Infeksi dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas nerupakan penyebab utama kedua dari
kematian Ibu dan Perinatal.
Di negara berkembang, seperti Indonesia, masih sekitar 80% perempuan hamil melahirkan
di rumah dengan asuhan antenatal yang sangat terbatas. Tingkat infeksi pasca
pembedahan di Indonesia juga tinggi (15-60 %) dengan infeksi luka dan komplikasi serius
sering terjadi. Ditambah pula kemungkinan infeksi HIV/AIDS, timbulnya kembali tuberculosis
dan infeksi nosokomial lainnya.
Infeksi Maternal
Endometritis akut merupakan infeksi pascapersalinan yang banyak terjadi. Seksio sesarea
merupakan faktor terpenting yang memberikan sumbangan pada frekuensi dan keparahan
endometritis pasca persalinan yaitu sebesar 10 kali lebih besar jika dibandingkan dengan
yang melahirkan pervaginam.
Infeksi lain adalah infeksi sayatan bedah atau infeksi luka karena kontaminasi langsung dari
area sayatam dengan organisme pada rongga uterus saat pembedahan. Faktor predisposisi
untuk infeksi luka adalah perempuan yang mempunyai vaginosis bakterial, diseksio sesarea
sewaktu kala II persalinan atau didiagnosis korioamnionitis sebelum kelahiran.
Infeksi maternal lainnya jarang, termasuk infeksi saluran kencing nosokomial, infeksi
episiotomi, pneumonia nosokomial, septikemia dan infeksi payudara (mastitis).
Infeksi janin dan neonatus
Infeksi janin dan neonatus digolongkan pada infeksi in utero (transplasenta), sewaktu
melalui jalan lahir (transmisi vertikal), atau sewaktu masa neonatal (dalam 28 hari pertama
setelah lahir).
Infeksi in utero disebabkan oleh virus (CMV, rubela, varisela, HIV, parovirus), protozoa
(toksoplasma gondii) dan bakteria (sifilis kongenital). Infeksi intrapartum dan infeksi bayi
baru lahir pascapersalinan disebabkan oleh virus (hepatitis B dan C, HIV, virus herpes
simpleks, human papilloma virus, parovirus), bakteria (E. Koli, streptokokus B, jamur,
konjungtivitis karena klamidia, gonorea, listeria monositogenes, dan sejumlah basil anaerob
gram negatif). Beberapa organisme lain dapat menginfeksi bayi baru lahir selama bulan
pertama kehidupan, yaitu virus (sitomegalovirus, enterovirus, rinovirus), protozoa (malaria)
dan bakteria (TBC dan tetanus).
dan intrapartum)
Bayi baru lahir (pascalahir) untuk mencegah HIV
Menggunakan sepasang sarung tangan periksa yang bersih atau sarung tangan
bedah yang didisinfeksi tingkat tinggi yang sudah diproses ulang untuk setiap
pemeriksaan
Hindari mendorong ujung jari pemeriksa pada pembukaan serviks sampai persalinan
Persalinan pervaginam
Sudah diuraikan dalam bab APN
Persalinan Seksio Sesarea
-
Operator dan asistennya harus memakai pelindung muka (atau masker dan goggles)
dan apron plastik atau karet di atas baju operasinya, karena dapat terjadi terciprat
isotonik
Jangan melakukan eksplorasi rongga peritoneum kecuali kalau mutlak diperlukan
Lebarkan serviks dari vagina secukupnya untuk membiarkan keluarnya darah dan
mastitis
Jika SC, untuk mencegah masalah pernapasan dalam masa pascapersalinan, hatihati menggunakan obat, segera mobilisasi dan tarik napas dalam sering-sering
o
o
o
o