Anda di halaman 1dari 40

BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Manajemen Logistik.
Logistik modern dapat didefinisikan sebagai proses pengelolaan
yang strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan barang, suku
cadang dan barang jadi dari para supplier, diantara fasilitas-fasilitas
perusahaan dan kepada para pelanggan. Tujuan logistik adalah
menyampaikan barang jadi dan bermacam-macam material dalam
jumlah yang tepat pada waktu yang dibutuhkan, dalam keadaan yang
dapat dipakai, ke lokasi dimana ia dibutuhkan dan dengan total biaya
yang rendah. (Bowersox, 2000:13)
Penyelenggaraan logistik memberikan kegunaan (utility) waktu
dan tempat. Kegunaan tersebut merupakan aspek penting dari operasi
perusahaan dan juga pemerintah. emua bentuk perilaku yang
terorganisir membutuhkan sokongan logistik. !uang lingkup manajemen
logistik meliputi segala sesuatu yang memindahkan ke, dari, dan
diantara fasilitas-fasilitas perusahaan. "ntuk mencapai arus produk yang
teratur ke pasar, manajer haruslah memperhatikan desain dari sistem
logistiknya, dan kemudian barulah operasinya. #oleh karena itu
tanggung jawab manajerial mendesain dan mengurus suatu sistem untuk
mengawasi arus dan penyimpanan yang strategis bagi material, suku
cadang dan barang jadi agar dapat diperoleh manfaat maksimum bagi
perusahaan.
II-1
asaran penyelenggaraan logistik adalah mencapai le$el
sokongan manufakturing pemasaran yang telah ditentukan sebelumnya
dengan total biaya yang serendah mungkin. Tanggung jawab utaman
manajer logistik adalah merencanakan dan mengelola suatu sistem
operasi yang mampu mencapai sasaran ini. %iri-ciri utama logistik
adalah integrasi berbagai dimensi dan tuntutan terhadap pemindahaan
(movement) dan penyimpanan (storage) yang strategis. (Bowersox,
2000:14)
&spek operasional logistik adalah mengenai manajemen
pemindahan (movement) dan penyimpanan (storage) material dan
produk jadi perusahaan. 'adi, operasi logistik itu dapat dipandang
sebagai awal dari pengangkutan material atau komponen-komponen dari
sumber perolehannya dan berakhir pada penyerahan produk yang dibuat
atau diolah kepada langganan atau konsumen. "nruk suatu perusahaan
pengecer besar operasional logistik dapat berawal dari pembelian
produk untuk dijual lagi, dan berakhir pada pengambilan produk itu oleh
konsumen atau antaran produk tersebut ke rumah konsumen.
(Bowersox, 2000:24)
2.1.1 Supply Chain Manajemen.
Supply Chain (!antai Pengadaan( adalah suatu sistem tempat
organisasi menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada para
pelanggannya. !antai ini juga merupakan jaringan atau jejaring dari
berbagai organisasi yang saling berhubungan yang mempunya tujuan
sama, yaitu sebaik mungkin menyelenggarakan pengadaan atau
penyaluran barang tersebut. Kata )penyaluran* mungkin kurang tepat
II-2
karena istilah supply meliputi juga proses perubahan barang tersebut,
misalnya dari bahan mentah menjadi barang jadi. (n!ra"it #
$"o%opranoto 2002:&(.
Pelaku-pelaku Supply Chain dapat dikembangkan suatu
model Supply Chain, yaitu suatu gambaran plastis mengenai
hubungan mata rantai dari pelaku-pelaku yang dapat membentuk
seperti mata rantai yang terhubung satu dengan yang lain. +ibawah ini
model mata rantai Supply yang terdiri dari (Suppliers,'anu(a%ture)
$istri*utors)+etailers),
Gambar 2.1 Mata rantai Supply
(Supply Chain 'anagement, n!ra"it # $"o%opranoto 2002:10)
2.1.2 Konse Dasar Sistem Distrib!si
+istribusi dari produk sering menciptakan hirarki dari lokasi
penyimpanan, yang dapat meliputi, Pusat-pusat produksi, pusat-pusat
distribusi, grosir, dan pengecer. +istribusi barang sering dikenal
dengan istilah, logistik, nama yang sering digunakan dalam
lingkungan militer.
+istribusi dari barang mengacu pada hubungan yang ada di
antara titik produksi dan pelanggan akhir, yang sering terdiri dari
II-3
beberapa jenis in$entori yang harus dikelola. Tujuan utama dari
manajemen distribusi in$entori adalah memperoleh in$entori dalam
tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, spesifikasi kualitas yang
tepat, serta ongkos yang memadai. Tujuan ini untuk mencapai tingkat
pelayanan yang diinginkan pada atau dibawah tingkat ongkos yang
telah ditetapkan. (-aspers., /, 2004(
Keputusan-keputusan distribusi akan mempengaruhi,
a. -asilitas
b. Transportasi
c. .n$estasi in$entori
d. -rekuensi kehabisan stock
e. Produksi
f. Komunikasi dan pemrosesan data
2.1.2.1 Beberaa T!j!an "ari Sistem Distrib!si
/. Pelayanan pelanggan,
a. 0aktu tunggu penyerahan menjadi lebih tepat Pengamanan
terhadap ketidak pastian permintaan.
b. &kurasi data in$entori.
1. 2fisiensi,
a. 3ngkos trasportasi minimum.
b. Tingkat produksi dan pengisian pesanan.
c. "kuran dan lokasi penyimpanan.
d. &kurasi data in$entori.
4. .n$estasi in$entori minimum,
a. tock pengamanan yang diperlukan minimum.
II-4
b. Kuantitas pesanan untuk mengendalikan 0y0le sto0% menjadi
optimum.
2.1.2.2 Sa#!ran Distrib!si.
Pengertian saluran distibusi menurut buku yang berjudul
5arketing 5anajemen terjemahan +rs. 6erujati 5.&
mengemukakan bahwa,
)aluran distribusi sebagai himpunan perusahaan dan
perorangan yang mengambil alih hak, atau membantu dalam
pengambilan hak atas barang atau jasa tertentu selama barang
atau jasa tersebut berpindah dari produsen ke konsumen*.
(1hilip 2otler 7 4(
+alam buku yang berjudul &8as-a8as 5arketing
menyebutkan bahwa,
)aluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang
digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut
dari produsen sampai ketangan konsumen atau pemakai
industri*. ( Swasta Basu7/9:(
#erdasarkan definisi tersebut di atas, dapat kita ketahui
bahwa pada hakekatnya saluran distribusi adalah sarana
penyampaian barang dan atau jasa dari pihak produsen kepada
pihak konsumen, para pemakai perorangan, atau pemakai industri.
2.1.2.$ %!ngsi Sa#!ran Distrib!si
aluran distribusi terdiri atas beberapa fungsi, yaitu
sebagai berikut,
II-5
/. 5elaksanakan tugas dan kegiatan dalam menyampaikan barang
atau jasa dari produsen ketangan konsumen.
1. 5embantu produsen dalam hal melaksanakan kegiatan bauran
pemasaran yang meliputi kegiatan promosi, pengepakan ;
pembungkusan, penyortiran, menyediakan berbagai sarana ;
prasarana yang terkait dalam kegiatan penyampaian barang
atau jasa.
4. 5embantu produsen dalam bidang keuangan yang cukup dalam
kaitannya dengan sistem penjualan kredit atas barang yang
dihasilkan, penyediaan transportasi agar memudahkan
kelancaran dalam penyampaian barang ketangan konsumen.
esuai dengan fungsinya, sebagaimana dikemukakan di
atas, maka saluran pemasaran mengatasi tiga aspek kesenjangan,
