain atau suatu gangguan
perkembangan pervasif dan bukan karena efek
fisiologis langsung dari kondisi medis umum.

Catatan: jika kriteria terpenuhi sebelum onset
skizoffrenia, tambahkan pramorbid, misalnya
gangguan kepribadian skizoid (pramorbid).


Diagnosa Banding
- Gangguan kepribadian paranoid
- Gangguan kepribadian obesisf kompulsif
- Gangguan kepribadian skizotipal
Tatalaksana
Psikoterapi.
Terapi kearah intropeksi
Dalam lingkungan terapi kelompok, pasien
gangguan kepribadian skizoid mungkin diam
untuk jangka waktu yang lama, namun suatu
waktu mereka akan ikut terlibat.
Pasien harus dilindungi dari serangan agresif
anggota kelompok lain mengingat
kecenderungan mereka akan ketenangan.

Farmakoterapi.
antipsikotik dosis kecil, antidepresan dan
psikostimulan dapat digunakan dan efektif pada
beberapa pasien.


A.3 Gangguan Kepribadian
Skizotipal
Sangat aneh atau asing terutama bagi orang awam
Pikiran magis, gagsan aneh, gagasan menyangkut diri
sendiri, waham dan derealisasi
Kriteria Diagnosis
A. Pola pervasif defisit sosial dan interpersonal yang
ditandai oleh ketidaksenangan akut dengan, dan
penurunan kapasitas untuk, hubungan erat dan juga
oleh penyimpangan kognitif atau persepsi dan
perilaku eksentrik, dimulai pada masa dewasa awal
dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang
ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut:
(1).gagasan yang menyangkut diri sendiri (ideas of
reference) (kecuali waham yang menyangkut diri
sendiri)
(2).keyakinan aneh atau pikiran magis yang
mempengaruhi perilaku dan tidak konsisten
dengan norma kultural (misalnya, percaya takhyul,
percaya dapat melihat apa yang akan terjadi,
telepati, indera keenam, pada anak-anak dan
remaja, khayalan atau preokupasi yang kacau)

Kriteria Diagnosis
(3).pengalaman persepsi yang tidak lazim, termasuk
ilusi tubuh
(4).pikiran dan bicara yang aneh (misalnya samar-
samar, sirkumstansialitas, metaforik, terlalu berbelit-
belit atau stereotipik)
(5).kecurigaan atau ide paranoid
(6).afek yang tidak sesuai atau terbatas
(7).perilaku atau penampilan yang aneh, eksentrik
atau janggal
(8).tidak memiliki teman akrab atu orang yang
dipercaya selain sanak saudara derajat pertama
(9).kecemasan sosial yang berlebihan yang tidak
menghilang dengan keakraban dan cenderung
disertai dengan ketakutan paranoid ketimbang
pertimbangan negatif tentang diri sendiri



Diagnosa Banding
Gangguan kepribadian skizoid
Tatalaksana
Psikoterapi.
Pikiran yang aneh dan ganjil pada pasien
gangguan kepribadian skizotipal harus ditangani.
Beberapa pasien terlibat dalam pemujaan, praktek
religius yang aneh dan okultis. Ahli terapi tidak
boleh menertawakan aktivitas tersebut
Farmakoterapi.
Medikasi antipsikotik dengan holoperidol dan
antidepresan d jika ditemukan komponen depresif
dari kepribadian.


KELOMPOK B
Dramatik, emosional dan tidak menetap
B.1. Gangguan Kepribadian
Antisosial
Ditandai dengan tindakan antisosial atau kriminal yang
terus menerus (tidak sinonim dengan kriminalitas)
Tidak mampu mematuhi norma sosial yang melibatkan
perkembangan remaja dan dewasa
Terdapt topeng kejiwaan (tampak tenang tetapi terdapat
ketegangan, permusuhan dan mudah tersinggung
Kriteria Diagnosis
A. Terdapat pola pervasif tidak menghargai dan melanggar hak
orang lain yang terjadi sejak usia 15 tahun,seperti yang
ditunjukkan oleh tiga (atau lebih) berikut:
(1).gagal untuk mematuhi norma sosial dengna
menghormati perilaku sesuai hukum seperti yang
ditunjukkan dengan berulang kali melakukan tindakan
yang menjadi dasar penahanan
(2).ketidakjujuran, seperti yang ditunjukkan oleh berulang
kali berbohong, menggunakan nama samaran, atau
menipu orang lain untuk mendapatkan keuntungan atau
kesenangan pribadi
(3).impulsivitas atau tidak dapat merencanakan masa
depan
(4).iritabilitas dan agresivitas, seperti yang ditunjukkan oleh
perkelahian fisik atau penyerangan yang berulang
(5).secara sembrono mengabaikan keselamatan diri sendiri
atau orang lain

Kriteria Diagnosis
(6).terus menerus tidak bertanggung jawab,
seperti ditunjukkan oleh kegagalan berulang
kali untuk mempertahankan perilaku kerja atau
menghormati kewajiban finansial
(7).tidak adanya penyesalan, seperti yang
ditunjukkan oleh acuh tak acuh terhadap atau
mencari-cari alasan telah disakiti, dianiaya
atau dicuri oleh orang lain
B. Individu sekurang-kurangnya berusia 18 tahun
C. Terdapat tanda-tanda gangguan konduksi dengan
onset sebelum usia 15 tahun
D. Terjadinya perilaku antisosial tidak semata-mata
selama perjalanan skizofrenia atau episode manik

Diagnosa Banding
Gangguan kepribadian antisosial dari penyalahgunaan
zat
Tatalaksana
Psikoterapi.
Jika pasien merasa bahwa mereka berada diantara teman-teman
sebayanya, tidak adanya motivasi mereka untuk berubah bisa
menghilang,
kemungkinan karena hal itulah kelompok yang menolong diri
sendiri (selfhelp group) akan lebih berguna dibandingkan di penjara
dalam menghilangkan gangguan.
Tetapi, ahli terapi harus menemukan suatu cara untuk menghadapi
perilaku merusak pada pasien. Dan untuk mengatasi rasa takut
pasien terhadap keintiman, ahli terapi harus menggagalkan usaha
pasien untuk melarikan diri dari perjumpaan dengan orang lain.
Farmakoterapi.
Farmakoterapi digunakan untuk menghadapi gejala yang
diperkirakan akan timbul, seperti kecemasan, penyerangan dan
depresi. Tetapi, karena pasien seringkali merupakan penyalahguna
zat, obat harus digunakan secara bijaksana. Jika pasien
menunjukkan bukti-bukti adanya gangguan defisit-
atensi/hiperaktivitas, psikostimulan seperti methylphenidate, bisa
digunakan.

B.2 Gangguan Kepribadian
Ambang
Diantara perbatasan neurosis dan psikosis dan ditandai
oleh afek, mood, perilaku dan citra diri yang tidak stabil.
Nama lain skizofrenia ambulatorik.
Kriteria Diagnostik
Pola pervasif ketidakstabilan hubungan interpersonal, citra
diri dan afek dan impulsivitas yang jelas pada masa
dewasa awal dan ditemukan dalam berbagai konteks, 5
atau lebih berikut:
1. Usaha mati-matian menghindari ketinggalan yang nyata
atau khayalan
2. Pola hubungan interpersonal yang tidak stabil dan kuat
yang ditandai oleh perubahan antara ekstrim-ekstrim
idealisasi dan devaluasi
3. Gangguan identitas : citra diri atau perasaan diri yang
tidak stabil
4. Impulsivitas minimal 2 bidang yang dapat
membahayakan diri sendiri
5. Perilaku, isyata atau ancaman bunuh diri yang berulang

Kriteria Diagnostik
6. Ketidakstabilan afektif karena reaktivitas mood yang jelas
7. Perasaan kekosongan yang kronis
8. Kemarahan yang kuat dan tidak pada tempatnya atau sulit
mengendalikan amarah
9. Ide paranoid yang transien dan berhubungan dengan
stress atau gejala disosiatif yang parah
Diagnosa banding
- Gangguan kepribadian histrionik
- Gangguan kepribadian antisosial
Tatalaksana
Psikoterapi.
Pendekatan berorientasi realitas lebih efektif dibandingkan interpretasi
bawah sadar secara mendalam.
Terapi perilaku untuk mengendalikan impuls dan ledakan kemarahan dan
untuk menurunkan kepekaan terhadap kritik dan penolakan.
Latihan keterampilan sosial, khususnya dengan videotape, membantu
pasien untuk melihat bagaimana tindakan mereka mempengaruhi orang
lain dan dengan demikian untuk meningkatkan perilaku interpersonal
mereka.

Farmakoterapi.
Antipsikotik dapat digunakan untuk mengendalikan kemarahan,
permusuhan dan episode psikotik yang singkat.
Anti depresan memperbaiki mood yang terdepresi. Inhibitor monoamine
oksidase (MAO) efektif dalam memodulasi perilaku impulsive pada
beberapa pasien. Benzodiazepine, khususnya alprazolam, membantu
kecemasan dan depresi.
Antikonvulsam, seperti Cabamazepine, dapat meningkatkan fungsi global
pada beberapa pasien. Obat serotonenergik seperti fluoxetine dapat
membantu pada beberapa kasus.