yaitu waktu, ruang, serta pemilikan yang menjauhkan barang dan
jasa dari konsumen.
+alam hal ini dimaksudkan bahwa penyampaian barang
dan jasa dari produsen ketangan konsumen tanpa menggunakan
perantara, jelas akan memerlukan waktu yang relatif lama, demikian
pula bila ditinjau dari jauhnya jarak atau jangkauan antara produsen
dengan konsumen.
3leh karena itu, maka para anggota saluran melakukan
sejumlah tugas penting yang apabila diuraikan secara lebih rinci,
adalah sebagai berikut,
/. Penelitian, yaitu pengumpulan informasi penting untuk
perencanaan dan melancarkan pertukaran.
II-6
1. Promosi, yaitu upaya pengembangan dan penyebaran
komunikasi yang persuasif mengenai penawaran.
4. Kontak, yaitu pencarian dan menjalin hubungan dengan calon
pembeli.
<. Penyelarasan, yaitu mempertemukan penawaran sesuai dengan
permintaan pembeli, termasuk kegiatan pengolahan, penilaian,
perakitan dan pengemasan.
=. >egosiasi, yaitu usaha untuk mencapai persetujuan akhir
mengenai harga dan hal-hal lain sehubungan dengan
penawaran, sehingga perpindahan hak pemilikan atau
penguasaan bisa dilaksanakan.
?. +istribusi fisik, yaitu transportasi dan penyimpanan.
@. Pembiayaan, yaitu permintaan dan penyebaran dana untuk
menutup biaya dari saluran pemasaran.
A. Pengambilan resiko, yaitu perkiraan mengenai resiko
sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan saluran.
etelah kita ketahui, fungsi-fungsi dan tugas penting
lembaga saluran distribusi, berikut akan penulis ketengahkan jenis
dan mata rantai saluran distribusi.
2.1.2.& 'enis(jenis "an Mata Rantai Sa#!ran Distrib!si
'enis-jenis dan mata rantai saluran distribusi yang
banyak digunakan, pada umumnya berdasarkan pada tingkatan
saluran distribusi, yaitu menggambarkan panjang dan pendeknya
saluran disribusi, antara lain ,
II-7
/. aluran-nol-tingkat (8ero le$el channel(, terdiri dari seorang
produsen yang menjual langsung kepada konsumen.
1. aluran-satu-tingkat (one le$el channel(, terdiri dari seorang
produsen yang mempunyai satu perantara penjualan.
4. aluran-dua-tingkat (two le$el channel(, terdiri dari seorang
produsen yang memiliki dua perantara penjualan.
<. aluran-tiga-tingkat (tiga le$el channel(, terdiri dari seorang
produsen yang memiliki tiga perantara penjualan.
'enis dan mata rantai saluran distribusi ini dapat
digunakan pada penyaluran atas barang-barang konsumen dan
barang-barang industri.
elanjutnya, gambaran tentang perbandingan panjang
dan pendeknya saluran distribusi untuk barang konsumen dan
barang industri, berdasarkan tingkatan tersebut, akan penulis
ketengahkan dalam suatu diagram atau gambar, sebagaimana
terlihat pada gambar 1./ halaman berikut.
)erban"ingan 'enis Mata Rantai Sa#!ran Distrib!si *nt!k
Barang(Barang Kons!men Dan In"!stri + )ro"!ksi
Gambar 2.2 Barang(Barang Kons!men
('ar%eting 'ana"emen, 2otler 1, 3!isi 2elima, 1456,)
II-8
Gambar 2.$ Barang(Barang In"!stri + )ro"!ksi
('ar%eting 'ana"emen, 2otler 1, 3!isi 2elima, 1456,)
6al ini menunjukkan adanya fleksibilitas fungsional, dimana dalam
pasar konsumen )peran* perantara bisa sekaligus sebagai pengecer,
sedangkan dalam pasar indusri perantara )bertindak* sebagai agen
penjualan, makelar atau penyalur tunggal.
2.1.2., Str!kt!r 'aringan Distrib!si
truktur jaringan distribusi berkaitan dengan pernyataan
yang menyangkut, lokasi, banyak dan ukuran pusat distribusi.
Lokasi dari berbagai tingkat pusat distribusi (-aspers.,/, 2004(,
/. Tingkat distribusi paling rendah (tingkat pengecer( biasanya
mengambil lokasi yang dekat pada pelanggan, karena lokasi itu
memberikan ongkos transportasi yang memadai dan tingkat
pelayanan pelanggan yang tinggi. &kses terhadap fasilitas,
seperti, tempat parkir dan $olume perjalanan pelanggan
menjadi pertimbangan utama dalam memilih lokasi pada
tingkat pengecer.
1. Titik distribusi area, grosir atau distributor area secara langsung
memasok distribusi paling rendah (pengecer(. Lokasi yang
dipilih mungkin pada area yang kurang memiliki akses seperti
II-9
pada tingkat pengecer, tetapi fasilitas transportasi seperti,
kemampuan jalan kereta api atau pengiriman melalui air
menjadi faktor penting untuk dipertimbangkan. uatu lokasi
yang memberikan akses cepat kepusat distribusi yang lebih
rendah, biasanya menjadi pusat area yang dipilih dalam suatu
kota besar atau menjadi pusat terhadap pasar-pasar yang
dilayani.
4. Titik distribusi regional, sering kita memerlukan fasilitas
penyimpanan distribusi regional untuk memasok pusat-pusat
area, seperti misalnya mengambil lokasi diluar wilayah dari
pusat-pusat area dengan mempertimbangkan ongkos
transportasi yang lebih rendah dan pelayanan yang lebih cepat.
<. Lokasi 5anufakturing, banyak perusahaan telah
mendistribusikan pabrik-pabrik secara geografis untuk
memberikan pelayanan lebih baik untuk salah satu titik
distribusi regional atau titik distribusi area. +alam beberapa
kasus, barang-barang yang sama diproduksi dalam pabrik-
pabrik yang berbeda untuk memberikan akses yang cepat ke
pasar. &pabila mempertimbangkan bahwa setiap pabrik
memiliki pusat distribusi regional utama yang pasoknya, juga
memiliki kemampuan mengirim produk kepusat regional lain
untuk mengatasi kekurangan, apabila diperlukan dalam
memenuhi permintaan. 6al ini memungkinkan pusat-pusat area
atau regional saling mengirimkan barang-barangnya satu
dengan lainnya untuk memberikan tingkat pelayanan pelanggan
yang tinggi. Konsekuensinya akan meningkatkan derajat
II-10
kompleksitas dari banyak jaringan distribusi sehingga
membentuk jaringan distribusi yang kompleks.
Gambar 2.& 'aringan Distrib!si
(1rin0iples 7( nventory an! 'aterials
'anagement, +i0har! 8, 9ersine, (1444))
2.1.2.- %aktor(.aktor /ang Memengar!0i )emi#i0an Sa#!ran
Distrib!si
Pemilihan saluran distribusi tergantung pada penentuan
sasaran pasar yang dituju, kendala saluran yang timbul dari
lingkungan dalam dan luar perusahaan, tingkat pelayanan
konsumen, tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh perantara dan
persyaratan serta tanggungjawab para anggota saluran lainnya.
Kendala B kendala yang mungkin muncul, ditunjukkan
dengan adanya berbagai ciri yang menunjukkan di mana rancangan
saluran sangat dipengaruhi oleh sifat dan keinginan atau keberadaan
II-11
konsumen. %iri-ciri produk, yaitu ditunjukkan dengan jenis dan
karakteristik produk. edangkan ciri-ciri perantara, yaitu yang
ditunjukkan dengan adanya kelebihan dan kelemahan dari berbagai
jenis perantara dalam menangani tugas-tugas yang beraneka ragam7
ciri-ciri pesaing, yaitu yang ditujukan dengan adanya pengaruh dari