B.3 Gangguan Kepribadian
Histrionik
Perilaku yang bermacam-macam, dramatik, introver pada orang yang
meluap-luap dan emosional.
Kriteria Diagnosis
Pola pervasif emosionalitas dan mencari perhatian yang berlebihan, dimulai
pada masa dewasa muda dan tampak dalam berbagai konteks, ditunjukkan
5 atau lebih:
1. Tidak merasa nyaman dalam situasi dimana ia tidak merupaka pusat
perhatian
2. Interaksi dengan rang lain sering dtandai oleh godaan seksual yang tidak
ada tempatnya
3. Menunjukkan pergeseran emosi yang cepat dan ekspresi emosi yang
dangkal
4. Secara terus menerus menggunakan penampilan fisik untuk menarik
perhatian kepada dirinya
5. Memiliki gaya bicara yang sangat impersionistik dan tidak memiliki
perincian
6. Menunjukkan dramatisasi diri, teatrikal dan ekpresi emosi ang berlebihan
7. Mudah disugesti yaitu mudah dipengaruhi oleh orang lain
8. Menganggap hubungan menajdi lebih intim ketimbang sebenarnya

Diagnosa Banding
Gangguan kepribadian ambang
Tatalaksana
Psikoterapi.
Pasien dengan gangguan kepribadian histrionik seringkali tidak menyadari
perasaan mereka yang sesungguhnya; dengan demikian penjelasan dalam
(inner feeling) mereka adalah suatu proses yang penting. Psikoterapi
berorientasi psikoanalisis, baik dalam kelompok atau individual, adalah
terapi yang terpilih untuk gangguan kepribadian histrionik.
Farmakoterapi.
Farmakoterapi dapat ditambahkan jika gejala adalah menjadi sasarannya,
seperti penggunaan antidepresan untuk depresi dan keluhan somatik,
obat antiansietas untuk kecemasan dan antipsikotik untuk derealisasi dan
ilusi.


B.4 Gangguan Kepribadian
Narsistik
- Meningkatnya rasa kepentingan dan perasaan kebesaran yang unik
- Perasaan kebesara yang mencolok, tidak dapat menunjukkan rasa empati
Kriteria Diagnosis
pola pervasif kebesaran (dalam khayalan atauperilaku), membuthkan
kebanggan dan tidak ada empati dimulai pada masa dewasa awal dan
tampak dalam berbagai konteks, 5 atau lebih:
1. Memiliki rasa kepentingan diri yang besar
2. Preokupasi dengan khayalan akan keberhasilan kecerdasan, kecantikan
atau cinta ideal
3. Yakin bahwa ia adalah khusus dan unik
4. Membutuhkan kebanggan yang berlebihan
5. Memiliki perasaan bernama besar
6. Ekspolitatif secara interpersonal
7. Tidak memiliki empati
8. Sering merasa iri dengan orang alin
9. Menunjukkan periaku yang sombong
Tatalaksana
Psikoterapi.
Mengobati gangguan kepribadian narsistik sukar, karena pasien harus
meninggalkan narsismenya jika ingin mendapatkan kemajuan.
Farmakoterapi.
Lithium digunakan pada pasien yang memiliki pergeseran mood sebagai
bagian dari gambaran klinis. Dan karena rentan terhadap depresi, maka
antidepresan juga dapat digunakan.

KELOMPOK C
Cemas dan Takut
C.1 Gangguan Kepribadian
Menghindar
- Menunjukkan kepekaan yang ekstrim terhadap penolakan
- Menunjukkan keinginan yang kuat untuk berteman tetapi mereka malu
- Orang tersebut disebut komplek inferioritas

Kriteria Diagnostik
Pola pervasif hambatan sosial, perasaan tidak cakap dan kepekkaan
berlebihan terhadap penilaian negeatif, dimulai pada masa dewasa awal dan
tampak berbagai konteks , 4 atau lebih :
1. Menghindari aktivitas pekerjaan yang memerlukan kontak interpersoan
karena takut akan celaan
2. Tidak mau terlibat dengan orang lain kecuali merasa senang
3. Menunjukkan keterbatasan dalam hubungan intim karena takut
dipermalukan
4. Preokupasi dikritik dalam situasi sosial
5. Terhambat dalam situasi interpersonal yang baru
6. Memandang diri sendiri sebagai janggal scara sosial
7. Tidak biasanya enggan mengambil risiko pribadi
Diagnosa Banding
-gangguan kepribadian skizoid
Gangguan kepribadian ambang
Gangguan kepribadian histrionik
Tatalaksana
Psikoterapi.
Ahli terapi menyampaikan sikap menerima akan ketakutan pasien.
Hati-hati dalam memberikan tugas untuk berlatih keterampilan sosial
Terapi kelampok daln melatih ketegasan