saluran-saluran yang digunakan oleh para pesaing, serta ciri-ciri
perusahaan, yaitu yang ditunjukkan dengan ukuran besar kecinya
organisasi perusahaan, sumberdaya keuangan perusahaan, dan
luas;dalamnya bauran produk7 dan ciri-ciri lingkungan, yaitu yang
ditunjukkan dengan adanya pengaruh situasi perekonomian.
"ntuk lebih jelasnya, akan penulis uraikan lebih rinci
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan saluran dilihat
dari beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan oleh produsen,
menyangkut pertimbangan pasar, barang, perusahaan dan perantara.
2.1.$ Distribution Requairment Planning 1"r2
$istri*ution +e:uirements 1lanning yang selanjutnya
disingkat dengan +rp berfungsi menentukan kebutuhan-kebutuhan
untuk mengisi kembali in$entori pada gudang cabang . (-aspers.,/,
2004).
+!P adalah sebuah pendekatan baru tentang karakteristik
dari rencana pengiriman dimasa yang akan datang, penyelarasan
pengiriman ke gudang distribusi dengan 5P, dan dengan
menggunakan logika yang sama dengan metode 5!P. (Smith, S,
1454(
II-12
Bill o( material adalah digunakan dalam 5!P, sedangkan
pada drp digantikan dengan *ill o( !istri*ution. drp menggunakan
logika TP3P untuk menentukan kebutuhan untuk mengisi ulang pada
jaringan distribusi. drp menggunakan peramalan pada le$el terendah
dalam jaringan untuk memperoleh permintaan persediaan pada le$el
tertinggi. 5eskipun kebutuhan kotor harus diramalkan pada le$el
distribusi lokal, hal ini bisa dihitung pada le$el yang lain. Kebutuhan
kotor untuk produk dikembangkan dari peramalan dengan cara waktu
tahap pada semua pusat distribusi lokal dalam format TP3P. !encana
pengiriman untuk item tiap periode pada pusat distribusi lokal
merupakan akumulasi dan menjadi Kebutuhan kotor pada pusat induk.
'adi pusat induk tidak lagi memerlukan peramalan kebutuhan tapi
dapat diakumulasikan dari sumber permintaan. 6al yang sama
digunakan untuk tiap le$el jaringan distribusi, rencana pengiriman
dari semua sub-ordinat pusat distribusi dijumlahkan dan menjadi
kebutuhan kotor pusat induk.
$istri*ution +e:uirements 1lanning merupakan metode
penanganan perlengkapan persediaan dalam lingkungan distribusi
bertingkat. Cang mana menekankan perencanaan dari pada
pemesanan. Persediaan tidak diganti sampai kebutuhan masa yang
akan datang diketahui. metode mengantisipasi kebutuhan yang akan
datang dengan rencana kedepan pada semua le$el jaringan distribusi.
Periode jangka pendek yang memungkinkan dapat diketahui
sebelumnya untuk mengembangkan rencana, sehingga dapat
diperkirakan masalah sebelum terjadi dan menetapkan keadaan
jaringan distribusi. (9ersine,+, 1444)
II-13
"ntuk menghitung drp, langkah-langkah yang dilakukan, yaitu,
/. >etting.
5erupakan proses perhitungan kebutuhan bersih yang besarnya
merupakan selisih bersih yang besarnya merupakan selisih antara
kebutuhan kotor dengan keadaan persediaan ditambah dengan
sa(ety sto0%. +ata yang harus diketahui adalah kebutuhan kotor
untuk setiap periode, persediaan yang dimiliki pada awal
perencanaan dan sa(ety sto0% yang direncanakan untuk setiap
periode perencanaan.
1. ;otting,
5erupakan suatu proses untuk menetukan besarnya pengiriman
tiap produk berdasarkan perhitungan kebutuhan sebelumnya.
Pada proses ini dilakukan perhitungan berdasarkan metode
lotting yang digunakan.
4. 7((setting
5erupakan jumlah pemesanan yang harus dilakukan berdasarkan
jumlah kebutuhan dan lea! time yang telah ditetapkan. !encana
pemesanan diperoleh dengan cara mengurangkan saat awal
tersedianya ukuran lot yang diinginkan dengan besarnya waktu
ancang-ancang.
<. 3xplo!ing
5erupakan proses perhitungan ketiga langkah diatas , untuk le$el
distribusi yang lebih bawah, sesuai dengan rencana pemesanan.
+alam proses explo!ing ini data struktur distribusi sangat
memegang peranan, karena atas dasar struktur distribusi inilah
II-14
proses explo!ing akan berjalan dan dapat menentukan ke arah
mana akan dilakukan proses explo!ing,
Perhitungan +rp adalah,
1. 5enentukan -ross +e:uirement (D!(, yaitu jumlah kebutuhan
dari setiap lokasi pasar.
2. S0he!ule +e0eipt (!(, yaitu jumlah barang yang sudah dipesan
sebelum suatu periode waktu tertentu.
$. 5enentukan 1ro"e0te! <vaila*le Balan0e (P&# .(, diperoleh
dengan menggunakan persamaan berikut ,
a( Periode /
P&# .
(t)
= 1ast $ue ) -+
(t)
E S+
(t)
.............................. (1./(
b( Periode selanjutnya
P&# .
(t)
= P&# .
(t)1)
) -+
(t)
E S+
(t(
FFF................. (1.1(
&. 5enentukan >et +e:uirement (>!(, (>!( adalah jumlah
kebutuhan bersih atau jumlah kebutuhan produk setelah
memperhitungkan faktor sa(ety sto0%.
>! G P36
t-/
B D! E FFFFFFFF.......F.......... (1.4(
,. 5enentukan 1lanne! 7r!er +e0eipt
1lanne! 7r!er +e0eipt (P3!c( adalah jadwal diterimanya
produk yang dipesan dan disesuaikan dengan lot si.e,
-. 5enentukan 1lanne! 7r!er +elease
1lanne! 7r!er +elease adalah waktu atau saat pemesanan produk
tergantung pada nilai lea! time.
3. 5enentukan 1ro"e0te! <vaila*le Balan0e (P&# ..(, diperoleh
dengan menggunakan persamaan berikut ,
P&# ..
(t)
= 1ast $ue ) -+
(t)
E S+
(t)
.................................. (1.<(
II-15
2.2 )erama#an
&kti$itas peramalan merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha
memperkirakan penjualan dan penggunaan produk sehingga produk-
produk itu dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat. &kti$itas peramalan
ini biasa dilakukan oleh +epartemen Pemasaran dan hasil-hasil dari
peramalan ini sering disebut sebagai ramalan penjualan (gaspers., 2004)
Karakteristik ramalan yang baik :
/. Ketelitian
+ua ukuran ketelitian peramalan yaitu bias dan konsistensi. #ias
terjadi apabila persentasi peramalan terlalu tinggi atau terlalu
rendah. Konsistensi memperhatikan ukuran kesalahan peramalan.
1. 3ngkos
5etode ideal untuk aplikasi fakta akan meminimasi jumlah biaya
peramalan dan kesalahan peramalan.
4. !espon
!amalan harus stabil, tidak mudah terpengaruh oleh fluktuasi
permintaan.
<. ederhana
Teknik peramalan harus sederhana untuk menghindarkan salah
interpretasi. (Smith, 1454)
Prinsip-prinsip permalan adalah sebagai berikut ,
/. !amalan akan selalu mengandung kesalahan,
1. Kesalahan yang terjadi harus terukur.
4. !amalan satu famili produk lebih teliti dari pada en! item.
<. !amalan jangka pendek lebih teliti dari pada ramalan jangka
panjang. (Smith, 1454)
II-16
Kesalahan di dalam peramalan adalah besarnya penyimpangan antara
aktual dengan hasil ramalan.
e
i
G ?
i
- @
i
FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.(1.=(
"kuran kesalahan secara statistik dapat dihitung dengan cara ,
a. >ilai Tengah Kesalahan ('ean 3rror)

( )
n
n
i
i
e
'3

/
FFFFFFFFFFFFFFFF.......F.(1.?(
b. >ilai Tengah Kesalahan &bsolut ('ean <*solute 3rror)
n
e
'<3
n
i
i

/
FFFFFFFFFFFFFFF..FF....
(1.@(
c. 'umlah Kuadrat Kesalahan (Sum o( S:uare! 3rror)

n
i
ei SS3
/
1
FFFFFFFF.FFFFFFFFFF..(1.A(
d. >ilai Tengah Kesalahan ('ean S:uare! 3rror)
( )
n
n
i
i
e
'S3

/
1
FFFFFFFF...FFFF...FFF.F..(1.9(
e. +e$iasi tandar Kesalahan (Stan!ar $eviation o( 3rror)
( ) /
/
1

n
n
i
ei
S$3
FFFFFFFFFFFFFFFFF...(1./:(
"kuran kesalahan secara relatif dapat dihitung dengan cara ,
II-17
a. Kesalahan Persentase (1er0entage 3rror)
( ) /:: x
t
?
t
@
t
?
13

,
_

FFFFFFFFFF...F..FF.(1.//(
b. >ilai Tengah Kesalahan Persentase ('ean 1er0entage 3rror)
n
n
t i
t
13
'13

FFFFFFFFFFFFFFFF..F..(1./1(
c. >ilai Tengah Kesalahan Persentase &bsolut ('ean <*solut
1er0entage 3rror)
n
13
'<13
n
i
i

/
FFFFFFFFFFFFF..FFF
(1./4(
('a%ri!a%is, 1444)
+alam sistem peramalan, penggunaan berbagai model peramalan
akan memberikan nilai ramalan yang berbeda dan derajat dari galat
ramalan yang berbeda pula.
alah satu seni dalam melakukan peramalan adalah memilih
model peramalan terbaik yang mampu mengidentifikasi dan menanggapi
pola akti$itas histories dari data. ecara umum, model-model peramalan
dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok utama, yaitu (/( metode
kualitatif, dan (1( metode kuantitatif. elanjutnya metode kuantitatif
dikelompokkan ke dalam dua bagian utama, yaitu , (a( intrinsik, dan (b(
ekstrinsik. Penggolongan model-model peramalan ini ditunjukkan dalam
Dambar 1.1.
II-18
Gambar 2., )enggo#ongan Mo"e#(Mo"e# )erama#an
(1ro!u0tion 1lanning an! nventory Control, /in0ent -aspers., 1::<. Dramedia
pustaka.(
2.2.1 Meto"e K!antitati.
5etoda kuantitatif dapat digunakan jika tersedia data masa
lalu, dari data tersebut dicari pola hubungan yang ada. 5etode ini
cocok digunakan pada kondisi yang statis, jelas dan tidak memerlukan
human min!. +engan metode ini, ketelitian ramalan dapat diprediksi
sejak awal sebagai bahan pengambilan keputusan. &tas dasar tersebut
metode kuantitatif lebih disukai.
5etode kuantitatif secara garis besar dapat dikelompokkan
menjadi dua macam, yaitu 9ime Series dan Causal. 5etode 9ime
Series digunakan untuk kondisi dimana kita tidak dapat menjelaskan
faktor apa yang akan dapat menyebabkan terjadinya kejadian yang
diramalkan (*la0% *ox), sehingga waktu yang dianggap sebagai
$ariabel terjadinya kejadian tersebut. edangkan metode 0ausal
digunakan untuk kondisi dimana $ariabel penyebab terjadinya item
yang akan diramalkan sudah diketahui.
II-19
5odel kuantitatif intrinsik, sering disebut sebagai model-
model deret waktu (time series mo!el). #eberapa model deret waktu
yang populer dan umum diterapkan dalam peramalan permintaan
adalah , rata-rata bergerak (moving average), pemulusan eksponensial
(exponential smoothing), dan proyeksi kecenderungan (tren!
pro"e0tion). edangkan model kuantitatif ekstrinsik sering disebut
sebagai model kausal, dan yang populer adalah model-model regresi
(regression 0ausal mo!el). (-aspers., 2004 : 5A)
+alam peramalan time series, perlu diketahui dulu
pola;komponen time series, Pola permintaan dapat diketahui dengan
membuat )S0atter $iagramB, yaitu pemplotan data histories selama
inter$al tertentu. +ari s0atter diagram ini secara $isual akan dapat
diketahui bagaimana hubungan antara waktu dengan permintaan.
Pola;komponen permintaan adalah suatu pola pergerakan jangka
panjang dari tampilan data-data s0atter diagram permintaan.
+alam time series terdapat empat pola permintaan, yaitu (/(
tren, (1( musiman, (4( siklik, (<( eratik;random. Pola permintaan ini
akan berhubungan dengan metode peramalan yang digunakan. etiap
metode peramalan memiliki karakteristik tertentu sehingga
memerlukan persyaratan atau asumsi tertentu pula. alah satu asumsi
adalah pola permintaan ini.
112 )o#a trend.
Pola tren! adalah bila bila data permintaan menunjukan pola
data kecenderungan gerakan penurunanan atau kenaikan
jangka panjang. +ata yang kelihatan berfluktuasi, apabila
dilihat pada rentang waktu panjang akan dapat ditarik suatu
II-20
garis maya. Daris putus-putus tersebut itulah yang disebut
tren!, #ila data berpola tren!, maka metode peramalan yang
sesuai adalah metode regresi linear, exponential smoothing,
atau !ou*le exponential smoothing, 5etode regresi linear
biasanya memberikan tingkatan kesalahaan yang lebih kecil.
Gambar 2.- )o#a Tren"
(1engen!alian # 1eren0anaan 1ro!u%si, 9eguh Baroto, 2002)
122 )o#a M!siman
#ila data yang kelihatan berfluktuasi, namun fluktuasi
tersebut akan terlihat berulang dalam suatu inter$al waktu
tertentu, maka data tersebut berpola musiman. +isebut pola
musiman karena permintaan ini biasanya dipengaruhi oleh
musim, sehingga biasanya inter$al perulangan data ini adalah
satu tahun. 5etode peramalan yang sesuai dengan pola
II-21
musiman adalah metode Cinter (sangat sesuai(, atau moving
average, atau weight moving average,
Gambar 2.3 )o#a M!siman
(1engen!alian # 1eren0anaan 1ro!u%si, 9eguh Baroto, 2002)
1$2 )o#a Sik#ik
Pola siklik adalah fluktuasi permintaan secara jangka panjang
membentuk pola sinusioda atau gelombang atau siklus. Pola
siklik mirip dengan pola musiman. Pola musiman tidak harus
berbentuk gelombang, bentuknya dapat ber$ariasim, namun
waktunya akan berulang setiap tahun (umumnya(. Pola
siklikal bentuknya selalu mirip gelombang sinusoi. "ntuk
menentukan data berpola siklis tidaklah mudah. Kalau pola
musiman rentang waktu satu tahun dapat dijasikan pedoman,
maka rentang waktu satu tahun dapat dijadikan pedoman,
maka rentang waktu perulangan siklikal tidak tentu. 5etode
II-22
yang sesuai bila data berpola siklikal adalah metode moving
average, weight moving average, dan e%sponential
smoothing,
Gambar 2.4 )o#a Sik#ik
(1engen!alian # 1eren0anaan 1ro!u%si, 9eguh Baroto, 2002)
1&2 )o#a Eratik+ran"om
Pola eratik;random adalah bila fluktuasi data permintaan
dalam jangka panjang tidak dapat digambarkan oleh ketiga
pola lainnya. -luktuasi permintaan bersifat acak atau tidak
jelas. Tidak ada metode peramalan yang direkomendasikan
untuk pola ini. 6anya saja, tingkat kemampuan seorang
analis peramalan sangat menentukandalam pengambilan
kesimpulan mengenai pola data. eorang analis, untuk data
yang sama mungkin menyimpulkan berpola random dan
analis lainnya menyimpulkan musiman. Keterampilan dan
II-23
imajinasi analis peramalan memeang merupakan faktor yang
paling menentukan dalam pelaksanaan peramalan. #isa jadi,
pola data peramalan yang random ini ternyata mengikuti pola
tertentu yang bukan seperti ketiga pola yang dijelaskan,
untuk ini diperlukan metode khusus (mungkin subjektif
untuk melakukan peramalan(.
Gambar 2.5 )o#a Ran"om
(1engen!alian # 1eren0anaan 1ro!u%si, 9eguh Baroto, 2002)
2.2.2 Meto"e K!a#itati.
+igunakan jika tidak tersedia data masa lalu karena alasan
seperti tidak tercatat, yang diramalkan adalah hal yang baru, situasi
telah berubah, situasi yang memerlukan pemikiran manusia, dan
kesalahan peramalan tidak dapat diprediksi. 5etode kualitatif dapat
dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu ,
II-24
a( 5etode su*"e%ti(
"paya untuk memperkirakan keadaan yang akan terjadi
berdasarkan pendapat su*"e0tive yang dapat berasal dari indi$idu,
grup, pimpinan.
b(5etode exploratory
"paya untuk menggali kondisi apa yang dapat terjadi setelah
mendefinisikan batasan-batasan yang ada.
c( 5etode normati(
"paya menggambarkan apa yang mungkin terjadi berdasarkan
norma yang berlaku.
5etode kualitatif biasanya dipakai untuk meramalkan
lingkungan dan teknologi, karena kondisi tersebut berbeda dengan
kondisi perekonomian dan pemasaran. 3leh karena itu metode
kualitatif sering disebut dengan te0nologi0al (ore0asting.
Pada dasarnya metode kualitatif ditujukan untuk peramalan
terhadap produk baru, pasar baru, proses baru, perubahan sosial dari
masyarakat, perubahan teknologi, atau penyesuaian terhadap ramalan-
ramalan berdasarkan metode kuantitatif. (-aspers., 2004 : 5A)
2.2.$ Mo"e# )erama#an
"ntuk membuat peramalan permintaan, harusnya
menggunakan suatu mertode tertentu. Pada dasarnya, semua metode
peramalan memiliki ide yang sama, yaitu menggunakan data masa
lalu untuk memperkirakan atau memproyeksikan data di masa yang
akan datang., berikut beberapa metode yang menggunakan waktu
sebagai dasar peramalan diantaranya,
II-25
2.2.$.1 Meto"e 1Mo6ing A6erage2
+ata )historis masa lalu* dapat diratakan dalam berbagai
cara. +alam bagian ini akan dibahas metode perataan yang mudah
dikerjakan. Tujuannya adalah memanfaatkan data masa lalu untuk
mengembangkan suatu sistem peramalan pada periode mendatang.
alah satu cara untuk mengubah pengaruh masa lalu
terhadap nilai tengah sebagai ramalan adalah dengan menentukan
sejak awal berapa jumlah nilai pengamatan masa lalu yang akan
dimasukan dalam menghitung nilai tengah. "ntuk menggambarkan
prosedur ini digunakan istilah rata-rata bergerak karena setiap
muncul nilai pengamatan baru, nilai rata-rata baru dapat dihitung
dengan membuang nilai obser$asi yang paling tua dan memasukan
nilai pengamatan yang terbaru. ('a%ri!a%is,
1444)
m
m t
(
t
(
t
(
t
(
t
(

+ +

...
4 1 /
H
...................................(1./<(
+imana ,
H
t
(
G ramalan permintaan (real( untuk periode t
(
G permintaan aktual pada periode t
m G jumlah periode sama yang digunakan sebagai dasar peramalan
(nilai m ini bila minimala 1 dan maksimal tidak ada ditentukan
secara subjektif( (9eguh Baroto,2002(
2.2.$.2 Meto"e 17eig0t Mo6ing A6erage2
II-26
Kombinasi rata-rata bergerak dengan orde yang lebih
tinggi dapat dibayangkan mempunyai $ariasi yang tebatas. 6al yang
perlu diperhatikan tentang semua prosedure rata-rata bergerak
adalah bahwa kesemuanya mennunjukan adanya pembobotan untuk
nilai pengamatanmasa lalu. ('a%ri!a%is,
1444)
m t
(
m
0
t
( 0
t
( 0
t
(

1 1 / /
H
.......................................(1./=(
+imana ,
H
t
(
G ramalan permintaan (real( untuk periode t
(
G permintaan aktual pada periode t
m G jumlah periode sama yang digunakan sebagai dasar peramalan

/
0 G bobot masing-masing data yang diguanakan (

/
i
0
(,
ditentukan secara subjektif. (9eguh Baroto,2002(
2.2.$.$ Meto"e 1Single Exponential Smothing2
Pemulusan eksponensial tunggal dengan tingkat respon
yang adaptif memiliki kelebihan yang nyata atas 2 dalam hal
nilai I yang dapat berubah secara terkendali, dengan adanya
perubahan dalam pola datanya. Karakteristik ini tampaknya menarik
bilamana beberapa ratus atau bahkan ribuan item perlu di ramalkan.
J J
/
( / (

+
t
S
t
?
t
S .........................................................(1./?(
+imana ,
J
t
S G perkiraan permintaan pada periode t
II-27
I G suatu nilai (: K I K/( yang ditentukan secara subjektif
t
?
G permintaan aktual pada periode t
J
/ t
S G perkiraan permintaan pada periode t-/ ('a%ri!a%is,
1444)
2.2.$.& 5etode (Double Exponential Smothing2
+asar Pemikiran pemulusan ekponensial liear dari #rown
adalah karena kedua nilai pemulusan tunggal dan ganda ketinggalan
dari data sebenarnya bilamana terdapat unsur tren!, Persamaan
yang dipakai dalam implementasi pemulusan eksponensial linear
satu parameter dari brown adalah sebagai berikut ,
m
t
*
t
a
m t
@ +
+
......................................................................(1./@(
J J
/
( / (
J
.
J J

+
t
S
t
S
t
S ..........................................................(1./A(
(
J J J
(
J J J J
1
t
S
t
S
t
S
t
S
t
S
t
a +
..........................................(1./9(
(
J J J
(
/
t
S
t
S x
t
*

1
]
1

.........................................................(1.1:(
+imana,
t
S
J
G Pemulusan eksponensial tunggal
t
S
J J
G Pemulusan eksponsial ganda
m
G 'umlah periode ke muka yang diramalkan
m t
@
+
G Peramalan m periode ke muka
('a%ri!a%is, 1444)
II-28
2.2.$., Meto"e 1inter!
5etode rata-rata dan pemulusan eksponensial yang telah
dibahas dapat digunakan untuk hampir segala jenis data stasioner
atau non stasioner sepanjang data tersebut tidak mengandung faktor
musiman. Tetapi bilamana terdapat musiman, metode ini mungkin
menghasilkan peramalan yang buruk. 'ika datanya stasioner, maka
metode rata-rata bergerak atau pemulusan eksponensial tunggal
adalah tepat. 'ika datanya menunujukan suatu trend linear, maka
baik model linear #rown atau 6olt adalah tepat. Tetapi jika datanya
musiman, metode 0inter yang cocok menangani faktor musiman.
R!m!s )em!#!san kese#!r!0an
(
/ /
(( / (

+

t
*
t
S
; t

t
?
t
S
.........................................(1.1/(
R!m!s )em!#!san Tren"
/
( / ( (
/
(

+


t
*
t
S
t
S
t
*
.................................................(1.11(
R!m!s )em!#!san M!siman
; t

t
S
t
?
t


+ ( / (
..........................................................(1.14(
R!m!s )em!#!san Rama#an
m ; t
m
t
*
t
S
m t
(
+
+
+
( (
......................................................(1.1<(
+imana,
L G panjang musiman
* = komponen trend
G faktor penyesuaian musiman
II-29
m t
(
+
G ramalan untuk m periode ke depan ('a%ri!a%is,
1444)
2.$ Transortasi
Transportasi adalah menyalurakan produk dari lokasi dimana
mereka diproduksi ke lokasi konsumen. Kemampuan untuk
mengirimkan produk ke konsumen secara tepat waktu, dalam jumlah
yang sesuai dan dalam kondisi yang biaik sangat menentukan apakah
produk tersebut pada akhirnya akan kompetitif di pasar. (1u"awan,>,,
200&:163(
2.$.1 %!ngsi(.!ngsi Transortasi
Perencanaan Transportasi mencakup baik aktifitas fisik yang
secara kasat mata bisa kita saksikan, seperti menyimpan dan mengirim
produk, maupun fungsi non fisik yang berupa akti$itas pengolahan
informasi dan pelayanan terhadap pelanggan. Pada prinsipnya fungsi
ini bertujuan untuk menciptakan pelayanan yang tinggi ke pelanggan
yang bisa dilihat dari tingkat ser$ice le$el yang dicapai, kecepatan
pengiriman, kesempurnaan barang sampai ke tangan pelanggan, serta
pelayananjual yang memuaskan. (1u"awan,>,, 200&:164(.
Kegiatan transportasi dan distribusi bisa dilakukan oleh
perusahaan manufaktur dengan membentuk bagian distribusi;
transportasi tersendiri atau diserahkan pada pihak ketiga. +alam
upayanya untuk memenuhi tujuan-tujuan dia tas, siapapun yang
melaksanakan (internal perusahaan atau mitra pihak ketiga(,
II-30
perencanaan distribusi dan transportasi pada umumnya melakukan
sejumlah fungsi dasar yang terdiri dari,
1. Mela"u"an segmentasi dan menentu"an target ser#i$e
le#el. egmentasi pelanggan perlu dilakukan karena
kontribusi mereka pada revenue perusahaan bisa sangat
ber$ariasi dan karakteristiktiap pelanggan bisa sangat
berbeda antara satu dengan yang lainnya. +ari segi
revenu,sering kali hukum pareto 1:;A: berlaku disini.
&rtinya, hanya 1:L dari pelanggan atau area penjualan
menyumbangkan sejumlah A:L dari pendapatan yang
diperoleh perusahaan. Perusahaan tidak bisa
menomorsatukan semua pelanggan. +engan memahami
perbedaan karakteristik dan kontribusi tiap pelanggan atau
area distribusi, perusahaan bisa mengoptimalkan alokasi
persediaan maupun kecepatan pelayanan. 5isalnya,
pelanggan kelas /, yang menyumbang pendapatan yang
terbesar, memiliki target ser$ice le$el yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pelanggan kelas 1 atau kelas 4 yang
kontribusinya jauh lebih rendah.
2. Menentu"an mode transportasi yang a"an diguna"an. Tiap
mode transportasi memiliki karakteristik yang berbeda dan
mempunyai keunggulan serta kelemahan yang berbeda juga.
ebagai contoh, transportasi laut memiliki keunggulan dari
segi biaya yang lebih rendah, namun lebih lamban
dibandingkan dengan transportasi udara. 5anajemen
transportasi harus bisa menentukan mode apa yang akan
II-31
digunakan dalam mengirim ; mendistribusikan produk-
produk mereka ke pelanggan. Kombinasi dua atau lebih
metode transportasi tentu bisa atau bahkan harus dilakukan
tergantung pada situasi yang dihadapi.
$. Mela"u"an "onsolidasi in%ormasi dan pengiriman.
Konsolidasi merupakan akta kunci yang sangat penting
dewasa ini. Tekanan untuk melakukan pengiriman cepat
namun murah menjadi pendorong utama perlunya melakukan
konsolidasi informasi maupun pengiriman. alah satu contoh
konsolidasi informasi adalah konsolidasi data permintaan
dari berbagai regional !istri*ution 0enter oleh 0entral
werehouse untuk keperluan pembuatan jadwal pengiriman.
edangkan konsolidasi pengiriman dilakukan misalnya
dengan menyatukan permintaan beberapa toko atau ritel yang
berbeda dengan sebuah truk. +engan cara ini, truk bisa
berjalan lebih sering tanpa harus membebankan biaya lebih
pada pelanggan ; klien yang mengirimkan produk tersebut.
&. Mela"u"an penjad&alan dan penentuan rute pengiriman.
alah satu kegiatan operasional yang dilakukan oleh gudang
atau distributor adalah menentukan akapan sebuah truk harus
berangkat dan rute mana yang harus dilalui untuk memenuhi
permintaan dari sejumlah pelanggan. &panila jumlah
pelanggan sedikit, keputusan ini bisa diambil ini bisa diambil
dengan relatif gampang. >amun perusahaan yang memiliki
ribuan atau puluhan ribu toko atau tempat-tempat penjualan
yang harus dikunjungi, penjadwalan dan penentuan rute
II-32
pengiriman adalah pekerjaan yang sangat sulit dan
kurangtepatan dalam mengmbil dua keputusan tersebut bisa
berimplikasi pada biaya pengiriman dan penyimpanan yang
tinggi.
,. Memberi"an pelayanan ting"at tinggi. +isamping
mengirimkan produk ke pelanggan, jaringan distribusi
semakin banyak dipercaya untuk melakukan proses nilai
tambah. Kebanyakan proses nilai tambah tersebut tadinya
dilakukan oleh pabrik ; manu(a%ture. #eberapa prose nilai
tambah yang bisa dikerjakan oleh distributor adalah
pengepakan (pa0%aging), pelabelan harga, pemberian
*ar0o!e, dan sebagainya. "ntuk mengakomodasi kebutuhan
lokal dengan lebih baik, beberapa industri, seperti industri
printer, memindahkan proses konfigurasi akhir dari
produknya ke distributor di tiap-tiap negara. .ni
meningkatkan fleksibilitas produk sehingga mengurangi
kelebihan stok di suatu negara dan kekurangan di negara lain.
-. Menyimpan persediaan. 'aringan distribusi selalu
melibatkan proses penyimpanan produk baik itu suatu
gudang pusat atau gudang regional, maupun di toko di mana
produk tersebut dipajang untuk dijual.oleh karena itu
manajemen distribusi tidak bisa dilepaskan dari manajemen
pergudangan.
3. Menangani pengembalian 'return!.5anajemen distribusi
juga punya tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan
pengembalian produk dari hilir ke hulu dalam supply 0hain,
II-33
Pengembalian ini bisa karena produk rusak atau tidak terjual
sampai batas waktu penjualannya habis, seperti produk-
produk makanan, sayur, buah, dan sebagainya. Kegiatan
pengembalian juga bisa terjadi pada produk-produk kemasan,
seperti botol, yang akan digunakan kembali dalam proses
produksi atau yang harus diolah lebih lanjut untuk
menghindari pencemaran lingkungan. Proses pengembalian
produk atau kemasan ini lumrah dengan sebutan reverse
logisti0s, (1u"awan,>,, 200&:16&)166(.
2.$.2 Mo"e Transortasi Serta Ke!ngg!#an "an Ke#ema0ann/a.
+alam manajemen transportasi ; pengiriman, biasanya
dibedakan antara pihak yang memiliki barang dan pihak yang
melakukan pengiriman. Pemilik barang yang berkepentingan
barangnya untuk dikirim biasanya disebut sebagai shipper, sedangkan
pihak yang bertugas melakukan pengiriman (misalnya perusahaan jasa
pengiriman( dinamakan 0arrier, 5ode transpormasi mana yang paling
baik digunakan bisa berbeda apabila ditinjau dari sudut yang berbeda
(sudut 0arrier Ms sudut shipper(. #eberapa hal yang biasanya dipakai
sebagai dasar pertimbangan dalam menge$aluasi mode transportasi,
adalah,
/. +ilihat dari sudut pengiriman atau 0arrier, hal-hal yang
perlu dipertimbangkan adalah biaya-biaya yang terlibat,
mulai dari biaya alat transportasi sendiri (bisa berupa
biaya beli atau sewa alat transportasi(, biaya operasional
tetap (biaya terminal atau bandara yang besarnya tidak
II-34
tergantung pada $olume barang yang dikirim(, dan biaya
operasional $ariabel (seperti biaya bahan bakar( dimana
besarnya tergantung pada $olume angkut atau jarak yang
ditempuh dalam pengiriman. #iaya-biaya lain seperti
biaya overhea! juga harus menjadi pertimbangan. +i sisi
lain, beberapa aspek yang tidak tidak langsung terkait
dengan biaya, seperti kecepatan, $olume yang bisa
diangkut, maupun fleksibilitas dalam melakukan
pengiriman.
1. dari sisi shipper, pertimbanganya bisa didasarkan pada
berbagai ongkos yang timbul pada supply 0hain,
termasuk ongkos selain yang terkait langsung dengan
transportasi, namun sebagai konsekuensi dari pemilihan
mode transportasi tersebut. 'adi di samping biaya
transportasi yang harus ditanggung, perusahaan juga
harus memperhitungkan biaya persediaan, biaya
loa!ing)unloa!ing, dan biaya fasilitas ( seperti gudang,
dll(. Konsekuensi lain, seperti tingkat ser$ice le$el yang
diperoleh dan ketidakpastian waktu pengiriman penting
untuk dipertimbangkan oleh shipper. 9ra!eo(( antar
berbagai ongkos tersebut harus dicari dalam menentukan
mode transportasi yang akan dipilih. 5isalnya, ada
mode transportasi yang mahal, namun cepat dan
mengakibatkan penurunan inventory secara signifikan.
ecara umum, tiap mode transportasi memiliki keunggulan dan
kelemahan tersendiri ditinjau dari berbagai pertimbangan tersebut.
II-35
ebagai contoh, $olume yang bisa diangkut karena jauh lebih besar
dibandingkan truk, namun fleksibilitas truk jauh lebih tinggi, baik
fleksibilitas rute maupun fleksibilitas waktu pengiriman. Tabel 1./
memberikan e$aluasi umum dari berbagai mode transportasi ditinjau
dari beberapa kriteria supply 0hain,
alah satu hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam
mengelola kegiatan pengiriman adalah tra!eo(( antara biaya dengan
kecepatan respon dari suatu mode transportasi. #iaya pengiriman akan
tinggi kalau perusahaan sangat mementingkan kecepatan respon.
5isalnya, apabila semua order harus dikirim dalam jangka waktu satu
hari sejak ada permintaan order diterima, maka sering kali pengiriman
dilakukan dengan dengan $olume kecil dan tidak mencapai skala
ekonomi yang memadai. Perusahaan sering melakukan penggabungan
(agregasi( pesanan dalam beberapa periode yang berbeda sehingga
pengiriman tidak dilakukan setiap hari misalnya, tetapi tiap dua atau
tiga hari. Praktek melakukan agregasi waktu dalam proses pengiriman
ini biasanya dinamakan dengan istilah temporal aggregation,
Tabe# 2.1 E6a#!asi !m!m berbagai mo"e transortasi
Mo"e Transortasi Tr!k Kereta Kaa# )esa8at )aket
Molume yang bisa dikirim edang
angat
#anyak
angat
#anyak
#anyak
angat
edikit
-leksibilitas waktu kirim Tinggi !endah !endah !endah Tinggi
-leksibilitas rute pengiriman Tinggi
angat
!endah
angat
!endah
angat
!endah
angat
Tinggi
Kecepatan edang edang !endah
angat
Tinggi
Tinggi
#iaya pengiriman edang !endah !endah Tinggi
angat
Tinggi
.n$entory (in transit( edikit #anyak
angat
#anyak
!endah
angat
!endah
1Puja&an.(.). 2**+,-.22.
II-36
2.$.$ )enent!an R!te "an 'a"8a# )engiriman mengg!nakan
meto"e Sa#ing Matrixs.
alah satu keputusan operasional yang sangat penting dalam
manajemen distribusi adalah penentuan jadwal serta rute pengiriman
dari satu lokasi ke beberapa lokasi tujuan. Keputusan seperti ini
sangat penting bagi mereka yang harus mengirimkan barang dari satu
lokasi (misalnya gudang regional( ke berbagai toko yang tersebar di
sebuah kota.
ecara umum permasalahan penjadwalan dan penentuan rute
pengiriman bisa memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai seperti
tujuan untuk meminimumkan biaya pengiriman, meminimumkan
waktu, atau meminimumkan jarak tempuh. +alam bahasa program
matematis, salah satu dari tujuan tersebut bisa menjadi fungsi tujuan
(o*"e0tive (un0tion) dan yang lainnya menjadi kendala (0onstrain(.
5isalnya, fungsi tujuannya adalah meminimumkan biaya pengiriman,
namun ada kendala time win!ow dan kendala maksimum jarak
tempuh tiap kendaraan, disamping kendala lain seperti kapasitas
kendaraan atau kendala lainnya.
"ntuk mencapai fungsi tujuan yang diinginkan dalam
pengalokasian produk yang akan didistribusikan dan dengan kendala
yang ada dapat dipecahkan dengan metode saving matrix, Pada
hakekatnya metode saving matrix adalah metode untuk
meminimumkan jarak atau waktu atau ongkos dengan
mempertimbangkan kendala-kendala yang ada. Karena disini kita
berbicara koordinat tujuan pengiriman maka masuk akal untuk
menggunakan jarak sebagai fungsi tujuan. &rtinya, kita akan
II-37
meminimumkan jarak yang ditempuh oleh semua kendaraan.
Langkah-langkah yang harus dikerjakan adalah sebagai berikut,
Langka0 1 9 Mengi"enti.ikasi Matrix 'arak.
Pada langkah ini data yang diperlukan adalah jarak antara gudang
distribusi ke masing-masing outlet, dan jarak dari satu outlet ke outlet
yang lain. 'arak yang digunakan adalah jarak tempuh yang dilalui oleh
truk ke tiap outlet. +ata yang diperoleh pada langkah ini digunakan
untuk menentukan matrik penghematan yang akan dikerjakan pada
langkah berikutnya.
Langka0 2 9 Mengi"enti.ikasi Matrik )eng0ematan
1Sa#ings Matrix!.
Pada langkah 1 diasumsikan setiap outlet akan dikunjungi oleh satu
truk dari gudang distributor ke tujuannya masing-masing. Savings
'atrix merepresentasikan penghematan yang bisa direalisasikan jika
sejumlah pelanggan digabungkan ke dalam satu rute. "ntuk
menentukan rute perjalanan, diperlukan informasi mengenai jumlah
kebutuhan produk dari tiap lokasi distribusi. .nformasi jumlah
kebutuhan produk diperoleh dari perhitungan drp pada pembahasan
sebelumnya.
Gambar 2.1: )er!ba0an /ang terja"i "engan menga#okasikan o!t#et 1
"an o!t#et 2 "a#am sat! r!te 'Puja&an.(.). 2**+,-.2!.
II-38
Penghematan jarak diperoleh dengan persamaan (1.11(,
( , ( ( , ( ( , ( ( , ( y x 8 y - 8 x - 8 y x S +
..........................................
(1.1=(
( , ( y x S
Penghematan 'arak
8 = 8ara%
- = -u!ang
x = outlet %e satu
y = outlet %e !ua
Langka0 $ 9 Menga#okasikan O!t#et ke Ken"araan.
Langkah ketiga adalah mengalokasikan outlet ke kendaraan atau rute.
+engan Savings 'atrix yang telah dilakukan pada langkah 1, kini
dapat mengalokasikan outlet ke kendaraan atau rute. Pengiriman tiap
outlet ke rute yang berbeda bisa digabungkan sampai batas kapasitas
kendaraan angkutan yang ada dan kemampuan beban angkutan.
Penggabungan akan mulai dari penghematan terbesar karena untuk
memaksimumkan penghematan.
Langka0 & 9 Meng!r!tkan o!t#et 1t!j!an2 "a#am r!te
/ang s!"a0 ter"e.inisi.
Langkah berikutnya adalah menentukan urutan kunjungan. Pada
pengurutan ini menggunakan dua metode yaitu ,
/. 5etode >earest .nsert.
5etode ini menggunakan prinsip memilih outlet, jika dimasukan ke
dalam rute yang sudah ada menghasilkan tambahan jarak yang
minimum. Pada awalnya proses pengiriman hanya memiliki
perjalanan dari gudang ke gudang dengan jarak nol, selanjutnya kita
II-39
akan lihat berapa jarak yang terjadi dengan menambahkan masing-
masing outlet yang ke rute yang sudah ada.
1. 5etode >earet >eighbor.
5etode ini prinsipnya, selalu menambah outlet yang jaraknya paling
dekat dengan outlet yang kita kunjungi terakhir. "ntuk awal
pemberangkatannya, dipilih outlet yang terdekat dari gudang.
(1u"awan,>,, 200&:150)15&(.
II-40

Anda mungkin juga menyukai