Farmakoterapi.
Dapat diberikan anti depresan
Atasi hiperaktivitaas sistem saraf otonom dengan beta blocker (atenolol)



C.2 Gangguan Kepribadian
dependen
- Kebutuhan diri sendiri dibawah kebutuhan orang lain.
- Tidak memiliki kepercayaan diri dan tidak nyaman sendiri dalam periode
singkat
Kriteria Diagnostik
- Kebutuhan yang pervasif dan berlebihan untuk diasuh, yang menyebabkan
perilaku tunduk dan menggantung dan rasa takut akan perpisahan dmulai
pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, 5 atau lebih
:
1. memiliki kesuilitan dalam mengambil keputusan
2. Membutuhkan orang lain untuk menerima tanggung jawab
3. Memiliki kesulitan dalam mengekpresikan ketidaksetujuan
4. Memiliki kesulitan dalam memuali proyek dengan dirinya sendiri
5. Berusaha berlebihan untuk mendapatkan asuhan dan dukungan orang lain
6. Merasa tidak nyaman sendiri karena timbul rasa takut
7. Segera mencari hubungan dengan orang lain sebagai sumber pengasuhan
8. Secara tidak realistik terpreokupasi dengan rasa takut ditinggal

Diagnosa Banding
- Gangguan kepribadian histrionik
- Gangguan kepribadian ambang
Tatalaksana
Psikoterapi
- Terapi berorientasi tilikan memungkinkan pasien mengerti datangnya
perilaku mereka
- Ahli terapi harus menunjukkan rasa hormat yang besar pada perasaan
perlekatan

Farmakoterapi
- Dapat diberikan antiansietas imipiramin dan antidepresan
C.3 Gangguan Kepribadian
Obsesif-Kompulsif
- Ditandai dengan penyempitan emosional , ketertiban, kekerasan hati,sikap
keras kepala dan kebimbangan
- Terdapat pola perfeksionisme dan infleksibitas yang pervasif
Kriteria Diagnosis
- Pola pervasif preokupasi dengan urutan, perfeksionisme dan pengendalian
mental dan interpersonal dengan mengorbankan fleksibilitas, keterbukaan
dan efisiens, dimluai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai
konteks, 4 atau lebih :
1. Terpreokupasi dengan perincian aturan, daftar, urutan , susunan, atau
jadwal sampai tingkat dimana aktivitas utama hilang
2. Menunjukkan perfeksionisme yang mengganngu penyelesaian tugas
3. Secara berlebihan setia kepada pekerjaan dan produktivitas sampai
mengabaikan aktivitas waktu luang dan persahabatan
4. Terlalu berhati-hati, teliti dan tidak fleksibel temtmamg masalah moralitas,
etika atau nilai-nilai (tidak disebabkan oleh identifikasi kultural atau religius)
5. Tidak mampu membuang benda-benda yang usang atau tidak berguna
walaupun tidak memiliki nilai sentimental
6. Enggan untuk mendelegasikan tugas atau untuk bekerja dengan orang lain
kecuali mereka tunduk dengan tepat.
7. Memiliki gaya belanja yang kikir baik untuk dirinya sendiri
8. Menunjukkan kekakuan dan keras kepala
Tatalaksana
Psikoterapi
-pasien obesif kompulsif tahu bahwa mereka sakit, terapi yang dibutuhkan
adalah asosiasi bebas dan terapi yang tidak mengarahkan
Faarmakologi
-dapat diberikan clonazepam pada pasien dengan gangguan kepribadian
obsesif-kompulsif parah.
C.4 Gangguan Kepribadian
yang tidak ditentukan
- Gangguan kepribadian pasif agresif fan gangguan kepribadian depresif
sekarang dituliskan sebagai gangguan kepribadian yang tidak ditentukan.
- Pasien memiliki ciri-ciri lebih dari satu kepribadian tetapi tidak memnuhi
kriteria lengkapdari salah satu gangguan kepribadian.
Kriteria Diagnosis
- Gangguan-gangguan fungsi kepribadian yang tidak memenuhi kriteria
untuk gangguan kepribadian spesifik
-
Diagnosa Banding
- Gangguan kepribadian histrionik
- Gangguan kepribadian ambang

Tatalaksana
Psikoterapi
- Psikoterapi suportif dimana pasien dapat mengekepresikan kemarahan
terhadap ahli terapi selain itu ahli terapi mengobati kecenderungan untuk
bunuh diri
Farmakoterapi
- Antidepresan jika ada indikasi depresi dan ingin bunuh diri
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai